7
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Bermain juga merupakan media yang baik untuk belajar, karena dengan bermain anak mampu berkata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta melakukan apa yang dapat dilakukan. Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan suatu cara yang paling efektif untuk menurunkan stres pada anak dan penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak. Bermain memiliki banyak fungsi diantaranya mampu merangsang perkembangan sensorik dan motorik pada anak, perkembangan intelektual, perkembangan sosial, 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KTI 2003

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk

memperoleh kesenangan atau kepuasan. Bermain merupakan cerminan

kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Bermain juga merupakan

media yang baik untuk belajar, karena dengan bermain anak mampu berkata

(berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta

melakukan apa yang dapat dilakukan.

Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa dan merupakan

aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan suatu cara yang

paling efektif untuk menurunkan stres pada anak dan penting untuk

kesejahteraan mental dan emosional anak. Bermain memiliki banyak fungsi

diantaranya mampu merangsang perkembangan sensorik dan motorik pada

anak, perkembangan intelektual, perkembangan sosial, kreatifitas, kesadaran

diri, perkembangan moral juga sebagai terapi ketika anak sakit.

Untuk melakukan aktivitas bermain diperlukan energi walaupun

demikian bukan berarti anak tidak perlu bermain pada saat sakit. Kebutuhan

bermain pada anak sama dengan halnya kebutuhan bekerja pada orang

dewasa. Yang penting pada saat kondisi anak sedang menurun atau terkena

penyakit, bahkan pada saat dirawat dirumah sakit, orang tua dan perawat

harus jeli memilih permainan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan

1

Page 2: BAB I

prinsip bermain pada anak yang sedang dirawat di rumah sakit. (champell dan

glazer, 1995).

Tindakan rawat inap yang terjadi di rumah sakit khususnya yang ada

di ruang anak dapat menimbulkan kecemasan atau stress pada anak. Ketika

anak hanya bedrest kemampuan daya pikir anak menurun karena penyakit

yang diderita anak dapat sembuh tapi dari segi kognitif, skill, anak mengalami

penurunan dan ditandai tingkat trauma yang tinggi. Bermain adalah dunia

anak dan menjadi hak setiap anak untuk bermain tanpa dibatasi usia.

Berdasarkan data dari rekam medik, jumlah pasien rawat inap ruang

mawar ungu RSUD Sidoarjo tahun 2004 sebanyak 3840 orang, pada tahun

2005 jumlah pasien adalah 3960 dan pada tahun 2006 sampai bulan juni

didapatkan jumlah pasien anak adalah 1148 orang.

Dari pengamatan sesaat yang dilakukan peneliti dengan cara

menerapkan konsep bermain pada 12 orang anak usia 4-6 tahun di ruang

Mawar Ungu RSUD Sidoarjo didapatkan hasil. 7 orang (58 %) yang semula

berat menjadi sedang , 3 orang (26 %) yang semula sedang jadi ringan, sedang

yang tetap pada kondisi semula (tidak terpengaruh) sebanyak 2 orang (16 %).

Dari data di atas yang dilakukan peneliti tentang manfaat penurunan

stress anak usia 4 – 6 tahun yang di terapkan melalui penerapan konsep

bermain di ruang Mawar Ungu RSUD Sidoarjo peneliti mulai tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul manfaat penerapan konsep bermain

terhadap penurunan stres di ruang Mawar Ungu RSUD Sidoarjo. Peneliti

meneliti sejauh mana manfaat dari konsep bermain terhadap penurunan stres

hospitalisasi.

2

Page 3: BAB I

B. Identifikasi masalah

Status kesehatan sangat berpengaruh kerena jika kondisi anak masih

lemah maka akan memperparah kesehatan anak, Lingkungan juga

mempengaruhi konsep bemain jika lingkungan tidak mendukung atau dalam

keadaan gaduh maka konsep bermain tidak akan dapat berjalan dengan efektif,

Permainan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak karena jika

permainan melampaui kemampuan dari anak maka anak tidak mampu

melakukan permainan, Media permainan alat atau instrumen permainan dapat

mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu permainan. jika alat atau

instrumen yang digunakan tidak sesuai dengan permainan yang disajikan

maka hasil yang tercapai kurang memuaskan. Jenis permainan, Permainan

dibagi menjadi beberapa kategori, misal: skill play, game, dramatic play dan

lain – lain. Jenis permainan anak dapat mempengaruhi dari manfaat konsep

bermain. status sosioekonomi mempengaruhi jenis permainan pada anak. dan

pada anak yang pandai lebih aktif dari pada anak yang kurang pandai dalam

pelaksanaan konsep bermain.

3

MANFAAT KONSEP BERMAIN TERHADAP

PENURUNAN STRES

Jenis permainanJenis kelamin

Media permainan

Tahap perkembangan

anak

Status kesehatan Lingkungan

Status sosioekonomi

Intelegensi

Page 4: BAB I

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat stres hospitalsasi sebelum dilakukan

penerapan komsep bermain?

2. Bagaimana gambaran tingkat stres hospitalisasi sesudah dilakukan

penerapan konsep bermain?

3. Apakah penerapan konsep bermain bermanfaat terhadap penurunan stres

hospitalisasi?

D. Tujuan peneliti

1. Tujuan umum

Diketahuinya manfaat konsep bermain terhadap penurunan stres

hospitalisasi di ruang Mawar Ungu RSUD Sidoarjo.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi gambaran tingkat stres hospitalisasi sebalum

dilakukan penerapan konsep bermain di ruang Mawar Ungu RSUD

Sidoarjo.

b. Mengidentifikasi gambaran tingkat stres hospitalisasi sesudah

dilakukan penerapan konsep bermain di ruang Mawar Ungu RSUD

Sidoarjo.

c. Mengidentifikasi manfaat penerapan konsep bermain terhadap

penurunan stres hospitalisasi di ruang Mawar Ungu RSUD Sidoarjo

4

Page 5: BAB I

E. Manfaat penelitian.

1. Bagi perawat

Diharapkan perawat akan menyadari betapa pentingnya penerapan

konsep bermain anak diruang anak RSUD Sidoarjo.

2. Bagi profesi keperawatan

Diharapkan hasil penelitian bisa digunakan sebagai bahan kajian

untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi instansi

Instansi kesehatan RSUD sidoarjo dapat menjadikannya sebagai

masukan khususnya untuk ruang anak, untuk meningkatkan mutu

pelayanan khususnya dalam penerapan konsep bermain pada anak.

4. Bagi anak dan keluarga

Diharapkan dengan diterapkan konsep bermain anak dapat

mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas, takut, sedih, tegang, nyeri

5