7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem penambangan terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah dan tambang bawah air. Penambangan terbuka digunakan apabila bahan galian letaknya dekat dari permukaan bumi. Atau dengan kata lain jika striping ratio antara bahan galian dengan overburden masih kecil dan dapat ditambang secara menguntungkan. Jika striping ratio sudah semakin besar, maka penambangan batubara akan lebih menguntungkan jika ditambang menggunakan sistem penambangan bawah tanah. Adapun pengertian tambang bawah tanah adalah suatu tambang yang kegiatan kerjanya di bawah tanah atau tidak secara langsung berhubungan dengan udara luar, oleh karena itu pada tambang bawah tanah digunakan sistem ventilasi yang bertujuan untuk menyediakan dan mengalirkan udara segar ke dalam tambang bagi pernafasan pekerja dan proses lain yang memerlukan udara. 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendahuluan

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem penambangan terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah

dan tambang bawah air. Penambangan terbuka digunakan apabila bahan galian

letaknya dekat dari permukaan bumi. Atau dengan kata lain jika striping ratio

antara bahan galian dengan overburden masih kecil dan dapat ditambang secara

menguntungkan. Jika striping ratio sudah semakin besar, maka penambangan

batubara akan lebih menguntungkan jika ditambang menggunakan sistem

penambangan bawah tanah. Adapun pengertian tambang bawah tanah adalah

suatu tambang yang kegiatan kerjanya di bawah tanah atau tidak secara langsung

berhubungan dengan udara luar, oleh karena itu pada tambang bawah tanah

digunakan sistem ventilasi yang bertujuan untuk menyediakan dan mengalirkan

udara segar ke dalam tambang bagi pernafasan pekerja dan proses lain yang

memerlukan udara.

Manusia memerlukan udara untuk bernafas dan melaksanakan

metabolisme dalam tubuh yang nantinya menghasilkan energi yang digunakan

dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Untuk itu ventilasi tambang harus

benar-benar diperhatikan karena dengan semakin dalamnya penggalian maka

jarak antara mesin angin bantu akan semakin jauh, sehingga faktor ini dapat

mengurangi kuantitas udara pada front penambangan, menggangu produkitivitas

dan ketidaknyamanan pekerja di dalam tambang. Sistem ventilasi yang digunakan

exhaust fan, dengan menempatkan fan (kipas) utama di permukaan pada Sumuran

1

Page 2: BAB I

2

Miring Peranginan (Exhaust Shaft). Distribusi aliran udara ini akan memasok

kebutuhan udara segar yang masuk kedalam tambang atau tempat-tempat yang

membutuhkan udara segar seperti di kemajuan terowongan tambang dan

permukaan kerja. Oleh karena itu dilakukan pengkajian mengenai kuantitas dan

kualitas udara segar pada tambang bawah tanah merupakan faktor yang sangat

penting. Permasalahan yang terjadi adalah ada beberapa lokasi di tambang bawah

tanah mengalami kekurangan udara segar, oleh karena itu harus adanya sistem

ventilasi tambang yang baik.

Sistem ventilasi yang baik sudah pasti diawali dengan perencanaan yang

baik pula, sedangkan di PT. AICJ belum ada perencanaan sistem ventilasi yang

baik sehingga timbulnya beberapa masalah seperti adanya debu tambang, gas

pengotor berupa gas methan, dan kurangnya udara bersih pada front

penambangan, maka dari itu dibutuhkan perencanaan sistem ventilasi yang baik,

perencanaan tersebut dapat dilakukan dengan metode manual maupun

menggunakan program komputer (software). Ada banyak program yang dibuat

sebagai pilihan, salah satunya adalah program Kazemaru. Program ini dibuat oleh

Prof. Inoue Masahiro dari Kyushu University Jepang dan pertama diperkenalkan

pada tahun 1988 oleh JCOAL, program kazemaru tersebut ditujukan untuk

mempermudah dalam perencanaan ventilasi tambang yang menunjang pekerjaan

diterowongan dalam hal kelancaran dan kenyamanan bekerja.

Untuk menunjang pekerjaan di terowongan, menjaga kelancaran dan

kenyamanan bekerja, sangatlah penting selalu dilakukan pengontrolan kualitas

dan kuantitas udara sehingga pendistribusian udara segar ke dalam tambang

Page 3: BAB I

3

bawah tanah berlangsung baik dan lancar. Selain untuk memenuhi kebutuhan

udara tambang, juga sebagai media untuk menghilangkan debu-debu dan gas-gas

berbahaya dalam tambang, sehingga dapat tercapai kondisi ventilasi untuk bekerja

dan sesuai dengan peraturan peranginan tambang bawah tanah, berdasarkan

Keputusan Menteri Pertambangan dan energi nomor: 555. K/26/M.PE/1995

tentang keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan umum.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Perencanaan Dan Analisis Sistem Ventilasi Pada

Tambang Batubara Bawah Tanah PT . Allied Indo Coal Jaya (AICJ)

Sawahlunto”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari sistem ventilasi yang diamati di lapangan masih terdapat

permasalahan yang dijumpai, antara lain ;

1. Adanya kebocoran pada pipa ventilasi.

2. Terdapatnya debu tambang dan gas-gas pengotor di front penambangan.

3. Belum adanya perencanaan sistem ventilasi untuk memenuhi kebutuhan udara

bersih pada tambang bawah tanah PT. AICJ.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan secara terstruktur, terorganisir dan

mencapai sasarannya, maka dalam penelitian ini perlu adanya batasan masalah,

yaitu perencanaan sistem ventilasi dengan metode perhitungan manual dan

analisis menggunakan kazemaru (software) terhadap kebutuhan udara di front

penambangan blok A.

Page 4: BAB I

4

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah

diuraikan di atas maka untuk lebih terarah penelitian ini, penulis merumuskan

permasalahan ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1. Bagaimanakah perencanaan sistem ventilasi dengan menggunakan metode

perhitungan manual pada lubang bukaan PT. AICJ ?

2. Bagaimanakah analisis sistem ventilasi dengan menggunakan metode

perhitungan software kazemaru pada lubang bukaan PT. AICJ ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk membuat perencanaan sistem ventilasi dengan menggunakan metode

perhitungan manual pada PT. AICJ.

2. Untuk menganalisis sistem ventilasi dengan menggunakan metode

perhitungan software kazemaru pada PT. AICJ. .

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat.

Berikut manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini:

a. Bagi Perusahaan

Sebagai salah satu sumber informasi dan bahan evaluasi khususnya

terhadap perencanaan sistem ventilasi tambang, kemudian agar dapat menjadi

dasar penelitian lebih lanjut oleh perusahaan tentang sistem ventilasi tambang.

Page 5: BAB I

5

b. Bagi Penulis

Penulis dapat mengetahui teknis dari kegiatan sistem ventilasi tambang

secara langsung dan diharapkan dapat mengaplikasikannya dalam dunia kerja.

c. Bagi STTIND Padang

Hasil penelitian ini bisa menjadi referensi bagi mahasiswa STTIND

Padang khususnya jurusan Teknik Pertambangan untuk penelitian lebih lanjut.