Author
fitria-intan-purwanti
View
228
Download
0
Embed Size (px)
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
1/14
PRATIKUM INSTALASI JARINGAN
Routing Static
Disusun Oleh :
FITRIA INTAN PURWANTI
1102642 / 2011
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKAJURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
2/14
A.TUJUAN1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat
routing) pada jaringan komputer.
2.
Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer.3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan
Static Route pada jaringan berbasis Windows.
B.ALAT & BAHAN1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi
Windows 2000 Server atau 2003 Server)
2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih3. Kabel jaringan4. Switch
C.MATERI TEORITISPENGERTIAN ROUTER
Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke
jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk
melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP
dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara
keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta
dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang
dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan
menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router
berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.
PC Router adalah Personal Computer(PC) yang digunakan sebagai Router
(routing) biasanya yang digunakan adalah PC Multihomed yaitu Komputer yang
memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
3/14
ROUTING
Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas
dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan
tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.
Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Default Gateway
2. Static Route
Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route
yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana
kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi
seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing
static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan
static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan topologi jaringan berikut :
Gambar 2 : Routing pada dua segmen jaringan
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
4/14
Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan
LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masing-
masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik. Perhatikan
tabel routing dari PC Router A berikut :
Berikut penjelasan entri pada tabel:
127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik.
192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan kejaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1.
192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagramyang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcastakan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1.
192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan kejaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1.
192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagramyang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
5/14
192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcastakan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1.
24.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal olehWindowsNT.
255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskanbroadcast ke jaringan lain).
Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP
Address. Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-
paket data antar segmen LAN A dan LAN B .Pada kasus jaringan yang lebih
kompleks, entri tabel routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean
antara segmen-segmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu
disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. Perhatikan opologi
jaringan berikut :
Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa
diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan
penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar seluruh host yang
ada pada masing-masing segmen jaringan dapat berkomunikasi.
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
6/14
Membuat Tabel Routing Static
Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut :
route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway]
Route menerima empat option :- addmenambahkan route ke tabel
- deletemenghapus route dari tabel
- changemengubah routing pada entri tabel
- printmencetak tabel routing
destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan
tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing.
maskadalah netmask dari
destination.
gatewayadalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway
yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.
Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B
harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi
dengan host segmen B.
Pada Router A, tambahkan static route :
C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
Pada Router B, tambahkan static route :
C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
D.LANGKAH KERJARouting dengan Default Gateway
1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya danmenggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC
Multihomed)
2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me,2000Profesional, atau XP)
3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
7/14
4.
Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas.5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service
router, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada
administration tool pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pada windows 2003 buka start Program Administrative Tools Routing and Remote Accsess
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
8/14
b. Klik Next dan pilih Custom Configuration
c. Klik Next dan ceklist LAN Routing terdapat banyak pilihan yang bisa kitabuat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN
Routing terebih dahulu.
d. Setelah memilih LAN Routing kemudian Next, maka layanan Routing andRemote Access sudah tersedia pada PC Router
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
9/14
e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Routing and RemoteAccess, dengan cara mengklik kanan Server dan klik Configure and
Enable Routing and Remote Access
f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akanberwarna hijau.
g. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
10/14
6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera padagambar desain jaringan diatas
7. Lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap PC ke PC yang lain, buattabel seperti tabel percobaan berikut :
No Uji Koneksi Respon Penjelasan
Dari Ke
1 192.168.1.1 192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.2.1
192.168.2.2
192.168.2.3
192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.3.3
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Gagal
Gagal
Gagal
Direct
Direct
Direct
Direct
Direct
Indirect
Indirect
Indirect
2 192.168.1.2 192.168.1.1
192.168.1.3
192.168.2.1
192.168.2.2
192.168.2.3
192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.3.3
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Gagal
Gagal
Gagal
Direct
Direct
Direct
Direct
Direct
Indirect
Indirect
Indirect
3 192.168.1.3 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.2.1
192.168.2.2
192.168.2.3
192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.3.3
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Gagal
Gagal
Gagal
Direct
Direct
Direct
Direct
Direct
Indirect
Indirect
Indirect
4 192.168.2.1 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
Sukses
Sukses
Sukses
Direct
Direct
Direct
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
11/14
192.168.2.2
192.168.2.3
192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.3.3
Sukses
Sukses
Gagal
Gagal
Gagal
Direct
Direct
Indirect
Indirect
Indirect
5 192.168.2.2 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.2.1
192.168.2.3
192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.3.3
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Indirect
Indirect
Indirect
Indirect
Direct
Direct
Direct
Direct
6 192.168.2.3 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.2.1
192.168.2.2
192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.3.3
Sukses
Gagal
Gagal
Sukses
Sukses
Sukses
Gagal
Gagal
Direct
Indirect
Indirect
Direct
Direct
Direct
Indirect
Indirect
7 192.168.3.1 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.2.1
192.168.2.2
192.168.2.3
192.168.3.2
192.168.3.3
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Indirect
Indirect
Indirect
Indirect
Direct
Direct
Direct
Direct
8 192.168.3.2 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.2.1
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Indirect
Indirect
Indirect
Indirect
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
12/14
192.168.2.2
192.168.2.3
192.168.3.1
192.168.3.3
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Direct
Direct
Direct
Direct
9 192.168.3.3 192.168.1.1
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.2.1
192.168.2.2
192.168.2.3
192.168.3.1
192.168.3.2
Gagal
Gagal
Gagal
Gagal
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Indirect
Indirect
Indirect
Indirect
Direct
Direct
Direct
Direct
8. Tambahkan Static Route pada PC Router 1C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
9. Tambahkan Static Route pada PC Router 2C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
10.Cetak Tabel Routing dari PC Router A, dengan perintah :C:> route print
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
13/14
11.Lihat rute yang dilalui untuk meneruskan sebuah paket dari satu host ke host yanglain, misalnya dari Host 1 (192.168.1.2) ke Host 4 (192.168.2.2) dapat dilakukan
dengan cara :
C:> tracert (alamat)
8/14/2019 Laporan 5 Pratikum Instalasi Jaringan Komputer
14/14
12.Amati informasi yang ditampilkan, dan lakukan hal yang sama untuk setiap host.
Dari hasil yang terlihat dapat diambil kesimpulan bahwasannya jalan rute atau
jalannya data dari alamat 192.168.1.2 ke alamat 192.168.2.3 dan 192.168.3.2 yaitu
melalui : (1) Router yang disetting dengan alamat 192.168.1.1 nama ROUTER
21DB3I lalu (2) kemasing masing PC yakni 192.168.2.3 dan 192.168.3.2. disini
jalannya data hanya memalui satu router karena Direct.
Akan tetapi, jalannya data dari alamat 192.168.1.2 ke 192.168.3.10 dan
192.168.3.11 melalui 2 router yaitu (1) ROUTER 21DB3EI dengan alamat
192.168.1.1. (2) UNP-8LTV3J0QPXP dengan alamat 192.168.2.254 baru
dilanjutkan ke alamat destination (192.168.3.10 dan 192.168.3.11)
13.Buat kesimpulanKesimpulan : untuk menghubungkan antara 1 PC ke PC lain yang berjauhan bisa
melalui router baik alat yang memang berfungsi sebagai router maupun suatu PC
yang disetting untuk dijadikan router yang dinamakan dengan PC Router. Router
disetting sebagai gateway, yang nanti alamat nya bisa disetting diantara PC yang
berfungsi sebagai client agar bisa saling terhubung.
Menghubungkan antara 2 buah PC Router dapat dilakukan dengan menambahkan
perintah :
C:> route add (network) mask (mask) (Interface1)
C:> route add (network) mask (mask) (Interface2)