10
Fractur antebrachii Maria Magdalena Renjaan 102013004

Fractur antebrachii

Embed Size (px)

DESCRIPTION

antebrachii fracture

Citation preview

Page 1: Fractur antebrachii

Fractur antebrachii

Maria Magdalena Renjaan102013004

Page 2: Fractur antebrachii

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Nama, Usia, Pekerjaan, Alamat

• Keluhan Utama : Nyeri pada antebrachii

• Keluhan Penyerta: bengkak

• Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Penyakit Keluarga

•Riwayat Sosial Ekonomi

• Inspeksi :Keadaan Umum : CM, nyeri beratTTV : dalam batas normalSV : deformitas pada antebrachii dextra 1/3distal

• Palpasi : teraba adanya penonjolan tulang, adanya nyeri tekan, tidak dapat digerakan dengan baik.

X-Ray:Tampak fraktur transversa antebrachii 1/3distal disertai soft tissue swelling

Fraktur tertutup regio antebrachii dekstra 1/3

Page 3: Fractur antebrachii

Mekanisme FrakturTrauma Tidak LangsungTrauma Langsung Tekanan Berputar = spiral atau oblikMembengkok = fraktur transversalsepanjang aksis tulang= fraktur komunitif Vertikal = fraktur impaksi, dislokasi atau fraktur dislokasi

Page 4: Fractur antebrachii

Jenis Fractur Antebrachii

Page 5: Fractur antebrachii
Page 6: Fractur antebrachii

• Epidemologi • Fraktur radius/ulna sering terjadi pada usia

muda dengan insidens sebanyak 8-9% dan sering juga pada wanita yang berusia 75 tahun atau lebih

• Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera (trauma), seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh.

Page 7: Fractur antebrachii

• Manifestasi Klinik • Nyeri • Deformitas• Pemendekan tulang• Krepitasi• Pembengkakan dan perubahan warna lokal

pada kulit

Page 8: Fractur antebrachii

Komplikasi

• Malunion• Delayed union • Nonunion• Compartment syndroma • Shock• Fat embalism syndroma• Tromboembolic complicastion• Infeksi,• Avascular necrosis• Refleks symphathethic

Page 9: Fractur antebrachii

• Pencegahan• Kalsium,• Vitamin K• Vitamin D, • Magnesium,• Berhati-hati dalam berdiri dan berjalan

Page 10: Fractur antebrachii

• Fraktur tulang adalah hilangnya kontinuitas tulang dan kartilago. Penyebabnya digolongkan menjadi 3 yaitu fraktur traumatik, fraktur patologis dan fraktur stress. Gejala klinis yang nampak berupa reaksi peradangan yaitu kemerahan, hiperemia dan nyeri, tampak deformitas. Jika terdapat oedem, terjadi gangguan sensasi serta melemahnya denyut nadi, menandakan adanya sindrom kompartemen. Penatalaksanaanya berupa tindakan non bedah dan bedah (fasciotomi). Sementara itu penatalaksaan fraktur secara definitif berupa imobilisasi, reduksi dan rehabilitasi. Prognosisnya baik jika pasien mendapatkan perawatan dengan tepat.