Askep CHF Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Askep CHF

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. F DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : PENYAKIT CONGESTIVE HEART FAILUREDI RUANG FLAMBOYAN

RSUD BANYUMAS

KELAS : II B

DISUSUN OLEH :

1. Meilia Ristanti(A01401920)6.M.Zakki Aulia (A01401925)

2. Melinda Budi Utami(A01401921)7.Muya Hanif Zakir (A01401926)

3. Mia khoirul Amin(A01401922)8. Nadi Apriliani(A01401927)

4. Mirza Olivia N.(A01401923)9. Nailil Hidayah (A01401928)

5. M.Bima Billy Ardy(A01401924)10. Namat Islam S.(A01401929)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2015/2016

SKENARIO KASUS

Tn. F (50 tahun) datang keRSUD Banyumas, dirawat di Ruang Flamboyan dengan keluhan sesak nafas, dada terasa berat. Pasien mengatakan lemas dan sedikit pusing. Dada berdebar-debar setelah melakukan aktifitas, sehingga pasien hanya tiduran berbaring di tempat tidur. Edema pada kedua eskremitas, terdengar ronkhi pada kedua paru. Karena Tn. F mengkonsumsi alcohol sejak 10 tahun yang lalu, dan merakok 2 bungkus perhari. TB 160cm, BB 90kg, RR 30x/menit, TD 150/100 mmHg, S 370C, Nadi 110 x/menit.

.

1. Kata sulita. Edemaakumulasi cairan pada tubuh diluar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh darah (ekstravaskular)yang menyebabkan pembengkakan yang dapat terjadi di mana saja pada tubuh. Biasanya mempengaruhi ekstremitas seperti kaki, lutut, lengan dan tangan, tetapi juga di sekitar organ lain seperti edema paru di mana penumpukan cairan mempengaruhi paru-paru.b. Eskremitasanggota badan seperti lengan dan tungkai . ekstreminitas terdiri dari tulang dan otot. Ekstreinitas tulang yakni contoh nya pada sistem rangka tubuh manusia.c. Ronkhibunyi gaduh yang dalam. Terdengar selama : ekspirasi. Penyebab : gerakan udara melewati jalan napas yang menyempit akibat obstruksi napas. Obstruksi : sumbatan akibat sekresi, odema, atau tumor. Contoh : suara ngorok.2. Rumusan Masalaha. Apa pengertian dari Congestive Heart Failure ?b. Bagaimana klasifikasi dari Congestive Heart Failure?c. Sebutkan penyebab terjadinya Congestive Heart Failure?d. Sebutkan tanda dan gejala terjadinya Congestive Heart Failure!e. Sebutkan komplikasi dari Congestive Heart Failure !f. Bagaimana cara pencegahan terjadinya Congestive Heart Failure?3. Brain stroming

a. Pengertian dari Congestive Heart FailurGangguan pada fungsi jantung untuk memompa darah sehingga tidak memenuhi kebutuhan jaringan yang kaya oksigen dan nutrisi. Biasanya ditandai dengan adanya sesak nafas.b. Klasifikasi dari Congestive Heart Failure Gagal jantung yang tidak ada pembatasan aktivitas fisik Gagal jantung yang ringan dengan sedikit batasan aktivitas fisik

Gagal jantung yang sedang dengan adanya batasan aktivitas fisik Gagal jantung yang berat dimana penderita tidak mampu melakukan aktivitas fisik c. Penyebab terjadinya Congestive Heart Failure gangguanotot jantung. Hipertensi. radang otot jantung Gangguan ritme jantung.d. Tanda dan gejala terjadinya Congestive Heart Failure cepat letih (fatigue), gelisah/cemas (anxity), detak jantung cepat (tachycardia), batuk-batuk serta irama detak jantung tidak teratur (arrhythmia) mual dan muntah, keletihan, detak jantung cepat serta sering buang air kecil di malam hari(Nocturia).

e. Komplikasi dari Congestive Heart Failurea. Syok kardiogenikb. Edema paruf. Cara pencegahan terjadinya Congestive Heart Failure

Mengurangi faktor yang dapat menyebabkan kondisi gagal jantung, berhenti merokok, kurangi konsumsi makanan berlemak, upayakan melakukan olahraga, pola atau haya hidup yang teratur. 4. Mind Mipping

5. Learning Outcome

a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari Congestive Heart Failureb. Mahasisa mampu mengetahui klasifikasi dari Congestive Heart Failurec. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab terjadinya Congestive Heart Failured. Mahasiswa mampu mengetahui tanda dan gejala terjadinya Congestive Heart Failuree. Mahasiswa mengetahui komplikasi dari Congestive Heart Failuref. Mahasiswa mampu mengetahui cara pencegahan terjadinya Congestive Heart Failureg. Mahasiswa mampu mengetahui pengobatan Congestive Heart Failure6. Literatur

A. Pengertian dari Congestive Heart Failure

Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.Secara klinis keadaan pasien sesak napas disertai dengan adanya bendungan vena jugularis, hepatomegali, asites dan edema perifer. Klasifikasi dari Congestive Heart FailureB. Klasifikasi gagaljantung berdasarkan kemampuan fungsionalGagal jantung menurut New York Heart Association (NYHA) diklasifikasikanmenjadi:

a. Kelas I Penderita gagal jantung yang tidak ada pembatasan aktivitas fisik.b. Kelas II Penderita gagal jantung yang dikategorikan ringan dengan sedikit batasanaktivitas fisik karena akan timbul gejala pada saat melakukan aktivitastetapi nyaman pada saat istrahat.c. Kelas III Penderita gagal jantung yang dikategorikan sedang dengan adanya batasanaktivitas fisik bermakna karena akan timbul gejala pada saat melakukanaktivitas ringan.d. Kelas IV Penderita gagal jantung yang dikategorikan berat dimana penderita tidakmampu melakukan aktivitas fisik karena gejala sudah dirasakan pada saatistrahat.

C. Penyebab terjadinya Congestive Heart Failurea. Kardiomiopati ataugangguanotot jantung.b. Penyakit jantung koroner dan serangan jantungc. Hipertensi.Tekanan tinggi pada darah menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan otomatis otot jantung akan menebal untuk mengimbangi kinerja yang meningkat tersebut

d. Miokarditis atau radang otot jantunge. Kerusakan katup jantung.f. Gangguan ritme jantung.

D. Tanda dan gejala terjadinya Congestive Heart FailureTanda serta gejala penyakit gagal jantung dapat dibedakan berdasarkan bagian mana dari jantung itu yang mengalami gangguan pemompaan darah, lebih jelasnya sebagai berikut :1. Gagal jantung sebelah kiri : tandanya adalah cepat letih (fatigue), gelisah/cemas (anxity), detak jantung cepat (tachycardia), batuk-batuk serta irama detak jantung tidak teratur (arrhythmia).2. Sedangkan Gagal jantung sebelah kanan : menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut (ascites) dan hati (hepatomegaly). Tanda lainnya adalah mual dan muntah, keletihan, detak jantung cepat serta sering buang air kecil di malam hari (Nocturia). E. Komplikasi dari Congestive Heart FailureBeberapa komplikasi yang terjadi akibat gagal jantung:a.Syok kardiogenikSyok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri yang mengakibatkan gangguan fungsi ventrikel kiri yaitu mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan yang khas pada syok kardiogenik yang disebabkan oleh infark miokardium akut.b. Edema paruEdema paru terjadi dengan cara yang sama seperti edema dimana saja didalam tubuh. Factor apapun yang menyebabkan cairan interstitial paru meningkat dari batas negative menjadi batas positif.Penyebab kelainan paru yang paling umum adalah :1) Gagal jantung sisi kiri (penyakit katup mitral) dengan akibat peningkatan tekanan kapiler paru dan membanjiri ruang interstitial dan alveoli.2) Kerusakan pada membrane kapiler paru yang disebabkan oleh infeksi seperti pneumonia atau terhirupnya bahan-bahan yang berbahaya seperti gas klorin atau gas sulfur dioksida. Masing-masing menyebabkan kebocoran protein plasma dan cairan secara cepat keluar dari kapiler.F. Cara pencegahan terjadinya Congestive Heart FailureMengurangi faktor yang dapat menyebabkan kondisi gagal jantung, berhenti merokok, kurangi konsumsi makanan berlemak, upayakan melakukan olahraga, pola atau haya hidup yang teratur. Tentunya bagi mereka yang mengalami atau menderita penyakit yang dapat berakibat menimbulkan serangan gagal jantung sebaiknya rutin mengkontrolkan diri ke dokter, misalnya penderita darah tinggi (hypertension), kencing manis (diabetes), penumpukan plak (kolesterol atau lainnya) pada pembuluh darah jantung (Coronary Artery Disease).G. Pengobatan dan perawatan Congestive Heart FailurPengobatan medikamentosa yaitu mengurangi retensi cairan dan garam, meningkatkan kontraktilitas dan mengurangi beban jantung. Sedangkan penanganan secara umum meliputi istirahat, pengaturan suhu dan kelembaban, oksigen, pemberian cairan darah.ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. FNo. Register : 0234679

Ruang : Ruang FlamboyanTanggal/Jan MRS : 14 September 2015Tanggal Pengkajian : 15 September 2015Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure

DATA SUBYEKTIFa. Biodata PasienNama

: Tn. F

Alamat

: SumpiuhJenis Kelamin

: Laki-laki

Umur

: 50 Tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa Tengah/Indonesia

Pendidikan

: SMAPekerjaan

: Wiraswatsab. Biodata Penanggung jawab

Nama

: Ny. F

Alamat

: SumpiuhJenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 40 Tahun

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa Tengah/Indonesia

Pendidikan

: SMAPekerjaan

: Ibu rumah tanggaHubungan dengan px

: Istri

No. HP

: 085643987220

RIWAYAT KESEHATANa. Keluhan Utama

Pasien mengatakan sesak nafasb. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 14 september 2015 jam 07.00 dengan keluhan sesak nafas dan dada terasa berat, terdengar ronkhi pada kedua paru, edema dan pada kedua eskremitas. TB 160cm, BB 90kg, RR 30x/menit, TD 150/100 mmHg, S 370C, Nadi 110 x/menit.c. Riwayat Penyakit Dahulu

Istri klien mengatakan klien sudah mengkonsumsi alkohol sejak 10 tahun yang lalu, mengkonsumsi rokok 2 bungkus/hari, klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya dengan penyakit hipertensi.d. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan adanya riwayat penyakit hipertensi di keluarganya. Ada riwayat penyakit jantung.

POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR VIRGINIA HENDERSON1. Pola Oksigenasi

Sebelum sakit : klien mengatakan tidak sesak nafas, tidak menggunakan alat bantu pernafasan.

Selama sakit: klien sesak napas , menggunakan alat bantu pernapasan oksigen nasal kanul 3 liter/ menit.

2. Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi banyak dan menyukai sate kambing, menyukai masakan yanga asin, mengkonsumsi alcohol 10 tahun, konsumsi kopi, dan merokok 2 bungkus/hari.Selama sakit : klien makan kurang teratur dan mulai menghindari makanan yang asin dan berkolesterol tinggi, menghindari kopi dan alcohol, mengurangi konsumsi air putih, dan mengurangi rokok.3. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien dapat BAB 1 kali sehari, dengan konsistensi lembek warna kuning. Dan BAK 3 kali sehari dengan warna kuning jernih. Tidak ada keluhan saat BAK maupun BAB, bau khas.

Selama sakit : selama sakit pasien belum BAB sejak masuk rumah sakit. Dan BAK 2 kali, warna kuning, jernih, bau khas, pasien dipasang kateter dan diberi obat pencahar.4. Pola Aktivitas

Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam beraktivitas sehari-hari dan tidak menggunakan alat bantu.Selama sakit : Klien hanya berbaring ( bed rest), bergerak dengan hati-hati dan mengalami kesulitan mobilitas karena adanya sesak napas.5. Pola Istirahat

Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur 7-8 jam di malam hari, kadang tidur siang kurang lebih 2 jam, tidak ada gangguan pola tidur.

Selama sakit : klien mengatakan tidur malam 6-7 jam kadang terbangun karena merasa nyeri dan keluar keringat dingin saat malam hari, terbangun 3-4 kali tiap malam.

6. Pola Berpakaian

Sebelum sakit : Klien mengatakan mengganti pakaian 2x sehari dan dapat melakukannya secara mandiri.

Selama sakit : klien mengatakan mengganti bajunya sebanyak 2 kali, dan dibantu oleh keluarganya.7. Pola Menjaga SuhuTubuh

Sebelum sakit : klien mengatakan jika cuaca panas biasanya mengenakan pakaian tipis dan menyalakan kipas angin. Sedangkan jika cuaca dingin, pasien biasanya mengenakan pakaian tebal.Selama sakit : klien mengatakan jika cuaca panas biasanya mengenakan kaos sedangkan jika cuaca dingin pasien menggunakan baju tebal dan selimut dari RS.8. Pola Personal Hygine

Sebelum sakit : klien mengatakan biasa mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari dan keramas 2 hari 1 kali dan jika kuku tangan dan kaki sudah panjang dipotong sendiri.

Selama sakit : klien mengatakan diseka 2 kali sehari oleh keluarga, menggunakan air hangat. Dan gosok gigi sebanyak 2 kali sehari dibantu oleh keluarga.9. Pola Aman dan Nyaman

Sebelum sakit : klien mengatakan merasa aman dan nyaman terutama berada di tengah-tengah keluarganya

Selama sakit : klien mengatakan kurang nyaman berada di rumah sakit karena sesak napas dan dada terasa berat, serta kondisi lingkungan yang belum sesuai10. Pola Komunikasi

Sebelum sakit : klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik , menggunakan bahasa jawa dan Indonesia, serta tidak mengalami gangguan pendengaran.

Selama sakit : klien mengatakan kurang dapat berkomunikasi dengan baik, benar, dan lancar dengan anggota keluarga, perawat, dan orang lain.

11. Pola Spiritual

Sebelum sakit : klien mengatakan beragama islam, jarang menjalankan ibadah Sholat 5 waktu.Selama sakit : klien mengatakan tidak menjalankan ibadah sholat 5 waktu.

12. Pola Rekreasi

Sebelum sakit : klien mengatkan biasanya pergi berlibur diakhir pekan bersama keluargaSelama sakit : klien tidak pernah keluar rumah sakit, hanya istirahat di tempat tidur (bed rest), dan hanya menonton tv.13. Pola Bekerja

Sebelum sakit : klien mengatakan bekerja sebagai dosen dan mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga dan perannya menjadi kepala keluarga.

Selama sakit : klien mengatakan tidak bisa bekerja seperti biasanya.14. Pola Belajar

Sebelum sakit : klien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit CHF dan biasa membaca Koran setiap hari.

Selama sakit : klien mengatakan semakin mengetahui tentang penyebab, gejala, penanganan penyakit CHF.DATA OBYEKTIF

a). Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum (KU): Lemah

b. kesadaran : compos mentisd. TD: 150/100 mmHg

e. N: 110 x/menit

f. S: 37 0C

g. RR: 30 x/menitb). Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) :

a. Kepala : bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema, rambut beruban bersih, tidak mudah rontokb. Muka : terlihat pucatc. Mata: konjungtiva anemis, letak simetris, sklera an-ikterik, pandangan mata tidak terganggud. Hidung: bentuk hidung simetris, tidak ada lendir dan polip, terpasang alat bantu nafas oksigen kanul 3 liter/menite. Mulut: mukosa bibir lembab, kebersihan gigi cukup bersih, lidah terlihat bersih, tidak ada perdarahan pada gusi, tidak ada stomatitis, fungsi pengucapan normal.f. Telinga: simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak terpasang alat bantu pendengaran, sedikit serumen, tidak keluar cairan dari telinga, fungsi pendengaran normal.g. Leher: leher ada pembesaran vena jugularis, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP (+)h. Dada: jantung dan paru menggunakan tekhnik (IPPA)

Paru-paru : I : tidak simetris, ada otot bantu pernafasan, RR 30x permenit.P : dinding dada tidak simetris, vocal vremitus paru-paru kanan dan kiri tidak seimbang, teraba pembesaran paru.P : pekak pada sisi kanan dan kiri paruA : ronkhi pada sisi kanan dan kiri paruJantung: I : tidak terlihat pulsasiP : teraba, ictuscordis bergeser ke lateral 2 cmP : pekakA : gallopi. Abdomen : (IAPP)

- I: tidak ada benjolan, abdomen terlihat datar

- A : bising usus normal 25 x/menit- P: tidak ada nyeri tekan pada abdomen

- P: tidak kembung, terdengar bunyi timpany

j. Ekstremitas : atas : tangan kanan kiri dan kiri ada edema, pitting 4 ml, tangan kiri terpasang infuse RL 16 tpm

bawah : ada edema, pitting 3 mll. Genetalia: kebersihan cukup, terpasang kateter, warna urin jernih3. Pemeriksaan Penunjanga. EKG : adanya S-T elevasi yang merupakan tanda dari iskemi, gelombang T inversi atau hilang yang merupakan tanda dari injuri, dan gelombang Q yang mencerminkan adanya nekrosis

b. Kolesterol

Kolesterol dalam darah : 240 mg/dl (n : 200-239)

LDL Kolesterol : 140 mg/dl (n: 100-129)

HDL Kolesterol : 65 mg/dl (n: 40-59)

Trigliserida : 250 mg/dl (n: 150-159)

c. AGD :

PH: 7,359 (7,35-7,45),

PCO2: 46,0 (35-45),

PO2: 115,0 (80-104),

HCO3: 25.4. Terapi MedisTERAPIDOSISSATUAN

Infus RL : Dex 5%16TPM

O2 Kanule3Liter/menit

Aspirin1x1350 mg / IV

Diuretik200Mg/IV

Propanolol0,01-0,25Mg/kg IV

5. ANALISA DATANODATA FOKUSMASALAHPENYEBAB

1Ds: pasien mengatakan sesak napas dan dadanya terasa berat

Do : pasien terlihat bernapas dangkal dan pendek, menggunakan otot bantu pernapasan, pasien tampak pucat, dan mengalami keringat dingin pada malam hari

Gangguan pertukaran gasPerubahan membrane kapiler-alveoli seperti penumpukan/ perpindahan cairan ke intersisial/alveoli

2Ds: pasien mengatakan lemas dan sedikit pusing, serta dada berdebar debar

Do: pasien tampak gelisah

Penurunan curah jantung

Penurunan kontraktilitas miokard

3Ds: pasien mengatakan tangan dan kakinya semakain membengkakDo: edema pada ke-2 ekstremitas, adanya ronchi pada ke-2 paru,

Kelebihan volume cairan

Penurunan laju filtrasi gloerulus dan penurunan curah jantung

4Ds: pasien mengatakan lemas, dan lelah, serta sesak napas setelah beraktivitas

Do: pasien hanya berbaring dan beristirahat ditempat tidur

Intoleransi aktivitasKetidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

6. PRIORITAS DIAGNOSA1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membrane kapiler-alveoli seperti penumpukan/ perpindahan cairan ke intersisial/alveoli2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Penurunan kontraktilitas miokard3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Penurunan laju filtrasi gloerulus dan penurunan curah jantung4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen7. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl/jamNo.DXTujuan dan KHNIC

15/9 201508.001Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan masalah Gangguan pertukaran gas dapat teratasi sesuai KH sebagai berikut :

KH : status pernafasan : pertukaran gasIndikator

Kriteria Hasil

Kemudahan bernafas

2

3

5

Tidak ada sesak nafas saat beraktivitas

2

3

5

Tidak ada sianosis

2

3

4

Keseimbangan perfusi ventilasi

2

3

5

Rencana Tindakan :1. Tinggikan kepala dan posisikan semifowler.

2. Berikan oksigen tambahan (O2 Kanule 3 liter/menit)

3. Kolaborasi pemberian obat (salbutamol 2 x 1 hari)4. Memonitor bunyi napas pasien

5. Memonitor frekuensi dan tanda-tanda vital

2.Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan masalah Penurunan curah jantung dapat teratasi sesuai KH sebagai berikut :

KH : Pompa Jantung EfektifIndikator

Kriteria Hasil

Tekanan darah dalam batas normal

2

3

5

Nadi DBN

2

3

4

Tidak ada suara jantung yang abnormal

2

3

4

Tidak ada edema perifer dan edema pulmo

2

3

4

Tidak terjadi disritmia

2

3

5

Rencana Tindakan : Cardiac Care

1. Memonitor tanda vital, bunyi, frekuensi dan irama jantung\2. Memantau EKG

3. Berikan makanan yang lunak, tidak banyak mengandung kolesterol, lemak, dan garam

4. Hindari merokok dan minuman beralkohol

5. Kolaborasi terapi obat

3.Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan masalah Kelebihan volume cairan dapat teratasi sesuai KH sebagai berikut :

KH : status Keseimbangan CairanIndikator

Kriteria Hasil

Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam

2

3

4

Tekanan paru normal

2

3

4

Tidak ada distensi vena jugularis

2

3

4

Tidak ada edema perifer

2

3

4

Rata-rata tekanan arteri DBN

2

3

5

Rencana Tindakan: Monitor cairan :

1. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi2. Kolaborasi terapi obat (diuretic)

3. Memonitor berat badan4. Mencatat setiap intake dan output

5. Monitor adanya distensi leher, ronchi, dan oedema

6. Batasi cairan seminimal mungkin

4.Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan masalah Intoleransi aktivitas dapat teratasi sesuai KH sebagai berikut :

Kriteria Hasil : Konservasi Energi

Indikator

Kriteria Hasil

Mengenal keterbatasan tenaga

2

3

5

Keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

2

3

4

Mempertahankan energi secara adekuat

2

3

4

Tingkat daya tahan yang cukup untuk beraktivitas

2

3

5

Rencana Tindakan

Terapi Aktivitas :

1. Menentukan penyebab toleransi aktivitas

2. Pantau respon kardiopulmonal sebelum dan sesudah beraktivitas

3. Meminimalkan kerja kardiopulmonal

4. Tingkatkan aktivitas secara bertahap

5. Monitor dan catat kemampuan untuk mentoleransi aktifitas

6. Kolaborasi obat (pencahar)

CHF

1

CARA PENCEGAHAN CHF

KOMPLIKASI CHF

PENGERTIAN CHF

PENYEBAB CHF

TANDA DAN GEJALA CHF

PENGOBATAN CHF

KLASIFIKASI CHF

4

1

4

1

5

1

4

1

4

1

5

1

5

1

5

1

4

4

1

5

1

5

1

5

1

5

1

4

1

5

1

5

1

4

1