5
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan datang. Keterlambatan dalam memberikan pelayanan gizi akan berakibat kerusakan yang sukar ditolong, maka usaha-usaha peningkatan gizi terutama harus ditujukan kepada ibu hamil dan anak-anak (Suharjo, 2003). Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang, karena tumbuh kembang anak akan sangat ditentukan oleh kondisi pada saat janin dalam kandungan (Mutalazimah, 2005). Masalah gizi kurang, menjadi salah satu masalah gizi yang belum terselesaikan di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi risiko KEK ibu hamil umur 15-49 tahun, secara nasional sebanyak 24,2%. Di DKI Jakarta, didapatkan data prevalensi risiko KEK ibu hamil sebanyak 19,3%. Data yang didapat di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat, periode 13 April 2015 – 9 Mei 2015. Lingkar lengan atas (LILA) sudah digunakan secara umum untuk mengidentifikasi kurang gizi, pada ibu hamil, wanita subur, dan balita. Khususnya di Indonesia juga digunakan untuk menjaring ibu hamil yang berpotensi terhadap kemungkinan melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Dibandingkan indikator antropometri lainnya, LILA paling praktis penggunaannya di lapangan, dan oleh sebab itu

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penelitian

Citation preview

Bab IPendahuluan1.1 Latar BelakangMasalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan datang. Keterlambatan dalam memberikan pelayanan gizi akan berakibat kerusakan yang sukar ditolong, maka usaha-usaha peningkatan gizi terutama harus ditujukan kepada ibu hamil dan anak-anak (Suharjo, 2003). Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang, karena tumbuh kembang anak akan sangat ditentukan oleh kondisi pada saat janin dalam kandungan (Mutalazimah, 2005).Masalah gizi kurang, menjadi salah satu masalah gizi yang belum terselesaikan di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi risiko KEK ibu hamil umur 15-49 tahun, secara nasional sebanyak 24,2%. Di DKI Jakarta, didapatkan data prevalensi risiko KEK ibu hamil sebanyak 19,3%. Data yang didapat di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat, periode 13 April 2015 9 Mei 2015.Lingkar lengan atas (LILA) sudah digunakan secara umum untuk mengidentifikasi kurang gizi, pada ibu hamil, wanita subur, dan balita. Khususnya di Indonesia juga digunakan untuk menjaring ibu hamil yang berpotensi terhadap kemungkinan melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Dibandingkan indikator antropometri lainnya, LILA paling praktis penggunaannya di lapangan, dan oleh sebab itu beberapa penelitian merekomendasikan LILA perlu diteliti lebih lanjut untuk dapat digunakan dalam memprediksi hasil kehamilan.Judul ini dipilih sebagai penelitian karena masih kurangnya penelitian mengenai topik ini. Penelitian mengenai gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas dan faktor lain perlu dilakukan. Diharapkan melalui penelitian ini dapat diketahui apa saja faktor faktor yang menggambarkan status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) di wilayah kerja setempat sehingga dapat memberikan masukan terhadap peningkatan upaya peningkatan gizi ibu.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, ditemukan masalah masalah sebagai berikut :1.2.1 Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi risiko KEK ibu hamil umur 15-49 tahun, secara nasional sebanyak 24,2%. Di DKI Jakarta, didapatkan data prevalensi risiko KEK ibu hamil sebanyak 19,3%.1.2.2 Masih kurangnya penelitian mengenai status gizi ibu hamil berdasarkan LILA dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan UmumUntuk mengetahui gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas dan faktor faktor lainnya di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat1.3.2 Tujuan Khusus1.3.2.1 Diketahuinya gambaran status gizi ibu yang mempunyai bayi berdasarkan Umur1.3.2.2 Diketahuinya gambaran status gizi ibu yang mempunyai bayi berdasarkan pendidikan.1.3.2.3 Diketahuinya gambaran status gizi ibu yang mempunyai bayi berdasarkan pengetahuan.1.3.2.4 Diketahuinya gambaran status gizi ibu yang mempunyai bayi berdasarkan sikap.1.3.2.5 Diketahuinya gambaran status gizi ibu yang mempunyai bayi berdasarkan paritas.1.3.2.6 Diketahuinya gambaran status gizi ibu yang mempunyai bayi berdasarkan pekerjaan.1.3.2.7 Diketahuinya gambaran status gizi ibu yang mempunyai bayi berdasarkan status ekonomi1.3.2.8 Diketahuinya gambaran status gizi ibu yang mempunyai bayi berdasarkan pelayanan antenatal.

1.4 Manfaat penelitian1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti1.4.1.1 Menerapakan dan mengembangkan ilmu yang telah dipelajari saat kuliah.1.4.1.2 Mengetahui gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas dan faktor faktor lainnya di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Duren Selatan.1.4.1.3 Mengetahui serta memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan penelitian.1.4.1.4 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat pada umumnya dan pemuka masyarakat pada khususnya.1.4.1.5 Mengembangkan daya nalar, minat dan kemampuan dalam bidang penelitian.

1.4.2 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi1.4.2.1 Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian bagi masyarakat.1.4.2.2 Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan.1.4.2.3 Meningkatkan rasa saling pengertian dan kerja sama antara mahasiswa dan staf pengajar.

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat1.4.3.1 Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas dan faktor faktor lainnya.1.4.3.2 Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas dan faktor faktor lainnya.

1.5 Sasaran PenelitianpengetahuanDaya beli