22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdarahan antepartum merupakan pendarahan dari traktus genitalis yang terjadi antara kehamilan minggu ke-28 dan awal partus. Pada satu kehamilan perdarahan dari traktus genitalis lebih sering dan serius jika terjadi pada tempat plasenta dibandingkan dari sumber lain. Walaupun demikian plasenta menjadi organ defenitif jauh lebih dini dari kehamilam 28 minggu dan perdarahan dapat terjadi lebih dini . Meskipun perdarahan sesudah saat ini lebih sering terjadi. Walaupun perdarahan vaginal setelah minggu ke–29 harus dianggap mempunyai potensi serius . perdarahan pada saat yang lebih dini dapat merupakan indikasi dari dua penyebab utama pedarahan anterpatum yaitu; Plasenta previa Soluto plasenta

Askep Apb Fix

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPerdarahan antepartum merupakan pendarahan dari traktus genitalis yang terjadi antara kehamilan minggu ke-28 dan awal partus. Pada satu kehamilan perdarahan dari traktus genitalis lebih sering dan serius jika terjadi pada tempat plasenta dibandingkan dari sumber lain. Walaupun demikian plasenta menjadi organ defenitif jauh lebih dini dari kehamilam 28 minggu dan perdarahan dapat terjadi lebih dini . Meskipun perdarahan sesudah saat ini lebih sering terjadi. Walaupun perdarahan vaginal setelah minggu ke29 harus dianggap mempunyai potensi serius . perdarahan pada saat yang lebih dini dapat merupakan indikasi dari dua penyebab utama pedarahan anterpatum yaitu;

Plasenta previa

Soluto plasentaBAB IILANDASAN TEORI2.1 Pengertian2.1.1 Pengertian Plasenta previa

Pada keaadaan normal . Plasenta berimplantasi atau terletak di bagian fundus uterus. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutup sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

2.1.2. Etiologi

Apa sebab terjadinya implatasi plasenta didaerah segmen bawah uterus tidak dapat dijelaskan. Namun demikian terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan peningkatan kekerapan terjadi plasenta previa yaitu :

1. Parista, Makin banyak parista ibu, makin besar kemungkinan mengalami plasenta previa

Usia ibu pada saat hamil. Bila usia ibu pada saat hamil 35 tahun atau lebih, makin besar kemungkinan kehamilan plasenta previa.

2. Umur dam paritas

Pada primigravida umur diatas 35 th lebih sering dari umur dibawah 25 th.

Pada paritas tinggi lebih sering dari pada paritas rendah

3. Adanya tumor-tumor : mioma uteri, polip endometrium.

4. Kadang-kadang pada malnutrisi

2.1.3. Klasifikasi

Berdasarkan atas terabaya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu,plasenta previa dibagi dalam 4 klasifikasi yaitu :

1) Plasenta previa totalis apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jarngan plasenta

2) Plasenta previa parsialis apabila sebagian pembukaan ternutup oleh jaringan plasenta

3) Plasenta previa marginalis apabila pinggir plasenta berada terpat pada pinggir pembukaan

4) Plasenta letak rendah apabila tepi plasenta melampau segmen bawah tetapi tepinya tidak mencapai ostium internum.2.1.4. Manifestasi klinis

Perdarahan yang terjadi bisa sedikit atau banyak. Perdarahan yang terjadi pertama kali, biasanya tidak banyak dan tidak berakibat fatal. Perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak dari sebelumnya. Perdarahan pertama sering terjadi pada triwulan ketiga.

Pasien yang datang dengan perdarahan karena plasenta previa tidak mengeluh adanya rasa sakit.

Pada uterus tidak teraba keras dan tidak tegang.

Bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul dan tidak jarang terjadi letak janin (letak lintang atau letak sunsang)

Janin mungkin masih hidup atau sudah mati, tergantung banyaknya perdarahan. Sebagian besar kasus, janinnya masih hidup.

Gejala utama

Perdarahan yang terjadi berwarna segar, tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama

Komplikasi

Anemia karena perdarahan

Syok

Janin mati lahir dalam keadaan premature dan asphyxia berat.

2.1.5. Patofisiologi

Perdarahan anterpatum yang disebabkan oleh plasenta previa umumnya terjadi pada triwulan ketiga kehamilan . Karena pada saat itu segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan berkaitan dengan makin tuanya kehamilan .

Kemungkinan perdarahan anterpatum akibat plasenta previa dapat sejak kehamilan berusia 20 minggu. Pada usia kehamilan ini segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai menipis.

Makin tua usia kehamilan segmen bawah uterus makin melebar dan serviks membuka. Dengan demikian plasenta yang berimplitasi di segmen bawah uterus tersebut akan mengalami pergeseran dari tempat implantasi dan akan menimbulkan perdarahan. Darahnya berwarna merah segar, bersumber pada sinus uterus yang atau robekan sinis marginali dari plasenta.

2.1.6. Manajemen Therapeutik

Harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi. Sebelum dirujuk, anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kiri, tidak melakukan sanggama, menghindari peningkatan tekanan rongga perut missal batuk,mengedan karena sulit buang air besar)

2.1.7. Rencana Tindakan KeperawatanPasang infuse cairan Nacl fisiologis. Bila tidak memungkinkan, beri cairan proposal. Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi pasien secara teratur tiap 15 menit untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat perdarahan. Pantau pula BJJ dan pergerakan janin.

Bila terjadi renjatan, segera lakukan resusitasi cairan dan trasfusi darah. Bila tidak teratasi, upayakan penyelamatan optimal. Bila teratasi, perhatikan usia kehamilan.

Penanganan di rumah sakit dilakukan berdasarkan usia kehamilan. Bila terdapat renjetan, usia gestasi