3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem urinarius merupakan salah satu system ekskretorius tubuh yang terdiri dari dua buah ginjal, yang memproduksi urine sebagai hasil dari sisa metabolisme, nitrogen dari urea dan asam urat, kelebihan ion dan beberapa obat-obatan. Dari ginjal urine akan dibawa ke vesica urinaria melalui ureter, dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Dalam keadaan patologis yang dapat disebabkan oleh infeksi, tumor, ataupun pembentukan batu di dalam saluran kemih akan mengganggu fungsi traktus urinarius tersebut. 1 Urolitiasis merupakan penyakit yang salah satu dari gejalanya adalah pembentukan batu di dalam saluran kemih. Penyakit ini diduga telah ada sejak peradaban manusia zaman Babilonia dan zaman Mesir kuno, karena ditemukan batu diantara tulang panggul kerangka mumi yang diperkirakan berumur sekitar 7000 tahun. 1 Pada tahun 2000, urolitiasis merupakan penyakit terbesar kedua di bagian urologi di seluruh rumah sakit di Amerika dengan jumlah penderita rawat inap yaitu 177.496 pasien. Kasus urolitiasis di Rumah Sakit Sapphasitiprasong Thailand tahun 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

urolitiasis

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Sistem urinarius merupakan salah satu system ekskretorius tubuh yang terdiri dari dua buah ginjal, yang memproduksi urine sebagai hasil dari sisa metabolisme, nitrogen dari urea dan asam urat, kelebihan ion dan beberapa obat-obatan. Dari ginjal urine akan dibawa ke vesica urinaria melalui ureter, dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Dalam keadaan patologis yang dapat disebabkan oleh infeksi, tumor, ataupun pembentukan batu di dalam saluran kemih akan mengganggu fungsi traktus urinarius tersebut.1 Urolitiasis merupakan penyakit yang salah satu dari gejalanya adalah pembentukan batu di dalam saluran kemih. Penyakit ini diduga telah ada sejak peradaban manusia zaman Babilonia dan zaman Mesir kuno, karena ditemukan batu diantara tulang panggul kerangka mumi yang diperkirakan berumur sekitar 7000 tahun.1Pada tahun 2000, urolitiasis merupakan penyakit terbesar kedua di bagian urologi di seluruh rumah sakit di Amerika dengan jumlah penderita rawat inap yaitu 177.496 pasien. Kasus urolitiasis di Rumah Sakit Sapphasitiprasong Thailand tahun2004-2005 meningkat dari 1591 kasus (47,5%) menjadi 1755 kasus (52,5%).2Pada tahun 2006 di Yunani, insidens urolitiasis yaitu sebesar 5-15%. Di India, kasus urolitiasis meningkat dari tahun 1999-2001, dengan rincian tahun 1999 terdapat 298 kasus (28,1%), tahun 2000 terdapat 355 kasus (33,4%) dan tahun 2001 terdapat 409 kasus (38,5%). Di Vietnam (2003), penyakit urolitiasis menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit yang menyebabkan kesakitan dengan jumlah penderita 304.200 orang3.Menurut Departemen Kesehatan RI (2004), jumlah pasien rawat inap penderita penyakit urolitiasis di rumah sakit seluruh Indonesia yaitu 17.059 orang, meninggal 166 orang dengan Case Fatality Rate (CFR) 0,97%. Pada tahun 2006, jumlah pasien rawat inap penderita penyakit urolitiasis di rumah sakit seluruh Indonesia yaitu 16.251 orang, meninggal 153 orang dengan CFR 0,94%.2Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan aliran urine, gangguan metabolic, infeksi saluran kemih, dan keadaan lain yang masih belum terungkap. Kekambuhan pembentukan batu sering muncul pada semua jenis batu. Oleh karena itu perawatan medis pada pasien dengan batu saluran kemih menjadi bagian yang penting. Insiden urolitiasis yang cukup tinggi membuat penulis tertarik untuk menyusun referat dengan mengenai urolitiasis.

1.2. TujuanPenulisan referat mengenai urolithiasis ini bertujuan untuk mengetahui :1. Anatomi dan fisiologi traktus urinarius 2. Definisi urolithiasis3. Etiologi urolithiasis4. Epidemiologi urolithiasis5. Patofisiologi urolithiasis6. Gejala klinis urolithiasis7. Diagnosa urolithiasis8. Diagnosa banding urolithiasis9. Penatalaksanaan urolithiasis10. Prognosis Urolithiasis11. Pencegahan urolithiasis

1