BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1. Latar Belakang2. Rumusan MasalahJelaskan etiologi,epidemiologi ,patofisiologi,pathogenesis, diagnosis,komplikasi, tatalaksana.3. Tujuan MasalahUntuk mengetahui etiologi ,epidemiologi ,patofisiologi ,pathogenesis, diagnosis, komplikasi ,tatalaksana

BAB IIIPENUTUP1. KesimpulanInfeksi virus dapat menyebabkan gangguan fungsi paru dan asma pada semua umur, terutama pada anak-anak. Pada anak,infeksi virus RSV dapat menyebabkan mengi berulang tetapi sebagian besar bersifat sementara. Artinya resiko ini akan berkurang dengan bertambahnya umur infeksi virus dini ini dapat menimbulkan gangguan pada system imun terutama pada saluran nafas sehingga bisa menjadi factor resiko untuk terjadinya alergi dan asma. Dari beberapa penelitianinfeksi virus pada anak dapat menyebabkan obstruksi dan hiperaktivitas bronkus hal ini dapat merupakan factor resiko untuk terjadinya mengi berulang(asma) di kemudian hari, tetapi biasanya bersifat sementara.dengan bertambahnya umur makarisiko untuk terjadinya mengi akan berkurang. Komplikasi jangka panjang lainnya adalah bronkiolitis obliteran dan sindrom paru hiperlusen yang sering di sebabkan oleh adeno virus. Kelainan saluran napas kecil dapat terjadi 13 tahun setelah bronkiolitis terutama bila bronkiolitis di dapat sebelum usia 6 bulan dan tidak berespons terhadap pemberian bronkodilator inhalasi. Dua mekanisme(hipotesis ) utama terjadinya gangguan respiratorik pasca bronkiolitis adalah:1.infeksi virus akan merusak saluran napas atau system imun penderita sehinggadikeluarkannya mediator dan sitokin proinflamasi yang menimbulkan manifestasi inflamasi dan hiperaktivitas bronkus.2. anak atau bayi sendiri telah mempunyai factor genetic seperti atopi atau saluran napas tersebut telah peka terhadap berbagai stimulus. Berdasarkan bukti-bukti yang ada pada saat ini maka tampaknya hipotesis pertama yang banyak dianut, yaitu terjadinya inflamasi dan hiperaktivitas bronkus. Hal inilah yang akan menjadi risiko terjadinya mengi(asma) di kemudian hari, sesuai dasar terjadinya asma menurut GINA.