9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa merupakan sarana komunikasi dalam penyampaian ide dan pemikiran seseorang kepada orang lain. Bahasa merupakan sarana penyampaian pemberian peluang yang besar bagi seseorang penyair dalam memperoleh kebebasan pengungkapan ide melalui karya yang dihasilkannya. Pemanfaatan bahasa dalam karya sastra khususnya puisi bersifat khas. Dikatakan khas, karena pemakaian bahasa dalam puisi tidak sama dengan pemakaian bahasa pada umumnya. Bahasa yang digunakan dalam puisi lebih banyak menonjolkan makna bahasa yang bersifat konotatif. Kekonotatifan bahasa tersebut disebabkan oleh perasaan-perasaan serta tuntutan-tuntutan pribadi, sehingga bahasa puisi selalu bergerak lincah dan mempengaruhi pembaca. Berkaitan dengan bahasa puisi satu unsur dalam puisi yang sangat memiliki peranan penting bagi penyair 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan

Citation preview

6

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahSecara umum dapat diketahui bahwa bahasa merupakan sarana komunikasi dalam penyampaian ide dan pemikiran seseorang kepada orang lain. Bahasa merupakan sarana penyampaian pemberian peluang yang besar bagi seseorang penyair dalam memperoleh kebebasan pengungkapan ide melalui karya yang dihasilkannya. Pemanfaatan bahasa dalam karya sastra khususnya puisi bersifat khas. Dikatakan khas, karena pemakaian bahasa dalam puisi tidak sama dengan pemakaian bahasa pada umumnya. Bahasa yang digunakan dalam puisi lebih banyak menonjolkan makna bahasa yang bersifat konotatif. Kekonotatifan bahasa tersebut disebabkan oleh perasaan-perasaan serta tuntutan-tuntutan pribadi, sehingga bahasa puisi selalu bergerak lincah dan mempengaruhi pembaca.Berkaitan dengan bahasa puisi satu unsur dalam puisi yang sangat memiliki peranan penting bagi penyair maupun pembaca guna menjalin pemahaman yang komunikatif terhadap puisi. Unsur yang berperan penting itu adalah citraan. Unsur citraan ini dapat membangkitkan ide-ide abstrak yang terdapat dalam puisi. Citraan yang dihadirkan oleh penyair dalam puisi sangat didukung dengan bahasa yang indah. Semakin banyak citraan yang dimanfaatkan dalam puisi maka akan semakin konkret pengungkapan makna yang ingin disampaikan penyalir dalam puisi.Setiap penyair menciptakan pencitraan dalam puisinya. Pencitraan yang digunakan penyair dalam puisinya bertujuan memperjelas apa yang dinyatakan oleh penyair. Melalui penyampaian apa yang digambarkan oleh penyair seolah-olah dapat juga dialami oleh pembaca.Citraan sering digunakan oleh penyair untuk membangun suatu keputusan dalam puisi. Pencitraan yang sering digunakan diantaranya adalah citraan penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, rabaan dan gerak (Hasanuddin, 2001:117-132). Semua citraan tersebut dapat menghadirkan suasana yang membuat pembaca seolah-olah ikut melihat, mendengar, mencium dan merasakan semua yang diungkapkan penyair dalam puisi.Salah satu usaha untuk dapat mengetahui pencitraan puisi yang digunakan penyair dalam puisinya adalah membaca dan memahami puisi-puisi tersebut. Dengan memahami puisi-puisi tersebut maka akan diperoleh pemahaman lebih jauh tentang kepenyairan penulis puisi tersebut. Pemahaman lebih tajam lagi terhadap unsur citraan. Hal tersebut seolah-olah membawa pembaca pada suasana yang dapat menjadikan penyair terpesona dan menghidupkan makna kehidupan ketika proses pencitraan puisi berlangsung.Begitu penting dan menariknya peranan bahasa dalam puisi, maka dalam penelitian ini unsur tersebut menjadi pusat perhatian untuk dianalisis, khuususnya sarana bahasa yang menyangkut citraan. Hal ini disebabkan oleh citraan ikut memberikan nilai tersendiri terhadap karya sastra khususnya puisi.Memahami kumpulan puisi ini, sekaligus membuka pemahaman lebih jauh tentang kepenyairan B. Irawan Massie serta menarik perhatian karena sarat dengan citraan yang mampu memberikan keindahan dalam nilai rasa yang tinggi sehingga pemahaman persoalan hidup yang diungkapkan penyair menjadi tajam dan terang. Hal tersebut didukung dengan penggunaan bahasa yang menggugah dan mengajak pembaca menghayati rahasia kehidupan. Puisi-puisi yang ditulis B. Irawan Massie merupakan kisah rekaman kehidupan, permasalahan yang dirasakan penyair dalam hidupnya, tidak salah puisi-puisi karya B. Irawan Massie perlu ditelusuri kreativitas dan imajinatifnya.B. Irawan Massie lahir di Yogyakarta pada 24 oktober 1947 dari perpaduan keluarga Jawa dan Manado. Dibesarkan dalam nuansa Islami yang cukup kental dari neneknya di Solo, tempat Irawan melalui masa kecil hingga kelas 2 SMP, nampaknya memberi warna yang kuat pada kepribadian dan prinsip-prinsip yang diteguhinya..Karya-karyanya yang berupa puisi dan cerita pendek sebagian terpublikasi pada berbagai majalah dan surat kabar mingguan terbitan Jakarta. Sebagian lagi disimpannya dalam ranah pribadi, yang kemudian akhirnya diterbitkan dalam 2 buah buku kumpulan puisi yakni Musim Semi yang Panjang dan Rumah Kecil di Bawah Matahari.Hal-hal yang menonjol dari karya-karya yang dihasilkan oleh B. Irawan Massie adalah segi tipografi yang merupakan bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf capital dan diakhiri tanda titik. Hal tersebut sangat menentukan citraan terhadap puisi dan segi diksi yang merupakan pemilihan kata- kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Dari segi tipografis dan diksi, secara keseluruhan puisi yang ditulis Irawan Massie tergolong puisi modern dan religi. Kemoderenan puisi Irawan Massie dapat dilihat dari penggunaan bahasa asing dan bahkan keseluruhannya menggunakan bahasa asing seperti September (tears of the moon), lonceng angin (wind chime), dari library, kutengok keluar dan the blues poem & puisi terbiru. Dilihat dari segi zaman penulisan puisinya memperlihatkan kemajuan. Penyusunan baris dan bait tidak mengikuti pola pantun. Dari segi diksi, puisi-puisi yang ditulis oleh B. Irawan Massie memperlihatkan kemantapan bahasa yang sempurna. Dalam hal diksi ini, didapati penggunaan kata semoga, anakku, yang memberikan kesan pengharapan dan mengajak pembaca untuk memahami sesuatu dan menjalankannya.Dengan menggunakan citraan yang beraneka ragam dan menarik, kumpulan puisi enam puluh empat puisi Selembar Catatan Lawas karya B. Irawan Massie lebih bernilai rasa tinggi dan penuh keindahan. Untuk itu penulis ingin lebih lanjut untuk meneliti penggunaan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi enam puluh empat puisi pilihan Selembar Catatan Lawas karya B. Irawan Massie dengan judul penelitian, Citraan dalam Kumpulan Puisi Enam Puluh Empat Puisi Selembar Catatan Lawas Karya B. Irawan Massie.B. Fokus MasalahFokus masalah dalam penelitian ini adalah citraan yang terdapat di dalam kumpulan puisi enam puluh empat puisi Selembar Catatan Lawas karya B. Irawan Massie, yaitu gambaran-gambaran atau citraan yang dapat dikonkritkan makna dalam puisi.C. Perumusan MasalahBerdasarkan fokus masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi enam puluh empat puisi Selembar Catatan Lawas karya B. Irawan Massie?D. Tujuan PenelitianTujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan citraan puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi enam puluh empat puisi pilihan Selembar Catatan Lawas karya B. Irawan Massie.E. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan citraan dalam puisi sebagai pengapresiasian ilmu yang telah didapat di Perguruan Tinggi.2. Dapat dijadikan bahan masukan dalam pengajaran sastra khususnya puisi terutama bagi guru dan calon guru.3. Sebagai bahan perbandingan untuk peneliti lain dalam melakukan penelitian sastra yang sejenis dengan objek yang berbeda.F. Definisi Operasional Agar tidak terjadinya kesalahpahaman dalam pelaksanaan penelitian, maka penulis menggunakan defenisi operasional dalam penelitian ini yang meliputi sebagai berikut ini.1. Citraan merupakan kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan dalam sebuah karya sastra yaitu Puisi.2. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi1