21
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kimia Farmasi Analisis adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya, dan bahan kimia pada umumnya. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Sedangkan analsis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah kadar absolut

BAB I

  • Upload
    ayu

  • View
    234

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jgihkjhikihjoyoihik

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kimia Farmasi Analisis adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya, dan bahan kimia pada umumnya. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Sedangkan analsis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah kadar absolut atau relatif dari suatu elemen atau senyawa yang ada di dalam sampel.Analisis kimia merupakan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya. Dalam analisis kimia yang paling sering digunakan adalah analisis kimia secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Pada percobaan ini metode yang digunakan adalah metode analisis kualitatif,dimana kita menggunakan metode ini untuk mengidentifikasi adanya reaksi-reaksi khusus pada senyawa yang mengandung C,H,O, dan N. B. RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah pada percobaan ini yaitu bagaimana reaksi-reaksi khusus pada senyawa yang mengandung C,H,O,N?C. TUJUANAdapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui reaksi- reaksi khusus pada senyawa yang mengandung C,H,O,N.D. MANFAATAdapun manfaat dari praktikum ini yaitu kita dapat mengetahui reaksi-reaksi khusus pada senyawa yang mengandung C,H,O,N.

BAB IILANDASAN TEORI

Kimia Farmasi Analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya, dan bahan kimia pada umumnya.Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/ atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel (Gandjar I. G dan Abdul Rohman, 2007).Analisis bahan dalam ilmu kimia melibatkan 2 macam analisis, yaitu analisis kualitatif, dan kuantitatif,. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif adalah analisis yang selain mengidentifikasi unsur juga mengidentifikasi kadar absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel (Sudjadi, 2007).Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur. Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif diperuntukkan untuk analisa komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan ( Underwood & R.A Day, 1986).Salisilamida merupakan turunan salisilat sebagai obat analgetika dan antipiretika golongan salisilat yang efeknya lebih lemah dari salisilat itu sendiri. Pada pemberian oral salisilamida cepat diabsorpsi dan segera didistribusikan. Selanjutnya salisilamida mengalami proses eliminasi lintas pertama digastro intestinal dan dihepar sebesar 80%. Akibatnya obat yang tersedia didalam darah menjadi sangat kecil, lebih lanjutakan mengurangi efek farmakologinya (Darmawan, 2003).Salisilat dan parasetamol, merupakan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat secara bebas dan tidak terkendali.Menurut hasil statistik mortalitas di Inggris tahun 1992, parasetamol menduduki urutan ketiga dan salisilat urutan ketujuh terbesar penyebab kematian akibat kelebihan dosis (Darsono, 2002).Parasetamol merupakan obat analgesik yang banyak dikonsumsi saat ini; penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat mengakibatkan kerugian bagi pemakainya karena parasetamol dimungkinkan dapat membentuk kompleks dengan ion-ion logam transisi misalnya Cu. Berkurangnya ion Cu dalam tubuh dapat menyebabkan terganggunya kestabilan struktur protein. Jika Cu dapat membentuk kompleks dengan parasetamol maka fungsi Cu alam tubuh akan terganggu karenanya pembentukan kompleks Cu-parasetamol perlu dipelajari (Raharjo, 2007).Parasetamol (N-asetil-p-aminofenol), merupakan analgesik-antipiretik yang relatif aman serta banyak digunakan sebagai senyawa model untuk penelitian gangguan hati (liver). Di dalam hati, sebagian besar parasetamol (80%) terkonjugasi dengan asam glukuronat dan sulfat dan sebagian kecil dioksidasi oleh sistem sitokrom P-450 MFO hati menjadi metabolit reaktif, Nasetil-p-benzokuinonimina (NAPBKI). Dalam keadaan normal, metabolit reaktif tersebut akan diikat oleh glutation (GSH) hati sebelum diekskresikan ke dalam urin sebagai konjugat sistein dan asam merkapturat. Namun, jika kandungan glutation hati dapat dihabiskan atau paling tidak berkurang menjadi 2030% harga normalnya, maka NAPBKI akan berikatan dengan makromolekul protein sel hati, mengawali mekanisme tingkat molekul kesitotoksikan sel. Mekanisme toksisitasnya sampai saat ini masih kontroversial. Untuk memudahkan, hipotesis mekanismenya yaitu melalui antaraksi kovalen dan antaraksi nirkovalen. Antaraksi kovalen, terjadi karena pemberian parasetamol dosis toksik akan menguras kandungan GSH-sitosol sehingga NAPBKI akan berikatan secara kovalen dengan makromolekul protein sel hati, yang mengakibatkan terjadinya kerusakan sel. Sedangkan antaraksi nirkovalen, melibatkan pembentukan radikal bebas N-asetil-p-semikuinonimina (NAPSKI), pembangkitan oksigen reaktif seperti anion superoksida serta gangguan homeostasis Ca2+, yang semuanya akan menyebabkan terjadinya kerusakan sel hati (Widyaningrum, 2004).

BAB IIIMETODELOGI PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPATPraktikum kimia analisis I percobaan 1 dilakukan di laboratorium farmasi, fakultas farmasi pada tanggal 4 April 2015 pukul 08.00-10.40 WITA.B. ALAT DAN BAHAN1. ALATAlat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu : Elektromantel Gegep Gelas kimia 500 mL Lumpang dan alu Pipet tetes Tabung reaksi Timbangan analitik2. BAHANBahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu : Asam Salisilat Bodrex FeCl3 Natrium Salisilat NaOH Neozep Forte Paracetamol Salisilamida

C. URAIAN BAHAN 1.Aquades (Dirjen POM, 1979 : 96) Nama resmi: Aqua destillata Sinonim : Air suling, aquades Rumus molekul : H2O Berat molekul :18,02 Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa Khasiat : Zat tambahan Kegunaan: Sebagai pelarut Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik 2. Parasetamol (Dirjen POM, 1979). Sinonim : acetaminophenum Berat molekul: 151,16 Rumus molekul: C8H9NO2 Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%), dalam 13 bagian aseton, dalam 40 bagian gliserol dan dalam 9 bagian propilenglikol; larut dalam larutan alkali hidroksida Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya Kegunaan: sebagai sampel3. Salisilamida (Dirjen POM, 1979). Sinonim: salicylamidum Berat molekul: 137,14 Rumus molekul: C7H7NO2 Kelarutan : sukar larut dalam air, larut dalam etanol (95%) dan dalam propilenglikol, agak sukar larut dalam kloroform dan dalam eter, mudah larut dalam larutan alkali Pemerian: serbuk hablur, putih, dan hampir tidak berbau Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya Kegunaan: sebagai sampel4. Besi (III) klorida (Dirjen POM, 1979). Sinonim: ferro chloridum Berat molekul: 162,2 Rumus molekul: FeCl3 Kelarutan : larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna jingga. Pemerian: hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruh oleh kelembaban. Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat Kegunaan: sebagai zat tambahan5. Natrium hidroksida (Dirjen POM, 1979). Sinonim: natrii hydroxydum Berat molekul: 40,00 Rumus molekul: NaOH Kelarutan: sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) Pemerian : bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering,keras, rapuh, dan menunjukkan susunan hablur; putih, mudah meleleh basah, sangat alkalis dan korosifPenyimpanan: dalam wadah tertutup baik Kegunaan: sebagai zat tambahan

B. PEMBAHASANAnalisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan atau/ senyawa senyawa yang ada didalam sampel. Dengan kata lain analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel.percobaan ini dilakukan pengidentifikasian unsur C, H, O, dan N dalam suatu obat dengan melihat hasil reaksi kimia yang dihasilkannya, dimana seperti yang kita ketahui bersama unsur C, H, O, dan N ini merupakan unsur penyusun senyawa organik. Jenis analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Analisis kualitatif ini tidak menggunakan perhitungan rumus atau aturan absolut untuk menghitung atau menganalisis suatu zat.percobaan ini digunakan parasetamol yang merupakan turunan anilin dan salisilamida dan natrium salisilat yang merupakan turunan salisilat. Parasetamol,salisilamida,dan natrium salisilat cocok digunakan untuk mengamati reaksi senyawa yang mengandung unsur C, H, O, dan N. Pengidentifikasian unsur C, H, O, dan N ini dalam ilmu farmasi berguna untuk mengidentifikasi unsur penyusun obat sehingga kita akan lebih mengetahui kegunaan atau indikasi obat pada tubuh manusia. Indikasi parasetamol adalah obat analgesik and antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam. Kontra indikasi terhadap gangguan fungsi hati berat. Perhatian terhadap pasien dengan gagal ginjal dan penggunaan jangka lama pada pasien anemia. Efek samping, apabila dikonsumsi dengan dosis tinggi akan mengakibatkan kerusakan fungsi hati. Dosis maksimum: sehari 8 kaplet. Dosis dewasa: sehari 3 4x 1 kaplet, anak 6 12 tahun: sehari 2 3x - 1 kaplet. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. Rumus kimia parasetamol adalah C8H9NO2. Salisilamida yang digunakan pada percobaan ini ialah salisil amida yang terdapat pada obat neozep forte dan . Obat ini memiliki indikasi untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Efek samping dari obat ini antara lain mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin, penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati, dan dapat menyebabkan iritasi lambung. Dosis sehari 3 - 4x, dewasa: 1 tablet, anak usia 6 12 tahun tablet.Percobaan dimana Neozep forte (salisilamida) yang telah digerus terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan dengan aquades. Kemudian pada tabung pertama ditambhkan FeCl3 maka akan mendapatkan sebuah larutan yang berwarna ungu. Dan pada tabung kedua ditambahkan NaOH. Larutan berwarna biru dan mengental. Lalu dipanaskan didalam air panas. Hasil yang didapatkan ialah larutan yang tadinya mengental tidak mengental lagi,dan warnanya berubah menjadi biru tua dengan terdapat lapisan cincin diatasnya. Ini membuktikan bahwa didalam sampel obat yang digunakan terdapat senyawa yang kompleks dan senyawa C, H, O, dan N di dalamnya.Pada percobaan parasetamol yang terdapat pada sampel obat yang telah digerus dan diencerkan dengan aquades lalu ditambahkan dengan FeCl3, hasil reaksi yang terjadi yaitu perubahan warna menjadi biru violet. Hal ini juga terjadi pada saat parasetamol murni ditambahkan dengan FeCl3. Terjadinya warna biru violet dikarenakan ketika FeCl3 ditambahkan kedalam larutan paracetamol memutuskan ikatan -OH pada gugus dan mengganti dengan Fe dan mengikat 3 paracetamol untuk membentuk senyawa kompleks. Dan ketika parasetamol murni dicampurkan dengan NaOH juga terjadi perubahan warna. Hal ini membuat hasil reaksi menampakkan perubahan warna dan warna biru violet ini menandakan unsur C, H, O, dan N yang terdapat didalam larutan paracetamol sesuai dengan standar. Pengidentifikasian unsur C,H,O,N ini dalam ilmu farmasi berguna untuk mengidentifikasi unsur penyusun obat sehingga mempermudah para apoteker maupun farmasist untuk mengetahui kegunaan atau indikasi obat pada tubuh manusia.

BAB VPENUTUPA. KESIMPULANSetelah melakukan praktikum, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa reaksi khusus untuk mengidentifikasi C, H, O, dan N dengan metode analisis kualitatif, dimana akan terjadi perubahan warna dalam reaksi tersebut.