3
CARSINOMA VAGINA Epidemiologi Jarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas. Insidensi < dari 1 kasus baru per 100.000 populasi wanita setahun. Patologi Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell carcinoma (epidermoid karsinoma), sisanya adenokarsinoma, dan embrional rhabdomiosarkoma (sarkoma botrioides). Tumor primer vagina jauh lebih jarang dibandingkan dengan tumor sekunder yang berasal dari penyebaran jaringan di sekitarnya (serviks uterus atau vulva) dan biasanya terdapat pada wanita usia 50-70 tahun, kecuali sarkoma botrioides pada bayi dan anak-anak. Biasanya lesi muncul pada sepertiga bagian proksimal dinding dinding belakang vagina, yang kemudian akan melibatkan septum rektovaginal. Tumor mulai sebagai lesi ulseratif dengan tepi induratif yang mudah berdarah pada sentuhan. Tingkatan Pra-Maligna Sebelum menjadi invasif, lesi itu melalui tingkatan pra- maligna yang idsebut NIV (Neoplasia Intraepitelial Vagina) I, II, III (displasia ringan, sedang, berat) dan KIS (Karsinoma In Situ), yang berlangsung beberapa tahun dan dapat dideteksi awal melalui Pap’smear atau bilaman perlu biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop terhadap ‘lesi yang mencurigakan. Leukoplakia mukosa vagia dapat dianggap sebagai lesi pra- maligna. Penyebaran Penyebaran tumor menuju ke kelenjar getah bening tergantung pada lokasi tumor. Bila proses ganas terdapat pada seprtiga bagian atas vagina, penyebarannya akan terjadi seperti karsinoma serviks; bila berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina, penyebarannya akan menyerupai karsinoma vulva. Pembagian Tingkat Keganasan Menurut FIGO 1976 Tingkat Kriteria 0 I II III IV Karsinoma in situ, karsinoma intra epitelial; Proses masih terbatas pada dinding vagina; Proses sudah meluas sampai jaringan para vaginal, tetapi belum mencapai dinding panggul; Proses telah meluas ke salah satu / kedua dinding panggul; Proses sudah keluar dari dinding kecil /

Carsinoma Vagina

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Carsinoma Vagina

CARSINOMA VAGINAEpidemiologiJarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas. Insidensi < dari 1 kasus baru per 100.000 populasi wanita setahun.PatologiTerbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell carcinoma (epidermoid karsinoma), sisanya adenokarsinoma, dan embrional rhabdomiosarkoma (sarkoma botrioides). Tumor primer vagina jauh lebih jarang dibandingkan dengan tumor sekunder yang berasal dari penyebaran jaringan di sekitarnya (serviks uterus atau vulva) dan biasanya terdapat pada wanita usia 50-70 tahun, kecuali sarkoma botrioides pada bayi dan anak-anak. Biasanya lesi muncul pada sepertiga bagian proksimal dinding dinding belakang vagina, yang kemudian akan melibatkan septum rektovaginal. Tumor mulai sebagai lesi ulseratif dengan tepi induratif yang mudah berdarah pada sentuhan.Tingkatan Pra-MalignaSebelum menjadi invasif, lesi itu melalui tingkatan pra-maligna yang idsebut NIV (Neoplasia Intraepitelial Vagina) I, II, III (displasia ringan, sedang, berat) dan KIS (Karsinoma In Situ), yang berlangsung beberapa tahun dan dapat dideteksi awal melalui Pap’smear atau bilaman perlu biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop terhadap ‘lesi yang mencurigakan. Leukoplakia mukosa vagia dapat dianggap sebagai lesi pra-maligna.PenyebaranPenyebaran tumor menuju ke kelenjar getah bening tergantung pada lokasi tumor. Bila proses ganas terdapat pada seprtiga bagian atas vagina, penyebarannya akan terjadi seperti karsinoma serviks; bila berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina, penyebarannya akan menyerupai karsinoma vulva.Pembagian Tingkat KeganasanMenurut FIGO 1976Tingkat Kriteria

0III

IIIIV

Karsinoma in situ, karsinoma intra epitelial;Proses masih terbatas pada dinding vagina;Proses sudah meluas sampai jaringan para vaginal, tetapi belum mencapai dinding panggul;Proses telah meluas ke salah satu / kedua dinding panggul;Proses sudah keluar dari dinding kecil / menginfiltrasi pada mukosa rektum / kandung kemih.

Gambaran Klinis dan diagnosisKarsinoma in situ lebih sering didapat sebagai proses yang multifokal. Ia dapat ditemukan secara bersama-sama dari tumor jenis lain pada bagian lain dari traktus genitalis, atau setelah pembedahan secara radikal pada karsinoma in situ serviks uteri, atau pasca radiasi karsinoma serviks uterus. Adenokarsinoma vagina yang jarang, terjadi berasal dari urethra, kelenjar bartholin, atau metastasis dari karsinoma endometrium/ovarium. Karena dinding vagina begitu tipis, sehingga kebanyakan kanker vagina yang invasif pada saat didiagnosis, ditemukan dalam tingkat II. Penderita dispareuni dan berdarah, kemungkinan ia mengidap tumor ganas ini perlu dipikirkan. Pada tingkat penyakit lebih lanjut dapat ditemukan flour albus, foetor.Pada pemeriksan in spekulo dapat ditemukan ulkus dengan tepi yang induratif atau pertumbuhan tumor eksofitik seperti bunga kol (cauliflower) yang mudah berdarah pada sentuhan. Biopsi harus dibuat pada daerah yang dicurigai, sehingga bukti histologik dapat menegakkan diagnosis.Diagnosis dini

Page 2: Carsinoma Vagina

Untuk menangkap lesi pramaligna dikerjakan usapan vaginal untuk pemeriksaan sitologi eksfoliatif dengan pengecatan menurut Papanicolaou (Pap smear). Pada pemeriksaan rutin berkala, dilakukan pengambilan bahan dari ekto- dan endoserviks. Kolpomiksrokopi dilakukan untuk mendeteksi dini. Diagnosis karsinoma vagian primer hanya boleh dibuat, setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti. Kemungkinan metastasis dari tumor lain dapat disingkirkan. Endometriosis di kavum Douglas, dapat menembus ke bagian atas/ proksimal vagina dengan gambaran klinik menyerupai karsinoma. Dengan biopsi dua kelainan tersebut dapat dibedakan. Untuk metastasis koriokarsinoma di vagina, yang tidak dapat dibiopsi karena akan ada perdarahan banyak yang dapat berakibat fatal, dengan penetapan Beta-HCG (petanda/marker tumor) mudah dibedakan.PenangananUntuk tingkat 0, dapat dilakukan vaginektomi, elektrokoterisasi, bedahkrio (cryo-surgery), penggunaan sitostatika topikal atau sinar laser. Untuk klinik I dan II dilakukan operasi atau penyinaran. Operasi pada tumor di bagian atas vagina sama dengan operasi pada karsinoma serviks uterus, hanya vaginektomi dilakukan lebih luas (>1/2 puncak vagina harus diangkat), sedangkan operasi pada bagian bawah vagina mendektai operasi pada karsinoma vulva. Sehubungan dengan letak kandung kemih atau rektum sangat dekat, menjalarnya proses ke salah satu alat tersebut, kadang-kadang memerlukan pertimabangan eksenterasi panggul posterio/anterior dengan kolostomi dan/atau ureterostomi (ini termasuk operasi onkologik yang canggih, memerlukan keterampilan operator dan seleksi pasien yang ketat). Radioterapi eksternal dengan sumber Cobalt-60 atau Linac (Linear accelerator) dengan dosis total 4000-6000 rad, sendang penyinaran internal dengan brakiterapi menggunakan sumber radium atau Cesium-137 intrakaviter/intersttial. Kemoterapi dengan peraturan VAC (Vincristine, Actinomisin-D, dan Cytoxan/Endoxan) hanya untuk pengobatan embrional rabdomiosarkoma (sarkoma botrioides) pada anak-anak, yang ternata efektif. Tumor ini berbentuk polipoid seperti anggur yang berasal dari bagian atas vagina dan dapat menonjol keluar sampai di introitus vagina. Penyebarannya secara hematogen ke paru-paru atau tulang.PrognosisAKH-5 tahun kurang menggembirakan, berkisar antara 20%-48%.