22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Di antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna tertentu. Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi. Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang 1

BAB I

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak

terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan

terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang

sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Di antara pengguna ganja,

beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang

berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para

pengguna tertentu.

Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna

akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini

masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa

kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada

umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk

penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan

adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama

pada para seniman dan musisi.

Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di

pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang

dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan modern “Cannabis

indica” yang berasal dari India dengan “Cannabis sativa” dari Barat, dimana

jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di

Indonesia.

Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana

dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka

menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam

berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan

Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai

penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap

sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya

1

Page 2: BAB I

dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak

belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang

dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga

tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi

kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.

B. Rumusan Masalah

1. Macam-macam Narkoba dan jenis-jenis narkoba?

2. Bagaimana cara pemakaian narkoba?

3. Cara mengatasi narkoba?

4. Apa saja jenis-jenis narkoba?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu narkoba.

2. Untuk mengetahui bagaimana penyebaran narkoba di kalangan

masyarakat.

3. Untuk mengetahui efek dari narkoba.

4. Untuk mengetahui jenis-jenis narkoba.

D. Manfaat

1. Mengetahui seberapa bahayanya jika mengkonsumsi narkoba.

2. Efek-efek apa saja jika menggunakan narkoba.

3. Mengetahui apa sebenarnya guna narkoba.

2

Page 3: BAB I

BAB II

PEMBAHASAN

1. JENIS-JENIS NARKOBA DAN CARA PEMAKAIANNYA

A. OPIAT atau Opium (candu)

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan

cara dihisap (inhalasi).

Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)

Menimbulkan semangat

Merasa waktu berjalan lambat.

Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.

Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).

Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

B. MORFIN

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu

melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu

mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di

bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

Menimbulkan euforia.

Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).

Kebingungan (konfusi).

Berkeringat.

Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.

Gelisah dan perubahan suasana hati.

Mulut kering dan warna muka berubah.

C. HEROIN atau Putaw

Merupakan golongan narkotika

semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan

morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan

sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar

3

Page 4: BAB I

80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin

tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah

menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri.

Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60

detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian

dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri

untuk menikmatinya.

Denyut nadi melambat.

Tekanan darah menurun.

Otot-otot menjadi lemas/relaks.

Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).

Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.

Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.

Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.

Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang

hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar

hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.

Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek

euforia semakin ringan atau singkat

D. GANJA atau kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan

kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3

zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol

dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap

dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau

dengan menggunakan pipa rokok.

Denyut jantung atau nadi lebih cepat.

Mulut dan tenggorokan kering.

Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.

4

Page 5: BAB I

Sulit mengingat sesuatu kejadian.

Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan

koordinasi.

Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.

Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual

yang berkepanjangan, rasa letih/capek.

Gangguan kebiasaan tidur.

Sensitif dan gelisah.

Berkeringat.

Berfantasi.

Selera makan bertambah.

E. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat

khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk

kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko

dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang

berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya

dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan

bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna

dan waktu.

Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi

terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.

Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan

membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).

Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.

Diafragma mata melebar dan demam.

Disorientasi.

Depresi.

Pusing

Panik dan rasa takut berlebihan.

5

Page 6: BAB I

Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan

kemudian.

Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

F. KOKAIN

Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain

hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain

asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan

lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang

tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan

kadang disebut koka, coke, happy dust, snow,

charlie, srepet, salju, putih. Disalah gunakan dengan cara menghirup yaitu

membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas

permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian

dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain

adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup

kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).

Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.

Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.

Timbul masalah kulit.

Kejang-kejang, kesulitan bernafas.

Sering mengeluarkan dahak atau lendir.

Merokok kokain merusak paru (emfisema).

Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.

Paranoid.

Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).

Gangguan penglihatan (snow light).

Kebingungan (konfusi).

Bicara seperti menelan (slurred speech).

6

Page 7: BAB I

G. AMFETAMIN

Nama generik/turunan amfetamin adalah D-

pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis

pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932

sebagai pengurang sumbatan hidung

(dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan

keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu

MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain

fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA

(dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya

shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk

kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya

dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang

dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga

melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).

Suhu badan naik/demam.

Tidak bisa tidur.

Merasa sangat bergembira (euforia).

Menimbulkan hasutan (agitasi).

Banyak bicara (talkativeness).

Menjadi lebih berani/agresif.

Kehilangan nafsu makan.

Mulut kering dan merasa haus.

Berkeringat.

Tekanan darah meningkat.

Mual dan merasa sakit.

Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.

Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.

Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

7

Page 8: BAB I

H. SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)

Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan

BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat

diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ

mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui

dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa

berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter

memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur

sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.

Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.

Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah

risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum

bersama.

Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan

misalnya seconal.

Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.

Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).

Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.

Nampak bahagia dan santai.

Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).

Jalan sempoyongan.

Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

I. ALKOHOL

Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia.

Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-

umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi

dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang

lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum

dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke

suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam

8

Page 9: BAB I

darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang

tersebut menjadi depresi.

Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar

etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman

anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca,

TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

Pada umumnya alkohol :

Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.

Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).

Merasa senang dan banyak tertawa.

Menimbulkan kebingungan.

Tidak mampu berjalan.

J. INHALANSIA atau SOLVEN

Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya

aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap

bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang

mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem

dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.

Pada mulanya merasa sedikit terangsang.

Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.

Bernafas menjadi lambat dan sulit.

Tidak mampu membuat keputusan.

Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.

Mual, batuk dan bersin-bersin.

Kehilangan nafsu makan.

Halusinasi.

Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.

Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).

2. FAKTOR PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Penyalahgunaan narkoba ada beberapa faktor yaitu:

9

Page 10: BAB I

a. Lingkungan sosial

Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa

ingin lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal

narkotika, psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya

lainnya. Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya

masing-masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari

keluarga ataupun karena akibat dari broken home.

Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan

fasilitas dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk

menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika untuk

memuaskan rasa keingintahuan mereka.

b. Kepribadian

Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di

masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi

masalah tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika

maupun minuman keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan

mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan

seperti lebih aktif dan berani.

Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin

lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya

sebagai tempat pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika

dan minuman keras lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih

mudah dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya

menjurus ke arah penggunaan narkotik, psikotropika dan minuman keras

lainnya.

3. MANFAAT NARKOBA

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan

sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji

ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.

10

Page 11: BAB I

Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika

dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk

hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa

negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan

seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan

narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun

ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan. Bagi penggunanya, daun

ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan

alat khusus bertabung yang disebut bong. Tanaman ini ditemukan hampir

disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah

mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen

aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada

sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara

lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan

kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan

meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi

dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita

insomnia dan mimpi buruk. Kata “morfin” berasal dari Morpheus, dewa

mimpi dalam mitologi Yunani.

Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi

sangat cepat. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman

Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari

tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan

“efek stimulan”.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya

untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek

vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu

narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

11

Page 12: BAB I

4. PENGOBATAN UNTUK MENGATASI NARKOBA

Mengobati kecanduan narkoba memang bukan perkara mudah. Saking

beratnya, pecandu bahkan bisa kembali lagi terjerat narkoba meski sudah

menjalani terapi. Berbagai terapi pun banyak ditawarkan untuk

menghilangkan kebiasaan mengonsumsi barang-barang adiktif tersebut. Jika

memang benar-benar ingin sembuh, pecandu terlebih dahulu harus

menguatkan tekad dan tentu saja meninggalkan lingkungan lamanya. Namun

terkadang tekad yang kuat saja tidak cukup untuk bisa terbebas dari jeratan

candu narkoba.

Kebanyakan pecandu membutuhkan bantuan terapi untuk bisa

menghilangkan efek obat-obatan terlarang yang telah terlanjur merusak

sistem di otaknya. "Terapi-terapi ada bermacam-macam, ada yang dari medis,

non medis dan spiritual," jelas dr Iskandar Hukom, Sekretaris Jenderal

Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Masyarakat umumnya mengenal

rehabilitasi sebagai terapi untuk pengobatan kecanduan narkoba. Namun dr

Iskandar mengatakan tidak semua pecandu bisa efektif menghentikan

kebiasaannya hanya dengan masuk panti rehabilitasi dan dirawat inap.

Terkadang masuk panti rehabilitasi justru dapat membawa dampak

buruk bagi pecandu, terutama yang menggunakan narkoba hanya sebagai

social user (karena alasan bersosialisasi). "Tidak semua pecandu harus

direhab, karena rehabilitasi identik dengan rawat inap. Bisa saja berobat

dengan rawat jalan asal dengan aturan yang ketat. Terkadang yang rawat inap

malah berdampak negatif, apalagi untuk social user karena yang biasanya

dimasukkan rehab kan hardcore, bisa-bisa dia malah terkontaminasi," lanjut

dr Iskandar.

Jadi menurut dr Iskandar, sebelum memasukkan pecandu ke panti

rehabilitasi, perlu dilakukan assessment yang berulang-ulang dan tidak bisa

dipukul rata untuk semua pecandu. Menurut dr Iskandar, ada beberapa terapi

narkoba yang ditawarkan di Indonesia, antara lain:

1. Terapi medis

12

Page 13: BAB I

Terapi medis biasanya dilakukan dengan memberikan pasien obat-obatan

yang dapat menurunkan efek sakaw pada pecandu, ditambah dengan

psikoterapi dan konseling suportif.

2. Terapi non medis atau spiritual

"Ada yang namanya program 12 langkah. Program ini dikenalnya di Amerika

pada tahun 50-an saat banyak orang yang kecanduan narkoba, alkohol, rokok,

judi, pornografi. Di setiap langkah si pecandu diajak tahan dan setiap langkah

juga dievakuasi terus oleh mentor. Setelah ke-12 langkahnya selesai, nanti

akan diulang lagi dari awal," jelas dr Iskandar.

Selain terapi program 12 langkah, ada juga komunitas terapi (therapy

community). Terapi ini juga diperkenalkan di Amerika pada tahun 60 atau

70-an, saat banyak penjara-penjara kasus pecandu yang menyatukan antara

pecandu dan bandar.

"Pecandu dan bandar itu tidak bisa disatukan, karena bisa-bisa si pecandu

malah makin terkontaminasi," jelas dr Iskandar.

Prinsip terapi ini adalah 'dari kita untuk kita'. Jadi dalam sebuah terapi,

pecandu akan membuat aturannya sendiri yang kemudian akan diterapkan

oleh pecandu-pecandu lainnya. Kemudian perkembangan pecandu akan

dipantau dari rekap center. "Ini yang paling banyak diterapkan. Tapi biasanya

masing panti-panti akan menggunakan terapi yang dimodifikasi," lanjut dr

Iskandar.

3. Terapi alternatif

Selain terapi medis dan non medis atau spiritual, ada pula terapi alternatif.

Contohnya terapi rebus pasien yang terdapat di Purbalingga, Jawa Tengah.

Terapi ketergantungan narkoba yang dilakukan Ahmad Ichsan Maulana atau

Ustadz Ichsan (38) terbilang ekstrim dan unik. Terapi dilakukan dengan

merebus pasien di dalam drum di atas kompor yang menyala.

13

Page 14: BAB I

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi

mengakibatkan kecanduan dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan

narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah

melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain,

sabu-sabu,dan alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba.

Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas

banyak sekali. Banyak organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai obat bius.

Dalah-salah pada saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi

bius bagi para penggunanya. Yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi

barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah bisa masuk bui, kalau

ketangkep aparat.

B. Saran

Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar

akan bahayanya mengkonsumsi narkoba dan menyalah gunakan narkoba.

Karena jika salah seorang sudah menggunakan narkoba dan kecanduan,

orang tersebut akan mengalami jantung yang berdebar-debar, mering

menguap, mengeluarkan air mata berlebihan, mengeluarkan keringat

berlebihan, mengalami nyeri kepala, mengalami nyeri/nilu sendi-sendi.

14

Page 15: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

http://bloggersinus.com/mengenal-narkoba-jenis-jenisnya-dan-dampaknya

BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat Narkoba” (online),

(http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba. diakses

tanggal 13 Desember 2010, pukul 21:49)

http://www.indospiritual.com/artikel_berbagai-pengobatan-untuk-mengatasi-

kecanduan-narkoba.html

15