Upload
khalid-bin-tatang-harmaen
View
232
Download
0
Embed Size (px)
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
1/15
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
RANCANGAN REGENERASI TOPOLOGI JARINGAN GEDUNG
FIXED DAN ROTARY WING PT. DIRGANTARA INDONESIABondan Fiqi Riyalda
1), Ir. Kodrat I.S., MT.
2)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,Jln. Prof. Sudarto, Tembalang, Semarang, Indonesia
email : [email protected]
ABSTRAK
Pada abad sekarang ini kemajuan di dunia informasi begitu pesat dan berdampak pada perkembangan
bidang telekomunikasi. Kebutuhan masyarakat akan transfer maupun komunikasi data semakin meningkat,
sehingga penerapan teknologi, pemilihan komponen dan perancangan arsitektur jaringan yang tepat dan efisien
perlu dilakukan.Terdapat kendala yang sedang dialami PT. Dirgantara Indonesia pada tahun 2014 nanti, yaitu
mengalami fase peralihan dan regenerasi pegawai. Rancangan regenerasi topologi jaringan dan subnetting IP
Address merupakan suatu hal yang layak untuk dikaji lebih mendalam, mengingat PT. Dirgantara Indonesia
merupakan suatu perusahaan berskala internasional di Indonesia. Menentukan pengalokasian IP Address dapat
dimulai dari gedung fixed dan rotary wing PT. Dirgantara Indonesia, karena kedua gedung merupakan jantung
utama proses pembuatan pesawat maupun helikopter industri tersebut.
Wawancara, Study Literatur, pembimbingan dan pengamatan di lapangan merupakan metodologi
yang tepat untuk menunjang proses regenerasi gedung fixed dan rotary wing. Analisa, perancangan topologi
dan subnetting jaringan komputer internal gedung fixed dan rotary wing menjadi kunci dari permasalahan yang
ada dan harus dilakukan demi terciptanya suatu topologi dan subnetting jaringan komputer internal yang tepat
dan efisien. Faktor keterampilan sumber daya engineer IT dalam jaringan komputer internal dan
mengefisiensikan alokasi IP Address, merupakan harapan perusahaan dalam mengoptimalkan pemakaian IP
Address untuk para user pada perusahaannya maupun tertatanya jaringan komputer internal gedung fixed dan
rotary wing yang efektif dan sesuai standar internasional yang berlaku .
KataKunci : Jaringan Komputer, Topologi, Subnetting
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada abad sekarang ini kemajuan di
dunia informasi begitu pesat dan berdampak
pada perkembangan bidang telekomunikasi.
Kebutuhan masyarakat akan transfer maupun
komunikasi data semakin meningkat, sehingga
penerapan teknologi, pemilihan komponen dan
perancangan arsitektur jaringan yang tepat
perlu dilakukan.
PT. Dirgantara Indonesia sendiri
adalah sebuah industri pesawat terbang di
Indonesia yang juga memerlukan suatu
jaringan dengan kecepatan akses yang tinggi
demi memudahkan para pegawainya dalam
melakukan pekerjaan. Selain itu penyusunan
topologi jaringan, dan pemilihan komponen
yang sesuai dengan kebutuhan akan dapat
mengoptimalkan kinerja sistem. Hasil dari
optimalisasi tersebut adalah peningkatan
performa dan kualitas jaringan. Namun
terdapat kendala yang sedang dialami PT.Dirgantara Indonesia pada tahun 2014 nanti,
yaitu mengalami fase peralihan dan regenerasi
pegawai. Maka diperlukanya penataan ulang
topologi jaringan yang sudah ada sesuai
kebutuhan PT. Dirgantara Indonesia itu
sendiri, sehingga proses produksi perusahaan
tersebut tidak terganggu.
Rancangan regenerasi topologi
jaringan dansubnettingIP addressmerupakan
suatu hal yang layak untuk dikaji lebih
mendalam, mengingat PT. Dirgantara
Indonesia merupakan suatu perusahaan
berskala internasional di Indonesia.
Subnetting IP address fungsinya adalah
pengalokasian IP Address yang digunakan
supaya efisien dan optimal.
Berdasarkan banyaknya jumlah
gedung di sana (14 buah) dan letaknya yang
saling berjauhan, ada baiknya kalau gedung
perakitan yang merupakan jantung utama
proses pembuatan pesawat maupun helikopter
industri tersebut harus lebih diutamakan proses
regenerasi topologi jaringan komputernya. PT.Dirgantara Indonesia memiliki 2 buah gedung
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
2/15
perakitan yang terdapat jembatan penghubung
antar kedua gedung tersebut. Kedua gedung
tersebut adalah Fixed dan Rotary Wing, dan
pada kedua gedung tersebut terdapat gudang-
gudang perakitannya masing-masing.
Spesifikasi tiap gedungnya berbeda-beda,
dimana gedung Fixed Wing terdapat 6 lantai,
gedung Rotary Wing terdapat 7 lantai dan
sedangkan jembatannya terdiri atas 6 lantai.
1.2 Tujuan
Tujuan dan manfaat melakukan kerja
Praktek ini adalah :
1.
Merancangan regenerasi topologi
jaringan gedung fixed dan rotary wing
PT. Dirgantara Indonesia.
2.
Mengetahui komponen-komponen yang
digunakan dalam merancang topologijaringan dan mampu
mengalokasikannya sesuai kebutuhan
gedung fixed dan rotary wing PT.
Dirgantara Indonesia.
3. Membuatsubnettingdan menentukanIP
address yang dipakai oleh users pada
gedung Fixed dan Rotary Wing beserta
Bridge.
1.3 Batasan MasalahAdapun pembatasan masalah dalam
laporan ini yatu sebagai berikut:1.
Hanya merancang regenerasi topologi
jaringan gedung fixed dan rotary wing
PT. Dirgantara Indonesia.
2.
Hanya membahas topologi jaringan,
arsitektur topologi jaringan, dan
komponen - komponen topologi
jaringan gedung fixed dan rotary wing
di PT. Dirgantara Indonesia.
3. Hanya membahas skema topologi
jaringan gedung fixed dan rotary wing
di PT Dirgantara Indonesia beserta
daftar komponen-komponennya.
4.
Hanya membuat subnetting dan
menentukan IP address yang dipakai
oleh users pada gedung Fixed dan
RotaryWingbesertaBridge.
II. KONSEP DASAR JARINGAN DAN
SUBNETTING
2.1 Pengenalan Jaringan KomputerJaringan komputer merupakan sebuah
kumpulan komputer dan perangkat keras
lainnya yang terhubung satu sama lain.Informasi dan data bergerak melalui media
penghubung sehingga memungkinkan
pengguna jaringan dapat bertukar data-data,
menggunakan perangkat keras atau lunak yang
terdapat dalam jaringan tersebut.
2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer
Berdasarkan Geografis
a.Local Area Network (LAN)
Sebuah LAN adalah jaringan yang
dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya
dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah
perkantoran di sebuah gedung atau sebuah
sekolah.
Gambar 1Local Area Network
b.Metropolitan Area Network(MAN)
Metropolitan Area Network (MAN)
adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengantransfer data berkecepatan tinggi yang
menghubungkan berbagai lokasi seperti
kampus, perkantoran, pemerintahan, dan
sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan
dari beberapa LAN.
Gambar 2Local Area Network
c. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) merupakan
jaringan komputer yang mencakup area besar.
Jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, sebagai contoh yaitu jaringan
komputer antar wilayah, antar kota, antar
negara, bahkan benua.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kampushttp://id.wikipedia.org/wiki/Kantorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kantorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kampus7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
3/15
Gambar 3Wide Area Network
2.1.2 Klasifikasi Jaringan Komputer
Berdasarkan Topologi
2.1.2.1 Topologi BusTopologi jaringan ini menghubungkan
seluruh komputer terkoneksi ke satu jalur data
utama. Pada topologi ini semua sentral
dihubungkan secara langsung pada medium
transmisi dengan konfigurasi yang disebut
Bus.
Gambar 4TopologiBus
2.1.2.2 Topologi RingTopologi ring adalah cara
menghubungkan komputer sehingga berbentuk
ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai
tingkatan yang sama. Jaringan akan disebutsebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul
dan setiap informasi yang diterima simpul
diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya
atau bukan
Gambar 5 TopologiRing
2.1.2.3 Topologi Star
Pada topologi star terdapat perangkat
pengendali yang berfungsi sebagai pengatur
dan pengendali komunikasi data. Sedangkan
perangkat lain terhubung dengan perangkat
pengendali sehingga pengiriman data akan
melalui perangkat pengendali.
Gambar 6Topologi Star
2.1.2.4 Topologi Tree
Topologi tree merupakan
generalisasi dari topologi bus, media transmisi
berupa kabel yang bercabang tanpa loop
tertutup. Topologi tree selalu dimulai pada
titik yang disebut headend. Satu atau beberapa
kabel berasal dari headend.
Gambar 7Topologi Tree
2.1.2.5 Topologi Mesh
Jenis topologi yang merupakan dari
berbagai jenis topologi yang lain(disesuaikan
dengan kebutuhan). Biasanya digunakan pada
jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak
node di dalamnya. Dikarenakan setiap
perangkat dihubungkan dengan perangkatlainnya.
Gambar 8 TopologiMesh
2.2 Komponen Jaringan
2.2.1 Kabel UTPKabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
adalah suatu kabel yang digunakan sebagaimedia penghubung antar komputer dan
peralatan jaringan (hubatauswitch).
2.2.1.1 Ketgori Kabel UTP
1. Kategori 1 merupakan kabel UTP dengan
kualitas transmisi terendah, yang didesain
untuk mendukung koneksi atau komunikasi
suara analog saja.
2. Kategori 2 adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik
dibandingkan dengan kabel UTP Category
1 (Cat1).Kabel ini dapat mentransmisikan
data hingga 4 megabit per detik (4Mbps).
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
4/15
3. Kategori 3 adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang didesain untuk data network
dengan frequensi hingga 16Mhz dan lebih
populer untuk protocol ethernet dengan
kecepatan data hingga 10 Mbps.4. Kategori 4 adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan
dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang
didesain untuk mendukung komunikasi data
dan suara hingga kecepatan 16 megabit per
detik.5. Kategori 5 adalah kabel dengan kualitas
transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan
dengan kabel UTP kategori 4, yang didesain
untuk mendukung komunikasi data serta
suara pada kecepatan hingga 100 megabit per
detik (100Mbps).
6. Memiliki kecepatan up to 250Mbps ataulebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e.
Frekuensi signal yang dapat dilewatkan
sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat
separator yg terbuat dari plastik yang
berfungsi memisahkan keempat pair di
dalam kabel tersebut. Kategori 6a kecepatan
up to10Gbps.
2.2.1.2 Macam Kabel UTP
2.2.1.2.1 Kabel StraightKadang-kadang Anda akan menggunakan
kabel Straight, biasanya digunakan untukmenghubungkan perangkat jenis yang beda.
Gambar 9 kabel Straight
2.2.1.2.2 Kabel CrossoverKadang-kadang Anda akan menggunakan
kabel crossover, biasanya digunakan untuk
menghubungkan perangkat jenis yang sama.
Gambar 10 kabel crossover
2.2.2 Crimping Tool
Crimp tool/ Crimping Tool adalah
alat untuk memasang kabel UTP ke konektor
RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan.
Bentuknya macam-macam ada yang besar
dengan fungsi yang banyak, seperti bisa
memotong kabel, mengupas dan lain
sebagainya. Ada juga yang hanya
diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11
saja
Gambar 11 CrimpingTool
2.2.3 LAN Tester
LAN Testeradalah sebuah alat yangdigunakan untuk pengecekan Kabel UTP yang
telah terpasang RJ 45 maka gunakan LAN
Tester. Anda bisa membeli yang merek dari
Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya
seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan
pasang dan bisa kedap-kedip.
Gambar 12 LAN Tester
2.2.4 Konektor RJ-45Konektor RJ-45 adalah alat yang
dipasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar
kabel dapat dipasang pada port LAN.
Konektor RJ-45 harus dipasangkan pada ujung
kabel UTP apabila tidak maka Kabel UTP
tidak akan berguna.
Gambar 13 Konektor RJ-45
3.4.5 Kabel Fiber Optik
Fiber optik adalah suatu materi,
filament, ataupun bahan yang terbuat dari
glass atau fiber kaca yang berdiameter lebih
kurang 120 micrometer (hampir sama dengan
sehelai rambut manusia). Fiber optik
digunakan untuk mengantarkan jauh lebih
banyak sinyal dalam bentuk pulsa cahaya (bisa
berupa komunikasi suara maupun data) hinggamencapai lebih dari 50 kilometer tanpa
http://localhost/var/www/apps/Laporan%20KP%20Bondan/materi/Lan%20tester_files/images.jpghttp://dunovteck.files.wordpress.com/2010/10/kabel-stright.jpg7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
5/15
memerlukan lagi bantuan perangkat repeater
(penguat sinyal).
Gambar 14 Fiber Optik
Core berfungsi untuk menentukan
cahaya merambat dari satu ujung ke ujung
lainnya. Cladding berfungsi sebagai cermin
yaitu memantulkan cahaya agar dapat
merambat ke ujung lainnya. Buffer Coating
berfungsi sebagai pelindung mekanis pada
fiber optik dan identitas kode warna.
3.5 SwitchJaringan KomputerSwitchadalah perangkat telekomunikasi
yang menerima pesan dari perangkat yang
terhubung dengannya dan kemudian
mengirimkan pesan hanya untuk perangkat
yang pesan dimaksud atau sebagai
sentral/konsentrator pada sebuah network. Hal
ini membuat switch adalah perangkat yang
lebih cerdas daripada hub (yang menerima
pesan dan kemudian mengirimkan ke semua
perangkat lain pada jaringan.) karena dapatmengecek frame yang error dan langsung
membloknya.
Ada empat jenis utama dari Switch
Jaringan Komputer, yaitu
1.
Unmanaged Switch adalah pilihan
termurah dan biasanya digunakan di kantor
atau bisnis kecil. SwitchJaringan Komputer ini
melakukan fungsi dasar mengelola aliran data
antara printer bersama dan beberapa komputer.
Mereka dapat menjadi model desktop atau rakmount.
2.Managed Switch memiliki antarmuka
pengguna atau menawarkan perangkat lunak
yang memungkinkan pengguna untuk
mengubah pengaturan switch. Ada beberapa
metode untuk memperbarui switch jaringan,
mulai dari konsol serial ke aplikasi berbasis
Internet. Jenis Switch Jaringan Komputer
mengharuskan pengguna berpengetahuan
untuk menyesuaikan pengaturan yang
diperlukan.
3.
Smart Switch menawarkan produktengah antaraswitchunmanaged dan managed.
Antarmuka pengguna berbasis web dan set
dengan pengaturan default yang paling
populer. Penyesuaian terhadap satu hasil
pengaturan dalam penyesuaian otomatis untuk
pengaturan yang terkait.
4.Managed CompaniesSwitchmemiliki
berbagai pengaturan yang dapat disesuaikan
untuk memungkinkan digunakan dalam
perusahaan atau organisasi besar. Jenis Switch
Jaringan Komputer ini biasanya dikelola oleh
spesialis jaringan dan terus-menerus dipantau,
karena ukuran dan kompleksitas jaringan.
3.6 I P Address danSubnetting IP Address
3.6.1 I P Address
Alamat IP (Internet Protocol Address
atau sering disingkat IP) adalah deretan angkabiner sepanjang 32-bit dan direpresentasikan
dalam bentuk desimal dibagi menjadi 4
bagian, dipisahkan oleh titik yang dipakai
sebagai alamat identifikasi untuk tiap
komputer dalam jaringan komputer.
3.6.2 Kelas I P Address
IP address dibagi menjadi lima kelas, A
sampai E. IP address yang dipakai secara
umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas
lainnya dipakai untuk kepentingan khusus. Ini
untuk memudahkan pendistribusianIP addresskeseluruh dunia.
1. KELAS AFormat:
0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 0
PanjangNetworkID : 8 bit
PanjangHostID : 24 bit
Byte pertama : 0127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai
126.xxx.xxx.xxxJumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap
kelas A
IP address kelas ini diberikan kepada suatu
jaringan yang berukuran sangat besar, yang
pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta
host.
2. KELAS B
Format:
10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
2 bit pertama : 10
PanjangNetworkID : 16 bit
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
6/15
PanjangHostID : 16 bit
Byte pertama : 128191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai
191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas
B
IP address kelas ini diberikan kepada jaringan
dengan ukuran sedang-besar.
3. KELAS C
Format :
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
3 bit pertama : 110
PanjangNetworkID : 24 bit
PanjangHostID : 8 bit
Byte pertama : 192223
Jumlah : 2.097.152 kelas CRange IP : 192.0.0.xxx sampai
223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254IP addresspada tiap kelas C
IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan
berukuran kecil.
IP kelas D digunakan sebagai alamat multicast
yaitu sejumlah komputer memakai bersama
suatu aplikasi. Contohnya adalah aplikasi real-
time video conference yang melibatkan lebih
daridua host. Ciri IP kelas D adalah 4 bit
pertamanya 1110. IP kelas E (4 bit pertama1111) dialokasikan untuk keperluan
eksperimen.
3.6.3 Subnetting
Jumlah IP address sangat terbatas,
apalagi jika harus memberikan alamat semua
host di Internet. Oleh karena itu, perlu
dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP
address supaya dapat mengalamati
semaksimal mungkin hostyang ada dalam satu
jaringan. Konsep subnetting dari IP address
merupakan teknik yang umum digunakan diInternet untuk mengefisienkan alokasi IP
address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address.
Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi
perbedaan hardware dan media fisik yang
digunakan dalam suatu network.
3.6.4 SubnetMaskSuatu subnet didefinisikan dengan
mengimplementasikan masking bit (subnet
mask) kepada IP Address. Struktur subnet
mask sama dengan struktur IPAddress, yakni
terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen.
Bentuk subnet mask adalah urutan bit 1,
diikuti bit 0. Jumlah bit 1 menentukan tingkat
subnet mask.
III.ANALISA PERANCANGAN
TOPOLOGI DAN SUBNETTING
JARINGAN KOMPUTER INTERNAL
GEDUNG FIXED DAN ROTARY
WING
3.1 Jaringan Backbone PT Dirgantara
Indonesia
Backboneadalah saluran yang menjadi
lintasan utama dalam sebuah jaringan. Dimana
backbone ini merupakan dasar untuk
pengembangan jaringan selanjutnya. Jaringan
backbone memiliki koneksi berkecepatantinggi yang menjadi lintasan utama dalam
sebuah jaringan.
Dengan menggunakan jaringan
backbone, masalah kecepatan interkoneksi
antar jaringan lokal dapat teratasi. Sebenarnya
bisa saja jika hanya menggunakan kabel
jaringan UTP untuk menggabungkan atar
jaringan lokal tersebut, tetapi akan terasa
sekali lambatnya. Sehingga kabel yang cocok
untuk digunakan pada jaringan backbone
adalah kabel fiber optik.
3.1.1 Peta Internal PT Dirgantara
PT Dirgantara Indonesia terdiri atas
beberapa bangunan yaitu IT- Center, GPM,
Diklat, AE-MT, East of Aero, Center of Aero,
West of Aero, NC-Program, GPT, GRW,
GFW, FTC, CBC dan HMP. Gambar berikut
menunjukan peta internal dari PT Dirgantara
Indonesia :
Gambar 15Peta Internal PT Dirgantara
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
7/15
3.1.2 Topologi Jaringan pada Backbone
PT Dirgantara Indonesia
Berdasarkan jalur gorong-gorong
bawah tanah PT Dirgantara, maka topologi
yang paling sesuai untuk diterapkan pada
backbonePT Dirgantara adalah topologistar.
Gambar 16Topologi StarJaringan PT Dirgantara
Indonesia
Dalam pengukuran jarak tersebut,
seorang engineerharus mengukurnya secara
teliti dan akurat menggunakan meteran
beroda. Kabel fiber optik yang ditentukan
menjadi terlalu panjang sehingga
menyebabkan kerugian finansial atau bahkan
terlalu pendek sehingga kabel fiber optik
perlu disambung dengan menggunakan
tekniksplicingyang prosesnya sangat rumit.
3.3 Sistem Switching di PT Dirgantara
IndonesiaSwitch adalah perangkat/komponen
jaringan yang berperan sebagai jembatan
untuk perangkat-perangkat jaringan sehingga
masing-masing perangkat dapat terhubung
satu dengan yang lain (menghubungkan
komputer satu dengan yang lainnya). Switch
memiliki sejumlah port ethernet untuk
menghubungkan dirinya dengan perangkat-
perangkat lain di jaringan
Untuk switch yang diggunakan padajaringan komputer di PT Dirgantara Indonesia
menggunakan metode Multi layer switching,
yaitu penyusunan perangkat network switch
menjadi beberapa tingkatan dikarenakan end
useryang terkoneksi ke dalam suatu jaringan
memiliki jumlah yang sangat banyak, sehingga
perlu melakukan trunking (menyambungkan
switch satu dengan switch lain) antar network
switch secara bertingkat. Di bawah ini
merupakan gambaran multi layer switching
yang diterapkan pada PT Dirgantara Indonesia
:
Gambar 17Multi Layer Switchingpada JaringanKomputer PT Dirgantara
Core Switch yang digunakan di PT
Dirgantara adalah Switch HP5820 dengan
jumlah port SFP sebanyak 24 port dan port
RJ-45 sebanyak 4 port. . Fungsi Core Switch
adalah sebagai network switch yang
menggabungkan beberapa device network
switch menjadi satu kesatuan (integrated
network).
Distribution Switch berfungsi sebagaipenghubung antara Core Switch dengan
Access Switch. Pada switch layer kedua
(Distribution Switch), switch yang digunakan
adalah switch AT-94245/XP dengan jumlah
port SFP sebanyak 4 port dan port RJ45
sebanyak 24 port. . Switch ini digunakan
sebagai penghubung core switch dengan
access switch.
Sedangkan untuk switch layer ketiga
(Access Switch),switchyang digunakan adalah
switch AT-GS950 dengan jumlah port SFP
sebanyak 4 port dan port RJ45 sebanyak 24port. Switch inilah yang menghubungkan
jaringan dengan end use.
3.4 Jaringan Komputer Internal
Gedung Fixeddan RotaryWingJaringan Komputer Internal adalah
suatu saluran yang digunakan untuk aktifitas
transfer data, dimana lingkupnya adalah hanya
dalam suatu area tertentu dalam suatu
bangunan, dan lebih tepatnya lagi adalah area
sebuah gedung. Dalam laporan ini
pembahasan utamanya adalah 2 buah gedung
perakitan yang ada di perusahaan PT.
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
8/15
Dirgantara Indonesia, yaitu Gedung Fixeddan
RotaryWing. Namun terdapat Bridge sebagai
perantara antara Gedung Fixed dan Rotary
Wing.
Jaringan komputer internal memang
akan lebih efektif apabila transfer datanya
menggunakan kabel fiber optik, namun ketika
terdapat pemindahan posisi beberapa user
ataupun permutasian user ke gedung lainnya,
maka kabel fiber optik yang telah terpasang
akan menjadi sia sia menganggur atau tidak
terpakai. Padahal harga kabel fiber optik
tidaklah murah dan bersifat mudah rusak bila
terinjak atau tertimpa beban yang lumayan
berat, karena di dalamnya berisi kaca.
Oleh sebab itu solusi pengkabelan
jaringan komputer internaladalah kabel UTP.
Kabel UTP yang digunakan adalah tipe kabelUTP Cat6, karena dapat melayani proses
transfer data hingga 10Gbps, lebih murah
daripada kabel fiber optik, dan sifatnya tidak
gampang rusak bila tertimpa benda.
Sedangkan yang dipakai adalah kabel UTP
jenis straight untuk switch ke komputer dan
crossuntuk sesamaswitch.
Jenis topologi yang digunakan oleh
jaringan komputer internal yang dirancang
adalah topologistar. Hal tersebut didasari oleh
komponen yang digunakan untuk menyusun
jaringan komputer internal, yaitu penggunaanmultilayer switch. Standar yang digunakan
dalam perancangan kabel UTP adalah
TIA/EIA-568-B.1-2 Commercial Building
Telecommunications Cabling Standard, yaitu
jarak maksimal kabel UTP CAT6 yang
digunakan adalah 90-95 meter. Selain jenis
topologi yang dipakai terdapat sebuah hal
penting yang harus diperhatikan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum membangun
jaringan komputer internal, yaitu:
1.
Kebutuhan yang berkaitan dengan desain
akses jaringan, meliputi jenis data,pelayanan, IP, danframe relay
2. Kapasitas yang dibutuhkan dalam
membangun jaringan komputer internal
tergantung pada desain keluarannya
3. Topologi dan teknologi yang akan
digunakan perlu dipertimbangkan,
Topologi akan berpengaruh pada jumlah
dan letak switch, user, desain saluran,
maupun keseluruhan desain akses
jaringan komputer internal.
3.4.1 Jaringan Komputer Internal
Gedung Fixed dan Rotary Wingserta
Bridge
3.4.1.1 Jaringan Komputer Internal
Gedung Fixed Wing
Gedung Fixed Wing merupakan
sebuah gedung perancangan dan perakitan
pesawat yang terdapat pada PT. Dirgantara
Indonesia. Gedung ini berjarak 1 km dari
gedung IT Center. Gedung ini memiliki 6 buah
lantai dan jumlah user yang mencapai 197
orang. Dalam perancangannya, gedung ini
memerlukan 1 buah Distribution Switch AT-
94245/XP dan 10 buah Access Switch AT-
GS950 untuk meng-handle semua user yang
ada. Berikut ini merupakan tabel perinciannya:Tabel 1 Rincian GedungFixedWing
LANTAI JML USER KET Switch Access Switch Distribusi
1 25 1 (24 Port)
1,5 3 0
2 15 1 (24 Port)
3 88 4 (24 Port)
4 57 3 (24 Port)
5 9 1 (24 Port)
TOTAL 197 10 (24 Port) 1 (24 Port)
1 (24 Port)
Berdasarkan tabel 1, terdapat contoh
pada lantai 3 Gedung Fixed Wing memiliki
jumlah sebanyak 88 user, sedangkan switch
Access Switch berjumlah 4 buah. Apabila
digambarkan letak user dan perancangantopologi internallantainya sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
28
29
30 31
32
33
16 17 18 19 20
2223 21242526
27
LIFT C LIFT D
WCWC WC
34 35 36 37 38 39
40 41
42
43
44 45 46 47 4 8
49
50
PORT
PORT
O
R
T
25m
32m
33m 33m
39m
2m2m
3m
13m
16m19m
22m 30m 44m
30m
31m
32m
33m
44m
50 m 52 m
53m
6m12m
16m 17m
28m
30m 16m14m12m10m
36m
38m
4 5m 4 8m
8m
12m
12m
16m
14m
16m
17 m 19 m 35 m
34m
35m
36m
37m
39m
1m1m
1m1m
6m
11m13m14m15m
13m 15m 1 7m 1 9m
16m
Gambar 18 Perancangan Jaringan Komputer
InternalGedungFixedWingLantai 3
Pada gambar diatas gambar diatas,
perancangan topologi internal lantainya telah
dirancang dengan baik dan efisien sesuai
standar TIA/EIA-568-B.1-2 Commercial
Building Telecommunications Cabling
Standard, yaitu jarak maksimal kabel UTP
CAT6 yang digunakan adalah 90-95 meter.
Portswitch yang digunakan tidak semuanya
digunakan, ada beberapa port switch yang
dicadangkan apabila suatu ketika ada
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
9/15
kerusakan mendadak dari sebuah port yang
terpakai. Sedangkan pada gambar, jarak kabel
UTP penghubung Distribution Switch dengan
Access Switch terjauh adalah 81 meter.
Sedangkan jarak terjauh untuk UTP
penghubungAccess Switch dengan useradalah
44 meter.
3.4.1.2 Jaringan Komputer Internal
Bridge
Gedung Bridge merupakan sebuah
gedung penghubung antara Gedung Fixeddan
Rotary Wing yang terdapat pada PT.
Dirgantara Indonesia. Pada Bridge terdapat
beberapa gudang penyimpanan untuk
peralatan-peralatan yang digunakan untuk
perancangan dan perakitan pesawat maupun
helikopter, yang nantinya akandiimplementasikan di Gedung Fixed dan
RotaryWing. Gedung ini berjarak 1 km dari
gedung IT Center. Gedung ini memiliki 6 buah
lantai dan jumlah user yang mencapai 61
orang. Dalam perancangannya, gedung ini
memerlukan 6 buah Access SwitchAT-GS950
untuk meng-handle semua user yang ada.
Berikut ini merupakan tabel perinciannya:
Tabel 2 RincianBridge
LANTAI JML USER KET Switch Access
2 7 2 (24 Port)
3 13 0
4 6 2 (24 Port)
5 4 0
6 31 2 (24 Port)
TOTAL 61 6 (24 Port)
Secara kalkulasi subnetting nantinya,
terdapatportDistribution Switchyang kosong
pada Gedung Fixed Wing. Sedangkan pada
Bridge tidak dipasang Distribution Switch,
karena untuk keperluan memudahkan
subnettingnantinya, makaDistribution Switchpada bridge menginduk pada Gedung Fixed
Wing.
Berdasarkan tabel 2, terdapat contoh
pada lantai 6 Bridge memiliki jumlah
sebanyak 31 user, sedangkan switchAccess
Switch berjumlah 2 buah. Apabila
digambarkan letak user dan perancangan
topologi internallantainya sebagai berikut:
WIDEFix Wing
Rotary Wing
18m
19m 20m21m
22m
23m
1 3 m 1 4 m
15m
13m14m
15m
15 m 17 m 19 m 21m 25m 27m 29 m 31 m
33m
30m
33 m 37 m 41 m 15 m 17 m 19 m 21 m 23 m 25 m 27 m
Gambar 19 Perancangan Jaringan KomputerInternalBridgeLantai 6
Pada gambar diatas gambar diatas,
perancangan topologi internal lantainya telah
dirancang dengan baik dan efisien sesuai
standar TIA/EIA-568-B.1-2 Commercial
Building Telecommunications Cabling
Standard, yaitu jarak maksimal kabel UTPCAT6 yang digunakan adalah 90-95 meter.
Portswitch yang digunakan tidak semuanya
digunakan, ada beberapa port switch yang
dicadangkan apabila suatu ketika ada
kerusakan mendadak dari sebuah port yang
terpakai. Sedangkan pada gambar, kabel fiber
optic single mode 6 core yang digunakan
untuk penghubung Distribution Switchdengan
Access Switch terjauh adalah 316 meter.
Sedangkan jarak terjauh untuk UTP
penghubungAccess Switch dengan useradalah
41 meter.
3.4.1.1 Jaringan Komputer Internal
Gedung RotaryWingGedung Rotary Wing merupakan
sebuah gedung perancangan dan perakitan
helikopter yang terdapat pada PT. Dirgantara
Indonesia. Gedung ini berjarak 1 km dari
gedung IT Center. Gedung ini memiliki 7 buah
lantai dan jumlah user yang mencapai 160
orang. Dalam perancangannya, gedung ini
memerlukan 1 buah Distribution Switch AT-
94245/XP dan 8 buah Access Switch AT-GS950 untuk meng-handle semua user yang
ada. Berikut ini merupakan tabel perinciannya:
Tabel 3 Rincian GedungFixedWingLANTAI JML USER KET Switch Access Switch Distribusi
2 27 1 (24 Port)
2,5 10 0
3 8 1 (24 Port)
4 60 3 (24 Port)
5 34 2 (24 Port)
6 10 0
7 11 1 (24 Port)
TOTAL 160 8 (24 Port) 1 (24 Port)
1 (24 Port)
Berdasarkan tabel 3, terdapat contohpada lantai 4 Gedung Rotary Wing memiliki
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
10/15
jumlah sebanyak 60 user, sedangkan switch
Access Switch berjumlah 3 buah. Apabila
digambarkan letak user dan perancangan
topologi internallantainya sebagai berikut:
1
LIFT A
WC
LIFT B
WC
432
40
6 7
8
9 10 115 12 13
14
17
18
16
2019
21
22
23
24
16
40
25
26
27
28 29 30
31
32 33 34
35
36 37
41
38
39
7m
8m11m
11m
12m
16m
18m
17m
21m
27m
33m
30m
26m
28m
28m
40m
39m
41m
40m
43m
43m 45m
10m
9m5m
2m
5m
12m
14m
14m
16m19m21m
22m
25m
21m
25m
23m
26m19m20m 20m
26m
24m
6m
8m
9m
11m 10m
7m 11m
16m
10m
8m
6m
4m
7m 7m
8m
26m
28m
Gambar 20 Perancangan Jaringan Komputer
InternalGedungRotaryWingLantai 4
Pada gambar diatas gambar diatas,
perancangan topologi internal lantainya telah
dirancang dengan baik dan efisien sesuaistandar TIA/EIA-568-B.1-2 Commercial
Building Telecommunications Cabling
Standard, yaitu jarak maksimal kabel UTP
CAT6 yang digunakan adalah 90-95 meter.
Portswitch yang digunakan tidak semuanya
digunakan, ada beberapa port switch yang
dicadangkan apabila suatu ketika ada
kerusakan mendadak dari sebuah port yang
terpakai. Sedangkan pada gambar, jarak kabel
UTP penghubung Distribution Switch dengan
Access Switch adalah 52 meter. Sedangkan
jarak terjauh untuk UTP penghubung Access
Switch dengan useradalah 45 meter.
3.5 SubnettingJaringan Komputer
InternalGedung Fixeddan Rotary
WingJumlah IP Address sangat terbatas,
apalagi jika harus memberikan alamat semua
host di Internet. Oleh karena itu, perlu
dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP
Address supaya dapat mengalamati
semaksimal mungkin hostyang ada dalam satujaringan. Konsep subnetting dari IP Address
merupakan teknik yang umum digunakan di
Internet untuk mengefisienkan alokasi IP
Address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaanIP Address.
Untuk beberapa alasan yang
menyangkut efisiensi IPAddress, mengatasi
masalah topologi network dan organisasi,
network administrator biasanya melakukan
subnetting. Esensi dari subnetting adalah
memindahkan garis pemisah antara bagian
networkdan bagian hostdari suatuIPAddress.Beberapa bit dari bagian host dialokasikan
menjadi bit tambahan pada bagian network.
Address satu network menurut struktur baku
dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara
ini menciptakan sejumlah network tambahan
dengan mengurangi jumlah maksimum host
yang ada dalam tiap networktersebut.
Berdasarkan keterangan di atas
memang benar kenyataannya yang dialami
oleh perusahaan Internasional sebesar PT.
Dirgantara Indonesia. Faktor banyaknya
pegawai hingga mencapai angka ribuan,
padahal harus diberikannya alamat kepada
semua host atau pekerja yang menggunakan
komputer. Membuat langkahsubnettingdinilai
mampu mengatasi masalah mengefisiensikan
penggunaan IP Address supaya dapat
mengalamati semaksimal mungkin host yang
ada dalam satu jaringan topologi networktersebut.
Pada Laporan ini akan khusus dibahas
subnetting dari Gedung Fixed dan Rotary
Wing beserta Bridge yang menghubungkan
kedua bangunan ini. Namun sebelum
membahas masalah subnetting yang terdapat
pada Gedung Fixed dan Rotary Wing beserta
Bridge, akan terlebih dahulu menententukan
blok subnet yang terbentuk berdasarkan dari
jumlah user terbanyak tiap gedung dari 14
gedung yang ada di PT. Dirgantara Indonesia.
Berdasarkan pengamatan dilapangan,didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4 Jumlah userper gedung PT.
Dirgantara IndonesiaNO GEDUNG TOTAL Core Switch Distribution Switch Access Switch
1 IT CENTER 55 1 4
2 GPM 456 1 25
3 GPT 702 1 40
4 DIKLAT 85 1 5
5 AE CENTER 1 8
6 AE WEST 1 8
7 AE EAST 1 8
8 NC PROGRAM 1 8
9 MT 1 8
10 RW 160 1 811 FW + Bridge 258 1 16
12 CBC 194 1 11
13 MPH 30 1 4
14 FTC 112 1 10
2652 1 14 163
600
TOTAL
1
Dari data di atas dapat dijelaskan
bahwa user terbanyak berada pada gedung
GPT, yaitu sebanyak 702 user. Sehingga
setiap subnet dialokasikan masing-masing
memerlukan host sebanyak (2^10) - 2 (untuk
network dan broadcast) = 1022 host. Angka
(2^10) digunakan, karena 1022 mendekati
angka 702 berdasarkan perhitungan 2^n .
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
11/15
Maka 1022 host yang nantinya digunakan
untuk acuan menentukanIP Address.
3.5.1 Menentukan jumlah network dan
blok subnetPada PT. Dirgantara Indonesia, IP
Addressyang digunakan adalah kelas A yang
dijadikan kelas B. Terdapat sebuah cara
melakukan subnetting untuk mencari network
dan host. Sebagai gambaran dan lagkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
kelas A (10.1.x.x)
(00001010.00000001.hhhhhhhh.hhhhhhhh)
subnetmask
(11111111.11111111.00000000.00000000)
Diubah menjadi satusubnetkelas B untuk satu
gedung:
kelas B (10.1.n.x)(00001010.00000001.nnnnnnhh.hhhhhhhh)
subnetmask
(11111111.11111111.11111100.00000000)
Berarti terdapat 22 bit pada subnet
mask kelas B, sehingga netmask yang
terbentuk terbilang (255.255.252.0). Dari
bilangan tersebut dapat dibuat suatu formula
untuk menentukan IP Address yang berlaku
pada jaringan komputer tiap gedung yang ada
di area Regional PT. Dirgantara Indonesia.
Formula tersebut adalah
(11111111.11111111.nnnnnnhh.hhhhhhhh).Dengan kata lainIP Addressyang tersedia
mulai dari :
(11111111.11111111.000000hh.hhhhhhhh)
(11111111.11111111.000001hh.hhhhhhhh)
(11111111.11111111.000010hh.hhhhhhhh)
hingga
(11111111.11111111.111111hh.hhhhhhhh)
Kemudian setelah ditemukan
formula tersebut, maka langkah berikutnya
adalah mencari jumlah network. Untukmencari jumlah network tersebut berpatokan
pada jumlah network (n) yang terdapat dalam
formula , yaitu 6 buah. Berarti untuk mencari
jumlah network, menggunakan cara :
Jumlah network: 2^6 = 64 sub network
Sedangkan sudah dijelaskan di atas tadi bahwa
tiap 1 sub network mampu melayani host
sebanyak (2^10) - 2 (untuk network dan
broadcast) = 1022 host.
Setelah formula penentuan IP
Address, jumlah sub network, jumlah host
yang dapat dilayani tiap sub networknya
ketemu, langkah terakhir sebelum membuat
tabel IP Address secara global adalah
menentukan blok subnet. Blok subnet dapat
ditentukan dari pengurangan antara jumlah
maksimal IP Address tiap kelasnya, yaitu 2^8
=256, dibagi dengan jumlah networknya, yaitu
2^6=64. Maka secara matematika dihasilkan
perhitungan :
Bloksubnet= 256 / 64 = 4
Jadi cara pemahaman mudahnya IP
Address 10.1.(+4).x untuk setiap sub network
yang terbentuk. Untuk lebih jelasnya, terdapat
tabel hasil perhitungan yang telah dilakukan
berdasarkan formula penentuan IP Address,
jumlah sub network, jumlah host yang dapat
dilayani tiap sub network, dan blok subnet
sebagai berikut:
Tabel 5 JatahIP Addresstiap gedungGEDUNG IT CENTER GPM GPT DIKLAT AE CENTER AE WEST
Host Pertama 10.1.0.0 10.1.4.0 10.1.8.0 10.1.12.0 10.1.16.0 10.1.20.0
Host Terakhi r 10.1.3.255 10.1.7.255 10.1.11.25510.1.15.255 10.1.19.255 10.1.23.255GEDUNG AE EAST NC PROGR MT RW FW
Host Pertama 10.1.24.0 10.1.28.0 10.1.32.0 10.1.36.0 10.1.40.0
Host Terakhir 10.1.27.25 10.1.31.25 10.1.35.25510.1.39.255 10.1.43.255
GEDUNG CBC MPH FTC ............ subnet ke-64
Host Pertama 10.1.44.0 10.1.48.0 10.1.52.0 .hingga. 10.1.252.0
Host Terakhir 10.1.47.25 10.1.51.25 10.1.55.255... ....... . 10.1.255.255 Walaupun PT. Dirgantara Indonesia
hanya menggunakan 14 sub networksaja. Hal
tersebut membuktikan bahwa cara yang
digunakan untuk menentukan jumlah network
dan blok subnet sudah lebih efisien, sehingga
pemakaian IP Address lebih maksimal,
optimal dan tidak boros.
Pengalokasian pemakaian IPAddress
Gedung Fixed Wing dan Bridge sangatlah
penting. Jumlah user dalam PT. Dirgantara
Indonesia sangatlah banyak, sehingga dalam
pengalokasian pemakaian IP AddressGedung
FixedWingdanBridgeharus efisien.
Dalam jaringan komputer, subnetwork (network utama) dapat terdiri dari
beberapa network kecil yang baru. Untuk
memenuhi struktur IP Address user, maka
diperlukan pembagian yang tepat terhadap
network. Pembagian tersebut dapat berawal
dari pembagian network utama (misal:
10.1.40.x atau dapat dibilang
10.1.40.hhhhhhhh) menjadi network kecil
yang baru, seperti 10.1.40.nhhhhhhh,
10.1.40.nnhhhhhh, dan seterusnya, tergantung
2^n yang dibutuhkan untuk mengalokasikan
banyaknyaIP Addressuser.
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
12/15
Bisa saja network utama
(10.1.40.hhhhhhhh) tidak perlu dibagi ke
dalam beberapa network kecil yang baru,
apabila dalam suatu lantai terdapat banyak
user. Bahkan tak menutup kemungkinan
apabila sebuah lantai memerlukan lebih dari 1
buah network utama. Sebut saja cara ini
sebagai Prinsip Pembagian Network. Berikut
gambaran jelasnya untuk pembagian network
utama menjadi network-network kecil yang
baru, demikian penjelasan lengkapnya:
1.10.1.40.nhhhhhhh apabila ingin dipecah
menjadi 2 networkatau (2^1) yang dapat
melayani 128-2(untuk network dan
broadcast)= 126 host untuk tiap
networknya.
2.
10.1.40.nnhhhhhh apabila ingin dipecah
menjadi 4 networkatau (2^2) yang dapatmelayani 64-2(untuk network dan
broadcast)= 62 host untuk tiap
networknya.
3.
10.1.40.nnnhhhhh apabila ingin dipecah
menjadi 8 networkatau (2^3) yang dapat
melayani 32-2(untuk network dan
broadcast)= 30 host untuk tiap
networknya.
4.
10.1.40.nnnnhhhh apabila ingin dipecah
menjadi 16 network atau (2^4) yang
dapat melayani 16-2(untuk network dan
broadcast)= 14 host untuk tiapnetworknya.
5.
Dan seterusnya hingga 10.1.40.nnnnnnnn
.
Network tersebutlah yang nantinya
digunakan untuk mengalokasikan IP Address
tiap lantainya. Sedangkan simbol n tersebut
nantinya diisikan dengan angka biner (0 dan 1)
untuk menentukanIP Addressuser.
Pada prinsip Pembagian Networkjuga
diperkenankan melakukan pembagian network
lagi dari network kecil baru yang terbentuk,
menjadi beberapa network lebih kecil yangbaru. Tentu perubahan tersebut memiliki
syarat, yaitu dari IP Address dengan network
sedikit (10.1.40.nhhhhhhh) menjadi IP
Address dengan network lebih banyak
(10.1.40.nnhhhhhh), (10.1.40.nnnhhhhh), dan
seterusnya. Sedangkan pada Prinsip
Pembagian Network juga diperkenankan pula
melakukan pembagian network lagi dari
network lebih kecil baru yang terbentuk,
menjadi beberapa network lebih kecil lagi
yang baru dan seterusnya hingga efisiensi
pengalokasian didapatkan. Selain itu,
penentuan pembagian network mengacu pada
jumlah user/hostterbanyak pada sebuah lantai,
apabila nantinya dibuat pengelompokan lantai
dalam pengalokasianIP Address.
PT. Dirgantara Indonesia memiliki
request tersendiri dalam menentukan
pengalokasian IP Address. Request tersebut
cenderung berbentuk peraturan bahwa :
1.
1 network tidak boleh untuk digunakan
beberapa lantai.
2.
Kalau bisa 1 lantai dioptimalkan dengan
menggunakan 1 networksaja.
3.1 lantai minimal menggunakan 1 network,
namun kalo lebih dari 1 network pun
juga boleh, asalkan efisien dan optimal.
Faktor keterampilan sumber daya
engineer ITdalam jaringan komputer internal
dan mengefisiensikan alokasi IP Address,merupakan harapan perusahaan dalam
mengoptimalkan pemakaian IPAddressuntuk
para user pada perusahaannya maupun
tertatanya jaringan komputer internal gedung
fixeddan rotarywing yang efektif dan sesuai
standar internasional yang berlaku .
3.5.1.1 Alokasi I P Address Gedung Fixed
Wingdan Bridge
Gedung Gedung FixedWingmemiliki
karekteristik rincian gedung seperti pada tabel
1. Sedangkan Bridge memiliki karekteristikrincian gedung seperti pada tabel 2. Bridge
memang sengaja dirancang untuk mengikuti
pengalokasianIP Addresspada Gedung Fixed
Wing, karena semua Access Switch yang
berada pada Bridge terhubung ke Distribution
Switch yang ada pada Gedung Fixed Wing.
Secara otomatis, pengalokasian IP Address
Userpada Bridgepun ikut dalam perhitungan
pengalokasian IP Address User pada Gedung
Fixed Wing. Sedangkan cara pengalokasian
pemakaianIP Addressuntuk useryang berada
pada Gedung Fixed Wing berdasar kepadajatah IP Address tiap gedung yang telah
dibahas di atas. Berarti Gedung Fixed Wing
dan Bridgememiliki jatah IP Address sebagai
berikut :
Tabel 6 Jatah IP Address Gedung Fixed
WingdanBridge
GEDUNG FW
Host pertama 10.1.40.0
Host terakhir 10.1.43.255
Dari tabel diatas dapat menentukan
pengalokasian lebih khusus lagi untuk tiap IP
Address user yang berada di Gedung Fixed
Wingdan Bridge. Jatah IP Addressuseryang
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
13/15
berada di Gedung Fixed Wing dan Bridge
memiliki 4 buah sub network. Pada prinsipnya
sesuai perhitungan di sub bab sebelumnya
bahwa setiap sub network dapat melayani
maksimal 1022 host. Namun, tidak semuanya
sub network nantinya akan dipakai, karena
tujuan untuk sub bab ini adalah pengoptimalan
alokasiIP Address.
Untuk membuat suatu alokasi IP
Address user yang efisien, maka perlu
diperhatikan karekteristik rincian gedung,
jatah IP Address Gedung Fixed Wing dan
Bridge yang di padukan dengan prinsip
pembagian network. Dari hasil perpaduan dan
perhitungan yang matang, maka didapatkan
data pengalokasian yang dinilai efisien sebagai
berikut ini:
Tabel 7 Efisiensi alokasiIP Address
GedungFixedWingdan BridgePola Alokasi lantai Network address Host Jumlah Host Broadcast Address Keterangan
10. 1.40.00h hhh hh 10. 1.40.0 10.1. 40.1 - 1 0.1.40.62 62 10.1.40. 63 u ntuk l an tai 1
1 0. 1. 40 .0 1h hh hh h 10 .1 .4 0. 64 10 .1 .4 0. 65 - 10 .1 .4 0. 12 6 6 2 10 .1 .40 .1 27 u nt uk l an ta i 1 ,5
1 0. 1. 40 .1 0h hh hh h 1 0. 1. 40 .1 28 1 0. 1. 40 .1 29 - 1 0. 1. 40 .19 0 6 2 10 .1 .40 .1 91 u nt uk l an ta i 2
1 0. 1. 40 .1 1hhhhhh 1 0. 1. 40 .1 92 1 0. 1. 40 .1 93 - 1 0. 1. 40 .2 54 6 2 1 0. 1. 40 .2 55 tidak terpakai
l an ta i 3 10 .1 .4 1. 0h hh hh hh 1 0. 1. 41 .0 hh hh hh h 1 0. 1. 41 .0 1 0. 1. 41 .1 - 1 0. 1. 41 .1 26 12 6 10 .1 .41 .1 27 u nt uk l an ta i 3
1 0. 1. 41 .1 0h hh hh h 1 0. 1. 41 .1 28 1 0. 1. 41 .1 29 - 1 0. 1. 41 .19 0 6 2 10 .1 .41 .1 91 u nt uk l an ta i 4
1 0. 1. 41 .1 1h hh hh h 1 0. 1. 41 .1 92 1 0. 1. 41 .1 93 - 1 0. 1. 41 .25 4 6 2 10 .1 .41 .2 55 u nt uk l an ta i 5
lantai 2 bridge 10.1.42.000hhhhh 10.1.42.0 10.1.42.1 - 10.1.42.30 30 10.1.42.31 untuk lantai 2 bridge
l ant ai 3 bri dge 10.1.42.001hhh hh 10.1.42.32 10. 1.42.33 - 10.1.42.62 30 10.1.42. 63 u ntu k l an tai 3 b ri dge
l ant ai 4 bri dge 10.1.42.010hhh hh 10.1.42.64 10. 1.42.65 - 10.1.42.94 30 10.1.42. 95 u ntu k l an tai 4 b ri dge
l ant ai 5 bri dge 10.1.42.011hhh hh 10.1.42.96 10.1.42.97 - 10.1.42.126 30 10.1.42.127 u ntu k l an tai 5 b ri dge
l an tai 6 b ri dge 10. 1. 42. 100h hh hh 10. 1. 42. 128 10. 1. 42. 129 - 10. 1. 42. 158 30 10. 1. 42. 159 u nt uk l an ta i 6 b ri dg e
l an tai 6 b ri dge 10. 1. 42. 101h hh hh 10. 1. 42. 160 10. 1. 42. 161 - 10. 1. 42. 190 30 10. 1. 42. 191 u nt uk l an ta i 6 b ri dg e
ti dak te rpakai 10.1.42.110hhh hh 10.1.42.192 10.1.42.193 - 10. 1.42.222 30 10.1.42.223 tidak terpakai
ti dak te rpakai 10.1.42.111hhh hh 10.1.42.224 10.1.42.225 - 10. 1.42.254 30 10.1.42.255 tidak terpakai
10.1.43.x tidak terpakai 10.1.43.0 10.1.43.1 - 10.1.43.254 254 10.1.43.255 tidak terpakai10.1.43.hhhhhhhh
10.1.40.nnhhhhhh
10.1.42.nnnhhhhh
10.1.41.1hhhhhhh
lantai 1 ; 1,5 ; dan 2
Struktur IP Address
lantai 4 ; 5
10.1.40.x
10.1.42.x
10.1.41.x
Dari tabel di atas didapatkan suatu
efisiensi alokasi IP Address Gedung Fixed
Wing dan Bridge yang dinilai tepat. Dimana
untuk lantai 1; 1,5 dan 2 menggunakan prinsip
pembagian network dari network utama
(10.1.40.hhhhhhhh) menjadi network kecil
baru (10.1.40.nnhhhhhh) yang dipecah ke 4
network atau (2^2) yang dapat melayani 64-
2(untuk network dan broadcast)= 62 host
untuk tiap network-nya, karena pada ketigalantai tersebut maksimal terbesar user-nya
(host) adalah pada lantai 1 dengan dengan 25
host(
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
14/15
network. Pada prinsipnya sesuai perhitungan
di sub bab sebelumnya bahwa setiap sub
network dapat melayani maksimal 1022 host.
Namun, tidak semuanya sub networknantinya
akan dipakai, karena tujuan untuk sub bab ini
adalah pengoptimalan alokasiIP Address.
Untuk membuat suatu alokasi IP
Address user yang efisien, maka perlu
diperhatikan karekteristik rincian gedung,
jatahIP AddressGedungRotaryWingyang di
padukan dengan prinsip pembagian network.
Dari hasil perpaduan dan perhitungan yang
matang, maka didapatkan data pengalokasian
yang dinilai efisien sebagai berikut ini:
Tabel 9 Efisiensi alokasi IP Address
GedungRotaryWingPola Alokasi Lantai Network address Host Jumlah Host Broadcast address Keterangan10.1.36.00hhhhhh 10.1.36.0 10.1.36.1 - 10.1.36.62 62 10.1.36.63 l antai 2
1 0. 1. 36 .01 hh hh hh 1 0. 1. 36 .64 10 .1. 36. 65 - 10 .1. 36. 126 62 1 0. 1. 36 .1 27 l an ta i 2 ,5
1 0. 1. 36 .10 hh hh hh 10 .1. 36. 128 1 0. 1. 36 .1 29 - 10 .1. 36. 190 62 1 0. 1. 36 .1 91 l an ta i 3
1 0. 1. 36 .11 hh hh hh 10 .1. 36. 192 1 0. 1. 36 .1 93 - 10 .1. 36. 254 62 1 0. 1. 36 .2 55 l an ta i 4
10.1.37.00hhhhhh 10.1.36.0 10.1.37.1 - 10.1.37.62 62 10.1.37.63 l antai 5
10. 1. 37. 01hh hhh h 10.1. 36. 64 10. 1. 37. 65 - 10. 1. 37. 126 62 10. 1.37.127 l ant ai 6
1 0. 1. 37 .10 hh hh hh 10 .1. 36. 128 1 0. 1. 37 .1 29 - 10 .1. 37. 190 62 1 0. 1. 37 .1 91 l an ta i 7
10. 1. 37.11h hh hh h 10. 1. 36.192 10. 1. 37.193 - 10. 1. 37.254 62 10. 1. 37.255 t idak terp ak ai
10.1.38.x tidak terpakai 10.1.38.0 10.1.38.1 - 10.1.38.254 254 10.1.38.255 tidak terpakai
10.1.39.x tidak terpakai 10.1.39.0 10.1.39.1 - 10.1.39.254 254 10.1.39.255 tidak terpakai10.1.39.hhhhhhhh
10.1.38.hhhhhhhh
Struktur IP Address
10.1.36.x lantai 2 ; 2,5 ; 3 ; 4
10.1.37.x lantai 5 ; 6 ; 7
10.1.36.nnhhhhhh
10.1.37.nnhhhhhh
Dari tabel di atas didapatkan suatu
efisiensi alokasi IP Address Gedung Rotary
Wing yang dinilai tepat. Dimana untuk lantai
2; 2,5; 3 dan 4 menggunakan prinsippembagian network dari network utama
(10.1.36.hhhhhhhh) menjadi network kecil
baru (10.1.36.nnhhhhhh) yang dipecah ke 4
network atau (2^2) yang dapat melayani 64-
2(untuk network dan broadcast)= 62 host
untuk tiap networknya, karena pada ketiga
lantai tersebut maksimal terbesar user-nya
(host) adalah pada lantai 4 dengan dengan 60
host(
7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx
15/15
4.2 Saran
1.
Untuk wilayah gudang dari gedung Fixed
dan Rotary Wing, sebaiknya
menggunakanswitchdengan 16portsaja,
karena mengingat jarak yang berjauhan
antar usernya dan jumlah user yang tidakterlalu banyak (kecuali lantai 6 bridge).
2. Pemilihan switch sebaiknya yang
manageble, supaya lebih tahan lama (long
life duration ).
3. Pada ruang kabel pada tiap lantai gedung
Fixed dan Rotary Wing perlu diberi
penerangan, mengingat hanya berpijak
pada ram-ram besi saja.
DAFTAR PUSTAKA
[1] __________. 2013. How to Design Switch
Network or Designing LAN | CCDA.
http://www.w7cloud.com/how-to-design-
switch-network-or-designing-lan-ccda/.
diakses pada 20 Agustus 2013
[2] Lesmana, Ricky. 2009. Jaringan
Komputer, IP Address & Subnetting.
Bandung : Unikom
[3] Lusi, Reskita. 2013. Merancang Jaringan
Antar Gedung.
http://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/me
rancang-jaringan-antar-gedung.html.
diakses pada 25 Agustus 2013.[4] Fauzi, Nurman. 2008. Sistem Komunikasi
Serat/Fiber Optik.
http://zethcorner.wordpress.com/2008/07/
22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/.
diakses pada 25 Agustus 2013.
[5] ---, 2013. Jaringan Komputer dalam
id.wikipedia.org.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_ko
mputer.Diakses : 26 Oktober, 2013.
BIODATA
Bondan Fiqi Riyalda,
lahir di Semarang, 2
Januari 1993.
Menempuh pendidikan
dasar di SD Sompok
Semarang. Melanjutkan
ke SMPN 5 Semarang
dan pendidikan tingkat
atas di SMAN 15
Semarang. Dari tahun
2010 sampai saat ini masih menempuh studi
Strata-1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro Semarang,
konsentrasi Teknologi Informasi.
Semarang, November 2013
Mengetahui dan Menyetujui,
Dosen pembimbing
http://www.w7cloud.com/how-to-design-switch-network-or-designing-lan-ccda/http://www.w7cloud.com/how-to-design-switch-network-or-designing-lan-ccda/http://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/merancang-jaringan-antar-gedung.htmlhttp://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/merancang-jaringan-antar-gedung.htmlhttp://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputerhttp://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/merancang-jaringan-antar-gedung.htmlhttp://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/merancang-jaringan-antar-gedung.htmlhttp://www.w7cloud.com/how-to-design-switch-network-or-designing-lan-ccda/http://www.w7cloud.com/how-to-design-switch-network-or-designing-lan-ccda/