4
“Komunikasi” Istilah “Komunikasi” berasal dari perkataan bahsa Inggris communication” yang berasal dari bahas Latin “Communicatio” yang berati”pemberitahuan” atau pertukaran pikiran. Makna hakiki dari Communicatio” ini ialah “communis” yang berarti “sama”, jelasnya : “kesamaan arti”. Jadi antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus ada kesamaan arti. Setiap orang yang melakukan aktifitas yang dinamakan komunikasi antara dua orang atau lebih maka individu itu wajib menyamakan setiap persepsi mengenai apa yang sedang mereka lakukan. Bila tidak adanya kecocokan antara para pelaku komunikasi, maka komunikasi itu tidak akan sesuai dengan harapan dan tujuan. Komunikasi menjadi rancu jauh dari apa yang sebenarnya mereka harapkan atau tujuan mereka tidak akan tercapai bila tidak adanya persamaan persepsi. (Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A., 1992 : 4) Komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Setiap manusia yang diciptakan oleh Alloh tentunya dibekali dengan aplikasi-aplikasi pendukung sebagai sarana yang mereka gunakan dalam kehidupan. Dalam berkomunikasi, Alloh memberikan mereka suatu anugrah yang dinamakan simbol. Kekuatan-kekutan simbol inilah yang digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi, simbol merupakan perantara bagi manusia untuk menjalin kehidupan ini antara sesamanya maupun dengan makhluk lainnya. Kekuatan simbol yang telah digariskan oleh Alloh sebagai suatu kekuatan pendukung manusia untuk menjalankan kehidupan di dunia ini. Dengan adanya simbol manusia mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ketika menginterpretasikan komunikasi secara sosial (social), maksud yang disampaikan adalah komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi. Artinya, komunikasi selalu melibatkan dua, pengirim dan penerima. Ketika komunikasi dipandang secara sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang yang berinteraksi dengan berbagai niat, motivasi, dan kemampuan. Dalam hal komunikasi secara kacamata sosial memiliki maksud dan tujuan yang jelas bahwa komunikasi adalah bagian utama dan terpenting dalam suah proses sosial dan merupakan bagian yang dinamakan interaksi sosial. Komunikasi dalam hal sosial melibatkan manusia sebagai aktor utama, tetapi individu itu tidak hanya sendiri atau satu orang saja melainkan harus melibatkan yang lainnya. Komunikasi dapat berjalan bila ada dua faktor utama yaitu pengirim dan penerima. Proses (proces), hal ini berarti komunikasi bersifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Komikasi juga dinamis, kompleks, dan sesantiasa berubah. Artinya komunikasi selalu terus berjalan selama manusia atau makhluk sosial ini ada. Salah satu unsur pemenuhan kebutuhan manusia adalah komunikasi. Tetapi, sifat dari komunikasi itu tidak stagnan setiap massa atau waktu senantiasa mengalami perubahan mengiringi perputaran waktu yang terus bergilur dan mengikuti arus jaman. Istilah ketiga yang diasosiasikan dengan definisi kita mengenai komunikasi adalah simbol. Simbol (symbol) adalah sebuah label arbitrer atau representasi dari fenomena. Kata adalah simbol untuk konsep dan benda, misalnya, kata cinta merepresentasikan sebuah ide mengenai cinta; kata kursi merepresentasikan benda yang kita duduki. Label dapat bersifat ambigu, dapat berupa verbal dan nonverbal, dapat terjadi dalam komunikasi tatap muka dan komunikasi dengan menggunakan media. (Richard West dan Lynn H. Turner, 2007: 5-7) Dalam pernyataan saya sebelumnya telah dijelaskan bahwa Dalam berkomunikasi, ada salah satu kekuatan besar yang dinamakan simbol. Kekuatan-kekutan simbol inilah yang digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi, simbol merupakan perantara bagi manusia untuk menjalin kehidupan ini antara sesamanya maupun dengan makhluk lainnya. Dalam penjabaran kaitan dengan materi diatas dijelaskan lebih spesifik lagi bahwa ternyata simbol merupakan sebuah label yang banyak memilki arti luas bila diterjemahkan lagi. Label tersebut dapat yang berupa lisan maupun yang lainnya. Simbol- simbol tersebut dapat diungkapkan melalui langsung setiap indvidu bertemu antara yang satu dengan yang lainnya ataupun melalui media sebagai perantara. Beberapa Persfektif yang Berkaitan dengan Komunikasi Menurut Trenholm (1986: 29-47), persfektif kominikasi dikelompokan atas empet jenis, yakni persfektif mekanitistis, persfektif psikologis, perspektif pragmatis, dan perspektif interaksionisme simbolis. 1

Pengertian Komunikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dokumen ini berisikan tentang pengertian apa itu komunikasi

Citation preview

Page 1: Pengertian Komunikasi

“Komunikasi”

Istilah “Komunikasi” berasal dari perkataan bahsa Inggris “communication” yang berasal dari bahas Latin “Communicatio” yang berati”pemberitahuan” atau pertukaran pikiran. Makna hakiki dari “Communicatio” ini ialah “communis” yang berarti “sama”, jelasnya : “kesamaan arti”.

Jadi antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus ada kesamaan arti. Setiap orang yang melakukan aktifitas yang dinamakan komunikasi antara dua orang atau lebih maka individu itu wajib menyamakan setiap persepsi mengenai apa yang sedang mereka lakukan. Bila tidak adanya kecocokan antara para pelaku komunikasi, maka komunikasi itu tidak akan sesuai dengan harapan dan tujuan. Komunikasi menjadi rancu jauh dari apa yang sebenarnya mereka harapkan atau tujuan mereka tidak akan tercapai bila tidak adanya persamaan persepsi. (Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A., 1992 : 4)

Komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka.

Setiap manusia yang diciptakan oleh Alloh tentunya dibekali dengan aplikasi-aplikasi pendukung sebagai sarana yang mereka gunakan dalam kehidupan. Dalam berkomunikasi, Alloh memberikan mereka suatu anugrah yang dinamakan simbol. Kekuatan-kekutan simbol inilah yang digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi, simbol merupakan perantara bagi manusia untuk menjalin kehidupan ini antara sesamanya maupun dengan makhluk lainnya. Kekuatan simbol yang telah digariskan oleh Alloh sebagai suatu kekuatan pendukung manusia untuk menjalankan kehidupan di dunia ini. Dengan adanya simbol manusia mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Ketika menginterpretasikan komunikasi secara sosial (social), maksud yang disampaikan adalah komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi. Artinya, komunikasi selalu melibatkan dua, pengirim dan penerima. Ketika komunikasi dipandang secara sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang yang berinteraksi dengan berbagai niat, motivasi, dan kemampuan.

Dalam hal komunikasi secara kacamata sosial memiliki maksud dan tujuan yang jelas bahwa komunikasi adalah bagian utama dan terpenting dalam suah proses sosial dan merupakan bagian yang dinamakan interaksi sosial. Komunikasi dalam hal sosial melibatkan manusia sebagai aktor utama, tetapi individu itu tidak hanya sendiri atau satu orang saja melainkan harus melibatkan yang lainnya. Komunikasi dapat berjalan bila ada dua faktor utama yaitu pengirim dan penerima.

Proses (proces), hal ini berarti komunikasi bersifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Komikasi juga dinamis, kompleks, dan sesantiasa berubah.

Artinya komunikasi selalu terus berjalan selama manusia atau makhluk sosial ini ada. Salah satu unsur pemenuhan kebutuhan manusia adalah komunikasi. Tetapi, sifat dari komunikasi itu tidak stagnan setiap massa atau waktu senantiasa mengalami perubahan mengiringi perputaran waktu yang terus bergilur dan mengikuti arus jaman.

Istilah ketiga yang diasosiasikan dengan definisi kita mengenai komunikasi adalah simbol. Simbol (symbol) adalah sebuah label arbitrer atau representasi dari fenomena. Kata adalah simbol untuk konsep dan benda, misalnya, kata cinta merepresentasikan sebuah ide mengenai cinta; kata kursi merepresentasikan benda yang kita duduki. Label dapat bersifat ambigu, dapat berupa verbal dan nonverbal, dapat terjadi dalam komunikasi tatap muka dan komunikasi dengan menggunakan media. (Richard West dan Lynn H. Turner, 2007: 5-7)

Dalam pernyataan saya sebelumnya telah dijelaskan bahwa Dalam berkomunikasi, ada salah satu kekuatan besar yang dinamakan simbol. Kekuatan-kekutan simbol inilah yang digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi, simbol merupakan perantara bagi manusia untuk menjalin kehidupan ini antara sesamanya maupun dengan makhluk lainnya. Dalam penjabaran kaitan dengan materi diatas dijelaskan lebih spesifik lagi bahwa ternyata simbol merupakan sebuah label yang banyak memilki arti luas bila diterjemahkan lagi. Label tersebut dapat yang berupa lisan maupun yang lainnya. Simbol-simbol tersebut dapat diungkapkan melalui langsung setiap indvidu bertemu antara yang satu dengan yang lainnya ataupun melalui media sebagai perantara.

Beberapa Persfektif yang Berkaitan dengan KomunikasiMenurut Trenholm (1986: 29-47), persfektif kominikasi dikelompokan atas empet jenis, yakni

persfektif mekanitistis, persfektif psikologis, perspektif pragmatis, dan perspektif interaksionisme simbolis.

1. Persfektif MekanitistisPertama, Asumsi ini menjelaskan bahwa proses komunikasi bersifat liner dan

satu arah, perpindahan pesan terjadi secara sekuensial dan bertahap mengikuti rangkaian proses komunikasi atau disebut Komunikasi melalui energi. Maksud asumsi tersebut yaitu kemunikasi melalui sebuah perantara agar komunikasi itu dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Kedua, komunikasi sebab-akibat artinya ketika manusia berkomunikasi terdapat 2 faktor kuat yang mempengaruhi yaitu sebab dan akibat. Sebab merupakan awal atau landasan utama terjadinya komunikasi kemudian akibat merupakan print out dari sebab terjadinya komunikasi. Ketiga, mengurangi tingkat pesan untuk mengurangi akibat, komunikasi terjadi menurut kebutuhan dan kemampuan sesorang atau pelaku komunikasi, begitu pula dengan asumsi ini ketika seseorang mengurangi pesan yang ia sampaikan maka otomatis akibatnya yang terdampak pun akan sesuai dengan volume pesan yang disampaikan.

2. Persfektif PsikologisPertama, setiap manusia bebas menerima stimulus melalui proses tertentu

yang dihadapinya, setiap manusia bebas menerima rangsangan komunikasi sebagai sebab terjadinya komunikasi. Kedua, respons yang diterima atas stimulus dapat berubah tergantung pada organisme yang dimiliki setiap individu, pada proses penerimaan komunikasi maka yang terjadi adalah tergantung penerima respons sesuai dengan kemampuan penerima. Ketiga, manusia mempunyai kemampuan untuk memilih setiap stimulus yang datang dan menentukan respons apa yang dilakukan, dalam komunikasi adalah salah satu bagian hak setiap individu untuk menentukan bagaimana jalanya komunikasi tersebut dapat berjalan termasuk dalam memilih stimulus dan menentukan respons apa yang akan dia lalukan.

3. Perspektif PragmatisPertama, pertukaran pesan yang komunikatif bukan pada individu melainkan

pada unsur-unsur yang menyeluruh pada sistem komunikasi artinya peran pesan bukan alat utama terjadinya komunikasi melankan banyak lagi faktor-faktor lain yang mendukung proses komunikasi. Kedua, perilaku bukan hasil dari manusia berkomunikasi melainkan hasil dari perilaku orang lain artinya akibat dari proses komunikasi yang menimbulkan reaksi balik dari suatu perilaku manusia. Ketiga, dalam memahami komunikasi secara sistem, kita harus meneliti sekuen perilaku yang bermuara pada pola perilaku tertentu yang istimewa, setiap manusia diciptakan berbeda-beda dalam perbedaan tersebut maka setiap orang memiliki ciri khas masing-masing sebagai faktor pembeda antara satu sama lain sebagai bagian dari keberagaman, begitu halnya dalam komunikasi.

4. Perspektif Interaksionisme SimbolisPertama, komunikasi terjadi melalui pertukaran simbol, dalam proses sosial menusia dibantu simbol sebagai perantara proses komunikasi atau interaksi maka terjadinya komunikasi bila adanya pertukaran simbol antara pemberi stimulus dan penerima respon.

1

2

Page 2: Pengertian Komunikasi

Kedua, self terbentuk karena komunikasi, diri dan lingkungan manusia terbentuk sebagai penngaruh dari adanya komunikasi. Dengan komunikasi manusia dan lingkungan mampu beradaptasi dan menajlankan kehidupannya. Ketiga, aktivitas sosial menjadi mungkin melalui proses pengambilan peran orang lain, manusia tidak hidup dengan sendiri, orang lain pun akan mempengaruhi kehidupan kita. Karena manusia antara satu dengan yang lainnya saling membutuhkan dan saling bergantung sebagai upaya pemenuhuhan kebutuhan kehidupan.(Nina W. Syam, 2009: 17-2-8)

Asumsi Psikologi tentang Komunikasi

Psikologi menyebut komunikasi pada penyampiaian energi dari alat-alat indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan diantara organisme. Artinya psikologi memandang bahwa komunikasi melalui suatu tahan yiatu proses input dan output yang bisa digambarkan pada proses bekerja suatu komputer. Proses pengolahan data mulai dari data atau informasi itu masuk hingga menjadi sesuatu, tentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan organisme disekitarnya.

Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu: bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimultan yang menimbulkan respons pada individu yang lain. Sama seperti penjelasan sebelumnya bahwa dalam komunikasi juga ada dua faktor utama yang menandai bahwa komunikasi dapat berjalan yaitu adanya stimultan yang akan menimbulkan respons.

Tujuan dari komunikasi tergantung dari individu dalam menentukan penggunaan komunikasi itu sendiri, Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi.

Dalam disiplin ilmu kita banyak mengenal macam-macam ilmu dan berbagai fungsi serta tujuannya. Bila kita kaji lebih jauh bahwa yang agak menetap mempelajari komunikasi adalah sosiologi, filsafat dan psikologi. Sosiologi mempelajari interaksi sosial. Interaksi sosial harus di dahului kontak dan komunikasi. Karena itu, setiap buku sosiologi harus menyinggung komunikasi. (Jalaludin Rakhmat, 2008 : 3-7)

Dibawah ini akan dikemukakan beberapa definisi kominkas menurut para ahli :

a. William Albig dalam bukunya : “Public Opinion” menyatakan “Communication is the process of transmitting meaningful syambol between individuals”. (komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu-individu). Komunikasi dipandang bahwa setiap individu sebagai aktor atau komunikator dalam proses komunikasi mereka saling bertukar lambang-lambang.

b. Noel Gist dalam buku : “Fundamentals Of Sociology” mengemukakan : “When Social interaction inolves the transmission of meanings trhough the use of symbols, it is known as communication”. (bilamana interaksi sosial meliputi pengoperan arti-arti dengan jalan menggunakan lambang-lambang, maka dinamakan komunikasi). Seperti penjalasan sebelumnya komunikasi merupakan proses interaksi dengan cara pertukaran lambang-lambang antar individu atau komunikator.

c. Carl I. Hoveland dalam buku :”Social Communication” menjaelaskan “Communication is the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal syambols) to modifay the behavior of other individuals (communicatee)”. “komunikasi adalah proses dengan mana seseorang individu (komunikator) mengoperkan stimuli (biasanya lambang kata-kata) untuk merobah tingkah laku individu lainnya

(komunikate)”. Dalam pandangan Carl I. Hoveland mengatakan bahwa komuikasi merupakan proses pengoperan stimulus dengan tujuan untuk merubah tingkah laku atau sifat seseorang atau penerima.

d. Wilbur Schramm dalam urainnya : “How communication work” menyatakan : “Communication comes from Latin ‘communis, common’. When we communicate we are trying to share information, an idea, or an attitude..... that the essence of communication is getting the receiver and sender tuned together for a particular message”. (Komunikasi berasal dari bahasa latin ‘communis’, commun. Bila kita mengadakan komunikasi, itu artinya kita mencoba untuk membentuk persamaan dengan orang lain, yakni kita mencoba membagi informasi, ide atau suatu sikap........ jadi esensi dari komunikasi itu ialah menemukan si penerima dan si pengirim dapat melagukan bersama-sama isi pesan yang khusus). Komunikasi ditujukan untuk membentuk suatu persepsi yang sama antar individu. Adapaun tujuan lainnya ketika terjadi persamaan persepsi maka komunikasi untuk membagi informasi, ide, atau sikap. Intinya komunikasi menghubungkan pengirim dan penerima dalam satu alur yang sama yaitu penyamaan pemikiran untuk tujuan yang satu.

Dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh diatas sebagai berikut :1. Komunikasi adalah proses pemindahan, sebagaimana dikemukkan oleh William

Albig dan Carl I. Hoveland dalam definisinya masing-masing. Sementara Wilbur Schramm menekankan tujuannya, yaitu: “Trying to establish commonnes with some one” dan ditegaskan lagi : “Trying to share information, an idea or anattitude”. kesemuanya itu pada hakekatnya memperlihatkan dan menekankan pada adanya suatu proses yang memungkinkan timbulnya persamaan pengertian dalam menanggapi suatu isi pesan. Persamaan pemahaman pesan menjadi kunci utama bahwa isi pesan itu dapat dimengerti oleh kedua belah pihan dan itu dapat dikatakan komunikasi.

2. Proses pemindahan tersebut menyangkut suatu subyek yang bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari satu pihak ke pihak yang lain, proses itu bakan hanya pada satu tempat melanikan harus ada proses pemindahan dari satu tempat ke tempat yang berbeda, perpindahan merupakan kunci utama dari subyek tersebut. Subyek tersebut dapat berupa :a. Meaningful symbols, lambang yang berarti, bukan hanya semata-mata simbol

biasa meliankan simbol yang dapat di mengerti kedua belah pihak, menurut Albig. Simbol bukan semata simbol biasa tapi simbol yang berfungsi sebagai pesan dan memiliki makna yang dapat di mengerti oleh pengirim simbol dan juga mampu di mengerti penerima simbol

b. Stimulus, perangsang menurut Carl I. Hoveland. Suatu tindakan tentu ada sebab akibatnya, dalam hal kaitannya dengan komunikasi maka ada satu unsur yang mempengaruhi yaitu stimulus yang kemudian menghasilkan suatu lagi.

c. Information, an idea or attitude, yaitu penerangan, ide atau sikap menurut Wilbur Schramm. Komunikasi dapat berupa sebuah penerangan suatu mengenai suatu gagasan alam pemikiran manusia yang asalnya berupa idea ataupun sikap yang kemudian dijabarkan kembali menjadi sesuatu yang bisa di katakan sebagai komunikasi.

3. Tujuan Komunikasi adalah :a. Untuk merobah tingkah laku seseorang, menurut Carl I. Hoveland.

Dengan komunikasi orang akan mengerti apa yang sedang mereka lakukan antara dirinya dan orang lain, maka dari sanalah timbul apa yang mereka harus lakukan atau selanjutnya apa yang harus dikerjakan, itu fungsi dari komunikasi untuk merobah tingkah laku seseorang.

b. Untuk membangun kebersamaan, pengertian yang sama tentang suatu isi pesan, seperti yang diungkapkan oleh Wilbur Schramm. Terjadinya pemahaman konsep, maka dari berbagai kesamaan persepsi yang

34

Page 3: Pengertian Komunikasi

dibangun itulah konsep fungsi komunikasi membangun kebersamaan terbentuk.

Lambang-lambang Komunikasi

1. Bahasa Bahasa terdiri dari istilah-itilah yang merupakan kumpulan besar lambang-lambang yang mewakili kenyataan. Dalam KBBI dijelaskan bahwa bahasa ialah sistem lambang bunyi yg arbitrer, yg digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; percakapan (perkataan) yg baik; tingkah laku yg baik; sopan santun:

2. Gambar (Lukisan)Gambar merupakan tiruan buatan manusia yang berupa tulisan estentik yang sama persis mirip yang aslinya.

3. Gerak gerik Pola tingkah laku manusia yang menggambarkan watak atau sifat keadaan seseorang

4. SikapBentuk dari perilaku manusia

5. Isyarat Gerakan anggota badan sebagai tanda atau ciri-ciri.(T.A. Lathief Rousydiy, 1989: 47-54)

Daftar Pustaka

Effendy, Onong Uchjana. Spektrum Komunikasi. Bandung : Mandar Maju. 1992.Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

2008.Syam, Nina W. Sosiologi Komunikasi. Bandung: CV. Humaniora. 2009.T.A. Lathief, Rousydiy, Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan :

Firma “Rimbow”. 1989.West, Richard dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi Analis dan Aplikasi.

Jakarta : Salemba Humanika. 2007.

5