38
ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN “AMR” DENGAN DIAGNOSA SNH TROMBOEMBOLI DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TANGGAL 2-4 NOVEMBER 2015 A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 November 2015 pukul 10.00 wita di Ruang mawar RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien. 1. Identitas Pasien Nama : “AMR” Umur : 52 tahun Jenis kelamin : Laki-Laki Agama : hindu Suku/bangsa : Indonesia Status perkawinan : menikah Pendidikan : SD Pekerjaan : Pegawai swasta Alamat : Jl. Raya sesetan. Pembayaran : BPJS No. RM : 15053141 Tanggal MRS : 29 Oktober 2015 Diagnosa Medis : SNH Penanggung Nama : “SM”

Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SNH PERSYARAFAN

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN “AMR”

DENGAN DIAGNOSA SNH TROMBOEMBOLI

DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH

TANGGAL 2-4 NOVEMBER 2015

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 November 2015 pukul 10.00 wita di

Ruang mawar RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien.

1. Identitas

Pasien

Nama : “AMR”

Umur : 52 tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

Agama : hindu

Suku/bangsa : Indonesia

Status perkawinan : menikah

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pegawai swasta

Alamat : Jl. Raya sesetan.

Pembayaran : BPJS

No. RM : 15053141

Tanggal MRS : 29 Oktober 2015

Diagnosa Medis : SNH

Penanggung

Nama : “SM”

Umur : 37 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta

Hubungan dengan pasien : Adik kandung

Page 2: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

2. Alasan Masuk Rumah sakit

1) Keluhan Utama saat MRS

Lemas seluruh tubuh kanan.

2) Keluhan saat pengkajian

Gatal pada bagian wajah serta pusing kepala hilang timbul.

3) Kronologis Keluhan

Pasien diantar keluarga, dikeluhkan mengalami kelemahan pada separuh

tubuh kanan yang terjadi mendadak pada saat sedang naik motor.

Kelemahan terjadi kurang lebih 3 hari sebelum akhirnya dibawa

kerumah sakit. Kelemahan terjadi bersamaan antara tangan kanan dan

kaki kanan. Kelemahan membuat pasien berjalan sempoyongan. Pasien

berbicara pelo, pasien mengalami demam ketika dibawa ke RSUP

Sanglah

Terapi obat yang diperoleh:

1. Nacl 0.9% 20 tetes per menit

2. Methylperdnisolon 2x 4 mg sebagai pereda inflamasi dan menangani

alergi

3. Ketoconazole 1x200 mg untuk menangani infeksi jamur

4. Hidrokortison 2,5 % + mikonazole 2% 2x sehari untuk mengurangi

infeksi jamur. Merupakan obat topikal

5. Citicolin 2x 500 mg untuk mengurangi kerusakan jaringan otak,

meningkatkan aliran darah ke otak.

6. Asetosaal 1x100 mg sebagai pereda nyeri dan mengirangi

pembekuan darah

7. Ambroxsol syr 3x1 sebagai mukolitik

8. Lactulosa syr 3x1sebagai obat pencahar

9. Simvastatin 1x20 mg sebagai penurun kolesterol

3. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Alergi

Pasien alergi pada stop cold, namun tidak ada laergi pada makanan.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

2) Riwayat Masuk Rumah Sakit

Pasien mengatakan ini pertama kali masuk rumah sakit..

3) Riwayat kesehatan

Pasien memiliki riwayat merokok sejak muda kurang lebih 30 tahun.

Namun berhenti merokok sejak 3 minggu yang lalu.

4. Data Bio-psiko-sosio-spiritual

a. Bernafas

Sebelum sakit : pasien bernafas dengan normal

Saat sakit : pasien mengatakan tidak mengalami sulit bernafas

Saat pengkajian: pasien tidak mengalami kesulitan bernafas

b. Makan dan minum

Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi kecil.

pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk makan. Pasien

mengatakan minum kira-kira1-2 botol aqua (1300ml) sehari

Saat pengkajian: pasien mengatakan menghabiskan makanan yang

diberikan.

c. Eliminasi

BAB

Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB dalam seminggu kira-kira 3-4 kali

dengan konsistensi padat berwarna kecoklatan dan berbau khas

Saat sakit : pasien mengatakan belum bisa BAB sejak 3 hari

Saat pengkajian: pasien selama dirawat di Rumah Sakit belum bisa BAB.

BAK

Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat BAK tidak disertai nyeri atau

perdarahan. Dengan konsistensi pekat dan sedikit berbau. Kira-kira 5 kali

sehari pasien BAK.

Saat pengakajian: pasien mengatakan sejak pagi belum BAK namun

kemarin sore pasien mengatakan sudah BAK.

Page 4: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

d. Gerak dan Aktifitas

Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit

Sebelum sakit: pasien makan dan mandi secara mandiri. Pasien aktif sebagai

supir.

Saat sakit : pasien mengatakan lemas dan mengalami kelemahan

sehingga sering terjatuh dan sulit melakukan aktivitas.

Saat pengkajian: pasien masih mengalami kelemahan pada tubuh sebelah

kanannya.

e. Istirahat tidur

Sebelum sakit : pasien tidak mengalami kesulitan tidur. Pasien tidur kurang

lebih 7 jam per hari. Pasien tidak biasa tidur siang

Saat sakit : pasien mengatakan masih beradaptasi saat awal masuk

rumah sakit.

Saat pengkajian: pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur.

f. Pengaturan suhu

Sebelum sakit : pasien mengatakan suhu tubuh selalu normal

Saat sakit : suhu tubuh meningkat menjadi 38oC

Saat pengkajian : suhu tubuh pasien normal 36,8oC

g. Kebersihan Diri

Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari atau sesuai dengan

aktivitasnya

Saat sakit : pasien mengatakan mandi dibantu oleh keluarga.

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum *

Mandi *

Toileting *

Berpakaian *

Mobilitas di tempat tidur *

Berpindah *

Keterangan

0 : mandiri

1 : dibantu alat

2: dibantu orang lain

3 : dibantu orang lain

dan alat

Page 5: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Saat pengkajian: pasien mengatakan sudah di lap oleh keluarganya. Pasien

tampak menggunakan pakaian kemeja berwarna merah. Pasien mengatakan

gatal pada bagian wajah dan kulit purih bersisik

h. Rasa Nyaman

Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami nyeri pada salah satu bagian

tubuhnya

Saat sakit : Pasien mengatakan nyeri kepala hilang timbul.

Saat pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pada kepala dengan skala

2, nyeri seperti tertipa benda berat dan hilang timbul. Pasien mengatakan

gatal pada daerah wajah dan kepalanya. Pasien tampak sering

menggaruknya.

i. Rasa Aman

Pasien tidak menunjukkan kecemasan.

j. Komunikasi

Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik di

lingkungan sekitarnya. Pasien menggunakan bahasa bali dan indonesia.

Saat sakit : keluarga mengatakan pasien berbicara masih pelo.

Saat pengkajian: pasien sudah mempu berbicara dengan baik.

k. Rekreasi

Sebelum sakit : pasien mengatakan rekreasi ke pantai bersama keluarga

Saat pengkajian: pasien mengatakan suka bercengkrama dengan keluarga

yang menunggu di ruamh sakit

l. Produktivitas

Sebelum sakit : pasien mengatakan bekerja sebagai supir

Saat sakit dan saat pengkajian: pasien mengatakan tidak bekerja selama

dirawat dirumah sakit.

m. Pengetahuan

Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit

stroke

Saat sakit : pasien mengatakan tidak mengetahui mengenai kelemahan

yang dialaminya.

Page 6: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

n. Spiritual

Sebelum dan sesudah sakit pasien mengatakan rajin sembahyang dan

berdoa.

5. Pengkajian Fisik

a. Keadaan Umum

1) Kesan umum : baik

2) Keadaan umum : lemah

3) Kesadaran : Compos Mentis

4) GCS : E4 V5 M6

b. Gejala Kardinal

1) Tekanan Darah : 130/80 mmHg

2) Suhu : 36,8oC

3) Nadi : 88x/menit

4) Respirasi : 22x/menit

c. Keadaan lain

1) BB : 57 kg

2) TB : 160 cm

3) IMT : 20,7 (Baik)

d. Keadaan Fisik

a) Kepala

1) Inspeksi :

a. bentuk simetris

b. kulit kepala tampak putih bersisik

b) Mata

1) Inspeksi :

a. Mata nampak sembab

b. bentuk mata bulat dengan bulu mata lentik

c. refleks mata baik

d. pupil ishokor

e. lapang pandang baik

Page 7: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

f. konjungtiva merah muda.

c) Hidung

1) Inspeksi :

a. bentuk simetris

b. tidak ada sekret

c. tidak ada nafas cuping hidung

d. tampak sisik putih sekitar hidung kiri dan kanan

d) Telinga

1) Inspeksi :

a. bentuk simetris

b. kulit sekitar telinga tampak kering

c. tidak ada sekret

d. pendengaran baik

e) Mulut&gigi

1) Inspeksi :

a. mukosa bibir kering

b. keadaan gigi tidak bersih namun lengkap

c. lidah simetris

d. warna lidah keputihan

e. kulit sekitar mulut hingga dagu tampak sisik keputihan

2) Palpasi :

a. Tidak ada nyeri tekan

b. Tidak ada massa

c. Tidak ada pembengkakan

f) Wajah

1) Inspeksi :

a. Wajah lonjong

b. Wajah tampak kulit kering dan bersisik keputihan

g) Leher

1) Inspeksi :

a. bentuk simetris

b. tidak ada pembesaran kelejar tiroid

Page 8: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

c. tidak ada pembesaran vena jugularis.

h) Thorax :

1) Inspeksi :

a. bentuk simetris

b. pergerakan dada simetris

i) Abdomen : bentuk normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi.

j) Ekstremitas

1) atas : bentuk normal. Jari-jari lengkap, infuse dipasang

pada tangan sebelah kiri pasien. Tangan kanan dan kiri tidak tampak

adanya lesi. Tangan kanan pasien sudah mulai dapat digerakkan.

Tonus otot tangan kanan dengan skala 4, tonus otot tangan kiri 5

2) bawah : bentuk normal, jari kaki lengkap. Tidak tampak ada

lesi pada kulit kaki. Kaki kanan pasien sudah dapat digerakkan.

Tonus otot kaki kanan dengan skala 4, tonus otot tangan kiri 5

k) Genetalia

Tidak terobservasi

6. Pemeriksaan Penunjang

pemeriksaan diagnostic dengan hasil:

a. Pemeriksaan darah lengkap Tanggal 30 Oktober 2015

PARAMETER HASIL NORMAL KET

WBC 5.28 4.10-11.0

NEU 4.63 2.50-7.50

LYM .298 1.00-4.00 RENDAH

MONO .316 .100-1.20

EOS .001 0.00-.500

BASO .030 0.00-.100

RBC 4.38 4.50-5.90 RENDAH

HGB 13.1 13.5-17.5 RENDAH

Page 9: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

HCT 38.1 41.0-53.0 RENDAH

MCV 87.0 80.0-100

MCH 29.8 26.0-34.0

MCHC 34.3 31.0-36.0

PLT 244 150-440

MPV 5.74 6.80-10.0 RENDAH

b. Pemeriksaan bilirubin tanggal 30 oktober 2015

PARAMETER HASIL NORMAL KET

Bilirubin total 0.42 0.30-1.30

Bilirubin indirek 0.37 0.00-0.80

Bilirubin direk 0.05 0.00-0.30

SGOT 28.4 11-33

SGPT 14 11.00-50.00

Total protein 7.27 6.40-8.30

Albumin 2.93 3.40-4.80 Rendah

Globulin 4.34 3.2-3.7 Tinggi

BUN 7 8.00-23.00 Rendah

Creatinin 1.01 0.70-1.20

Natrium 133 136-145

Kalium 4.13 3.50-5.10

c. Pemeriksaan MSCT scan kepala tanggal 29 Oktober 2015

- Susp subacute lacunar infarction di basal ganglia kiri

- Mastoiditis kiri, Sinusitis maksilaris.

Page 10: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Analisa Data

No Hari / tgl /

jam

Data Fokus Standar Normal Masalah

Keperawatan

1 Senin, 2

november

2015

Pukul

12.00 wita

DO :

TD pasien 130/80

mmHg. Nadi 88x/menit

Pasien tampak gelisah.

GCS : E4 V5 M6,

saturasi O2 = 98%.

Hasil MSCT scan kepala:

-Susp subacute lacunar

infarction di basal

ganglia kiri

-Mastoiditis kiri,

Sinusitis maksilaris.

DS:

Pasien mengatakan sakit

kepala hilang timbul.

Namun sudah mereda

TD: 100/80- 120/80

Nadi :

60-100x/menit

Pasien tidak

mengalami sakit

kepala.

Gangguan

perfusi

jaringan

serebral

2 Senin, 2

november

2015

Pukul

12.00 wita

DO:

Pasien tampak tidak

nyaman dengan sakit

kepala yang dialami

DS:

Pasien mengatakan nyeri

pada kepala dengan skala

2, nyeri seperti tertipa

benda berat dan hilang

timbul

-Skala nyeri 0 (0-10)

-Tidak tampak

meringis

Nyeri akut

Page 11: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

3 Senin, 2

november

2015

Pukul

12.00 wita

DO:

Kulit sekitar kepala dan

wajah pasien tampak

adanya sisik berwarna

keputihan. Pasien tampak

sering menggeruk daerah

yang gatal

DS:

Pasien mengatakan gatal

pada wajah dan kulit

kepalanya.

Kulit pasien lembab

dan tidak adanya

sisik keputihan

Pasien tidak

mengalami rasa gatal

Kerusakan

integritas kulit

4 Senin, 2

november

2015

Pukul

12.00 wita

DO:

Pasien tampak di bantu

dalam pemenuhan

kebutuhan kerbersihan

dirinya seperti mandi.

Lidah tampak berwarna

keputihan. ADL score =6

DS:

Pasien mengatakan tidak

dapat melakukan

kebersihan secara

mandiri karena

kelemahan pada bagian

kanan. Untuk mandi

pasien hanya

mengandalkan keluarga

dan perawat.

Pasien dapat

memenuhi

kebutuhan perawatan

diri.

Defisit

perawatan diri

5 Senin, 2

november

2015

DO:

Pasien tampak gelisah.

TD pasien 130/80

Konstipasi

Page 12: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Pukul

12.00 wita

mmHg. Nadi 88x/menit

DS:

Pasien mengatakan sudah

3 hari tidak BAB. Perut

tidak terasa sakit, namun

rasanya begah

2. Analisa Masalah

Masalah 1

P: Gangguan perfusi jaringan serebral

E: Trombus

S: Pasien mengatakan sakit kepala hilang timbul. Namun sudah mereda.

Proses terjadinya:

Adanya sumbatan aliran darah dan oksigen pada otak menyebabkan

terjadinya infark. Sumbatan tersebut memberikan respon nyeri

kepala pada pasien.

Akibat bila tidak ditangani:

Akan menimbulkan kelemahan

Masalah 2

P: Nyeri akut

E: Gangguan Perfusi serebral

S: Pasien mengatakan nyeri pada kepala dengan skala 2, nyeri seperti tertipa

benda berat dan hilang timbul

Proses terjadinya: kurangnya okseigen dan tersumbatnya darah pada

otak dapat mnyebabkan infark. Adanya infark pada bagian cerebral

menyebabkan timbulnya nyeri pada kepala.

Masalah 3

P: Kerusakan integritas kulit.

E: perubahan barier kulit

S: Kulit sekitar kepala dan wajah pasien tampak adanya sisik berwarna

keputihan. Pasien tampak sering menggeruk daerah yang gatal.

Proses terjadinya:

NITA, 11/04/15,
Page 13: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Adanya jamur pada kulit dapat menyebabkan eritema. Penyakit kulit

yang terjadi bisa disebabkan karena adanya infeksi jamur atau

penurunan daya tahan tubuh. Eritema akibat jamur akan semakin

memburuk bila di garuk.

Akibat bila tidak ditangani:

Terjadi lesi pada derah yang mengalami sensasi gatal.

Masalah 4

P: defisit perawatan diri

E: kelemahan otot

S : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan kebersihan secara mandiri

karena kelemahan pada bagian kanan. Untuk mandi pasien hanya

mengandalkan keluarga dan perawat.

Proses terjadinya :

Adanya sumbatan aliran darah dan oksigen serebral menyebabkan

terjadinya infark pada jaringan serebral. Infark berpengaruh pada

kelemahan fisik. Saat terjadi kelemahan fisik pasien akan sulit

melakukan aktivitas terutama dalam perawatan dirinya.

Akibat bila tidak ditangani:

Menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien.

Masalah 5

P: Konstipasi

E: kelemahan Fisik

S : Pasien mengatakan sudah 3 hari tidak BAB. Perut tidak terasa sakit,

namun rasanya begah

Proses terjadinya : dengan adanya kelemahan fisik, pasien tidak

banyak melakukan aktivitas.hal ini menyebabkan bising usus

menurun

3. Diagnosa Keperawatan

Page 14: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

a. Nyeri akut berhubungan dengan gangguan perfusi serebral ditandai

dengan Pasien mengatakan nyeri pada kepala dengan skala 2, nyeri

seperti tertipa benda berat dan hilang timbul.

b. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan thrombus

ditandai dengan Pasien mengatakan sakit kepala hilang timbul. Namun

sudah mereda

c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan barier kulit

ditandai dengan Kulit sekitar kepala dan wajah pasien tampak adanya

sisik berwarna keputihan. Pasien tampak sering menggeruk daerah yang

gatal.

d. Deficit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan otot ditandai

dengan Pasien mengatakan tidak dapat melakukan kebersihan secara

mandiri karena kelemahan pada bagian kanan. Untuk mandi pasien hanya

mengandalkan keluarga dan perawat.

e. Konstipasi berhubungan dengan kelemahan fisik Pasien mengatakan

sudah 3 hari tidak BAB. Perut tidak terasa sakit, namun rasanya begah

C. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

no Hari/

Tgl/Jam

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1 2 3 4 5 6

1 Senin, 2

Novemb

er 2015

Pukul

12.00

wita

Nyeri akut

berhubungan

dengan gangguan

perfusi serebral

ditandai dengan

Pasien

mengatakan nyeri

pada kepala

dengan skala 2,

nyeri seperti

Setelah diberikan

asuhan

keperawatan

selama 2x24 jam

diharapkan pasien

dapat mengontrol

nyeri yang

dirasakan

1.kaji keadaan umum

kaji skala nyeri

pasien

2. Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamanan

1. mengetahui skala

nyeri pasien

sehingga

memudahkan

melakukan

intervensi lanjut.

2. membantu pasien

mengontrol nyeri

NITA, 11/04/15,
Page 15: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

tertipa benda

berat dan hilang

timbul

3.Ajarkan teknik

distraksi nyeri

4. Gunakan

komunikasi

terapeutik agar

pasien dapat

mengekspresikan

nyeri

5. Kolaborasi

dengan dokter jika

ada keluhan dan

tindakan nyeri tidak

berhasil

3.Mengalihkan

erhatian terhadap

nyeri

4.Memudahkan

dalam

berkomunikasi

5.Membantu pasien

menguragi dan

mengontrol nyeri

2 Senin, 2

Novemb

er 2015

Pukul

12.00

wita

Gangguan perfusi

jaringan serebral

berhubungan

dengan thrombus

ditandai dengan

Pasien

mengatakan sakit

kepala hilang

timbul. Namun

sudah mereda

Setelah dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan pasien

memenuhi

keriteria hasil:

1.Pasien tidak

gelisah

2.Tanda-tanda

Vital dalam batas

normal (TD:

100/80- 120/80

Nadi :

60-100x/menit)

Anjurkan kepada

klien untuk bed rest

total.

Observasi dan catat

tanda-tanda vital dan

kelain tekanan

intrakranial tiap dua

jam.

Berikan posisi

kepala lebih tinggi

15-30 dengan letak

jantung (beri bantal

Untuk mencegah

perdarahan ulang

Mengetahui setiap

perubahan yang

terjadi pada klien

secara dini dan untuk

penetapan tindakan

yang tepat.

Mengurangi tekanan

arteri dengan

meningkatkan

drainage vena dan

Page 16: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

tipis).

Anjurkan klien untuk

menghindari batuk

dan mengejan

berlebihan.

Ciptakan lingkungan

yang tenang dan

batasi pengunjung.

Kolaborasi dengan

tim dokter dalam

pemberian obat

neuroprotektor.

memperbaiki

sirkulasi serebral.

Batuk dan mengejan

dapat meningkatkan

tekanan intra cranial.

Rangsangan aktivitas

yang meningkat

dapat meningkatkan

kenaikan TIK.

Memperbaiki sel

yang masih viable.

2 Senin, 2

Novemb

er 2015

Pukul

12.00

wita

Kerusakan

integritas kulit

berhubungan

dengan perubahan

barier kulit

ditandai dengan

Kulit sekitar

kepala dan wajah

pasien tampak

adanya sisik

berwarna

keputihan. Pasien

tampak sering

menggeruk

daerah yang gatal

Setelah dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 2x24 jam

diharapkan pasien

dappat memenuhi

criteria hasil:

1.Gatal berkurang

2.Tidak adanya

luka atau lesi

pada kulit

Kaji adanya

perubahan warna

pada kulit.

Anjurkan pasien

untuk tidak

menggaruk daerah

yang gatal

Anjurkan pasien

untuk mengompres

daerah yang datal

dengan kompres air

hangat

Kolaborasi dalam

Mengetahhui

tindakan selanjutnya

Menghindari

terjadinya lesi.

Memberikan sensasi

nyaman pada pasien

Mengurangi proses

NITA, 11/04/15,
Page 17: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

pemberian obat

topikal

inflamasi dan

mencegah infeksi

sekunder.

3 Senin, 2

Novemb

er 2015

Pukul

12.00

wita

Deficit perawatan

diri berhubungan

dengan

kelemahan otot

ditandai dengan

Pasien

mengatakan tidak

dapat melakukan

kebersihan secara

mandiri karena

kelemahan pada

bagian kanan.

Untuk mandi

pasien hanya

mengandalkan

keluarga dan

perawat

Setelah diberikan

askep selama 2x

24 jam

diharapkan

kebutuhan

perawatan diri

klien terpenuhi.

Kriteria hasil:

a. Klien dapat

melakukan

aktivitas

perawatan

diri sesuai

dengan

kemampuan

klien

b. Pasien

tampak

bersih dan

rapi

Tentukan

kemampuan dan

tingkat kekurangan

dalam melakukan

perawatan diri.

Beri motivasi kepada

klien untuk tetap

melakukan aktivitas

dan beri bantuan

dengan sikap

sungguh.

Hindari melakukan

sesuatu untuk klien

yang dapat dilakukan

klien sendiri, tetapi

berikan bantuan

sesuai kebutuhan.

Membantu dalam

mengantisipasi/mere

ncanakan

pemenuhan

kebutuhan secara

individual.

Meningkatkan harga

diri dan semangat

untuk berusaha

terus-menerus.

Klien mungkin

menjadi sangat

ketakutan dan sangat

tergantung dan

meskipun bantuan

yang diberikan

bermanfaat dalam

mencegah frustasi,

adalah penting bagi

klien untuk

melakukan sebanyak

mungkin untuk diri-

sendiri untuk

mempertahankan

Page 18: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Berikan umpan balik

yang positif untuk

setiap usaha yang

dilakukannya atau

keberhasilannya.

Kolaborasi dengan

ahli

fisioterapi/okupasi. 

harga diri dan

meningkatkan

pemulihan

Meningkatkan

perasaan makna diri

dan kemandirian

serta mendorong

klien untuk berusaha

secara kontinyu.

Memberikan bantuan

yang mantap untuk

mengembangkan

rencana terapi dan

mengidentifikasi

kebutuhan alat

penyokong khusus.

5 Setelah diberikan

askep selama 3x

24 jam pola BAB

teratur dengan

criteria hasil:

- Pola BAB

dalam batas

normal

- Feses lunak

- Cairan dan

serat adekuat

- Aktivitas

adekuat

Identifikasi faktor-

faktor yang

menyebabkan

konstipasi

Anjurkan pasien

melakukan aktivitas

selama di tempat

tidur.

Sediakan privacy

dan keamanan

Membantu

menentukan

intervensi

selanjutnya

Meningkatkan bising

usus

Membuat pasien

nyaman

Page 19: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

- Hidrasi

adekuat

selama BAB

Kolaborasi

penggunaan laxative

Melancarkan BAB

D. IMPLEMENTASI

No Hari/tgl/

jam

No

.dx

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

1 Senin, 2

Novemb

er 2015

Pukul

12.00

wita

Pukul

12.30

wita

Pukul

13.00

wita

2

2

2

Mengobservasi dan catat tanda-

tanda vital

Memberikan posisi kepala lebih

tinggi 15-30 dengan letak

jantung (beri bantal tipis)

Mengkaji adanya perubahan

warna pada kuli

DO:

TD= 130/80 mmHg

Nadi = 88x/menit

RR= 22x/menit

Suhu = 36,8oC

DS:

Pasien mengatakan sakit

kepala hilang timbul.

DO:

Pasien tampak tenang dan

kooperatif

DS:

Pasien mengatakan nyaman

dengan posisinya.

DO:

Kulit kepala dan wajah

mengalami perubahan, tampak

bersisik dan agak keputihan.

DS:

Page 20: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Pukul

13.30

wita

Pukul

14.00

wita

Pukul

15.00

Wita

Pukul

15.30

Wita

Pukul

16.00

WIta

3

4

1

1

5

Menganjurkan pasien untuk

tidak menggaruk daerah yang

gatal

Tentukan kemampuan dan

tingkat kekurangan dalam

melakukan perawatan diri.

Mengkaji Skala nyeri pada

pasien.

Mengajarkan pasien teknik

relaksasi nafas dalam

Menganjurkan pasien untuk

miring kanan dan kiri serta tidak

berbaring saja.

Pasien mengatakan gatal pada

bagian wajah dan kepala

DO:

Pasien tampak memahami

saran yang diberikan

DS:

Pasien mengatakan gatal pada

kulit kepala dan wajah.

DO:

Pasien tampak dapat

menggerakkan tangan kanan

dengan hati-hati

DS:

Pasien mengatakan untuk

mandi dank e toilrt masih di

bantu oleh keluarga

DO: pasien tidak tampak

merasa nyeri.

DS: Pasien mengatakan nyeri

hilang timbul. Nyeri pada

kepala masih dirasakan.

DO: pasien tampak kooperatif

dan mengikuti apa yang

diinstruksikan

DS: pasien mengatakan setelah

menarik nafas dalam nyeri

kepala mereda.

DO: Pasien kooperatif.

DS: pasien mengatakan belum

bisa BAB sejak 3 hari

Page 21: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Pukul

18.00

WIta

5 Kolaborasi pemberian laxative

pada pasien

DO: pasien kooperatif

DS: pasien mengatakan

harapannya agar bisa BAB.

2 Selasa, 3

Novemb

er 2015

Pukul

09.00

wita

Pukul

10.00

wita

Pukul

12.00

wita

Pukul

15.00

wita

3

1,2

1,2

4,5

Kolaborasi dalam pemberian

obat topikal

Menciiptakan lingkungan yang

tenang dan batasi pengunjung

Mengobservasi dan catat tanda-

tanda vital

Memberi motivasi kepada klien

untuk tetap melakukan aktivitas

DO:

Tidak tampak adanya alergi

dalam penggunaan obat

DS:

Pasien mengatakan semoga

dapat mengurangi rasa gatal.

Pasien hanya di tunggu oleh 1

orang yaitu istrinya.

DO:

TD= 120/80 mmHg

Nadi = 80x/menit

RR= 22x/menit

Suhu = 36,0oC

DS:

Pasien mengatakan sakit

kepala hilang timbul

DO:

Pasein tampak berusaha makan

tanpa bantuan. Pasien tampak

sudah mandi dan segar

DS:

Pasien mengatakan sudah bisa

makan secara mandiri. Namun

untuk mandi masih dibantu

oleh keluarga

Page 22: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Pukul

19.00

wita

Pukul

20.00

wita

Pukul

21.00

wita

3

3

1,2

Menganjurkan pasien untuk

tidak menggaruk daerah yang

gatal

Anjurkan pasien untuk

mengompres daerah yang datal

dengan kompres air hangat

Menciiptakan lingkungan yang

tenang dan batasi pengunjung

DO:

Pasien tampak memahami

saran yang diberikan

DS:

Pasien mengatakan gatal pada

kulit kepala dan wajah sudah

berkurang dan jarang

menggaruknya.

DO:

Pasien tampak tidak

menggaruk daerah wajah dan

kepala.

DS:

Pasein mengatakan gatal sudah

berkurang. Dokter telah

memberikan obat untuk

mengatasi gatal.

Pasien tampak ditunggu oleh

anaknya. Sampiran telah di

tutup.

3 Rabu, 4

Novemb

er 2015

Pukul

07.00

wita

Pukul

07.30

wita

1,5

1,2

Kolaborasi dengan tim dokter

dalam pemberian obat

Mengobservasi dan catat tanda-

tanda vital

Citicolin 500 mg

Asetosal 100 mg

Simvastin 20 mg

laxative

Tidak tampak adanya alergi .

DO:

TD= 120/80 mmHg

Nadi = 80x/menit

RR= 22x/menit

Suhu = 36,0oC pasien tidak

Page 23: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Pukul

08.00

wita

Pukul

09.00

Wita

2

5

Memberikan posisi kepala lebih

tinggi 15-30 dengan letak

jantung (beri bantal tipis)

Menyediakan privacy dan

keamanan selama BAB

tampak gelisah.

DS:Pasien mengatakan sakit

kepala sudah mereda.

DO:

Pasien tampak tenang dan

kooperatif

DS:

Pasien mengatakan nyaman

dengan posisinya

DO: Pasien tampak sudah BAB

DS: pasien mengatakan setelah

diberikan obat pencahar

akhirnya bisa BAB

E. EVALUASI

No Hari/tgl/jam No.dx Evaluasi Formatif Paraf

1 Selasa, 3

November

2015

Pukul 20.00

wita

1 S:

Pasien mengatakan nyerinya mereda dan

dapat mengontrol rasa nyeri kepalanya.

O:

Pasien tampak tenang dan tidak meringis

kesakitan.

A:

Masalah teratasi

P:

Pertahankan kondisi pasien

2 Selasa, 3

November

2015

Pukul 20.00

2 S:

Pasien mengatakan sudah bisa makan secara

mandiri. Namun untuk mandi masih dibantu

oleh keluarga

Page 24: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

wita O:

Pasien tampak masih memerlukan bantuan

orang lain untuk mandi. Pasien tampak

bersih dan rapi seusai mandi

A:

Masalah teratasi sebagian

P:

Lanjutkan intervensi. Beri dorongan dalam

memenuhi kebutuhannya.

3 Selasa, 3

November

2015

Pukul 20.00

wita

3 S:

Pasein mengatakan gatal sudah berkurang.

Dokter telah memberikan obat untuk

mengatasi gatal.

O:

Pasien tampak tidak menggaruk daerah

kepala dan wajah. Kulit wajah masih terlihat

putih bersisik dan kering.

A:

Masalah teratasi

P:

Pertahankan kondisi pasien. Anjurkan rajin

mengoleskan wajah dengan obat topical

yang diberikan

4 Rabu, 4

November

2015

Pukul 08.00

wita

1 S:

Pasien mengatakan nyeri kepala sudah

jarang timbul. Pasien mengatakan bahwa

tangan dan kaki sebelah kanan sudah dapt

digerakkan.

O:

Page 25: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

Pasien tampak tidak gelisah. Pasien tampak

dapat menggerakkan tangan dan kaki

kanannya. Tanda-tanda vital pasien dalam

batas normal.

TD= 120/80 mmHg

Nadi = 80x/menit

RR= 22x/menit

Suhu = 36,0oC

A:

Masalah teratasi

O:

Pertahankan kondisi pasien. Evaluasi

kemajuan pasien.

5 Rabu, 4

November

2015

Pukul 09.00

wita

5 S:

Pasien mengatakan sudah dapat BAB dan

perut terasa lega

O:

Pasien tampak tidak gelisah.

A:

Masalah teratasi

P:

Pertahankan kondisi pasien

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN “AMR”

Page 26: Asuhan Keperawatan Pasien Snh

DENGAN DIAGNOSA SNH TROMBOEMBOLI

DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH

TANGGAL 2-4 NOVEMBER 2015

Oleh :

Ni Putu Nitasari

P07120013003

3.1 Reguler

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASARJURUSAN KEPERAWATAN

DENPASAR2015