BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab I

Citation preview

2

BAB IPENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANGRhinitis diartikan sebagai proses inflamasi yang terjadi pada membran mukosa hidung, yang ditandai dengan gejala-gejala hidung seperti rasa panas di rongga hidung, rinore, dan hidung tersumbat. Secara garis besar, rhinitis dibagi menjadi dua yaitu rhinitis alergi dan non alergi. Rhinitis non alergi dapat disebabkan oleh infeksi yang dibagi menjadi dua bagian besar yaitu rhinitis akut dan rhinitis kronis. Rhinitis akut terdiri dari rhinitis virus, rhinitis bakteri, dan rhinitis iritan. Sedangkan yang termasuk rhinitis kronis adalah rhinitis simplek kronis, rhinitis hipertrofi, rhinitis atrofi (ozaena), rhinitis sika, dan rhinitis kaseosa.1,2 Otitis media akut (OMA) adalah suatu peradangan akut pada telinga tengah yang umunya terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu. Keadaan ini terjadi akibat adanya gangguan pada sistem pertahanan (silia mukosa tuba Eustachius, enzim dan antibodi) yang menghalangi masuknya mikroorganisme ke dalam telinga tengah. OMA lebih sering terjadi pada anak-anak yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti posisi dari tuba Eustachius yang cenderung lebih horizontal, pendek dan lebar. Berbeda dengan tuba Eustachius pada orang dewasa, dimana posisinya lebih tinggi dibanding anak-anak dan lebih panjang. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kecenderungan anak-anak terhadap penyakit infeksi saluran napas bagian atas (ISPA), dimana semakin sering anak menderita ISPA maka kemungkinannya untuk terkena OMA semakin besar.3,4Faringitis adalah penyakit inflamasi dari mukosa dan submukosa pada tenggorokan. Jaringan yang terkena meliputi orofaring, nasofaring, hipofaring, tonsil, dan adenoid. Faringitis dapat disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin, dan lain-lain.5,6

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang diangkat dalam laporan kasus ini adalah definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan penatalaksanaan dari rhinitis akut, otitis media akut, serta faringitis akut.

1.3. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan laporan kasus ini untuk membahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan penatalaksanaan dari rhinitis akut, otitis media akut serta faringitis akut.

1.4. MANFAATLaporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: Memberikan informasi tentang rhinitis akut, otitis media akut dan faringitis akut.

Menambah pengetahuan bagi pembaca dan penulis tentang penyakit rhinitis akut, otitis media akut dan faringitis akut.

Sebagai sumber informasi bagi pihak lain yang ingin memahami tentang penyakit rhinitis akut, otitis media akut dan faringitis akut.1