Upload
findraalfyanti
View
5
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
good
Citation preview
ASKEP GANGUAN PENDEGARAN KELOMPOK 3 A
DefinisiTelinga adalah organ pendengaran dan ekuilibrium terbagi dalam tiga bagian,yaitu telinga luar, tengah dan dalam. Telingan berisi reseptor-reseptor yangmenghantarkan gelombang suara ke dalam impuls- impuls saraf dan reseptoryang berespon pada gerakan kepala.
ETIOLOGI etiologi di bagi menjadi 2 yaitu :1. InternalDegenerasi primer eferen dari
koklea, degenerasi primer organ corti penurunanvascularisasidari reseptor neuro sensorik mungkin juga mengalami gangguan.Sehingga baik jalur auditorik dan lobus temporalis otak seringterganggu akibat lanjutnya usia.
2. EksternalTerpapar bising yang berlebihan, penggunaan otottoksik dan reaksi paskaradang
PENYEBAB Gangguan pendengaran secara perlahan lahan
akibat proses penuaan yangdikenal dengan istilah presbicusis. Penyebab terjadinya presbikusis yang tepatbelum diketahui hingga saat ini, namun secara umum diketahui bahwapenyebabnya bersifat multifaktorial. Didugatimbulnya presbikusis berhubungandengan faktor bawaan, polamakan,metabolisme,atheriosklerosis, diabetes melitus, infeksi, bising, gaya hidup, obat-obatan, dll. Presbikusis umumnyaakanmenyerang kedua telinga secara perlahan-lahan sehingga orang tersebut tidakdapat menyadari adanya gangguan pendengaran pada dirinya.
Tanda dan Gejala1. Berkurangnya pendengaran secara
perlahan dan progresif perlahan padakedua telinga dan tidak didasari oleh penderita
2. Suara-suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untukmengerti pembicaraan
3. Sulit mendengar pembicaraan di sekitar, terutama jika berada di tempatdengan latar belakang suara yang ramai.
NEXT
4 . Suara berfrekuensi rendah, seperti suara laki-laki, lebih mudah di dengardaripada suara berfrekuensi
tinggi5. Bila intensitas suara ditinggikan
akan timbul rasa nyeri di telinga. Telingaterdengar berdenging ( tinnitus).
Patofisiolog Proses degenerasi menyebabkan
perubahan struktur koklea dan N.VII. Padakoklea perubahan yang mencolok adalah atrofi dan degenarasi sel sel rambutpenunjang pada organ Corti. Proses atrofi disertai dengan perubahan vaskuler juga terjadi pada stria vaskularis. Selain itu terdapat pula perubahan, berupaberkurangnya jumlah dan ukuran sel gaglion dan saraf.
PenatalaksanaanTerdapat beberapa pilihan terapi untuk
penderita presbikusis, diantaranya:1. Kurangi paparan terhadap bising2. Gunakan pelindung telinga (ear plegs
atau ear muffs) untuk mencegahkerusakan lebih lanjut
3. Gunakan alat bantu dengar4. Lakukan latihan untuk meningkatkan
keterampilan membaca gerak bibir danlatihanmendengar
NEXT 5. Berbicaralah dengan penderita
presbikus dengan nada rendah dan jelas.Dengan memahami kondisi yang dialami oleh para lansia dan memberikan terapiyang tepat bagimereka, diharapkan kita dapat membatu mengatasi masalahsosial yang mungkin mereka alami akibatadanya keterbatasan fungsipendengaran mereka
Pemeriksaan pendengaranUntuk memeriksa pendengaran
dilakukan dengan :1. Garputalaa. 2. Uji rinneb. 3. Uji weberc. 4.Uji schwabach 5.Uji berbisik6.Audiometri
ASUHAN KEPERAWATANPADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN (PRESBIAKUSIS)
“Pendegaranku Mulai Kabut” Ny. K usia 69 tahun datang ke Rumah Sakit bersama anak kandungnya
bernama Ny. B dengan keluhan susah mendengar atau rangsangan berupa suara. Ketika berbicara dengan orang lain pasien tidak mengerti terhadap pembicaraan. Untuk lebih mengerti, pasien sering meminta untuk mengulangi pembicaraan.Keluarga pasien mengatakan, pasien malu dengan keadaannya dan sering menyendiri.
Menurut keluarga pasien, pasien tidak pernah mengalami penyakit akut maupun kronis, kecuali sakit ringan seperti demam, flu, dan batuk ringan. Gangguan pendengaran mulai dirasakan klien pada umur 50tahun tapi hal tersebut belum terlalu menganggu bagi pasien. Hasil pemeriksaan di dapatkan TD = 140/80 mmHg, HR = 80x/menit, RR= 18x/menit ,S= 37○C . Pemeriksaan telinga :inspeksi daun telinga simetris kiri dan kanan, posisi telinga normal, auditorius tidak bengkak. Palpasi:tidak terdapat nyeri raba, tidak terdapat pembengkakan.
Pasien dilakukan pemerikasaan diagnostic otoskopikserumen berwarna kuning, konsistensi kental, dinding liang telinga berwarna merah muda. Tes ketajaman pendengaranPasien tidak mendengar secara jelas angka-angka yang disebutkan. Dan uji ritme dengan hasil pasien tidak mendengarkan adnya getaran garpu tala dan tidak jelas mendengar adnya bunyi dan saat bunyi menghilang.
PengkajianIdentitas PasienNama : Ny.KUmur : 69 tahunJenis Kelamin : perempuanAgama : islamTanggal Pengkajian : 26 Mei 2015Tanggal Masuk RS : 26 Mei 2015
Biodata Penanggung Jawab :Nama : Ny.BUmur : 35 tahunJenis Kelamin : Perempuan Hubungan dengan Pasien : Anak kandung
Riwayat Kesehatan a) Keluhan Utama : Pasien mengeluh susah
mendengar atau rangsangan suarab) Riwayat Kesehatan Sekarang : Setelah dilakukan
pengkajian pada tanggal 26 Mei 2015, pukul 13:00 WIB oleh perawat, keluarga pasien mengatakan susah mendengar pesan/rangsangan berupa suara. Ketika berbicara dengan orang lain pasien tidak mengerti terhadap pembicaraan. Untuk lebih mengerti, pasien sering meminta untuk mengulangi pembicaraan.
c) Riwayat kesehatan dahulu :keluarga pasien mengatakan, pasien tidak pernah mengalami penyakit akut maupun kronis, kecuali sakit ringan seperti demam, flu, dan batuk ringan.
d) Riwayat kesehatan keluarga : Tidak terkaji
Pemeriksaan FisikKeadaan umum : Composmentis TTV : TD : 140/80 mmHgRR : 18 x/menitHR : 80x/menitS : 37oC Pemeriksaan Fisik Sistem Pendengaran daun telingaInspeksi:Daun telinga simetris kiri dan kananPosisi telinga normal Auditorius tidak bengkakPalpasi:Tidak terdapat nyeri rabaTidak terdapat pembengkakan
5. Pemeriksaan diagnostik Pemerikasaan otoskopik :- Serumen berwarna kuning, konsistensi kental- Dinding liang telinga berwarna merah muda- Tes ketajaman pendengaran - Pasien tidak mendengar secara jelas angka-
angka yang disebutkan. Uji ritme - Pasien tidak mendengarkan adanya getaran
garpu tala dan tidak jelas mendengar adanya bunyi dan saat bunyi menghilang.
DS : - Keluarga pasien mengatakan, pasien susah
mendengar atau rangsangan berupa suara. - Keluarga pasien mengatakan, pasien ketika
berbicara dengan orang lain pasien tidak mengerti terhadap pembicaraan dan pasien sering meminta untuk mengulangi pembicaraan.
- Keluarga pasien mengatakan, pasien malu dengan keadaannya dan sering menyendiri.
DO :TTV : TD : 140/80 mmHgRR : 18 x/menitHR: 80x/menitS : 37oC Daun telinga simetris kiri dan kananPosisi telinga normalAuditorius tidak bengkak
Palpasi: tidak terdapat nyeri raba, tidak terdapat pembengkakan.
ANALISA DATA INTERVENSI EVALUASI