Upload
gunducirix
View
29
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Askep Asma
Citation preview
Asuhan Keperawatana Nn. P dengan Asma Bronkiale
DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DIRI
1. Klien
Nama : Nn. P
Umur : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Perum Tekal Mojolaban Surakarta
Tgl/jam masuk RS : 17 Juli 2011 / 15.57 WIB
Tgl/jam Pengkajian : 17 Juli 2011 / 16.00 WIB
No. CM : 173691
Diagnosa Medis : Asma Bronchiale
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 38 Tahun
Alamat : Perum Tekal Mojolaban Surakarta
Hub. dengan Klien : Orang tua
1
B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak napas.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Surakarta
karena sesak napas dan batuk berdahak sejak 3 hari. Klien mengeluh
dahak susah dikeluarkan. Sebelumnya sudah pernah diperiksakan ke
puskesmas kurang lebih 3 hari yang lalu, kemudian sembuh tetapi
sekarang kambuh lagi. Klien tampak gelisah. Keluarga mengatakan
cemas karena ini pertama kalinya klien sesak napas dan ibu klien tampak
bertanya-tanya tentang penyakit anaknya. Klien tidak memiliki alergi
dengan debu dan udara dingin.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga ada yang mempunyai penyakit
seperti klien (asma) yaitu kakeknya. Keluarga klien juga mengatakan
dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti
DM, hipertensi, maupun penyakit jantung.
4. Primary Survay
a. Airway
Terdengar ada suara napas tambahan (wheezing dan ronchi), ada
sumbatan/sekret, terlihat adanya retraksi dinding dada, batuk
berdahak dan sulit dikeluarkan.
b. Breathing
RR : 30x / menit, gerakan napas cepat, terdengar wheezing, terdapat
retraksi dinding dada, napas pendek, tidak ada sianosis.
c. Circulasi
Klien tampak berkeringat dingin, capillary refil < 2 detik, TD:
120/80 mmHg, N: 88x / menit, S: 36º C, RR :30 x/mnt.
2
d. Disability
Status mental baik. Kesadaran composmentis, GCS : 15 (E4 M6 V5).
e. Exposure
Klien lemah, turgor kulit baik, mukosa bibir kering.
5. Secondary Survay
a AMPLE
o Alergi : keluarga mengatakan selama ini klien tidak
alergi terhadap makanan maupun obat-obatan tertentu.
Klien tidak alergi dengan debu dan udara dingin.
o Medikasi : Klien tidak mengkonsumsi obat-obatan
secara rutin seperti obat DM maupun obat asma.
o Pastillness : Klien belum pernah dirawat di RS
sebelumnya. Klien hanya pernah menderita penyakit
flu, demam dan batuk.
o Lastmeal : Klien mengatakan terakhir makan roti dan
susu.
o Environment : Keluarga mengatakan klien suka dengan
rumah yang bersih, lingkungan rumah klien juga
bersih tetapi rumah klien dekat dengan jalan raya.
b Pemeriksaan Head to toe
Kesadaran : Compos Mentis, GCS: 15
Tanda vital : T= 120/80 mmHg RR= 30 x / Menit
N= 88 x / Menit S= 36 0C
Kepala
Kepala bersih tidak berketombe, bentuk mesochepal. Mata dapat
digerakkan ke segala arah, pupil isokor, sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis. Mukosa bibir kering, lidah bersih, tidak
ada stomatitis.
3
Leher
Inspeksi : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Kelenjar getah bening tidak membesar
Thorax
Paru : - Inspeksi: Dada simetris, RR: 30 x/menit,
terdapat retraksi dinding dada.
- Palpasi: Vokal fremitus kanan dan kiri sama
- Perkusi: sonor
- Auskultasi: whezing dan ronchi.
Jantung : - inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palapasi : ictus cordis teraba pada
IC 4-5 midklavikula sinistra ± 2
cm kearah lateral.
- Perkusi : redup
- Auskultasi : tidak terdengar
suara jantung tambahan
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, tidak ada luka bekas operasi
Auskultasi : Peristaltik 6x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak teraba pembesaran hati dan limpa
Inguinal
Inspeksi : Tidak tampak adanya benjolan pada daerah inguinal
Palpasi : Kelenjar getah bening tidak membesar
Genital dan perianal
Tidak terpasang kateter, klien dapat BAB dan BAK dengan
spontan.
4
Ekstremitas
Inspeksi : Keadaan kulit secara umum bersih, tidak ada
edema maupun luka.
Palpasi : Turgor kulit baik, Capillary Refill < 2 detik.
Ekstremitas atas dan bawah dapat bergerak bebas.
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Terapi :
Ventolin 2,5 mg + Pulmicort 0,5 mg
C. ANALISA DATA
DATA FOKUS
1. Data Subjektif
Klien mengatakan sesak napas
Klien mengatakan batuk dan dahak susah dikeluarkan.
Keluarga klien mengatakan cemas karena ini pertama kalinya klien
sesak napas
2. Data Objektif
Dyspnea
Batuk
Ada sputum/secret
Terdengar ada suara napas tambahan (wheezing dan ronchi)
Terlihat adanya retraksi dinding dada
Gerakan napas cepat, napas pendek
T= 120/80 mmHg, RR= 30 x / Menit, N= 88 x / Menit, S= 36 0C
Klien terbaring lemah, klien tampak gelisah
Ibu tamapak bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
5
ANALISA DATA
No
.Data Fokus Etiologi Problem
1.
2.
DS: - Klien mengatakan sesak
napas, batuk dan dahak
susah dikeluarkan
DO: - dyspnea
- batuk
- ada
sputum/secret
- Terdengar ada suara
napas tambahan (whezing
dan ronchi)
- terlihat adanya retraksi
dinding dada
- tampak lemah dan
gelisah
DS : Klien mengatakan sesak
napas.
DO : - Terdengar ada suara
napas tambahan
(whezing)
- Dyspnea
- Napas pendek
- Gerakan napas cepat
- RR : 30x/mnt
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/mnt
Obstruksi jalan
napas : Spasme
jalan napas,
peningkatan
produksi secret
Hiperventilasi
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
Pola napas tidak
efektif
6
3.
S : 36ºC
DS : Keluarga klien mengatakan
cemas karena ini pertama
kalinya klien sesak napas
DO : - Klien tampak gelisah
- Terbaring
lemah
- Ibu tampak bertanya
tentang penyakit anaknya
Perubahan status
kesehatan
Cemas
Diagnosa Keperawatan :
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi jalan napas : spasme jalan
napas, peningkatan produksi secret.
2. Pola napas tidak efektif b.d hiperventilasi.
3. Cemas b.d perubahan status kesehatan.
PLANING
7
No.
Dx
Tujuan/KH
(NOC)
Intervensi
(NIC)
1.
2.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 jam Jalan nafas kembali efektif.
Kriteria hasil :- Menunjukkan jalan nafas
yang paten (frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah)
- Mampu mengidentifikasikan dan mencegah penyebab yang dapat menghambat jalan nafas.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 jam pola pernapasan kembali efektif.
Kriteria hasil :
- menunjukkan ventilasi tidak terganggu ditandai dengan kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas, tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak ada bunyi napas tamabahan, tidak ada napas pendek.
- menunjukkan pernapasan optimal, mempunyai
1. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan semifowler/fowler
3. Ajarkan teknik napas dalam, batuk efektif serta lakukan fisioterapi dada
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
5. Berikan terapi nebulizer sesuai advis dokter
6. Berikan bronkodilator sesuai advis dokter
1. Kaji frekuensi, irama, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dengan semifowler/fowler
3. Berikan terapi oksigen4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan5. Monitor respirasi, aliran oksigen6. Pertahankan posisi klien7. Monitor adanya kecemasan/kegelisahan
pasien terhadap oksigenasi8. Monitor TTV
8
3.
kecepatan dan irama respirasi dalam batas normal
-Tanda-tanda vital dalam batas normal, yaitu :
TD: 120/80 mmHg
N: 60-100 x/mnt
RR: 12-24 x/mnt
S: 36,5ºC-37,5ºC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 jam diharapakan cemas berkurang/hilang, dengan KH :
- Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas serta tehnik untuk mengontrol cemas
- Klien tidak gelisah
- Tanda-tanda vital dalam batas normal :
TD: 120/80 mmHg
N: 60-100 x/mnt
RR: 12-24 x/mnt
S: 36,5ºC-37,5ºC
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan2. Temani klien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi rasa takut3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur4. Berikan informasi mengenai penyakit
klien kepada keluarga5. Libatkan keluarga untuk mendampingi
klien6. Mengajarkan klien relaksasi napas dalam
untuk mengurangi kecemasan
9
IMPLEMENTASI
No.
DX
Hari/Tgl/
jam
Tindakan Respon TTD/
nama
II
III
I
II
Minggu,
17 Juli 2011
16.00 WIB
16.03 WIB
16.05 WIB
16.10 WIB
- Mengkaji keadaan
umum dan mengukur
tanda vital
- Menemani klien dan
melibatkan keluarga
mendampingi klien untuk
memberikan keamanan
dan mengurangi rasa
takut
- Mendengarkan bunyi
nafas, mencatat adanya
bunyi nafas tambahan
- Mengkaji frekuensi,
irama, kedalaman napas
S: klien mengatakan sesak
O: TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/mnt
S : 36ºC
RR : 30x/mnt.
S : ibu mengatakan akan
disamping anaknya
O : klien tampak nyaman
disamping ibunya.
S: -
O: - gerakan napas cepat dan
dalam
- terdapat suara napas
tambahan
(whezing,ronchi)
- terlihat adanya retraksi
dinding dada
S: -
O: - napas dalam dan pendek
- RR : 30x/mnt
Dewi
Dewi
Dewi
Dewi
10
II
I
I,III
III
16.15 WIB
16.27 WIB
16.50 WIB
16.58 WIB
- Mengatur posisi klien
semifowler
- Memberikan O2
3 liter/mnt
- Memberikan nebulizer
(Ventolin 2,5 mg +
Pulmicort 0,5 mg)
- Mengajarkan teknik
napas dalam dan batuk
efektif
-Memberikan informasi
tentang penyakit klien
pada keluarga dan
menyampaikan bahwa
klien harus
mondok/dirawat di rumah
sakit
S : klien mengatakan nyaman
O: - klien terlihat lebih
nyaman, gelisah
berkurang
S : klien mengtakan nyaman
dan lega.
O : klien tampak kooperatif,
klien tamapak lebih rileks.
S : klien mengatakan ingin
mengeluarkan dahak
O : - klien tampak melakukan
napas dalam
- klien mengeluarkan
dahak, warna kuning
kental.
S : klien dan keluarga
menolak untuk mondok
dan ingin rawat jalan dulu.
O : keluarga tampak paham
mengenai penyakit
anaknya.
Dewi
Dewi
Dewi
Dewi
11
EVALUASI
No.
DX
Hari/Tgl/jam Evaluasi TTD
I
II
Minggu,
17 Juli 2011
17.15 WIB
17.20 WIB
S : - klien mengatakan sesak berkurang dan sudah mulai
merasakan nyaman karena dahak bisa keluar
O : - klien masih tampak batuk walau tidak terus
menerus
- Secret keluar, warna kuning dan kental
- Klien tampak lebih rileks
- Klien kooperatif saat diberikan nebulizer dan
diajarkan teknik napas dalam dan batuk efektif
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan :
- Kaji jalan napas klien
- Atur posisi yang nyaman
- pantau napas dalam dan batuk efektif secara
mandiri
S : klien mengatakan sesak berkurang
O : - Irama napas mulai teratur
- Masih terdengar suara napas tambahan
(whezing)
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36ºC
- Klien terpasang Oksigen nasal kanul 3 liter/mnt.
Dewi
Dewi
12
III 17.25 WIB
- Klien tampak rileks dengan posisi semi fowler.
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan :
Kaji frekuensi, irama, kedalaman pernafasan dan
ekspansi dada, pertahankan posisi yang nyaman,
monitor respirasi dan aliran oksigen.
S : - ibu klien mengatakan mulai paham tentang
penyakit anaknya.
- Ibu klien dan klien menolak untuk di rawat di
rumah sakit dan memilih rawat jalan dulu.
O : - klien tampak rileks dan nyaman
- Klien tidak gelisah
- Ibu klien selalu disamping klien
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36ºC
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Dewi
13