5
Anatomi antebrachii 1. Os. Radius Adalah tulang lengan bawah yang menyambung dengan humerus dan membentuk sendi siku. Radius merupakan os longum yang terdiri atas epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis distalis. Epiphysis proximalis terdapat caput radii berbentuk concave dan bagian superiornya terdapat fovea articularis bertemu dengan capitulum humeri membentuk articulatio humeroradialis. Pada caput radii terdapat circumferentia articularis (radii) bertemu dengan incisura radialis (ulna) membentuk artic radioulnaris proximalis. Caput radii ke distal membentuk collum radii dan corpus radii. Bagian proximal corpus bagian anterior terdapat tuberositas radii untuk insertio m. biceps brachii. Bagian distal sisi ulnar terdapat margo nterossea. Epiphysis distalis lebar dan tebal. Bagian sisi ulna terdapat lekukan yang disebut incisura ulnaris bertemu circumferential articularis (ulna) membentuk articulatio radioulnaris distalis. Bagian distal terdapat dataran sendi segi tiga disebut facies articularis carpalis bersendi dengan carpalia proximal yaitu articulation radiocarpalis. Ujung epiphysis distalis bagian lateral menonjol disebut processus styloideus (radii) (zuhri, 2010)

Anatomi antebrachii

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anatomi dari antebrachii

Citation preview

Page 1: Anatomi antebrachii

Anatomi antebrachii1. Os. Radius

Adalah tulang lengan bawah yang menyambung dengan humerus dan membentuk sendi siku. Radius merupakan os longum yang terdiri atas epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis distalis.

Epiphysis proximalis terdapat caput radii berbentuk concave dan bagian superiornya terdapat fovea articularis bertemu dengan capitulum humeri membentuk articulatio humeroradialis. Pada caput radii terdapat circumferentia articularis (radii) bertemu dengan incisura radialis (ulna) membentuk artic radioulnaris proximalis.

Caput radii ke distal membentuk collum radii dan corpus radii. Bagian proximal corpus bagian anterior terdapat tuberositas radii untuk insertio m. biceps brachii. Bagian distal sisi ulnar terdapat margo nterossea.

Epiphysis distalis lebar dan tebal. Bagian sisi ulna terdapat lekukan yang disebut incisura ulnaris bertemu circumferential articularis (ulna) membentuk articulatio radioulnaris distalis. Bagian distal terdapat dataran sendi segi tiga disebut facies articularis carpalis bersendi dengan carpalia proximal yaitu articulation radiocarpalis. Ujung epiphysis distalis bagian lateral menonjol disebut processus styloideus (radii) (zuhri, 2010)

Gambar 2.1 Os radius

Page 2: Anatomi antebrachii

2. Os. UlnaMerupakan os longum.Epiphysis proximalis ke volar terdapat incisura trochlearis untuk bersendi dengan

trochlea humeri membentuk articulatio humeroulnaris. Bagian proximal dorsal terdapat tonjolan yang disebut olecranon. Dataran radial ke volar terdapat incisura radialis bersendi dengan caput radii membentuk artic radioulnaris proximalis.

Diaphysis merupakan corpus ulnae. Sisi radial terdapat margo interossea. Bagian proximal radial terdapat crita musculi supinator untuk perlengketan m. supinator.

Epiphysis distalis ukurannya lebih kecil yang berakhir membulat yang disebut caput ulnae dengan dataran sendi circumferential articularis (ulna) bertemu dengan incisura ulnaris (radius) membentuk articradioulnaris distalis. Ujung epiphysis bagian dorsal menonjol disebut processus styloideus.

Antara artic humeroradialis, artic humeroulnaris dan artic radioulnaris proximalis besama-sama membentuk articulatio cubiti atau elbow joint (zuhri, 2010)

Gambar 2.2 Os Ulna

Page 3: Anatomi antebrachii

3. Pengertian fraktur antebrachiiFraktur antebrachii adalah terputusnya kontiniutas tulang radius ulna, gambaran klinis

fraktur antebrachii pada orang dewasa biasanya tampak jelas karena fraktur radius ulna sering berupa fraktur yang disertai dislokasi fragmen tulang (Manjoer Arif et all, 2000).

Fraktur pada kedua batang tulang lengan bawah sering terjadi dalam kecelakaan lalu lintas. Daya pemuntir (biasanya jatuh pada tangan) menimbulkan fraktur spiral dengan kedua tulang patah pada tingkat yang berbeda. Pukulan langsung atau daya tekukan yang menyebabkan fraktur melintang kedua tulangpada tingkat yang sama. Deformitas rotasi tambahan dapat ditimbulkan oleh tarikan otot-otot yang melekat pada radius: otot itu adalah biseps dan otot-otot supinator pada sepertiga bagian atas, pronator teres pada sepertiga pertengahan, dan pronator quadratus pada sepertiga bagian bawah. Perdarahan dan pembengkakan kompartemen otot pada lengan bawah dapat menyebabkan gangguan peredaran darah.

Fraktur biasanya sangat jelas, tetapi nadi harus diraba dan tangan diperiksa untuk mencari ada tidaknya defisit peredaran darah atau saraf.bila dilihat pada foto rontgen, kedua tulang itu patah, baik secara melintang pada tingkat yang sama atau secara oblik dengan fraktur radius biasanya pada tingkat yang lebih tinggi. Pada anak-anak, fraktur sering tidak lengkap dan hanya berangulasi. Pada orang dewasa, pergeseran dapat terjadi pada setiap arah dan tumpang tindih, miring atau memuntir.

Pada orang dewasa, reduksi sukar dilakukan dan pergeseran kembali dalam gips hampir selalu terjadi, kecuali kalau fragmen dalam posisi dekat. Hasil akhirnya demikian sulit diramalkan sehingga sebagian besar ahli bedah memilih reduksi terbuka dan fiksasi internal sejak permulaan. Fragmen dipertahankan dengan plat dan sekrup atau pen inttramedula. Fascia yang dalam dibiarkan terbuka untuk mencegah terjadinya tekanan pada kompartemen otot, dan hanya kulit dan jarungan subkutan-lah yang dijahit. Setelah operasi lengan tetap dielevasi hingga pembengkakan mereda, dan selama periode ini latihan aktif dianjurkan. Pada hari ke 10 jahitan dibuang dan gips panjang dipasang dengan si,u berfleksi sebesar 90 derajat. Ini dipertahankan sekurang-kurangnya selama 6 minggu, terutama untuk melindungi terhadap strain yang berputar. Konsolidasi fraktur tidak dapat dipercepat dengan fiksasi internal dan tulang masih memerlukan waktu sekitar 12 minggu agar penyatuan kuat.

4. Etologi 5. Patofisiologi6.