17
AUDIT REKAM MEDIK PASIEN CEPHALGIA POST TRAUMA Oleh: Nurfajrin Hatibie Mufida Muchlis Supervisor: dr. Anissa Anwar M, SH, M.Kes, Sp.F

AUDIT REKAM MEDIK Pasien Rawat Inap Di Kutilang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nmm

Citation preview

AUDIT REKAM MEDIK KORBAN KLL

AUDIT REKAM MEDIK PASIEN CEPHALGIA POST TRAUMAOleh: Nurfajrin HatibieMufida MuchlisSupervisor:dr. Anissa Anwar M, SH, M.Kes, Sp.F

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.

Informed Consent dalam Permenkes No. 585 tahun 1989 adalah persetujuan persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medik yang dilakukan terhadap pasien tersebut.

Undang-undang no. 29 tahun 2004pasal 46Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.

Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.

Setiap catatan rekam medis harus di bubuhi nama, waktu dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 269/menkes/per/iii/2008tentang rekam medisPasal 2

Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik.

Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi infomasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan sendiri.Pasal 322 KUHPBarang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak enam ratus juta.

Jika kejahatan dilakukan terhadap seseorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu.Pasal 48 uu no. 29 tahun 2004Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.

Rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk kepentingan pasien, memenuhu permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakkan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.PERMENKES NOMOR 290/MENKES/PER/2008 PASAL 2Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan harus mendapatkan persetujuan.

Persetujuan sebagai mana yang dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan secara tertulis maupun lisan.

Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat penjelasan yang diperlukan tentang perlunya tindakan kedokteran dilakukan.Padaa halaman depan rekam medik seharusnya terdapat keterangan tidak ada alergi obat. Sesuai dengan UU No. 29 tahun 2004 pasal 46 ayat 2

UNDANG-UNDANG No. 29 Tahun 2004 pasal 46 ayat 2Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatanPada status ini seharusnya di cantumkan informed consent tetapi tidak dicantumkan.Seperti yang dijelaskan pada informed consent Permenkes No. 585 tahun 1989Dari hasil anamnesis di dapatkan pasien merupakan penderita cephalgia post trauma, tanpa riwayat muntah, perdarahan dari telinga juga tidak ada, sehingga dokter mendiagnosis cephalgia post trauma.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS, PASAL 3 AYAT 2

vvPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS, PASAL 3 AYAT 2Pemeriksaan fisik tidak lengkap

Pemeriksaan laboratorium pada pasien ini, tidak ditemukan kelainan. Semua dalam batas normal. a

Terapi pada pasien ini diberikan obat Cairan kristaloid (RL) yang dikombinasikan dengan vitamin dalam hal ini yan bersifat neurotropik (neurosanbe)piracetam (neuroprotektan) karena pasien ini mengalami trauma kepala, kemudian diberikan obat golongan PPI (proton pump inhibitor) yaitu ranitidin dan diberikan bersamaan dengan ketorolac (analgetik NSAID) dikarenakan obat golongan NSAID bersifat merusak mukosa saluran pencernaan. Maka dengan diberikannya ranitidin untuk melindungi mukosa saluran pencernaan. dalam kasus ini tidak perlu diberikan antibiotik karena pada slide sebelumnya, di pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda infeksi seperti peningkatan WBC atau suhu badan pasien meningkat.

Pada pemeriksaan fisik hari ke dua didapatkan tekanan darah 160/90, menurut JNC 8 pasien ini tergolong HT Grade 1. tetapi pada terapi ini tidak diberikan sama sekali obat penurun tekanan darah.Sampai laporan ini dibuat, pasien menjalani hari perawatan ke tiga. Dan kondisi pasien tiap hari makin membaik. Dan untuk lama perawatan diperkirkan minimal 7 hari untuk mencukupi anjuran lama pemberian obat neuroprotektor (piracetam)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDISPASAL 3 AYAT 2

Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perwatan satu hari sekurang-kurangnya memuat :Identitas pasien tanggal dan waktu hasil anamnesis, mencakup sekurang kurangnya keluhan dan riwayat penyakit hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik diagnosis

f. Rencana penatalaksanaang. Pengobatan dan/atau tindakanh. Persetujuan tindakan bila diperlukani. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatanj. Ringkasan pulangk. Nama dan tanda tangan dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatanl. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentum. Untuk kasus pasien gigi di lengkapi dengan odontologik klinik