Upload
nsazizah
View
17
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
siewole
Citation preview
5/28/2018 BAB I
1/18
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Di dalam makalah ini saya menjelaskan tentang Kenakalan Remaja: BahayaMerokok, Penyimpangan Seks pada Remaja dan Bahaya Penyalahgunaan Minuman
Keras/Narkoba. Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari bantuan arahan dari berbagai
pihak. Maka, pada kesempatan ini saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Nur Fauzan Ahmad, M.A selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telahmemberi dorongan dan membantu dalam pembuatan makalah ini.
2. Teman-teman mahasiswa S1 keperawatan tingkat I semester I STIKES Karya HusadaSemarang yang telah banyak memberi dukungan kepada saya.
3. Ayah dan Ibu yang telah mendorong dan membantu baik lewat materiil dan spiritual.4. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini sehingga dapat selesai dengan baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya, dan bagi pembaca pada
umumnya. Saya menyadari sepenuhnya sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kekurangan,
begitu juga makalah ini yang masih jauh dari pada sempurna. Untuk itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Semarang, 11 Januari 2011
Penyusun
5/28/2018 BAB I
2/18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah
merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan
yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri tersendiri.
Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja. Masa
remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja
sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan
dalam banyak seminar. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling
menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya berkenan menerima
remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para remaja
hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah membangkitkan semangat, dan di
belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan
inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan
teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari
identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering
disebut sebagai kenakalan remaja.
5/28/2018 BAB I
3/18
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahanpermasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian kenakalan remaja?2. Apa saja bentuk kenakalan remaja?3. Bagaimana cara penanggulangan dari kenakalan remaja?
C. TujuanKenakalan remaja di zaman sekarang kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku
generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian
hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digerogotioleh budaya yang banyak berpengaruh negatif terhadap diriya.
Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Makalah ini bertujuan untuk :
1. Sebagai referensi untuk remaja dan orana tua, tentang apa yang dimaksud dengankenakalan remaja.
2.
Sebagai referensi untuk orang tua, yang berkaitan dengan kenakalan remaja.3. Sebagai referensi untuk kita semua, cara menanggulangi kenakalan remaja supaya tidak
lebih banyak lagi remaja-remaja yang terpengaruh hal negatif.
5/28/2018 BAB I
4/18
BAB II
KENAKALAN REMAJA : BAHAYA MEROKOK, PENYIMPANGAN SEKS PADA REMAJA,
DAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN MINUMAN KERAS/NARKOBA
A. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani
proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-
kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan
perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja
merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-
kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa
lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma
terhadap kondisi lingkungan, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri,
dan sebagainya.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik
itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-
teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja
tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yangmenggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari
lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan
orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya.
Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki
masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya.
Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan
anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal
tidak menambah jumlah kasus yang ada.(Mappiare,1992:94)
5/28/2018 BAB I
5/18
B. Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
Adapun jenis-jenis kenakalan remaja adalah sering keluar malam. Remaja sering
menghabiskan waktunya di malam hari bersama teman-temannya mereka, merokok,
penyimpangan sex, bahan minuman keras dan narkoba. Akhirnya mereka ingin bersenang-
senang dan tidak mau memikirkan pelajaran dan masa depannya.
1. Remaja dan RokokDi masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak
asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok,
namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun
orang orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok
memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya.
Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk
mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan
(reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma
(permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan
merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain,terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Penyebab remaja merokok
a. Pengaruh orang tuaSalah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang
berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih
mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari
lingkungan rumah tangga yang bahagia (Atkinson, 1999:294).
5/28/2018 BAB I
6/18
b. Pengaruh temanBerbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka
semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan
demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi,
pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman
remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka
semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai
sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan
remaja non perokok.
c. Faktor pribadiOrang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan
diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun
satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan
(termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi
pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna
dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson,
1999;193).
d. Pengaruh iklanMelihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaranbahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja
seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan
tersebut.
2. Penyimpangan Seks pada Remaja
Kita telah ketahui bahwa kebebasan bergaul remaja sangatlah diperlukan agar
mereka tidak "kuper" dan "jomblo" yang biasanya jadi anak mama. "Banyak teman
maka banyak pengetahuan". Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yang
kita inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi,
dan tentu saja ada yang bersikap terpuji, benar agar kita tidak terjerumus ke pergaulan
bebas yang menyesatkan.
5/28/2018 BAB I
7/18
Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia
yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat
berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa remaja dapat dicirikan
dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal, tidak
terkecuali bidang seks.
Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksipun mengalami
perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan. Kematangan organ
reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan jenisnya
serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan sangat
berpengaruh terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut.
Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal
kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah kehamilan yang terjadi pada
remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah.
Siswi yang mengalami kehamilan biasanya mendapatkan respon dari dua pihak.
Pertama yaitu dari pihak sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka
yang sampai saat ini terjadi adalah sekolah meresponya dengan sangat buruk dan
berujung dengan dikeluarkannya siswi tersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari
lingkungan di mana siswi tersebut tinggal, lingkungan akan cenderung mencemooh dan
mengucilkan siswi tersebut. Hal tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai normakehidupan masyarakat kita.
Kehamilan remaja adalah isu yang saat ini mendapat perhatian pemerintah. Karena
masalah kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagai individu dan bayi
mereka namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruh strata di masyarakat dan
juga membebani sumber-sumber kesejahteraan. Namun, alasan-alasannya tidak
sepenuhnya dimengerti. Beberapa sebab kehamilan termasuk rendahnya pengetahuan
tentang keluarga berencana, perbedaan budaya yang menempatkan harga diri remaja di
lingkungannya, perasaan remaja akan ketidakamanan atau impulsifisitas,
ketergantungan kebutuhan, dan keinginan yang sangat untuk mendapatkan kebebasan.
Selain masalah kehamilan pada remaja masalah yang juga sangat menggelisahkan
berbagai kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja
yang mengidap HIV/AIDS.
5/28/2018 BAB I
8/18
3. Remaja dan Penyalahgunaan Minuman Keras dan Narkoba
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN),jumlah kasus penyalahgunaan
Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 - 2003 adalah 20.301 orang, di mana 70%
diantaranya berusia antara 15 -19 tahun.
Definisi dan MacamMacam Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi )
fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-
Undang No. 22 tahun 1997).
Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
a. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opiumobat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
b. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang- Undang No.
5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
a. Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine,Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi,
Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti: Alkohol.
5/28/2018 BAB I
9/18
Apakah Alkohol itu?
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin
mempunyai efek stimulasi ringan.
Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari
proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer :
minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll. Minuman
beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7%
alkohol), anggur (10 15% alkohol) dan minuman keras yang biasa disebut dengan spirit
(35 55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30 90
menitsetelah diminum.
Dari beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan :
a. Kecelakaan lalu lintasb. Luka bakarc. Kasus penganiayaan anakd. Bunuh dirie. Kecelakaan kerja
Di Indonesia penjualan minuman beralkohol di batasi dan yang boleh membeli adalah
mereka yang telah berumur 21 tahun Beberapa etnik di Indonesia menggunakanminuman beralkohol pada acara tertentu dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga
memproduksi minuman beralkohol dengan nama yang bermacam ragam misalnya :
tuak, minuman cap tikus, ciu dll.
Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor
yaitu :
a. Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsib. Usia, berat badan, dan jenis kelaminc. Makanan yang ada di dalam lambungd. Pengalaman seseorang minumminuman beralkohole. Situasi dimana orang minumminuman beralkohol
5/28/2018 BAB I
10/18
Pengaruh jangka pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda beda, terdapat hubungan antara
konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alkohol ConcentrationBAC) dan efeknya.
Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan
meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang banyak
beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi lebih baik dan mereka
mengabaikan efek buruknya.
Resiko intoksikasi (mabuk)
Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah mabuk, teler sehinggadapat
menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi
pada keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian.
Selain kematian, efek jangka pendek alkohol dapat menyebabkan hilangny
produktifitas kerja (misalnya teler, kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan,
alkohol dapat menyebabkan perilaku kriminal. 70 % dari narapidana menggunakan
alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam
rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol.
Pengaruh Jangka PanjangMengkonsumsi alkohol berlebiha dalam jangka panjang dapat menyebabkan :
a. Kerusakan jantungb. Tekanan Darah Tinggic. Stroked. Kerusakan hatie. Kanker saluran pencernaanf. Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung)g. Impotensi dan berkurangnya kesuburanh. Meningkatnya resiko terkena kanker payudarai. Kesulitan tidurj. Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaank. Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
5/28/2018 BAB I
11/18
Toleransi dan Ketergantungan
Pengguna alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan ketergantungan.
Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari jumlah yang kecil menjadi lebih
besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama. Sedangkan ketergantungan adalah
keadaan dimana alkohol menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya, banyak
waktu yang terbuang karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi dan
bagaimana cara berhenti). Pengguna alkohol akan mengalami kesulitan bagaimana cara
menghentikan atau mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Gejala Putus Alkohol
Seseorang yang mengalami ketergantungan secara fisik terhadap alkohol akan
mengalami gejala putus alkohol apabila menghentikan atau mengurangi
penggunaannya. Gejala biasanya terjadi mulai 624 jam setelah minum yang terakhir.
Gejala ini dapat berlangsung selama 5 hari, diantaranya adalah :
a. Gemetarb. Mualc. Cemasd.
Depresi
e. Berkeringat yang banyakf. Nyeri kepalag. Sulit tidur (berlangsung beberapa minggu)
Sedangkan berdasarkan efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitasfungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bias membuat
pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bias mengakibatkan
kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya
seperti morphin dan heroin. Contoh yang popular sekarang adalah Putaw.
5/28/2018 BAB I
12/18
b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan sertakesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang
sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi ataumengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman
seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada
jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai
adalah marijuana atau ganja.
Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan
penelitian. Tetapi karena berbagai alasan, mulai dari keinginan untuk dicoba coba,
ikut trend/gaya, lambing status sosial, ingin melupakan persoalan dll. Maka narkoba
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan
ketergantungan atau dependensi yang disebut juga dengan kecanduan.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akanmengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem
syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara
umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang.
a. Dampak Fisik:1) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksiakut otot jantung, gangguan peredaran darah
5/28/2018 BAB I
13/18
3) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, Eksim4) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuhmeningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6) Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
7) Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lainperubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe
(tidak haid)
8) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarumsuntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B,
C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitukonsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian
b.
Dampak Psikis:1) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah2) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga3) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal4) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan5) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
c. Dampak Sosiai:1) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan2) Merepotkan dan menjadi beban keluarga3) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suramDampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
5/28/2018 BAB I
14/18
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat
kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga
berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri,
pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan
masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan
membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa
anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa
depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan
gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu
wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong
menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang
paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilanganremaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya
HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi
bangsa.
C. Menangani Masalah yang Terjadi pada Remaja
Selain ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti yang disebutkan
dan dibahas diatas terdapat pula masalah masalah lain pada remaja seperti tawuran, kenakalan
remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar, depresi dll.
5/28/2018 BAB I
15/18
Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja
merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja lah masa depan bangsa ini
digantungkan.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin
meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
Peran Orangtua :
1. Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita2. Membekali anak dengan dasar moral dan agama3. Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtuaanak4. Menjalin kerjasama yang baik dengan guru5. Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga
lingkungan yang sehat
6. Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak7. Hindarkan anak dari NAPZA
Peran Guru :
1. Bersahabat dengan siswa2. Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman3. Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan
ekstrakurikuler4. Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga5. Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP6. Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas7. Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain8. Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat9. Mewaspadai adanya provokator10.Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah11.Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang secara sehat dalah
hal fisik, mental, spiritual dan sosial
12.Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
5/28/2018 BAB I
16/18
Peran Pemerintah dan masyarakat :
1. Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti2. Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui
olahraga dan bermain
3. Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas4. Memberikan keteladanan5. Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnya secara tegas6. Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan
Peran Media :
1. Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesaui usia)2. Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)3. Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus
untuk remaja
5/28/2018 BAB I
17/18
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanDari uraian pembahasan di atas dapat saya simpulkan sebagai berikut:
1. Kenakalan remaja adalah perilaku-perilaku yang dilakukan remaja di luar dengantujuan untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. Remaja tidak memikirkan
sebab dan akibat yang dilakukannya mereka hanya tahu senang-senang.
2. Jenis kenakalan remaja di antaranya merokok, penyalahgunaan narkoba dan miras, danpenyimpangan seks.
3. Untuk mengatasi kenakalan remaja di perlukan dari beberapa peran seperti peranorangtua, guru, pemerintah dan masyarakat, dan media.
B. Saran1. Mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, agar tidak terbawa ke
pergaulan yang negatif.
2. Orangtua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagiantanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini
hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Sebab dengan memberikan
tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak kluyuran tidak karuan
dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab
dalam rumah tangga.
3. Dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari. Mereka dididikuntuk mandiri. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasan teman yang
baik.
5/28/2018 BAB I
18/18
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson (1999).Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar Offset
BKKBN. 2001.Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BKKB
Dep. Kesehatan RI. 1997.AIDS di Tempat Kerja. Jakarta
Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001).Buku Pedoman Umum Tim
Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.
Hurlock, E.B (1998).Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
Kaplan dan Sadock.1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Klinis (Edisi ke 7, Jilid 1). Jakarta. Binarupa Aksara.
Kozier, B (1991).Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.
Mappiare, A. (1992).Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Stuart & Sundeen (1998).Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.