65
ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE V6.14 PADA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL IBIS STYLE 14 LANTAI WILAYAH GEMPA 4 Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil Oleh Nastia Rizkiani NIM. 5113414045 PRODI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

  • Upload
    others

  • View
    36

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM

MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE V6.14 PADA

STRUKTUR BANGUNAN HOTEL IBIS STYLE 14 LANTAI

WILAYAH GEMPA 4

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Sipil

Oleh

Nastia Rizkiani

NIM. 5113414045

PRODI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

ii

Page 3: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

iii

Page 4: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

iv

Page 5: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

v

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu

urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada

Tuhanmulah engkau berharap.” (Q.S Al-Insyirah : 6-8)

“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah

kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan

bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (Q.S Al-Imran : 200)

“Man Jadda Wajada Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil, Man Shabara

Zhafira Siapa yang bersabar pasti beruntung, Man Sara Ala Darbi Washala Siapa

menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan.”

Page 6: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

vi

PERSEMBAHAN

Dengan rasa bangga dan bahagia saya ucapkan terimakasih kepada :

1. Untuk Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan membekali saya

dengan ilmu sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.,

2. Untuk kedua orangtua saya yang telah memberikan doa, semangat,

menyayangi dan medukung saya hingga saat ini.,

3. Untuk kakak-kakak saya yang telah memberikan doa, semangat dan

dukungan.,

4. Untuk keponakan-keponakan saya yang telah membuat saya lebih semangat.,

5. Untuk Dosen Pembimbing Skripsi (Drs.Henry Apriyatno, M.T.) yang tiada

lelah dan dengan penuh kesabaran telah membingin dan memberikan

pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.,

6. Untuk seluruh dosen dan staff Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan arahan dan bantuan selama kuliah di

UNNES.,

7. Untuk Ciwi Tangguh Sipil sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan

yang sangat besar dan sebagai tempat berbagi suka dan duka sampai saat ini.,

8. Untuk teman-teman rombel 2 Teknik Sipil S1 angkatan 2014, terimakasih atas

kebersaman, keceriaan dan kekeluargaan selama empat tahun dalam bangku

perkuliahan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.,

9. Untuk teman-teman seangkatan Teknik Sipil 2014 yang telah bersama-sama

berjuang menyelesaikan kuliah S1.,

10. Untuk semua teman-teman saya yang telah memberi semangat, motivasi dan

dukungan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Page 7: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

vii

ABSTRAK

Nastia Rizkiani. 2019. Analisis Tegangan Regangan pada Kolom Menggunakan

Software ABAQUS CAE v6.14 pada Struktur Bangunan Hotel Ibis Style 14 Lantai

Wilayah Gempa 4. Pembimbing I : Drs. Henry Apriyatno, M.T. Program Teknik

Sipil, S1.

Dalam suatu bangunan beton bertulang khususnya pada kolom akan terjadi

momen lentur, gaya aksial dan torsi yang bekerja secara bersama-sama. Momen-

momen diakibatkan oleh adanya beban eksentrisitas atau adanya gravitasi dapat

menimbulkan beban lateral seperti angin dan gempa atau bisa juga diakibatkan oleh

beban lantai yang tidak seimbang.Tegangan dan regangan yang timbul akan

menjadi beberapa kali lebih tinggi dan menimbulkan tegangan regangan yang

kompleks yang akan berdampak terjadinya keruntuhan struktur atau collapse.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tegangan regangan pada kolom

menggunakan program Abaqus. Benda uji eksperimen dari literatur yang

dimodelkan pada program Abaqus dengan fitur CDP untuk mendefinisikan perilaku

inelastis beton. Kolom yang ditinjau memiliki dimensi 800 mm x 800 mm, dan

tinggi kolom 3300 mm.

Syarat batas periode gedung untuk Mode 1 (2,4243 detik > 2,186 detik) dan

untuk Mode 2 (2,198 detik > 2,186 detik) terpenuhi. Syarat simpangan arah X (1,4

cm) dan arah Y (1,2 cm) tidak melebihi simpangan ijin (6,35 cm) terpenuhi

sehingga struktur tahan terhadap gempa. Nilai Tegangan Teoritis dan Numerik

(27,16 N/mm2), nilai regangan teoritis (0,0022) dan numerik (0,0024). Kesalahan

relatif pada regangan teoritis dan numerik sebesar 11,03%. Nilai daktilitas (µ)

sebesar 2,826, dikategorikan daktilitas parsial (µ = 1,0 – 5,29).

Kata kunci : Gempa, Kolom, Tegangan, Regangan, Daktilitas, ABAQUS.

Page 8: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan

mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Tegangan Regangan pada Kolom

Menggunakan Software ABAQUS CAE v6.14 pada Struktur Bangunan Hotel Ibis

Style 14 Lantai Wilayah Gempa 4” dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana Teknik pada Program Studi S1

Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang. Sholawat dan salam disampaikan

kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua

mendapatkan safaat-Nya di yaumil akhir nanti. Aamiin.

Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di

Universitas Negeri Semarang.,

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.,

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri

Semarang.,

4. Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc., Ketua Program Studi Teknik Sipil

Universitas Negeri Semarang.,

5. Drs. Henry Apriyatno, M.T., selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran

dalam membimbing, memberikan masukan, arahan serta motivasi kepada

penulis sehingga Skripsi ini dapat selesai.,

6. Endah Kanti Pangestuti, S.T, M.T., dan Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd, M.T.,

selaku penguji sidang Skripsi yang telah memberikan saran dan masukan

dalam perbaikan Skripsi.,

7. Mego Purnomo, S.T., M.T., selaku Dosen Wali.,

8. Bapak dan Ibu dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan bekal pengetahuan yang beharga.,

Page 9: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

ix

9. Kedua orangtua saya, terimakasih atas doa, dukungan, motivasi dan

semangatnya.,

10. Teman-teman seperjuangan, mahasiswa Program Studi S-1 Teknik Sipil

Universitas Negeri Semarang angkatan 2014, yang telah memberikan cerita,

berbagi suka dan duka serta bantuan dan kerjasamanya selama empat tahun

dalam bangku perkuliahan hingga terselesaikannya penelitian dan penyusunan

skripsi ini.,

11. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas bantuan dan

perhatiannya dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

sebagai bekal untuk pengembangan di masa mendatang.

Semarang, 25 Januari 2019

Penulis

Page 10: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2. Batasan Masalah ................................................................... 3

1.3. Rumusan Masalah ................................................................. 4

1.4. Maksud dan Tujuan ............................................................... 4

1.5. Manfaat Penelitian ............................................................... 4

1.6. Sistematika Penulisan .......................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum ................................................................... 6

2.2. Dasar Perencanaan ................................................................ 7

2.3. Tanah .................................................................................... 7

2.3.1. Pengertian Tanah ...................................................... 7

2.3.2. Tes SPT (Standard Penetration Test) ...................... 8

2.3.3. Klasifikasi Situs ....................................................... 9

2.4. Gempa .................................................................................. 12

2.4.1. Pengertian Gempa .................................................... 12

2.4.2. Kategori Gempa ....................................................... 13

2.4.3. Spektrum Gempa ...................................................... 15

Page 11: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xi

2.5. Perencanaan Struktur ........................................................... 18

2.5.1. Beton ......................................................................... 18

2.5.2. Baja Tulangan ........................................................... 20

2.6. Kolom ................................................................................... 21

2.6.1. Pengertian Kolom ..................................................... 21

2.6.2. Jenis-Jenis Kolom .................................................... 23

2.7. Pembebanan ......................................................................... 26

2.7.1. Beban Mati ............................................................... 26

2.7.2. Beban Hidup ............................................................ 27

2.7.3. Beban Gempa ........................................................... 27

2.8. Kombinasi Pembebanan ....................................................... 29

2.9. Simpangan ............................................................................ 30

2.10. Hubungan Tegangan-Regangan ........................................... 33

2.10.1. Tegangan .................................................................. 33

2.10.2. Regangan .................................................................. 34

2.10.3. Hubungan Tegangan-Regangan ............................... 34

2.11. ETABS ................................................................................. 36

2.12. ABAQUS .............................................................................. 36

2.12.1. Pengertian ABAQUS ................................................ 36

2.12.2. Tahapan-tahapan Analisis ABAQUS ....................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Prosedur Perencanaan .......................................................... 39

3.2. Alat dan Bahan ..................................................................... 41

3.3. Tahap Pengumpulan Data .................................................... 41

3.4.1. Data Tanah ................................................................ 41

3.4.2. Pemilihan Kreteria Desain ....................................... 42

3.4. Pemodelan Struktur .............................................................. 42

3.4.1. Sistem Struktur ......................................................... 43

3.4.2. Asumsi yang Digunakan .......................................... 44

3.4.3. Peraturan dan Standar Perencanaan ......................... 44

3.4.4. Material Struktur ...................................................... 44

Page 12: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xii

3.4.5. Detail Elemen Struktur ............................................. 45

3.4.5.1. Balok ......................................................... 45

3.4.5.2. Kolom ......................................................... 46

3.4.5.3. Plat Lantai .................................................. 47

3.4.6. Kekakuan Sambungan Balok-Kolom ....................... 48

3.4.7. Penentuan Lantai Tingkat sebagai Diafragma .......... 48

3.5. Pembebanan Gedung ............................................................ 49

3.5.1. Kombinasi Pembebanan ........................................... 50

3.5.2. Perhitungan Beban Mati (Dead Load) ...................... 51

3.5.3. Perhitungan Beban Hidup (Live Load) ..................... 54

3.6. Beban Gempa ....................................................................... 56

3.6.1. Kategori Risiko Struktur Bangunan ......................... 56

3.6.2. Faktor Keutamaan Gedung ...................................... 57

3.6.3. Menentukan Kelas Situs ........................................... 57

3.6.4. Spektrum Respons Desain ....................................... 60

3.7. Kontrol dan Analisis Output ETABS v9.7.2. ...................... 62

3.7.1. Kategori Desain Seismik .......................................... 62

3.7.2. Menentukan Sistem Struktur dan Parameter

Sistem ....................................................................... 63

3.7.3. Batasan Perioda Fundamental Struktur (T) .............. 64

3.7.4. Koefisien Respons Seismik ..................................... 65

3.7.5. Beban Geser Dasar Seismik ..................................... 66

3.8. Proses Analisis ABAQUS CAE v6.14 ................................. 67

3.8.1. Proses Awal .............................................................. 67

3.8.2. Simulasi .................................................................... 67

3.8.3. Proses Akhir ................................................................ 68

3.9. Permodelan Program Abaqus CAE v6.14 ............................ 69

3.9.1. Membuka menu Abaqus CAE v6.14 ......................... 69

3.9.2. Module Part Abaqus CAE ......................................... 70

3.9.2.1. Tulangan ..................................................... 70

3.9.2.2. Kolom ......................................................... 71

Page 13: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xiii

3.9.2.3. Datum Plane ................................................ 72

3.9.2.4. Partition Cell ............................................... 74

3.9.3. Module Property Abaqus CAE ................................. 75

3.9.3.1. Material Beton ............................................. 75

3.9.3.2. Material Baja .............................................. 81

3.9.3.3. Create Profile untuk Tulangan ................... 83

3.9.3.4. Assign Beam Orientation untuk

Tulangan ..................................................... 84

3.9.3.5. Create section dan Assign untuk

Beam Element ............................................. 84

3.9.3.6. Create Section dan Assign untuk

Solid Element .............................................. 86

3.9.4. Module Assembly Abaqus CAE ................................ 88

3.9.5. Module Step Abaqus CAE ......................................... 89

3.9.6. Module Interaction Abaqus CAE ............................. 92

3.9.7. Module Load Abaqus CAE ....................................... 93

3.9.8. Module Mesh Abaqus CAE ...................................... 95

3.9.8.1. Mesh pada Solid Element ............................... 95

3.9.8.2. Mesh pada Truss Element .............................. 96

3.9.9. Module Job Abaqus CAE ......................................... 98

3.9.10. Module Visualization ................................................. 100

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemodelan Struktur .............................................................. 101

4.2. Beban dan Kombinasi Pembebanan ..................................... 102

4.3. Analisis Beban Gempa .......................................................... 102

4.3.1. Menentukan Kategori Risiko Struktur Bangunan

dan Faktor Keutamaan Gempa ................................. 102

4.3.2. Menentukan Kelas Situs ........................................... 102

4.3.3. Menentukan Spektrum Respons Desain ................... 104

4.3.4. Menentukan Kategori Desain Seismik ..................... 108

4.3.5. Menentukan Perioda Fundamental Struktur (T) ...... 109

Page 14: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xiv

4.3.6. Kontrol Partisipasi Massa ........................................ 113

4.4. Gempa Statik Ekuivalen ....................................................... 113

4.5. Kontrol dan Analisis Struktur .............................................. 119

4.5.1. Simpangan Antar Lantai .......................................... 119

4.5.2. Torsi ......................................................................... 121

4.6. Perhitungan Praktis Dengan Program ETABS .................... 124

4.6.1. Desain Tulangan Utama Kolom ............................... 125

4.6.2. Desain Tulangan Geser Utama ................................ 127

4.7. Perhitungan Penulangan Manual .......................................... 128

4.7.1. Perencanaan Balok Induk ......................................... 128

4.7.1.1. Denah Balok yang Ditinjau ........................ 128

4.7.1.2. Menentukan Gaya Dalam ........................... 129

4.7.1.3. Menentukan Persyaratan Komponen

Struktur Balok untuk SRPMK ................... 130

4.7.1.3.1. Gaya Tekan Terfaktor .............. 131

4.7.1.3.2. Bentang Bersih Balok .............. 131

4.7.1.3.3. Rasio Perbandingan Lebar

dengan Tinggi........................... 132

4.7.1.4. Perhitungan Tulangan Utama

secara Manual ............................................ 132

4.7.1.4.1. Penulangan Balok Daerah

Tumpuan ................................. 133

4.7.1.4.2. Penulangan Balok Daerah

Lapangan ................................. 137

4.7.1.5. Perencanaan Tulangan Geser .................... 141

4.7.1.5.1. Menentukan Kapasitas

Momen Positif Negatif ............ 141

4.7.1.5.2. Menentukan Kapasitas

Momen Probabilitas ................ 142

4.7.2. Perencanaan Kolom ................................................. 146

4.7.2.1. Denah Kolom yang Ditinjau ..................... 146

Page 15: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xv

4.7.2.2. Gaya Dalam pada Kolom .......................... 146

4.7.2.3. Penentuan Struktur Rangka Portal

Bergoyang atau Tak Bergoyang ................ 147

4.7.2.4. Perhitungan Faktor Panjang Efektif Kolom 148

4.7.2.5. Faktor Pembesaran Momen ....................... 154

4.7.2.5.1. Faktor Pembesaran Momen

Arah X ..................................... 155

4.7.2.5.2. Faktor Pembesaran Momen

Arah Y ..................................... 157

4.7.2.6. Diagram Interaksi Kolom ......................... 159

4.7.2.7. Kuat Kolom .............................................. 160

4.7.2.8. Perhitungan Tulangan Geser .................... 161

4.7.2.8.1 Dalam Bentang I0 ....................... 162

4.7.2.8.2 Di Luar Bentang I0 ..................... 164

4.7.2.9. Panjang Penyaluran pada Tulangan

Kolom ........................................................ 165

4.8. Pembahasan dan Hasil Output Abaqus CAE ....................... 168

4.8.1. Permodelan Kolom dengan ABAQUS CAE v6.14 .. 168

4.8.2. Analisis Tegangan dan Regangan ............................ 169

4.8.2.1. Hasil Data Teoritis ...................................... 169

4.8.2.2. Pengolahan Data Numerik (ABAQUS

CAE v6.14) ................................................. 170

4.8.2.3. Hasil Perbandingan Data Teoritis dan

Data Numerik ............................................ 172

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .......................................................................... 175

5.2. Saran ..................................................................................... 176

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 177

LAMPIRAN ................................................................................................. 178

Page 16: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi Situs ......................................................................... 10

Tabel 2.2. Koefisien Situs, Fa ..................................................................... 17

Tabel 2.3. Koefisien Situs, Fv ..................................................................... 17

Tabel 2.4. Jenis Beban Mati pada Gedung .................................................. 26

Tabel 2.5. Beban Hidup pada Gedung ........................................................ 27

Tabel 2.6. Sipangan Antar Lantai Ijin ......................................................... 33

Tabel 3.1. Dimensi Balok ............................................................................ 46

Tabel 3.2. Dimensi Kolom .......................................................................... 47

Tabel 3.3. Kombinasi Pembebanan ............................................................. 51

Tabel 3.4. Jenis Beban Mati pada Gedung .................................................. 52

Tabel 3.5. Perhitungan Beban Mati pada Plat Lantai .................................. 53

Tabel 3.6. Perhitungan Beban Mati pada Plat Atap ..................................... 53

Tabel 3.7. Perhitungan Beban Mati pada Balok .......................................... 54

Tabel 3.8. Beban Hidup untuk Gedung ....................................................... 54

Tabel 3.9. Faktor Reduksi Beban Hidup untuk Gedung .............................. 55

Tabel 3.10. Kategori Risiko Bangunan Gedung ............................................ 56

Tabel 3.11. Faktor Keutamaan Gempa .......................................................... 57

Tabel 3.12. N-SPT Rata-rata dari Titik BH4 ................................................. 58

Tabel 3.13. Klasifikasi Situs .......................................................................... 59

Tabel 3.14. Hasil Data Puskim ...................................................................... 61

Tabel 3.15. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Respons Percepatan

pada Periode Pendek (SDS) ......................................................... 62

Tabel 3.16. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Respons Percepatan

pada Perioda 1 Detik (SD1) ......................................................... 63

Tabel 3.17. Faktor R, Cd dan Ω0 unuk Sistem Penahan Gaya Gempa ......... 64

Tabel 3.18. Koefisien untuk Batas Atas pada Perioda yang Dhitung ........... 65

Tabel 3.19 Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x ............................ 65

Page 17: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xvii

Tabel 3.20 Parameter Plasticity Beton (Panduan Permodelan Struktur

Beton Bertulang dengan Abaqus ............................................... 78

Tabel 3.21 Concrete Compression Hardening dan Concrete Compression

Damaged (Jankowiak, 2014 ...................................................... 79

Tabel 3.22 Concrete Tension Stiffening dan Concrete Tension Damaged .. 80

Tabel 4.1 NilaiSPT rata-rata dari titik BH4 ............................................... 103

Tabel 4.2. Jenis-jenis Tanah ........................................................................ 104

Tabel 4.3 Hasil Data Puskim ..................................................................... 106

Tabel 4.4 Nilai Respon Spektrum Desain Berdasarkan Puskim ................ 107

Tabel 4.5 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Respons

Percepatan pada Periode Pendek (SDS) ...................................... 108

Tabel 4.6 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Respon Percepatan

pada Perioda 1 Detik (SD1) ......................................................... 109

Tabel 4.7 Koefisien untuk Batas Atas pada Perioda yang Dihitung .......... 110

Tabel 4.8 Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x ............................ 110

Tabel 4.9 Nilai Partisipasi Massa untuk Arah X dan Y ............................. 113

Tabel 4.10 Berat Stuktur Gedung ................................................................ 118

Tabel 4.11 Perhitungan Gaya Gempa Tiap Lantai ....................................... 119

Tabel 4.12 Hasil Simpangan Arah X ........................................................... 120

Tabel 4.13 Hasil Simpangan Arah Y ........................................................... 120

Tabel 4.14 Nilai Torsi pada Arah X ............................................................. 122

Tabel 4.15 Nilai Torsi pada Arah Y ............................................................. 123

Tabel 4.16 Diagram Momen Lentur (BMD) yang Bekerja pada Balok

yang Ditinjau .............................................................................. 129

Tabel 4.17 Momen desain Induk ................................................................. 130

Tabel 4.18 Posisi Garis Netral dan Nilai Momen Nominal Tumpuan ......... 136

Tabel 4.19 Posisis Garis Netral dan Nilai Momen Nominal Lapangan ....... 139

Tabel 4.20 Kebutuhan Tulangan Utama pada Balok Induk ........................ 141

Tabel 4.21 Gaya-gaya Terfaktor Maksimum pada Kolom yang Ditinjau ... 147

Tabel 4.22 Cek Struktur Rangka Portal ....................................................... 148

Page 18: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xviii

Tabel 4.23 Perbandingan Nilai Momen ....................................................... 159

Tabel 4.24 Parameter Hubungan Regangan dan Tegangan ......................... 171

Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Uji Numerik dan Teoritis ............................ 173

Tabel 4.26 Kesalahan Relatif Regangan Teoritis dan Numerik .................. 174

Page 19: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Wilayah Gempa Berdasarkan Parameter Ss .......... 15

Gambar 2.2. Peta Wilayah Gempa Berdasarkan Parameter S1 .................... 15

Gambar 2.3 Jenis-Jenis Kolom .................................................................... 25

Gambar 2.4. Hasil Eksperimen Kolom Pengikat Spiral .............................. 25

Gambar 2.5. Penentuan Simpangan antar Lantai Berdasarkan SNI ............. 32

Gambar 2.6. Hubungan Tegangan-Regangan ............................................. 35

Gambar 2.7. Tahapan Menjalankan Program ABAQUS ............................. 38

Gambar 3.1. Diagram Alur Perencanaan ...................................................... 40

Gambar 3.2. Lokasi Perencanaan Gedung Hotel Ibis Style .......................... 42

Gambar 3.3. Rencana Pemodelan Struktur Gedung Hotel Ibis Style ........... 43

Gambar 3.4 Lokasi Desain Struktur pada Puskim ...................................... 60

Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Abaqus .................................................. 68

Gambar 3.5 Viewport Awal Program Abaqus CAE v6.14 ......................... 69

Gambar 3.6 Approximate Size pada Modul Part ........................................ 70

Gambar 3.7 Sketsa Tulangan Utama Dalam Bentuk 3D ............................ 71

Gambar 3.8 Sketsa Sengkang Dalam Bentuk 3D ....................................... 71

Gambar 3.9 Sket Kolom pada Lembar Kerja Abaqus ................................ 72

Gambar 3.10 Sketsa Kolom Dalam Bentuk 3D ............................................ 72

Gambar 3.11 Perintah Membuat Datum ....................................................... 73

Gambar 3.12 Cara Membuat Datum Plane ................................................... 73

Gambar 3.13 Cara Mengisikan Arah Datum Plane ...................................... 73

Gambar 3.14 Datum Plane yang Sudah Terbentuk ...................................... 74

Gambar 3.15 Fasilitas Partition Cell ............................................................ 74

Gambar 3.16 Cell yang Sudah Terpartisi ...................................................... 75

Gambar 3.17 Perintah Masukan Material ..................................................... 76

Gambar 3.18 Input Data Elastisitas Beton .................................................... 77

Gambar 3.19 Tampilan Form Input Model Material Concrete

Damaged Plasticity ................................................................. 77

Page 20: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xx

Gambar 3.20 Tampilan Form Input Parameter Plasticity Pada Model

Material Concrete Damaged Plasticity ................................... 78

Gambar 3.21 Tampilan Form Input Compression Behavior Model

Material Concrete Damaged Plasticity ................................... 79

Gambar 3.22 Tampilan Form Input Tension Behavior Model Material

Concrete Damaged Plasticity .................................................. 80

Gambar 3.23 Tampilan Form Input Density ................................................. 81

Gambar 2.24 Tampilan Form Input Elasticity Material Baja ....................... 82

Gambar 2.25 Tampilan Form Input Plasticity Material Baja ....................... 82

Gambar 2.26 Perintah Create Profile ............................................................ 83

Gambar 2.27 Perintah Edit Profile ................................................................ 83

Gambar 3.28 Perintah Assign Beam Orientation .......................................... 84

Gambar 2.29 Hasil Assign Beam Orientation ............................................... 84

Gambar 3.30 Perintah Create Section ........................................................... 85

Gambar 3.31 Perintah Edit Section ............................................................... 85

Gambar 3.32 Perintah Assign Section ........................................................... 85

Gambar 3.33 Input Section pada Edit Section Assignment ........................... 86

Gambar 3.34 Perintah Create Section ........................................................... 86

Gambar 3.35 Perintah Edit Section ............................................................... 87

Gambar 3.36 Perintah Assign Section ........................................................... 87

Gambar 3.37 Cell dari Part yang Dipasangkan Section ................................ 87

Gambar 3.38 Menu Assembly yang Digunakan ........................................... 88

Gambar 3.39 Model Penulangan ................................................................... 89

Gambar 3.40 Hasil Akhir Setelah Assembly ................................................. 89

Gambar 3.41 Perintah Create Step ................................................................ 90

Gambar 3.42 Tampilan Menu Create Step .................................................... 91

Gambar 3.43 Permintaan Hasil yang akan Ditampilkan ............................... 91

Gambar 3.44 Perintah Create Reference Point ............................................. 92

Gambar 3.45 Tampilan menu Create Constraint .......................................... 92

Gambar 3.46 Tampilan menu Create Constraint .......................................... 93

Gambar 3.47 Tampilan Create Constrain Setelah di pilih Semua Tulangan 93

Page 21: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xxi

Gambar 3.48 Menu Create Load ................................................................... 94

Gambar 3.49 Input Beban Titik (Momen) ..................................................... 94

Gambar 3.50 Menu Untuk Memilih Jenis Tumpuan ..................................... 94

Gambar 3.51 Menu Edit Boundary Condition untuk Memilih Tumpuan Jepit 95

Gambar 3.52 Memasukan Ukuran Mesh ....................................................... 96

Gambar 3.53 Menu Element Type pada Solid Element ................................. 96

Gambar 3.54 Memasukan Ukuran Mesh ....................................................... 97

Gambar 3.55 Menu Element Type pada Truss Element ................................ 97

Gambar 3.56 Mesh pada Semua Elemen Benda Uji ..................................... 97

Gambar 3.57 Perintah Create Job ................................................................. 98

Gambar 3.58 Tampilan Submission pada Edit Job ........................................ 99

Gambar 3.59 Tampilan Monitoring Job yang telah Selesai Running ........... 99

Gambar 3.60 Perintah Result Untuk Menampilkan Kontur Parameter Output 100

Gambar 4.1 Rencana Pemodelan Struktur Hotel Ibis Style ........................ 101

Gambar 4.2 Lokasi Desain Struktur pada Puskim ...................................... 105

Gambar 4.3 Hasil Perhitungan Spektrum pada Puskim .............................. 105

Gambar 4.4 Waktu Getar Struktur Mode 1 (arah Y) ................................... 111

Gambar 4.5 Waktu Getar Struktur Mode 2 (arah X) ................................... 112

Gambar 4.6 Ilustrasi dari Analisis Gempa Statik Ekuivalen ....................... 114

Gambar 4.7 Pendefenisian Struktur Sistem Rangka Pemikul

Momen Khusus (SRPMK) ...................................................... 124

Gambar 4.8 Tampilan Kolom yang akan Dianalisis K80x80 ..................... 125

Gambar 4.9 Detail Informasi Luas Tulangan, Momen, Gaya, Geser,

dan Torsi pada Kolom yang Ditinjau ...................................... 126

Gambar 4.10 Diagram Interaksi Kolom yang Ditinjau ................................. 126

Gambar 4.11 Tampak Luas Tulangan Geser (sengkang) Kolom .................. 127

Gambar 4.12 Elemen Balok yang Ditinjau ................................................... 128

Gambar 4.13 Diagram Bidang Momen pada Balok yang Ditinjau ............... 130

Gambar 4.14 Penampang Balok dan Diagram Tegangan-regangan ............. 133

Gambar 4.15 Letak Kolom yang Ditinjau ..................................................... 146

Gambar 4.16 Momen 3-3 pada Kolom .......................................................... 155

Page 22: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xxii

Gambar 4.17 Momen 3-3 yang Bekerja pada Ujung-ujung Kolom .............. 156

Gambar 4.18 Diagram Interaksi P-M kuat kolom K80x80 ........................... 160

Gambar 4.19 Nilai Momen Maksimum, Mpr pada Kolom K80x80 ............. 161

Gambar 4.20 Gaya Geser Rencana Kolom Sistem Rangka Pemikul

Momen Khusus (SRMPK) ...................................................... 162

Gambar 4.21 Model Penulangan ................................................................... 168

Gambar 4.22 Model Keseluruhan yang Telah di Assembly .......................... 169

Gambar 4.23 Rumus Kurva Hubungan Tegangan regangan Berdasarkan

Park and Paul (1975) ............................................................... 169

Gambar 4.24 Kurva Hubungan Tegangan Regangan Berdasarkan

Park and Paul (1975) ............................................................... 170

Gambar 4.25 Kurva Hubungan Tegangan Regangan berdasarkan

ABAQUS CAE v6.14 .............................................................. 171

Gambar 4.26 Regangan pada Maximum Principal ....................................... 172

Gambar 4.27 Tegangan pada Maximum Principal ........................................ 172

Gambar 4.28 Kurva Hubungan Tegangan Regangan Berdasarkan

Data Teoritis dan Data Numerik .............................................. 173

Page 23: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Tanah

Lampiran 2. Data Struktur

Page 24: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Hotel Ibis Style 14 Lantai direncakan berada di Jl.

Caman Raya-Jatibening, Pondok gede, Bekasi, Jawa Barat yang termasuk

dalam wilayah gempa empat sesuai dengan data puskim. Jenis tanah dari hasil

sondir kedalaman 40 meter adalah tanah lempung kelanauan, sangat teguh

berwarna abu-abu coklat kekuningan.

Bangunan tahan gempa adalah upaya untuk membuat seluruh elemen

bangunan menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak runtuh akibat gempa.

Oleh karena itu, dalam merencanakan seluruh elemen bangunan harus kuat dan

kolom harus mengandung dasar filosofi “strong column weak beam” karena

kolom merupakan komponen penting dalam suatu struktur bangunan, kolom

harus mampu menahan beban-beban dari balok, pelat, dan kolom itu sendiri,

apabila kolom runtuh maka akan lebih banyak bagian bangunan yang hancur.

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang

peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom

merupakan lokasi kritis yang menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang

bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur

(Sudarmoko, 1996).

Page 25: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

2

Dalam suatu bangunan beton bertulang khususnya pada kolom akan terjadi

momen lentur, gaya aksial dan torsi yang bekerja secara bersama-sama.

Momen-momen diakibatkan oleh adanya beban eksentrisitas atau adanya

gravitasi dapat menimbulkan beban lateral seperti angin dan gempa atau bisa

juga diakibatkan oleh beban lantai yang tidak seimbang. Sehingga kolom harus

direncanakan kuat terhadap gaya internal yang terjadi, baik itu momen lentur,

gaya aksial, gaya geser maupun torsi yang timbul sebagai respon struktur

tersebut terhadap pengaruh luar.

Respon kolom terhadap beban eksternal yang dimaksud dapat dilihat

pada absis x,y,z pada setiap titik elemen dalam kolom. Tegangan-tegangan

dapat terjadi akibat beban eksternal momen luar baik akibat gempa maupun

lainnya. Analisis tegangan internal x,y,z akibat beban momen, dapat diketahui

dengan abaqus.

Abaqus adalah program simulasi rekayasa didasarkan pada Finite

Element pada titik yang ditinjau. Finite Element Analysis dibangun sebagai

metode numerik untuk analisa tegangan dan regangan dalam kolom. Untuk

membantu dalam perencanaan gedung bertingkat juga digunakan software

Etabs v9.6.0. dengan konstruksi beton bertulang, baja, dan komposit. Hal

tersebut melatarbelakangi penulisan Skripsi dengan judul “Analisis

Tegangan-regangan pada Kolom Menggunakan Software ABAQUS CAE

v6.14 pada Struktur Bangunan Hotel Ibis Style 14 Lantai Wilayah Gempa

4.”

Page 26: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

3

1.2 Batasan Masalah

a. Struktur bangunan 14 Lantai direncanakan tahan gempa dengan

menggunakan program ETABS v9.7.2.

b. Bangunan akan didirikan di Jalan Caman Raya-Jatibening, Pondok Gede,

Bekasi, Jawa Barat dengan kategori risiko bangunan I di wilayah gempa

4.

c. Perancangan elemen struktur menggunakan analisis yang mengacu pada

Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2013

d. Analisis pembebanan menggunakan beban mati, beban hidup, dan beban

gempa sesuai dengan beban minimum untuk perencanaan bangunan

gedung dan struktur lain SNI 1727-2013

e. Perencanaan gempa yang mengacu pada Tata Cara Perencanaan

Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2012

f. Analisis beban gempa menggunakan Analisis Statik Ekuivalen dan

Analisis Dinamik Respon Spektrum.

g. Perhitungan momen aktual menggunakan Software MathCAD sesuai

dengan SNI 03-2847-2013.

h. Menganalisis perilaku kolom pada struktur bangunan.

i. Analisis kolom menggunakan program Abaqus v6.14.

Page 27: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

4

1.3 Rumusan Masalah

a. Bagaimana struktur gedung beton bertulang Hotel Ibis Style 14 lantai

tahan gempa dengan menggunakan program ETABS v9.7.2?

b. Bagaimana gaya yang terjadi pada struktur bangunan menggunakan

program ETABS v9.7.2?

c. Bagaimana kurva hubungan tegangan-regangan pada kolom yang ditinjau

menggunakan program Abaqus v6.14?

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan yang dari penulisan adalah sebagai berikut :

a. Menganalisis struktur gedung bertingkat berdasarkan SNI 03-1726-2012

dan SNI 03-2847-2013

b. Mampu menganalisis gaya yang terjadi pada struktur gedung terutama pada

kolom menggunakan ETABS v9.7.2

c. Mampu menganalisis hubungan tegangan dan regangan kolom pada

struktur gedung 14 Lantai menggunakan program ABAQUS CAE v6.14.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Mendukung konsep desain SPRMK SNI 03-1726-2012 dan teori

tegangan-regangan beton bertulang Park and Paulay

b. Manfaat Praktis

Sebagai salah satu pedoman untuk perencanaan struktur tahan gempa

dalam suatu bangunan gedung bertingkat dan analisis tegangan-regangan

pada kolom beton bertulang pada suatu struktur bangunan.

Page 28: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

5

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat dari penulisan ini, serta

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan yang dibahas dalam skripsi.

BAB III : METODE PERENCANAAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang alur perencanaan struktur, aturan-

aturan yanng digunakan dalam merencanakan struktur gedung,

ruumus-rumus yang digunakan dalam menganalisis.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai pengolahan data, hasil analisis

perhitungan yang didapat dari program struktur, pemodelan struktur.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan mengenai simpulan dan saran terkait

dengan hasil analisis yan telah dilakukan pada bab sebelumnya.

Page 29: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

Sebelum perencanaan sebuah konsruksi gedung dimulai perlu adanya

komponen-komponen yang akan digunakan sebagai ukuran yang dapat

menentukan apakah gedung tersebut layak dengan ketentuan-ketentuan yang

berlaku.

Pada struktur terdapat suatu kesatuan dari rangkaian beberapa elemen

yang didesain agar mampu menahan berat sendiri maupun beban luar tanpa

mengalami perubahan bentuk yang melewati batas persyaratan. Struktur yang

didesain harus mampu menahan beban, baik beban vertikal (beban mati dan

beban hidup) maupun beban horizontal/lateral (beban gempa) yang

direncanakan berdasarkan peraturan pembebanan.

Dalam bab 2 akan dijelaskan mengenai standar-standar yang berlaku,

peraturan perancanaan gedung sesuai dengan topik pembahasan yang telah

diambil, definisi serta penjelasan terkait dengan kolom yang akan dibahas lebih

dalam. Terdapat komponen lain yang juga sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan perencanaan struktur yakni material yang akan digunakan, mutu

beton, beton bertulang, baja tulangan dan hal penting lainnya akan dibahas

dalam bab ini. Semua perencanaan yang dibuat mengacu pada peraturan dan

SNI-SNI yang berlaku.

Page 30: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

7

2.2. Dasar Perencanaan

Perencanaan strukur bangunan mengacu pada aturan dan syarat yang

berlaku sesuai dengan dasar perencanaan yang berlaku, adalah sebagai berikut:

a. SNI 1727-2013 tentang beban minimum untuk perancangan bangunan

gedung dan struktur lain

b. SNI 2847-2013 tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan

gedung

c. SNI 1726-2012 tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk

stuktur bangunan gedung dan non gedung.

2.3. Tanah

2.3.1. Pengertian Tanah

Tanah dalam pengertian umum didefinisikan sebagai material yang

terdiri dari agregat (butiran), mineral – mineral padat dan bahan bahan

organik disertai dengan zat cair dan udara yang mengisi ruang kosong

diantara partikel padat tersebut. Ukuran tiap mineral padat tersebut

sangat bervariasi dan sifat serta karakter tanah sangat bergantung dari

faktor -faktor ukuran, bentuk dan komposisi kimia dari butiran.

Tanah adalah material yang terdiri dari agregat atau butiran

mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia)

satu sama lain dari bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel

padat) disertai zat cair juga gas yang mengisi ruang-ruang kosong

diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1995).

Page 31: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

8

(Bowles, 1991:72) menjelaskan bahwa tanah adalah campuran

partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis berkut :

a. Berangkal (boulders) adalah potongan batuan besar, biasanya lebih

besar dari 250 mm sampai 300 mm dan untuk ukuran 150 mm

sampai 250 mm, fragmen batuan ini disebut kerakal

(cobbles/pebbles).

b. Kerikil (gravel) adalah partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai

150 mm.

c. Pasir (sand) adalah partikel batuan yang berukuran 0,074 mm

sampai 5 mm, yang berkisar dari kasar dengan ukuran 3 mm sampai

5 mm sampai bahan halus yang berukuran < 1 mm.

d. Lanau (silt) adalah partikel batuan yang berukuran dari 0,002 mm

sampai 0,0074 mm.

e. Lempung (clay) adalah partikel mineral yang berukuran lebih kecil

dari 0,002 mm yang merupakan sumber utama dari kohesi pada

tanah yang kohesif.

f. Koloid (colloids) adalah partikel mineral yang diam dan berukuran

lebih kecil dari 0,001 mm.

2.3.2. Tes SPT (Standart Penetration Test)

Uji penetrasi standar (SPT) adalah salah satu jenis uji tanah yang

sering digunakan untuk mengetahui daya dukung tanah selain CPT. Uji

SPT dilakukan dengan cara pengeboran untuk mengetahui baik

perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu

Page 32: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

9

dengan teknik penumbukan. Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung

belah dinding tebal ke dalam tanah dan disertai pengukuran jumlah

pukulan untuk memasukan tabung belah sedalam 300 mm (1 ft)

vertikal.

2.3.3. Klasifikasi Situs

Dalam perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di

permukaan tanah atau penentuan amplifikasi besaran percepatan gempa

puncak dari batuan dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka

situs tersebut harus diklasifikasikan terlebih dahulu. Profil tanah di situs

harus diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 2.1. berdasarkam profil

tanah lapisan 30 meter paling atas. Penetapan kelas situs harus melalui

penyelidikan tanah, dengan minimal mengukur secara independen dua

dari tiga parameter tanah yang tercantum dalam Tabel 2.1. Apabila

tidak tersedia data tanah yang spesifik pada situs sampai kedalaman 30

meter, maka sifat-sifat tanah harus diestimasi oleh seorang ahli

geoteknik yang memiliki sertifikat/ijin keahlian yang menyiapkan

laporan penyelidikan tanah berdasarkan kondisi geotekniknya.

Berikut merupakan klasifikasi situs tanah menurut SNI 03 1726-

2012:

Page 33: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

10

Tabel 2.1. Klasifikasi Situs

Kelas situs ῡs (m/detik) N atau Nch Su (kPa)

SA (batuan keras) >1500 N/A N/A

SA (batuan) 750 sampai 1500 N/A N/A

SC (tanah keras,

sangat padat dan

batuan lunak)

350 sampai 750 >50 ≥100

SD (tanah sedang) 175 sampai 350 15 sampai 50 50 sampai

100

SE (tanah lunak) <175 <15 <50

Atau setiap profil tanah yang mengandung lebih

dari 3 m tanah dengan karakteristik sebagai

berikut :

1. Indeks plastisitas, PI > 20

2. Kadar air, w ≥ 40 %

3. Kuat geser niralir, Su < 25 kPa

SF (tanah khusus

yang

membutuhkan

investigasi

geoteknik spesifik

dan analisis

respons spesifik-

situs yang

mengikuti 6.10.1)

Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah

satu atau lebih dari karakteristik berikut :

- Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh

akibat beban gempa seperti mudah

likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah

tersementasi lemah

- Lempung sangat organik dan/atau

gambut (ketebalan H>3 m)

- Lempung berplastisitas sangat tinggi

(ketebalan H > 7,5 m dengan Indeks

Plastisitas PI > 75)

- Lapisan lempung lunak/setengah teguh

dengan ketebalan H > 35 m dengan Su <

50 kPa

Catatan: N/A = tidak dapat dipakai

Page 34: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

11

Penetapan situs SA dan SB tidak diperkenankan jika terdapat lebih

dari 3 meter lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit fondasi dan

permukaan batuan dasar. Penetapan situs SC, SD dan SE harus

dilakukan dengan menggunakan hasil pengukuran sedikitnya dua dari

tiga parameter ῡs, N dan Su. Gedung Hotel Ibis Style termasuk dalam

kelas situs SD (tanah sedang) dengan nilai N 15 sampai 50.

Metode ῡs, kecepatan rambat gelombang geser rata-rata (ῡs) pada

regangan geser yang kecil, didalam lapisan teratas 30 meter.

Pengukuran ῡs di lapangan dapat dilakukan dengan uji seismik Seismic-

Downhole (SDH), uji Spectral Analysis of Surface Wave (SASW), atau

uji seismik sejenis.

Nilai ῡs harus ditentukan sesuai dengan rumus:

.................................................................................. (2.1)

Dimana,

di = tebal lapisan tanah ke-i,

vsi = kecepatan gelombang geser lapisan i dinyatakan dalam meter per

detik (m/detik).

Metode N, tahanan penetrasi standar rata-rata (N) dalam lapisan 30

meter paling atas atau Nch tahanan penetrasi standar rata-rata tanah non

kohesif (PI<20) di dalam lapisan 30 meter paling atas.

Page 35: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

12

Nilai N harus ditentukan sesuai dengan rumus:

.................................................................................. (2.2)

Dimana,

N = nilai hasil test penetrasi standar rata-rata,

di = tebal lapisan tanah ke-i,

Ni = hasil test penetrasi lapisan tanah ke-i.

Metode Su, kuat geser niralir rata-rata (Su) untuk lapisan tanah kohesif

(PI<20) di dalam lapisan 30 meter paling atas.

............................................................................... (2.3)

Dimana,

dc = ketebalan total dari lapisan-lapisan tanah kohesif di dalam lapisan

30 meter paling atas,

di = tebal lapisan tanah ke-i,

sui = kuat geser niralir (kPa), dengan nilai tidak lebih dari 250 kPa.

2.4. Gempa

2.4.1. Pengertian Gempa

Gempa bumi adalah suatu gerakan tiba-tiba atau suatu rentetan

gerakan tiba-tiba dari tanah dan bersifat transient yang berasal dari

Page 36: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

13

suatu daerah terbatas dan menyebar dari titik tersebut ke segala arah

(M.T. Zein)

Gempa bumi yang terjadi sangat berpengaruh pada stuktur

bangunan. Terutama pada daerah rawan gempa. Letak geografis

wilayah Indonesia yag berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik

utama dunia yaitu Indo -Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng

Filiphina, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang

memiliki potensi aktivis seismik cukup tinggi dan rawan terhadap

bahaya gempa.

Besarnya beban gempa yang terjadi pada struktur bangunan

tergantung dari beberapa faktor, antara lain adalah massa, kondisi tanah

dan wilayah gempa dimana struktur bangunan tersebut di dirikan.

Massa dari struktur bangunan merupakan faktor yang sangat penting,

karena gempa merupakan gaya inersia yang besarnya tergantung dari

besarnya massa dari struktur.

2.4.2. Kategori Gempa

Berdasarkan analisis probabilistik bahaya gempa, wilayah gempa

Indonesia terbagi dalam 6 wilayah gempa di mana wilayah gempa 1

adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah dan wilayah gempa

6 adalah wilayah dengan kegempaan paling tinggi. Pembagian wilayah

gempa didasarkan atas percepatan puncak bantuan dasar akibat

pengaruh gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun.

Page 37: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

14

Percepatan bantuan dasar rata-rata untuk wilayah gempa 1 sampai

6 telah ditetapkan berturut-turut:

a. Wilayah gempa 1 sebesar 0,03 g, yang meliputi sebagian besar pulau

Kalimantan, kecuali Kalimantan Timur dan sebagian Kalimantan

Tengah.

b. Wilayah gempa 2 sebesar 0,10 g, yang meliputi bagian timur Pulau

Kalimantan dan Sulawesi Selatan, pantai timur Sumatera, pantai

utara Jawa Timur dan Madura.

c. Wilayah gempa 3 sebesar 0,15 g, yang meliputi pantai utara Pulau

Jawa, pantai timur Pulau Sumatera, Sulawesi Tenggara, bagian timur

Halmahera.

d. Wilayah gempa 4 sebesar 0,20 g, yang meliputi bagian selatan Pulau

Jawa dan Maluku.

e. Wilayah gempa 5 sebesar 0,25 g, yang meliputi Bali, NTB, sebagian

Sumatera dan Irian.

f. Wilayah gempa 6 sebesar 0,30 g, yang meliputi bagian barat Pulau

Sumatera, NTT, Ambon, dan Irian bagian tengah.

Untuk wilayah gempa bumi yang terdapat di Indonesia dapat

dilihat pada SNI 1762-2012. Pada SNI 1762-2012, peta wilayah gempa

ditetapkan berdasarkan parameter gempa batuan dasar, yang terdiri

dari:

Page 38: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

15

1. Ss (Percepatan batuan dasar perioda pendek 0,2 detik)

2. S1 (Percepatan batuan dasar perioda 1,0 detik)

Peta wilayah gempa di Indonesia berdasarkan parameter Ss dan

S1 dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2

2.4.3. Spektrum Gempa

Respon spektum adalah suatu spektrum yang disajikan dalam

bentuk grafik atau plot antara periode getar struktur T, versus respon-

respon maksimum berdasarkan rasio redaman dan gempa tertentu.

Respon-respon maksimum dapat berupa simpangan maksimum

(spectral displacement, SD), kecepatan maksimum (spectral velocity,

Page 39: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

16

SV) atau percepatan maksimum (spectral acceleration, SA) dan massa

struktur single degree of freedom (SDOF).

Berikut ini disajikan cara penentuan respon spektrum berdasarkan

SNI 1726-2012 :

a. Menentukan parameter percepatan tanah Ss (percepatan

batuan dasar periode pendek 0,2 detik) dan S1 (percepatan

batuan dasar periode 1,0 detik).

Parameter Ss dan S1 ditetapkan berdasarkan respons

spektrum percepatan 0,2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah

seismik dengan kemungkinan 2 persen terlampaui dalam 50 tahun

sesuai dengan lokasi yang ditinjau. Misalnya untuk Bekasi, maka Ss

= 0,7 g dan S1= 0,3 g.

b. Menetukan Klasifikasi Situs

Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka situs

diklasifikasikan sebagai kelas situs SA, SB, SC, SD, SE dan SF.

c. Menentukan faktor koefisien situs (Fa, Fv) dan menghitung

parameter spektrum respons percepatan yang disesuaikan

dengan pengaruh klasifikasi situs (SMS, SM1)

Page 40: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

17

Tabel 2.2 Koefisien Situs, Fa

Kelas

situs

Parameter respons spektral percepatan gempa

(MCER) terpetakan pada perioda pendek, T=0,2

detik, SS

SS ≤ 0,25 SS = 0,5 SS = 0,75 SS = 1,0 SS ≥ 1,25

SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8

SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0

SC 1,2 1,2 1,1 1,0 1,0

SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0

SE 2,5 1,7 1,2 0,9 0,9

SF SSb

Catatan:

(a) Untuk nilai-nilai antara SS dapat dilakukan interpolasi linear

(b) SS = Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifiik dan analisis

respons situs-spesifik

Tabel 2.3 Koefisien Situs, Fv

Kelas

situs

Parameter respons spektral percepatan gempa

(MCER) terpetakan pada perioda pendek, T=0,2

detik, SS

S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5

SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8

SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,

SC 1,7 1,6 1,5 1,4 1,30

SD 2,4 2,0 1,8 1,6 1,5

SE 3.5 3,2 2,8 2,4 2,4

SF SSb

Catatan:

(c) Untuk nilai-nilai antara S1 dapat dilakukan interpolasi linear

(d) SS = Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifiik dan analisis

respons situs-spesifik

Page 41: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

18

d. Menghitung Parameter Percepatan Spektrum Desain (SDS, SD1)

Parameter percepatan spektral desain untuk periode pendek,

SDS dan pada periode SD1, harus ditentukan melalui perumusan

berikut ini :

𝐒𝐃𝐒 =𝟐

𝟑𝑺𝑴𝑺................................................................................................................ (2.4)

𝐒𝐃𝟏 =𝟐

𝟑𝑺𝑴𝟏 ........................................................................... (2.5)

e. Menggambar Grafik Respons Spektrum Desain

Faktor 2/3 pada perhitungan SDS dan SD1 menunjukkan

bahwa respons spektrum tetap menggunakan Design Basic

Earthquake (DBE) yang nilainya 2/3 MCE. Dengan kata lain, respon

spektrum yang dihasilkan merupakan respons spektrum dengan

periode ulang gempa 500 tahun atau respons spektrum gempa yang

kemungkinan terlewati besarannya selama umur struktur bangunan

50 tahun adalah sebesar 10 persen.

2.5. Perencanaan Struktur

2.5.1. Beton

Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunanya yang terdiri

dari bahan semen hidrolik (portland cement), agregat halus, air dan

bahan tambahan (admixture atau additive) (Mulyono, 2004). Mutu

beton adalah kualitas beton yang dinyatakan oleh kekuatan tekan beton

pada bidang permukaan beton.

Page 42: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

19

Beton bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja

dengan fungsi tulangan baja untuk menyediakan kuat tarik yang tidak

dimiliki beton dengan luas tulangan dan jumlah tulangan tertentu untuk

memperoleh penampang yang berdasarkan berdasarkan asumsi bahwa

kedua material tersebut dapat bekerja bersama-sama dalam menahan

gaya yang bekerja.

Adapun sifat-sifat mekanik beton antara lain :

a. Kuat Tekan Beton

Beton memiliki sifat tekan yang kuat, maka mutu beton pada

umumnya hanya ditinjau terhadap kuat tekan beton tersebut. Kuat

tekan beton diberi notasi dengan fc’, yaitu kuat tekan silinder beton

yang disyaratkan pada waktu berumur 28 hari. Kuat tekan beton

normal antara 20-30 MPa, untuk beton prategang kuat tekannya 35-

42 MPa dan untuk beton mutu tinggi “ready mix” kuat tekannya

dapat mencapai 70 MPa yang biasanya digunakan untuk kolom-

kolom di tingkat bawah pada bangunan tinggi.

b. Kuat tarik beton

Perilaku beton pada saat diberikan beban aksial tarik agak

sedikit berbeda dengan perilakunya pada saat diberikan beban tekan.

c. Modulus Elastisitas (E)

Modulus elastisitas beton yaitu perbandingan antara tegangan dan

regangan. Nilai modulus elastisitas dapat ditentukan secara empiris,

yaitu dari kuat tekan beton. Semakin besar kuat tekan beton, maka

Page 43: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

20

semakin besar pula nilai modulus elastisitasnya. Modulus elastisitas

beton dihitung berdasarkan rumus sesuai SNI 02-2847-2013 pasal

8.5.1 adalah sebagai berikut :

𝑬 = 𝟒𝟕𝟎𝟎√𝒇𝒄 .......................................................................... (2.6)

2.5.2. Baja Tulangan

Baja tulangan merupakan material berkekuatan tinggi yang

memiliki kekuatan tarik maupun tekan, kekuatan lelehnya kurang lebih

sepuluh kali dari kekuatan tekan struktur beton yang umum, atau seratus

kali dari kekuatan tariknya. Menurut SNI 03-2847-2013, tulangan yang

dapat digunakan pada emelen beton bertulang adalah baja tulangan dan

baja kawat.

Beton kuat di dalam menahan tekan tetapi lemah di dalam

menahan tarik. Oleh karena itu untuk menahan gaya tarik, diperlukan

suatu baja tulangan. Bentuk- bentuk baja tulangan untuk beton adalah:

1. Baja tulangan polos (BJTP)

Tulangan polos terkadang digunakan untuk tulangan geser, begel,

atau sengkang. Tegangan leleh (fy) minimum pada baja tulangan

polos biasanya sebesar 240 Mpa. Diameter tulangan polos biasanya

sebesar D6, D8, D10, D12, D14 dan D16.

2. Baja tulangan ulir / Deform (BJTD)

Baja tulangan ulir adalah jenis naja tulangan yang sisi luarnya

memiliki permukaan yang tidak rata, bersirip atay berukir. Baja

tulangan ulir lebih diutamakan pemakaiannya sebagai tulangan

Page 44: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

21

longitudinal penampang beton struktur tujuannya untuk

mendapatkan lekatan yang baik antara beton dan baja tulangan.

Diameter tulangan ulir di pasaran umumnya adalah D10, D13, D16,

D19, D22, D25, D28, D32, D36. Adapun berikut ini beberapa sifat

penting dari baja yang banyak dipergunakan dalam perhitungan

struktur beton bertulang, antara lain:

a. Tegangan tarik leleh (fv)

Tegangan tarik leleh (fv) minimum pada baja tulangan ulir

biasanya sebesar 400 Mpa

b. Modulus Elastisitas (E)

Modulus elastisitas merupakan nilai perbandingan antara

tegangan dan regangan aksial dalam deformasi yang elastis,

sehingga modulus elastisitas menunjukkan kecenderungan

suatu material untuk berubah bentuk dan kembali lagi ke bentuk

semula bila diberi beban.

2.6. Kolom

2.6.1. Pengertian Kolom

Kolom adalah komponen struktur bangunan yang bertugas

menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang

ditopang paling tidak tiga kali dimensi laterial terkecil (Dipohisodo,

1994). Menurut Krisnamurti (2013), kolom berfungsi sebagai elemen

struktur yang menyalurkan beban dari balok dan plat yanng diteruskan

ke tanah dasar melalui pondasi. Gaya dari balok dan plat yang

Page 45: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

22

diteruskan berupa gaya aksial tekan dengan atau tanpa momen lentur,

maka dari itu, kolom sangat penting dalam menjamin suatu struktur

tidak mengalami keruntuhan total atau collapse.

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Besi adalah

material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang

tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton

memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan

balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

Kekuatan kolom dan daktilitasnya dipengaruhi oleh beberapa

hal seperti, pengaturan tulangan longitudinal dan transversal

(Sudarsana, 2010). Dalam mendesain struktur kolom hendaknya

mempehatikan prinsip “strong column weak beam”, yang berarti

desain kolom hendaknya lebih kuat dibandingkan balok karena

kemungkinan keruntuhan kolom merupakan faktor utama keruntuhan

struktur yang fatal.

Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah

sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh

digeser pada tiap lantai karena hal ini akan menghilangkan sifat

kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah

kolom portal yang tidak sama untuk tiap lantai. Ukuran kolom makin

keatas boleh makin kecil sesuai dengan beban bangunan yang

didukungnya makin keatas juga makin kecil. Perubahan dimensi

Page 46: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

23

kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar suatu lajur kolom

mempunyai kekakuan yang sama.

Menurut SNI 03-2847-2013, kolom harus dirancang untuk

menahan gaya aksial dari beban terfaktor pada semua lantai atau atap

dan momen maksimum dari beban terfaktor pada satu bentang lantai

atau atap bersebelahan yang ditinjau.

2.6.2. Jenis-Jenis Kolom

Menurut (McCormac & Brown, 2013; Wight & MacGregor,

2012) kolom terbagi atas dua jenis, yaitu kolom pendek dan kolom

langsing. Kolom pendek memiliki sifat dimana keruntuhan kolom

diakibatkan kegagalan material kolom tersebut. Sedangkan untuk

kolom langsing tipe kegagalannya ditentukan oleh tekuk (buckling)

yang terjadi. Dalam dunia konstruksi, pada umumnya kolom langsing

jarang digunakan. Hal ini dikarenakan kolom langsing akan

mengalami tekuk pada arah lateral akibat beban aksial yang terjadi.

Hal ini akan meningkatkan momen yang terjadi pada kolom sehingga

memperlemah kekuatan kolom terhadap gaya aksial yang dapat

diterimanya.

Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom

ada tiga :

a. Kolom ikat (tie column)

b. Kolom spiral (spiral column)

c. Kolom komposit (composite column)

Page 47: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

24

Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo,

1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :

a. Kolom segiempat atau bujur sangkar dengan tulangan

memanjang serta tulangan lateral berupa sengkang (tie column).

Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang

tulangan pokok memanjang yang pada jarak spasi tertentu diikat

dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi

untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh

pada tempatnya

b. Kolom bundar dengan tulangan memanjang serta tulangan lateral

berupa sengkang bundar atau spiral (spiral column).

Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai

pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang

dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang

kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan

kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh,

sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh

struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan

terwujud.

c. Struktur kolom komposit

Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah

memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau

tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.

Page 48: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

25

Gambar 2.3 Jenis-jenis kolom, (a) kolom persegi, (b) kolom

bundar, (c) kolom komposit

Hasil berbagai eksperimen menunjukkan bahwa kolom

berpengikat spiral ternyata lebih tangguh daripada yang menggunakan

tulangan sengkang, seperti yang terlihat pada diagram Gambar 2.5.

Gambar 2.4. Hasil eksperimen kolom pengikat spiral

Page 49: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

26

2.7. Pembebanan

2.7.1. Beban Mati (Dead Load / DL)

Beban mati merupakan berat sendiri maupun yang senantiasa

bekerja sepanjang waktu selama bangunan tersebut ada atau sepanjang

umur bangunan. Pada perhitungan berat sendiri ini seorang analisa

struktur tidak dapat menghitung secara tepat seluruh elemen yan ada

dalam konstruksi, seperti berat plafon, pipa-pipa ducting, dan lain-lain.

Semua metode untuk menghitung beban mati suatu elemen adalah

didasarkan atas peninjauan berat satuan material yang terlihat dan

berdasarkan volume elemen tersebut. Berat satuan (unit weight)

material secara empiris telah ditentukan dan telah dicantumkan pada

sumber-sumber yang dapat dipakai menjadi acuan seperti yang tertera

pada SNI 1727:2013 seperti Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Jenis Beban Mati pada Gedung

Page 50: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

27

2.7.2. Beban Hidup (Live Load)

Beban hidup adalah beban yang bisa ada atau tidak ada pada

struktur untuk suatu waktu yang diberikan. Meskipun dapat berpindah-

pindah, beban hidup masih dapat dikatakan bekerja secara perlahan-

lahan pada struktur. Beban yang diakibatkan oleh hunian atau

penggunaan (occupancy loads) atau struktur lain yang tidak termasuk

beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban

hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban mati adalah beban hidup.

Beban yang diakibatkan oleh air hujan, juga temasuk ke dalam beban

hidup. Semua beban hidup mempunyai karakteristik dapat berpindah

atau, bergerak. Besarnya beban hidup lantai bangunan menurut SNI

1727:2013.ditunjukan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Beban Hidup pada Gedung

2.7.3. Beban Gempa (Earthquake Load)

Besarnya beban gempa yang terjadi pada struktur bangunan

tergantung dari beberapa faktor yaitu, massa dan kekuatan struktur,

waktu getar alami dan pengeruh redaman dari struktur, kondidi tanah,

dan wilayah kegempaan dimana struktur bangunan tersebut didirikan.

Page 51: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

28

Massa struktur bangunan merupakan faktor yang sangat penting, karena

beban gempa merupakan gaya inersia yang besarnya sangat tergantung

dari besarnya massa satruktur.

Tanah merupakan element yang terpenting untuk mengetahui

seberapa kuatmya beban gepa yang akan terjadi. Dengan mengetaui

jenis tanah kekuatan tanah, serta kerakteristiknya, dapat diketahui

beban gempa sehingga para ahli dapat merencanakan kekeuatan

struktur sesuai dengan analisis beban gempa yang telah dilakukan. Oleh

karena itu jauh sebalum bangunan itu dibangun terlebih dahulu

dilakukan penyelidikan terhadap tanah yang akan dibangun sebuah

struktur, dapat melakukannya dengan N-SPT atau sondir. Dari data

tanah dapat diketahui klasifikasi tanah situsnya yang merupakan salah

satu tahapan untuk mendapatkan analisis gempa. Berikut adalah

tahapan untuk mengetaui analiss gempa :

1. Menentukan kategori risiko struktur bangunan (I-IV)

2. Menentukan faktor keutamaan

3. Menentukan parameter gempa (Ss, S1)

4. Menentukan kelas situs (SA-SF)

5. Menentukan koefisien-koefisien situs dan parameter respons

spektral percepatan gempa maksimum

6. Menentukan spektrum respons desain

7. Menentukan kategori desain seismik (A-D)

8. Menentukan sistem dan parameter sistem (R,Cd,Ωo)

Page 52: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

29

2.8. Kombinasi Pembebanan

Struktur, komponen, dan pondasi harus dirancang sedemikian rupa

sehingga kekuatan desainnya sama atau melebihi efek dari beban terfaktor

dalam kombinasi berikut sesuai dengan SNI 03-1726-2012 :

a. 1,4D

b. 1,2D + 1,6L +0,5(Lr atau R)

c. 1,2D + 1,6(Lr atau R) + (L atau 0,5R)

d. 1,2D+ 1,0W + L + 0,5(Lr atau R)

e. 1,2D + 1,0E + L

f. 0,9D + 1,0W

g. 0,9D + 1,0E

Pada SNI 1726-2012, untuk kombinasi dengan pengaruh beban gempa

untuk desain kekuatan adalah :

h. (1,2 + 0,2SDS)D + ρQE + L

i. (0,9 – 0,2SDS)D + ρQE + 1,6H

Sedangkan kombinasi dasar untuk desain tegangan ijin adalah:

j. (1,0 + 0,14SDS)D + H + F + 0,7ρQE

k. (1,0 + 0,10SDS)D + H + F + 0,525ρQE + 0,75L + 0,75(Lr atau R)

l. (0,6 + 0,14SDS)D + 0,7 ρQE + H

Keterangan:

D = beban mati (dead load)

L = beban hidup (live load)

Page 53: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

30

Lr = beban hidup pada atap (roof live load)

R = beban air hujan (rain load)

W = beban angin (wind load)

H = beban tekanan tanah lateral, tekanan air dalam tanah atau tekanan berat

sendiri material (load due to lateral earth pressure, ground water

pressure, or pressure of bulk materials)

E = beban gempa (earthquake load)

F = beban tekanan fluida (load due to fluids with well-defined pressures

and maximum heights)

2.9. Simpangan

Simpangan (drift) adalah sebagai perpindahan lateral relative antara dua

tingkat bangunan yang berdekatan atau dapat dikatakan simpangan mendatar

tiap tiap tingkat bangunan (horizontal story to story deflection). Ada perbedaan

antara displacement dan drift, displacement adalah simpangan suatu lantai di

ukur dari dasar lantai sedangkan drift adalah simpangan suatu lantai di ukur

dari dasar lantai di bawahnya. Kekakuan bahan itu sendiri dipengaruhi oleh

modulus elastisitas bahan dan ukuran elemen tersebut. Dan modulus elastisitas

berbanding lurus dengan kekuatan bahan, maka semakin kuat bahan maka

bahan tersebut juga semakin kaku. Namun bahan yang terlalu kaku bisa

menjadi getas (patah seketika).

Page 54: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

31

Suatu struktur harus memiliki kekakuan yang cukup sehingga

pergerakannya dapat dibatasi. Kekakua struktur dapat diukur dari besarnya

simpangan antar lantai (drift) bangunan, semakin kecil simpangan struktur

maka bangunan tersebut akan semakin kaku (Smith dan Coull, 1991).

Simpangan lateral dari suatu sistem struktur akibat beban gempa adalah

sangat penting yang dilihat dari tiga pandangan yang berbeda, menurut Farzat

Naeim (1989):

a. Kestabilan struktur

b. Kesempurnaan arsitektural dan potensi kerusakan bermacam-macam

komponen bukan stuktur

c. Kenyamanan manusia, sewaktu terjadi gempa bumi dan sesudah bangunan

mengalami gerakan gempa.

Berdasarkan SNI 03-1726-2012 Pasal 7.8.6., penentuan simpangan antar

lantai tingkat desain (Δ) harus dihitung sebagai perbedaan defleksi pada pusat

massa di tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau seperti pada Gambar 2.5.

Apabila pusat massa tidak terletak segaris dalam arah vertikal, diijinkan untuk

menghitung defleksi di dasar tingkat berdasarkan proyeksi vertikal dari pusat

massa tingkat diatasnya. Jika desain tegangan ijin digunakan, Δ harus dihitung

menggunakan gaya gempa tingkat kekuatan tanpa reduksi untuk desain

tegangan ijin. Defleksi pusat massa di tingkat x (δx) (mm) harus ditentukan

dengan persamaan:

𝜹𝒙 = Cdδxe

𝑰𝒆 ............................................................................................... (2.7)

Page 55: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

32

Keterangan:

Cd = faktor amplifikasi defleksi

δxe = defleksi pada lokasi yang ditentukan dengan analisis elastis

Ie = faktor keutamaan gempa

Gambar 2.5. Penentuan Simpangan antar Lantai berdasarkan

Gambar 5 pada SNI 03-1726-2012 Pasal 7.9.3.

Pada penentuan kesesuaian dengan batasan simpangan antar lantai

tingkat, diijinkan untuk menentukan simpangan antar lantai elastis (δxe)

menggunakan gaya desain seismik berdasarkan pada perioda fundamental

struktur yang dihitung tanpa batasan atas (CuTa). Simpangan antar lantai

tingkat desain (Δ) tidak boleh melebihi simpangan antar lantai tingka ijin (Δa)

seperti didapatkan dari Tabel 2.6 untuk semua tingkat.

Page 56: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

33

Tabel 2.6 Simpangan antar lantai ijin

Keterangan:

Hsx = tinggi tingkat dibawah tingkat x

Sistem penahan gaya gempa yang terdiri dari hanya rangka momen pada

sruktur yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F, simpangan

antar lantai tingkat desain (Δ) tidak boleh melebihi Δa/ρ untuk semua tingkat

dengan ρ adalah faktor redundansi.

2.10. Hubungan Tegangan-Regangan

2.10.1. Tegangan (σ)

Tegangan adalah besaran pengukuran intensitas gaya (P)

atau reaksi dalam yang timbul per satuan luas (A), maka persamaan

yang digunakan menurut (Singer, 1995) adalah:

σ =P

A ........................................................................................ 2.8

Page 57: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

34

Tegangan normal dianggap positif jika menimbulkan suatu

tarikan (tensile) dan dianggap negatif jika menimbulkan penekanan

(compression).

2.10.2. Regangan (ɛ)

Regangan adalah perubahan ukuran dari panjang awal sebagai hasil

dari gaya yang menarik atau menekan pada material. Batasan sifat

elastis perbandingan tegangan regangan akan linier dan akan

berakhir pada titik mulur. Hubungan tegangan regangan tidak lagi

linier pada saat material mencapai batas fase sifat plastis. Rumus

untuk memperoleh satuan deformasi atau regangan yaitu dengan

membagi perpanjangan (I-Io) dengan panjang material mula-mula

(Io). Hal ini sesuai dengan pernyataan (Singer, 1995) dengan

rumusan:

ɛ =l−lo

lo .....................................................................................2.8

2.10.3. Hubungan Tegangan-Regangan

Hubungan tegangan-regangan beton perlu diketahui untuk

menurunkan persamaan-persamaan analisis dan desain juga

prosedur-prosedur pada struktur beton. Semakin tinggi mutu beton

maka akan semakin tinggi kurva tegangan-regangan yang

dihasilkan. Pengekangan pada beton dapat meningkatkan kuat

lentur, hal ini dikarenakan adanya tulangan (sengkang) yang

terpasang disepanjang bentang.

Page 58: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

35

Kekuatan batas dari batang-batang beton bertulang dalam

lentur tergantung keadaan tegangan-regangan dari beton dan

bajanya. Berdasarkan kurva tegangan-regangan beton didapat tiga

kesimpulan:

1. Hubungan tegangan-regangan untuk beton adalah tidak linier,

tetapi kesalahan dalam pengasumsian kelinieran terhadap

tegangannya yang berkisar 1/3 dari nilai maksimumnya,

tidaklah serius. Ini dapat dibenarkan untuk penggunaan garis

lurus, tidak ada teori tarik yang berlaku untuk beban kerja pada

beton pratekan.

2. Regangan yang terjadi saat tegangan maksimum berkisar 0,002

untuk semua (kualitas) beton.

3. Regangan maksimum pada beton dapat bervariasi tergantung

kekuatan betonnya tetapi secara umum nilainya berkisar dari

0,0025 sampai 0,004.

Gambar 2.6 Hubungan Tegangan-Regangan (Hastomo, 2009)

Page 59: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

36

2.11. ETABS

Etabs (Extended Three dimension Analysis of Building Systems)

adalah salah satu program komputer yang digunakan khusus untuk

perencanaan gedung dengan konstruksi beton, baja, dan komposit. Program

komputer ini dikembangkan oleh perusahaan CSI (Computers and

Struktures Inc) yaitu salah satu perusahaan software untuk perencanaan

struktur.

2.12. ABAQUS

2.11.1. Pengertian Abaqus

Software ABAQUS “Getting Strateed with Abaqus,

Interactive Edition”, dijelaskan bahwa Software ABAQUS adalah

paket program simulasi rekayasa yang kuat, didasarkan pada

metode elemen hingga, yang dapat memecahkan masalah mulai

dari analisis linier relative sederhana sampai simulasi nonlinier

yang paling menantang.

Abaqus menawarkan berbagai kemampuan untuk simulasi

aplikasi linier dan non linier. Permasalahan dengan beberapa

komponen dimodelkan dengan mengaitkan geometri masing-

masing komponen dengan model bahan yang sesuai dan

menentukan interaksi komponen. Dalam analisis nonlinier, Abaqus

otomatis memilih penambahan beban yang tepat dan toleransi

konvergensi dan terus menyesuaikan mereka selama analisis

Page 60: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

37

uuntuk memastikan bahwa solusi yang akurat dan efisiensi

diperoleh.

Program ini dirancang sebagai alat simulasi untuk

keperluan umum, Abaqus dapat digunakan untuk mempelajari

lebih dari sekedar masalah struktural (stres/perpindahan). Program

ini dapat mensimulasikan masalah di berbagai bidang seperti

perpindahan panas, difusi massal, manajemen termal dari

komponen listrik (ditambah termal-listrik analisis), akustik,

mekanika tanah dan lain-lain.

2.11.2. Tahapan-tahapan analisis Abaqus

Dalam Abaqus “Getting Strateed with Abaqus, Interactive

Edition”, dijelaskan bahwa untuk menganalisis sampai selesai

dengan program Abaqus biasanya melalui tiga tahap yang berbeda

yaitu proses awal, simulasi dan proses akhir. Kemudian dari ketiga

tahap tersebut dihubungkan sehingga menjadi seperti Gambar 2.7.

Page 61: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

38

Gambar 2.7. Tahapan menjalankan program Abaqus

Page 62: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

175

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

a. Waktu getar struktur pada Mode 1 (Tcy) adalah sebesar 2,4243 detik, dan

waktu getar struktur pada Mode 2 (Tcx) adalah sebesar 2,198 detik, dimana

kontrol batasan waktu getar maksimum adalah sebesar 2,186 detik sesuai

dengan syarat Tc > Cu Ta sehingga batasan perioda struktur terpenuhi.,

b. Nilai simpangan maksimum arah X adalah 1,4 cm dan nilai simpangan

maksimum arah Y adalah sebesar 1,2 cm dengan syarat tidak melebihi

simpangan ijin sebesar 6,35 cm sehingga struktur tahan terhadap gempa.,

c. Tegangan maksimum sesuai data teoritis (Park and Paulay) sebesar 27,16

N/mm2 dan regangan maksimum sebesar 0,0022177.,

d. Tegangan maksimum sesuai hasil output ABAQUS CAE v6.14 sebesar

27,16 N/mm2 dan regangan maksimum sebesar 0,0024927.,

e. Kesalahan relatif regangan berdasarkan NSE sebesar 0,9999994 yang

mendekati 1 yang berarti hasil yang baik dan memiliki nilai yang

mendekati.,

f. Perbandingan regangan ultimate (µu) dan regangan leleh (µy) didapatkan

nilai daktilitas sebesar 2,826. Dikategorikan dalam kategori daktilitas

parsial karena nilai µ = 1,0-5,29.

Page 63: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

176

5.2. Saran

a. Sebaiknya perlu dilakukan pengujian material terlebih dahulu yang akan

di input dalam pemodelan ABAQUS sehingga dapat memberikan hasil

output yang lebih akurat.,

b. Perlu dilakukan penelitian uji benda agar dapat digunakan sebagai data

pembanding yang lebih akurat dan menghindari kesalahan relatif yang

besar.

Page 64: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

177

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Fahmi. (2016). “Analisis Perilaku Kekuatan Kolom Semi Pracetak Akibat

Beban Aksial dan Beban Lateral”. Fakultas Teknik. Universitas Riau.

Ananda, Andre Rizky. (2018). “Pengaruh Variasi Bentuk Penampang Kolom pada

Perencanaan Struktur Atas Bangunan Hotel 10 Lantai”. Fakultas Teknik.

Universitas Negeri Semarang

Anonim. (2018). Daktilitas. http://duniatekniksipil.web.id/1141/memahami-

daktilitas-material/. 29 Maret 2018.

Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa

Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 03-1726-2012.

Jakarta: Strandar Nasional Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional. 2013. Beban Minimum Untuk Perancangan

Bangunan Gedung dan Struktur Lain SNI 1727:2013. Jakarta: Standar

Nasional Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional. 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan

Gedung SNI 2847:2013. Jakarta: Standar Nasional Indonesia.

Indarto, Himawan; Andiyanto. Hanggoro. Tri. C & Putra. Kukuh. C. A. 2013.

Aplikasi SNI Gempa 1726:2012. Semarang.

Latifah, Ulinnuha dan Esti Nur Taufiq. (2016). “Redesain Struktur Gedung

Appartemen 23 Lantai + 1 Basement The Aspen Peak Residence Jalan

Ki Mangunsarkoro Semarang”. Fakultas Teknik. Universitas Negeri

Semarang. Semarang.

Maranatha. (2018). “Analisis Perilaku Struktur pada Model Gedung Tanpa Shear

Wall, Model Gedung dengan Shear Wall di Lift, dan Model Gedung disisi

Gedung”. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Park, R and Paulay, T. (1975). “Reinforced Concrete Structures”. Canada: John

Wiley.

Page 65: ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM …lib.unnes.ac.id/36236/1/5113414045_Optimized.pdf · 2020. 5. 12. · ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA KOLOM MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS CAE

178

Putri, Vera Chania. (2016). “Evaluasi Perancangan Kolom Beton Bertulanng

dengan Merode Elemen Hingga”. Fakultas Teknik. Universitas Lampung.

Riza, Miftakhur. (2010). “Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS”.

Jakarta: ARSGroup.

Sudarsono, I Ketut; I Gede Gegiranang Wiryadi dan I Gede Adi S. (2017). “Analisis

Perilaku Hubungan Pelat-Kolom Tepi Struktur Pelat Datar Menggunakan

Concrete Damage Plasticity (CDP) Dalam Abaqus”. Universitas Udayana.