11
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, baik tingkat Diploma maupun tingkat Strata di Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana proyek pembangunan gedung bertingkat dilaksanakan yang ada di dalamnya memuat banyak hal yang bersifat kompleks. 1.1.1 Tujuan Umum Praktik Kerja Lapangan Tujuan umum dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah agar mahasiswa memiliki pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dalam mengenal proses atau sistem kerja di perusahaan. Selain itu juga mahasiswa dapat mengamati secara langsung proses pembangunan gedung bertingkat sehingga dapat menambah wawasan serta pengalaman untuk mempersiapkan diri ketika memasuki dunia kerja nantinya. 1.1.2 Tujuan Khusus Praktik Kerja Lapangan Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah agar mahasiswa dapat :

BAB I

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu program yang wajib

diikuti oleh seluruh mahasiswa, baik tingkat Diploma maupun tingkat Strata

di Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.

Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk

memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana proyek pembangunan

gedung bertingkat dilaksanakan yang ada di dalamnya memuat banyak hal

yang bersifat kompleks.

1.1.1 Tujuan Umum Praktik Kerja Lapangan

Tujuan umum dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah

agar mahasiswa memiliki pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dalam

mengenal proses atau sistem kerja di perusahaan. Selain itu juga mahasiswa

dapat mengamati secara langsung proses pembangunan gedung bertingkat

sehingga dapat menambah wawasan serta pengalaman untuk mempersiapkan

diri ketika memasuki dunia kerja nantinya.

1.1.2 Tujuan Khusus Praktik Kerja Lapangan

Tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah

agar mahasiswa dapat :

Page 2: BAB I

2

1. Membekali dirinya dengan pengalaman bekerja yang sebenarnya di

perusahaan/ industri.

2. Menerapkan teori dan ketrampilan yang telah dipelajari di perguruan

tinggi.

3. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

4. Memperluas wawasan sebagai calon tenaga kerja perusahaan/ industri.

5. Mengenali tipe dari organisasi, manajemen dan operasi yang ada di dalam

proyek serta proses kerjanya.

6. Memperoleh umpan balik dari perusahaan untuk pemantapan dan

pengembangan pendidikan.

1.2 Latar Belakang Proyek

Dalam latar belakang proyek memuat alasan pembangunan proyek,

alasan penunjukan lokasi proyek, fasilitas pendukung, aspek tata ruang, dan

ketinggian bangunan.

1.2.1 Alasan Pembangunan Proyek

Perkembangan kota besar yang sangat pesat seperti Jakarta

menyebabkan tingginya mobilitas kehidupan yang efeknya adalah tidak

efisiennya waktu dan biaya. Keterbatasan infrastruktur dan fasilitas umum

yang tidak seimbang dengan pesatnya perkembangan kota menyebabkan

orang kembali mencari kebutuhan akan tempat tinggal yang mendekati

aktivitasnya. Permasalahannya adalah sulitnya untuk mendapatkan hunian

tempat tinggal yang layak, terjangkau dan memiliki fasilitas yang lengkap.

Page 3: BAB I

3

Bassura City adalah sebuah kawasan hunian super block dengan

konsep Mixed Use Development, yaitu sebuah kawasan yang memadukan

antara hunian (apartemen, hotel) dan commercial area (shopping mall,

office, cinema, convention hall, sport facilities, education center, health

care).

1.2.2 Alasan Penunjukkan Lokasi Proyek

Bassura City dengan akses yang sangat strategis bisa lewat terusan

Casablanca atau Bypass Cawang. Bassura City juga dekat dengan halte bus

TransJakarta, jalan tol dan Stasiun Cawang serta Stasiun Tebet. Saat ini

sedang dibangun jalan layang non tol dari Tanah Abang sampai dengan

Kampung Melayu yang nantinya dapat diakses dari Bassura City menuju

Kuningan-Sudirman-Tanah Abang.

Jalan akses Casablanca mulai dari Basuki Rahmat ke arah Kampung

Melayu melalui Tebet dan terus ke Kuningan lalu Mega Kuningan-

Sudirman hingga ke Tanah Abang merupakan daerah perkantoran yang

sangat berkembang pesat, ribuan karyawan profesional bekerja di ratusan

perusahaan besar di sepanjang kawasan ini. Sepanjang jalan ini juga kita

ketahui begitu cepat tumbuh Apartemen-apartemen dengan berbagai konsep

kemewahan namun tidak satupun yang menyuguhkan konsep Apartemen

One Stop Living yang terjangkau dari sisi harga dan nyaman dari sisi fasilitas

dan kualitas . Bassura City akan hadir dengan rencana taburan kelengkapan

fasilitas dan kualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat luas

Page 4: BAB I

4

sehingga akan menjadi primadona hunian yang memenuhi kebutuhan

masyarakat urban di kota metropolitan.

1.2.3 Fasilitas Pendukung

Proyek Bassura City terdiri dari dari tujuh tower di mana setiap tower

memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing lengkap dengan fasilitasnya.

Fasilitas internal di Bassura city antara lain swimming pool, kids pool,

children playground, jogging track, fitness center, shopping mall ,

supermarket, food court, cafe, cinema, ATM center, office, function hall,

security 24 jam, parkir basement, access card, interkom dan lain – lain.

1.2.4 Aspek Tata Ruang

Adapun aspek tata ruang yaitu mencakup Koefisien Dasar Bangunan

(KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

1.2.4.1 Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Berdasarkan UU No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang

dimaksud dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah koefisien

perbandingan antara luas lantai dasar bangunan terhadap luas lahan.

Koefisien Dasar Bangunan juga mengambarkan kepadatan dalam suatu

bangunan. Penetapan KDB dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan

keandalan bangunan gedung; keselamatan dalam hal bahaya kebakaran,

banjir, air pasang dan/atau tsunami; kesehatan dalam hal sirkulasi udara,

pencahayaan dan sanitasi; kenyamanan dalam hal pandangan, kebisingan,

dan getaran; kemudahan dalam aksesibilitas,dan akses evakuasi; keserasian

Page 5: BAB I

5

dalam hal perwujudan wajah kota, ketinggian bahwa semakin tinggi

bangunan maka jarak bebasnya semakin besar.

Secara umum ada 3 tingkatan KDB yang diterapkan (bedasarkan UU

No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung , pasal 20 ayat 2), yaitu :

Tabel 1.1 Klasifikasi Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

NO NILAI KDB KLASIFIKASI

1 <30% Rendah

2 30%-60% Sedang

3 60%-100% Tinggi

(Sumber : UU No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung , pasal 20 ayat 4)

Dalam Proyek Pembangunan Bassura City besarnya Koefisien Dasar

Bangunan (KDB) adalah :

푲푫푩 = 퐿푢푎푠 푙푎푛푡푎푖 푑푎푠푎푟 푏푎푛푔푢푛푎푛

퐿푢푎푠 퐿푎ℎ푎푛 푥 100%

= 1670.5222082.239

푥100%

= 80,22 %

Interpretasi : KDB pada Proyek Pembangunan Bassura City sebesar

80,22%, digunakan untuk bangunan dasar dan juga menyatakan bahwa

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) tergolong dalam KDB tinggi.

1.2.4.2 Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.

441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, yang

Page 6: BAB I

6

dimaksud dengan KLB adalah koefisien perbandingan antara luas

keseluruhan lantai bangunan terhadap luas lahan.

KLB juga menggambarkan ketinggian dari suatu bangunan.Ketinggian

tersebut dinyatakan dalam KLB sangat rendah, KLB rendah, KLB

sedang,KLB tinggi, dan KLB sangat tinggi.

Tabel 1.2 Klasifikasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

NO NILAI KLB KLASIFIKASI

1 2 x KDB Sangat Rendah

2 4 x KDB Rendah

3 8 x KDB Sedang

4 9 x KDB Tinggi

5 20 x KDB Sangat Tinggi

(Sumber : Keputusan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 1988)

Dalam Proyek Pembangunan Bassura City besarnya Koefisien Lantai

Bangunan adalah :

KLB =

푥 100%

= .

. = 27.27 %

Interpretasi : Koefisien Lantai Bangunan pada Proyek Pembangunan

Bassura City adalah sebesar 27.27 %. hal ini menandakan bahwa Koefisien

Lantai Bangunan (KLB) tersebut dalam kelas KLB 3 x KDB, kalsifikasi

Rendah.

Page 7: BAB I

7

1.2.5 Peraturan Ketinggian Bangunan

Proyek pembangunan Super Block Bassura City ini terdiri dari 29

lantai utama berdasarkan UU No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung ,

pasal 20 ayat 3 termasuk dalam kategori bangunan tinggi. Gedung proyek

Bassura City yang terletak di Kawasan Cipinang Jakarta Timur dengan

jumlah 34 lantai (1 lantai basement, 2 lantai Podium, 29 lantai utama dan 2

lantai atap) dengan tinggi bangunan 102 m.

1.2.6 Peta Peruntukkan Lahan

Peta peruntukan lahan dan batas-batas dari proyek Bassura City adalah

sebagai berikut:

- Utara : Perumahan Warga Cipinang Jaya

- Selatan : Jl. Jend. Basuki Rahmat

- Barat : Pasar Gembrong

- Timur : Giant Cipinang Jaya

Adapun fasilitas pendukung yang ada di area proyek Bassura City

antara lain :

· Universitas Empu Tantular

· STMT Trisakti

· STIE Nusantara

· Rumah Sakit Duren Sawit

· Rumah Sakit Premier Jatinegara

· Runah Sakit Hermina Jatinegara

Page 8: BAB I

8

· Akses tol dalam kota dan tol JORR

· Jalur Bus TransJakarta arah PGC- Tanjung Priok

Gambar 1.1 Peta Peruntukan Lahan

1.3 Data Umum Proyek

a. Nama Proyek : Bassura City Super Blok

b. Lokasi Proyek : Jl. Basuki Rahmat Jakarta Timur

c. Batas-batas Proyek :

- Utara : Perumahan Warga Cipinang Jaya

- Selatan : Jl. Jend. Basuki Rahmat

- Barat : Pasar Gembrong

- Timur : Giant Cipinang Jaya

d. Fungsi Bangunan : Apartemen, Hotel dan Mall (Super Block)

e. Jenis Konstruksi : Beton Bertulang

f. Luas Lahan : 2082.239 m2

Page 9: BAB I

9

g. Luas Dasar Bangunan : 1670.522 m2

h. Jumlah Lantai : 34 Lantai

i. Tinggi Bangunan : 102 Meter

j. Pemilik Proyek : PT. Synthesis Karya Pratama

k. Konsultan MK : PT. Synthesis Karya Pratama

l. Konsultan Arsitektur : Megatika International

m. Konsultan Struktur : PT. HAERTE Widya Konsultan

n. Konsultan M&E : PT. Metakom Pranata

o. Kontraktor : PT. Totalindo Eka Persada

p. Sub Kontraktor :

- Pondasi : PT. Catur Bor Indonesia

- Beton Ready Mix : PT. Pionir Beton

- Besi Baja : PT. Delco Prima

q. Waktu Pelaksanaan : 3 Tahun (April 2012 – November 2015)

r. Masa Pemeliharaan : 1 tahun

s. Nilai Kontrak : Rp 1.000.000.000.000,- (1 Triliun Rupiah)

t. Sifat Kontrak : Lumpsum Fix Price

u. Uang Muka : 20% dari nilai kontrak

v. Sistem Pelelangan : Pelelangan umum/ terbuka

w. Instalasi Air Bersih : Standar PDAM

x. Mutu Beton :

- Pondasi Bored Pile : K- 350 ; f’c = 29,05MPa

Page 10: BAB I

10

- Kolom : K - 450; f’c = 37,35 MPa

- Dinding Geser (B1 & B2) : K - 450; f’c = 37,35 MPa

- Dinding Geser ( Lt.1 – Atap) : K - 450; f’c = 37,35 MPa

- Balok : K - 350; f’c = 29,05 MPa

- Plat : K - 350; f’c = 29,05 MPa

- Ramp : K - 350; f’c’ = 29,05 MPa

- Tangga : K - 350; f’c = 29,05MPa

y. Tebal Selimut Beton :

- Pondasi Bored Pile : 7,5 cm

- Kolom : 4 cm

- Balok : 4 cm

- Plat : 3 cm

- Ramp : 3 cm

- Tangga : 3 cm

- BordesTangga : 3 cm

z. Nilai Slump :

- Pondasi Bored Pile : 20- 2 cm ( 18 cm)

- Kolom : 12 ± 2 cm (10 cm s.d 14 cm)

- Balok : 12 ± 2 cm (10 cm s.d 14 cm)

- Plat : 12 ± 2 cm (10 cm s.d 14 cm)

- Ramp : 12 ± 2 cm (10 cm s.d 14 cm)

- Tangga : 12 ± 2 cm (10 cm s.d 14 cm)

Page 11: BAB I

11

aa. Mutu Besi Beton :

- BJTD 40 : Baja Tulangan Deform / Ulir

Untuk diameter 10 dan diameter 32

- BJTD 50 : Baja Tulangan Deform / Ulir

Untuk diameter 5danuntuk kolom

praktis

bb. InstalasiListrik : PLN dan genset