3
BAB I PENDAHULUAN Sumbatan hidung adalah salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan pasien ke dokter pada pelayanan primer. Ini adalah gejala bukan diagnosis, banyak faktor dan kondisi anatomi yang dapat menyebabkan sumbatan hidung. Penyebab dari sumbatan hidung dapat berasal dari struktur maupun sistemik. Yang disebabkan struktur termasuk perubahan jaringan, trauma, dan gangguan congenital. Yang disebabkan sistemik terkait dengan perubahan fisiologis dan patologis. Polip merupakan salah satu dari penyebab rasa hidung tersumbat. (Soepardi, 2012). Polip hidung sampai saat ini masih merupakan masalah medis, selain itu juga memberikan masalah sosial karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya seperti di sekolah, di tempat kerja, aktifitas harian dsb. Gejala utama yang paling sering dirasakan adalah sumbatan di 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

Sumbatan hidung adalah salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan pasien ke dokter pada pelayanan primer. Ini adalah gejala bukan diagnosis, banyak faktor dan kondisi anatomi yang dapat menyebabkan sumbatan hidung. Penyebab dari sumbatan hidung dapat berasal dari struktur maupun sistemik. Yang disebabkan struktur termasuk perubahan jaringan, trauma, dan gangguan congenital. Yang disebabkan sistemik terkait dengan perubahan fisiologis dan patologis. Polip merupakan salah satu dari penyebab rasa hidung tersumbat. (Soepardi, 2012).Polip hidung sampai saat ini masih merupakan masalah medis, selain itu juga memberikan masalah sosial karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya seperti di sekolah, di tempat kerja, aktifitas harian dsb. Gejala utama yang paling sering dirasakan adalah sumbatan di hidung yang menetap dan semakin lama semakin berat keluhannya, hal ini dapat mengakibatkan hiposmia sampai anosmia. Bila menyumbat ostium sinus paranasalis mengakibatkan terjadinya sinusitis dengan keluhan nyeri kepala dan hidung berair. (Wardhani, 2014).Polip nasi merupakan massa edematous yang lunak berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat di dalam rongga hidung dan berasal dari pembengkakan mukosa hidung atau sinus. Etiologi dan patogenesis dari polip nasi belum diketahui secara pasti. Sampai saat ini, polip nasi masih banyak menimbulkan perbedaan pendapat. Dengan patogenesis dan etiologi yang masih belum ada kesesuaian, maka sangatlah penting untuk dapat mengenali gejala dan tanda polip nasi untuk mendapatkan diagnosis dan pengelolaan yang tepat. (Wardhani, 2014).A. Rumusan Masalah

Oleh karena pada kasus Polip hidung sampai saat ini masih merupakan masalah medis, selain itu juga memberikan masalah sosial karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya seperti di sekolah, di tempat kerja, aktifitas harian dsb, maka penulis tertarik untuk menganggakat judul ini sebagai penulisan referat.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan referat ini adalah:

1. Untuk menambah pengetahuan tentang Polip Nasi sebagai salah satu penyakit dibidang ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorok, sehingga dapat melakukan diagnosis dini untuk menetukan terapi yang adekuat bagi pasien.

2. Sebagai salah satu syarat akademis stase pada bagian ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorok.

1