27
• Analgesik dapat dibagi dua yaitu : – Analgesik antipiretik – Analgesik opioid • Perbedaan : – Analgesik antipiretik : mengatasi nyeri perifer/integumen, tidak menyebabkan adiksi – Narkotik analgesik : mengatasi nyeri piseral dan menyebabakan adiksi

analgetik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

desman

Citation preview

  • Analgesik dapat dibagi dua yaitu :Analgesik antipiretik Analgesik opioid

    Perbedaan : Analgesik antipiretik : mengatasi nyeri perifer/integumen, tidak menyebabkan adiksiNarkotik analgesik : mengatasi nyeri piseral dan menyebabakan adiksi

  • Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamsi nonsteroid (AINS) merupakan obat yang heterogen, berbeda secara kimia Prototipe obat ini adalah aspirin/aspirin like drugs Mekanisme kerja menghambat sistem biosintesa prostaglandin PG berperan dlm patogenese inflamasi algesia dan demam

  • Efek farmakodinamikBersifat antipiretik analgesik dan anti inflamasi tetapi ada perbedaan aktivitas diantara obat tsbEfek analgesik efektif terhadap nyeri dg intensitas rendah sampai sedang mis : sakit kepala, mialgia, artalgia dan nyeri dr integumen Efek antipiretik menurunkan suhu tubuh hanya pada keadaan demam Efek terhadap sal cerna : iritasi sal cerca , sampai perdarahan lambung.

  • FarmakodinamikOral diabsorpsi dg cepat dilambung,sebagian di usus halus bag atas. kadar teringgi 2 jam tergantung kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet, PH permukaan mukosa, dan waktu pengosongan Rektal lebih lambat dan tdk sempurna shg cara ini kurang dianjurkan

  • Distribusi : seluruh tubuh 80-90 % terikat albumenMetabolisme : hati dan jaringan lainEksresi : ginjal kel keringat dan empedu

  • Efek sampingSal Cerna : iritasi : mual, rasa tertekan pd lambung, perdarahan sedikit masifPenggunaan lama tukak lambungK I : penderita dg keluhan lambung

  • Klasifikasi;Derivat asam salisilatAsam asetil salisilatSalisilamidDifunisal Sediaan :Aspirin (asam asetil salisilat ) tablet 100 mg u/anak, 500mg u/ dwsMetil salisilatObat gosok linolien salepAsam salisilatKeratolitik pada kulit

  • Derifat para aminofenol :AsetaminofenParasetamolFenasetinSediaan : Parasetamol tablet 500mg, syrup yg mengandung 120mg /5 ml

  • Parasetamol E S : anemia hemolitik(kronik) nefropati, Efek toksis akut : Nekrosis hati, ginjal Koma hipoglikemikHepatotoksik dosis tunggal :10-15 gr/htDosis tablet 500mgDewasa 300mg-1 gr setiap kali max 4gr/hrAnak 150-300mgsetiap kali max 1,2 gram

  • Derifat pirazolon ;DipironDifenibutazonOksefen butazonSediaan :Fenibutazon tablet salut gula 100mg dan 200 mgIndikasi : U/ pirai/Gout akut, artritis rematoid dan ggn sendi otot.Efek non terapi : reaksi kulit , iritasi lambung, K I : hipertensi, peny jantung ginjal ggn fungsi hati

  • Dipiron : Indikasi : analgetik, antipiretik u/suntikanAntiinflamasi lemahAnalgetik pd peny Hodkin u/demam, penartritis nodosa E S :AgranulositosisAnemia aplastikDi AS fatalTrombositemia

  • Derifat asam propoinat :IbuprofenKetiprofenNaproxenDiklopenak Derivat asam organikAsam mefenamatGlafenin

  • Anti inflamasi :Meningkatkan kerusakan mikrovaskulerVermeabilitas vaskulerMigrasi leukosit kejaringan radangReaksi jaringan terhadap rangsang

    Urikosurik :Efek meningkatkan eksresi asam urat terlihat pd dosis >> Aspirin 5 gr/hr, dosis < penahanan retensi asam urat

  • Saluran cerna :Merangsang sal cerna mual,muntah gastritisJangka lama, dosis >> tukak lambung,perdarahanPernapasan : HiperventilasiIntoksikasi respirator Alkalosis respiratorKeseimbangan Asam basa :PH darah meningkat, asidosis metabolik

  • KardiovaskulerDosis >> meningkatkan volume plasma 20%Menghambat agregasi trombosit Waktu perdarahan Dosis 6 gram /hr protombin darah3-4 gr/hr menurunkan kadar Fe darah Kini aspirin dosis kecil : 50-100mg.hr propilaksis

  • Implikasi keperawatanPengkajian :Informasi umum :klien dg ashma,alegi dan polip hidung beresiko mengalami hipersensitifatas, kaji adanya Rinitis, ashma dan urtikariaArhrtitis : kaji nyeri dan rentang gerak sebelum 1-2 jam setelah pemberianNyeri : kaji nyeri, seb 1-2 jam pemberianDemam : pantau suhu, catat yg berhubungan dg demam (diaforesis, takikardi, malaise)Pertimbangkan lab : dpt menyebabkan perpanjangan masa perdarahanyg menetap setelah pemberian th/

  • DX :NyeriGangguan mobilitas fisikKurang pengetahuan b.d program pengobatanImplementasi:Info umum:pemberian bersama analgesik opioid efek analgesik > besarPO : untuk efek awal berikan 30 mnt,sbl atau 2 jam stlh makanDishmenorea: berika sesegera mungkin setelah awitan mens

  • Penyuluhan :Anjurkan minum obat dg segelas air dg posisi tegak slm 15-30 Obat dapat menyebabkan kantuk,pusingtdk mengemudi/aktivitas yg membutuhkan kewaspadaan Peringatkan klien utk menghindari penggunaan bersama alkohol, aspirin, ibuprofen, asetaminofel,Anjurkan klien utk memberitahu dr mengenai program pengobatan sebelum dilakukan tindakan /pembedahanEvaluasi :Efek Th/ ditunjukkan dengan :Perbaikan mobilitas sendi, penurunan keparahan nyeri, penurunan demam,

  • ANALGETIK NARKOTIK /OPIOIDMemiliki sipat opium dan morfinu/ hilangkan nyeri narkose penurun kesadaran =stuporAdiksi waktu lama ketergantunganTelah digunakan 200 tahunAntagonis morfin 1941

  • Golongan opioidBerasal dari opium morfinSenyawa semisintetik morfinSenyawa sintetik berefek spt morfinEndogenus opiat : terdapat dlm tubuh dlm keadaan sakit sampai batas ambang ttt aktif sakit hilang

  • Penggunaan umum :Penatalaksanaan nyeri sedang s.d berat.Kerja obat :Opioid berikatan dg reseptor SSP perubahan persepsi dan respon thd nyeriK I :hipersensitifitas terhadap masing-masing agens

  • Perhatikan :Gunakan hati-hati pd nyeri abdomen yg tdk terdiagnosa, trauma kepala, peny hatiGunakan dosis awal yg kecil pd lansia, peny pernapasan Penggunaan kroniktoleransi memerlukan dosis >> ketergantunganInteraksi :sipat depresan SSPdari obat lain termasuk alkohol,antihistamin, antidrepasan, sedatif

  • Implikasi keperawatanPengkajian :Kaji jenis lokasi dan intensitas nyeri sebelum dan pada puncak reaksisth pemberianKaji T V sebelum dan secara periodik selama pemberianPenggunaan jangka panjang ketergantungan psikologis dan fisiologis serta toleransiKaji fungsi usus secara rutin asupan cairan dan serat, pelunak feses dan laksatif dapat meminimalkan efek konstipasi.Pantau I/O, jika terjadi perbedaan kaji adanya retensi urinBila terjadi overdosis : Nalokson (Narcan) sbg antidotum, pantau ketat

  • DX :NyeriGangguan persepsi sensori: penglihatan, pendengaran,(e s).Resiko cedera(e s)Kurang pengetahuan Implementasi :Jelaskan nilai Th/ meningkatkan efek analgetikPemberian teratur lebih efektifPemberian bersama non opioid efek tambahan dosis rendahPemberian dihentikan bertahap cegah gejala putus obat

  • Edukasi :Ajarkan bagaimana/kapan minta obat pereda nyeriPusing dan kantuk tdk mengemudi/aktivitas kewaspadaanPerubahan posisi cegah hipotensi ortostatikPeringatkan menghindari alkohol/depresan ssp bersamaan obat iniAnjurkan posisi miring, batuk dan nafas dalam setiap 2 jam cegah atelektasis Evaluasi :Berkurang keparahan nyeri tanpa perubahan yg bermakna pd tkt kesadaran,status pernafasan, TD

  • Agonis opioid :Alfentanil, kodeinFentanil, hidrokodonHidromorpon,Levorfanol, meferidinMetadon, morfinOksimorfonsufentanilOpioid antagonisBufrenorfin, butorfanol, dezosinNalbifin, pentazion

  • ****************