8
Anatomi dan Fisiologi Koroner A. Anatomi ARTERI Arteri coronaria dextra dan arteri coronaria sinistra berasal dari sinus aorticus dextra dan sinus aorticus sinistra kepada jantung. Pembuluh darah ini dipelihara oleh serat-serat sensoris dan autonom dari plexus coronaries. Sebagian besar arteri akan mengalirkan kembali darahnya yang telah terpakai melalui vena. Tetapi darah yang kembali ini dapat juga dialirkan melalui sinusoid-sinusoid myocard atau melalui saluran-saluran Thebessi langsung ke dalam ruangan jantung. 1. Arteri coronaria dextra

Anatomi Dan Fisiologi Koroner

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Koroner

Anatomi dan Fisiologi Koroner

A. Anatomi

ARTERI

Arteri coronaria dextra dan arteri coronaria sinistra berasal dari sinus aorticus dextra

dan sinus aorticus sinistra kepada jantung. Pembuluh darah ini dipelihara oleh serat-serat

sensoris dan autonom dari plexus coronaries. Sebagian besar arteri akan mengalirkan kembali

darahnya yang telah terpakai melalui vena. Tetapi darah yang kembali ini dapat juga

dialirkan melalui sinusoid-sinusoid myocard atau melalui saluran-saluran Thebessi langsung

ke dalam ruangan jantung.

1. Arteri coronaria dextra

Arteri ini merupakan cabang langsung aorta yang keluar dari sinus aortae dextra,

kemudian berjalan didalam sulcus coronarius di bawah auricula dextra mengelilingi

jantung ke arah posterior.

Cabang-cabangnya, yaitu:

1. Ramus coni arteriosi, untuk conus arteriosus

Page 2: Anatomi Dan Fisiologi Koroner

2. Ramus nodi sinoatrials, untuk atrium dextrum dan nodus SA.

3. Ramus marginalis dexter, berjalan sepanjang tepi inferior ventriculus dexter menuju

ke apex

4. Ramus interventricularis posterior, berjalan dalam sulcus interventricularis posterior

dan akan beranastomoses dengan ramus interventricularis anterior A. coronaria

sinistra.

5. Ramus transversus, akan beranastomose dengan ramus circumflexa A. coronaria

sinistra.

6. Ramus nodi atrioventricularis, untuk AV-nodes.

2. Arteri Coronaria Sinistra

Arteri ini keluar dari sinus aorticus sinistra kemudian berjalan di antara arteri

pulmonalis dengan auricula sinistra dan akhirnya mengeluarkan cabang-cabang:

1. Ramus interventricular anterior, melayani kedua ventrikel dan bagian ventral dari

septum interventrikularis.

2. Ramus circumflexa, mempunyai cabang ramus marginalis sinister dan berjalan pada

tepi bagian kiri jantung untuk memelihara ventriculus sinister.

3. Ramus nodi sinuatrialis

4. Ramus nodi atrioventricularis.

VENA

Page 3: Anatomi Dan Fisiologi Koroner
Page 4: Anatomi Dan Fisiologi Koroner

Pola jalannya vena cordis pada umumnya sama dengan arteri-arterinya, hanya vena

berjalan lebih superficial. Sebagian besar dari vena cordis bermuara ke sinus coronarius

(yang terletak pada sulcus atrioventricularis di permukaan posterior jantung), dan dari

tempat inilah baru dialirkan darah ke atrium dextrum. Vena-vena cordis yang bermuara ke

dalam sinus coronarius adalah:

1. V. Cordis magna, berjalan sulcus interventricularis anterior

2. V. Cordis media, berjalan pada sulcus interventricularis posterior

3. V. Cordis parva, berjalan pada sulcus coronarius yang dilalui oleh ramus marginalis

arteria coronaria dextra dan bagian akhir coronaria dextra.

4. V. Cordis posterior ventriculi sinistra, terletak pada dinding posterior ventriculus sinistra

5. V. Cordis obliqua Marshalli, terletak pada dinding posterior atrium sinistra.

Selain ke-5 vena diatas, masih ada beberapa vena lain yang langsung bermuara ke

dalam ruangan-ruangan jantung, yaitu:

1. Vv. Cordis anterior, berupa vena kecil-kecil pada dinding anterior ventriculus dexter dan

bermuara langsung ke atrium dexter.

2. Vv. Cordis minimae Thebesii, terletak pada dinding jantung dan bermuara ke dalam

ruangan-ruangan jantung melalui foramina venarum minimarum.

B. Fisiologi

Jantung mendapatkan suplai darah dari arteri koroner. Arteri koroner adalah arteri yang

bertanggung jawab atas jantung itu sendiri, karena darah bersih yang kaya akan oksigen

dan elektrolit sangat penting agar jantung tetap bisa bekerja sebagaimanafungsinya.

Arteri koroner terbagi dua yaitu arteri koroner kiri dan kanan. Arteri koroner kiri

mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden) dan arteri sirkumfleksi.

Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus

coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan

ventrikel, yang kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel.

Pertemuan kedua lekuk ini di bagian permukaan posterior jantung yang merupakan

bagian dari jantung yang sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada

Page 5: Anatomi Dan Fisiologi Koroner

padatitikini.

LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri dan

kanan, serta bagian interventrikuler septum. Arteri sirkumfleksi mensuplai 45% darah

untuk atrium kiri dan ventrikel kiri serta 10% mensuplai SA node.

Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan, ventrikel

kanan, permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV Node dan

55% mensuplai SA Node.

Pengaturan aliran darah koroner:

1. Metabolisme otot lokal

Diatur oleh vasodilatasi arteriol setempat sebagai respon terhadap kebutuhan nutrisi otot

jantung. Jadi apabila kekuatan kontraksi jantung meningkat, kecepatan aliran darah koroner

meningkat juga sebaliknya penurunan aktivitas jantung maka disertai penurunan aliran darah.

2. Kebutuhan oksigen

Aliran darah di system koroner diatur hampir sebanding dengan kebutuhan oksigen otot

jantung. Jadi aliran darah koroner meningkat hampir berbanding lurus dengan setiap

konsumsi oksigen tambahan bagi proses metabolic di jantung.

3. Saraf

Saraf dapat bekerja secara langsung dan tidak langsung. Apabila saraf bekerja secara

langsung (hasil kerja langsung terhadap zat transmitter saraf) maka asetilkolon yang

dilepaskan saat perangsangan parasimpatis memiliki efek langsung untuk mendilatasikan

arteri coronaria, sedangkan apabila bekerja secara tidak langsung maka rangsangan vagus

yang melepaskan asetilkolin membuat kerja jantung menurun dan member sedikit efek

penekanan pada kontraktilitas jantung sehingga akan menurunkan konsumsi oksigen jantung

dan secara tidak langsung menyebabkan kontriksi arteri koronaria. Jadi cara kerja dari

rangsangan saraf secara langsung dan tidak langsung berkebalikan.