4
Informasi Utama : Harga daging sapi di pasar dalam negeri pada bulan November 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,4% dibandingkan dengan bulan Oktober 2011. Harga daging sapi juga mengalami kenaikan sebesar 2,9% jika dibandingkan dengan bulan November 2010. Rata-rata harga tertimbang pada bulan November 2011 yaitu Rp. 67.273/kg; Harga daging sapi secara nasional dalam satu tahun terakhir relatif stabil, dengan koefisien keragaman harga pada bulan Desember 2010 sampai dengan bulan November 2011 sebesar 2,1%, tetapi pada tingkat harga yang relatif tinggi yaitu rata-rata mencapai Rp. 66.433/kg; Disparitas harga daging sapi antar wilayah pada November 2011 relatif moderat dengan koefisien keraga- man antar wilayah sebesar 9,4%, lebih tinggi dari disparitas pada Oktober 2011 yaitu 8,7%; Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo), Johny Liano, mengungkap- kan bahwa impor sapi bakalan tahun 2012 diperkirakan berkurang. Surutnya impor tersebut disebabkan oleh bertambahnya populasi sapi dalam negeri; Hasil penelitian Institut Pertanian Bogor mencatat konsumsi daging tahun ini 1,87 kg per kapita per tahun, sehingga untuk memenuhi kebutuhan daging sapi tahun depan 448.800 ton masih harus impor 72.290 ton setara dengan 441.600 ekor sapi. Tinjauan Pasar Daging Sapi November 2011 Gambar 1. Perkembangan Harga Bulanan Daging sapi Paritas Impor dan Daging Sapi Dalam Negeri Edisi : 11/SAP/TKSPP/2011 Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Daging Sapi di Beberapa Kota (Rp/kg) Sumber: World Bank dan BPS, 2011 (diolah) Sumber : Dinas Perindag daerah, 2011 (diolah) Catatan : Rata-rata nasional adalah rata-rata tertimbang dengan menggunakan jumlah populasi.sebagai faktor pembobot. Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali, Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Oktober 2011 2010 November Oktober November Nov '10 Okt '11 Jakarta 66.362 67.105 67.200 1,3% 0,1% Bandung 63.060 65.667 65.800 4,3% 0,2% Semarang 60.000 60.000 60.000 0,0% 0,0% Yogyakarta 63.950 65.212 64.670 1,1% -0,8% Surabaya 58.667 59.948 60.600 3,3% 1,1% Denpasar 49.286 53.000 53.000 7,5% 0,0% M e d a n 65.000 70.000 70.000 7,7% 0,0% Makassar 65.000 65.000 65.000 0,0% 0,0% Rata-rata Nasional 65.346 67.012 67.273 2,9% 0,4% Δ Nov '11 thd Nama Kota 2011 JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV 2010 2011 Paritas Impor 37.918 40.334 42.652 44.923 43.718 40.613 40.064 41.648 41.562 42.020 42.342 46.536 51.031 50.064 50.210 50.925 47.647 46.066 46.643 46.907 46.306 47.497 51.380 Harga Domestik 61.124 61.121 61.008 61.000 60.890 60.876 62.058 65.349 69.109 64.984 64.932 64.884 64.705 64.944 64.864 64.912 64.661 64.487 66.163 70.614 69.625 68.549 68.789 35.000 40.000 45.000 50.000 55.000 60.000 65.000 70.000 75.000 Rp/kg HARGA DOMESTIK PARITAS IMPOR

5. Daging Sapi Nov 2011.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bkjhdweqodqweudwjcfnc

Citation preview

Page 1: 5. Daging Sapi Nov 2011.pdf

Informasi Utama :

Harga daging sapi di pasar dalam negeri pada bulan November 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,4% dibandingkan dengan bulan Oktober 2011. Harga daging sapi juga mengalami kenaikan sebesar 2,9% jika dibandingkan dengan bulan November 2010. Rata-rata harga tertimbang pada bulan November 2011 yaitu Rp. 67.273/kg;

Harga daging sapi secara nasional dalam satu tahun terakhir relatif stabil, dengan koefisien keragaman harga pada bulan Desember 2010 sampai dengan bulan November 2011 sebesar 2,1%, tetapi pada tingkat harga yang relatif tinggi yaitu rata-rata mencapai Rp. 66.433/kg;

Disparitas harga daging sapi antar wilayah pada November 2011 relatif moderat dengan koefisien keraga-man antar wilayah sebesar 9,4%, lebih tinggi dari disparitas pada Oktober 2011 yaitu 8,7%;

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo), Johny Liano, mengungkap-kan bahwa impor sapi bakalan tahun 2012 diperkirakan berkurang. Surutnya impor tersebut disebabkan oleh bertambahnya populasi sapi dalam negeri;

Hasil penelitian Institut Pertanian Bogor mencatat konsumsi daging tahun ini 1,87 kg per kapita per tahun, sehingga untuk memenuhi kebutuhan daging sapi tahun depan 448.800 ton masih harus impor 72.290 ton setara dengan 441.600 ekor sapi.

Tinjauan Pasar Daging Sapi

November 2011

Gambar 1. Perkembangan Harga Bulanan Daging sapi

Paritas Impor dan Daging Sapi Dalam Negeri

Edisi : 11/SAP/TKSPP/2011

Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Daging Sapi di

Beberapa Kota (Rp/kg)

Sumber: World Bank dan BPS, 2011 (diolah)

Sumber : Dinas Perindag daerah, 2011 (diolah) Catatan : Rata-rata nasional adalah rata-rata tertimbang dengan menggunakan jumlah populasi.sebagai faktor pembobot.

Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali,

Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Oktober 2011

2010

November Oktober November Nov '10 Okt '11

Jakarta 66.362 67.105 67.200 1,3% 0,1%

Bandung 63.060 65.667 65.800 4,3% 0,2%

Semarang 60.000 60.000 60.000 0,0% 0,0%

Yogyakarta 63.950 65.212 64.670 1,1% -0,8%

Surabaya 58.667 59.948 60.600 3,3% 1,1%

Denpasar 49.286 53.000 53.000 7,5% 0,0%

M e d a n 65.000 70.000 70.000 7,7% 0,0%

Makassar 65.000 65.000 65.000 0,0% 0,0%

Rata-rata Nasional 65.346 67.012 67.273 2,9% 0,4%

Δ Nov '11 thdNama Kota

2011

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV

2010 2011

Paritas Impor 37.918 40.334 42.652 44.923 43.718 40.613 40.064 41.648 41.562 42.020 42.342 46.536 51.031 50.064 50.210 50.925 47.647 46.066 46.643 46.907 46.306 47.497 51.380

Harga Domestik 61.124 61.121 61.008 61.000 60.890 60.876 62.058 65.349 69.109 64.984 64.932 64.884 64.705 64.944 64.864 64.912 64.661 64.487 66.163 70.614 69.625 68.549 68.789

35.000

40.000

45.000

50.000

55.000

60.000

65.000

70.000

75.000

Rp/kg

HARGA DOMESTIK

PARITAS IMPOR

Page 2: 5. Daging Sapi Nov 2011.pdf

2

Perkembangan Harga Domestik

Pada bulan November 2011, harga rata-rata daging sapi adalah Rp. 67.273 per kg. Harga rata-

rata daging sapi pada bulan November 2011 tersebut naik sebesar 0.4% jika dibandingkan

dengan harga pada bulan Oktober 2011 yaitu Rp. 67.012 per kg.

Jika harga rata-rata daging sapi pada bulan November 2011 dibandingan dengan harga rata-rata

pada bulan November 2010 maka terjadi kenaikan harga sebesar 2,9%, di mana rata-rata harga

pada bulan November 2010 adalah Rp. 65.346 per kg.

Untuk periode bulan Desember 2010 sampai dengan bulan November 2011, harga rata-rata

daging sapi nasional yaitu sebesar Rp. 66.433 per kg. Secara nasional, fluktuasi harga daging sapi

untuk periode tersebut relatif stabil. Hal ini tercermin dari nilai koefisien variasi bulanan

nasional sebesar 2,1%, yang artinya adalah fluktuasi harga daging sapi bulanan dalam jangka

waktu satu tahun terakhir berada dalam kisaran +2,1% dari harga rata-rata nasional dalam

periode tersebut.

Fluktuasi harga tertinggi dalam satu tahun terakhir terjadi di Kota Gorontalo, dengan nilai

koefisien keragaman bulanan sebesar 6,9%, yang kemudian diikuti oleh Kota Bengkulu dengan

nilai koefisien keragaman bulanan sebesar 5,7%. Sementara itu, fluktuasi harga terrendah terjadi

di Kota Makassar dan Kota Mamuju, dengan nilai koefisien keragaman bulanan sebesar 0,0%,

yang kemudian diikuti oleh Kota Banjarmasin dan Kota Ambon, dengan nilai koefisien

keragaman bulanan sebesar 0,4%.

Tingkat perbedaan harga daging sapi (disparitas) antar wilayah di Indonesia pada bulan Novem-

ber 2011 relatif moderat. Hal ini terlihat dari nilai koefisien variasi antar wilayah pada bulan

November 2011 sebesar 9,4%. Artinya, perbedaan harga di suatu wilayah dengan rata-rata

nasional pada bulan November 2011 berada dalam kisaran +9,4%. Angka disparitas tersebut

masuk dalam kategori moderat, karena masih berada dalam kisaran 5%-10%. Akan tetapi,

angka disparitas pada bulan November 2011 tersebut berada pada tingkat yang tinggi, serta

mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2011 yaitu sebesar 8,7%.

Harga Daging Sapi terrendah terjadi di Kota Denpasar, yaitu sebesar Rp.53.000 per kg, dan Kota

Kupang, yaitu sebesar Rp.57.300 per kg. Sedangkan harga daging sapi tertinggi terjadi di Kota

Jayapura, yaitu sebesar Rp.100.000 per kg, dan Kota Tanjung Pinang, yaitu sebesar Rp.90.000

per kg.

Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali,

Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Oktober 2011

Page 3: 5. Daging Sapi Nov 2011.pdf

3

Tinjauan Pasar Domestik

Volume Impor Sapi Bakalan Diperkirakan Turun

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo), Johny Liano, mengung-kapkan bahwa impor sapi bakalan tahun 2012 diperkirakan berkurang. Surutnya impor tersebut dise-babkan oleh bertambahnya populasi sapi dalam negeri. Diperkirakan jumlah sapi impor hanya berk-isar 480.000 ekor. Angka ini turun dari jumlah kuota impor tahun 2011 yang mencapai 600.000 ekor. Sebagai catatan, realisasi impor sapi bakalan Januari-September 2011 baru mencapai 296.600 ekor. Hingga akhir tahun, realisasi impor sapi bakalan diperkirakan mencapai 400.000 ekor sampai 450.000 ekor.

Berdasarkan data sensus Badan Pusat Statistik 2011, populasi sapi mencapai 14,8 juta ekor. Jika men-gacu pada roadmap daging sapi yang sudah dibuat maka populasi itu sudah memenuhi kebutuhan daging nasional, sehingga tidak perlu impor. Dari populasi sebesar 14,8 juta ekor tersebut, jumlah sapi yang potensi dipotong sebesar 2,4 juta ekor atau naik 5,3% dari tahun 2011 ini. Jumlah sapi siap po-tong itu terdiri dari sapi jantan 54%, dan betina 46%. Sekitar 1,1 juta ekor sapi betina umurnya diatas enam tahun.

(http://industri.kontan.co.id/v2/read/1322985207/84326/Volume-impor-sapi-bakalan-diperkirakan-turun-, 4 Desember 2011)

Konsumsi lokal tinggi, impor daging sapi 2012 butuh 72.290 ton

Sensus sapi oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2011 mencatat populasi sebanyak 14,8 juta ekor. Dari jumlah tersebut, jumlah potensial stok yang dapat dipotong pada tahun 2012 diperkirakan se-banyak 2,3 juta ekor, dengan jumlah pemotongan ternak setiap bulan sekitar 185.000-200.000 ekor. Rata-rata 1 ekor sapi dewasa menghasilkan 163,7 kg daging sapi, sehingga dengan potensial stok sapi lokal 2,3 juta ekor tersebut maka dapat dihasilkan sekitar 376.510 ton daging sapi.

Hasil penelitian Tim Peneliti Konsumsi Daging Nasional dari Institut Pertanian Bogor mencatat kon-sumsi daging tahun 2011 sebesar 1,87 kg per kapita per tahun, sehingga kebutuhan daging nasional tahun 2012 diperkirakan sebesar 448.800 ton. kebutuhan tersebut dipenuhi oleh stok dalam negeri sebesar 376.510 ton, dan sisanya berasal dari impor yaitu sebanyak 72.290 ton daging, atau setara dengan 441.600 ekor sapi.

Penelitian tersebut telah memasukkan permintaan daging untuk industri kecil dan rumah tangga serta asosiasi pedagang bakso serta makanan jadi dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yaitu sebesar 10% dari total konsumsi daging rumah tangga. Penelitian tersebut juga telah memperhi-tungkan permintaan daging sapi pada hari besar keagamaan.

(http//www.bisnis.com, 11 November 2011)

Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali,

Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Oktober 2011

Page 4: 5. Daging Sapi Nov 2011.pdf

4

Tren Harga Dalam Negeri

Pada Gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa harga daging sapi dalam negeri pada bulan November 2011

mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan harga pada bulan November tahun 2007, 2008, 2009,

dan 2010, yaitu masing-masing sebesar 39,3%; 17,2%, 13,7% dan 5,9%. Dalam kurun waktu beberapa

tahun terakhir ini harga daging sapi dalam negeri mengalami peningkatan yang cukup signifikan, teru-

tama saat memasuki bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Tinjauan Pasar Internasional

Dari Gambar 3 diatas dapat dilihat bahwa harga daging sapi dunia pada November 2011 mengalami ke-naikan yang cukup tajam. Kenaikan harga dunia pada bulan November 2011 sebesar 7,9% jika dibanding dengan bulan Oktober 2011, yaitu dari US$ 3.861 per ton menjadi US$ 4.165 per ton. Kenaikan tersebut disebabkan oleh anjloknya produksi jagung Amerika Serikat akibat musim kering. Jagung merupakan ba-han yang banyak dipakai sebagai pakan ternak. Kurangnya supply jagung menyebabkan harga jagung naik, dan berdampak pada tingginya harga pakan ternak, lalu kemudian harga daging menjadi meningkat. Amerika Serikat merupakan Negara produsen jagung terbesar di dunia. Produksi jagung AS mencapai titik terendah dalam 3 (tiga) tahun terakhir.

(http://www.bloomberg.com, 9 November 2011)

Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Daging Sapi Dunia (2010-2011)

Sumber : World Bank, (diolah)

Gambar 2. Perkembangan Harga Bulanan Daging Sapi di Dalam Negeri (2007-2011)

Sumber : BPS, (diolah)

Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali,

Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Oktober 2011

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DEC

2007 49.165 49.024 49.024 49.355 49.418 49.484 49.629 49.618 48.858 53.224 49.375 49.517

2008 49.704 49.924 51.171 51.142 51.221 51.605 52.287 53.138 58.552 59.676 58.709 58.908

2009 59.026 58.867 58.764 58.761 58.648 58.441 58.458 59.120 61.992 61.001 60.486 60.957

2010 61.124 61.121 61.008 61.000 60.890 60.876 62.058 65.349 69.109 64.984 64.932 64.884

2011 64.705 64.944 64.864 64.912 64.661 64.487 66.163 70.614 69.625 68.549 68.789

45.000

50.000

55.000

60.000

65.000

70.000

75.000

Kg/ton

2011

2010

20092008

2007

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV

2010 2011

Harga Daging Sapi Dunia 2.951 3.125 3.353 3.596 3.478 3.197 3.210 3.365 3.351 3.411 3.439 3.744 4.097 4.048 4.140 4.255 4.029 3.904 3.952 3.988 3.875 3.861 4.165

2.900

3.100

3.300

3.500

3.700

3.900

4.100

4.300

US$/

ton