17

Click here to load reader

MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

KELOMPOK I KOMUNIKASI

MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN

HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI

DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN

KIP/K

Page 2: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN

KETERAMPILAN KIP/K

Hambatan dan gangguan

Page 3: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Page 4: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

KONSELING

Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut ( Saifudin, Abdul Bari : 2002 ).

Page 5: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik secara segera.

Jadi komunikasi interpersonal dapat berfungsi sebagai konseling,ialah suatu proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk memperbaiki keadan dengan memanfaatkan saran-saran dari seorang konselor kepada seorang konseling.

Page 6: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

HAMBATAN DAN GANGGUAN

Komunikasi sering dikutip sebagai masalah nomor satu di

dalam sebuah hubungan. Jika dua perangkat komunikasi

(komunikator dan komunikan) memahami hal ini, serta

berusaha untuk sering berkomunikasi, maka tidak akan

mengalami permasalahan yang cukup signifikan. Namun

sebaliknya jika tidak memperhatikan beberapa faktor

penyebab "mandulnya" dalam berkomunikasi maka

kemungkinan besar lambat laun komunikasi yang dibina

akan "mati". Ada sekitar sepuluh kemungkinan terjadinya

blok atau hambatan komunikasi yang mungkin terjadi

dalam menjalin komunikasi dua arah,seperti:

Page 7: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

Seorang komunikator atau komunikan

berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda,

kemungkinan akan terjadi banyak

kesalahpahaman bahkan terjadinya

hubungan yang tidak jelas. Jika pada proses

komunikasi komunikator merasa bahasa yang

digunakannya tidak dipahami, maka

komunikator harus sering meluangkan waktu

untuk menjelaskan tentang beberapa hal

yang ingin di bicarakan kepada komunikan.

1. BAHASA

Page 8: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

hambatan budaya ini menjadi hal yang sangat

penting. satu pantangan bagi sang

komunikator untuk beranggapan, bahwa

komunikan tumbuh dengan filosofi, gaya

hidup, adat istiadat yang sama. Maka kita tidak

boleh "menyamaratakan" penggunaan teknik

berkomunikasi kepada setiap komunikan.

Hindari anggapan bahwa komunikasi

mempunyai pemikiran yang sama ketika

menghadapi suatu permasalahan.

2. BUDAYA

Page 9: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

Salah satu hambatan utama komunikasi adalah kata-kata yang dibumbui dengan kebohongan, misalnya jika komunikator menginginkan sesuatu dari seseorang, maka seribu dalih kebohongan pun dikeluarkan untuk merayu komunikan agar memenuhi tuntutan komunikator, hal ini merupakan hal yang wajar, biasanya dilakukan untuk dijadikan suatu penegasan agar sang komunikan dapat mengerti. Misalnya pihak yang berharap berusaha mempengaruhi pihak yang diharap dalam hal ini komunikan, maka komunikator selalu berkata yang baik-baik tapi tidak benar. seharusnya komunikator berkata yang baik dan

benar.

3. KEBENARAN YANG SEMU ( BENAR TIDAK

SALAH TIDAK )

Page 10: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

Hambatan komunikasi yang paling utama pada

awalnya bersumber dari dari satu hal, yaitu

kesalahpahaman. Interpretasi, respon, asumsi

seseorang dalam menghadapi suatu permasalahan

berbeda-beda, komunikan akan memahami yang

komunikator katakan. Jika komunikator menelisik

lebih jauh jika ada pertentangan dalam suatu

proses komunikasi. Dalam hambatan ini

komunikator harus menjauhi sikap menyimpan

permasalahan atau kesalahpahaman yang terjadi.

4. SALAH PAHAM

Page 11: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

5. SISI HISTORIS ATAU PENGALAMAN.

Pada umumnya komunikator menjadikan filosofis

dan pengalaman hidup masa lalu sebagai rujukan

komunikasi agar sang komunikan mengerti. Tidak

ada salahnya melakukan hal ini, terkecuali jika

komunikator menjadikan pengalaman sebagai

rujukan tersebut tidak dengan sikap prasangka,

maksudnya memproyeksikan pengalaman hidup

terdahulu untuk menjadikan solusi untuk

permasalahan komunikan, karena pengalaman

hidup yang dialami komunikator terdahulu tidak

akan sama persis dengan yang dialami komunikan.

Page 12: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

6. MENGANGGAP ENTENG LAWAN BICARA.

Jika Komunikator merasa paling hebat dari

komunikan, maka secara tidak langsung

Komunikator telah merencanakan kegagalan dalam

berkomunikasi, pasalnya Bagaimana mungkin

seorang komunikan dapat menerima pesan yang

disampaikan jika komunikator tidak memiliki rasa

hormat

Page 13: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

HAMBATAN INTERMAL

Hambatan internal ini berkaitan dengan kompetensi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi akademik dan kompetensi profesional. Kompetensi akademik konselor yakni lulusan S1 bimbingan konseling atau S2 bimbingan konseling dan melanjutkan pendidikan profesi selama 1 tahun. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa masih banyak di temukan diberbagai sekolah SMP, MTs, MA, SMA, dan SMK guru BK non BK, artinya konselor sekolah yang bukan berlatar pendidikan bimbingan konseling. Mereka diangakat oleh kepala sekolah karena dianggap bisa atau mereka yang berasal dari sarjana agama. Meskipun secara keilmuan mereka tidak mendalami tentang teori-teori bimbingan konseling.

Page 14: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

Kompetensi profesional terbentuk melalui latihan, seminar, workshop. Untuk menjadi konselor profesional memerlukan proses dan waktu. Konselor profesional membutuhkan jam terbang yang cukup matang. Di samping itu masih juga ditemukan dilapangan, adanya manajemen bimbingan dan konseling yang masih amburadul. Uman Suherman (2008), lebih lanjut menjelaskan mengenai manajemen bimbingan dan konseling, layanan bimbingan dan konseling perlu diurus, diatur, dikemudikan, dikendalikan, ditangani, dikelola, diselenggarakan, dijalankan, dilaksanakan dan dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian, keterampilan, serta wawasan dan pemahaman tentang arah, tujuan, fungsi, kegiatan, strategi dan indikator keberhasilannya.

Page 15: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

HAMBATAN EKSTERNAL.

a. Layanan Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan oleh siapa saja

pekerjaan bimbingan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja? Jawabannya bisa saja “benar” dan bisa pula “tidak”. Jawaban ”benar”, jika bimbingan dan konseling dianggap sebagai pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan secara amatiran belaka. Sedangkan jawaban ”tidak”, jika bimbingan dan konseling itu dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi (yaitu mengikuti filosopi, tujuan, metode, dan asas-asas tertentu), dengan kata lain dilaksanakan secara profesional. Salah satu ciri keprofesionalan bimbingan dan konseling adalah bahwa pelayanan itu harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keahliannya itu diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup lama di Perguruan Tinggi, serta pengalaman-pengalaman.

Page 16: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K

b. Bimbingan dan Konseling hanya untuk orang yang

bermasalah saja

Sebagian orang berpandangan bahwa BK itu ada

karena adanya masalah, jika tidak ada maka BK tidak

diperlukan, dan BK itu diperlukan untuk membantu

menyelesaikan masalah saja. Memang tidak dipungkiri

bahwa salah satu tugas utama bimbingan dan

konseling adalah untuk membantu dalam

menyelesaikan masalah. Tetapi sebenarnya juga

peranan BK itu sendiri adalah melakukan tindakan

preventif agar masalah tidak timbul dan antisipasi agar

ketika masalah yang sewaktu-waktu datang tidak

berkembang menjadi masalah yang besar. Kita

pastinya tahu semboyan yang berbunyi “Mencegah itu

lebih baik daripada mengobati”.

Page 17: MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN KETRAMPILAN KIP/K