Pkn

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan yang terus berkembang tiada hentinya membawa setiap orang untuk mengerti dan paham secara menyeluruh membuat siapa pun dapat mendalami ilmu pengetahuan tersebut. Disiplin ilmu akan berkembang dengan baik saat kita mendalaminya dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi makna sesungguhnya akan ilmu pengetahuan tersebut adalah membuat kehidupan ini lebih mudah. Jika demikian, seorang mahasiswa yang tengah mempelajari satu disiplin ilmu yang dipelajarinya saja. Disini kita sebagai mahasiswa kita perlu menjaga kapabilitas kita dengan memperbanyak porsi ilmu lainnya yang dapat diserap agar menjadi modal tambahan dimasa akan datang. Mahasiswa sebagai penggerak perubahan akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya Masa Depan Indonesia yang tangguh. Khususnya untuk mahasiswa teknik yang akan menjadi penopang kemajuan teknologi infrastuktur di Indonesia. Seorang mahasiswa teknik kelak tidak hanya harus memiliki kemampuan di bidang teknik saja melainkan kemampuan memiliki sikap peduli terhadap lingkungan sekitar, hal tersebut akan terwujud dengan salah satu tindakan mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil dan lebih menggunakan energi yang ramah lingkungan. Pertumbuhan penduduk tiap tahunnya sangatlah pesat, kita lihat saja di Indonesia, saat ini jumlah penduduknya sudah lebih dari 250 juta jiwa. Setiap penduduk pasti melakukan aktifitas yang memanfaatkan berbagai sumber energi. Memang terlihat dari hukum kekelan energi yang mengatakan bahwa energi tidak bisa di musnahkan. Namun bukan berarti kita bersikap komsutif dalam pemanfaatan energi di bumi. Menurut pandangan saya, penghematan energi sangatlah di perlukan. bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk anak cucu kita di masa depan. Tetapi jika kebutuhan akan energi juga banyak bagaimana cara mengatasinya. Cara mengatasinya pun ialah, dengan pencarian energi alternatif lainnya. Energi alternatif artinya energi pengganti. dengan adanya energi pengganti, kita akan merasa sedikit lebih tenang. Karena apabila suatu energi telah menipis masih ada energi lain untuk menggantikannya. Universitas GunadarmaPage 1

2. 1.2 Rumusan Masalah 1- Pengertian energi? 2- Mengapa diperlukan adanya penghematan energi? 3- Bagaimana usaha untuk mempertahankan keberadaan energi? 4- Pengertian energi Biomassa? 5- Potensi untuk mengembangkan energi biomassa di Indonesia? 6- Upaya-upaya untuk mengembangkan energi biomassa di indonesia? 7- Kendala-kendala yang timbul dalam pengembangan energi baru terbarukan serta solusi untuk menyelesaikannya? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini bertujuan: 1- Mengetahui lebih jauh bahwa energi biomassa dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. 2- Mensosialisasikan kepada masyarakat umum bahwa energi biomassa berpotensi menjadi sumber energi pengganti minyak bumi dan batu bara. 1.4; Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah melalui studi literatur, yaitu dengan cara mengumpulkan informasi dari internet. Serta hasil analisa yang dilakukan oleh penulis mengenai energi baru terbarukan di Indonesia itu sendiri. Universitas GunadarmaPage 2 3. BAB II LANDASAN TEORI Dasar konversi energi listrik merupakan matakuliah yang mengenalkan konsep dasar tentang pengkonversian energi listrik serta dapat menghitung besarnya energi yang dibangkitkan. bidang konversi energi yang begitu luas dan aktual yang hampir meliputi seluruh disiplin ilmu, terutama Termodinamika, Mekanika Fluida, Perpindahan Panas serta konsep-konsep dasar perpindahan energi dan konversi energi, Ilmu pengetahuan, ini tentu saja harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang sistem fisik yang melaksanakan konversi energi tersebut. Bagi mahasiswa yang mengambil matakuliah dasar konversi energi listrik, setelah lulus diharapkan dapat menguasai/menjelaskan prinsip-prinsip Konversi Energi listrik secara fundamental, seperti Turbin Uap, Gas, Air, Energi Surya , energi angina, serta masalah lingkungan hidup yang berkaitan dengan pembangkitan energi listrik, yang kesemuanya mengkonversikan bentuk dari energi asal menjadi listrik dan mekanik juga dapat berupa energi lainya yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat, Penelitian tentang desain dan konstruksi sistim Konversi Energi ini mengkaitkan konsep-konsep teori dengan sistem fisik. Disamping itu juga dipelajari Sistem Konversi Energi dari segi performance, kesukaran-kesukaran pengoperasiannya dan ekonomi operasional yang diantisipasikan Universitas GunadarmaPage 3 4. BAB III PEMBAHASAN 3.1; Energi Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), energi adalah tenaga atau gaya untuk berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan perumusan yang lebih luas daripada pengertian-pengertian mengenai energi yang umumnya dianut di dunia ilmu pengetahuan. Dalam pengertian sehari-hari energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu pekerjaan (Kadir, 1995). Sumber energi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kekayaan alam yang akan memberikan sejumlah daya dan tenaga apabila diproses dan diolah serta bisa dinikmati oleh masyarakat luas di dalam penyebarannya (Kurniawan dan Marsono, 2008). Universitas GunadarmaPage 4 5. Energi merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia dewasa ini dan akan mengambil peranan yang lebih besar diwaktu yang akan datang baik dalam rangka penyediaan devisa, penyerapan tenaga kerja, pelestarian sumber daya energi, pembangunan nasional serta pembangunan daerah (Abdullah, 1980). Seperti diketahui Indonesia sangat berkepentingan dengan sumber daya energi minyak dengan sumber daya energi lainnya karena minyak merupakan sumber daya energi yang menghasilkan devisa selain gas alam. Oleh karena itu, sektor-sektor perekonomian yang memanfaatkan minyak sedapat mungkin menggantikannya dengan sumber daya lain seperti gas alam, batubara, panas bumi, listrik tenaga air, dan biomassa. Energi biomassa merupakan sumber daya alternatif yang harus dipilih karena jumlahnya yang melimpah dan sifatnya yang dapat diperbaharui (Reksohadiprojo,1988).Perlunya Penghematan Energi Penghematan energi dan penggunaan sesuai kebutuhan mutlak diperlukan. Melihat kondisi bumi yang semakin tua, di iringi dengan menipisnya persediaan energi yang diperlukan manusia untuk kehidupan sehari hari. Hal inidapat berakibat fatal bagi masa depan apabila energi di bumi punah begitu saja, tanpa ada penggantinya. Oleh karena itu penghematan energi sangatlah penting bagi kehidupan kita dimasa mendatang. Terlebih masa mendatang akan sangat memerlukan lebih banyak energi karena kemajuan teknologinya. Hal ini tentu sangat berpengaruh bagi persedian energi yang terus menerus di eksploitasi tanpa ada pembaharuan, terlebih energi yang tidak bisa diperbaharui. Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1945 Surabaya, Djoko Sungkono, Rabu (27/7/2011), menjelaskan, menurut para ahli minyak bumi, gas alam, dan batu bara yang dikatakan sebagai bahan bakar fosil diperkirakan akan habis 30 tahun lagi, bahan bakar gas habis dalam kurun waktu 70-80 tahun, dan bahan bakar padat 120 tahun lagi. Hal ini tentu memperkuat alasan mengapa penghematan energi sangatlah penting bagi kita semua. Untuk mejaga persediaan energi yang masih tersisa untuk kehidupan kita di masa mendatang. 3.2; Usaha Mempertahankan Keberadaan Energi Persediaan energi di bumi tidak akan bertambah begitu saja bila kita hanya diam tanpa melakukan sebuah usaha bukan ? meskipun ada beberapa energi yang tidak bisa diperbaharui, bukan berarti kita hanya diam dan menunggu kapan energi itu habis dan akhirnya punah. Meski kita tidak bisa memperbaharuinya, kita masih bisa memperkecil resiko punahnya energi itu dengan usaha usaha seperti berikut ini : Tidak perlu muluk muluk untuk melakukan usaha mempertahankan keberadaan energi di bumi. Cukup dari hal hal kecil saja yang bisa kita lakukan di sekitar kita, seperti : 1. Menanam pohon , hal ini bisa menambah persedian energi di bumi , berupa air. 2. Mematikan lampu yang tidak terpakai hal ini bisa menghemat energi fosil Universitas GunadarmaPage 5 6. 3. Mulai menggunakan energi alternatif yang sudah tersedia. 4. Mulai menggunakan biogas 5. Memanfaatkan energi surya sebagai pengganti energi listrik 6. Memanfaatkan air untuk PLTA sebagai penggganti batu bara 7. Jangan menggunakan kendaraan bermotor apabila jarak yang di tempuh dekat, hal ini bisa menghemat energi minyak bumi berupa minyak bumi(fosil) 8. Jika bisa, pemerintah tidak usah ,mengekspor SDA fosil kenegara lain , lebih baik di olah sendiri. Karna pengaruhnya lebih besar 9. Matikan segala alat elektronik ketika sedang tidur 10. Gunakan barang barang elektronik yang berdaya kecil Masih banyak usaha yang bisa kta lakukan untuk mempertahankan keberadaan energi selain hal- hal diatas. 3.3; Perlunya Energi Alternatif Untuk Indonesia Di Masa Depan Indonesia sebuah negara kepulauan dengan beragam budaya, beragam suku, beragam bahasa dan juga sangat kaya akan sumberdaya alamnya. Saya mungkin agak pesimis jika Indonesia dikatakan akan mengalami krisis energi pada 20 tahun mendatang. Mungkin statmen berikut benar jika kita hanya memanfaatkan satu atau dua sumber daya alam yang mampu menghasilkan energi demi kebutuhan negara kita. Sampai saat ini memang batubara dan minyak bumi masih menjadi primadona bagi kalangan pengusaha dan investor asing. Kedua sumberdaya itu sepertinya sudah menjadi hal yang wajib bagi para investor dalam menanamkan modal usahanya di Indonesia. Indonesia memang menjadi lumbung uang bagi negara maju. Mengapa ini bisa terjadi ? sudah jelas bahwa untuk menanamkan modalnya di Indonesia sangat mudah dan juga gaji / upah pegawainya yang sangat murah. Sehingga sebenarnya profit yang diterima pemerintah Indonesia belum sebanding dengan keuntungan yang diperoleh oleh investor tersebut. Batubara batubara dan batubara sangat menjanjikan memang. Sejak diterbitkannya UU No. 22 Tahun 1999 jo UU No. 32 Tahun 2004 sektor energi membawa angin segar dalam peningkatan pendapatan negara. Tapi apakah benar demikian ? Siti Khotijah salah satu staf pengajar Universitas Mulawarman berpendapat bahwa realitanya, penerimaan negara dari sektor mineral dan batubara ternyata sangat kecil. Dengan 9 ribu perusahaan sejak 2010 sampai sekarang, negara hanya mendapat Rp Universitas GunadarmaPage 6 7. 67- 80 triliun. Sedangkan dari sektor minyak dan gas, hanya seratus perusahaan negara menerima Rp 270 triliun. Namun perlu diingat bahwa pemanfaatan sektor energi khusunya minyak dan batubara perlu dibatasi. Karena di era tahun 70-80an ekspor batubara sempat terjadi, karna pada saat itu kebutuhan negara akan baturbara sangatlah minim, tapi sekarang laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tak terkendali menuntut revitalisai sektor industri menjadi wajib. Sebenarnya tulisan ini dibuat tidak untuk mengamati perkembangan sektor energi terlalu jauh, namun bagaimana pemerataan dan pemanafaatan energi harus sudah dimulai dari sekarang. Kalau kita masih mengandalkan batubara dan minyak bumi sebagai satu- satunya energi prioritas akan tiba saat kehancuran dan pemiskinan secara struktural. Artinya adalah kita akan dipaksa menjadi miskin karana membeli sumberdaya kita sendiri dengan sangat mahal. Masih banyak sekali energi potensial yang belum diolah dan dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah. Potensi energi angin sepanjang garis pantai, panas bumi yang saat ini mulai menjadi tren baru di sektor industri, namun masih perlu kajian komprehensif karena hampir 80 % energi panas bumi terdapat didalam kawasan konservasi. Energi lain yaitu tumbuhan jarak, nyamplung, ubi yang sangat potensial menghasilkan energi pengganti minyak juga merupakan alternatif baru yang harus segera diperhatikan. Mulai sekarang seharusnya BBM menjadi energi alternatif bukan lagi energi prioritas. Intervensi pemerintah disini sangat dibutuhkan dalam rangka pengembangan energi baru ini. Sebenarnya tidak baru juga, tapi masih kurang familiar. Ketidakfamiliarannya itu disebabkan oleh masih sangat jarang pabrik mengolah dan memasarkan dalam skala besar. Saya rasa memang belum ada upaya serius dari pemerintah untuk mengatasi problem yang sudah lama sekali terjadi, dan hanya bisa ikut memperdebatkan tanpa ada aksi dan inovasi dalam mengatasi kelangkaan BBM. Jika melihat sisi lain sumberdaya alam kita, Indonesia sampai saat ini masih dianugrahi kawasan hutan yang memiliki potensi sumberdaya hayati yang sangat besar. Untuk saat ini jangan melihat hutan hanya sekedar dari jumlah tegakannya saja. Tapi lihatlah hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem yang harus dijaga kelestariannya. Universitas GunadarmaPage 7 8. Kawasan hutan tidak hanya berupa tegakan pohon, tapi juga satwa, tumbuhan bawah, herba, air, udara, dll. Sehingga bisa dikatakan bahwa sebenarnya kehilangan satu pohon di hutan, sama saja menghilangkan 1000 potensi keanekaragaman hayati lain. Keberadaan hutan menjadi hal yang utama jika kita mau serius mengolah sumberdaya hayati dengan bjiak. Potensi tanaman herba yang melimpah seharusnya bisa dikembangkan secara optimal. Potensi air juga merupakan suatu hal yang vital bagi kehidupan manusia. Sumberdaya air yang melimpah dengan kualitas yang baik menjadi hal yang sulit didapat jika keberadaan hutan hilang. Saya membayangkan apabila hutan kalimantan rusak sehingga banyak sekali sungai termasuk Sungai Kapuas tidak mampu lagi menyerap air hujan, dan tidak mampu mengalirkan air dari hulu sampai ke hilir dengan baik. Mau hidup dengan apa masyarakat kalimantan jika tidak ada sungai. Pada akhirnya yang menjadi kesimpulan saya adalah dukungan dan upaya serius dari pemerintah untuk pengembangan energi alternatif perlu dilakukan secapatnya. Memasyarakatkan energi lain selain BBM juga harus menjadi prioritas pemerintah. Dan yang terakhir adalah keberadaan hutan dan ekosistemnya harus senantiasa terjaga, karena hutan sebenarnya merupakan kedaulatan nasional yang tidak pernah dirasakan keberadaanya. Karena dengan adanya energi alternatif, masa depan anak cucu kita bisa lebih terjamin. Dan eksploitasi energi yang tidak bisa diperbarui bisa terselematkan. 3.4; Biomassa Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Yang digunakan adalah bahan bakar biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya (Pari dan Hartoyo, 1983). Sedangkan menurut Silalahi (2000), biomassa adalah campuran material organik yang kompleks, biasanya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral lain yang jumlahnya sedikit seperti sodium, fosfor, kalsium dan besi. Komponen utama tanaman biomassa adalah karbohidrat (berat kering 75%), lignin ( 25%) dimana dalam beberapa tanaman komposisinya bisa berbeda-beda. Universitas GunadarmaPage 8 9. Energi biomassa dapat menjadi sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil (minyak bumi) karena beberapa sifatnya yang menguntungkan yaitu, dapat dimanfaatkan secara lestari karena sifatnya yang dapat diperbaharui (renewable resources), relatif tidak mengandung unsur sulfur sehingga tidak menyebabkan polusi udara dan juga dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya hutan dan pertanian (Widarto dan Suryanta, 1995). Potensi biomassa di Indonesia adalah cukup tinggi. Dengan hutan tropis Indonesia yang sangat luas, setiap tahun diperkirakan terdapat limbah kayu sebanyak 25 juta ton yang terbuang dan belum dimanfaatkan. Jumlah energi yang terkandung dalam kayu itu besar, yaitu 100 milyar kkal setahun. Demikian juga sekam padi, tongkol jagung, dan tempurung kelapa yang merupakan limbah pertanian dan perkebunan memiliki potensi yang besar sekali. Jenis energi ini adalah energi baru terbarukan, sehingga merupakan suatu produksi setiap tahun dapat di peroleh. 3.5; Potensi Biomassa di Indonesia Indonesia tidak hanya merupakan negara tropik yang berkawasan darat maupun laut luas, tetapi seperti juga tersirat pada paparan di atas, memiliki keanekaragaman hayati hebat (darat no. 2 di dunia sesudah Brazil, darat + laut bahkan no. 1). Kombinasi faktor-faktor ini sesungguhnya menyodorkan potensi produksi bioenergi amat besar yang, jika dieksploitasi secara arif, cermat dan kreatif oleh kita semua, akan dapat sangat bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan tumbuhnya ekonomi negara secara sehat. Berikut ini adalah sekelumit rinciannya. Produksi dan penggunaan komersial biodiesel serta bioetanol di dalam negeri, khususnya untuk bahan bakar transportasi, akan : ; Memperbesar basis atau pool sumber daya bahan bakar cair (selain BBM, tersedia bahan bakar cair hayati), ; Mengurangi peningkatan impor solar dan bensin, ; Menguatkan security of supply solar dan bensin, ; Meningkatkan kesempatan kerja, ; Mengurangi ketimpangan pendapatan antar individu dan daerah (karena tiap daerah bisa memproduksinya sendiri), ; Meningkatkan kemampuan nasional dalam teknologi pertanian dan industri (karena teknologi budidaya bahan mentah dan produksinya relatif sederhana), ; Meningkatkan kemampuan dan volume produksi barang modal (karena peralatan Universitas GunadarmaPage 9 10. ; Peralatan pabriknya dapat dibuat di dalam negeri), ; Memupuk komoditi ekspor baru (karena negara-negara maju akan terdesak untuk ; Makin banyak rnenqqunakan bahan bakar terbarukan), dan ; Mengurangi kecenderungan pemanasan global serta pencemaran udara. Penggunaan luas biomassa sebagai bahan bakar rumah tangga bagi pendudukpenduduk di pedesaan dan pinggir kota berpotensi mampu meredam peningkatan kebutuhan minyak tanah (kerosin) sehingga dapat meringankan beban finansial yang harus ditanggung pemerintah dalam penyediaan BBM tersebut (kerosin adalah BBM yang diberi subsidi harga paling besar, yaitu sekitar 60% dari harga sesungguhnya, padahal dalam tahun-tahun terakhir, impor kerosin sudah membengkak menjadi sekitar 3 milyar liter atau kira-kira 25% dari kebutuhan nasional). Biobriket juga berpotensi menjadi pengganti kerosin sebagai bahan bakar rumah tangga, tetapi mungkin terhadang oleh hambatan psikologis, yaitu persepsi (keliru) masyarakat awam : perubahan bahan bakar dari cair (kerasin) ke padat (briket) adalah suatu kemunduran taraf hidup, karena seiring dengan meningkatnya kesejahteraan, bahan bakar rumah tangga biasanya berubah dari padat (kayu) ke cair (keorsin) dan kemudian ke gas (elpiji atau gas kota). Pembangkitan listrik hayati (biomass electricity) memiliki peran dan makna strategis bagi Indonesia, karena bentuk kepulauan dari negara kita ini sebenarnya menyulitkan transmisi dan distribusi dengan satu jaringan nasional ke seluruh wilayah negeri. National interconnection hanya mungkin (ekonomis) utk pulau-pulau besar dan sejumlah pulau-pulau relatif kecil di dekatnya, sementara sejumlah besar (> 10.000) yang relatit terpencil tentunya harus bisa menghasilkan dan memenuhi kebutuhan listriknya sendiri. Bagi pulau-pulau yang tak memiliki sumber daya tosil dan tenaga air, penyediaan melalui penerapan konsep perkebunan listrik merupakan opsi yang menarik karena bisa. memasok listrik sepanjang tahun. Jika pun listrik tenaga surya dan tenaga angin ternyata bisa dieksploitasi, maka listrik hayati bisa menjadi pasokan pengganti (dalam sistem hibrid) di kala kekuatan angin tak memadai dan sang surya tak bersinar. Produksi tersebar listrik hayati melalui perkebunan energi di berbagai pulau/daerah, seperti juga produksi biodiesel dan bioetanol, akan membuka banyak kesempatan kerja, terutama di perkebunan-perkebunan penghasil bahan bakar/mentah. Industri pertanian/perkebunan/perhutanan sebenarnya merupakan industri surplus Universitas GunadarmaPage 10 11. energi. Karena ini, pemanfaatan komersial bioenergi (Iistrik dan/atau bahan bakar hayati) yang diproduksi dari sisa & limbah pemanenan + pengolahan industri pertanian/panganl perkebunan/perhutanan yang sekarang sudah ada juga memiliki makna penting, yaitu akan memperkuat struktur & daya saing industri pangan, perkebunan, dan perhutanan domestik, melalui pembukaan pasar atau produk bernilai tambah yang baru bagi sektor industri ini. Jadi, pada dasarnya dapat dikatakan bahwa industri bioenergi adalah industri yang memiliki keterkaitan & daya saling-dukung yang kuat dengan industri- industri pangan serta material dan bahan-bahan kimia terbarukan, dan membuka relatif banyak kesempatan kerja. Ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar minyak (BBM) terutama yang berasal dari fosil saat ini sangat besar. Kementerian ESDM mengidentifikasi sekitar 65% kebutuhan energi final masih tergantung pada BBM. Tahun 2011, konsumsi energi final termasuk biomassa terbesar adalah sektor industri (32,26%) diikuti oleh rumah tangga (28,74%), transportasi (24,88%) dan sektor komersial (3,06%), seperti terlihat pada Tabel Tabel 1.1 Konsumsi Energi Final (termasuk Biomassa), Tahun 2011 4 Pengguna Energi Unit (BOE) Persentase Industri 359.686.79 32,26 Rumah Tangga 320.369.26 28,74 Komersial 34.077.14 3,06 Transportasi 277.404.65 24,8 Sumber : Pusdatin, KESDM (2012) Jika dilihat dari konsumsi energi final biomassa, sektor rumah tangga menempati urutan pertama, disusul dengan industri dan komersial. Tabel 1.2 Konsumsi Energi Final Biomassa, Tahun 2011 Pengguna Original Unit (Ribu Ton) Energi Unit (Ribu BOE) Rumah Tangga 102.242 234.94 Industri 19.032 43.733 Komersial 598 1.374 Sumber : Pusdatin, KESDM (2012) Universitas GunadarmaPage 11 12. Melalui Kebijakan Energi Nasional, yang dituangkan dalam Perpres No 5 Tahun 2006, pemerintah berupaya mengatasi kelangkaan energi, salah satunya dengan memberikan peluang lebih besar dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Target pemerintah sampai tahun 2025 untuk peningkatan penggunaan Energi Terbarukan adalah sampai 15%. Percepatan penggunaan energi terbarukan juga dilakukan dengan menerbitkan Permen No 25 Tahun 2013, dimana pemerintah mendorong penggunaan biodiesel untuk campuran solar sebagai bahan bakar transportasi. Sebagai negara agraris dan beriklim tropis, Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan (biomassa, angin, sinar matahari, panas bumi, air, gelombang laut, dan sebagainya) yang sangat besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Data potensi EBT di Indonesia disajikan dalam Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1.3 Potensi Energi Terbarukan di Indonesia Energi Terbarukan Kapasitas Terpasang Potensi (MW) Air skala besar 4.200 75.674 Mikrohidro 84 459 Panas bumi 800 27.000 Biomassa 302,4 4 Energi surya 8 4-6 kWh/m2/day Angin 0.5 448 at 3-6 m/sec Sumber: Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (2008). Potensi biomassa yang besar di negara, hingga mencapai 49.81 GW tidak sebanding dengan kapasitas terpasang sebesar 302.4 MW. Bila kita maksimalkan potensi yang ada dengan menambah jumlah kapasitas terpasang, maka akan membantu bahan bakar fosil yang selama ini menjadi tumpuan dari penggunaan energi. Hal ini akan membantu perekonomian yang selama ini menjadi boros akibat dari anggaran subsidi bahan bakar minyak yang jumlahnya melebihi anggaran sektor lainnya. Energi biomassa menjadi penting bila dibandingkan dengan energi terbaharukan karena proses konversi menjadi energi listrik memiliki investasi yang lebih murah bila di bandingkan dengan jenis sumber energi terbaharukan lainnya. Hal inilah yang menjadi kelebihan biomassa dibandingkan dengan energi lainnya. Proses energi biomassa sendiri memanfaatkan energi matahari untuk merubah energi panas menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis yang selanjutnya diubah kembali menjadi energi panas. Universitas GunadarmaPage 12 13. Konversi Biomassa Penggunaan biomassa untuk menghasilkan panas secara sederhana sebenarnya telah dilakukan oleh nenek moyang kita beberapa abad yang lalu. Penerapannya masih sangat sederhana, biomassa langsung dibakar dan menghasilkan panas. Di zaman modern sekarang ini panas hasil pembakaran akan dikonversi menjadi energi listrik melali turbin dan generator. Panas hasil pembakaran biomassa akan menghasilkan uap dalam boiler. Uap akan ditransfer kedalam turbin sehingga akan menghasilkan putaran dan menggerakan generator. Putaran dari turbin dikonversi menjadi energi listrik melalui magnet magnet dalam generator. Pembakaran langsung terhadap biomassa memiliki kelemahan, sehingga pada penerapan saat ini mulai menerapkan beberapa teknologi untuk meningkatkanmanfaat biomassa sebagai bahan bakar. Beberapa penerapan teknologi konversi yaitu : ; Densifikasi Praktek yang mudah untuk meningkatkan manfaat biomassa adalah membentuk menjadi briket atau pellet. Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan biomassa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan densitas dan memudahkan penyimpanan dan pengangkutan. Secara umum densifikasi (pembentukan briket atau pellet) mempunyai beberapa keuntungan (bhattacharya dkk, 1996) yaitu : menaikan nilai kalor per unit volume, mudah disimpan dan diangkut, mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam. ; Karbonisasi Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan orgranik menjadi arang . pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO2, H2O dan tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi. ; Pirolisis Pirolisis atau bisa di sebut thermolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Proses ini sebenarnya bagian dari proses karbonisasi yaitu roses untukmemperoleh karbon atau aran, tetapi sebagian menyebut pada proses pirolisis merupakan high temperature carbonization (HTC), lebih dari 500 oC. Proses pirolisis menghasilkan produk berupa bahan bakar padat yaitu Universitas GunadarmaPage 13 14. karbon, cairan berupa campuran tar dan beberapa zat lainnya. Produk lainn adalah gas berupa karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan beberapa gas yang memiliki kandungan kecil. ; Anaerobic digestion Proses anaerobic igestion yaitu proses dengan melibatkan mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses ini menghasilkan gas produk berupa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil, seperti H2, N2, dan H2S. Proses ini bisa diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu anaerobic digestion kering dan basah. Perbedaan dari kedua proses anaerobik ini adalah kandungan biomassa dalam campuran air. pada anaerobik kering memiliki kandungan biomassa 25 30 % sedangkan untuk jenis basah memiliki kandungan biomassa kurang dari 15 % (Sing dan Misra, 2005). ; Gasifikasi Gasifikasi adalah suatu proses konversi untuk merubah material baik cair maupun pada menjadi bahan bakar cair dengan menggunakan temperatur tinggi. Proses gasifikasi menghasilkan produk bahan bakar cair yang bersih dan efisien daripada pembkaran secara langsung, yaitu hidrogen dan karbon monoksida. Gas hasil dapat di bakar secara langsung pada internal combustion engine atau eaktor pembakaran. Melalui proses Fische-Tropsch gas hasil gasifikasi dapat di ekstak menjadi metanol. Political Will Semua potensi tersebut tidak bernilai tanpa adanya dukungan dan political will dari pemerintah serta masyarakat luas. Pembentukan tim nasional pengembangan bahan bakar nabati (BBN) dengan menerbitkan blue print dan road map bidang energi untuk mewujudkan pengembangan BBN merupakan langkah yang strategis sehingga dapat dicapai kemandirian energi melalui pengembangan biomassa. Peran serta masyarakat akan sangat membantu dalam pengimplemetasian pengembangan tanaman penghasil bioenergi, sehingga pada akhirnya bangsa ini mampu keluar dari krisis energi dengan pasokan energi bahan bakar nabati yang berkelanjutan. 3.7; Upaya yang dilakukan untuk Pemenuhan Listrik Energi Biomassa (PLTBIOMASA) Kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-harinya selalu menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi di kota-kota besar dan daerah-daerah pedesaan yang ada di Indonesia pada umumnya. Rata-rata di setiap harinya orang-orang Universitas GunadarmaPage 14 15. menghasilkan sampah yang lumayan banyak dan akan terus meningkat tiap tahunnya dengan jumlah yang sangat besar, bahkan dapat pula melebihi jumlah popularitas dari manusia itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu usaha untuk dapat mengolah sampah tersebut menjadi suatu barang yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan cara mendaur-ulang sampah tersebut menjadi barang-barang kerajinan ataupun barang-barang jadi lainnya sehingga dengan cara tersebut maka diharapkan jumlah sampah diminimalisasikan walaupun tidak seberapa besarnya. Pemanfaatan limbah sampah tidak hanya dapat dilakukan dengan cara mendaur- ulang sampah tersebut menjadi barang kerajinan ataupun barang jadi lainnya melainkan dapat pula dengan memanfaatkannya untuk membuat bahan bakar dan juga sebagai sumber pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi biomassa itu sendiri. Berbagai alternatif energi telah banyak ditemukan pada saat ini, misalnya penggunaan tenaga angin, tenaga matahari, dan lain-lain termasuk yang sampai saat ini masih cukup kontroversial yaitu tenaga nuklir. Limbah biomass atau sampah menjadi salah satu pilihan sumber energi alternatif tersebu. Biomassa secara umum lebih dikenal sebagai bahan kering material organik atau bahan yang tersisa setelah suatu tanaman atau material organik dihilangkan kadar airnya (dikeringkan). Material organik hidup seperti tumbuhan, hewan dan kotorannya, umumnya mengandung 80-90% air, namun setelah kering akan mengandung senyawa hidrokarbon yang sangat tinggi. Senyawa hidrokarbon inilah yang penting sebagai potensi sumber energi yang tersimpan pada biomassa. Untuk lebih gampangnya, kita coba bayangkan BBM, gas dan batu bara yang sebetulnya berasal dari fosil hewan dan tumbuhan purba dan tertimbun di dalam perut bumi dalam keadaan masih menyimpan kandungan senyawa hidrokarbon yang tinggi. Biomassa ini sangat mudah kita temukan dari aktivitas pertanian, peternakan, kehutanan, perkebunan, perikanan dan limbah- limbahnya di daerah, sehingga mudah dimanfaatkan untuk mengembangkan alternatif energi. Menyangkut tentang hal tersebut maka didalam makalah ini penulis mencoba untuk membahas bagaimana cara untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber pembangkit tenaga listrik atau yang sering disebut dengan istilah pembangkit listrik energi biomassa sehingga nantinya dapat memenuhi kebutuhan listrik dalam kehidupan sehari-hari. Universitas GunadarmaPage 15 16. Energi terbaru merupakan energi yang berasal dari alam dan dapat diperbaharui, apabila energi tersebut dikelola dengan baik maka sumber daya tersebut tidak akan ada habis-habisnya. Di Indonesia pemanfaatan energi terbarukan dapat digolongkan dalam tiga kategori. Yang pertama adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi masih secara terbatas, dan yang terakhir adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi baru sampai pada tahap penelitian. Dari ketiga kategori tersebut pemanfaatan energi biomassa termasuk bagian dari energi yang dikembangkan secara komersial. Dengan menggunakan mesin pembakar sampah modern, sampah dapat diubah menjadi energi serbaguna termasuk didalamnya energi listrik, yang nantinya siap untuk didistribusikan ke setiap rumah, tentunya sampah yang digunakan adalah termasuk jenis sampah yang organik. Gambar. Mekanisme Energi Biomassa Berubah menjadi Listrik Keunggulan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa sebagai salah satu alternatif untuk mendapatkan energi listrik sekarang ini memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan penggunaan Sistem Pembangkit Listrik lainnya. Keunggulannya antara lain adalah : 1. Dibandingkan dengan sistem pembangkit lainnya Biomass merupakan sumber energi yang murah, karena untuk memperoleh bahan bakunya sangat mudah. 2. Timbunan sampah dapat menghasilkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) berupa gas metana yang cukup besar yang dapat menyerap radiasi matahari di atmosfer sehingga menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi panas, dengan pengembangkan sistem pembangkit energi biomassa ini maka jumlah sampah dapat diminimalisasikan, sehingga pengaruh GRK terhadap suhu permukaan bumi dapat dikurangi. 3. Biomassa dapat mengurangi jumlah sampah yang dapat mencermarkan lingkungan sekitar. 4. Mempunyai sumber yang selalu baru (merupakan jenis energi terbarukan). 5. Sumber energi mempunyai jumlah cadangan sangat besar. 6. Teknologi pengolahannya tidak terlalu rumit. Universitas GunadarmaPage 16 17. 3.8; Kendala Dalam Pengembangan Energi Terbarukan Kendala yang dihadapi dalam pengembangan energi terbarukan didaerah yogyakarta : 1. Keterbatasan anggaran untuk pengembangan energi terbarukan Hal ini dikarenakan tidak adanya program kerja yang jelas dari pemerintah daerah terhadap pengembangan energi terbarukan. 2. Kurangnya perhatian PLN terhadap pengembangan energi terbarukan. Saat ini PLN lebih berorientasi dalam masalah profit (keuntungan) bukan pada sektor sosial. Jadi untuk daerah-daerah terpencil dengan tingkat kepadatan penduduk yang kecil dengan medan yang cukup sulit, PLN tidak akan membuka saluran baru jika dirasa pembangunan itu tidak menguntungkan. 3.9; Solusi Dalam Mengatasi Kendala Yang Timbul Berdasarkan kendala-kendala yang ada dalam masalah pengembangan energi terbarukan, maka saya mencoba untuk memberikan solusi-solusi yang mungkin untuk penyelesaian permasalahan tersebut: a. Mengingat tingginya kebutuhan kita akan energi, terbatasnya energi yang berasal dari energi konvensional dan besarnya potensi energi terbarukan, maka akan lebih bijak jika pengembangan energi terbarukan dimasukkan dalam program kerja pemerintah daerah. Baik jangka panjang maupun jangka pendek. b. Energi listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga. Walaupun dapat juga dijual ke PLN. Akan tetapi melihat kurangnya perhatian PLN terhadap pengembangan energi terbarukan, maka akan lebih bijak jika energi listrik yang dihasilkan dimanfaatkan sendiri. Universitas GunadarmaPage 17 18. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1; Kesimpulan Dari berbagai penjelasan dan pemaparan data-data diatas, maka dapat disimpulkan berbagai hal berikut: a9 Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menyadari pentingnya pengembangan energi terbarukan mengingat semakin berkurangnya bahan bakar fosil. Universitas GunadarmaPage 18 19. b9 Energi biomassa adalah alternatif energi yang menjadi sumber energi indonesia dimasa yang akan datang, tapi belum maksimal pengoptimalannya. c9 Secara sederhana alam memiliki apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia guna membangun PLTB yang harus ada peran pemerintah untuk mengawasi serta menjalankan tugasnya dengan baik. d9 Salah satu energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang sangat besar dan ramah lingkungan adalah energi biomassa. 4.2; Saran Penggunaan energi alternatif yang berasal dari energi biomassa patut dicoba karena ramah lingkungan dan merupakan sumber energi yang tidak akan habis dan dapat di daur ulang. Energi alternatif biomassa perlu lebih disosialisasikan lagi ke masyarakat, agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengembangkan teknologi ini. Selain itu pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada lapisan masyarakat yang mau mempelajari dan mengembangkan teknologi ini. DAFTAF PUSTAKA Boyle, G., Renewable Energy, New York, Oxford University Press, 2000. Laporan Teknis Penelitian dan Pengembangan Kelistrikan (Oscillating Water Column), BPDP-BPPT, 2005. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/469/jbptunikompp-gdl-srisupatmi-23405-9-pertemua- h.pdf http://www.jie.or.jp/biomass/AsiaBiomassHandbook/Indonesian/Part-1_I.pdf http://digilib.litbang.deptan.go.id/repository/index.php/repository/download/2865/2905 http://www.pln.co.id/dataweb/RUPTL/RUPTL%202013-2022.pdf Universitas GunadarmaPage 19 20. http://www.esdm.go.id/berita/37-umum/1962-potensi-energi-baru-terbarukan-ebt- indonesia.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17590/10/Chapter%20II.pdf http://www.pln.co.id/dataweb/RUPTL/RUPTL%202009-2018.pdf Universitas GunadarmaPage 20