Upload
hani-tuasikal
View
130
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diabetes
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K
DENGAN HIPOGLIKEMIA
DI RUANG IGD RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
DISUSUN OLEH:
YENI RESTIANA
22020110200060
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XVII
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
JANUARI, 2011
I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 25 Januari 2011 pukul 05.00 WIB
Tanggal pengkajian : 25 Januari 2011 pukul 05.05 WIB
A. IDENTITAS
PASIEN
1. Nama : Ny. K
2. Usia : 72 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Katolik
5. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6. Alamat : Palur, Banaran, Jaten
7. Diagnosa medis : Hipoglikemia e.c Diabetes Melitus
8. Nomor Register : 01048835
PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Tn. S
2. Usia : 55 tahun
3. Alamat : Palur, Banaran, Jaten
4. Hubungan dng. pasien: Anak
B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Inspeksi: Klien mampu bernapas dengan spontan. Tidak ada
sumbatan berupa sekret, darah atau benda asing pada
saluran napas. Tidak ada bunyi gurgling maupun
snooring dari jalan napas klien.
2. Breathing
Inspeksi : Frekuensi napas klien 24 kali/menit; reguler; napas
pendek, cepat dan dangkal; tidak ada napas cuping
hidung; tidak ada retraksi intercostalis; tidak ada
gerakan otot bantu pernapasan saat klien bernapas;
pengembangan dada simetris antara dada kanan
dan kiri.
Palpasi : Taktil fremitus tidak terkaji
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Terdengar bunyi napas vesikuler pada seluruh
lapang paru.
3. Circulation
- Tekanan darah : 140/80 mmHg
- HR : 92 kali/menit
- Akral atas dan bawah dingin
- Capillary refill ekstremitas atas dan bawah kurang dari 2 detik
Mukosa bibir berwarna pucat, wajah pucat.
- Hasil EKG: sinus ritme.
4. Disability
GCS: E2M5V3
Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah: 5/5
5. Exposure
Tidak terdapat jejas pada seluruh tubuh klien, temperature: 36,5 oC
6. Folley Cateter
Klien tidak terpasang urine kateter
7. Gastric tube
Klien tidak terpasang naso gastrik tube
8. Heart monitor, Oksimetri
HR: 92 x/menit, SaO2: 96%
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan utama
Penurunan kesadaran.
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga mengatakan mulai jam 3 pagi klien saat tidur mengigau
dan tidak bisa dibangunkan dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Keluarga mengatakan klien sejak beberapa hari terakhir mengatakan
tidak nafsu makan dan tadi malam hanya makan sedikit. Karena
dalam beberapa menit klien tidak juga sadar akhirnya keluarga
membawa klien ke RSUD Dr. Moewardi.
3. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa klien mempunyai riwayat
penyakit diabetes melitus sejak 2 tahun yang lalu, tidak mempunyai
riwayat hipertensi, maupun asma. Klien pernah masuk ke rumah
sakit sebelum ini karena gula darahnya turun.
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien juga mengatakan bahwa tidak ada riwayat keluarga
dengan penyakit darah tinggi, diabetes mellitus maupun asma.
5. TTV
Tekanan darah : 140/80 mmHg
HR : 92 kali/menit
RR : 24 kali/menit
Suhu tubuh : 36,50C
6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Inspeksi : Kepala mesochepal, kulit kepala bersih, rambut
lurus, berwarna hitam, tidak terdapat lesi pada kulit
kepala dan wajah, kulit wajah pucat.
Palpasi : Tidak ada benjolan saat dilakukan palpasi pada
kepala.
b. Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis; sclera non ikterik; pupil isokor;
tidak ada lesi pada kulit sekitar mata.
c. Telinga
Inspeksi : Telinga bersih; tidak ada lesi pada kulit area telinga;
tidak ada pembengkakan pada area telinga; kedua
telinga klien dapat mendengar dengan baik.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan laporan nyeri tekan saat
dilakukan palpasi pada area telinga.
d. Hidung
Inspeksi : Tidak ada lesi dan pembengkakan pada kulit area
hidung; tidak ada secret yang keluar dari nares;
nares simetris; tidak ada napas cuping hidung.
Palpasi : Tidak ada benjolan laporan nyeri tekan saat
dilakukan palpasi pada area hidung.
e. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir lembab; mukosa bibir berwarna merah
muda; mulut simetris; tidak ada lesi pada area mulut.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan laporan nyeri tekan saat
dilakukan palpasi pada area mulut.
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada lesi pada kulit leher; tidak ada
pembengkakan pada area leher; tidak ada deviasi
trachea.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe; tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid; tidak ada benjolan pada
area leher; tidak ada peningkatan JVP.
g. Dada dan perut
1) Paru-paru
Inspeksi : Napas reguler; tidak ada napas cuping hidung;
tidak ada retraksi intercostalis; tidak ada
gerakan otot bantu pernapasan saat klien
bernapas; pengembangan dada simetris antara
dada kanan dan kiri.
Palpasi : Taktil fremitus tidak dapat terkaji.
Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada seluruh lapang
paru.
Auskultasi : Terdengar bunyi napas vesikuler pada seluruh
lapang paru.
2) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V.
Perkusi : Pekak dengan konfigurasi normal.
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung I dan II murni tanpa
adanya bunyi murmur.
3) Abdomen
Inspeksi : Perut datar; tidak ada jaringan parut pada kulit
perut; tidak ada spyder nevi.
Auskultasi: Peristaltik usus 9 kali/menit.
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak teraba massa; tidak ada nyeri tekan pada
seluruh area abdomen.
h. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
a) Kanan
Capillary refill kurang dari 3 detik, turgor kulit elastis.
b) Kiri
Capillary refill kurang dari 2 detik, turgor kulit elastis.
2) Ekstremitas bawah
a) Kanan
Tidak terdapat lesi pada kulit ekstremitas kanan bawah,
capillary refill kurang dari 2 detik, turgor kulit elastis.
b) Kiri
Tidak terdapat lesi pada kulit ekstremitas kanan bawah,
capillary refill kurang dari 2 detik, turgor kulit elastis.
Kekuatan otot 55
/55
i. Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian.
7. Cairan dan nutrisi
Keluarga klien mengatakan bahwa klien mengalami penurunan
nafsu makan beberapa hari terakhir.
8. Eliminasi
Keluarga klien mengatakan bahwa klien dapat buang air kecil dan
buang air besar secara lancar. Klien mengatakan terakhir BAB pada
tanggal 24 Januari 2011 dengan konsistensi feses lunak dan warna
kuning tua. Keluarga klien mengatakan dalam sehari klien BAK +
5-6 kali, warna kekuningan, klien tidak pernah mengeluh ada darah
dan nyeri saat berkemih.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Jenis Nilai normal 25/01/2011Hemoglobin 12,3-15,3 gr% 11,4 gr%Hematokrit 35-47 % 34,7 %Eritrosit 4.1-5,1 jt/mmk 3,81 jt/mmkLekosit 4.00-11.30 rb/mmk 7,7 rb/mmkTrombosit 150-450 rb/mmk 475 rb/mmkKimia klinikGlukosa sewaktu 80-110 mg/ dl 35 mg/dLUreum < 71 mg/dL 78 mg/dLKreatinin 0,6-1,2 mg/dL 1,1 mg/dLNa 136-145 mmol/L 135 mmol/LK 3.5-5.1 mmol/L 5,3 mmol/LCl 98-107 mmol/L 104 mmol/L
2. EKG
No. Intepretasi Normal Analisa
1. Irama Reguler/ teratur Reguler
2. HR 60-100 kali/menit 9x10 = 90x/menit
3. Gelombang P Tinggi: ≤ 0,3 mvoltLebar: ≤ 0,12 detikSelalu positif di Lead II dan selalu negatif di aVR
L: 0,12 detikT: 0,1 mvolt, gelombang P selalu diikuti QRS kompleks
4. Interval PR 0,12-0,20 detik 0,16 detik
5. Kompleks QRS Lebar: 0,06-0,12 detik L: 0,08 detik
6. Gelombang Q Lebar: ≤ 0,04 detikDalam: < ⅓ tinggi gelombang R
Kedalaman < 1/3 R (tidak ada Q patologis)
7. Gelombang S Terlihat dalam di aVR dan V1.Terlihat semakin lama semakin menghilang mulai dari V2-V6
Terlihat dalam di Lead aVR dan V1 serta telihat semakin menghilang dari V2-V6
9. Gelombang T Tinggi: < 1 mvolt di lead dada/ prekordial (V1-V6)Tinggi: < 0,5 mvolt di Lead I-III
T inverted: di Lead I, aVL, V5, V6
10. Gelombang U Defleksi positif setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya
Tidak terdapat gelombang U
11. Segment ST Isoelektrik Iso elektrik
12. Axis -300- (+1100) Lead I: 8-1 = 7, aVF: 5+1 = 6 Axis: 600
13. M shape Tidak ada di semua lead Ada di lead I, II, III, aVR, aVL, aVF, V4-V6
Kesan : Iskemik antero lateral, LBBB
10. TERAPI MEDIS
1. Terapi cairan intravena Dextrose 40% 2 flash (@ 25 ml) guyur.
2. Terapi cairan intravena Dextrose 10% 30 tetes/menit.
3. O2 3 liter/menit.
II. ANALISA DATA
NO. DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD1. DS:
- Keluarga mengatakan mulai jam 3 pagi klien saat tidur mengigau dan tidak bisa dibangunkan dan akhirnya tidak sadarkan diri. Keluarga mengatakan klien sejak beberapa hari terakhir mengatakan tidak nafsu makan dan tadi malam hanya makan sedikit
DO:- Klien datang dengan penurunan kesadaran- GCS: E2M5V3
- Tekanan darah : 140/80 mmHg- HR : 92 kali/menit- Akral atas dan bawah dingin- Capillary refill ekstremitas atas dan bawah kurang dari 2 detik- Mukosa bibir berwarna pucat, wajah pucat.- GDS = 35 mg/dL
Penurunan suplai glukosa ke otak akibat hipoglikemia
Perubahan perfusi jaringan serebral
Yeni
III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d. penurunan suplai glukosa ke otak akibat hipoglikemia.
IV. RENCANA KEPERAWATAN
NO. DX KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI
1. Resiko perubahan perfusi jaringan serebral b.d. penurunan suplai darah otak akibat hipoglikemia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, dalam waktu 1X60 menit tidak terjadi perubahan perfusi jaringan serebral dengan kriteria hasil:1. Akral hangat, Capillary refill < 3 detik.2. Tidak mengalami penurunan kesadaran
GCS (E4M6V5).3. Tanda-tanda vital klien tetap dalam rentang
nomal:TD: 110/70-120/80 mmHgHR: 60-100 kali/menitRR: 16-24 kali/menitT: 36,5-37,50C
4. GDS = 80-110 mg/ dl
Mandiri1. Monitor : kadar glukosa, pucat, keringat
dingin, kulit yang lembab2. Monitor vital sign3. Monitor kesadaran4. Monitor tanda gugup, irritabilitas5. Lakukan pemberian susu manis atau
minuman manis peroral 20 cc X 12
Kolaborasi1. Kolaborasi pemasangan cairan IV Dextrose
40%.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL/JAM NO. DX
IMPLEMENTASI RESPON TTD
15 Januari 201105.05
05.05
05.07
05.10
05.13
1
1
1
1
1
Mengukur vital sign
Memonitor kesadaran
Memonitor : kadar glukosa, pucat, keringat dingin, kulit yang lembab
Mengambil sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan darah rutin.
Kolaborasi pemasangan infus dan
S:Keluarga klien mengatakan klien dari rumah badannya sudah dingin.
O: Tekanan darah : 140/80 mmHg HR : 92 kali/menit RR : 24 x/menit Temperatur : 36,5oC
S:Keluarga mengatakan klien mengalami penurunan kesadaran dari rumah dan mulai mengigau jam 03.00
O:GCS E2M5V3. Klien tampak mengigau dan tidak dapat diajak berkomunikasi.
S: Keluarga mengatakan klien mempunyai riwayat diabetes dan pernah
O: GDS stik tidak dapat mendeteksi kadar glukosa klien, akral dingin, pucat.
S:Keluarga mengatakan “ya”.mempersilahkan perawat untuk mengambil darah klien.
O: Darah diambil 4 cc untuk pemeriksaan darah.
S:Keluarga mengatakan “ya”
Yeni
Yeni
Yeni
Yeni
Yeni
05.40
05.40
05.45
05.50
1
1
1
1
memberikan cairan IV Dextrose 40%.
Memonitor kesadaran
Memonitor : kadar glukosa, pucat, keringat dingin, kulit yang lembab
Menganjurkan keluarga untuk memberi teh manis hangat untuk klien.
Memonitor vital sign
O:Infus terpasang tanpa adanya plebitis. Cairan yang masuk Dextrose 40% 2 flash kemudian dilanjutkan Dextrose 10% 30 tetes permenit.
S:Klien mengatakan bingung sekarang berada dimana dan tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Klien mengatakan saat ini merasakan badannya lemas.
O: GCS: E4M6V5. Klien tampak sudah sadar dan bisa diajak komunikasi.
S: Klien mengatakan bersedia dicek gula darahnya.
O: GDS 108 mg/dL, akral hangat, kapillary refill kurang dari 2 detik
S: Keluarga klien mengatakan akan membelikan teh hangat untuk klien.
O: -
S:Klien mengatakan badannya masih lemas.
O: Tekanan darah : 140/80 mmHg HR : 88 kali/menit RR : 22 x/menit Temperatur : 36,5oC
Yeni
Yeni
Yeni
Yeni
VI. EVALUASI
TGL/JAM NO. DX
EVALUASI TTD
25 Januari 201106.00
1 S:Klien mengatakan bingung sekarang berada dimana dan tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Klien mengatakan saat ini merasakan badannya lemas.O: GCS: E4M6V5. Klien tampak sudah sadar dan bisa diajak komunikasi. GDS 108 mg/dL, akral hangat, kapillary refill kurang dari 2 detik. Tekanan darah : 140/80 mmHg. HR : 88 kali/menit RR : 22 x/menit. Temperatur : 36,5oCA:Masalah teratasi. Klien masih terasa lemas namun akral tetap hangat, capillary refill < 2 detik dan GCS E4M6V5.
P:Optimalkan intervensi. Monitor tanda-tanda vital, tingkat kesadaran dan glukosa darah.
Yeni
VII. PEMBAHASAN
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga
dibawah 60 mg/dl. Padahal kinerja tubuh,terutam otak dan sistem
syaraf,membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan
berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. ). Hipoglikemia yang lebih berat
menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing,
bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu
berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang
berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala
yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi
secara perlahan maupun secara tiba-tiba.
Diagnosa keperawatan yang diambil adalah resiko perubahan perfusi
jaringan serebral b.d. penurunan suplai darah otak akibat hipoglikemia.
Resiko perubahan perfungsi jaringan serebral b.d. penurunan suplai darah
akibat hematom diambil karena dikhawatirkan klien akan mengalami
perubahan perfusi jaringan serebral mengingat klien mengalami
hipoglikemia.
Intervensi yang dilakukan pada kasus Ny. K untuk diagnosa adalah
memonitor : kadar glukosa, pucat, keringat dingin, kulit yang lembab,
memonitor vital sign, memonitor kesadaran, menganjurkan keluarga untuk
memberikan teh hangat manis kepada klien. Kolaborasi: pemasangan infus
dengan cairan IV Dextrose 40%.