51
Peluang usaha Bengkel las masih terbuka luas mengingat pertumbuhan penduduk indonesia yang sangat pesat. Pertumbuhan penduduk yang pesat ini pasti akan di ikuti oleh pertumbuhan jumlah perumahan dan pemukiman. dan setiap pemukiman rata rata membutuhkan jasa bengkel las untuk membuat produk produk berbahan dasar besi , seperti pagar ,tralis,canopy, tangga besi dan lain sebagainya Produk produk yang bisa di hasilkan oleh bengkel las atau bengkel besi antara lain Pagar besi minimallis, Pagar besi Tempa,pagar stainless steel canopy minimallis, tempa maupun stainless steel furniture besi, furniture stainless steel tangga besi, tangga stainlees steel tralis besi minimallis, tralis besi tempa dll Modal untuk membuat bengkel Las Berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat bengkel las besi? 1. Tempat usaha modal yang harus dimiliki untuk membuat bengkel besi yaitu tempat usaha. hal ini adalah modal utama yang sebenarnya gampang gampang susah. Bisa dibilang Gampang jika anda sudah mempunyai lokasi milik pribadi atau milik orangtua yang bisa dipakai untuk usaha sehingga tinggal melengkapi dengan alat yang tidak begitu besar nilainya. dibilang susah karena membutuhkan biaya yang besar jika anda tidak memiliki tempat usaha tersebut,sehingga anda harus mengontrak tempat atau membelinya jika anda mampu. workshop bengkel las yang baik yaitu harus memenuhi beberapa syarat antara lain: luas workshop yang cukup untuk bekerja,menyimpan stok bahan ,peralatan dan dapat digunakan untuk menyimpan hasil kerja yang belum sempat terkirim. lokasi Usaha yang strategis, gampang ditemukan ,dan di jalur yang ramai dilewati orang. Hal ini sangat penting bagi bengkel las baru, karena dari sinilah anda mendapatkan order. mempunyai fasilitas Listrik yang cukup. untuk bengkel las pemula

USAHA BENGKEL LAS1

Embed Size (px)

Citation preview

Peluang usaha Bengkel las masih terbuka luas mengingat pertumbuhan penduduk indonesia yang sangat pesat. Pertumbuhan penduduk yang pesat ini pasti akan di ikuti oleh pertumbuhan jumlah perumahan dan pemukiman. dan setiap pemukiman rata rata membutuhkan jasa bengkel las untuk membuat produk produk berbahan dasar besi , seperti pagar ,tralis,canopy, tangga besi dan lain sebagainya Produk produk yang bisa di hasilkan oleh bengkel las atau bengkel besi antara lain Pagar besi minimallis, Pagar besi Tempa,pagar stainless steel canopy minimallis, tempa maupun stainless steel furniture besi, furniture stainless steel tangga besi, tangga stainlees steel tralis besi minimallis, tralis besi tempa dll Modal untuk membuat bengkel Las Berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat bengkel las besi? 1. Tempat usaha modal yang harus dimiliki untuk membuat bengkel besi yaitu tempat usaha. hal ini adalah modal utama yang sebenarnya gampang gampang susah. Bisa dibilang Gampang jika anda sudah mempunyai lokasi milik pribadi atau milik orangtua yang bisa dipakai untuk usaha sehingga tinggal melengkapi dengan alat yang tidak begitu besar nilainya. dibilang susah karena membutuhkan biaya yang besar jika anda tidak memiliki tempat usaha tersebut,sehingga anda harus mengontrak tempatatau membelinya jika anda mampu. workshop bengkel las yang baik yaitu harus memenuhi beberapa syarat antara lain: luas workshop yang cukup untuk bekerja,menyimpan stok bahan ,peralatan dan dapat digunakan untuk menyimpan hasil kerja yang belum sempat terkirim. lokasi Usaha yang strategis, gampang ditemukan ,dan di jalur yang ramai dilewati orang. Hal ini sangat penting bagi bengkel las baru, karena dari sinilah anda mendapatkan order. mempunyai fasilitas Listrik yang cukup. untuk bengkel las pemula

yang belum mempunyai banyak alat membutuhkan kira kira 4.400 w, untuk bengkel las besar biasanya membutuhkan listrik hingga 11.000 W. Mengapa 4.400w. untuk bengkel las kecil minimal wajib memiliki alat 1 bh trafo 160 A kira kira 900 w + cutter 1 bh 3500 w dan 1-2 bh grinda slap 500 w. dengan alat aklat tersebut besar daya listrik yang dibutuhkan cukup kira kira 4400w. hal ini akan bertambah seiring dengan kemajuan usaha anda.

memang ada beberapa macam pilihan peluang bisnis, mulai dariyang berskala besar hingga dengan modal yang minim sekalipunada banyak pilihan. Akan tetapi nampaknya kebutuhan yang berhubungan dengan aktivitas menyatukan besi sekarang ini kian menjanjikan mengingat pesatnya pembangunan yang dilakukan.

Kebutuhan beberapa bangunan rumah layaknya sebuah perumahanpastinya mengandalkan jasa las untuk pembuatan pagar besi

ataupun pintu rolling door yang digunakan untuk garasi rumahbahkan juga pembuatan terali jendela dan pintu , belum lagijasa pembuatan awning baik untuk besar maupun ukuran kecil.

Oleh karena itu peluang usaha kerjasama las memang tidak dapat dipandang sebelah mata mengingat potensinya yang bisa dikatakan potensial, apalagi untuk anda yang ahli di bidang las maka ada kesempatan besar untuk mendirikan bengkel las sendiri. Akan tetapi kebanyakan seorang ahli las kurang bisaberkembang karena terbentur kurangnya modal untuk mengembangkan keahlian tersebut. Oleh sebab itu menjalin kerja sama dengan seorang pemilik modal dapat menjadi alternatif solusi yang paling tepat.

Prospek Peluang Usaha Kerjasama Bidang LasMempunyai bengkel las sendiri pada dasarnya memang sangat potensial, hal ini bisa kita lihat dari kebutuhan akan jasa pembuatan pagar besi untuk pelindung rumah pastinya melibatkan ahli las dalam pengerjaannya. Tidak hanya itu, alat transportasi layaknya motor, mobil tentu memerlukan jasa las untuk menggarap penyambungan besi ketika putus maupun mengelas body kendaraan yang keropos. Dengan bekerja sama dengan pemilik modal yang cukup, maka usaha di bidang

ini bisa semakin berkembang pesat apalagi jika ditunjang dengan berbagai koneksi seperti hubungan yang baik antar teman atau keluarga.

Adapun kesempatan untuk mereka yang ahli di bidang las, pasti tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Sebab jasa keahlian mengelas dapat ditawarkan ke perusahaan-perusahaan maupun bidan usaha yang memerlukannya.Akan tetapi lebih tepat jika menjalin kerja sama dengan pemilik modal yang mau mendanai dalam mendirikan sebuah bengkel las. Dengan begitu bisa saling menguntungkan antar kedua pihak untuk prospek peluang usaha kerjasama.

Wira usaha bengkel lasMenjalankan usaha Bengkel Las untuk pembuatan Teralis, Pagar,Canopy, Tangga, dll cukup menjanjikan dan akan memberikan pendapatanserta keuntungan yang signifikan jika dikerjakan dengan serius,tekun, dan mau mendengarkan keinginan pelanggan. Pada umumnyapelanggan atau masyarakat cenderung mengikuti trend atau jaman,sehingga seringkali mereka ingin membuat model terbaru terkaitdengan penampilan rumah atau tempat tinggalnya. Teralis, Pagar,canopy, dll. akan digantikan dengan model yang baru walaupun yanglama masih bagus. Akhir akhir ini kita mengenal istilah model“minimalis” untuk teralis, pagar, canopy, tanggal, dll. Mungkinnantinya beberapa saat lagi akan dikenal model baru dan konsumeningin menggantinya dengan model yang baru tersebut.

Selain itu, memilki bengkel las seperti itu bisa juga digunakanuntuk pembuatan barang barang yang bisa langsung dijual ke konsumentanpa melalui pesnan terelebih dahuli, misalnya : Jemuran Pakaian,Tempat Handung, Tempat Hanger Pakaian, Rak Tanaman Hias, dll. Bahkanbeberapa bengkel las nampaknya juga ada yang membuat barang baranguntuk mainan anak; misalnya : ayunan, jungkitan, komidi putar mini,dll. Apabila kita inovatif dan mencoba kreasi kreasi baru maka tidakmenutup kemungkinan bahwa bengkel bisa eksis dan membuat barangbarang yang bisa langsung dijual ke konsumen.

Dengan meningkatnya jumlah pembangunan rumah yang dilakukan olehpengembang perumahan merupakan prospek bagi bengkel las teralis,karena umumnya setelah rumah selesai dibangun akan diikuti dengan

pembuatan pagar, teralis, canopy, pintu garasi, tangga, dll. Makakomplek perumahan yang baru maupun yang sudah lama merupakan sasaranpemasaran pembuatan teralis, pagar, canopy, dll.

1. Tempat Usaha1.1. WorkshopWorkshop Las atau Bengkel Las akan digunakan sebagai tempat untukmelkukan produksi pembuatan Teralis, Pagar, Canopy, Tangga, dll,sehingga ukurannya harus agak luas. Workshop Las atau Bengkel Lasyang dibuat harus memadai untuk volume pekerjaan yang akan dihadapi.Lokasi tidak begitu ada permasalahan kecuali bahwa bengkel las harusberdekatan dengan Kantor atau Ruko tempat administrasi danpemasaran. Kita juga bisa mengatur lay out bengkel las berdasarkanalur pekerjaan, misalnya : gudang bahan baku, gudang peralatan,tempat membuat desain, tempat pemotongan bahan baku, tempat produksipengelasan, tempat untuk finishing, dan tempat untuk produk jadi. Diworkshop atau bengkel las harus tersedia instalasi listrik dengankapasitas yang memadai, karena mesin las dan beberapa peralatan akanmembutuhkan power yang relatif besar.1.2. Kantor & RukoKantor atau Ruko dibuat dengan tujuan sebagai tempat untuk melakukankegiatan pemasaran, memajang contoh produk, brosur, prosesadministrasi, proses pengendalian produksi, transaksi pesanan, dll.Lokasi Kantor atau Ruko harus diupayakan strategis dan berdekatandengan tempat keramaian. Lokasi Kantor atau Ruko juga harusberdekatan dengan bengkel las dan bila perlu satu lokasi, hal iniuntuk efisiensi dan memudahkan koordinasi pekerjaan. Bila memungkindi Kantor dilengkapi dengan seperangkat Komputer untuk melakukanproses administrasi, design, dll.

2. PeralatanBanyak jenis peralatan yang akan dibutuhkan untuk mendukung usahabengkel las terallis, pagar, canopy, tangga, reiling, dll. Peralatanumumnya meliputi : perlatan Las, Peralatan Potong Metal, PeralatanFinishing, dan beberapa Alat bantu yang akan mempermudah danmempercepat pekerjaan. Pada tahap awal kita mungkin hanya mengetahuibeberapa jenis perlatan, namun dalam perjalanannya kita akanmengetahui peralatan apa saja yang akan dibutuhkan.2.1. Mesin LasMesin Las merupakan perlatan utama yang harus ada dan prioritas,mesin las yang umumnya digunakan adalah Mesin Las SMAW (ShieldedMetal Arc Welding) yang kapasitasnya dibawah 400 Amp; kemudianinstalasi Las Gas (Asetelin dan Oksigen, atau LPG dan Oksigen).Mesin Las SMAW harus dilengkapi dengan Stang Las, Masker Las,sedangkan Las Gas harus dilengkapi dengan Brander Las dan Kacamata

Las, dan botol Oksigen serta botol Gas Asetelin atau LPG. Mesin LasSMAW diupayakan yang memilki kemampuan untuk melakukan pengelasanStainless Steel.2.2. Alat Potong MetalBrander Potong Gas, Gergaji, Tang Potong, Gunting Potong, GerindaPotong, dll. merupakan alat potong metal (logam) yang digunakan padatahap awal; yaitu memotong material yang telah ditentukan ukurannyaberdasarkan gambar yang dibuat oleh desainer.2.3. Alat FinishingPeralatan yang digunakan untuk proses finishing digunakan pada tahapakhir; misalnya saja : gerinda tangan, gerinda mesin, poles, alatuntuk cat duco, dll. Pada proses finishing juga akan dibutuhkan alatuntuk dempul atau mesin amplas untuk menghaluskan permukaan.Sedangkan material Stailnless Steel biasanya hanya membutuhkangerinda dan mesin poles.2.4. Alat BantuBanyak jenis alat bantu yang akn digunakan di bengkel las teralis,namun pengadaannya agar disesuaikan dengan kebutuhan saja;misalnya : alat ukur panjang (meteran), ragum, tang jepit, palu,palu terak las, kikir, kuas, dll. Alat bantu untuk pengecatan duco;misalnya : kompresor, selang udara, spatula, dll.

3. Material3.1. Bahan BakuBahan baku untuk produksi atau pembuatan Teralis, Pagar, Canopy,Tangga, dll secara umum adalah : Plat Baja, Baja Batangan, BesiSiku, Hollow Bar, Stainless Steel, Besi Beton, Pipa, dll. Ada duatype atau spesifikasi material yang umumnya digunakan sebagai bahan

baku di bengkel las; yaitu : Baja Konstruksi (Baja Karbon Rendah),dan Stainless Steel (Baja Tahan Karat) dengan berbagai bentuk. BajaStainless Steel agar dipilih yang komposisinya 18-8; artinya Khrom-nya 18% dan Nikel- nya 8%; kalau dalam spesifikasi teknik adalah :AISI 304, SUS 304.3.2. Bahan TambahanBahan tambahan yang dimaksud adalah material yang terkait denganproses pengelasan namun bukan merupakan bahan baku; antara lain :kawat las, gas elpiji atau asetelin, dan oksigen. Semua bahantersebut diatas harus disediakan stock minimal masing masing 1 dosKawat Las, 1 Botol Oksigen, dan 1 Botol Asetelin atau LPG. Kawat Lasyang disediakan umumnya 2 ukuran; yaitu besar dan keci atau 2,5 mmdan 3,2 mm, namun kawat las untuk pengelasan Stainless Steel bedalagi dengan kawat las untuk besi beton atau baja karbon/ bajakonstruksi biasa.3.3. AsesorisAsesories untuk pembuatan teralis, pagar, canopy, tangga, dll.Umumnya adalah ornamen untuk memperindah yang terbuat dari besi cor.Berbagai bentuk ornamen seperti ini banyak dijual di toko besi;misalnya saja : mata tombak, motif bunga, motif daun, motif bintang,dll. Disarankan untuk tidak terlalu banyak memasang ornamen, selainmengurangi estetika juga kurang efisien dan ketika sudah jadi kadangbanya yang terlepas. Suatu saat kita juga harus menyediakan sekrup,mur baut, dan fastener lainnya.

4. Kendaraan.4.1. Mobil Pick Up.Mobil pick up akan dibutuhkan untuk mengantar produk jadi yangdipesan oleh konsumen ke tempat tujuan, karena teralis, pagar,canopy adalah barang yang ukurannya besar serta berat. Selain itujuga mobil pick up ini akan digunakan untuk mengangkut material yangdibeli sebagai bahan baku apabila jumlahnya banyak. Kadang kadangkita juga harus datang ketempat pelanggan untuk melihat lokasi danmelakukan pengukuran, karena kita akan ditemani oleh Desainer makamobil ini akan dibutuhkan sebagai transportasi.4.2. TorbilTorbil adalah singkatan dari motor mobil, sejenis kendaraan sepedamotor namun pada bagian belakangnya terpasang bak untuk mengangkutbarang. Kendaraan ini akan digunakan untuk mengangkut produk jadiketempat pemesan jarak dekat dan mungkin berbelanja barang barangatau material yang berukuran kecil, tujuannya adalah efisiensi.

5. Karyawan5.1. Tukang LasTukang Las atau Juru Las atau Welder akan menjadi karyawan andalan

dalam usaha bengkel las teralis, pagar, canopy, dll. karena merekamerupakan karyawan kunci dalam proses produksi yanng umumnyadilakukan dengan proses pengelasan. Tukang las sebaiknya dicariorang yang sudah memilki kemampuan dan berpengalaman. Apabilapesanan dan pekerjaan bertambah maka jumlah Tukang Las harusditambah, karena pekerjaan pengelasan adalah pekerjaan berat. Kitaharus meminta waktu kepada semua Tukang Las untuk diberikan semacampengarahan dan penjelasan tentang menjaga kualitas hasil kerjanya.5.2. Pembantu TukangPembantu Tukang akan bertugas mendampingi dan membantu Tukang Lasserta mengerjakan pemotongan material. Setelah selesai bertugaspemotongan material bahan baku dia harus bertugas untuk melayani danmembantu Tukang Las; misalnya : menyediakan kawat kawat las,membantu finishing, menyediakan dan memasang instalasi gas untukpengelasan, dll.5.3. SalesSales akan bertugas untuk melakukan promosi dan pemasaran produkyang dapat dibuat oleh bengkel las, misalnya : berbagai bentuk dantype teralis, pagar, canopy, tangga, reiling, mainan anak, jemuran,tempat piring, tempat hanger baju, dll. Seorang Sales akan dibekalidengan brosur dan foto foto produk yang dapat diproduksi serta hargamasing masing jenis produk. Dia juga harus bertanggung jawab apabilaada pelanggan yang datang untuk melayaninya dan mengkomunikasikanpesanan pelanggan ke Desainer, serta menyelsaikan transaksi denganpelanggan.5.4. DesainerDesainer akan bertugas menterjemahkan pesanan atau keinginanpelanggan menjadi gambar rancangan produk dan tahapan proses yangakan dikerjakan. Sehingga dengan adanya seorang Desainer akan dapatdiketahui jumlah material yang akan digunakan, estimasi biaya yangakan dikeluarkan, dan akhirnya keluar angka HPS. Dengan berpeganganpada HPS dan biaya transportasi maka kita bisa menentukan margin.5.5. KeuanganKeuangan atau Kasir akan bertugas mengelola uang masuk dan uangkeluar, dia juga harus bertanggung jawab terhadap penagihan danmencatat semua aktifitas keuangan serta membuat laporannya. Setiaptransaksi keuangan baik itu uang masuk maupun uang yang keluar harusmelalui persetujuan kita dan kita sebaiknya memonitor aktifitas inidari waktu ke waktu.

6. Sistem & Manajemen6.1. Bisnis Proses dan SOPSebaiknya kita membuat gambaran proses keseluruhan mulai daridatangnya pesanan pelanggan, desain, transaksi keuangan, prosespembuatan, penyimpanan hasil produk sampai dengan delivery. Setiapproses sebaiknya dibuat panduan operasi atau langkah kerja dankualitas produk yang diinginkan. Semua hal ini disosialisasikan keseluruh karyawan sehingga mereka akan memahami tujuan dari bisnisini serta aspek mana saja yang dapat dilakukan efisiensi.6.2. PermodalanModal akan dibutuhkan untuk aktiva tetap (barang yang menjadi asettetap) dan juga untuk pembelian material serta upah tenaga kerjasebagai modal operasional. Modal untuk aktiva tetap harusdikeluarkan langsung dari milik kita, baik itu dari tabungan maupunpinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan, sedangkan modal untukoperasional bisa saja diperoleh dari pelanggan berupa uang mukauntuk setiap pesanan dan pelunasan setelah produk selesai.6.3. Pemasaran dan PromosiPemasaran dan promosi selain menjadi tugas dan tanggung jawab Sales,juga sebaiknya dilakukan oleh kita si pemilik karena lancarnyabisnis ini akan tergantung pada aktifitas ini. Kita sebaiknyabersilaturahmi ke semua teman dan kenalan, serta menambah calonpelanggan kemudian mempromosikan semua produk yang dapat dibuat.Selain itu ada baiknya juga membuat situs web, mempromosikannyamelalui situs jejaring sosial, dll.Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest

Mencetak Rupiah Dengan Usaha Las

Hadi sedang menggarap pesananpelanggan

Hadi bisa dikatakan telah sukses menjalani wirausaha las besi dan stainless steel. Bengkel las yang didirikan di rumahnya setahun yanglalu telah melayani banyak pesanan. Bahkan dia kewalahan melayani order las yang membludak.Saat ini ada 10 pesanan beraneka ragam jenis seperti tralis, pagar, pintu dan lainnya yang telah menanti dikerjakan. Satu pesanan bisa dikerjakan selama seminggu sampai dengan tiga minggu, dengan nilai bervariasi mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah. Dia telah mengkaryakan 2 saudaranya untuk membantu usahanya dan menularkan ilmunya kepada mereka.

Bengkel las milik Hadi berada di rumahnya yang terletak di Desa Wonoketingal RT 5 RW 6 Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Bengkelnya melayani pembuatan acessoris atau perlengkapan rumah daribesi dan stainless steel seperti pagar tralis, pintu gerbang, kanopi, tralis jendela, dan lain-lain.

Hadi membuktikan bahwa untuk sukses bisa di raih di tanah kelahirannya sendiri. Mencari sesuap nasi dan segenggam berlian, tidak perlu dia lakukan dengan merantau ke ibu kota atau luar negeriseperti kebanyakan orang Demak lainya. Bagaimanakah perjalanan Hadi hingga bisa sukses memiliki bengkel las sendiri?

Awal karir bisnis las Hadi diawali dengan menjadi karyawan di bengkel las di Kota Kudus selama 11 tahun. Hadi tidak bertahan di

satu bengkel las, tetapi dia berpindah-pindah dari bengkel satu ke bengkel yang lain. Selama jadi karyawan, Hadi belajar banyak tetangadunia las, mulai dari keterampilan mengelas, pengadaan bahan baku, membangun jaringan, menetapkan harga pokok produksi, hingga cara melakukan penawaran.

Meski tidak memiliki darah pebisnis, jiwa bisnis Hadi tersulut karena bergaul dengan teman-teman kerjanya yang telah memiliki bengkel sendiri. Teman-teman dia selalu memotivasi dia. Temannya pernah berkata padanya "Saya kenek(pembantu) kamu, yang belajar dari kamu, sudah punya enam bengkel sendiri, kamu pasti bisa mempunyai bengkel sendiri".

Memang tidak mudah untuk memulai bisnis. Namun berbekal keahlian teknik dan jaringan yang selama ini dia bangun, dia bertekat menjalankan bengkel milik sendiri. Dia berani meninggalkan kenyamaanmenjadi karyawan dengan memilih berpusing-pusing memikirkan urusan usaha mulai dari modal, cari orderan, mengestimasi nilai proyek dan keuntungannya, dll.

Modal keahlian teknis ternyata tidak cukup, dia butuh belajar ilmu bisnis. Dia mengaku selain dari dunia las, dia juga berlajar banyak ilmu bisnis dari bidang usaha kain, properti, bahan bangunan, dll. Dia mencontohkan bagaimana dia belajar cara menetapkan harga penawaran dari pengusaha bata di Jepara. Hadi menekankan untuk sukses orang harus mau belajar dan sukses tidak dicapai dengan cara instan.

Untuk mendirikan bengkel dia membutuhkan uang Rp 10 juta yang digunauntuk membeli peralatan seperti las, gerindra, amplas, mesin potong dll. Uang itu dia peroleh dari hasil menyisihkan gaji yang dia terima selama jadi karyawan. Dia memiliki pemikiran jangka panjang dengan melakukan saving (menabung) untuk investasi masa depan. Dia tidak ikut-ikutan gaya hidup pemuda sebayanya yang cenderung konsumtif dan hedonis. Kendaraan yang dia miliki cukup motor bekas keluaran tahun 90an. Keuntungan proyek/orderan selalu dia investasikan kembali dalam bentuk bahan baku atau dia tabung. Gaya hidup yang memikirkan jangka panjang ini dinilai turut menyumbang keberhasilan usahanya.

Pagar Sebuah Musholla Buatan HadiKualitas dan Harga Bersaing.

Salah satu faktor membanjirnya orderan las adalah karena kualitas garapan Hadi yang bagus dan rapi. Semua pelangganya merasa puas. Orang yang melihat dan tertarik pada produk kreasi Hadi yang terpasang di rumah orang, bertanya "siapakah yang telah membuatnya"?sang pemilik rumah dengan senang hati menyebut nama Hadi. Dari sini terjadi marketing "word to mouth" atau orang jawa bilang "gethok tular" pemasaran dari mulut ke mulut. Pelanggan yang puas akan merekomendasikan orang lain untuk memakai jasa las Hadi.

Selain faktor kualitas, harga yang ditawarkan Hadi juga bersaing. Kepandaian dia mengestimasi biaya pembuatan dengan tepat, dan keterampilan las yang baik sehingga pengerjaan efisien, membuat harga yang ditawarkan jadi lebih murah. Dia dengan senang hati menyarankan pelanggannya untuk mensurvei dan membandingkan dulu harga di bengkel lain, untuk meyakinkan pelanggan bahwa harga yang ditawarkan Hadi memang Best Price.

Prospek usaha las ini kedepan tampaknya cerah, Hal ini terlihat dengan tren meningkatnya jumlah orang-orang kelas menengah di Demak yang membangun rumah dengan model modern. Dimana unsur logam sepertipagar, tralis besi / stainless steel kerap digunakan.

Demikian sekelumit kisah sukses salah satu usaha wiraswasta di Demak. Andapun bisa mengikuti jejak suksesnya. Tidak harus terjun dibidang las, tapi anda bisa mulai berbisnis wirausaha dari hobi anda,bakat anda, atau potensi yang ada di sekitar anda. Selamat mencoba berbisnis dan semoga sukses.Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Bengkel las Zahra Henderson

7 Januari 2013· PROPOSAL PERMOHONAN MODAL USAHA A. PENDAHULUAN Dengan hal ini kami mencoba untuk menyampaikan aspirasi kepada investor mengenai usaha yang kami tekuni. Kami telah lama menekuni pekerjaan bidang Pengelasan namun kami merasa belum dapat berkembang sesuai dengan harapan,hal ini karena besarnya kendala yang kami hadapi yaitu minimnya permodalan yang kami miliki. Untuk itu kami berfikir dan berusaha mengajukan permohonan bantuan kepada Para investor sebagaimana program – program daerah di bidanglainya, seperti Dinas perikanan ada hibah UPR, pembuatan pakan ikan dll, serta dinas perindustrian dan perdagangan ada hibah sepertimesin jahit, wollsum, dan alat pertanian, dll.namun hingga saat ini usaha kami tidak di lirik dan Berdasarkan perbandingan tersebut diatas, kami mengajukan permohonan bantuan modal usaha pengembangan bunga potong kepada investor. Hal ini kiranya tidak merupakan tindakan yang berlebihan melainkan ini merupakan aspirasi agar Para investor dapat melaksanakan program Kami dengan seimbang dan proporsional. B. DASAR PEMIKIRAN

Semakinmaraknya persaingan di dunia usaha di semua kalangan membuat pengusaha kecil semakin tersisihkan atau tersingkir dari perhelatan kompetisi menghasilkan dan memasarkan hasil usaha. Hal ini diakibatkan karena persaingan ditingkat permodalan. Semakin hari meningkat perkembangan gayahidup manusia, hal ini menuntut meningkatnya tehnologi yang dimiliki oleh para desainer, termasuk didunia pertukangan terbukti dengan banyaknya model Pintu dan Pagar Besi yang beredar dengan desain baru dengan motif yang baru pula. Untuk itu, agar tidak terlalu jauh tertinggal atau adaketimpangan yang interfalnya terlalu jauh antara pengusaha menengah keatas dan pengusaha kecil, Untuk itu kami pun Memiliki ide pengembangan usaha kami. C. JENIS USAHA Jenis usaha yang kami tekuni adalah " Bengkel Las Zahra Henderson Metal Door Plus " D. IDENTITAS PEMILIK USAHA Nama : Mugi Priatna Tempat Tgl Lahir : Kabupaten Sukabumi 28 November 1984 Alamat: Cimaja-Girang Rt 05 Rw 03, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, kabupaten Sukabumi. E. TENAGA KERJA Tenaga yang kami miliki baru 3 (tiga) orang yang terdiri saya sebagai pemilik usaha sekaligus fitter,Yang ke 2 (dua) adik saya Tukang Las (WELDER FABRICATOR) dan Yang ke 3( Tiga ) karyawan tenaga pembantu (Helper) . F. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Maksud dari kami mengajukan permohonan bantuan modal usaha ini adalah untuk mengembangkan usahademi meningkatkan daya produksi dan pendapatan yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kesejahteraan keluarga dan karyawan. 2. Tujuan Tujuan mengajukan permohonan bantuan modal usaha ini adalah untuk membeli peralatan atau perlengkapan pertukangan, mengingat kompetisi usaha perbengkelan atau pengelasan semakin pesat. G. BAHAN BAKU a. Stal Hollow berbagai Ukuran; b. Pipa Besi Berbagai ukuran dan Motif; c. Besi Nako berbagai Ukuran Motif ; d. Kawat las,Batu Gerinda ; dan e. Dan lain Sebagainya Sesuai Dengan Model pemesanan H. PEMASARAN YANG SUDAH BERJALAN Pola pemasaran yang sudah kami lakukan adalah: Mengingat terbatasnya kemampuan Modal dan peralatan yang kami miliki, kami baru dapat melayani PEMESANAN I. PRODUKTIFITAS Produksi yang kami hasilkan rata – rata adalah hasil dari Marketing Royal kwalitas Perkerjaan Yang Sampai Saat ini memiliki kepercayaan Pelangganan dan Sering juga kami melalukan Order keliling ke pelosok desa untuk Mendapatkan konsumen sehinga kami baru bisa Produksi.Bagaimana kami melayani konsumen sementara kami tidak memiliki Bengkel,Untuk sa'at ini kami menyewa bengkel milik orang lain. J. JENIS PRODUKSI Produksi yang kami hasilkan berupa,antara lain : a. Metal Door (New Product) Metal Door adalah Produk terbaru dari kami yanglangka di pasaran.Produk ini adalah Pintu yang terbuat dari Plat besi didisain seperti pintu kayu mulai dari engsel,hendel,dan kunci b. Henderson

c. Pintu dan Pagar Minimalis/Tempa d. Canopy e. Balkon f. Meja dan Kursi g. Follding Gate h. Konstruksi Besi-Baja i. Dll K. RENCANA PEMASARAN Untuk meningkatkan dan mengenalkan produksi, kami akan melakukan system : a.Membuat 10 sampel Produk METALDOOR yang akan di pamerkan pada pembukaan Bengkel untuk pengenalan Produk terbaru b.Membuat Domain-web hosting Penjualan/pemesanan di Internet. c. Sales Marketing. d. Kerja sama dengan Kontraktor. L.KEBUTUHAN TEMPAT DAN LISTRIK 1.Tempat (Bangunan) Sewa Tempat selama 3tahun @15.000.000,00 45.000.000,00 2.Pengadaan Listrik 2fase 7000watt 5.000.000,00 M.KEBUTUHAN PERALATAN 1 Serkel Meja Plat [email protected],00 6.000.000,00 2 Mesin Las Mig(C02) 1@ 21.500.000,00 21.500.000,00 3 Travo Las Inventer 2 @1.500.000,00 3.000.000,00 4 Mesin Potong ( Cutting Wel ) 1 @1.600.000,00 1.600.000,00 5 Mesin Amplas 1 @750.000,00 750.000,00 6 Mesin Gerinda Tangan 2 @500.000,00 1.000.000,00 7 Bor duduk 1 @1.800.000,00 1.800.000,00 8.Bor Tangan 2 @750.000 1.500.000,00 9.Gunting flat 1 @950.000,00 950.000,00 10.Bor Tapping [email protected],00 2.000.000,00 11.Genset [email protected],00 7.500.000,00 12.Dan lain-lain untuk 33.650.000,00kelengkapan Peralatan bengkel JUMLAH 100.000.000,00 N.Segmentasi Pasar Dalam produk ini kami juga menerapkan Standarisasi untuk semua kalangan

sehingga dapat di jangkau oleh lapisan masyarakat. 0.Analisa Keuangan Dalam setiap Produksi kami menerapkan No.Order dan surat order yang menerangkan biaya Produksi dan laba-rugi dalam setiap 1 (satu) Produksi.tidak ketinggalan dalam menganalisa Keuangan Harian kami menerapkan Jurnal umum,kami memberikan 30% keuntungandalam 1thn. Contact Person: Mugi Priatna Phone: 087721695168 Address: Cimaja-Pelabuhan Ratu Email : [email protected]

Kamis, 12 Maret 2009perlengkapan las TIG

PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA PROSES LAS TIG

Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimanabusur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda takterumpan) dengan benda kerja logam. Daerah pengelasan dilindungioleh gas lindung (gas tidak aktif) agar tidak berkontaminasi denganudara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergantung daribentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas.Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas tungstenadalah:1. MesinMesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yangdigunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan arus AC atauDC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.

2. Tabung gas lindungadalah tabung tempat penyimpanan gas

lindung seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gastungsten.

3. Regulator gas lindungadalah adalah pengatur tekanan gas yangakan digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator inibiasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung.

4. Flowmeter untuk gasdipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindungyang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.

5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnyaberfungsi sebagai penghubunggas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan perangkat pengikatberfungsi mengikat selang dari tabung menuju mesin las dan dari mesinlas menuju pembakar las.

6. Kabel elektroda dan selangberfungsi menghantarkan arus darimesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menujustang las.Kabel masaberfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja.

7. Stang las (welding torch)berfungsi untuk menyatukan sistem lasyang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama

dilakukan proses pengelasan.

8. Elektroda tungstenberfungsi sebagai pembangkit busur nyalaselama dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagaibahan tambah.

9. Kawat lasberfungsi sebagai bahan tambah. Tambahkan kawat lasjika bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekaticair.

10.Assesoriespilihan dapat berupa sistem pendinginan airuntuk pekerjaan pengelasan berat, rheostat kaki, danpengatur waktu busur.

NUNGKY [email protected] oleh TEKNIK PENGGELASAN LAS TIG di 14.19 Label: perlengkapan las TIG

rut berdasarkan

Camping Gas Biru

Rp 1.072.500 Rp 975.000

Lakoni Mesin Las Falcon 120E

Rp 1.309.000 Rp 1.190.000

Apron DadaOPT

Rp 36.630 Rp 33.300

Kedok Las Tangan OPT

Rp 19.800 Rp 21.900

Catok Meja4"

Rp 310.800 Rp 279.800

Beli Beli Beli Beli Beli

Turbolite / Mini

Regulator ACY Yamayo

Rp 194.300 Rp 174.900

Regulator Argon GREAT

Rp 238.425 Rp 216.750

Torch Aries ES 110

Apron PVC

Rp 49.500 Rp 45.000

Kedok Las 567P BLUE EAGLE

Rp 132.000 Rp 66.000

Beli Beli Beli Beli

Kedok Las 633P BLUE EAGLE

Rp 245.000 Rp 122.500

Leather Jacket FARTEC

Rp 371.250 Rp 337.500

Ignition Lighter OPT-35004

Rp 31.746 Rp 28.860

Travo Las Inverter REDBOX MMA160

Rp 3.450.000 Rp 3.105.000

Yamayo Acetylene Regulator GOP-00001

Rp 179.080 Rp 162.800

Beli Beli Beli Beli Beli

Yamayo LPGRegulator GOP-00002

Rp 179.080 Rp 162.800

Yamayo Oxygen Regulator GOP-00000

Rp 179.080 Rp 162.800

Apron Tangan

Rp 24.420 Rp 22.200

Inverter ARC Welding Arc 160 Wipro

Rp 2.000.000 Rp 1.800.000

Kedok Las Topi HitamOtomatis KL0 8 WIPRO

Rp 1.031.250 Rp 937.500

Beli Beli Beli Beli Beli

Locking C Clamp 11" w/pad TWN-70900

Rp 211.640 Rp 192.400

Sheet Metal ToolSteel 8" TWN-70901

Rp 138.380 Rp 125.800

Welding Clamp Steel 11" TWN-70902

Rp 187.220 Rp 170.200

Welding Cutting Kit H-502 GOP-00300

Rp 2.197.800 Rp 1.998.000

Beli Beli Beli Beli

Mantan Tukang Las Itu Raup Omzet Ratusan JutaMinggu, 13 Desember 2009 | 12:35 WIB

Baca juga

0

KOMPAS.com- Berawal sebagai tukang las di sebuah bengkel, Adnan sukses menjadi pebisnis perlengkapan pabrik. Berbagai perusahaan besar telah menjadi pelanggannya. Yang menarik, modal Adnan mengawali usaha hanya berupa mesin bubut yang ia sewa dari sebuah sekolah.

Kerja keras dan pantang menyerah menjadi kunci kesuksesan Adnan dalam membangun usaha. Berpuluh tahun bergelut di bidang pengelasan,akhirnya Adnan berhasil mendirikan sebuah perusahaan sendiri yang bergerak di bidang pabrikasi.

Di bawah bendera PT Teknik Makmur Perkasa Asri (PT TEMPA), Adnan memasok berbagai perlengkapan pabrik dan komponen pendukung untuk mesin dan alat berat, khususnya onderdil yang terbuat dari logam.

November ini, Adnan mengubah bentuk usahanya menjadi perseroan

terbatas (PT). Sebelumnya, usahanya baru sebatas usaha dagang (UD) bernama UD ASRI. Selama berbentuk UD, Adnan berhasil memperoleh order atau tender melalui pihak ketiga. Dengan mengusung izin usahasebagai perusahaan, Adnan berharap bisa memasok langsung perlengkapan ke perusahaan besar yang selama ini hanya ia kenal lewat pihak ketiga.

Bersama tujuh pekerja tetapnya, saat ini Adnan memproduksi berbagai perlengkapan dan komponen, mulai dari mesin pabrik, tangki, komponenpenggulung plat, sampai rol penyekat minyak kapal tanker. Meski terbilang sederhana, Adnan berhasil membangun tempat produksi sendiri di Kalimalang yang ia sebut sebagai bengkel pabrik. “Tapi tempatnya masih kecil untuk dibilang pabrik,” ujar Adnan merendah.

Di bengkelnya, pria asal Boyolali ini mengerjakan berbagai pesanan komponen dari perusahaan pembuat alat berat, seperti PT Truba Enginering, PT Globindo, dan PT Krakatau Steel. Siapa sangka, Adnan memulai usaha itu dari nol. Bisa dibilang, ia tak mengeluarkan modal yang banyak ketika memulai usaha 19 tahun silam. Untuk bekerja, Adnan menyewa mesin bubut milik sebuah sekolahdi Rawamangun dengan tarif Rp 15.000 per hari.

Adnan menceritakan, keahlian mengelas ia peroleh dari tempatnya bekerja sebagai tukang las di Jakarta. Delapan tahun bekerja sebagaitukang las alumunium membuatnya percaya diri merintis usaha pengelasan sendiri. Produk pertamanya adalah komponen penggulung plat. “Orang tahunya kalau saya ahli membuat perlengkapan dari logam,” ujar bapak tiga anak ini.

Bisnis Adnan terus berkembang. Kini pesanan kepada dia terus mengalir seiring semakin populernya nama Adnan. Saat sepi saja, Adnan sanggup meraup omzet paling tidak sebanyak sekitar Rp 50 juta per bulan. Saat ramai, omzetnya melonjak hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Sejatinya Adnan tidak pernah membayangkan bakal punya perusahaan danbengkel kerja seperti sekarang. Kepergiannya dari Boyolali ke Ibukota justru karena paksaan ekonomi keluarga. Penghasilan orangtuanya dari bertani tidak cukup untuk membiayai sekolahnya. Ia pun tak ingin terus membebani keluarga. “Hal itu memaksa saya segerapergi merantau ke mana saja, yang penting bisa punya penghasilan sendiri,” kenang Adnan.

Alkisah, selepas lulus sekolah teknik mesin (STM) di Boyolali pada 1982, pria yang mengambil jurusan mesin umum ini berangkat menuju

tanah perantauan pertamanya ke Lubuk Linggau, Sumatra Selatan. Dia berangkat bersama beberapa rekannya, meski tidak punya kenalan yang dituju di sana. Namun, berbekal keahliannya dari bangku sekolah, diabisa dipekerjakan sebagai teknisi sepeda motor di sebuah bengkel di Lubuk Linggau.

Sayang, baru jalan tiga bulan, Adnan memutuskan kembali ke tanah kelahirannya. Biaya hidup yang terlalu mahal membuatnya merasa tidakbisa bertahan di rantau. Setelah kembali ke rumah, lagi-lagi Adnan merasa tidak nyaman membebani keluarga. Beberapa bulan kemudian dia memutuskan hijrah ke rumah sepupunya di Jakarta bermodalkan sisa tabungan sebesar Rp 35.000.Di situ, kesabarannya diuji. Sebab, beberapa bulan berjalan dia belum juga mendapat pekerjaan. “Selama itu pula saya bantu-bantu pekerjaan rumahtangga, seperti mengepel, angkat air,” kisah pria 49 tahun ini.

Penantiannya tidak sia-sia. Pada bulan ketiga berada di Ibukota, akhirnya dia mendapat pekerjaan sebagai teknisi di salah satu bengkel di daerah Tanjung Priok. Selama bekerja di bengkel itu, Adnan tidak cepat berpuas diri. Dia berpikir untuk mengembangkan diri dengan belajar keahlian lain. Kebetulan di bengkel tempatnya bekerja ada kesempatan belajar mengelas. Selama tiga hari berturut-turut, ia memanfaatkan kesempatan untuk belajar mengelas mobil.

Dari pekerjaan ini, dia cuma mendapat tambahan uang makan. “Saya pikir, biarlah tidak digaji, yang penting dapat ilmu lebih, karena saya ingin menjangkau lebih lagi ke depannya,” tuturnya.

Merasa cukup mampu berjuang di lingkup lebih besar, Adnan memutuskankeluar dari bengkel. Tak lama kemudian, dia diterima sebagai tukang las aluminium di sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan transportasi di Jakarta. “Selama delapan tahun saya menimba ilmu danpengalaman di sana. Selama itu pula saya bekerja sambilan sebagai tenaga panggilan mengelas di Mayasari Bakti,” kenang pria sederhana ini.

Menurutnya, pendapatan dari mengelas panggilan justru jauh lebih besar dari gaji bulanannya. “Dari las, saya bisa mencicil rumah ketika itu,” kenangnya.Hal inilah yang kemudian mencetuskan ide dalam benaknya untuk membuka usaha las sendiri. Apalagi dengan modal pengalaman dan kenalannya, dia merasa cukup mampu untuk merintis usaha pengelasan.

Untuk membangun PT Teknik Makmur Perkasa Asri (PT Tempa) hingga

beromzet ratusan juta sebulan seperti sekarang, Adnan harus merasakan gonta-ganti pekerjaan beberapa kali. Awalnya, usaha Adnanyang bergerak di bidang pembuatan peralatan pabrik ini masih berjalan tanpa nama. Ia mendapatkan order dari sebuah Sekolah TeknikMesin (STM) di Rawamangun, Jakarta. Ia juga menyewa tempat di STM ini.

Dari sekolah inilah, Adnan menyewa beberapa mesin bubut sebagai alatoperasinya. Selama dua tahun pertama, order pengerjaan mesin datang dari STM tersebut. Tapi, memasuki tahun ketiga, datang beberapa order dari perusahaan besar dengan nilai puluhan juta rupiah. Misalnya dari PT Krakatau Steel dan dari PT Globindo di Sunter untukmengerjakan empat unit rol penyekat minyak di kapal tanker. Proyek bernilai Rp 22 juta itu berhasil dia selesaikan dalam tempo tiga minggu saja. “Waktu itu, saya mulai menabung untuk membeli tanah,” ujarnya.

Sayang, ujian datang ketika Adnan sedang di atas angin. Salah satu pengurus STM mengusirnya karena merasa kurang cocok. Ia pun terpaksahengkang dari STM tersebut dan kembali ke tanah kelahirannya di Boyolali. Ia kemudian memulai usaha pembelahan kayu. Tapi karena merasa kurang cocok, usaha ini hanya berjalan beberapa bulan. Begitupula dengan usaha-usaha lainnya, seperti usaha pembuatan alat kebersihan, usaha mi ayam, dan lainnya.

Akhirnya, di 1996, ia memutuskan kembali ke usaha semula. “Kebetulansalah satu kepala unit usaha STM menawari saya tempat,” ujarnya. ujarnya. Tak menunggu lama, order pun mulai mengalir lagi. Setahun kemudian, dia menamakan usahanya Usaha Dagang (UD) Asri dan menyewa tempat usaha baru. Tiga tahun berselang, ia membeli peralatan sendiri. Lantaran biaya sewa tempat usaha terus naik, Adnan memutuskan membangun bengkel di atas lahan miliknya sendiri seluas 400 meter persegi. “Dulu dindingnya dari bambu,” kenangnya.

Karena pindah ke lokasi baru dan bengkelnya kurang meyakinkan, ordermulai seret dan terancam tutup. Bahkan pernah satu hari ia hanya punya uang untuk membeli bensin. “Tapi saya pantang menyerah, rajin promosi dari mulut ke mulut, dan melobi,” katanya.

Hasilnya, perlahan order mulai mengalir lagi. Produksi bengkelnya terus meningkat. Bahkan ia sempat menambah mesin dan membangun gudang tiga tahun silam. “Kuncinya, kualitas produk harus bagus,” ujarnya. Akhirnya, November ini, usahanya resmi menjadi Perseoran Terbatas (PT). ( Dupla Kartini PS/Kontan)

Manajemen Risiko Pengelasan

BAB IPendahuluanA. Latar Belakang Pekanbaru merupakan ibukota provinsi Riau yang letak kota ini diapit oleh 3 provinsi tetangga yaitu Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jambi, sehingga menjadikan kota ini sebagai perlintasan. Dan dengan seiringnya dengan perkembangan kota akan mendorong pembangunan. Salah satunya penopang indah dan amannya tempatberlindung suatu bangunan adalah penggunaan pagar besi dan teralis

Pesatnya pembangunan kota Pekanbaru telah membuat banyak tumbuh usaha kecil Dan perkembangan zaman sangat memengaruhi permintaan akan pagar-pagar rumah. Salah satunyakita bisa lihat dari model pagar, dari pagar kayu hingga pagar besi dan tukang las pun kebanjiran order dan tingkat kehatian-hatian dalam bekerja pun kurang diperhatikan.

Kesehatan dan keselamatan saat bekerja adalah hal penting yang tidak boleh disepelekan. Melindungi diri denganberbagai peraturan dan perlengkapan kerja yang safety merupakan hal penting yang harus dilakukan. Dimanapun tempatkita bekerja, harus tetap berhati-hati. Prinsip kesehatan dan keselamatan kerja pada sebuah pengelasan menjadi hal utama yang harus diperhatikan.

Dalam bekerja pengelas jarang dan hampir tidak melindungi dirinya oleh alat-alat pengaman seperti sarung tangan dan penutup mata khusus untuk pengelasan. Dan pengelas-pengelas tersebut hanya memakai pakaian, penutup mata dan sarung tangan seadanya sehingga tidak dapat melindungi pengelas tersebut secara keseluruhan. Dan sayangnya lagi jika usaha ini langsung dikelola oleh

pemiliknya, tetapi pemiliknya kurang memerhatikan atau mengindahkan peraturan-peraturan yang ada mengenai pengelasan

Peraturan-peraturan yang dibuat dalam sebuah lingkungankerja tak lain untuk menjaga keselamatan para pekerja. Namunketidak disiplinan para pekerja dan pemilik terhadap sebuah pekerjaan tak jarang mencelakai diri sendiri saat bekerja yang akan menimbulkan kerugian yang besar. Akibat kecerobohan, terkadang terjadi kecelakaan-kecelakaan kecil saat bekerja, bahkan ada juga yang berakhir pada dampak kronis kesehatan para pekerja tersebut. Jadilah para pekerja yang selali mentaati semua prinsip kesehatan dan keselamatan kerja, hal ini tak lain untuk menjaga diri si pekerja bersangkutan.

Dilihat dari risiko yang ditimbulkan pekerjaan ini sangat besar maka penulis tertarik untuk membuat makalah inidengan judul “Manajemen Risiko Usaha Pengellasan” dan rumusan masalahnya adalah :1. Apa-apa saja manajemen risiko dalam kegiatan pengelasan2. Bagaimana cara menanggulangi atau memperkecil risiko yang didapatbagi pengelasan

B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada

kegiatan pengelasan di Bengkel Las Rizky Skaja Pekanbaru

2. Tujuan Khusus

1) Sebagai tugas Pendidikan Lingkungan Hidup mengenai K3

(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

2) Untuk mengetahui persiapan dalam manajemen risiko pada

kegiatan pengelasan.

3) Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada

kegiatan pengelasan.

4) Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada

kegiatan pengelasan.

5) Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko

pada kegiatan pengelasan

6) Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko

pada kegiatan pengelasan.

C. Manfa’at Penelitian

1. Bagi Pengelas

1) Dapat menjadi referensi bagi para pengelas tentang potensi

bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas

bekerja sehari-hari dari yang paling sering terjadi sampai

kepada kecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi pengelas.

2) Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi

bahaya kecelakaan kerja pada pengelasan.

2. Bagi penulis

1) Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko khususnya

bagi pengelas yang akan disampaikan pada materi mengelas di

Bengkel Las Rizky Skaja yang penulis kelola.

2) Sebagai referensi aplikasi mengelas pada Bengkel Las yang

penulis miliki agar sesuai dengan SOP.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian LasLas adalah suatu proses penyambungan plat atau logam

menjadi satuakibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang akandisambung dipanaskan terlebih dahulu hinga meleleh, kemudian baru disambungdengan bantuan perekat ( filler ).

Teknik pengelasan secara sederhana telah diketemukan dalam rentang waktu antara 4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listrik dipergunakan dengan mudah, teknologi pengelasan maju dengan pesatnya sehingga menjadi sesuatu teknik penyambungan yang mutakhir. Hingga saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan.

Pada tahap-tahap permulaan dari pengembangan teknologi las, biasanya pengelasan hanya digunakan pada sambungan-sambungan dari reparasi yang kurang penting. Tapi setelah melalui pengalaman dan praktek yang banyak dan waktu yang lama, maka sekarang penggunaan proses-proses pengelasan dan penggunaan konstruksi-konsturksi las merupakan hal yang umumdi semua negara di dunia.b. Kelengkapan Pakaian yang harus ada saat pengelasanHelm las

Helm Las melindungi mata dari pancaran busur listrik berupa sinar ultraviolet dan sinar infra merah yang menyala terang dan kuat. Sinar las tidak boleh dilihat secara langsung dengan mata telanjang jarak minimum 16 meter. Selain itu, bentuk helm las yang menutup mukaberguna melindungi kulit muka dari percikan api dan gas selama proses pengelasan.

Alat keselamatan kerja ini memiliki 3 lapisan kaca yang terdiri dari satu kaca las khusus yang diapit oleh dua kaca bening. Lapisan kaca luar dan dalam berfungsi melapisi kaca las khusus adalah sebagai berikut.- Kaca las nomor 6 dipakai untuk las titik (tack weld)- kaca las nomor 6 dan 7 untuk pengelasan dengan aru sebesar 30 A- kaca las 9 untuk pengelasan dengan arus sebesar 30 A sampai 75 A- Kaca las nomor 10 untuk pengelasan dari 75 A sampai 200 A- Kaca las nomor 12 untuk pengelasan 200 A sampai 400 A- Kaca las nomor 14 untuk pengelasan menggunakan amperase diatas 400A

Pakaian Kerja (Apron)Pakaian kerja berguna melindungi badan dari percika bunga api.

Apron terbuat dari bahan yang tidakmudah terbakar seperti kulit ataudari asbes. Apron terdiri dari apron lengan dan apron dada

Sarung TanganSarung tangan terbuat dari kulit atau asbes lunak sehingga

tidak menghalangi pergerakan jari-jari tangan saat memegang penjepitelektroda atau peralatan lainnya. Sepasang sarung tangan harus selalu dipakai agar tangan tidak terkena percikan bunga api atau benda panas yang dilas.

Sepatu LasKarakteristik sepatu las sangat berbeda dengan sepatu biasa

pada umumnya. Sepatu las harus terbuat dari bahan kulit dimana bagian ujungnya terdapat plat besi pelindung. Hal ini sangat bergunauntukmelindungi kaki dari benda-benda keras dan tajam yang jatuh mengenai kaki. Selain itu, alas sepatu terbuat dari karet yang tidaklicin sehingga pemakainya tidak mudah terpleset saat mengangkat benda-benda berat.

Kamar Las

Kamar las memiliki meja las untuk meletakkan benda kerja dan tabir-tabir untuk menghalani sinar las keluar secara berlebihan. Pengelasan yang dilakukan di luar kamar las biasanya, menimbulkan gangguan terhadap orang yang ada disekitar operator las akibat sinarlas.

MaskerMasker berguna menutup mulut dan hidung dari asap yang ditimbulkan oleh mencairnya selaput (fluks) eelektroda.

Kaca Mata PelindungKaca mata pelindung berbeda disbanding kaca yang terdapat pada helm las. Kacamata las memiliki stau lapisan kaca bening yang berfungsi melindungi mata dari percikan terak las sewaktu permukaan las dibersihkan.

C. Management Risiko1. Definisi Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan

identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.

2. Tujuan Management Risiko

a. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan

produktifitas

b. Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga

efeknya tidak terjadi

c. Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan

penyakit akibat kerja atau hubungan kerja

3. Tahapan Management Risiko

a. Persiapan

b. Identifikasi bahaya

c. Analisa risiko

d. Evaluasi risiko

e. Pengendalian risiko

BAB IIIPROSES KEGIATAN

A. Persiapan

1. Surat Pengantar

Proses kegiatan ini dilakukan di Bengkel Las RizkySkaja, Jl. Terubuk Paus No.17 Pekanbaru. Prosespenelitian dilakukan selama kurang lebih 2 hari padatanggal 8 dan 9 Februari 2013. Penelitian tersebut secarainformal yang diawali dengan permohonan izin pengambilandata dari pengelas yang bekerja.

2. Menyiapkan Alat, Sarana dan Ruangan a. Alat yang disiapkan: Kabel Las, Pemegang Elektroda, Palu Las, Sikat Kawat, Klem Massa, dan Tang (penjepit) b. Bahan yang diperlukan:selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.

3. Persiapan Sebelum Pengelasan (a) Gambar-gambar pengelasan, perintah-perintah pengelasan dan lain-lain. Sebagai langkah pertama dari perencanaan pelaksanaan pengelasan,sangatlah diperlukan untuk memeriksa gambar-gambar pengelasan dan menuliskan perintah-perintah pengelasan secara seksama.

Jika terdapat beberapa pertanyaan, hal tersebut harus didiskusikan diantara pihak-pihak yang terkait, untuk menegaskan bahwa setiap operasional pengelasan dapat dilakukan tanpa masalah. Kualifikasi dan ketrampilan dari para insinyur dan teknisi juga harus diperiksa.

(b). Metode pengelasan, perlengkapan las dan perlengkapan terkait, serta perlengkapan-perlengkapan pelindung. Perlu untuk memeriksa catu daya dan catatan pemeliharaan dari perlengkapan pengelasan dan perlengkapan lainnya, catatan perlengkapan terkait seperti pemanas dan pemindah posisi, dan pijakan serta kondisi tempat kerja untuk memastikan bahwa operasional pengelasan dapat dilakukan dengan aman. Perlu untuk memeriksa metode-metode kontrol dan (c). Kontrol terhadap baja dan material pengelasan, serta pencegahan terhadap penyerapan kelembaban. Penanganan baja dan

elektrode las, seperti kesesuaian elektrode las terhadap bajanya. Elektrode terbungkus dan fluks memerlukan pemeriksaan secara hati-hati dan teliti atas penanganan, pengeringan dan kondisi penyimpanan, untuk mencegah penyerapan kelembaban. Elektrode terbungkus harus dikeringkan didalam kondisi-kondisi berikut ini sebelum digunakan. Elektrode jenis hidrogen rendah

300 ~ 4000C 1 sampai 2 jam

Elektrode selainjenis hidrogen rendah

80 ~ 1500C

30 menti sampai1 jam

Elektrode terbungkus harus digunakan dalam waktu tertentu setelah pengeringan. Jika elektrode yang telah dikeringkan dibiarkan lama berada di udara terbuka, elektrode tersebut harus dikeringkan kembali sebelum digunakan.

(d). Kondisi pengelasan Perlu untuk memeriksa las ikat dan kondisi-kondisi penyambungan benda kerja, seperti posisi pengelasan, pemanasan awal dan kondisi pasca pemanasan, aruslas, metode penggunaan elektrode, kecepatan pengelasan, urut-urutan pengelasan, suhu antar lajur pengelasan, jumlah lapisan rigi-rigi las dan lain-lain, untuk melihat jika hal-hal tersebut telah sesuai.

(e). Geometri kampuh Perlu untuk memeriksa bentuk sambungan dan geometri kampuh las, dan memeriksa bahwa permukaan kampuh bersih, bebas minyak, lemak, kotoran dan kelembaban.

C. Proses Pengelasan - Potong besi yang akan disambung sesuai dengan

keinginan dengan menggunakan alat pemotong khusus. - Isi elektroda diletakkan diantara besi yang akan di las. Penyambungan dilakukan dengan bantuan panas mesin Las dan pendingin dilakukan dengan penyiraman air. - Kemudian untuk penghalusan besi dilakukan dengan pengamplasan.

BAB IVMANAJEMEN RISIKO A. Persiapan

1. Ruang Lingkup Management Risiko

Management risiko dilakukan di Bengkel Las Rizky Skaja di Jl. Terubuk Paus No.17 yang rintisannya dimulai sejak 2010.

2. Personil Yang Terlibat

1) Personil inti/ yang dinilai risikonya:

•Pengelas bengkel Las Rizky Skaja sejumlah 4 orang2) Personil lain yang terlibat dalam kegiatan pengelasan: •Kepala Bengkel Las Rizky Skaja •Seluruh pekerja Bengkel Las Rizky Skaja3) Standar penentuan Kriteria Risiko

Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.

4) Mekanisme Pelaporan

Laporan diberikan kepada Bengkel Las Rizky Skaja.5) Dokument yang terkait

a. Hasil wawancara dengan kepala dan pekerja Bengkel

Las Rizky Skaja.

b. Dokumentasi foto.

c. Literature/ referensi serta hasil penelitian.

B. Identifikasi Bahaya

Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi dengan kepala Bengkel Las dan para pekerjanya.Secara umum kegiatan pengelasan di Bengkel Las Rizky Skaja sudah menggunakan SOP tetapi hanya seadanya sehingga tidak melindungi bagian tubuh secara menyeluruh.Pelindung yang digunakan hanya pakaian sehari-hari seperti kacamat dan baju kaos tipis, tidak mengikuti alat-alat pelindung kesehatan dan keselamatan kerja di bidang pengelasan

C. Analisa Risiko

1. Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pengelasan baik untuk therapist maupun pasien.Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi

Faktor Fisik•Suhu Panas

•Pencahayaan yangtajam

Radiasi

Radiasi

Tangan dan Kaki terbakar terkena percikan apiMemerah hingga buta

Faktor Ergonomik•Membungkuk terlalu lama sewaktu proses pengelasan

Lordosis Tulang membengkokkea rah depan

Faktor Psikososial•Jam kerja yang Kelelahan Lemah, pusing

hingga pingsan

lama/ istirahat kurang.Alat PerlindunganDiri•Pengelas tidak memakai Masker yang memadai•Pakaian khusus pengelasan (Apron) tidak memadai

Kecelakaan

Kecelakaan

Serbuk besi bisa mengenai mataTubuh kurang terlindung dari alat-alat pengelasan (Luka dan terbakar)

Faktor Kimiawi•Hasil sisa-sisa gas sewaktu pengelasan

Udara banyak mengandung gas beracun

Batuk-batuk, Pusing, sesak napas hingga pingsan

2. Bentuk analisa semikualitatif

Tingkat Keparahan

Kemungkinan Terjadi

Jarang Terjadi

(1)

Kurang mungkinterjadi(2)

Mungkin terjadi (3)

Sangat Mungkin terjadi (4)

Hampir Pasti terjadi

(5)

(1)Tidak ada pengaruh (2) Jam kerja Pencah

Pengaruh sangatringan

yang lama/ istirahat kurang.

(2)

ayaanyangtajam(6)

(3)Pengaruh ringan

Suhupanas(6)

Membungkuk terlalulama pada saat pengelasan (12)

(4)Pengaruh serius

Pengelas tidak memakai masker yang memadai (16)

Pakaiankhusus pengelasan (Apron)tidak memadai (20)

(5)Pengaruh fatal

Hasil sisa-sisa gassewaktu pengelasan (25)

A. Evaluasi RisikoDari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN1. Hasil sisa-sisa gas

sewaktu pengelasan25 Hampir pasti

terjadi Pengaruh fatal

2. Pakaian khusus pengelasan (Apron) tidakmemadai

20 Sangat mungkin terjadi

Pengaruh serius

3. Pengelas tidak memakai masker yang memadai

16 Sangat mungkin terjadi

Pengaruh serius4. Membungkuk terlalu lama

pada saat pengelasan12 Sangat mungkin

terjadi Pengaruh ringan

5. Suhu panas 6 Mungkin terjadi Pengaruh ringan

6. Pencahayaan yang tajam 6 Mungkin terjadi Pengaruh sangat ringan

7. Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.

2 Jarang terjadi Pengaruh sangat ringan

B. Pengendalian Risiko

NO. HAZARD PENGENDALIAN1. Hasil sisa-sisa gas sewaktu

pengelasan Harus memakai helmkhusus las yang sesuai standar SOP.

2. Pakaian khusus pengelasan (Apron) tidak memadai

Pengelas wajib memakai pakaian las(apron) yang telah ada sesuai dengan

SOP.3. Pengelas tidak memakai masker

yang memadai Pengelas wajib memakai masker khusus las yang sesuai dengan standar SOP

4. Membungkuk terlalu lama pada saat pengelasan

Adanya waktu pergantian dalam bekerja

5. Suhu panas Usahakan jangan terlalu dekat dengan objek yang dikerjakan

Memakai pakaian standarisasi

6. Pencahayaan yang tajam Wajib memakai kacamata khusus lasyang sesuai dengan standar SOP

7. Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.

Dalam bekerja ada jeda istirahat sehingga pekerja tidak bosan dan merasa stress.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satuakibat panas dengan atau tanpa tekanan.

2. Pengelasan di Bengkel Las Rizky Skaja belum melakukan SOP secaralengkap hanya pakaian atau barang-barang apa adanya yang dapat melindungi diri mereka secara tidak menyeluruh

3Setelah diadakan penelitian, penulis mendapatkan 7 (tujuh) tingkat risiko dari kegiatan pengelasan. Dengan analisa semi kualitatif, didapatkan skor tertinggi 25 darimaksimum 25 yaitu dari faktor Kimiawi (Hasil sisa-sisa gas sewaktu pengelasan) yang disebabkan oleh dengan tafsiran probabilitasnya hampir pasti terjadi dan pengaruhnya fatal. Kemudian skor minimaladalah 2 dari faktor psikososial (Jam kerja yang lama/ istirahat kurang) khususnya dari sisi manajemen waktu pengelasan yang panjang sementara waktu istirahat yang relatif kurang.

4. Pekerjaan pengelasan harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak menyepelekan risiko sekecil apapun

B. Saran-Saran

1. Alat Keselamatan Kerja seperti masker dan kacamata pelindung serta baju kerja harus sesuai dengan ketentuan alat kerja pengelasan harus menjai perhatian penting karena ini menyangkut dengan keselamatan kerja untuk menghindari kecelakaan.2. Pengelola Bengkel Las seharusnya memberikan keselamatan kerja dengan mengikutsertakan pekerjanya untuk ikut dalam program asuramsi ketenagakerjaan, berhubung bekerja di bengkel las risikonya sangat tinggi.3. Pengelola seharusnya memberikan waktu jeda untuk bekerja agar menghindari risiko fisik terhadap pekerja

DAFTAR PUSTAKAhttp://agamweld.blogspot.com/2009/06/pendahuluan-definisi-pengelasan-menurut.htmlhttp://id.scribd.com/doc/20714142/PROSES-PENGELASANhttp://pengelasan-kapal.blogspot.com/http://www.anneahira.com/alat-keselamatan-kerja.htmhttp://www.anneahira.com/prinsip-kesehatan-dan-keselamatan-kerja.htm