View
252
Download
7
Category
Preview:
DESCRIPTION
BNVDRR
Citation preview
XV. INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
Hari/TanggalDiagnosa
KeperawatanPerencanaan
RasionalTujuan dan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan
1. Jum’at,07/08/2015
Resiko Perilaku Kekerasan Terhadap Orang lain Berhubungan Dengan Status Emosi (Labil)
Tujuan Jangka PanjangKlien tidak akan membahayakan orang lain selama di Rumah Sakit.
Tujuan Jangka PendekDalam 3 hari klien dapat mentrol tanda-tanda marah dan dapat melaporkan kepada perawat agar diberikan intervensi sesuai keluhan.
Kriteria Hasil :1. Klien mampu
mengontrol marah.
2. Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.
1. Bina hubungan saling percaya.
2. Bantu klien mengungkapkan perasaannya.
3. Anjarkan klien cara mengontrol marah dengan relaksasi nafas dalam.
4. Ajarkan klien cara mengontrol marah dengan melakukan kegiatan.
5. Ajarkan klien cara mengontrol marah dengan cara spiritual.
6. Observasi secara ketat perilaku klien.
7. Berikan obat sesuai program terapi.
1. Agar klien bisa percaya kepada perawat.
2. Mengungkapkan perasaan dari awal sampai akhir merupakan tindakan yang membangun.
3. Mengurangi emosi klien.
4. Mengalihkan pusat perhatian marah.
5. Membantu menurunkan emosi klien.
6. Observasi ketat merupakan hal yang penting, karena dengan demikian intervensi yang tepat dapat diberikan dengan segera.
7. Cara mencapai batasan alternative yang paling efektif.
14
2. Jum’at,07/08/ 2015
Gangguan Proses Pikir Berhubungan Dengan Waham Curiga
Tujuan Jangka Panjang1. Klien dapat
mengatakan berkurang pikiran-pikiran waham.
2. Klien mampu membedakan pikiran waham dengan realita.
Tujuan Jangka PendekDalam 3 hari klien dapat mengakui dan mengatakan bahwa pikiran waham ittu terjadi pada saat gelisah.
Kriteria Hasil :1. Klien
mengungkapkan secara verbal reflex dari proses pikir yang berorientasi kepada realita.
2. Klien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari yang mampu dilakukan olehnya.
1. Datangi klien dengan tenang dan tidak berangan-angan.
2. Tunjukkan bahwa anda menerima keyakinan klien yang salah tersebut, sementara itu biarkan klien tahu bahwa anda tidak mendukung keyakinan tersebut.
3. Jangan membantah atau menyangkal keyakinan klien. Gunakan teknik keraguan yang beralasan sebagai teknik terapeutik.
4. Bantu klien untuk mencoba menghubungkan keyakinan-keyakinan yang salah tersebut dengan peningkatan
1. Mendekati klien dengan tenang dapat membantu untuk memulihkan persepsi sensori klien dan dapat menghambat gangguan proses dan persepsi.
2. Penting dikomunikasikan kepada klien kepada klien bahwa tidak menerma anggapan sebagai suatu yang benar.
3. Membantah klien atau menyangkal keyakinannya tidak akan bermanfaat apa-apa; pikiran waham tidak dapat dikurangi dengan pendekatan ini, dan mungkin akan menghalangi perkembangan hubungan saling percaya.
4. Menghentikan ansietas yang meningkatkan dapat memungkinkan untuk mencegah pikiran waham klien.
15
3. Klien mampu menahan diri dari berespon terhadap pikiran-pikiran tersebut muncul.
ansietas yang dirasakan oleh klien. Diskusikan teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengontrol ansietas.
5. Fokus dan kuatkan pada realita. Kurangi lamanya ingatan tentang pikiran rasional. Bicara tentang kejadian-kejadian dan orang-orang yang nyata.
6. Bantu dan dukung klien dalam usahanya untuk mengungkapkan secara verbal perasaannya.
5. Diskusikan yang berfokus pad aide-ide yang salah tidak akan berguna dan mencapai tujuan, dan mungkin membuat psikosisnya menjadi lebih buruk.
6. Ungkapkan perasaan klien secara verbal dalam lingkungan yang tidak menghantam akan menolong klien untuk mengungkapkan perasaannya yang mungkin terpendam cukup lama.
16
XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi :Interaksi Perawat – Klien
Teknik Komunikasi Terapeutik
Rasional EvaluasiVerbal Non Verbal
Jum’at, 07 Agustus 2015
Fase Orientasi :P : Assalamu’alaikum, Pak.
Perkenalkan nama saya ‘A’ dan biasa dipanggil ‘A’.Kalau boleh tahu, namanya siapa Pak,,,?
K : ‘R’
P : Wah,,,namanya bagus ya, Pak,,,!!
K : Terima kasih.
P : Pak ‘R’, bagaimana perasaannya hari ini?
K : Baik.
P : Pak ‘R’, boleh kita ngobrol-ngobrol 15 menit?
P : Menatap klien sambil tersenyum dan berjabat tangan.
K : Memandang perawat dan berjabat tangan.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata sambil
Giving Broad Opening
Reinforcement
Seeking Consensual Validation
Offering Self
Membina hubungan saling percaya antara perawat-klien.
Member pujian kepada klien.
Mengetahui kondisi klien.
Memberikan penawaran kepada klien.
S : Klien mengatakan aku baik-baik saja.
O : Kontak mata
ada. Komunikasi
verbal cukup. Bicara klien
kacau. Emosi klien
berubah-ubah (labil).
A : Klien belum
mampu mengontrol marah.
Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol marah dengan
17
K : Jangan lama-lama, aku mau tidur.
P : Pak ‘R’, mau ngobrol dimana?
K : Disini saja.
Fase Kerja :P : Pak ‘R’, kalau boleh
saya tahu, apa yang bapak rasakan saat ini?
K : Tidak ada.Saya hanya curiga dan kepada kakak ipar saya yang selingkuh dengan tetangganya
P : Pak ‘R’ tahu ngak, kenapa Pak ‘R’ dibawa kesini?
K : Saya marah-marah dengan kakak ipar saya dan saya melempari rumah selingkuhanya
P : Kenapa Bapak ‘R’ marah-marah?
tersenyum.K : Memandang
perawat dengan nada suara yang tinggi.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat dan langsung duduk dikursi.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang
Offering Self
Exploring
Exploring
Exploring
Memberikan penawaran dan menggali keinginan klien.
Menggali masalah klien.
Menggali masalah klien.
Menggali masalah klien.
bimbingan.P : Lanjutkan intervensi:
Motivasi klien untuk latihan mengontrol marah.
Motivasi klien untuk melakukan cara mengontrol marah secara mandiri.
Berikan terapi sesuai program.
18
K : Ngak tahu. Emosi dengan kelakuan kakak ipar saya
P : Pak ‘R’ tahu ngak, tanda-tanda orang marah?
K : Tahu.
P : Coba Pak ‘R” sebutkan tanda-tanda kalau orang lagi marah,,,!
K : Mata melotot. Aku pernah mukul orang.
P : Pak ‘R’ sudah diajarin apa yang dilakukan jika marah,,,?
K : Sudah. Kamu orang mana?
P : Kalau sudah, coba Pak ‘R’ praktekkan?
K : ,,,,,
P : Ya sudah, kalau Pak ‘R’ sudah lupa, saya akan mengajarkan kembali cara mengontrol marah. Tapi, Pak ‘R’ perhatikan ya, apa yang saya praktekkkan?
perawat sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang perawat sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang perawat sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang perawat sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Menggelengkan kepala.
P : Relaksasi nafas dalam.
Exploring
Restating
Restating
Restating
Giving Information
Menggali masalah klien.
Menggali kemampuan klien.
Menggali kemampuan klien dalam mengingat cara yang telah diajarkan.
Menggali kemampuan klien.
Memberitahu kepada klien tentang cara mengontrol marah.
19
K : ,,,,,
P : Coba sekarng Pak ‘R’ praktekkan apa yang sudah saya ajarkan tadi,,,!
K : ,,,,,
P : Wah bagus sekali. Nah,,,mulai sekarang
kalau Pak ‘R’ lagi marah-marah, Pak ‘R’ praktekkan cara yang seperti tadi ya,,,?
K : Iyaa
Fase Terminasi :P : Sekarang bagaimana
perasaan Pak ‘R’ setelah ngobrol-ngobrol dengan saya?
K : Senang. Aku ingin pulang dan
bekerja lagi di BSTP : Baiklah Pak, karena
waktunya kita ngobrol-ngobrol sudah selesai, Pak ‘R’ bisa lakukan kegiatan yang lainnya dan nanti ngobrol-ngobrolnya dilanjutin besok lagi ya,,,?
K : Iya, saya mau tidur dulu
K : Mata melirik kesana kemari.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Menarik nafas dalam.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum
K : Sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
Restating
Reinforcement
Seeking Consesual Validation
Validation
Menggali kemampuan klien untuk mengulang kembali apa yang telah diajarkan.
Memberikan pujian dan meningkatkan rasa percaya diri klien.
Menanyakan perasaan klien.
Memastikan kontrak waktu yang telah disepakati.
20
( lalu menyanyi sebuah lagu).
P : Ya sudah, kalau Pak ‘R’ maunya begitu. Kalau begitu saya permisi dulu ya,,,?
Assalamu’alaikum,,,K : Wa’alaikumsalam,,,
K : Ekspresi wajah klien terlihat marah.
P : Tersenyum sambil berjabat tangan dengan klien.
K : Berjabat tangan dengan perawat.
Termination Mengakhiri percakapan dengan klien.
Sabtu, 08 Agustus 2015
Fase Orientasi :P : Assalamu’alaikum, Pak
‘R’,,,
K : Wa’alaikumsalam,,,,
P : Pak ‘R’ masih ingat dengan saya,,,?
K : Ingat ‘A’P : Kalau begitu
perkenalkan ini teman saya ‘D’ dan ‘A’ sebutkan kembali siapa nama saya,,,?
K : ‘A’. kalian sudah punya pacar?
P : Menatap klien sambil tersenyum dan berjabat tangan.
K : Sambil tersenyum dan berjabat tangan.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Sambil tersenyum.P : Mempertahankan
kontak mata.
K : Sambil tersenyum.
Giving Broad Opening
Restating
Giving Broad opening
Membina hubungan saling percaya antara perawat-klien.
Menggali kemampuan klien untuk menyebutkan kembali nama perawat.
Membina hubungan saling percaya.
S : Klien mengatakan saya mendaftar satpam dan ingin menjadi artis seperti Nia Daniati.
O : Kontak mata
ada. Komunikasi
verbal cukup. Bicara klien
kacau.
A : Klien belum
mampu mempraktekkan
21
P : Bagus sekali. Bagaimana perasaan Pak
‘R’ hari ini?
K : Baik. Hari ini ada rehab, tapi aku ngak ikut.
P : Pak ‘R’ sesuai janji kita kemarin, kita mau ngobrol. Bapak ‘R’ maunya ngobrol berapa lama dan tempatnya dimana?
K : Disini saja.
Fase Kerja :P : Pak ‘R’, apa yang bapak
rasakan saat ini?K : Tidak ada.
P : Pak ‘R’ masih ingat ngak, apa yang saya ajarkan kemarin?
K : ,,,,,
P : Kalau Bapak ‘R’ ingat, coba bapak ‘R’ sebutkan apa yang saya ajarkan kemarin,,,!
K : ,,,,, (sambil tersenyum bingung).
P : Pak ‘R’ tahu ngak tanda-tanda orang marah itu
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Mengalihkan pandangan.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Mengalihkan pandangan.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Menganggukkan kepala.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Tersenyum.
Reinforcement dan Seeking Consesual
Validation
Offering Self
Exploring
Restating
Restating
Memberikan pujian dan mengetahui kondisi klien.
Memberikan penawaran dan menggali keinginan klien.
Menggali masalah klien.
Menggali kemampuan klien.
Menggali kemampuan klien dalam mengingat kembali cara yang telah dijarkan.
cara mengontrol marah secara mandiri.
Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol marah dengan bimbingan.
P : Lanjutkan intervensi: Motivasi klien
untuk latihan mengontrol marah.
Motivasi klien untuk melakukan cara mengontrol marah secara mandiri.
Berikan terapi sesuai program.
22
seperti apa?K : Mata melotot, memukul
orang, mata berair.P : Wah,,,bagus sekali,,,!!
K : ,,,,,P : Kalau lagi marah, apa
yang biasa dilakukan?K : ,,,,, (sambil senyum).P : Ya sudah, kalau Pak ‘R’
sudah lupa. Sekarang saya akan mengajarkan kembali cara mengontrol marah. Tapi, Pak ‘R’ perhatikan ya,,,?
K : ,,,,,
P : Coba sekarang Pak ‘R’ ulangi yang saya praktekkan tadi,,,!
K : ,,,,,
P : Wah,,,bagus sekali. Nah, mulai sekarang
kalau Pak ‘R’ lagi marah, pak ‘R’ lakukan cara yang seperti tadi ya,,,?
K :Nanti saya dikasih rokok yaa…
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Tersenyum.P : Mempertahankan
kontak mata.K : Tersenyum.P : Realaksasi nafas
dalam.
K : Memperhatikan sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Menarik nafas dalam.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Tersenyum.
Restating
Reinforcement
Restating
Giving Information
Restating
Reinforcement
Menggali kemampuan klien.
Memberikan pujian atas kemampuan klien menjawab pertanyaan.Menggali kemampuan klien
Memberitahu kepada klien tentang cara mengontrol marah.
Menggali kemampuan klien untuk mengulang kembali apa yang telah diajarkan.
Memberikan pujian dan meningkatkan rasa percaya diri klien.
23
Fase Terminasi :P : Sekarang bagaimana
perasaan Pak ‘R’ setelah ngobrol-ngobrol dengan saya?
K : Baik. Kamu orang mana?
P : baiklah Pak, karena ngobrol-ngobrol sudah selesai, nanti besok kita ulangi lagi ya cara mengontrol marah,,,!
Bapak ‘R’ maunya dimana dan berapa lama?
K : ,,,,,
P : Kalau begitu disini saja jam 09.00 WIB, ya,,,?
K : Aku siap terusP : Tapi besok kita jadi
ngobrol-ngobrolnya jam 09.00 WIB, ya,,,??
K : Ya,,,!! Kapan aku pulanG ???P : Pak ‘R’, karena ngobrol-
ngobrolnya sudah selesai, saya permisi dulu ya,,,?
Assalamu’alaikum,,,K : Wa’alaikumsalam,,,
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang perawat sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang perawat.
P : Tersenyum sambil berjabat tangan
Seeking Consensual Validation
Validation
Validation
Validation
Termination
Menanyakan perasaan klien setelah bercakap-cakap.
Memastikan kontrak waktu yang akan disepakati.
Memastikan kontrak waktu.
Memastikan kembali kontrak waktu.
Mengakhiri percakapan dengan klien.
24
dengan klien.
K : Berjabat tangan dengan perawat.
Senin, 10 Agustus 2015
Fase Orientasi :P : Assalamu’alaikum, Pak
‘R’
K : Wa’alaikumsalam,,,
P : Pak ‘R’ masih ingat dengan saya,,,?
K : Ingat, sedikit lupaa
P : Kalau begitu, saya perkenalkan nama ‘A’ dan biasa dipanggil ‘A’. coba Ibu ulangi, siapa nama saya,,,?
K : ‘A’, Itu ‘D’ dan ‘A’
P : Bagus. Bagaimana perasaan Pak ‘R’ hari ini?
P : Menatap klien sambil berjabat tangan dan tersenyum.
K : Memandang perawat sambil berjabat tangan.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
Giving Broad Opening
Restating
Giving Broad Opening
Reinforcement dan Seeking Consensual
Validation
Membina hubungan saling percaya antara perawat-klien
Menggali kemampuan klien untuk menyebutkan kembali nama perawat.
Membina hubungan saling percaya.
Memberikan pujian dan mengetahui kondisi klien.
S : Klien mengatakan ingin mendaftar jadi satpam.
O : Kontak mata
ada. Komunikasi
verbal cukup. Bicara klien
kacau.
A : Klien belum
mampu mempraktekkan cara mengontrol marah secara mandiri.
Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol
25
K : Baik. Kalian sudah punya pacar belum?
P : Pak ‘R’ masih ingat ngak dengan janji kita yang kemarin?
K : Ingat,,,! Aku mandi main tenis.
P : Iya, nanti Pak ‘R’ main tenis dengan saya. Tapi Pak ‘R’ ingat ngak dengan janji kita yang kemarin?
K :iya sedikit
P : Baiklah kalau Pak ‘R’ saya ingatkan lagi. Hari ini kita akan mempraktekkan bagaimana cara mengontrol marah.
K : Aku pernah memukul kakak iparku.
Fase Kerja :P : Pak ‘R’ masih ingat
ngak bagaimana cara mengontrol marah?
K : ,,,,,
P : Coba Pak ‘R’
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K : Memandang perawat sambil tersenyum.
P : Mempertahankan kontak mata sambil tersenyum.
K :Mengangkat kedua alis mata.
P : Mempertahankan kontak mata
Restating
Restating
Validation
Restating
Restating
Menggali kemampuan klien.
Menggali kemampuan klien.
Mengingatkan kembali klien tentang apa yang telah disepakati.
Menggali kemampuan klien.
Menggali kemampuan klien dalam mengingat
marah dengan bimbingan.
P : Lanjutkan intervensi: Motivasi klien
untuk latihan mengontrol marah.
Motivasi klien untuk melakukan cara mengontrol marah secara mandiri.
Berikan terapi sesuai program.
26
praktekkan,,,! Saya mau lihat.
K : ,,,,,P : Ya sudah, kalau pak ‘R’
sudah lupa. Sekarang saya ulangi lagi ya, cara mengontrol marah,,,?
K : ,,,,,
P : Coba sekarang pak ‘R’ ulangi,,,!
K : ,,,,,
P : Wah, bagus sekali. Jadi, kalau Pak ‘R’ lagi
marah sama temannya, Pak ‘R’ lakukan cara yang seperti tadi ya,,,?
K : Temanku semua di Palur. Aku mau pulang mau bekerja lagi bersama teman-temanku.
Fase Terminasi :P : Sekarang bagaimana
perasaan Pak ‘R’ setelah ngobrol-ngobrol dengan saya?
K : Baik (sambil tersenyum).
P : Pak ‘R’, karena ngobrol-ngobrolnya kita sudah
sambil tersenyum.
K : Tersenyum.P : Realaksasi nafas
dalam.
K : Tersenyum sambil memperhatikan.
P : Mempertahankan kontak mata.
K :Relaksasi nafas dalam.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Memandang perawat.
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Berjoged.
P : Mempertahankan kontak mata.
Giving Information
Restating
Reinforcement
Seeking Consensual Validation
Validation
kembali cara yang telah diajarkan.
Memberitahu kepada klien tentang cara mengontrol marah.
Menggali kemampuan klien untuk mengulangi kembali apa yang telah diajarkan.Memberikan pujian dan meningkatkan rasa percaya diri klien.
Menanyakan perasaan klien setelah berbicara dengan perawat.
Memastikan kontrak waktu yang telah disepakati sebelumnya.
27
selesai, nanti ngobrolnya dilanjutin besok lagi ya,,,?
K : ,,,,,(sambil tersenyum).P : Pak ‘R’, saya permisi
dulu ya,,,? Assalamu’alaikum,,,K : Wa’alaikumsalam,,,
K : Berjoged.P : Tersenyum sambil
berjabat tangan dengan klien.
K : Berjabat tangan dengan perawat.
Termination Mengakhiri percakapan dengan klien.
28
Recommended