Author
hijimeru
View
646
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
widyadari 2012
Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PRESTASI AKADEMIK RENDAH PADA MAHASISWA PROGRAMNON-PENDAS DI UPBJJ-UTDENPASAR OlehHeri Wahyudi ([email protected]) Sudrajat Wayan Meter UPBJJ-UT Denpasar Abstract Thisstudyaimstoanalyzethefactorsthatcauselowstudentacademic achievement. To achieve these objectives, this study used a survey design to collect datafromrespondents.Beforethefirststudyresearchersconductedpre-survey interviewtechniquetoseveralrespondentsinordertoobtaininformationto formulate a construct that will be analyzed and research instruments. ThecontextofthisstudyconductedinUPBJJ-UTDenpasarwith respondentsofNon-PendasProgramstudentthatlowacademicachievement. Respondents in this study was 71 students with a response rate of 92.5%. Toanalyzethefactorsthatleadtolowacademicachievementand determinethelevelofinfluencewithconfirmatoryfactoranalysisanddescriptive statistics using SPSS 16.0 software support for windows. Key words : Analysis of the factors, low academic achievement I. LATAR BELAKANG MASALAH Keseluruhanprosespendidikan,kegiatanbelajarmerupakankegiataninti danutama.Secarapsikologisbelajardapatdiartikansebagaisuatuproses memperolehperubahantingkahlakuuntukmendapatkanpolaresponbaruyang diperlukandalaminteraksidenganlingkungannya.Prosesperbuatanbelajar menyangkutberbagaiaspekdiantaranyamengenailatarbelakangtimbulnya belajar,jenisdanbentuk-bentukbelajar,faktoryangmempengaruhiperbuatan belajar,transferdalambelajarsehinggasangatmenentukankeberhasilandalam prosesperbuatanbelajar.Selainituadaaspeklainyangsangatpentingdalam keberhasilan proses perbuatan belajar yaitu, seperti kematangan idividu pembelajar, Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 2 lingkungankeluargayangmendukung,lingkungansekolahyangkondusif, lingkungan masyarakat mendukung, metode belajar yang up to date dan tersedianya alat-alatbelajar/mediabelajardanmateripembelajaranyangmudahdipelajaridan dimengerti. Dengandemikianpelaksanaanprosesperbuatanbelajarterdapatbeberapa masalahbaikbagimahasiswasepertidalampengaturanwaktubelajar,memilih metode belajar, pengunaan sumber/buku belajar, cara belajar dengan kelompok, dan persiapanmenghadapiujian.Begitupuladenganpermasalahanbagitutor/dosen sebagaipelaksanaprosespembelajaranharusmempersiapanmateripembelajaran,teknikpembelajaranyangtepatdigunakanagardapatmenunjangproses pembelajaransehinggaprosespembelajarandapattercapaisesuaidengantujuan yang diharapkan, dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang pembelajar, tentunyaapabilapermasalahantelahdiantisipasilebihawalolehtutor/dosen diharapkan proses pembelajaran akan tercapai secara optimal.UniversitasTerbuka(UT)sebagailembagapendidikantinggi,tentusaja mempunyaitanggungjawabyangbesardalammembantuparamahasiswaagar merekaberhasildalambelajarnya.UntukituhendaknyaUTmemberikanbantuan kepadaparamahasiswadalammengatasimasalah-masalahyangtimbuldari kegiatanbelajar.UniversitasTerbuka(UT)sebagaiperguruantinggiyang menyelenggarakan pelayanandengan Sistem Belajar Jarak Jauh (SBJJ), mempunyai implikasiterhadappenataanprosesbelajarmengajaryangberbedadarisistem pengajaran perguruan tinggitatap mukabiasa. Proses belajarmengajarjarakjauh yangditerapkanolehUT,padadasarnyaditujukankepadakegiatanmahasiswa untuk belajar mandiri dan belajar berkelompok. Bahanpelajarandisampaikanmelaluipaketpelajaranyangdisebutmodul yang terdiri dari bahan ajar cetak dan non cetak. Bahan ini dipelajari secara mandiri olehmahasiswa.Belajarmandirilebihmenuntut ketekunan,disiplindankejujuran. Sebabselainbelajar,mahasiswajugadiwajibkanmelakukanpenilaiansendiri terhadap kemajuan belajarnya. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 3 Untukmembantuparamahasiswabelajarsecaramandiriagardapat mencapai hasil belajar yang optimal diperlukan bimbingan yang terarah. Bimbingan tersebut menjadi tanggung jawab tutor. Proses bimbingan ini disebut dengan tutorial. DalamsetiapkegiatanOrientasiStudiMahasiswaBaru(OSMB) MahasiswaProgramNonPendasyangdilakukansetiapsemester,mahasiswa dibekalistrategibelajarmandiridanpembentukankelompokbelajaruntuk membantumahasiswadalammenyelesaikanstudinyadengantepatwaktudan prestasiyangbagus,namundaripengamatanterhadapnilaiindeksprestasi mahasiswapadasetiapsemester,masihsangatbanyakmahasiswayang mendapatkanindeksprestasinyadibawahduakoma.Berdasarkandatapadamasa registrasi2009.2jumlahmahasiswadenganIPantara2,00sampai4,00sebanyak 127mahasiswadanIPdibawah2,00sebanyak349mahasiswa.Sedangkanpada masaregistrasi2010.1jumlahmahasiswadenganIPantara2,00sampai4,00 sebanyak 86mahasiswa dan IP dibawah 2,00sebanyak 341mahasiswa. Data SRS hasil Ujian Akhir Semester yang diolah UT Pusat. Berdasarkanlatarbelakangdiatas,permasalahanpenelitianinidapat diidentifikasisebagaiberikut:(1).Faktor-faktoryangmenyebabkanprestasi akademikrendahpadamahasiswaprogramNon-Pendas?(2).Sejauhmanafaktor-faktortersebutmempengaruhiterhadapprestasiakademikrendahpadamahasiswa Program Non-Pendas di UPBJJ-UT Denpasar? II. LANDASAN TEORI Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dansikap.Kemampuanoranguntukbelajarialahciripentingyangmembedakan jenisnyadarijenis-jenismakhlukyanglain.Kemampuanbelajaritumemberikan manfaatbagiinduvidudanjugabagimasyarakat.Bagimasyarakat,belajar memainkanperananpentingdalampenerusankebudayaanberupakumpulan pengetahuankegenerasibaru.Halitumemungkinkantemuan-temuandan penemuan-penemuan baru berdasarkan perkembangan di waktu sebelumnya. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 4 Orangsebagaiinduvidudanmasyarakatmempunyaikepentinganagar berhasil dalam mengelola balajar. Orang-orang yang sudah terampil belajar mandiri mampumengusaiberbagaiketerampilanuntukmengisiwaktusenggangdan melakukan pekerjaan baru. Mereka juga mengembangkan kemampuan berkehidupan yangkreatifsepanjanghayatnya.Biladitelusurisecaramendalam,prosesbelajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal. MenurutpendapatMuhammadAli(1987)Pengertianbelajarmaupun mengajaryangdirumuskanparaahli,antarasatudenganyanglainnyaterdapat perbedaan.Perbedaaninidisebabkanolehlatarbelakangpandanganmaupunteori yang dipegang. Terdapat beberapa alasanmengapamuncul aneka ragam pengertian itu.Diantaraalasanituadalah:(1).Karenaadanyaperbedaandalam mengidentifikasifakta.Dasarperumusansuatuteoriadalahfaktayang diindentifikasikanmelaluipenelitianterhadapsejumlahsubjeksebagaisampel. Antaraseorangahlidenganahlilainpenelitiandilakukanterhadapobyekyang berbeda.Perbedaaninimengakibatkandiperolehhasilberbedapula, (2). Perbedaan penafsiran terhadapfakta. Perbedaaninipada umumnya disebabkan olehlatarbelakangpeninjauanyangberbeda-beda.Perumusansuatuteoridi samping terpengaruh oleh penafsiran terhadap fakta, juga oleh banyaknya fakta yang dapatdiindentifikasi.Dengandemikianteoriyangdirumuskanpunberbedapula, (3).Perbedaanterminologi(peristilahan)yangdigunakansertakonotasimasing-masingistilahitu.Peristilahanyangdigunakansebagaidasaranalisisdan pembahasanilmiahseringkaliberbeda-beda.Setiapistilahmempunyaikonotasi tertentu. Oleh karena itu teori sebagai hasil studi ilmiah berbeda-beda sejalan dengan perbedaanistilahyangdigunakandankonotasinyamasing-masing,(4).Perbedaan penekananterhadapaspektertentu.Dalammelakukanstuditentangmengajar ataupunbelajarsetiapahlimemberipenekananterhadapaspektertentu.Studi tentang mengajar ada menekankan pentingnya proses belajar. Demikian pula tentang belajar,adamenekankanpadaaspekasosiasi(hubungan)antarastimulus-respon, Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 5 adapulamenekankanpentingnyahasilkognitif.Halinimembawapengaruh terhadap kesimpulan yang diperoleh Kesulitan Belajar Kesulitanmerupakansuatukondisitertentuyangditandaidenganadanya hambatan-hambatandalamkegiatanmencapaisuatutujuan,sehinggamemerlukan usahayanglebihkeraslagiuntukdapatmengatasikesulitanitu.Kesulitanbelajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatantetapuntukmencapaihasilbelajar.Hambataninimungkin disadarimungkinjugatidakdisadariolehorangyangmengalaminyadandapat bersifatpsikologis,sosiologis,ataupunfisiologisdalamkeseluruhanproses belajarnya.Orangyangmengalamikesulitanbelajarakanmengalamihambatan dalam proses mencapai hasil belajarnya, sehingga prestasi yang dicapainya berada di bawah yang semestinya. Kesulitanbelajarmempunyaipengertianyangluasdankedalamannya termasukpengertiansepertilearningdisorder(kekacauanbelajar),learning disfunction(prosesbelajaryangtidakberfungsi),underechiever(prestasibelajar rendah),slowlearner(lambatbelajar)dansebagainya.MenurutNgalimPurwanto (1998), ada empat hal atau kategori dalam belajar, yaitu: (1). Ada perubahan tingkah lakuyanglebihbaik,ataumungkinlebihburuk,(2).Perubahanyangterjadidapat melaluilatihanataupengalaman,(3).Perubahaniturelatifmantap,dan(4). Perubahannya menyangkut aspek kepribadian. SementaraituSkinner(1997)menyatakanbahwabelajaradalahsuatu prosesadaptasiataupenyesuaiantingkahlakuyangberlangsungsecaraprogresif. Adaptasitersebutakanmendatangkanhasilyangoptimalapabilaiadiberipenguat. HalinimerupakandasardariteoribelajarconditioningdariSkinner,yaitubahwa timbulnyatingkahlakulantaranadanyahubunganantarastimulus(rangsangan) dengan respons. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 6 Berkaitandenganprosesbelajarmengajardalamkelas,makaproses stimulus dan respons pada dasarnyamerupakan situasi dan prosesyangmelibatkan duafaktorperbuatan,yaitufaktorperbuatanbelajarolehmahasiswa,danfaktor perbuatanmengajardariguru.Interaksiantaramahasiswadengangurudanantara mahasiswa denganmahasiswamenjadi prosesinteraksi sosialyang terjadi di dalam kelas. Tanpa interaksi di antara mereka maka proses belajar dan mengajar tidak akan terjadi. Padadasarnya,adaduafaktorutamayangberpengaruhdalamproses belajaryaitufaktoryangadadalamdiriorganisme,yangdisebutdenganfaktor individual, seperti kematangan, kecerdasan,latihan danmotivasi. Sedangkanfaktor kedua berasal dari luar individu, yang dapat disebut sebagai faktor sosial. Termasuk faktorsosialadalahkeadaanrumahtangga,keadaanguru,caramengajar,alat pelajaran, lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Munawar dalam pustaka psikologi pendidikan (1999), paling tidak terdapat tiga golongan teori belajar yang cukup populer, yaitu teori belajar menurut ilmu jiwa daya,teoribelajarmenurutilmujiwaasosiasi,danteoribelajarmenurutilmujiwa Gestalt.TeoribelajarmenurutIlmuJiwaDayamemandangbahwajiwamanusia terdiri daribeberapa daya danmasing-masing dayamemilikifungsi tertentu seperti dayapikir,mengingat,mengkhayaldansebagainya.Dayatersebutdapatdilatih melalui proses belajar sehingga fungsinya akan bertambah baik. TeoribelajarmenurutIlmuJiwaAsosiasiberpendapatbahwakeseluruhan ituterdiriataspenjumlahanbagian-bagianatauunsur-unsur.Dalamgolonganteori initerdapatduaaliranyangterkenalyaituteoriconnectionismedanteori conditioning. Teori connectionisme memandang bahwa belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antara stimulus dan respons, sedangkan teori conditioning memandangbahwabelajarmerupakanpembentukanhubunganantarastimulusdan respons yang perlu dibantu dengan situasi tertentu. Teori belajar Ilmu Jiwa Gestalt memandang keseluruhan merupakan prinsip yang penting. Anak tidak dipandang sebagai sejumlah daya melainkan sebagai suatu Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 7 keseluruhan, yakni individu yang dinamis dan senantiasa dalam keadaan berinteraksi denganduniasekitarnyadalammencapaitujuan-tujuannya.Menurutteoriini, seseorangakanbelajarjikaiamendapatsuatuinsight.Dalamhalini,timbulnya insighttergantungpadakesanggupan,pengalaman,sifatatautarafkompleksitas, latihandantrialanderror.Selainitu,masihmenurutteoriini,belajarharus dirangsang dengan adanya permasalahan.Gejalakesulitanbelajarakandimanifestasikanbaiksecaralangsung maupuntidaklangsungdalamberbagaibentuktingkahlaku.Tingkahlakuyang dimanifestasikannya ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu. Kesulitan belajariniakannampakdalamaspek-aspekmotoris,kognitif,afektifbaikdalam prosesmaupunhasilbelajaryangdicapainya.Beberapaciritingkahlakuyang merupakanmanifestasi gejala kesulitanbelajar antara lain : (1). Menunjukkanhasil belajar yang rendah dibawah nilai yang dicapai kelompoknya atau di bawah potensi yangdimilikinya,(2).Hasilyangdicapaitidaksesuaidenganusahayangtelah dilakukan,(3).Lambatdalammelakukantugas-tugaskegiatanbelajar,(4). Menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti : acuh tak acuh, menentang, berpura-pura dan sebagainya, (5). Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti: pemurung, mudah tersinggung, pemarah dan sebagainya. Untukdapatmenetapkangejalakesulitanbelajardanmenandaiindividu yangmengalaminya,diperlukanadanyapatokanataukriteriasebagaibatasuntuk menetapkannya.Dengankriteriainidapatditetapkanbatasdimanaseseorangdapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Kemajuan belajar seseorang dapatdilihat darisegi tujuanyangharus dicapai, kedudukannya dalam kelompokyangmemiliki potensiyangsama,tingkatpencapaianhasilbelajardibandingkandenganpotensi (kemampuannya) dan dari segi kepribadiannya. Terjadinyakesulitanbelajarpadaseseorangdapatdisebabkanoleh beberapafaktor, antara lain: (1). Faktor-faktor yang terdapat dalam diri seseorang: (a).Kelemahansecarafisikantaralain:susunansyarafyangtidakberkembang secarasempurna/cacat/sakitsehinggaseringmembawagangguanemosional,panca Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 8 inderakurangberkembangsecarasempurnasehinggamenyulitkanprosesinteraksi secaraefektif,(b).Kelemahansecaramental,(c).Kelemahanemosional,seperti terdapatrasatidakaman,ketidakmatangan,(d).Kelemahanyangdisebabkanoleh kebiasaandansikapyangsalahsepertibanyakmelakukanaktifitasyang bertentangandantidakmenunjangprosespembelajaranyangsedangdiikuti seseorang, gagal untuk memusatkan perhatian, tidak disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran,(e).Tidakmemilikiketerampilandanpengetahuandasaryang diperlukansepertikurangmenguasaipengetahuandasaruntukbidangstudiyang diikuti, memiliki kebiasaan dan cara bekerja yang salah. (2). Faktor yang terdapat di luardiriseseorangantaralain:(a).Kurikulumyangseragam,(b).Ketidaksesuaian standaradministrasiatausistempengajaran,(c).Materipelajarankurangdiminati, (d).Kelemahanyangterdapatdalamkondisirumahtanggasepertitingkat pendidikan, status sosial ekonomi (Sudjana, 1988). Dalamsistembelajarjarakjauh(SBJJ)yangdiselenggarakanolehUT, tutorialataupembimbinganmerupakansalahsatukomponenyangpentingbagi keberhasilansistembelajarjarakjauhsecarakeseluruhan.Untukitumaka pengelolaanprogramtutorialperludilaksanakandengansebaik-baiknya,terencana, baik penyiapan materi yang akan digunakan sampai dengan metode pengajaran yang dipakai dengan peran serta para tutor secara aktif. Agar pelayanan bimbingan belajar ataututorialdapatbermanfaatdengansebaik-baiknya,makasistembelajarjarak jauhdantutorialperludipahamidenganbaikolehparatutor.Disampingitututor hendaknyamemahamipulatentangmasalah-masalahyangdihadapimahasiswa dalam mempelajari modul. Selainitusistembelajarjarakjauh(SBJJ)menuntutbelajarmandiripara mahasiswa.Permasalahanbelajaryangberbedasehinggamenjadihambatandalam prosespembelajaran.Hambatantersebutdapatberupahambatandalammasalah akademis,misalnyakesulitandalammempelajarimodul,kesulitandalam menentukanjadwaldanstrategibelajar,kesulitandalammenentukansumberdan narasumberuntukmemecahkanpersoalanyangdihadapinyadanmungkinjuga Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 9 dihadapimahasiswa.Hambatan-hambatanyangsifatnyapsikologismisalnya perasaanterisolir,menurunnyamotivasibelajar,kesulitandalamkeluargadan sebagainya. Untukmembantumengatasikesulitan-kesulitanyangdihadapimahasiswa ProgramNon-Pendasterutamadalammasalahakademis,makaperludilaksanakan programpembimbinganmahasiswaataututorial.Dalampembimbingan(tutorial) tersebut para mahasiswa dapat berdialog dalam mengemukakan kesulitannya secara langsungkepadatutorataupunkepadasesamarekanmahasiswa(tutorialtatap muka).Sedangkankontakitusendiridapatdilakukanmelaluibeberapamacam mediaseperti:tatapmuka,radio,TV,Onlinedansebagainya.Seorangtutor mempunyaiperansebagaifasilitatordalamprosesbelajarmahasiswapadasistem belajarjarakjauh(SBJJ),berperanjugamembantulancarnyaprosesbelajar mahasiswadalamhalmengatasikesulitan-kesulitanbelajaryangdihadapi mahasiswa. III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian CooperdanSchindler(2006)dalambukunyamengatakanbahwadesain penelitianadalahsebuahaktivitasdanrencanaberdasarkanpadawaktu,didasarkan padapertanyaanpenelitian,mengarahkanpilihandarisumberdantipe-tipe informasi,sebuahkerangkakerjauntukmenentukanhubungandiantaravariabel penelitiandangarisbesarproseduruntuksetiapaktivitaspenelitian.Sedangkan Sekaran(2003)menyatakanbahwadesainpenelitianmerupakanupayayang melibatkan sebuah urutan dari pilihan pengambilan keputusan rasional. Penelitianinidilakukanuntukmencapaitujuanpenelitianyangtelah ditetapkanyaituuntukmenganalisisfaktor-faktoryangmenyebabkanprestasi akademik rendah. Desain penelitian ini merupakan exploratory study yang bertujuan untukmenganalisisfaktor-faktordenganwaktupenelitianyangbersifatcross-sectional,ruanglingkuptopikberupapenelitianstatistikdanlingkungan penelitiannya merupakan penelitian lapangan. Data untuk mengukur masing-masing Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 10 variabeldikumpulkandenganmenggunakaninstrumenkuesioner.Kuesioner penelitianberisiitem-item pernyataanyangmenggambarkanvariabel-variabelyang diteliti. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pra survei pada beberapa respondendimaksudkanuntukmenggaliinformasigunamendesaininstrumen penelitian.
3.2. Metode Analisis Data Untuk menganalisis data berdasarkan model ini, peneliti melakukan analisis denganmenggunaka statistik deskriptifyaitu nilaimean dari setiap variabel dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANAnalisishasilpenelitianmengenaivariabel-variabelyangdiuji.Analisis dimulaidengantahappengumpulandata,karakteristikresponden,pengujian validitas dan reliabilitas serta analisis pembahasan. 4.1. Hasil Pengujian Faktor-Faktor Hasilanalisisfaktor-faktoryangmenyebabkanprestasiakademikrendah tersaji pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Hasil Pengujian Faktor-Faktor No.FaktorPengaruhnya 1Kurangnya motivasi belajar prestasi akademik rendahrendah 2Kurangnya waktu belajar prestasi akademik rendahrendah 3Tidak memiliki bahan ajar prestasi akademik rendahrendah 4Tidak mengikuti tutorial online prestasi akademik rendah cukup tinggi 5Tidak membentuk kelompok belajar prestasi akademik rendah cukup tinggi 6Kurangnya persiapan ujian prestasi akademik rendahcukup tinggi 7Kurangnya pengayaan materi rendahnya prestasi akademik cukup tinggi 8Tidak mendukungnya situasi belajar prestasi akademik rendah cukup rendah 9Kurangnya perencanaan studi prestasi akademik rendahcukup rendah Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 11 4.2. Hasil Penelitian Tujuanpenelitianiniadalahmendapatkanpemahamanyanglebihbaik tentang responmahasiswa padafaktor-faktor yangmenyebabkan prestasi akademik mahasiswarendah.Sebelumpenelitimenyusunkuesionerpenelitiansebagai instrumenpenelitianuntukmengumpulkandatapenelitian,terlebihdahulupeneliti melakukanpra-surveidenganteknikwawancaraterhadapbeberapamahasiswa ProgramNon-Pendasyangmempunyaiprestasiakademiksecaraberturut-turutdua semesterrendahyaituindeksprestasinyakurangdari2,00.Tujuandariwawancara tersebutadalahuntukmendapatkandatayangmenyebabkanprestasiakademik mahasiswarendah.Kesimpulandarihasilwawancaradenganbeberapamahasiswa diperolehsembilanfaktoryangmenyebabkanprestasiakademikmahasiswarendah yaitukurangnyamotivasibelajar,kurangnyawaktubelajar,tidakmemilikibahan ajar, tidak mengikuti tutorial online, tidak membentuk kelompok belajar, kurangnya persiapanujian,kurangnyapengayaanmateri,tidakmendukungnyasituasibelajar serta kurangnya perencanaan studi.Faktor-faktoratauvariabel-variabeltersebutmemilikibeberapaitem-item atauindikator-indikatoryangmembentuknya.Agarvariabeltersebutvalidmaka perludiujivaliditasnyadenganujiConfirmatoryFactorAnalysis(CFA) menggunakansoftwareSPSS16.0forwindows.Item-itemyangtidakmemenuhi persyaratanstatistikdalammembentukkonstrukatauvariabelmakadireduksidan tidakdiikutsertakanpadaanalisis.Ujireliabilitasjugadilakukanuntukmengukur konsistensialatukurdalammengukursuatukonstrukatauvariabel.Variabelyang diujireliabilitasnyaadalahyangmemilikiitematauindikatorlebihdaridua. Sedangkanuntukmenentukantinggi-rendahnyapengaruhvaribeltersebutdiukur dengan nilai rata-ratanya (mean) pada statistik deskriptif. Dari hasil analisis faktor, variabel kurangnya motivasi belajar dibentuk oleh satuindikatoryaitumahasiswamengikutikuliahbertujuanuntukmencaristatus. Padaumumnyakalaumahasiswamengikutikuliahbertujuanmencaristatusseperti agardiakuiolehmasyarakatseseorangyangberpendidikanmakamotivasiuntuk Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 12 belajargunamendapatkanilmupengetahuankurang.Kurangnyamotivasiuntuk belajarmenyebabkanpemahamananataupenguasaanterhadapmaterikuliahakan berkurang sehingga prestasi akademik yang diperoleh rendah.Faktoratauvariabelkurangnyawaktubelajardibentukolehsatuindikator yaitusayasangatsibukdenganhobbysehinggatidaksempatbelajar.Kesibukan mahasiswadenganhobbyyangmerekagemariakanmenyebabkanwaktuuntuk belajarsangatkurangsehinggamahasiswayangsangatsibukdenganhobbytidak sempat untuk belajar, ini berakibat rendahnya prestasi akademiknya.Bahanajaryangberupabukumateripokokataumodulbagimahasiswa UniversitasTerbukamerupakanpenggantidosensepertihalnyapadakuliahtatap muka(konvensional).Dosenmemberikanmateriperkuliahannyamelaluimodul yangdipelajarisecaramandiriolehmahasiswa.Apabilamahasiswatidak mempunyai modul maka tidak dapat mengikuti perkuliahan, ilmu pengetahuan yang diperolehtidakada.ModulbagimahasiswaUniversitasTerbukawajibdimiliki karenasistembelajarnyasecaramandirimelaluimoduldanmedialain.Mahasiswa yangtidakmemilikimodulmakatidakbisamenguasimateriperkuliahansehingga dapatmenyebabkanprestasiakademikmahasiswarendah.Beberapahalmengapa mahasiswatidakmempunyaibahanajardiantaranyatidakmengerticaramembeli modul lewat internet dan mahasiswa tidak tahu ke mana. Bagi UPBJJ-UT Denpasar kiranyaperludisosialisasikanpadamahasiswamenganaikemanadanbagaimana caranya membeli bahan ajar atau modul. Dalam sistem belajar mandiri, insiatif belajar datang dari mahasiswa. Selain mahasiswabelajarmandiridenganbahanajarberupamodulataumedialainnya, Universitas Terbuka memberikan layanan bantuan belajar berupa tutorial tatap muka dantutorialonline.Tutorialonlineselaindapatmenambahilmupengetahuandan pemahamanmahasiswaterhadapmatakuliahyangditempuhjugadapat berkontribusiterhadapnilaiakhirsebesar30%.Tutorialonlinedapatdilakukan dimanasajadankapansajaasaladajaringaninternetnya.Mahasiswayangtidak Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 13 mengikutitutorialonlinebisasajamenyebabkanprestasiakademikrendahkarena pemahaman terhadap materi kurang dan tidak mempunyai kontribusi nilai akhir. Belajarmandiribukanberartibelajarsendiriantetapibelajaratasinsiatif sendiri.Belajarmandiridapatbelajarsendirimaupunbelajarberkelompokdengan caramembentukkelompokbelajar.Keuntunganbelajarberkelompoksalahsatunya dapatberdiskusiterhadapsuatumasalahyangtidakbisadiselesaikansendiri. Mahasiswayangmembentukkelompokbelajarakanmempunyaitemanyangbisa diajakbelajarbersama,mempunyaitemanyangbisadimintaipenjelasanjikaada kesulitanbelajardanmempunyaitemanyangbisadiajakberdiskusi.Sehingga mahasiswayangtidakmembentukkelompokbelajarakanmenyebabkanprestasi akademik rendah. Ujian akhir semester merupakan evaluasi terhadap hasil belajar mahasiswa selamamengikutiperkuliahansatusemester.Untukmendapatkannilaiujianyang baikataululus,kiranyaperludipersiapkanmahasiswabaiksecaramaterimaupun mentaljauhharisebelumnya.Persiapanyangmatangdanbaikakandapat memberikan kepercayaan diribagimahasiswa dalammenghadapi ujian. Sebaliknya mahasiswayang kurang persiapan ujianakhirmaka tidakmemberikan kepercayaan diri bahwa mereka mampu mendapatkan nilai baik dan dapat ujian dengan baik dan tenang.Sehinggakurangnyapersiapanujianinidapatmenyebabkanrendahnya prestasi akademik. Selainbelajarmandiridenganmenggunakanbukumateripokokatau modul,mahasiswadapatmelakukanpengayaanmaterikuliahdenganmempejalari medialainsepertiVCD,websupplemen,siaranradioataubuku-bukulainyang relevan.Denganmelakukanpengayaanmaterimakaakandapatmenambah wawasan,pemahamandanpengetahuanterhadapsuatumatakuliahyangsedang dipelajari. Sehinggamahasiswayang kurang pengayaanmateri dapatmenyebabkan rendahnya prestasi akademik. Agarsesorangdapatbelajardenganbaikmakaperlupadasituasidan kondisi yang mendukung. Belajar di tempat yang terlalu ramai, pencahayaan kurang, Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 14 tidakpadatempatbelajaryangkhususmakaberpengaruhterhadappemahaman materiyangsedangdipelajari.Bisasajamahasiswayangbelajarpadasituasidan kondisisepertiitusangatsulituntukmenyerapdanmemahamimateriyangsedang dipelajari.Sehinggatidakmendukungnyasituasidankondisibelajarakan menyebabkan rendahnya prestasi akademik mahasiswa tersebut. Untuk mencapai suatu tujuan tertentu, biasanya dimulai dengan melakukan perencanaan. Begitu juga dengan mengikuti suatu perkuliahan atau studi, agar dalam studimencapaihasilyangmaksimal,indeksprestasiyangbaik,lulustapatwaktu danmenambahilmupengetahuanmakaperluadanyaperencanaanstudiyangbaik. Denganadanyaperencanaanyangbaikmakaakanlebihterarahdalamproses belajarnya.Salahsatucontohmahasiswadapatmengikutipaketarahansehingga tidakasalsajadalammengambilmatakuliah.Sehinggakurangnyaperencanaan dapat menyebabkan rendahnya prestasi akademik. V. KESIMPULAN Tujuanpenelitianiniadalahuntukmendapatkanpemahamanyanglebih baiktentangresponmahasiswaProgramNon-Pendasterhadapfaktor-faktoryang menyebabkanprestasiakademikrendah.Sepertitelahdibahassebelumnya, penelitianiniberusahamenjawabpertanyaan:Faktor-faktorapasajayang menyebabkanprestasiakademikrendahpadamahasiswaProgramNon-Pendasdi UPBJJ-UTDenpasar?Bagaimanafaktor-faktortersebutpengaruhnyaterhadap prestasiakademikrendahpadamahasiswaProgramNon-PendasdiUPBJJ-UT Denpasar? Untukmenjawab kedua pertanyaan penelitian tersebut, penelitimelakukan cross-sectionalsurveyuntukmendapatkandataprimermenggunakankuesioner. Keusioner didesain dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa pada saat pra-survei. Kuesioner tersebut digunakan untuk mengukur persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktoryangmenyebabkanprestasiakademikrendah.Total39item pernyataan digunakan dalam penelitian ini. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 15 Unitanalisisdalampenelitianiniadalahindividual.Individu-individu tersebutmerupakanmahasiswaProgramNon-PendasdiUPBJJ-UTDenpasar. Prosedurpengambilansampeldalampenelitianiniadalahdenganmenggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting, di antaranya: 1.Kurangnya motivasi belajar, kurangnya waktu belajar dan tidak memiliki bahan ajarmerupakanfaktor-faktoryangmenyebabkanprestasiakademikrendah, namun pengaruhnya rendah. 2.Tidak mengikuti tutorial online, tidak membentuk kelompok belajar, kurangnya persiapan ujian dan kurangnya pengayaan materi merupakan faktor-faktor yang menyebabkan prestasi akademik rendah, di mana pengaruhnya cukup tinggi. 3.Tidakmendukungnyasituasibelajarsertakurangnyaperencanaanstudi merupakanfaktor-faktoryangmenyebabkanprestasiakademikrendah,namun pengaruhnya cukup rendah. DAFTAR RUJUKAN Ali, M., Sukarman, M., dan Rahmad, C. 1984. Bimbingan Belajar, Penuntun Sukses di Perguruan Tinggi Dengan Sistem SKS. Bandung: Sinar Baru. Ali, M., 1987. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru. Cooper, D.R. and Schindler, P.S. 2006. Business Research Methods. 9th edition. New York: McGraw-Hill. Munawar, A. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Dian Ilmu. Sekaran, U. 2003.Research Methods for Business: A Skill-Building Approach.New Jersey: John Wiley & Sons Inc. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 16 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAl (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM MATA KULIAH PEMBANGUNANMASYARAKAT DESA DAPAT MENUMBUHKAN JIWAENTREPRENEURPADAMAHASISWA JURUSANPENDIDIKAN EKONOMI Oleh Ni Nyoman Murniasih Program Studi Pendidikan Ekonomi FP IPS IKIP PGRI BALI Abstract Learningis a process to grow behaviour or attitude of someone according to practicalorcertainexperience.Learningexperiencewhichmakesmotivationgrew istheexperiencewheretheuniversitystudentactivelyparticipateinfacingthe nature.ThroughCTL(ContextualTeachingLearning)approachinThe Development of Village Society University Subject, the university student will have a meaningful learning The subject material given linked with situation in real world andsupportUniversityStudenttomakeacorrelationbetweentheknowledgethey have with the implementation in everydays life. To make the learning process more effective, it is the lecturers job to facilitate so that the student canimplementate theideas that theyhave. On The development ofvillagesocietysubject,universitystudentsaredirectedtohavethespiritof entrepreneurship.Enterpreneurshipistheimplementationofcreativityand innovation to solve problems and and the effort to use the chance that they have. As Universitystudentwhomajoringeconomicalscience,willnotonlybejobseeker, butalsoabletocreatejobopportunityinorder tosupportvillagedevelopmentand national development to reduce unemployment. I.LATAR BELAKANG Kegiatanbelajarmengajarmelibatkanbeberapakomponenyaitu pembelajar,pendidik,tujuanpembelajaran,isipelajaran,metodemengajar,media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkahlakuyang positifdaripembelajarsetelahmengikutikegiatanbelajarmengajarseperti: perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (behaviour)yang dapatdiamatiolehoranglainmelaluialatindrabaiktuturkatamotorikdangaya hidupnya. Tujuanpembelajaranyangdiinginkantentuyangoptimaluntukituada beberapahalyangperludiperhatikanolehpendidik.Salahsatudiantaranyaadalah pendekatan yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 17 yangdikemukakanolehZainalAqibyaituadasepuluhpendekatan;pendekatan lingkungan,penemuan,konsep,ketrampilanproses,pemecahanmasalah,induktif-deduktif,sejarah,nilai,komunikatif,tematik.SedangkanUdinSWinataputra berpendapatbahwapendekatanterdiridari;pendekatanlingkungan,ketrampilan proses, penemuan dan terpadu. Pendekatan pembelajaranyangsesuai adalah pendekatanyangberorientasi padakepentingansiswaatausiswasentries.Halinisesuaidenganpendekatan penemuan(discoveryandinquiry)yangmenunjukkandominasipembelajarselama prosespembelajarandanfungsipendidikanhanyasebagaifasilitator.Disamping berfungsisebagaifasilitatorpendidikjugaberfungsisebagaiplanneryaitudengan memilikiprogramkerjayangjelasmulaidarimerencanakansetiappembelajaran yang dilakukan sehingga berhasil maksimal. Hal ini dilakukan dengan merubah pola lama yang tidak memberikan hasil maksimal menuju pola baru dalam pembelajaran yangmemungkinkan untukmencapai pendidikanyanglebihberkualitas efektif dan cepat. Pendidikan bukan sekedar mencetak tenaga kerja yang siap pakai, pendidikan adalah proses pembentukan generasi yang siap memerankan kehidupan. Dalamkurikulumpendidikanekonomiyangtelahdiperbaharuisalahsatu matakuliahyangrelevandenganmengaplikasikanpendekatandiatasadalahmata kuliah;PembangunanMasyarakatDesa,yangmaterinyakebanyakanbersentuhan dengandunianyatadipedesaanantaralain;Masalah-masalahyangdihadapidesa, faktorpenyebabnya,teknikpendekatanterhadapmasyarakatdesa,potensi-potensi desayangbisadikembangkan,industrikecildipedesaan.Salahsatupendekatan pembelajaranyangcocokuntukditerapkanberkaitandenganmateriajardiatas adalahpendekatankonnstektual.ContextualTeachingandLearning(CTL) merupakankonsepbelajaryangmengkaitkanantaramateriyangdiajarkandengan situasidunianyatayangmampumendorongmahasiswamembuathubunganantara pengetahuanyangdimilikidenganpenerapankehidupansehari-hari.Kondisiini sekaligus menyiapkan mahasiswa sedini mungkin tertarik berwiraswasta, mengingat desamemilikipotensi-potensiyangsiapdigarapdandikembangkansehingga masyarakat desa tingkat kesejahteraannya dapat ditingkatkan. Peran mahasiswa pada Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 18 jurusan pendidikan ekonomi sangat strategis dalam turut serta membuka kesempatan kerja, bukan sebagai pencari kerja. II.PEMBAHASAN Belajarakanlebihbermaknajikaanakmengalamiapayangdipelajarinya, bukanmengetahuinya.Pembelajaranyangberorientasitargetpenguasaanmateri terbuktiberhasildalamkompetensimengingatdalamjangkapendektetapigagal dalammembekalianakmemecahkanmasalahdalamjangkapanjang.Kebanyakan pembelajartidakmampumembuatkaitanantaraapayangdiajarkandengan bagaimanapengetahuanitudimanfaatkan.Dalampendekatankonstektual(CTL) pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk mahasiswa bekerja dan mengalami danbukantransferpengetahuandaridosenkemahasiswa.Prosesdanstrategi pembelajaranlebihdipentingkandaripadahasil(learningbyprocess)dalam konteksinimahasiswaperlumengertiapamaknabelajar,apamanfaatnyadan bagaimanamencapainya.Jikamahasiswasadarbahwaapayangmerekapelajari berguna bagi hidupnya nanti maka siswa akan memposisikan diri sebagai diri sendiri yangmemerlukansuatubekaluntukhidupnya.Mahasiswaakanlebihtertarik mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam upaya inilah diperlukan kehadiran dosen sebagai pembimbing dan pengarah. AgarpembelajarandenganpendekatanCTLberhasildenganbaikada7 prinsip yang harus diikuti :1.Belajarberbasismasalah(problembasedlearning)belajarbukanlahsekedar drillinformasitetapibagaimanamenggunakaninformasidanberpikirkritis yang ada untuk memecahkan masalah yang ada di dunia nyata. 2.Pengajaranautentik(autentikinstruction)pendekatanpembelajaranyang mempelajari konteks bermakna sesuai dengan kehidupan nyata. 3.Belajarberbasisinquiri(inqurybasedlearning)belajaradalahkegiatan memproduksibukanmengkonsumsibelajaruntukmengetahuikebutuhanapa yang ingin diketahui dan mencari sendiri jawabannya. 4.Belajar berbasis proyek/tugas terstruktur (proyek based learning)belajar bukan sekedarmenyeraphalkecilsedikitdemisedikitdalamwaktuyangpanjang Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 19 tetapisecarakomprehensif/terpaduuntukmendapatkanbanyakhal.Proyek membantu orang untuk melibatkan keseluruhan mental dan fisik, syaraf, indera termasuk kecakapan sosial dengan melakukan banyak hal sekaligus. 5.Belajarberbasiskerja(workbasedlearning)untukmembuatbelajarlebih efektifbelajar harusberdasarkan pengalaman dan bukan kata-kata semata. Jika mencariinformasiperlumembacakata-kata.Jikamemerlukanpengalaman milikilah pengalaman dengan melakukannya. Belajar adalah bekerja dan ketika ia bekerjaia belajar banyak hal. 6.Belajarjasalayanan(serviselearning)emosisangatmenentukanprosesdan hasilbelajar.Perasaanpositifyangtimbulsaatbelajardapatmempercepat belajar.Belajardenganpercayadiri,merasadibutuhkan,bekerjasama menolongoranglaindanakrabpadakegiatandiluarmaupundidalamkelas lebih mejanjikan hasil. 7.Belajarkooperatif(cooperativelearning)biasanyaorangakanlebihbanyak belajarmelaluiinteraksi dengan teman-teman. Satu kelasyangbelajarbersama akanmenghasilkanprestasilebihbaikdaripadasetiapindividubelajarsendiri-sendiri.Denganbelajarbersamaakantimbulpersainganindividuyangsatu dengan yang lainya ini akan memotivasi setiap orang untuk lebih berprestasi. Pembelajarandenganpendekatankonstektualbertujuanmembekalisiswa denganpengetahuanyangsecarafleksibeldapatditerapkan(ditransfer)darisuatu permasalahankepermasalahanlaindarisuatukontekskekontekslain.Dengan layanan dosen yang memadai melalui berbagai bentuk penugasan mahasiswa belajar bekerjasamauntukmenyelesaikanmasalah(problembasedlearning)dansaling menghargaisehinggahubunganantarmahasiswaakanlebihharmonis.Mahasiswa yangmerasakurangdapatbelajarbersama-samamahasiswayangpandai mengerjakan dan mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya dengan presentasi dihadapankelasdanmendiskusikannya.Melaluidiskusimahasiswadibiasakan mengemukakanidedanbuahpikiransertamenerimaberbagaikritikdansaran, sehinggaapa yang disimpulkan menjadi kesimpulan bersama. Pentingnyapendekatankontekstualdalampembelajaranmasakinilebih didasarkan pada berbagai kelebihan yang dimiliki, dibandingkan dengan pendekatan Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 20 pembelajaran konvensional. Berikut ini merupakan perbandingan yang membedakan antara kedua pendekatan. No Pendekatan CTLPendekatan Konvensional 1. Siswaterlibataktifdlmproses pembelajaran (student center )Siswahanyamenerimainformasi secara pasif (teacher center )2Siswabelajarbersamadalamkerja dan diskusi kelompok Siswa belajar secara individual 3Pembelajarandikaitkandengan kehidupannyataataudidasarkan pada masalahPembelajarantelaluabstrakdan teoritis 4Perubahanperilakusiswadibangun atas kesadaran sendiri Perubahanperilakusiswadibangun atas kebiasaan 5Memperolehketerampilanyang dikembangkan dari pemahaman Memperolehketerampilanyang dikembangkan atas dasar latihan 6Penghargaanyangdiberikanberupa kepuasan diri Penghargaan diberikan dalam bentuk angka/nilai rapor 7Siswatidakberprilakujelekkarena dia sadar dan merugikan Siswatidakberprilakujelekkarena dia takut hukuman 8Bahasayangdisampaikankomunikatif Bahasa yg disampaikan terkesan satu arah (struktural) 9 Belajardariapayangsudahdikenal siswa Belajardarisesuatuyangasingatau tidak dikenal siswa 10Adanyakemampuanprosesdalam pembelajaran Hanyaberlakupasifmenerima imformasi 11Pengetahuanyangadadibangundan dikembangkan sendiri Pengetahuandidasarkanpada penangkapanserangkaianfakta, konsep atau hukum diluar dirinya 12Didasarkan pada pengalaman siswaTidakdidasarkanpadapengalaman siswa 13Hasilbelajardiukurberdasarkan proses Hasilbelajarhanyadiukurdarihasil tes 14Pembelajarantidakterbataspada ruang kelas Pembelajaranhanyaterjadidiruang kelas 15Adanya upaya pemecahan masalahTidak ada upaya pemecahan masalah SalahsatuperbedaanantarapendekatanCTLdengankonvensionaladalah Mahasiswaterlibataktifdalamprosespembelajaran(StudentCenter)Konsep pembelajaranaktifsudahdikembangkanolehConfusiusdenganmengungkapkan teori sebagai berikut : Apayang saya dengar saya lupa Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 21 Apa yangsaya lihat saya ingat Apayang saya kerjakan saya paham SelanjutnyadalambukuActiveLearningdariMelSilberman mengembangkan pernyataan Confusius menjadi paham belajar aktif sebagai berikut: Apa yang saya dengar sayalupa Apa yang saya lihat saya ingat sedikit Apa yang saya dengar, lihat dan diskusikan saya mulai mengerti Apayangsayalihat,dengar,diskusikandankerjakansayadapat pengetahuan dan ketrampilan Apa yang saya ajarkan saya kuasai. Daripendapatdiatasmakadapatdisimpulkanbahwauntukmelibatkan mahasiswa secara aktif dalampembelajaran adalah denganmenugaskanmahasiswa mencaripermasalahanyangadadimasyarakat(lingkungan)yangadakaitannya denganmateripembelajaran.DalammatakuliahPembangunanMasyarakatDesa materinyahampirsemuanyamenyangkutkehidupannyatadalammasyarakatdesa.Dengan pendekatan CTL Mahasiswa diberikan tugas untuk mencari potensi-potensi apayangbisadikembangkandanindustriapayangadadisuatudesaberdasarkan potensi-potensiyangdimiliki.Untuklebihmeyakinkanmahasiswadiharapkan membuat kalkulasi (perhitungan) antara pendapatan yang diterima (Revenue) dengan pembiayaan (Cost) yang dikeluarkan untuk suatu usaha. AdapunlangkahpembelajarandenganpendekatanCTLpadamatakuliah: Pembangunan Masyarakat Desa adalah sebagai berikut; 1.Penyampaian materi sesuai dengan tuntutan silabus 2.Pembagian kelompok yang beranggotakan3 4 orang 3.Melakukan penelitian lapangan, sesuai dengantema/materi4.Menyususun laporan hasil penelitian 5.Mempresentasikan hasil penelitian yang dilengkapi dengan Tanya jawab 6.Simpulan dan solusi yang ditawarkan. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 22 Judulpenelitianyangdipresentasikanolehmahasiswadenganalokasi waktupenyampaian15menitdilanjutkandengantanyajawab25menitdan merumuskan simpulan 10 menit. Penelitian yang diangkat oleh mahasiswa meliputi judul; 1.Manfaat Usaha Water Rafting Bagi Masyarakat Desa Bongkasa Badung 2.Budidaya Asparagus dan Pare Putih di DesaPelaga Kabupaten Badung 3.PengelolaanAirPanasdiDesaPenatahanMerupakanSalahSatuPotensi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan 4.PeternakanBabiSebagaiSalahSatuAlternatifMeningkatkan Perekonomian Desa Pedungan 5.Pengembangan Objek Pariwisata MelaluiAgrowisata Perkebunan Salak di Desa Sebetan Kabupaten Karangasem 6.PembudidayaanRumputLautdiDesaKutuhKecamatanKutaSelatan Mampu Membuka Kesempatan Kerja 7.Potensi DesaMas Sebagai Daerah Pengerajin Patung 8.Usaha Produksi Coklat Di Desa Batubulan Kabupaten Gianyar 9.UsahaPengerajinGamelan(Gong)MampuMeningkatkanKesejahteraan MasyarakatdiDesaTihinganKecamatanBanjarangkanKabupaten Klungkung 10.PengembanganGaramRakyatDiKecamatanRembangKabupaten Rembang 11.PotensiAirPembejianMampuMeningkatkanPendapatanDesaAdatdi DesaBaha Badung 12.Produksi Dodol Nangka di Desa Jasri Kabupaten Karangasem 13.HutanBakau(Mangrove)MerupakanSalahSatuTamanWisataAlamdi Desa Pemogan 14.ProduksiGentengdanKeramikMampuMeningkatkanPerekonomianDi Desa Pejaten dan Nyitdah Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 23 15.IndustriKerajinanBambudiDesaSulahanKecamatanSusutKabupaten Bangli Denganpengajaranyangmenitikberatkanpadapengalamaninidapat mengarahkanmahasiswakedalameksplorasiyangalamidaninvestigasilangsung kedalamsuatusituasinyata.Haliniakanmemberikankesempatankepada mahasiswauntukterlibatkegitanbelajarsecaraaktifdenganpersonalisasi pengajaranberdasarkanpengalamanmemberikankepadamahasiswaseperangkat atauserangkaiansituasi-situasibelajardalambentukketerlibatanpengalaman sesungguhnya. Berdasarkanpengalamanuntukmengadakanpembahasanberbagai permasalahan di masyarakat diharapkan jiwa entrepreneur tumbuh dan berkembang, halinisejalandenganpendapatThomasWZimertemengatakankewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upayauntukmemanfaatkanpeluangyangdihadapisetiaphari,sebagailangkah strategismengembangkanjiwakewirausahaanadalahmelaluipendidikandan pelatihan. III. PENUTUP MelaluipendekatanCTLdalammatakuliahpembangunanmasyarakat desa,mahasiswadiajakbelajarmelaluipengalamanlangsungbukanhanya menghafal, karena CTL adalah konsepsi pembelajaran yang menghubungkan materi pembelajarandengansituasidunianyata.CTLtelahmampumenggugahmotivasi danmeningkatkanaktivitasmelaluiberbagaidiskusidanyangbermuarapada berbagaipermasalahandilapangan.Halinidiharapkanakanmendorongjiwa kewiraswastaan bagimahasiswa, sehingga pada gilirannya setelah tamat bukan saja menambahantreanpencarikerjatetapimampuikutmenciptakanberbagaipeluang untukmenciptakankesempatankerjadimasyarakat.Sehinggasecaraotomatisikut berperanuntukmengurangipenganggurandanmeningkatkanpendapatandalam rangka meningkatkan kesejahteraan.Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 24 DAFTAR RUJUKAN Amirullah Imam Harjanto, 2005. Pengantar Bisnis, Yogyakarta, Graha Ilmu. Aqib,Zainal,2002.ProfesionalGuruDalamPembelajaran,Jakarta,Insan Cendekia. Beratha,INyoman,DesaMasyarakatDesadanPembangunanDesa,Jakarta, Ghalia Indonesia. Boeree, C, George, 2008. Metode Pembelajaran dan Pengajaran, Yogyakarta, A M. Depdiknas,2003.PendekatanKonstektual(ContextualTheachingandLearning), Jakarta. ________,2005. Ilmu Pengetahuan Sosial: Materi Pelatihan Terintegrasi, Jakarta. Hamalik, Oemar, 2009. Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara. Lia Amalia, 2007. Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta, Graha Ilmu. Meredithg,Geoffrey,1996.KewirausahaanTeoridanPraktek,Jakarta,Pustaka Binaman Presindo Muchith, Soekhan, M, 2008. Pembelajaran Kontekstual, Semarang, Rasail. NurhadiDanSenduk,A.G,2003.PembelajaranKontekstual(ContextualTeaching And Learning/CTL). Dan Penerapan dalamKBK, Malang, Universitas Negeri Malang. Sagala, H. Syaiful, 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, CV Alfabeta. Sanusi, Bachrawi, 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan, Jakarta, Rineka Cipta. Slameto,2003.BelajardanFaktor-FaktorYangMempengaruhinya,Jakarta,PT Renika Cipta. SobrySutikno,M.2006.PendidikanSekarangDanMasaDepan,Mataram,NTP Press. UdinSWinataputra,2007.MateridanPembelajaranIPSSD,Jakarta,Universitas Terbuka. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 25 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA SISWA KELAS XI IPA2 SMA NEGERI 1 SUKAWATI GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh Ketut Yarsama IKIP PGRI BALI ABSTRACT Duringthistime,teachersapplylectureandquestionandanswer methodinteachingdramaappreciation.Theresult,theabilitytoplay dramaisstilllow.Therefore,teachersimplementingcooperativemethod jigsawtype toimprove theabilityto play drama.The purposeof thisstudy istoimprovestudents' abilitytoplaydramathestudentsofclassXI science2SMANegeri1Sukawatiwiththeapplicationof Cooperative Learning jigsaw type. The design of this implementation uses a class action research. The researchwasplannedtwocycleswiththestagesofplanning, implementationandreflectionobservations.Datacollectedbytestingand observation method. Fromtheresultsof dataanalysisfoundthattheapplicationofthe typeofjigsawcooperativelearningcanenhancestudents' abilitytoplay drama in class XI IPA 2 SMA N 1 Sukawati Academic Year 2010/2011. Keywords: Jigsaw Type Cooperative To Play Drama Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 26 Pembelajaran koperatifyang diterapkan dalam proses pembelajaran sesuaidenganfitrahmanusiasebagaimakhluksocialyangpenuh ketergantungandenganoranglain,mempunyaitujuandantanggungjawab bersama,pembagiantugas,danrasasenasib.Denganmemanfaatkan kenyataanitu,melaluibelajarberkelompoksiswadilatihdandibiasakan untuksalingberbagi(sharing)pengetahuan,pengalaman,tugas,dan tanggungjawab.Salingmembantudanberlatihkarenakerjakelompok adalahminiaturedarihidupbermasyarakat,danbelajarmenyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.Datatentangkondisisiswayangkurangaktifdanbekerjasama yangpenulispaparkandiatasterlihatpuladarisedikitnyasiswayang memberikanrespon(pertanyaan,tanggapan,komentar,dansejenisnya). Guruselamaprosespembelajaraanmenggunakanmetodeceramah,tanya jawab, dan pemberian tugas.Lebihlanjutpenulisuraikan,dikelasXIIPA2hanyakuranglebih 4orang(+10%)anggotakelasyangmemberikanrespondalamproses pembelajaran.Disampinginteraksidalamprosespembelajarankadarnya relatifrendah,prestasibelajaryangdicapaisiswajugarendah.Interaksi yangterjadihanyalahantaragurudengansiswa,sehinggasituasidan kondisi kelas kurang menyenangkan. Dengansituasidankondisikelasyangpenulistemukandiatas berdampaknegatifpadaprestasibelajarnya.Berdasarkanobservasipenulis padacatatannilaisiswakelasXIIPA2ternyataprestasibelajarbahasa Indonesiakhususnyapadasubstansimenerpkandramarelatifrendah (hanyamencapainilairata-ratasebesar65).Tentunyanilairata-ratayang diperolehsiswatersebutbelummemenuhikriteriatuntassepertiyang diterapkan oleh Kurikulumyaitu 70.Berdasarkan data-dataempirisyangpenulistemukan,maka penulis berpendapatbahwa didalamprosesbelajar -mengajarsiswaperludiberikan kesempatanbekerjasamadalamkelompok.Dengankerjasamayangbaik Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 27 dalam kelompok akanmenumbuhkan gairahdanmotivasi belajar siswa dan pada akhirnya prestasinya juga meningkat.Untukmemperbaikiataumeningkatkan kemampuanbermaindrama siswakelasXIIPA2SekolahmenengahAtasNegeri1Sukawati sehubungandenganfenomena-fenomenayangpenulisuraikandiatas, menurutpenulispembelajarankooperatifdenganteknikJigsawmerupakan salahsatualternatifyangdapatdigunakan. Didalampembelajaran kooperatifdenganteknikJigsaw,siswadapatbekerjasama,salingmenisi antaraindividusatudenganyanglaindalamupayameningkatkanprestasi belajarnya.Kooperatifjigsawjugamemilikikelebihanyangdilakonioleh Suyatno(2009:53-54).(1)meningkatkanpemahamansiswasecara bermaknadalampermainandrama,(2)meningkatkanpemahamansiswa secarabermaknadalambermaindrama,(3)meningkatkanpemahaman siswatentangteroridrama,(4)meningkatkanpemahamansiswatentang apresiasisastra. Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakadapatlahdirumuskan masalahpenelitianituyaituapakahpenerapanpembelajarankooperatif denganTipeJigsawdapatmeningkatkankemampuanbermaindramasiswa KelasXIIPA2SMANegeri1SukawatiGianyartahunpelajaran 2010/2011 ? Sejalandenganrumusanmasalahdiatas,tujuanpenelitianadalah untukmengetahuipelaksanaanpembelajarankooperatifdenganTipe JigsawdalammeningkatkankemampuanbermaindramasiswaKelasXI IPA 2 SMA Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2010/2011. Kajian Pustaka Antariasih(2002)menelit itentangKemampuanBermainPeran padaSiswaKelasIXSekolahMenengahPertamaNegeriBlahbatuhTahun Pelajaran 2002/2003. Hasilpenelitiannyamenemukanbahwasiswamampubermain perankarenanilairata-ratakelasnyasebesar76.Sehubungandengan Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 28 penelitiantersebutpenelitianiniadahubungannyatetapiberbedadengan penelitiantersebut.Penelitianinimenelitikemampuansiswapadatataran kemampuanbermaindramamelaluipenerapanpembelajarankooperatif dengantipejigsaw.Kemampuanbermaindramamerupakantataran kemampuanpadaranahyanglebihdalamdibandingkandenganpenelitian ini. Widiantari(2007)menelititentangKemampuanMenyusun NaskahDramapadasiswakelasIXSekolahMenengahPertamaNegeridi Denpasar Tahun pelajaran 2007/2008.HasilPenelit iannyamenunjukkanbahwasiswakelasIXSekolah MenengahPertamaNgeridiDenpasarTahunPelajaran2007/2008mampu menyusunnaskahdrama.Penelitiantersebutmenitikberatkanpada penyusunannaskahmampumenyusunmestimampubermain,sehingga memerlukanwaktuyangrelatiflama.Penelitianinijugamencakup tentang dramatetapisubmaterinyatentangbermaindrama,sehinggaberimbang antara teori dan praktek.Berdasarkantinjauanterhadapkeduapenelitiantersebutternyata adapersamaandenganpenelitianiniyaitusama-samamenelititentang dramapersamaandenganpenelitianiniyaitusama-samamenelititentang dramaperbedaannyaterletakfokusvariabelyangditeliti.Penelititianioni difokuskanpadakemampuanbermaindramadenganpembelajaran kooperatifdenganteknikjigsaw.Dengandemikian,dapatdikatakan penelitianinimasihlayah untuk diteliti. Landasan Teori SumardjodanSaini(1986:IX)apresiasiadalahmencintaidan menikmatisastra. Santosa(2004:8.14-1.15)menyatakanpengertian apresiasiantaralain:(artipertama)apresiasibertaliandengankesadaran masyarakatterhadapnilaisenidanbudaya.Semuanilaiyangterkandung Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 29 dalam karya seni dan budaya membimbing manusia ke arah kehi dupan yang beradab,lebihbaik,danmanusiawai;(artikedua)apresiasibertalian denganpenilaianataupenghargaanterhadapsesuatuhal/masalah,dengan menghargaisesuatuhal/masalahberartimemberiperhatian,penghormatan, menjunjungtinggi,danmengindahkanhalyangdiamanatkankalauperlu melaksanakansesuatuitu;(artiketiga)apresiasibertaliandengandunia ekonomi.Santosa(2004:8.28)menyatakanmanfaatapresiasisastraadalah untukmemberihiburan,kepuasan,kenikmatan,dankebahagiaanbatin ketikakaryasastraitudibacaatauditonton.Jugamendidik,melatih kepekaanbatinatausosialsertamenambahwawasandanmengembangkan kepribadian yang baik pada pembaca atau penonton.MeurutKurnioa(1998:92),dramatermasukragamsastrakarena ceritanya(lakondrama)bersifatimajinatifdalambentuknaskah.Seagai suatuseni,dramamerupakanseniyangkompleks,karenaterkaitdan ditunjangolehseni-seniyanglain,diantaranyasenimusik,seniarsitektur (tatapanggung),senidekorasi,senihias(tatawajahdantatabusana),tata sinar, dan seni tari.Rahmanto(1998:89)menyatakan,pengajarandramadiperlukan karenadramaadalahbentuksastrayangdapatmerangsanggairahdan mengasyikkanparapemaindanpenontonsehinggasangatdigemari masyarakat.Bentukinididukungolehtradisisejakjamanduluyang melekateratpadabudayamasyarakatsetempat.Disampingmudah disesuaikan untuk dimainkan dan dinikmatimasyarakat segala umur, drama sangattingginilaipendidikannya.Karenadramamerupakanperagaan tingkahlakumanusiayangmendasar,dramabarudapatdisusundan dipentaskandenganberhasiljikadiikutipengamatanyangtelitibaikoleh penulis maupun para pemainnya.Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 30 Johnson(2007:296)menyatakan,sepertihalnyapembuatan proyekdanportofolio,pertunjukandramajugabisadipakaisebagaialat ajarsekaligusalatpenilaian.Dalampertunjukan,parasiswa mempertontonkandihadapankhalayakbahwamerekatelahmenguasai tujuan belajar tertentu.Tarigan(1990:74-78)menyatakanagardapatmengevaluasisuatu lakon,makaterlebihdahuluharusdikenalunsur-unsurdramayangbaik. Unsur-unsurdramaantaralain:(1)alur,(2) penokohan, (3)dialog,dan (4) aneka sarana kesastraan dan kedramaan.Tokohataulakonsangatberperanpentingdalamkesuksesan pergelaransuatudrama.Dalamsuatupergelarandrama,biasanyaada beberapajenistokoh.Beberapajenispelakuyangbiasadipergunakan dalamteater/pergelarandramadiantaranya:(1)TheFoil:tokohyang kontrasdengantokohlainnyadanberfungsimemerankansuatubagian pentingdalamlakontersebut,tetapisecarainsidentalbertindaksebagai seorangpembantu.(2)theTypeCharacter:tokohyangdapatberperan dengan tepat dan tangkas. Kemampuan tokoh tipeini serba bisa.Dapatlahdiketahuibahwakeberhasilansuatupentasdrama bergantungpadakemampuantokohdalamberperanataukemampuannya dalam menunjukkan karakter tokoh (Tarigan, 1990 : 76)Dalamsetiaplakon,dialogituharuslahmemenuhiduahal,yaitu: (1)dialogharuslahdapatmempertingginilaigerak.Maksudnyaseorang dramawanharuslahdapatberbuatlebihbanyak.Selainmembuatdialognya menarikhati,diaharusmembuatnyabaikdanselaluwajar;(2)dialog haruslahbaikdanbernilaitinggi.Yangdimaksuddenganbaikdanbernilai tinggidisiniialahdialogituharuslahlebihterarahdanteraturdaripada percakapan sehari-hari.Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 31 Jadi,dialogmerupakanpembicaraanantarpelaku.Dalamhalini,diperlukan kemampuan berbicara yang relevan dengan tema (Tarigan, 1990 : 77) Berbagaisaranayangterdapatdalambidangkesastraandan kedramaanmerupakanunsuryangamatpentingdantarutpulamenentukan keberhasilansuatulakon.Beberapaunsurtersebutdiantaranya:(1) Perulangan,(2)GayadanAtmosfer,(3)Simbolisme,(4)EmpatidanJarak Estetik, secara artistik, (Tarigan, 1990 : 78) Sehubungandenganapresiasidrama,perludiketahuitentang naskahdanlakon.Setiawan(1988:5.33)menyatakannaskahberbeda denganlakon.Naskahmerupakanurutanceritasebelumdipentaskan. Urutanitudalamdramamodernberbentuktulisansedangkandala mdrama tradisionalbiasanyaberbentuklisan(ludruk,ketoprak,lenong,danlain-lain).Lakonadalahceritadarinaskahyangterlihatsaatdipentaskan. Denganbegitu,meskipunnaskahdramayangsamadipentaskandalam waktuyangberlainanatauolehgrupdramayangberbeda,lakonyang munculakanberbeda.Perbedaanitulebihditentukanolehimajinasisang sutradara, gaya para aktor, tatapentas, tatarias, dan sebagainya.Pembelajarankooperatifmerupakanmodelpembelajaranyang mengupayakanseorangsiswamampumengajarkankepadapesertalain. Mengajartemansebayamemberikankesempatankepadasiswauntuk mempelajarisesuatudenganbaikpadawaktuyangbersamaan,iamenjadi narasumberbagipesertalainnya.Pengorganisasianpembelajarandicirikan siswayangbekerjadalamsituasipembelajarankooperatifuntukbekerja samadanmerekaharusmengkoordinasikanusahanyauntukmenyelesaikan tugasnya.Merekaakanberbagipenghargaanbilamerekaberhasilsebagai kelompok. MusliminIbrahimdkk(2006:6)dalampembelajarankooperatif memilikiunsur-unsurantaralain:(1),Siswadalamkelompoknyaharuslah Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 32 beranggapanbahwamerekahidupsepenanggunganbersama;(2),siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik merekasendiri;(3),siswaharuslahmelihatbahwasemuaanggotadalam kelompoknyamemilikitujuanyangsama;(4),siswaharuslahmembagi tugasdantanggungjawabyangsamadiantaraanggotakelompoknya;(5), siswaakandikenakanevaluasiataudiberikanhadiah/penghargaanyang jugaakandikenakanuntuksemuaanggotakelompok;(6),siswaberbagi kepemimpinandanmerekamembutuhkanketrampilanuntukbelajar bersamaselamaprosesbelajar;dan(7),siswaakandiminta mempertanggungjawabkansecaraindividualmateriyangditanganidalam kelompok kooperatif. Tujuanpembelajarankooperatifberbedadengankelompok konvensionalyangmenerapkansistemkompetisi,dimanakeberhasilan individudiorientasikanpadakegagalanoranglain.Sedangkantujuandari pembelajarankooperatifadalahmenciptakansituasidimanakeberhasilan individuditentukanataudipengaruhiolehkeberhasilankelompoknya (Slavin, 1994). Modelpembelajarankooperatifdikembangkanuntukmencapai setidak-tidaknyatigatujuanpembelajaranpentingyangdirangkumoleh Ibrahim,dkk.(2000), yaitu:(1)hasilbelajarakademik,(2)penerimaan terhadap keragaman, dan (3) pengembangan ketrampilan sosial.Padapembelajarankooperatifterdapatenamlangkahutama. Selanjutnyalangkah-langkahpembelajarankooperatifdariawalhingga dapat dilihat pada Tabel 01. Berikut ini. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 33 Tabel 01. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase ke IndikatorAktivitas/Kegiatan guru 1Menyampaikan tujuan dan Memotivasi siswa Gurumenyampaikansemuatujuan pelajaranyangingindicapaidan memotivasi siswa 2Menyajikan informasiGurumenyajikaninformasikepada siswadenganjalandemontrasiatau lewat bahan bacaan 3Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar Gurumenjelaskankepadasiswa bagaimanacaranyamembentuk kelompokbelajardanmembantu setiapkelompokagarmelakukan transisi secara efisien.4Membimbing kelompok bekerja dan belajar Gurumembimbingkelompok-kelompokbelajarpadasaatmereka mengerjakan tugas 5EvaluasiGurumengevaluasihasilbelajar tentangmateriyangtelahdipelajari ataumasing-masingkelompok mempresentasikan hasil kerjanya 6Memberikan penghargaanGurumencaricara-carauntuk menghargaiupayaatauhasilbelajar individu maupun kelompok. Kerangka Berpikir KetrampilanbermaindramaharusdikuasaisiswakelasXISMA (sesuaidenganKTSPtahun2006).Bermaindramadapatmeningkatkan mental,moraldanwawasansastradikalangansiswa.Dalambermain dramadiperlukankelompokmasing-masinganggotamemegangperan sesuaidengankeahlian/kesanggupannya.Anggotadalamkelompoksaling bekerja sama positif sehingga terwujudlah kesan yang benar -benar dramatis dalam permainan.Karena kemampuan siswa dalambermain drama belum tuntas maka pemanfaatanmetodekooperatiftipejigsawdipandanglayakuntuk diterapkan.Metodekooperatiftipejigsawdilaksanakansecara berkelompokdanmasing-masinganggotabekerjasamapositif,saling membantu di dalamnya.Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 34 Hipotesis Tindakan Berdasarkanbahasaanteoretikdapatlahdirumuskanhipotesis tindakanyangberbunyiPemanfaatanPembelajaranKooperatifdengan TipeJigsawdapatMeningkatkanKemampuanBermainDramaSiswaKelas XIIPA2SekolahMenengahAtasNegeri1SukawatiGianyarTahun Pelajaran 2010/2011. METODE PENELITIAN Produser PTK PenelitianinidilakukandiSekolahMenengahAtasNegeri1 SukawatiGianyarpadasiswakelasXIIPA2besertagurupengajar. Keduanyamendapatperhatianyangsamakarenapadadasarnya pembelajaranmerupakansuatuinteraksiyangterjadiantaragurudan siswa. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas.Penelitianinidalampelaksanaannyadirancangdalamnsiklus penelitian,mengingatketerbatasanpeneliti.Adapunhasiltemuannanti merupakanhasilpenelitianyangperludibahas.Secaraumumproduser PTK dapat digambarkan sebagai berikut. Refleksi Awal Rencana Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Observasi / Evaluasi Analisis + Refleksi Rencana Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Observasi/ Evaluasi Analisi + Refleksi Memutuskan Tindakan Terbaik Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 35 Teknik Pengumpulan Data Metodepengumpulandatautamayangdigunakandalampenelitian iniadalahmetodetes.Tesadalahsuatucarauntukmencaridatadengan memberikantugaspadaseluruhrespondenyangnantinyadiperolehskor. Skortersebutdapatdibandingkandenganskorstandar.Tesyangdiberikan berupa tes lisan (tes tugas bermain peran).Instrumenyangdigunakanuntukmenilaikemampuansiswa bermainperandalampenelitianiniberupates(teslisanbermainperan). Teslisanyangdigunakandalammenilaikemampuansiswabermainperan sudahdisusunberdasarkanmateriyangadadalamKurikulumTingkat Satuan Pendidikan/ materiyang disajikan dalam kelas sehingga tes tersebut sudah memiliki raliditas isi.Peningkatanhasiltesbelajarkemudiandianalisisdengan menggunakan rumus:P = 1x1x2x x 100% (Hadi, 2008 : 29) Untuk mencapai peningkatan hasil belajar perindividu.Keterangan: P : persentase peningkatan X2 : skor setelah tindakan X1 : skor sebelum tindakanHasilbelajarsiswatersebutdianalisisdandicarinilairata-rata kelasnya.Dalammenganalisisdatadigunakanujiperbedaannilairata-ratasebelum tindakan dengan setelah tindakan dengan rumus :Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 36 M = XX
(Hadi, 2008 : 29) Keterangan : M: skor rata-rata kelas X : jumlah skor siswa X : jumlah siswa Hasil Penelitian PadabagianinidikemukakanhasilpenelitiandarisiklusIdan siklusII.SemuasubjekpenelitianyangterdiridarisiswakelasXIIPA2 yangberjumlah38orang.Ternyatasemuasiswamemilikidatalengkap. DipilihnyasiswakelasXIIPA2sebagaisubjekpenelit ian,karena berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru pengajar kelas XI IPA 2 danKepalaSekolahdiperolehinformasibahwasiswakelasXIIPA2pada umumnyapasifdanrendahprestasibelajarnyadalampembelajaran, khususnya pembelajaran bermain peran. Oleh karena itu peneliti cenderung untukmengadakanpenelitiantindakankelaspadasiswakelasXIIPA2 yang terdiri dari 38 orang.Untuk menjawab masalah penelit ian ini diadakan dua siklus. Dalam duasiklusitu,penelitimenyajikanduakalipembelajaranbermainperan. Kedua siklus tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. Siklus I DarilangkahyangtelahdilakukanpadasiklusIdiperolehhasil sebagai berikut. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 37 Tabel 02 Rekapitulasi Skor Mentah dan Skor Standar Kemampuan Bermain PeranSiswaKelasXI SekolahMenengahAtasNegeri1Sukawati Tahun Pelajaran 2010/2011 Pada Siklus I NoNama Siswa Skor Mentah Skor Standar 1234 1Adeprima Adiluhur Made7580 2AdiPutra I Made7070 3Agus Oka Wirjaya I Gusti6060 4Agus Purna Jaya I Gede7070 5Agus Putra Wiratmaja I Made8080 6Andi Aries Tenaya Kadek7070 7Anggy Samantha Putra I Wayan7070 8Asih Arini Ni Luh Gede6060 9Bayu Sutrisna I Gusti Putu6060 10Candra Dewi Ida Ayu7070 11Candrawati Ni Made6570 12Dessy Karolina Sari Ni Wayan7070 13Dian Rosita Kadek8080 14Dwi Candra Yadnya Sari Dewa Ayu6570 15Dwi Hendrayana Surya I Made7070 16Eka Candra Merta Sari Dewa Ayu8080 17Eka Tirtayani Ni Putu7070 18Hermadi Putra I Made7070 19Indah Widyasari I Gusti Ayu8080 20Indra Adi Saputra I Wayan7070 21Irvan Ade Candra I Putu8080 22Lavi Arini Ni Made6570 23Mirah Sanjiwani I Gusti Ayu7070 24Murnitha Sari Rahayu Putu6060 Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 38 25PitriWidnyani I Gusti Ayu6570 26Puranamawan Putra I Gede7580 27Putra Wedantha Pande Made7070 28Reni Wijayanti Ni Luh6570 29Ria Safari Ni Kadek7070 30Sarwan Hedi Peradnyana I Nyoman6060 31Sintya Pramestiana Dewi Ni Kadek7070 32Sri Mahadewi Kadek Ayu6570 33Sri Utami Putu7070 34Suarningsih Ni Luh8080 35Suradnya Adi Brata Gede7070 36Teja Dewanti Ni Putu6570 37Wisnu Anugrah Pradana Made6060 38Wisnu Shintaro Waraspati I.B6060 Jumlah 26252650 Rata-rata69,0869,26 Daritabeldiatas,diketahuinilairata-ratasiswapadasiklusI adalah 69,26. Siklus II Hasilyangdiperolehdarilangkah-langkahpelaksanaansiklusII dapat dilihat tabel03 di bawah ini. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 39 Tabel03Rekapitulasi Skor Mentah dan Skor Standar Kemampuan Bermain Peran SiswaKelasXI SekolahMenengahAtasNegeri1 Sukawati Tahun Pelajaran 2010/2011 Pada Siklus II NoNama Siswa Skor Mentah Skor Standar 1234 1Adeprima Adiluhur Made8590 2AdiPutra I Made7580 3Agus Oka Wirjaya I Gusti8080 4Agus Purna Jaya I Gede7580 5Agus Putra Wiratmaja I Made9090 6Andi Aries Tenaya Kadek7580 7Anggy Samantha Putra I Wayan7580 8Asih Arini Ni Luh Gede7580 9Bayu Sutrisna I Gusti Putu7580 10Candra Dewi Ida Ayu7580 11Candrawati Ni Made8590 12Dessy Karolina Sari Ni Wayan7580 13Dian Rosita Kadek8080 14Dwi Candra Yadnya Sari Dewa Ayu7580 15Dwi Hendrayana Surya I Made7580 16Eka Candra Merta Sari Dewa Ayu9090 17Eka Tirtayani Ni Putu7580 18Hermadi Putra I Made7590 19Indah Widyasari I Gusti Ayu8580 20Indra Adi Saputra I Wayan7580 21Irvan Ade Candra I Putu7580 22Lavi Arini Ni Made8590 23Mirah Sanjiwani I Gusti Ayu7070 Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 40 24Murnitha Sari Rahayu Putu7580 25Pitri Widnyani I Gusti Ayu9090 26Puranamawan Putra I Gede7580 27Putra Wedantha Pande Made7580 28Reni Wijayanti Ni Luh7580 29Ria Safari Ni Kadek8080 30Sarwan Hedi Peradnyana I Nyoman7580 31Sintya Pramestiana Dewi Ni Kadek7580 32Sri Mahadewi Kadek Ayu7580 33Sri Utami Putu7580 34Suarningsih Ni Luh7580 35Suradnya Adi Brata Gede7580 36Teja Dewanti Ni Putu7580 37Wisnu Anugrah Pradana Made7580 38Wisnu Shintaro Waraspati I.B8590 Jumlah 29553110 Rata-rata77,7681,84 Daritabeldiatas, diketahuinilairata-ratasiswapadasiklusII adalah 81,84. Pembahasan Hasil Penelitian Untukmengetahuiapakahpembelajarankooperatifdenganteknik jigsawdapatmeningkatkanprestasibermaindramasiswaKelasXISMA Negeri1Sukawatitahunpelajaran2010/2011digunakananalisis kuantitatif dan kuanlitatif.Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 41 Secara kuantitatif, langkah pertama dilakukan dengan mencari nilai rata-ratasiswauntukmasing-masingsiklusdenganmenggunakanrumus: = NX Keterangan: M = Nilai rata-rata siswa; X = Jumlah nilai siswa N = Jumlah siswa. Dengan demikian, pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah: M = 402670= 70,26 Selanjutnya pada siklus II, nilai rata-rata siswa adalah: M = 383110= 81,84 Daridatanilairata-ratadiatasdapatditentukanpersentasepeningkatan prestasi siswa dengan menggunakan rumus : P = X1= x t x 100%Keterangan: P = persentase peningkatan/penurunan prestasi siswa;X = nilai rata-rata siswa siklus I; T = selisih nilai rata-rata siswa siklus I dan siklus II.Dariperumusandiatas,dapatdiketahuibahwapeningkatan prestasisiswaantarasiklusIdanIIdalamaspekbermaindramadengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebesar:P = 70,261 x 11,58 x 100% = 16,48% Analisissecarakuanlitatifdilakukandenganmembahassejumlah temuanyangdianggappentongsebagaiberikut.(1)pembelajaranapresiasi Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 42 dramayangdilakukansecaraberkelompoksangatmembantusiswadalam pengembangansikapsosial,kerjasama,sehinggapermainanperanmenjadi lebihbaikdandapatsalingmembantusiswadalamberperanyangterkait denganwataktokoh.(2)t anyajawabyangdilakukansecaraberkelompok dapatmemberikanstimulasikepadasiswauntuklebihaktifdalamproses pembelajaran, lebih-lebih diserai dengan pujian. Simpulan Berdasarkanhasilobservasinilaitugasdanresponsiswasetelah pembelajaranbermaindramamelaluipembelajarankooperatifdengan teknikjigsawdapatdisimpulkanbahwakemampuansiswamengalami peningkatandarirata-rata70,26menjadi81,84padasiklusII.Ini menggambarkanbahwametodepembelajaranyangditerapkancukup efektifuntukmeningkatkankemampuanbelajarsiswayangbermuarapada hasil belajar. Responsiswasangatpositifterhadappembelajaranini,karena suasanabelajarmenyenangkan,siswamenjadilebihtertarikterhadap proses pembelajaran. Saran-saran Guru-gurudiSMANegeri1Sukawatiagarmemanfaatkan pembelajarankooperatifdenganteknikjigsawinisebagaialternatifuntuk meningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswa.Penerapanpembelajaran kooperatif dengan tipe jigsawini tidak hanya untuk pembelajarana bermain peran,tetapijugadapatditerapkanuntukmateripembelajaranyang lainnya.Siswadisarankanuntuklatihanbermainsecaraintensifsehingga ketrampilaataukemampuannyabermainperandapatditingkatkandan dikembangkan. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 43 DAFTAR RUJUKAN Arends, RJ. 1997.Classroom Instruction. New York : MC Grand. Antariasih2002.KemampuanBermainPeranPadaSiswaKelasIX SekolahMenengahPertamaNegeri1BlahbatuhTahunPelajaran 2002/2003. Skripsi Denpasar Mahasaraswati.Ibrahim. 2002.Contextual Teaching and Learning.Bandung : Mizon Hasi, Sutrisno.2008.Metodologi Research. Bandung : Angkasa Hamalik,Oemar.1994.MediaPendidikan.Bandung:PT.CitraAditya Bakti Johnson.2007.ContextualTeachingandLearning.Bandung:Miszon Media Kurnia, Sayuti. 1998. Teori Sastra. Jakarta : Depdikbud. NurkencanadanSumartrana. 1986.Evaluasi Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional.Nur,MohammaddanWikandari,Retno.2004.pengajaranBerpusaKepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran.Surabay : Universitas Negeri Surabaya.Rahmanto. 1988. Metode Pengajaran Sastra.Yogyakarta : Kanisius Santosa.2004.MateridanPembelajaranBahasadanSastraIndonesia. Jakarta : Penerbitan Universitas Terbuka.Setiawan,Wawan.1998.SanggarBahasadanSastraIndonesia. Jakarta: Depdiknas. Slavin. 1997.Cooperatif learning. Massachusetts : A.Simon Sumajaya.2008.PenggunaanMetodeDemonstrasiSebagaiUpaya MeningkatkanKemampuanSiswaKelasXISMANegeri6 DenpasarDalamBermainDramaTahunPelajaran2008/2009. Skripsi Denpasar Mahasaraswat i. Sumarjo,Jacob.1986.MasyarakatSastraIndonesia. Jakarta:Rineka Cipta. Tarigan,HenryGuntur.1985.MenulisSebagaiSuatuKetrampilan Berbagasa. Bandung : Ganesa. Tarigan,HenryGuntur.1986.MenulisSebagaiSuatuKetrampilan Berbagasa. Bandung : Ganesa. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 44 Tarigan,HenryGuntur.1990.Prinsip-prinsipDasarSastra. Bandung: Angkasa. Tarigan,HenryGuntur.1993.MenyimakSebagaiSuatuKetrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Widiantari.2007.KemampuanMenyusunNaskahDramaPadaSiswa KelasIXSMPNdiDenpasarTahunPelajaran2007/2008.Skripsi Denpasar. Mahasaraswati. Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 45 THE INFLUENCE OF RECTOR LEADERSHIP TO MOTIVATE LECTURER ACHIEVEMENT By:I Wayan Citrawan Nyoman Rajeg Mulyawan ABSTRACT Theaimofthisresearchistoknowabouttheinfluenceofrector leadershiptomotivatelecturerachievementofIKIPPGRIBali.The approachthatusedinthisresearchisempiricapproach,becausethe symptomthatexaminealreadyexistsnaturallyisrectorleadershipto motivatelecturerachievement.ThissurveyisheldatIKIPPGRIBali.The subjectsoftheresearchamountto73peoplebasedbyKrejcietablewith proportional random sampling that meant the appointment of the sample to giveattentiontothebalanceamountofthelecturereveryfacultyin additiontheelectionofallthelecturershavesamechancetobesamples. Thistechniqueischoosedbecausethetakingofsamplesconsiderlecturer amount of each faculty, remembering the lecturer amount of each faculty is notthesame.Thismeanttobethecharacteristicofthepopulation optimallyrepresentedifnot,theconclutionerrorisgettingbigger.The samplewithdrawalisusedrawtechnique. Incollectingdataquestioneris used to get rector leadershipand lecturer achievement mot ivation. From data analyzis that use signification rank 5 % and N = 73the valueofrejectionthatusezerohypothesisinproductmomentvaluetable is0,227,ifcomparetheresultoftheresearchis0,312,theresultofthe researchisbiggerthenthevalueofrejection,sothezerohypothesisis denied and this research is significant.Thedenialofthezerohypotesissaysthatthereisnoinfluence betweenrectorleadershiptomotivatelecturerachievementofIKIPPGRI Bali,the alternative hypothesis that says in this research is acceptable. So theconclutionisthatthereissignificantinfluencebetweenrector leadership to motivate lecturer achievement of IKIP PGRI Bali. 1.LATAR BELAKANG SistempendidikanNasionalIndonesiamerupakansub-sistemdari pembangunannasional.SistemPendidikanNasionalIndonesiamempunyai peranutamadalammengelolapengembangandanpembinaansumberdaya manusiasebagaikekuatansentraldalamprosespembangunan.Melalui Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 46 pendidikanmanusiaIndonesiadiharapkanmelahir kanindividuyang mempunyaikemampuandanketerampilanuntuksecaramandiri meningkatkan taraf hidup lahir batin dan meningkatkan peranannya sebagai pribadi,dosen,wargamasyarakat,wargaNegara,dansebagaimahluk Tuhan. Pembicaraantentangpendidikantidakterlepasdarisudutpandang yangdigunakan.Pendekatansistemmerupakansuatucaramemandang pendidikansecaramenyeluruhdansistemik.Pendidikansebagaisuatu sistemmerupakankesatuanyangutuhdenganbagian-bagiannyayang berinteraksisatusamalain.Pendidikandapatdiartikansebagaisatu keseluruhankaryainsanyangterbentukdaribagian-bagianyang mempunyai hubungan fungsional dalam mencapai tujuan akhir.Melaluiprosespendidikandiperolehhasilpendidikanyang merupakanlulusanyangsudahterdidikyangmengacupadatujuan pendidikanyang telahditentukan. Tujuanpendidikanuntukmasing-masing tingkatpendidikanditetapkanberdasarkankebutuhandanbermuarake tujuanpendidikannasional,yaitumembangunmenusiaIndonesiayang seutuhnya. Selanjut nyahasilpendidikandikembalikankepadalingkunganatau suprasistem.Didalamlingkungannya,hasilpendidikanmerupakan indicatorefektifitasdanefisiensiprosespendidikandalamsistem pendidikan.Darihasilpendidikansistempendidikanakanmendapatkan umpanbalikyangdapatdigunakanuntukmemperbaikidanmeningkatkan mutu proses pendidikan.UniversitasatauInstitusisebagaisubsistempendidikanmengolah sumberdayainput(resourcesinputs)melaluiprosespendidikan( education process)menjadioutputpendidikan(educationoutputs).Ketigahalini saling terkait dan salingmempengaruhi dalammencapai tujuan pendidikan. Bahwapengubahaninputmenjadioutputtidaklepasdariupayadanproses Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 47 salingmempengaruhiantaraindividuyangterlibatdidalamnya,s eperti dosen,pimpinan,parapegawai,sertasaranadanprasaranasangat menentukan dalam mewujudkan cita-citayang diinginkan.Pendidikan merupakan upaya sadar untuk menyiapkan peserta didik melaluikegiatanbimbingan,pengajarandanataupelatihanbagi peranannya dimasayang akan dat ang. Artinya pendidikanmempunyaimisi mengembangkan danmeningkatkanmutu sumber dayamanusia secara utuh untukmencapaikebahagiaandankesejahteraandirinya,untukmengemban tanggungjawabdalampembangunanmasyarakatdanbangsanya. Pelaksanaanpendidikaninidiselenggarakanantaralainmelaluijalur perguruan tinggi sampai universitas.Untukmelaksanakanmisipendidikan,diperlukansistemdan programpendidikanyangbermutu,yangbisadinilaidariprosesdan hasilnya, yang t idak hanya dari sisi akademik tetapi mencakup segala aspek kepribadian peserta didik.Mutupendidikanyangberupaprestasibelajardalambentuk keseluruhankepribadianpesertadidikitusangattergantungpadaberbagai unsursecarabersama-sama,unsuritupalingsedikitmencakupprogram pendidikan,saranadanprasarana,sistempenilaian,pengelolapendidikan, peserta didik dan pendidik sebagai pengajar.Dariuraiandiatas,untukjenjangpendidikantinggi,salahsatu faktoryangesensialuntukmenunjang tercapainyatujuanpendidikantinggi adalahdosen.Dosenmempunyaiperansentraldidalamprosesbelajar mengajar,karenadosensecaralangsungberinteraksidenganmahasiswa, danmenentukan tingkatkeberhasilanmahasiswa.Kemampuandosenuntuk mengelolaprosesbelajarmengajardapatmendorongmengembangkan potensiyangdimilikiolehmahasiswa. Olehkarenaitu,perhatianpimpinan padapeningkatankemampuandosenadalahsangatpentingdemi terwujudnya peningkatan mutu pendidikan.Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 48 Selanjutnyakesadarandosenuntukmenjungjungtinggiprofesinya sendirisangatpentingbagikelancaranpelaksanaantugasnya.Dosenyang banggaterhadapprofesinyaakandapatmelaksanakantugasdengan semangat dan disiplin tinggi untuk mewujudkan pendidikan di universitas.Usahauntukmengelolasumberdayamanusiaagardosendapat bekerjasecaraefektifuntukmencapaitujuanuniversitastidaklahmudah. Untukitudiperlukanpimpinanyangmampumenerapkanperilaku kepemimpinanyangefektif,pengaturansertamenciptakanhubungan manusiayangbaik.Seorangpemimpindalammenjalankantugasnyasecara normatifmemahamimanajemenkampussebagaimanamanajemen organisasilainnyayangmemilikimasalahkhas,seperti:masalahyang menyangkutpengelolaanpengajaran,pengelolaanmahasiswa,pengelolaan personalia,pengelolaansaranadanprasarana,danpengelolaanhubungan perguruan tinggi dengan masyarakat. Halyangtidakkalahpentingnyaterkaitdengantercapainyaapa yangmenjaditujuanseseorangadalahaspekmotivasiyangmenggerakkan oranguntukberbuat sesuatuterdiridari2aspek,yaituaspeksubjektifdan objektif.Aspeksubjektifmerupakankondisiyangberadadalamdiri individuyangberwujudneedberasaldarimotifyangmendorongbekerja untukmencapaikebutuhan.Sedangkanaspekobjektifadalahaspekyang beradadiluarindividuyangberwujudinisiatifatautujuan(goal).Motivasi merupakankeadaandidalamindividuyangmenggerakkanuntukelakukan sesuatu.Tanpamotivasi,makatidakakannadatujuandantingkahlaku yangdiorganisasikanolehindividubaikditempatkerjamaupundiluar tempat kerja. Berdasarkanpaparantersebut,permasalahanyangdikajipada penelitianinidaninginmemperolehjawabanadalahapakahadapengaruh kepemimpinanrektorterhadapmotivasiberprestasiparadosendiIKIP PGRIBali?.Tujuanyangingindicapaidalampenelitianiniadalahuntuk Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 49 mengetahuiada tidaknyapengaruhkepemimpinanrektor terhadapmotivasi berprestasiparadosendiIKIPPGRIBali.Hasilpenelitianyangdiperoleh dapatbermanfaatuntukmeningkatkankinerjaparadosendiIKIPPGRI Bali. 2. DESKRIPSI TEORETIS Motivasi Berprestasi Motivasimerupakanfaktorpentingdidalammemahamiperilaku manusia dalamhubungannya dengan manusia lain, seperti dalam kehidupan bermasyarakat danberorganisasi.Motivasiadalahfaktor pemicu timbulnya perilakumanusia,dimanamanusiamemilikikebutuhan-kebutuhandan secara sadar ataupun tidak berusaha memenuhinya. Motivasiyang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannyaitu.Jadiperilakumanusiapadadasarnyaberorientasipada tujuan,yaitudimotivasiolehkeinginanuntukmencapaitujuan tertentu.(Hersey dan Blanchard, 1988:18) Didalamorganisasi,pemahamantentangmotivasiadalahmasalah yangtidaksederhanakarenakebutuhandankeinginanindividusebagai anggotaorganisasitidakhomogeny,tetapisebagaiacuandapatdikatakan bahwamotivasimerupakansesuatudidalamdirimanusiayangmemberi energi,aktivasidangerakanyangmengarahkanperilakuuntukmencapai tujuan(Koontz,dkk, 1982:632)Denganmemahamipengertianmotivasi sertamengetahuimotivasimanusialainmakakitadapatmengambilsikap yangsesuai.Motivasibagiseoranganggotaorganisasidapatdikatakan sebagaikesediaanuntukmengeluarkantingkatupayayangtinggikea rah tujuan-tujuanorganisasi,yangdikondisikanolehkemampuanupayaitu memenuhi sesuatu kebutuhan individual (Robbins, 1995: 212)Motivasiyangadadidalamdirimanusiadapatdiuraikan berdasarkantigapendekatanyaitupendekatanperilaku,pendekatan Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 50 kognitifdanpendekatanhumanis.Merekayangmenganutpaham pendekatanperilakumengatakanbahwamotivasiberawaldarisituasi, kondisi dan objek yangmenyenangkan, jika halinimemberi kepuasan yang berkelanjutanmakaakanmenimbulkantingkahlakuyangsiapuntuk melakukansesuatu.Kelompokyangmenganutfahamkongnitif mempercayaibahwayangmempengaruhiperilakuindividuadalahproses pemikiran,karenaitupenganutpahamkongnitifmemfokuskanpada bagaimanaindividumemprosesinformasidanmemberikanpenafsiran untuksituasikhusus.Sedangkankelompokhumanismengatakanbahwa manusiabertindakpadasuatulingkungandanmembuatpilihanmengenai apa yang dikerjakannya (Robbins, 1995: 360) Sebagaisuatukonstrukyangmemberiandildidalampembentukan perilakumanusia,motivasidapatdiartikansebagaifaktorpendorongyang berasaldaridalamdirimanusia,yangakanmempengaruhicarabertindak seseorang,untukmemenuhikeinginannyaataumencapaitujuantertentu. Pengertianserupatentangmotivasi,ialahkerelaanuntukberusahasecara sungguh-sungguhdalamrangkamencapaitujuanorganisasiyangdisertai dengankemampuanberusahagunamencapaikeinginandankepuasan beberapa individu dalam organisasi tersebut (Robbins, 1997: 38)Disampingitudidalampembahasanlebihluasfaktormotivasi anggotaorganisasidikaitkandenganusaha-usahauntukmencapaitujuan organisasidenganpenekananpadaintensitasusahadanpencapaian terhadaptujuanorganisasisertakepentinganindividudalamorganisasi.Motivasimerupakandorongandidalamdirimanusiayangmengaktifkan, menggerakkansertamengarahkanperilakuuntukmencapaitujuan,sebagai suatukonsepyangdimanfaatkanuntukmenguraikankekuatan-kekuatan yangbekerjaterhadapataudidalamdiriindividuuntukmemulaidan mengarahkanperilaku,dimanaunsureutamauntukmengertimotivasi Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 51 adalahdenganmemmahamihubunganantarakebutuhan,dorongandan tujuan yang ada di alam diri manusia.(Luthans dalam Gunada,2000: 23) Darigambarprosesmotivasisepertidiatas,dapatdilihatbahwa kebutuhandankeinginanakanmenyebabkantimbulnyaketegangan-ketegangandidalamdirimanusia.Padatahapselanjutnyadariketeganagn yangtimbulakanmerangsangtimbulnyadorongan-dorongandidalamdiri, dimanadorongatersebut akanberperandalampembentukanperilaku manusiauntukmenemukanformulamencapaitujuan,yangberarti terpenuhinyakebutuhandankeinginan.Perilakupencarianyang memungkinkantujuantercapaiakanmenyebabkanpengurangan ketegangan-ketegangandidalamdiri,dankalautujuantercapaiberarti kebutuhan terpuaskan (Robbins, 1995: 213) Unitdasardariperilakumanusiaadalahaktivitasataukegiatan, karena pada dasarnya perilaku manusia merupakan kumpulan dari kegiatan-kegiatanyangberlangsungsecaraberkesinambungan.Padawaktuyang sama,bisasajamanusiamelakukanlebihdarisatukegiatan,akantetapi jikahalitutidakdapatdikerjakansecarabersama-samamakamanusia harusmemilihkegiatanmanayangakandilakukannyaterlebihdahulu.Di dalamprosespemilihankegiataninipertimbanganmanusiadidasarkan olehmotivasinya,karenaitumotivasidapatdikatakansebagaisekumpulan faktoryangmendorong,menopangdanmengarahkanperilakumenuju KeteganganDorongan Perilaku Pencarian Ketegangan Berkurang Kebutuhan dipuaskan Kebutuhan Tak Terpuaskan Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 52 pencapaiantujuan.Jikamelihatprosesinimakamotivasidapatpul a dikatakansebagaisuatudorongandidalamdiriindividuyang menggerakkanindividuuntukmelakukantindakanuntukmencapaitujuan tertentu (Terry dan Franklin, 1985: 298) Motivasidapatditimbulkanolehfaktorinternaldaneksternal, tergantungdarimanasuatukegiatandimulai.Motivasiinternaladalah doronganyangberasaldaridalamdiriseseorang,sedangkanmotivasi eksternaladalahdoronganyangberasaldariluardirimanusia.Walaupun sebetulnyamotivasidibangundiatasmotivasiinternal(Hadiprojo,dan Handoko,1986:257).Kebutuhandankeinginanyangadadididalamdiri akanmenimbulkanmotivasiinternal,menjadisesuatukekuatanyang mengarahperilaku,tetapidalamkenyataantidaksemuamotivasiinternal menjadisuatukekuatanyangdapatmemuaskankebutuhan,terkadangjika tujuantidaktercapaimakaterjadimekanismepertahanandiripada manusia,misalnyaiamelakukanrasionalisasi,berkompromi,mengundurkan diri, tetapi dapat pula menjadi regresi atau agresif.TeoriKebutuhanManusiayangiperkenalkanolehMaslow, mengatakanbahwaadalimatingkatankebutuhanmanusia,yaitu kebutuhan fisik,kebutuhanakanrasaaman,kebutuhansosialisasi,kebutuhanakan penghargaandanaktualisasidiri(Maslow,1970:35)Pertamaadalah kebutuhanfisik(psysiologicalneeds),yangmerupakankebutuhanmanusia tingkatpertamayangpalingbawah.Termasukdidalamkebutuhanfisikini adalahsandang,pangan,papandanseks.Keduaadalahkebutuhanakan rasaaman(safetyandsecurityneeds),dimanayangtermasukdidalam kebutuhaniniadalahrasaamandidalamdiri,keselamatandiri,bebasdari ketakutan,bebasdariancamandanyanglainnya.Ketigaadalahkebutuhan akansosialisasiyaitukebutuhanuntukdicintai,dikasihi,diterimaoleh teman dan lingkungan sosial.Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 53 Kebutuhanfisik,kebutuhanrasaamanbersama-samadengan kebutuhansosialisasidogolongkansebagaikebutuhantingkatrendah. Sedangkanduatingkatanselanjutnyadigolongkansebagaikebutuhan tingkattinggi.Keempatadalahkebutuhanuntukdihargai( esteemneeds), dimanadidalamkebutuhaniniantaralain:kebutuhanuntukmendapat penghargaan,dihargaihasilkerjanya,rasapercayadiri.Kelimaadalah kebutuhanmengaktualisasikandiri( selfactualizationneeds),merupakan kebutuhan tingkat tertinggidimanatermasukdiantaranyaadalahkebutuhan untukmenunjukkankemampuandiri,mewujudkaneksistensi,ekspresi kreatif dan lain-lain (Maslow, 1970: 35-46) HirarkikebutuhanmanusiamenurutMaslowharusdipenuhisecara berurutan,mulaidarikebutuhanpalingrendahyaitukebut uhantingkat pertama.Manusiamemerlukankebutuhanyanglebihrendahuntukdapat dipuaskanpertama-tamasebelummenginjakpadaupayapemenuhan kebutuhanselanjutnya.Padakondisidimanakebutuhanlebihrendahbelum terpuaskanmakakebutuhandengantingkatlebihtinggiakanterdesakke belakang, demikian pula sebaliknya.McClellandyangdikutipolehHaroldKoontzdkk,menyebutkandi dalamteorinyabahwakebutuhanmanusiadapatdikelompokkanmenjadi tigayaitukebutuhanuntukberkuasa( needforpower),kebutuhanuntuk berafiliasi(needforaffiliation)dankebutuhanuntukberprestasi( needfor achievement).(1)Manusiayangmempunyaikeinginanberkuasatinggi mempunyaikeinginanberkuasatinggimempunyaikeinginanyangbesar untukmenanamkanpengaruhnyadanmengendalikanoranglain,dimana selalumencariposisiuntukmemimpin,penuhdaya,pintarbicara,keras kepala,sukamemerintahsertagembirajikaberbicaradidepanumum.Motivasiuntukberkuasamerupakandoronganuntukmempengaruhiorang lain,untukmengubahsituasi,yangakanmenimbulkandampakpada organisasi.(2)Manusiayangmempunyaikebutuhanafiliasiyangtinggi Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 54 umumnyasenangsosialisasi,senangdicintaidantidakmenyukai kesendirian,diasingkanolehlingkungansosialdansebagainya.Manusia jenisinimenikmatirasakeakrabandansalingpengertian,slalusiap menghiburdanmenolongorangyangkesulitansertamenyenangi persahabatan.Motivasiuntukberafiliasimerupakandoronganuntuk berhubungandengan orangatasdasarsosial.(3)Manusiayangmempunyai kebutuhanberprestasitinggimempunyaikeinginantinggiuntuksukses, dimanakeinginanuntuksuksesinisamabesardenganketakutannyauntuk gagal.Manusiajenisinimenyukaitantangan,beranimengambilresiko, beranimenghadapikesulitan,sanggupmengambilalihtanggungjawab dalamtugas,tangkas,senangbekerjakeras,sertacenderungmenonjolkan diri (Koontz dkk dalam Gunada, 2000:28) TeorimengenaikebutuhanhidupmanusiamenurutTeoriERG dapatdikelompokkanmenjaditiga,yaitueksistensi( existence), keterhubungan(relatedness)danpertumbuhan(growth).Maksuddariteori dariketigapengelompokanituadalah:(1)Eksistensiadalahkebutuhan eksistensiuntukbertahanhidupmerupakankebutuhanfisik,misalnya makan,minum,sexdankebutuhanfisiklai nnya.(2)keterhubunganadalah kebutuhanuntukberhubungandenganmanusialain,sosialisasi,saling membutuhkansepertidengankeluarga,sahabat,atasan,keanggotaandi dalammasyarakat.(3)Pertumbuhanadalahkebutuhanmanusiauntuk menjadiproduktifdankreatifmisalnyadiberdayakandidalampotensi tertentu dan berkembang secara terus menerus.TeoriduafaktoryangdiperkenalkanolehHerzbergmembagi motivasimanusiamenjadiduakumpulanyaitufaktorperawatan (maintenance factor) dan faktor (motivational faktor). (1) Faktor perawatan yangbersifatekstrinsik,dimanafaktor-faktorperawataninijikatidakada akanlebihmenyebabkanketidakpuasandibandingkanmenyebabkan kepuasanjikafaktorituada.Termasukdidalamlingkunganfaktor -faktor Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 55 perawatanadalahkebijakandanadsministrasiperusahaan,supervise, hubungandengansupervisor,hubungandenganrekansekerja,hubungan denganbawahan,gaji,keamanankerja,kehidupanpribadi,kondisikerja danstatus.(2)Faktormotivasionalyangbersifatintrinsi k,merupakan faktor-faktoryangkehadirannyaakanmenyebabkankepuasankerja sekaligusmemberikanmotivasijikaada.Termasukdidalamfaktor -faktor motivasionaladalahpencapaianprestasi,penghargaan,kemajuan, pekerjaan sendiri, kemungkinan untuk maju dan t anggung jawab. Dariuraianteorimengenaimotivasidiatas,makayangdimaksud denganmotivasiberprestasiadalahsuatudorongan,upayadankeinginan individuyangmengarahkanperilakunyauntukberprestasidenganbaikdi dalambekerja,yangmencakupaspek:bekerjadenganbaik,memanfaatkan umpanbalik,berusahauntukmencapaitujuan,bekerjadengantanggung jawab,beranibersaing,menikmatikesuksesan,kesediaaanmenerimatugas serta takut akan kegagalan. Kepemimpinan Kepemimpinanadalahprosesmendorongdanmembantu oranglain untukbekerjasecaraantusiaskearahtujuan(DavisdanNewsterm,1985: 158)Kepemimpinanadalahsebuahbagianyangpentingdarimanajemen tetapi bukanmerupakan keseluruhan darimanajemenitu sendiri. Pemimpin antaralaindiwajibkanuntukmerencanakandanmengorganisasikan, tetapi peranutamapemimpinadalahmempengaruhioranglainoranglainuntuk berusahamencapaitujuandenganantusias.Haliniberartibahwajika perencanaanmerekajelek,sehinggamenyebabkankelompoknyamenuju padaarahyangsalah.Gagasanmerekadapatmenerimakelompoknya bergerak,merekahanyatidakdapatbergerakmenujukearahyangdapat melayani tujuan organisasi (Davis dan Newsterm, 1985: 158)Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 56 Kepemimpinanadalahprosesmempengaruhioranglainuntuk mengerjakanapayangandainginkanuntukdikerjakanolehmereka. Konsep demikian kelihatannya cukup sederhana pada permukaannya, tetapi padakenyataannyaseringkalikompleks.Dimanadidalamkepemimpinan hadirsuatuprosesmengarahkandanmempengaruhitugas-tugasyang berhubungandengankegiatananggotakelompok.Daripengertiantersebut makadapatdiuraikanempatimplikasipenting,yaitu(1)kepemimpinan melibatkanoranglainsebagaiberikut,misalnyakaryawan.Dengan keinginanmerekauntukmenerimapengarahandaripimpinan,anggota kelompokmembantumendefinisikanstatuspimpinandanmembuatproses kepemimpinanmemungkinkan;tnpaorangmengarahkan,semuakualitas kepemimpinandariseorangmanajerakananyangtidakseimbangantara pemimpindananggotakelompok.Anggotakelompokbukantanpa kekuatan;merekadapatdanmembentukkegiatandalamsejumlahcara. Selainitupemimpinbiasanyamempunyaikekuatanlebih.(3) kepemimpinanadalahkemampuanmenggunakanbentuk-bentukkekuatan yangberbedauntukmempengaruhiperilaku-perilakupengikutdalam sejumlahcara.Tentusaja,pemimpintelahmempengaruhikaryawanuntuk membuatpengorbananpribadiuntukkebaikanperusahaan.Kekuatan membawapengaruhkitapadaaspekkeempatkepemimpinan.(4)aspek gabungandariketiganyadanmengakuibahwakepemimpinanadalah tentangnilai-nilai(values).Iniadalahsebuahcatatanberhargabahwa meskipunkepemimpinanadalahdihubungkansecaratinggidanpenting bagimanajemen,kepemimpinandanmanajemenbukanlahkonsepyang sama (Freeman, dan Gilbert, 1995: 470) Kepemimpinanadalahprosesseorangindividuuntukmemengaruhi anggotakelompoklainkearahpencapaiantentangdefinisitujuan kelompokatauorganisasi.Catatanmenurutdefinisiini,kepemimpinan adalahterutamasebuahprosesmelibatkanpengaruhorangdimanaseorang Nomor 13 Tahun VII April 2012 ISSN 1907-3232 57 pemimpinmengubahkegiatan-kegiatanatausikap-sikapdaribeberapa anggotakelompokataubawahan.Kepemimpinanataumemimpin( leading) adalahmempengaruhioranglainuntukmengerjakanapayangpimpinan inginkan mereka kerjakan(Mondy, dan Premeux, 1993: 332) Kepemimpinanmerupakankemampuanuntukmempengaruhidan memotivasioranglainuntukmencapaitujuan-tujuanorganisasi.Proses kepemimpinanmelibatkanpenggunaankekuasaanuntukmenentukan tujuan-tujuankelompokatauorganisasi,memotivasianggotaorganisasi untukbekerjakearahpencapaiantujuantersebut,danmempengaruhi dinamikakelompokdanbudayaorganisasi.Seorangpemimpinadalah seorangyangmemajukantujuanorganisasidenganmempengaruhisikap dankegiatan-kegiatanoranglain.