Author
galihrezah
View
16
Download
2
Embed Size (px)
Laporan 2 Pratikum Instalasi dan Jaringan
Komputer
Oleh : Muhammad Luthfi Aliva - [11/1107011]
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
1
A. Tujuan
Setelah praktikum ini peserta diharapkan dapat:
1. Mengetahui bagaimana koneksi peer to peer
2. Mengetahui bagaimana hubungan dengan menggunakan switch
3. Menjelaskan bagaimana cara sharing antara PC satu dengan yang lain
4. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu meng-installasi
hardware jaringan LAN dengan baik dan benar.
5. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan
komputer.
6. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer
jaringan.
7. Mahasiswa dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan peer to peer.
8. Mahasiswa dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan LAN sederhana
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:
1. Personal Computer (PC) lebih dari 2
2. Switch / HUB
3. Kabel Straight / Trough.
C. Teori Pendukung
1. Switch
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa
HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer2 yang
mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh
lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal.
Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari
frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
2
terkoneksi ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam
koneksi. Hasilnya adalah setiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision
domain tersendiri sehingga kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet
switch 10-Mbps mempunyai 10 port,maka setiap port secara efektif mendapatkan total
bandwidth 10Mbps sehingga port switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke
node tujuan.
Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2
beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch
tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch
layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke
dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.
Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch
tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-
switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di
dalam suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau
switch multilayer.
2. Kabel Straight / Trought
Kabel straight adalah kabel yang digunakan pada perangkat jaringan agar dapat
terkoneksi dengan perangkat jaringan yang lain yang mana cara penyusunan warna
kabelnya sama antara ujung konektor satu dengan ujung konektor yang lain
Kabel straight digunakan pada device atau perangkat jaringan yang berbeda
misalnya :
Untuk menghubungkan PC / laptop dengan access point.
Untuk menghubungkan PC dengan LAN pada modem kabel / DSL.
Untuk menghubungkan router dengan LAN pada modem kabel / DSL.
Untuk menghubungkan PC / laptop dengan switch.
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
3
Untuk menghubungkan switch dengan router.
kabel stright: kabel straight adalah kabel yang sangat simpel karena untuk
konfigurasi nya adalah tetap. kabel ini digunakan untuk jaringan yang melewati hub atau
antar komputer tidak terhubung langsung tapi melewati sebuah media. biasanya kabel
ini digunakan untuk jaringan lokal dengan hub sebagai perantaranya.
jadi intinya adalah antara pin yang satu dengan ujung yang lain urutan kabel nya sama
yaitu : putih orange, orange, putih hijau, biru, biru putih, hijau, putih coklat, coklat.
3. Protokol IP Address
IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk memberi alamat pada
tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8
bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP Address dapat berupa bentuk
biner (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner). Atau
dengan bentuk empat bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik bentuk
ini dikenal dengan dotted decimal (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari satu
oktet/delapan bit).
Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang
berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:
Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
4
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A
Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B
Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang
Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
5
Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil
Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm
Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC 1112)
Kelas E
Format : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr
Bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
4. Pengalokasian IP Address
IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID
menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu
network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan
host ID yang tepat untuk suatu jaringan.
Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai,
yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang
hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan
dalam keperluan loop-back. (Loop-Back adalah IP address yang digunakan
komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
6
Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena
akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang
mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan
menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti
0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network.
Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan
tidak menunjukan suatu host.
Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua
host dengan host ID yang sama). IP address, subnet mask, broadcast address
merupakan dasar dari teknik routing di Internet. Untuk memahami ini semua
kemampuan matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary
akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.
5. Alokasi IP Address di Jaringan
Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan
sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi
penting bila kita mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang
akan di distribusikan ke beberapa LAN.
Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP
dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan
untuk alokasi tersebut adalah:
192.168.1.255 - broadcast address LAN
255.255.255.0 - subnet mask LAN
192.168.1.0 - netwok address LAN.
192.168.1.25 - contoh IP salah satu workstation di LAN.
Perhatikan bahwa,
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
7
Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation, tapi untuk
menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah
keren-nya alamat IP 192.168.1.0 di sebut network address.
Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation, karena
digunakan untuk alamat broadcast. Alamat broadcast digunakan untuk memberikan
informasi ke seluruh workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut.
Contoh informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan Routing
Information Protocol (RIP).
Subnet mask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat
diterjemahkan bahwa setiap bit 1 menunjukan posisi network address, sedang
setiap bit 0 menunjukkan posisi host address. Konsep network address dan host
address menjadi penting sekali berkaitan erat dengan subnet mask. Perhatikan dari
contoh di atas maka alamat yang digunakan adalah :
192.168.1.0 network address
192.168.1.1 host ke 1
192.168.1.2 host ke 2
192.168.1.3 host ke 3
192.168.1.254 host ke 254
192.168.1.255 broacast address
Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini
menyebabkan network address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan maka
192.168.1 terdiri dari 24 bit yang konstan tidak berubah, hanya 8 bit terakhir yang
berubah memberikan identifikasi mesin yang mana. Tidak heran kalau netmask
yang digunakan adalah (binary) 11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal)
255.255.255.0.Walaupun alamat IP workstation tetap, tetapi netmask yang
digunakan di masing-masing router akan berubah-ubah bergantung pada posisi
router dalam jaringan.
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
8
D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang telah dilakukan pada pratikum ini yaitu :
1. Untuk memulai praktikum siapkan seluruh alat dan bahan yang butuhkan.
2. Setelah semua alat dan bahan selesai, pasang kabel Straight yang kita punya dan
hubungkan antara dua buah PC.
3. Kemudian kita masuk Pada Control Panel -> Network Connections akan muncul gambar
seperti di bawah ini.
4. Kemudian klik kanan -> lalu pilih Properties.
5. Kemudian Pilih pengaturan TCP/IP Versi 4
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
9
6. Lalu isikan IP address yang ada disana dengan : 192.168.5.1 dan Subnetmask default
yaitu : 255.255.255.0
7. INGAT ! Pada Lakukan dari langkah nomor (3) sampai (6) pada PC yang terhubung
satunya lagi.
Keterangan :
Pada IP Address PC1 kita masukkan dengan alamat : 192.168.5.1
Pada PC2 kita harus memasukkan alamat dimana kedua alamat PC yang kita
hubungkan memiliki class yang sama.
Jadi pada PC2 kita masukkan alamat : 192.168.5.2
8. Kemudian setelah semua konfigurasi IP address selesai diatur. Lanjut pada pengujian
apakah setting yang kita lakukan sudah berjalan denga baik dan terhubung antara satu
dengan yang lainnya.
9. Langsung saja tekan Windows + R ( akan otomatis tebuka jendala auto-run )
10. Kemudian ketik Ping 192.168.5.1 ini diketik pada PC 2 karena PC1 lah yang memiliki
alamat tersebut.
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
10
11. Jadi dalam arti kata, kita akan melakukan pengujian dengan mengisikan alamat IP PC
yang akan di tuju. Apabila kita mengisikan alamat IP PC yang kita miliki sendiri, itu sama
saja kita menguji koneksifitas yang ada dalam 1 PC tersebut, bukan jaringan yang
terhubung.
12. Jadi pratikum sekarang alamat IP Address yang dimiliki :
i. PC1 (Komputer) : 192.168.5.1
ii. PC2 (Laptop) : 192.168.5.2
13. Test ping koneksi :
Keterangan :
Buka CMD, kemudian ketik ping 192.168.5.1 sesuai alamat yang dituju
Apabila ada reply atau balasan dari perintah tersebut, maka PC1 dan PC2 sudah
terhubung.
Kemudian, lanjut pada percobaan berikutnya yaitu kita mencoba untuk sharing data antara PC1
dengan PC2, adapun langkah langkahnya sebagai berikut.
1. Sebelum kita melakukan sharing data, chek dahulu apakah PC sudah saling terdeteksi
pada Network yang sama.
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
11
2. Buka Windows Explorer, kemuudian pilih Network, nah liat disana apakah PC yang kita
hubungkan taidi sudah terdeteksi.
ALIVA-PC sudah terdeteksi pada network PC MLUTHFIALIVA
3. Kemudian lanjut pada sharing data, pilih salah satu file maupun folder.
4. Lalu klik kanan pada folder tersebut, pilih Properties.
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
12
5. Nah tampak pada tab Sharing, kemudian kita pilih Advenced Sharing.
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
13
6. Kemudian ceklist Share this folder, Ok
7. Kemudian lanjut pada tab sharing tadi, dan pilih share
8. Nah ketika kita klik Share, maka akan muncul jendela baru.
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
14
9. Pilih Everyone pada list tersebut, kemudian klik tombol Add.
Kemudian muncul pada list share dibawah Everyone
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
15
10. Lalu kita bisa mengecek pada PC1 (Komputer) dimana PC2 (Laptop) telah melakukan
sharing data dengan folder Master.
Keterangan :
Nah gambar diatas merupakan tampilan pada Windows Explorer pada PC1
(Komputer)
Tadi kita melakukan sharing data yang ada pada PC2 dengan folder nama Master.
Disana terlihat bahwa Folder Master muncul pada sharing list nya.
LAPORAN 2 MUHAMMAD LUTHFI ALIVA - *11/1107011+
16
E. Kesimpulan
Pada pratikum kali ini kita menciptakan sebuah jaringan sederhana yaitu peer
to peer, dimana kita membuat suatu jaringan antara PC1 dengan PC2. Dengan alat
penghubung kabel (Straight maupun Cross over) kita sudah bisa melakukan percobaan
ini.
Walaupun kabel Straight dengan Cross memiliki fungsi yang berbeda, namun
sekarang pada ehternet yang berkembang pada masa sekarang, sudah memiliki auto
detect dimana staright maupun cross bisa langsung dikenal oleh sistem komputer yang
kita miliki, jadi sistem akan otomatis mengkonversikan hubungan apa yang dibutuhkan.
Pada jaringan sederhana peer to peer ini juga bisa melakuan sharing data.
Tujuan dari teknik sharing ini adalah untuk berbagi akses kepada user lain pada suatu
folder atau drive yang anda inginkan. Anda bisa memilih kepada user mana saja yang
bisa atau boleh mengakses folder anda dan juga bisa memberikan akses kepada semua
orang yang ada pada jaringan atau network anda.