6
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Mempertahankan gigi dan memelihara kesehatan tulang penyangga adalah merupakan tujuan utama dari perawatan periodontal (Sukumar, 2008). Kerusakan jaringan penyangga gigi disebut dengan periodontitis yang akan menyebabkan gigi akan terlepas dengan sendirinya (Newman et al,2006). Untuk melakukan perawatan periodontal ini maka dilakukan perawatan bedah flap yang bertujuan untuk menghilangkan toksin bakteri dan juga membersihkan jaringan granulasi yang terbentuk, agar terjadi regenerasi jaringan periodontal yang meliputi regenerasi gingival, tulang alveol, sementum dan ligament periodontal. Tulang terdiri dari 3 macam sel dan matrik, selnya terdiri dari osteoblast, osteoclast dan osteocit. Osteoblast dan osteosit bertanggung jawab pada deposit dari matriks tulang. Osteoblast mensintesa pembentukan tulang yang baru, karena osteoblast mengeluarkan osteoid dan memodulasi terjadinya kristalisasi dari hidroksiapatit. Osteosit adalah sel tulang yang berasal dari sel osteoblast. Osteosit tua yang terletak lebih dalam pada jaringan osteoid, menunjukkan akumulasi glikogen pada sitoplasmanya. Osteosit berguna untuk turut memfagositosis dan mencerna dalam proses resorbsi tulang. Osteoclast bertanggung jawab terhadap 1

BAB I

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang masalah

Mempertahankan gigi dan memelihara kesehatan tulang penyangga adalah

merupakan tujuan utama dari perawatan periodontal (Sukumar, 2008). Kerusakan

jaringan penyangga gigi disebut dengan periodontitis yang akan menyebabkan gigi akan

terlepas dengan sendirinya (Newman et al,2006). Untuk melakukan perawatan

periodontal ini maka dilakukan perawatan bedah flap yang bertujuan untuk

menghilangkan toksin bakteri dan juga membersihkan jaringan granulasi yang terbentuk,

agar terjadi regenerasi jaringan periodontal yang meliputi regenerasi gingival, tulang

alveol, sementum dan ligament periodontal.

Tulang terdiri dari 3 macam sel dan matrik, selnya terdiri dari osteoblast,

osteoclast dan osteocit. Osteoblast dan osteosit bertanggung jawab pada deposit dari

matriks tulang. Osteoblast mensintesa pembentukan tulang yang baru, karena osteoblast

mengeluarkan osteoid dan memodulasi terjadinya kristalisasi dari hidroksiapatit. Osteosit

adalah sel tulang yang berasal dari sel osteoblast. Osteosit tua yang terletak lebih dalam

pada jaringan osteoid, menunjukkan akumulasi glikogen pada sitoplasmanya. Osteosit

berguna untuk turut memfagositosis dan mencerna dalam proses resorbsi tulang.

Osteoclast bertanggung jawab terhadap resorbsi tulang yang berguna apabila terjadi

fraktur dan remodeling tulang (Steele D, 1988).

Osteocalcin yang disebut juga dengan Bone Gla protein ( BGA ) adalah protein

non kolagen yang berjumlah melimpah didalam tubuh manusia yang terdiri dari 46-50

asam amino rantai tunggal yang tergantung dari jenis spesies. Osteocalcin merupakan

protein spesifik dari osteoblast yang mengandung residu tiga γ carboksil glutamate dan

mempunyai sifat berikatan dengan calcium. Osteocalcin ikut serta dalam regulasi

pertumbuhan Kristal hidroksiapatit. Level osteocalcin didalam plasma tergantung dari

pembentukan tulang baru, dan konsentrasi dari osteocalcin ini merupakan indikator dari

aktivitas osteoblast (Price PA, 1981 ).

1

Page 2: BAB I

Bone graft adalah materi yang dipergunakan bersama dengan prosedur flap

periodontal yang diharapkan membantu terjadinya pertumbuhan tulang baru melalui

proses osteogenesis, osteoinduksi dan osteokonduktif . Ketiga proses ini mempunyai

perbedaan tergantung dari bahan graft yang dipakai (Chun,2009).

Bone graft yang pertama kali dipakai adalah autograft, yaitu graft yang diambil

dari penderita sendiri, misalnya dari sympisis mandibula atau tuberositas maksila. Sampai

saat ini autograft masih merupakan gold standart karena kemampuan osteogenik yang

besar , tetapi autograft memiliki sejumlah kelemahan sehingga muncullah

allograft ( Lupovici, 2009 ).

Allograft adalah bahan yang diambil dari manusia lain . Allograft ini berkembang

oleh karena autograft memiliki sejumlah kelemahan . Allograft ini diambil dari manusia

yang meninggal kurang lebih 24 jam dan kemudian dilakukan pemprosesan. Terdapat dua

macam bentuk yaitu : freeze-dried bone allograft (FDBA) dan Demineralized freeze dried

bone allograft (DFDBA). Keduanya sudah dipergunakan dan terbukti dapat

meregenerasikan perlekatan baru pada saat perawatan periodontal, dibandingkan

perawatan tanpa menggunakan bonegraft ( Lupovici, 2009).

Xenograft adalah graft yang didapatkan dari spesies yang berbeda dari recipient.

Xenograft memiliki sifat nonimunogenik dan dapat diganti oleh tulang manusia dalam

waktu 4 sampai 24 minggu. Karena allograft diambil dari manusia lain, maka ditakutkan

adanya antigen dan antibody yang dibawa oleh donor dan diberikan kepada resipient,

seperti contohnya AIDS. Karena itu pemakaian Xenograft lebih popular dibandingkan

dengan autograft dan allograft (Gupta et al, 2007).

Untuk mendukung regenerasi jaringan diperlukan : growth factor, angiogenesis,

scaffold dan signaling sel. Bahan yang bisa memenuhi keempat elemen tersebut diatas

antara lain adalah Platelets Rich Fibrin (PRF) yang merupakan generasi terbaru dalam

konsentrasi platelets dengan proses yang lebih sederhana dan tidak melibatkan bahan

biokimia lainnya . PRF berbentuk seperti platelets gel dan dapat dipergunakan bersamaan

dengan bone graft (Anitua E, 2004)

PRF juga merupakan matriks fibrin yang berisi sitokin platelets, growth factor dan sel

yang berada didalamnya dan beberapa komponen tersebut bisa dilepaskan setelah

beberapa saat dan bisa menjadi membrane resorbable atau scaffold. Growth faktor yang

2

Page 3: BAB I

dilepaskan setelah aktivasi dari platelets yang berada didalam matriks fibrin mampu

untuk merangsang respon mitogenik pada periosteum selama proses pembentukan tulang

pada penyembuhan luka yang normal (Gasling et all, 2010).

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas timbul permasalahan apakah penambahan PRF

pada bone graft dapat merangsang ekspresi osteocalcin

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui kemampuan peningkatan osteocalcin pada prosedur bone graft

dengan penambahan PRF

1.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan dan informasi ilmiah untuk mengetahui pengaruh

penggunaan bone graft dan PRF terhadap proses regenerai tulang pada bidang

kedokteran gigi

2. Sebagai bahan masukan dan informasi ilmiah untuk penelitian lebih lanjut

tentang PRF

3

Page 4: BAB I

4