25
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PERGURUAN TINGGI Karangan Drs. Dieng Sudirwo, M.Pd BAB I Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pendidikan kewarganegaraan sebagai bagian kelompok MPK Berdasarkan surat keputusan direktur jendral pendidikan tinggi DEPDIKNAS no: 43/DIKTI/kep/2006, tanggal 2 juni 2006 tentang rambu rambu pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi maka mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dimasukkan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Kompetensi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan men  jadi ilmuan dan professional yang cinta tanah air, disiplin, dan berpartisipasi aktif  dalam membangun kehidupan berdasarkan pancasila. Tiga buah definisi pendidikan kewarganegaraan: 1. John Mahoney Civic education included and involves those teaching that type of  teaching metode those student activities; Those administrative supervisory produce which the school may utilize purposively to make for better living together  in the democratic way or (sinonimously) to develop better civi c behaviors. (Paul R. Hana; 1962: 55). 2.  Prof .Dr.H. Achmad Sanusi S.H, MPA Pendidikan kewarganegaraan, sesuai predikatnya, bukan suatu program studi melainkan program pendidikan yang kepentingann ya terletak pada sistem nilai - nilai dan dengan demikian pada cita cita , emosi, sikap, cara, dan tingkah laku menurut keharusan dan kepatuhan sebagai warga Negara yang baik 3. Prof .H.M.Numan Somantri M.SC Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik  yang di perluas dengan sumber sumber yang lain, positive incluence pendidikan sekolah, masyarakat, orang tua, y ang semuanya itu diproses untuk melatih pela  jar - pela  jar bersikap kritis dan bertindak demokratis dalah mempersiapkan hidup demokratis. 2. Se  jarah pendidikan di perguruan tinggi 

PKn rangkuman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 1/25

 

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PERGURUAN TINGGI

Karangan Drs. Dieng Sudirwo, M.Pd

BAB I Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

1.  Pendidikan kewarganegaraan sebagai bagian kelompok MPK 

Berdasarkan surat  keputusan  direktur jendral  pendidikan  tinggi DEPDIKNAS  no: 

43/DIKTI/kep/2006, tanggal 2 juni 2006 tentang  rambu rambu pelaksanaan  mata  kuliah 

pengembangan kepribadian di perguruan tinggi maka mata kuliah pendidikan kewarganegaraan 

dimasukkan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Kompetensi mata kuliah 

pendidikan kewarganegaraan men jadi ilmuan dan professional yang cinta tanah air, disiplin, dan 

berpartisipasi aktif  dalam membangun kehidupan berdasarkan pancasila.

Tiga buah definisi pendidikan kewarganegaraan: 

1.  John Mahoney

Civic education  included  and  involves those  teaching  that  type of   teaching metode  those 

student activities; Those administrative supervisory produce which  the school may utilize 

purposively to make  for better  living  together  in  the democratic way or (sinonimously)  to 

develop better civic behaviors. (Paul R. Hana; 1962: 55).

2.  Prof .Dr.H. Achmad Sanusi S.H, MPA 

Pendidikan  kewarganegaraan, sesuai  predikatnya, bukan suatu program studi  melainkan 

program  pendidikan yang  kepentingannya  terletak  pada sistem  nilai - nilai  dan  dengan 

demikian  pada cita cita , emosi, sikap, cara, dan  tingkah  laku menurut  keharusan  dan 

kepatuhan sebagai warga Negara yang baik 

3.  Prof .H.M.Numan Somantri M.SC

Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik 

yang di perluas dengan sumber sumber yang  lain, positive  incluence pendidikan sekolah,

masyarakat, orang tua, yang semuanya itu diproses untuk melatih pela jar - pela jar bersikap 

kritis dan bertindak demokratis dalah mempersiapkan hidup demokratis.

2.  Se jarah pendidikan di perguruan tinggi 

Page 2: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 2/25

 

Dengan  keluarnya surat  keputusan Direktur Jendral  Pendidikan  tinggi  nomer 

267/DIKTI/kep/2000 tanggal 10 Agustus 2000 tentang  penyempurnaan  kurikulum  inti  mata 

kuliah penngembangan kepribadian pendidikan kewarganegaraan pada perguruan tinggi, maka 

berubahlah  mata  kuliah  kewiraan  men jadi  mata  kuliah  kewarganegaraan. Timbulnya  mata 

kuliah kewiraan di perguruan tinggi dirintis dengan adanya  latihan kemiliteran bagi mahasiswa 

dengan sebutan WALA (wa jib latih) mahasiswa pada tahun 1959. Pendidikan kewiraan di masa 

lalu di perguruan tinggi yang terdiri WALA, ilmu pertahanan nasional, WALAWA maupun dengan 

sebutan pendidikan kewiraan pada hakikatnya merupakan pendidikan kemiliteran. Mulai tahun 

1973 1974 WALAWA dihentikan, lalu selan jutnya di  tingkatkan men jadi pendidikan kewiraan 

dan  pendidikan  kewiracadangan. Ketetapan  dalam surat  keputusan  tentang  pendidikan 

kewiraan dapat disimpulkan sebagai berikut: 

1. Pendidikan  kewiraan  bertujuan  menggambarkan  pengertian  dan  kesadaran HANKAMNAS dilingkungan mahasiswa 

2.  Pendidikan  kewiraan  bersifat  intrakulikuler, diselenggarakan sebelum  menempuh 

ujian sar jana muda dan men jadi tanggung jawab serta pembiayaan dari departemen 

P&K.

3.  Dibentuk  kelompok  ker ja  pendidikan  kewiraan yang  bertugas merumuskan ,

merencanakan dan menyelenggarakan pendidikan kewiraan.

4.  Pelaksanaan program ker ja pendidikan kewiraan dimulai tahun 1974.

5.  Kemudian pada  tahun 2006 lahirlah UU tahun 2006 tentang  kewarganegaraan RI.

Dapat di jadikan satu materi dalam perkuliahan PKN.

BAB II FILSAFAT PANCASILA DAN IDENTITAS NASIONAL 

1.  Pancasila sebagai sistem filsafat 

Pancasila merupakan suatu sistem  filsafat  karena sila sila dalam pancasila merupakan bagian 

dari satu kesatuan yang  tidak  terpisahkan. Kaelan, dalam  bukunya  filsafat  pancasila 

mengemukakan berfikir filsafati: 

1.  Berfikir kritis

2.  Bersifat terdalam 

3.  Bersifat konseptual 

Page 3: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 3/25

 

4.  Kohern (runtut) 

5.  Bersifat rasional 

6.  Bersifat menyeluruh (komprehensif) 

7.  Bersifat universal 

8.  Bersifat spekulatif  

9.  Bersifat sistematis

10. Bersifat bebas

Beberapa orang yang berpendapat bahwa pancasila merupakan suatu sistem filsafat adalah: 

1.  Muh. Yamin 

A jaran pancasila tersusun secara harmonis dalam satu sistem filsafat 

2. Notonagoro Dasar  filsafat, asas kerohanian, Negara pancasila adalah cita cita yang harus di jelmakan 

dalam kehidupan Negara 

3.  Elly M. Setiadi 

Sistem filsafat pancasila memiliki kriteria dan sifat sifat universal dan memiliki ciri ciri khas

nasional 

2.  Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara 

Ahmad Rustandi  dkk. dalam  bukunya  pendidikan  pancasila  menyatakan: 

ideology Negara  bersifat  imperatif , artinya  mengikat seluruh  warga, baik yang  menyetujui 

maupun yang tidak.

Proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara dapat di jelaskan sebagai berikut: 

A.  Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka 

dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya diberi judul Asas dan 

Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia. Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar 

negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut: 

1.  peri kebangsaan;

2.  peri kemanusiaan;

3.  peri ketuhanan;

4.  peri kerakyatan;

Page 4: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 4/25

 

5.  kese jahteraan rakyat.

B.  Sidang BPUPKI tanggal 31 mei 1945, Prof . Dr  Soepomo  mengemukakan  pokok  pikiran 

sebagai berikut: 

1.  Paham Negara persatuan 

2.  Penghubungan agama dengan Negara 

3.  Sistem badan permusyawaratan 

4.  Sosialisme Negara 

5.  Hubungan antar bangsa 

C.  Pada  tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar 

negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini: 

1.  kebangsaan Indonesia;

2.  internasionalisme atau perikemanusiaan;

3.  mufakat atau demokrasi;

4.  kese jahteraan sosial;

5.  Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli bahasa. Untuk 

selan jutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.

D.  Sidang  panitia  kecil BPUPKI tanggal 22 Juni 1945 di  pimpin Ir. Soekarno  menghasilkan 

rumusan dasar Negara yang di sebut piagam Jakarta atau Jakarta carter sebagai berikut: 

1.  Kewa jiban men jalankan syariat islam bagi pemeluk pemeluknya 

2.  Kemanusiaan yang adil dan beradab 

3.  Persatuan Indonesia 

4. Kerakyatan yang  dipimpin  oleh  hikmat  kebi jaksanan  dalama  permusyawaratan  dan perwakilan 

5.  Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia 

E.  Sidang  panitia  persiapan  kemerdekaan Indonesia (PPKI)  tanggal 18 Agustus 1945

mengesahkan UUD 1945 dalam  pembukaan UUD 1945 terdapat  rumusan  pancasila,

Page 5: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 5/25

 

sehingga  rumusan  pancasila  inilah yang  autentik, berlaku di seluruh  wilayah Indonesia.

Rumusan yang autentik terdapat dalam pembukaan UUD 1945 sebagai berikut: 

1.  Ketuhanan Yang Maha Esa 

2.  Kemanusiaan yang adil dan beradab 

3.  Persatuan Indonesia 

4.  Kerakyatan yang  dipimpin  oleh  hikmat  kebi jaksanaan  dalam  permusyawaratan  dan 

perwakilan 

5.  Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia 

F.  Rumusan  pancasila  menurut Mukadimah  Konstitusi RIS (tahun 1949)  dan  menurut 

Mukadimah UUD sementara RI (tahun 1950), rumusannya sama sebagai berikut: 

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 

2.  Perikemanusiaan 

3.  Kebangsaan 

4.  Kerakyatan 

5.  Keadilan Sosial 

G.  Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang menyatakan berlakunya kembali kepada UUD 1945 bagi 

Negara  dan  bangsa Indonesia. Ini  berarti  bahwa  rumusan  pancasila yang  berlaku

seharusnya yang  terdapat  dalam  Pembukaan UUD 1945. Sehingga  pada  tanggal 13 April 

1968 keluarlah  instruksi  presiden Republik Indonesia  no. 12 tahun 1968 yang  isinya 

menyatakan mencabut  inpres no.01 tahun 1967 dan menetapkan rumusan pancasila yang 

berlaku seperti yang  tercantum  dalam  pembukaan UUD 1945. UUD 1945 saat  ini sudah 

mengalami  amandemen yang  keempat  kalinya  pada  tanggal 10 Agustus 2002. Namun 

pembukaan UUD 1945 tidak mengalami perubahan, sehingga rumusan pancasila juga tidak 

mengalami  perubahan. Menurut  aturan  tambahan  pasal II UUD 1945 terdiri  dari 

pembukaan, dan pasal-pasal. Ini berarti pen jelasan UUD 1945 tidak berlaku lagi.

3.  Karakteristik Identitas Nasional 

Karakteristik  identitas nasional artinya ciri khas jati diri bangsa dalam bernegara. Karakteristik 

identitas nasional bangsa Indonesia dapat diventarisir sebagai berikut: 

a.  Pancasila adalah falsafah, dasar Negara, ideology bangsa dan Negara 

b.  Bentuk Negara: Negara Kesatuan Republik Indonesia 

Page 6: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 6/25

 

c.  Bentuk Pemerintahan: Republik 

d.  Lambang Negara: Garuda Pancasila dalam lambang Negara tertulis Bhineka Tunggal Ika,

yang artinya beraneka ragam suku, adat istiadat, bahasa daerah namun tetap bersatu

e.  Bendera Negara: Merah putih 

f .  Lagu Kebangsaan: Indonesia Raya 

g.  Bahasa: Indonesia 

h.  Geografis: Negara kepulauan di daerah khatulistiwa, utara ±608 LU, selatan ±1115

LS, barat ±9445BT, timur ±14105 BT.

i.  Hak asasi manusia: melindungi dan men jun jung tinggi hak asasi manusia 

 j.  Persekutuan Negara: Negara non blok 

k.  Sifat bangsa Indonesia: cinta damai  tetapi  lebih cinta kemerdekaan, ramah tamah dan 

gotong royong l.  Terorisme: anti teroris

m.  Semboyan: satu nusa, satu bangsa, satu bahasa Indonesia 

4.  Proses Berbangsa dan Bernegara 

Proses berbangsa dan bernegara diawali dengan mempela jari asal mula terbentuknya Negara.

Menurut M.Solly Lubis ada 4 teori terbentuknya Negara, yaitu: 

1.  Teori Ketuhanan 

2.  Teori Per jan jian 

3.  Teori Kekuasaan 

4.  Teori Kedaulatan 

Negara  adalah  daerah  territorial yang  rakyatnya  diperintah  oleh se jumlah  pe jabat  dan yang 

berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui 

penguasaan monopolisis dari kekuasaan yang sah.

Negara memiliki sifat memaksa, sifat monopoli dan sikap mencakup semua.

Sifat  memaksa, agar  peraturan  perundang-undangan  ditaati  dan  dengan  penertiban  dalam 

masyarakat  tercapai serta  timbulnya  anarki  dicegah, maka  Negara  memiliki sifat  memaksa,

dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara legal.

Page 7: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 7/25

 

Sifat monopoli, Negara menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu

hidup dan disebarluaskan, oleh karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.

Sifat Mencakup semua, semua  peraturan  perundang-undangan  berlaku untuk semua  orang 

tanpa kecuali.

Adapun azas-azas yang dipergunakan dalam penyusunanUU kewarganegaraan RI ini adalah: 

1.  Ius sanguinis (law of  the blood) 

2.  Ius Soli (Law of  the soil) 

3.  Kewarganegaraan tunggal 

4.  Kewarganegaraan ganda terbatas

Ditambah dengan azas hokum: 

1.  Kepentingan nasional 

2.  Perlindungan maksimum 

3.  Persamaan di dalam hokum dan pemerintahan 

4.  Kebenaran substantif  

5.  Non-diskriminatif  

6.  Pengakuan dan penghormatan terhadap HAM

7.  Keterbukaan 

8.  Publisitas

5.  Pendidikan Karakter Bangsa 

Pendidikan  karakter  bangsa  adalah  pendidikan  karakter yang  berlandaskan  pancasila. Ciri-cirinya 

yaitu: 

1.  Bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa 

2.  Bangsa yang men jun jung kemanusiaan yang adil dan beradab 

3.  Bangsa yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa 

4.  Bangs yang demokratis dan men jun jung tinggi hokum dan hak azasi manusia 

5.  Bangsa yang mengedepankan keadilan dan kese jahteraan 

Pendidikan karakter bangsa Indonesia yang berlandaskan pancasila juga berarti menghargai norma 

UUD 1945, NKRI, dan keberagaman yang tercermnin dalam Bhineka Tunggal Ika.

Page 8: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 8/25

 

Pola Pikir Membentuk Watak Secara 

Bottom Up 

Bab III HAK AZASI MANUSIA and THE RULE OF LAW

1.  Pengertian Hak Azasi Manusia 

Di Indonesia pengakuan terhadap HAM sebenarnya terdpat dalam dasar Negara pancasila,

UUD 1945 dan dalam perundang-undangan yang lebih rendah. Dalam pembukaan terdapat 

dasar  Negara  pancasila, yang  merupakan  penge jawantahan  adanya HAM. Dalam  kalimat 

pertama  pun sudah  menggambarkan  pengakuan  adanya HAM dengan  kalimat sebagai 

berikut: Bahwa sesungguhnya  kemerdekaan  itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebb 

itu, maka  pen ja jahan  di  atas dunia  harus dihapuskan, karena  tidak sesuai  dengan 

perikemanusiaan dan perikeadilan. 

Dalam pasal-pasal UUD 1945 terdapat penge jawantahan daripada HAM diantaranya dalam 

BAB X, berisikan khusus tentang Hak Azasi Manusia, yang terdiri dari 10 pasal yaitu pasal 28

A sampai dengan pasal 28 J, sebagai berikut: 

Pasal 28A 

Membentuk Watak: 

Bangsa 

Masyarakat 

Lingkungan 

Keluarga 

Pribadi 

Menggunakan 

Jalur dari bawah 

ke atas

Diawali dari diri sendiri 

Page 9: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 9/25

 

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28B

(1)  Setiap  orang  berhak  membentuk  keluarga  dan  melan jutkan  keturunan  melalui 

perkawinan yang sah.

(2)  Setiap  anak  berhak  atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan  berkembang serta  berhak 

atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C

(1)  Setiap  orang  berhak  mengembangkan  diri  melalui  pemenuhan  kebutuhan  dasarnya,

berhak  mendapat  pendidikan  dan  memperoleh  manfaat  dari  ilmu pengetahuan  dan 

teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kese jahteraan umat manusia.

(2)  Setiap orang berhak untuk mema jukan dirinya dalam memper juangkan haknya secara 

kolektif  untuk  membangun  masyarakat, bangsa  dan  negaranya.

Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang 

adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

(2) Setiap orang berhak untuk beker ja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan 

layak dalam hubungan ker ja.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28E

(1)  Setiap  orang  bebas memeluk  agama  dan  beribadat  menurut  agamanya, memilih 

pendidikan dan penga jaran, memilih peker jaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat 

tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

(2)  Setiap  orang  atas kebebasan  meyakini  kepercayaan, menyatakan  pikiran  dan sikap,

sesuai dengan hati nuraninya.

Page 10: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 10/25

 

(3)  Setiap  orang  berhak  atas kebebasan  berserikat, berkumpul, dan  mengeluarkan 

pendapat.

Pasal 28F

Setiap  orang  berhak untuk  berkomunikasi  dan  memperoleh  informasi untuk 

mengembangkan  pribadi  dan  lingkungan sosialnya, serta  berhak untuk  mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan  menyampaikan  informasi  dengan 

menggunakan segala jenis saluran yang  tersedia.

Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan 

harta benda yang dibawah  kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari  ancaman  ketakutan untuk  berbuat  atau tidak  berbuat sesuatu yang merupakan  hak 

asasi.

(2)  Setiap  orang  berhak untuk  bebas dari  penyiksaan  dan  perlakuan yang  merendahkan 

dera jat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup se jahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan 

lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(2)  Setiap  orang  mendapat  kemudahan  dan  perlakuan  khusus untuk  memperoleh 

kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

(3)  Setiap  orang  berhak  atas jaminan sosial yang  memungkinkan  pengembangan  dirinya 

secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

(4)  Setiap  orang  berhak mempunyai  hak milik pribadi  dan  hak milik  tersebut  tidak  boleh 

diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

Pasal 28 I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak 

beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum,

dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia 

yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

Page 11: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 11/25

 

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif  atas dasar apa pun 

dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif  itu.

(3) Identitas budaya  dan  hak  masyarakat  tradisional  dihormati selaras dengan 

perkembangan zaman dan peradaban.

(4)  Perlindungan, pema juan, penegakan, dan  pemenuhan  hak  asasi  manusia  adalah 

tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

(5) Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum 

yang  demokratis, maka  pelaksanaan  hak  asasi  manusia  di jamin, diatur, dan  dituangkan 

dalam peraturan perundangan-undangan.

Pasal 28J

(1) Setiap orang wa jib menghormati hak asasi manusia orang  lain dalam  tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(2) Dalam  men jalankan  hak  dan  kebebasannya, setiap  orang  wa jib  tunduk  kepada 

pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk 

men jamin  pengakuan serta  penghormatan  atas hak  kebebasan  orang  lain  dan untuk 

memenuhi  tuntutan yang  adil sesuai  dengan  pertimbangan  moral, nilai-nilai  agama,

keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Dalam Bab III tentang Hak Azasi Manusia dan  kebebasan dasar manusia  terdapat 10 hak 

yang harus dilindungi, yaitu: 

1.  Hak untuk hidup 

2.  Hak berkeluarga dan melan jutkan keturunan 

3.  Hak mengembangkan diri 

4.  Hak memperoleh keadilan 

5.  Hak atas kebebasan pribadi 

6.  Hak atas rasa aman 

7.  Hak atas kese jahteraan 

8.  Hak turut serta dalam pemerintahan 

9.  Hak wanita 

10. Hak anak 

Page 12: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 12/25

 

2.  Perlindungan Hukum Terhadap Hak Azasi Manusia 

Perlindungan hokum terhadap hak azasi manusia diantaranya dapat berwujud: 

1.  Adanya dasar Negara yang mengandung nilai-nilai hak azasi manusia 

2.  Ada konstitusi yang mengandung nilai-nilai hak azasi manusia 

3.  Adanya ketetapanMPR tentang HAM

4.  Adanya UU yang mengandung hak azasi manusia 

5.  Adanya komisi nasional hak azasi manusia 

6.  Adanya pengadilan hak azasi manusia 

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Komnas HAM: 

a.  Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai hak azasi manusia 

b. 

Mengka ji berbagai instrument Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang HAMc.  Membantu dan Menyelidiki pelaksanaan HAM

d.  Mengadakan  ker jasama  regional  dan  internasional  dalam  rangka  mem jukan  dan 

melindungi HAM

Perlindungan  hokum  terhadap HM dapat  berlangsung secara  internasional, nasional 

maupun  individual. Secara  internasional  dilakukan  oleh  PBB. Secara  nasional  dilakukan 

melalui  Negara  masing-masing  melalui system  hokum yang  berlaku di  negarany serta 

lembaga swadiri  masyarakat  dan  pers. Secar  individual  hendaknya setiap  warga  Negara 

berusaha melindungi HAM agar berlaku di sekitar warga Negara.

Prof . Dr. H. Muladi, SH, ketua  Lembaga  Ketahanan Republik Indonesia  menyatakan 

mekanisme perlindungan HAM sebagai berikut: 

Mekanisme perlindungan HAM

a.  Secara Internasional 

Mekanisme mentoring dan penegakkan berbagai instrument HM dilakukan oleh: 

1.  International Monitoring Bodies

2.  International Political Bodies

3.  Badan Internasional antara pemerinth yang lai 

b.  Secara nasional 

Mekanisme mentoring dapat dilakukan melalui: 

Page 13: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 13/25

 

1.  Sistem hokum yang berlku yaitu melalui pengadilan 

2.  DPR/Parliament 

3.  NGOs/LSM

4.  National Human Rights

5.  Melalui mass media 

c.  Bentuk  monitoring  dilakukan  oleh  Negara  per  Negara  dengan  memberlakukan 

Universal Yuridiction.

3.  Peradilan HAM

Peradilan HAM diatur dengan UU No. 26 tahun 2000, yang diundangkan pada  tanggal 23

November 2000.

Kewenangan HAM: 1.  Bertugas dan  berwenang  dan  memutus perkara  pelanggaran  hak  azasi 

manusia yang berat 

2.  Berwenang  memeriksa  dan  memutuskn  pelanggarn HAM yang  berat yang 

dilakukan  di  luar  batas territorial  wilayah  Negara RI oleh  warga  Negara 

Indonesia 

3.  Tidak  berwenang  dan memutus perkara  pelanggaran HAM yang berat yang 

dilakukan oleh seseorang yang berumur dibawah 18 tahun pda saat ke jahatan 

dilakukan 

Pelanggaran HAM yang berat meliputi ke jahatan genosida dan ke jahatan terhadap manusia.

4.  Hukum Humaniter 

Hukum Humaniter adalah hokum yang melindungi dan menegakkan hak azasi manusia pada 

waktu perang. Hukum ini bersifat darurat.

Tujuan hukum humaniter: 

1.  Melindungi kombatan maupun non kombatan dari akibat perang 

2.  Men jamin kehormatan dan perlindungan HM tertentu terhadp tawanan perang 

3.  Mengusahakan diakhiri peperangan dalam waktu singkat 

4.  Membatasi penggunaan cara dan peralatan peperangan yang terbatas

5.  Membatasi dan meringankan akibat bencana perang 

6.  Mempertemukan pencapaian kebutuhan-kebutuhan militer dengn prinsip-prinsip HAM

Page 14: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 14/25

 

Komponen hukum humaniter: 

a.  Hukum Den Haag 

b.  Hukum Jenewa 

c.  Hukum gabungan Den Haag dan Jenewa 

Persaman dan perbedn hukum humaniter dengan HAM: 

1.  Hukum  humaniter  terutama  diterapkan  pada  Negara sedangkan HAM pada  individu-

individu

2.  Hukum humaniter diterapkan pada waktu perang sedangkan HAM pada waktu damai 

3.  Hukum humaniter ditujukan untuk orang orang yang terluka dan sakit, sedangkan HAM

untuk semua individu dalam keadaan apapun 

4.  Kedua-duanya melindungi hak azasi manusia hanya keadaannya sa ja yang berbeda 

5.  Hak Azasi Manusia dalam Al-Qur'an 

a.  Dalam Islam kedudukan manusia adalah sedera jat.

b.  Sesama  manusia  kedudukannya sama  dalam  hukum  dan  bebas dari  praduga  tak 

bersalah 

Page 15: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 15/25

 

c.  Kebebasan memeluk agama di jamin dalam islam 

Terdapat 2 landasan  pokok  bagi  kehidupan  bermasyarakat yang  ditur  dalam  Piagam 

Madinah, yaitu: 

1.  Semua pemeluk islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa 

2.  Hubungan antara komunitas musllim dan non muslim didasarkan pada prinsip-prinsip: 

a.  Berinteraksi secara baik dengan sesame tetangga 

b.  Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama 

c.  Membela mereka yang teraniaya 

d.  Saling menasehati 

e.  Menghormati kebebasan beragama 

BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

1.  Azas-azas kewarganegaraan 

Azas-azas kewarganegaraan  pada umumnya  kita  mengenal  ada  empat macam yang  berasal  dari 

kelahiran dan dari perkawinan.

Dari kelahiran kita mengenal adnya ius soli dan ius sanguinis. Dari perkawinan kita mengenal adanya 

azas kesatuan hukum dan azas persamaan dera jat.

a.  Ius Soli 

Page 16: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 16/25

 

Ius berarti hukum, dalil, atau pedoman. Sedangkan soli berasal dari kata solum yang berarti negeri,

tanah, atau daerah. Dengan demikian ius soli  berarti pedoman yang berdasarkan tempat atau daerah.

Dalam kaitannya dengan azas kewarganegaraan  ini, ius soli  berarti kewarganegaraan ditentukan oleh 

tempat tinggal (Koerniatmanto Soetoprawiro, 1996:10).

b.  Ius Sanguinis

Sanguinis berasal dari kata sanguis yang berasal dari darah. Dengan demikian, ius sanguinis berarti 

kewarganegaraan seseorang ditentukan keturunan atau orang tuanya.

Dewasa ini pada umumnya kedua azas ini dianut secara simultan. Bedanya ada Negara yang menitik 

beratkan pada penggunaan ius sanguinis, dengan ius soli sebagai kekecualian.

Penggunaan  kedua  azas secara simultan  ini  mempunyai  tujuan  agar status apatride atau tidak 

berkewarganegaraan (stateless)  dapat  terhindar. Artinya, apabila  ada seseorang yang  tidak  dapat 

memperoleh  Negara yang  bersangkutan, masih  dapat  memperoleh  kewarganegaraan  dari  Negara 

tersebut  berdasarkan  kelahiran yang  berbeda-beda, dapat menimbulkan masalah  bipatride atau dwi 

kewarganegaraan (berkewarganegaraan  rangkap), bahkan  multipatride (berkewarganegaraan  banyak 

atau lebih dari dua) (Koerniatmanto Soetoprawiro, 1996:10-11).

c.  Azas Kesatuan Hukum 

Azas kesatuan  hukum  dimaksudkan  agar suami/istri yang  terikat  dalam  perkawinan yang  berasal 

dari kewarganegaraan yang berbeda disatukan sa ja kewarganegaraannya. Sebab perkawinan suami 

istri yang  memiliki  kewarganegaraan yang  berbeda  akan  mengakibatkan  tiga  kemungkinan 

kewarganegaraan: 

y  Pertama, suami/istri tetap kewarganegaraan masing-masing,

y  Kedua, suami mengikuti kewarganegaraan istri,

y  Ketiga, istri mengikuti kewarganegaraan suami.

Pada umumnya pihak istrilah yang mengikuti kewarganegaraan suami.

d.  Azas Persamaan Dera jat 

Dalam  azas persamaan  dera jat  ditentukan  bahwa  perkawinan  tidak  menyebabkan  berubahnya 

status kewarganegaraan masing-masing pihak.

Wanita sama seperti laki-laki, mempunyai hak bebas untuk memilih apa yang terbaik untuk dirinya.

Tidaklah cocok jika wanita selalu mengikuti kewarganegaraan suaminya.

Naturalisme atau memperoleh kewarganegaraan dapat diperoleh walaupun tidak memenuhi prinsip 

ius soli maupun ius sanguinis. Naturalisme ada yang aktif  dan ada yang pasif .Naturalisme aktif seseorang dapat menga jukan kehendak untuk men jadi warga negara suatu negara 

. Sedangkan naturalisme pasif  adalah seseorang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu negara.

Dalam  hal  ini yang  bersangkutan  dapat  menggunakan  hak  repudiasi, yaitu hak untuk  menolak 

pemberian kewarganegaraan dari suatu negara.

2.  Hak dan kewa jiban warga negara dalam UUD 1945

Page 17: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 17/25

 

 

Pada  tanggal 10 Agustus 2002 telah selesailah Undang-Undang Dasar 1945 diamandemen untuk 

yang keempat kalinya. Sehingga bunyi pasal-pasal dalam UUD 1945 yang sah berlaku adalah yang sudah 

diamandemen.

Hak dan kewa jiban warga negara dalam UUD 1945 dalam pasal 27, 28a sampai dengan 28j, 29, 30

ayat 1 dan 31 ayat 1.

BAB V BELA NEGARA

1.  Makna Bela Negara 

Upaya  bela  negara  adalah sikap  perilaku warga  negara yang  di jiwai  oleh  kecintaannya  kepada 

negara  Kesatuan Republik Indonesia yang  berdasarkan  Pancasila  dan UUD 1945 dalam  men jamin 

kelangsungan hidup bangsa dan negara (pen jelasan pasal 9 UU No. 3 Tahun 2002).

Bela negara dalam arti sempit adalah bela negara dalam bidang pertahanan dan keamanan. Bela 

negara  dalam  arti  luas adalah  bela  negara  dalam  bidang  idiologi, politik, ekonomi, sosial  budaya,

pertahanan dan keamanan.

Komponen pertahanan negara terdiri dari: 

1.  Komponen Utama 

2.  Komponen Cadangan 

3.  Komponen Pendukung 

Komponen Utamaadalah  TNI yang siap  digunakan untuk  melaksanakan  tugas-tugas pertahanan.

Komponen cadangan  adalah sumber  daya  nasional yang  telah  disiapkan untuk  dikerahkan  melalui 

mobilisasi  guna  memperbesar  dan  memperkuat  kekuatan  dan  kemampuan  komponen utama.

Komponen  pendukung  adalah sumber  daya  nasional yang  dapat  digunakan untuk  meningkatkan 

kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.

Kepolisian negara berf ungsi memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum,

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

2.  Implementasi Bela Negara 

Implementasi  bela  negara dalam  arti sempit yaitu membele  negara  dengan mengangkat sen jata.

Impelementasi  bela  negara  dalam  arti  luas adalah  membela  negara  dengan  mengangkat  apa sa ja 

berprestasi sesuai dengan profesinya asalkan untuk mencapai tujuan negara, kese jahteraan masyarakat 

dan bangsa.

Dalam  bidang  pertahanan  warga  negara  dapat  berperan sebagai  komponen utama, komponen 

cadangan ataupun sebagai komponen pendukung sesuai dengan hak dan kewa jibannya dalam ikut serta 

dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Komponen cadangan dan komponen pendukung dalam buku putih Pertahanan Negara RI (2003:51) 

di jelaskan sebagai berikut: 

Page 18: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 18/25

 

Komponen cadangan yang  terbentuk masih merupakan model yang  akan  dikembangkan  di masa 

yang akan datang dan masih dalam lingkup kekuatan matra darat.

Komponen  pendukung  adalah segenap  warga  negara, sumber  daya  alam, sumber  daya  buatan,

sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan 

dan kemampuan komponen utama dan cadangan.

3.  Jihad dalam Rangka Bela Negara 

Bela negara adalah sebagian dari jihad. Pengertian jihad dari Ensiklopedi Islam Jilid 2 (2002: 315-

317) sebagai berikut: 

Jihad (Ar: jihad = pengerahan seluruh potensi [dalam menangkis serangan musuh]). Ulama *fiqih 

membagi jihad men jadi  tiga  bentuk, yaitu: (1)  ber jihad memerangi musuh secara  nyata, (2)  ber jihad 

melawan syetan, (3) ber jihad terhadap diri sendiri.

Jihad dalam pengertian umum seperti di atas mencakup juga seluruh jenis ibadah yang bersifat lahir 

dan batin, sebagaimana dicontohkan dalam se jarah per juangan Nabi Muhammad SAW selama di Mekah 

dan Madinah.

Disamping pengertian umum  tersebut, ada juga pengertian khusus yang dikemukakan oleh ulama.

Imam SyafiI mendefinisikan jihad yaitu memerangi kaum kafir untuk menegakan Islam. Pengertian jihad 

secara  khusus inilah yang secara  luas dibicarakan  dalam  kitab-kitab Fiqih yang senantiasa  dikaitkan 

dengan pertempuran, peperangan dan ekspedisi militer.

Para ulama  menyimpulkan  latar  belakang  perlunya  ber jihad  berdasarkan surah  dalam  Al-Quran,

yaitu surah Al-Baqarah ayat 190-193, surah An-Nisaa ayat 75 dan surah At-Taubah ayat 13-15. Latar 

belakang  tersebut antara  lain: (1) mempertahankan diri, kehormatan, harta dan negara dari  tindakan sewenang-wenang musuh, (2) memberantas kedzaliman yang  ditujukan  kepada umat  pemeluk  agam 

Islam, (3) menghilangkan  fitnah yang ditimpakan kepada umat Islam, (4) membantu orang-orang yang 

lemah, (5) mewujudkan keadilan dan kebenaran.

Tujuan jihad yang dapat disimpulkan dari ayat-ayat Al-Quran adalah  terlaksananya *syariat Islam 

dalam arti yang sebenarnya serta terciptanya suasana yang damai dan tentram.

*Ibnu Q oyyim menguraikan bahwa jihad dilihat dari pelaksanaannya, jihad dapat dibagi men jadi tiga 

bentuk, yaitu: jihad mutlaq, jihad hujjah, dan jihad amm.

Jihad mutlaq adalah perang melawan musuh di medan pertempuran. Jihad hujjahi adalah jihad yang dilakukan  dalam  berhadapan  dengan  pemeluk  agama  lain  dengan mengemukakan  argumentasi yang 

kuat. Jihad amm adalah jihad yang mencakup segala  aspek  kehidupan, baik yang  bersifat material,

terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain di tengah-tengah masyarakat.

Page 19: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 19/25

 

BAB VI DEMOKRASI INDONESIA

1.  Konsep Demokrasi 

Demokrasi berasal dari dua kata demos yang berarti  rakyat dan cratein dalam bahasa Yunani 

yang berarti demokrasi dalam bahasa Indonesia adalah  kedaulatan atau kekuasaan di  tangan  rakyat.

Pemerintahan yang  demokratis adalah  pemerintahan  dari  rakyat, oleh  rakyat  dan untuk  rakyat,(government of the people,by the people and for the people. Abraham Lioncoln).

Demokrasi  dengan sendirinya  akan  melahirkan sistem  pemerintahan yang  demokratis ditandai 

adanya the rule of law , sebagai berikut: 

1.  Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi, selain dari men jamin hak-hak individu,

harus menentukan pula procedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang di jamin.

2.  Dalam kehakiman yang bebas dan tidak memihak (Independence and impartial tribunals).

3.  Pemilihan umum yang baik.

4.  Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi 

5.  Pendidikan kewarganegaraan (C ivic Education).

Jadi, salah satu ciri negara demokratis yaitu adanya pendidikan kewarganegaraan (C ivic Education) 

pada negara tersebut.

Sedangkan macam-macam demokrasi dapat dibagi men jadi 5 corak atau model menurut Sklar yaitu: 

1.  Demokrasi Liberal, yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh Undang-Undang dan pemilihan umum 

yang bebas diselenggarakan dalam waktu yang a jeg.

2.  Demokrasi Terpimpin, yaitu para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya 

rakyat.

3.  Demokrasi  Sosial, yang  menaruh  kepedulian  pada  keadilan sosial  dan  egaliterianisme  bagi 

persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.

4.  Demokrasi  Partisipasi, yaitu menekankan  hubungan  timbal  balik  antara  penguasa  dan yang 

dikuasai.

5.  Demokrasi  Konstitusional, yaitu menekankan  penegakan  aturan  dan  ketentuan  dalam 

men jalankan demokrasi.

2.  Demokrasi dalam sistem NKRI

Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi men jadi empat periode sebagai berikut: 

1.  Masa 1945-1959: Demokrasi Parlementer 

Demokrasi  dengan sistem  parlementer  dimulai sebulan setelah  dilakukan  proklamasi 

kemerdekaan kemudian diperkuat UUD 1949 dan 1950.

2.  Masa 1959-1965: Demokrasi Terpimpin 

Page 20: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 20/25

 

Periode  ini  ditandai  dengan  dominannya  peranan  presiden, menguatnya ABRI sebagai unsur 

sosial politik, berkembangnya pengaruh komunis dan melemahnya peranan partai-partai politik.

3.  Masa 1965-1998: Demokrasi Pancasila Era Orde Baru

Dalam masa ini demokrasi terpimpin batasan Presiden seumur hidup ditiadakan dan ditin jaunya 

kembali  produk-produk  legislative seperti Undang-Undang  No. 14/1970 yang  menetapkan 

kebebasan badan-badan pengadilan.

4.  Masa 1998-sekarang: Demokrasi Pancasila Era Reformasi 

Dalam era reformasi demokrasi dikembangkan dengan adanya pers, tumbuhnya banyak parpol 

dan diadakan pemilu pertama pada era reformasi pada tahun 1999 diikuti oleh 48 partai politik.

BAB VII WAWASAN NUSANTARA HUBUNGANNYA DENGAN GEOPOLITIK INDONESIA

1.  Latar belakang filosofi Wawasan Nusantara 

Hal-hal yang mendasari wawasan nasional suatu bangsa adalah : 

1.  Dasar falsafah negara 

2.  Geografi dimana negara itu berada 

3.  Ke jiwaan dari bangsa tersebut 

Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan Nusan-tara.

Pada  dasarnya  wawasan  nusantara  adalah cara  pandang  bangsa Indonesia  tentang  diri  dan lingkungannya  berdasarkan  berdasarkan  pancasila  dan UUD 1945 serta  geografi  negaranya untuk 

mencapai tujuan nasionalnya.

1.  Wawasan nusantara mencakup : 

a.  Perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik 

b.  Perwujudan kepulauan nusantara sebagai suatu kesatuan sosial dan budaya 

c.  Perwujudan kepulauan nusantara sebagai suatu kesatuan ekonomi 

d.  Perwujudan kepulauan nusantara sebagai suatu kesatuan pertahanan dan keamanan 

2.  Latar belakang Geografi, Geopolitik dan Geostrategi Indonesia Indonesia adalah negara  terbesar di Asia Tenggara merupakan negara kepulauan yang  terdiri 

dari 13.667 pulau dengan batas-batas sebagai berikut: 

Utara  : ± 6° 08 LU (Lintang Utara) 

Selatan : ± 11° 15 LS (Lintang Selatan) 

Barat  : ± 94° 45 BT (Bujur Timur) 

Timur  : ± 141° 05 BT (Bujur Timur) 

Page 21: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 21/25

 

 

Jarak paling jauh antara dua tempat, dengan arah: 

Utara-Selatan  : ± 1888 km 

Barat-Timur  : ± 5110 km 

Indonesia sebagai suatu negara kepulauan berada dikelilingi samudera Indonesia dan samudera 

pasifik, diapit oleh dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia.

Geopolitik artinya politik berdasarkan keadaan bumi.

3.  Bermacam-macam wawasan 

a.  Wawasan benua menyatakan pada  intinya barang siapa  ingin menguasai dunia, kuasailah 

daratannya.

b.  Wawasan  bahari  menyatakan  barang siapa  menguasai  lautan  ia  akan  dapat  menguasai 

dunia.

c.  Wawasan dirgantara menyatakan barang siapa menguasai udara  ia akan dapat menguasai 

dunia.

d.  Wawasan kombinasi adalah wawasan yang mengkom-binasiakan ketiga wawasan tersebut.

4.  Unsur dasar 

Unsur  dasar  wawasan  nusantara  terdiri  dari:  wadah, isi  dan  tata  laku. Wadah  wawasan 

nusantara terdiri dari: wujud wilayah, tata inti organisasi dan tata kelengkapan organisasi.

2.  Implementasi wawasan nusantara dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa 

Implementasi wawasan nusantara dalam bidang politik akan menghasilkan  iklim penyelenggaraan 

negara yang sehat dan dinamis.

Implementasi  wawasan  nusantara  dalam  bidang  ekonomi  harus tercipta  ekonomi  kerakyatan,

sistem perekonomian yang mampu merealisasikan kese jahteraan ekonomi bagi seluruh warga negara 

secara baik dan merata.

Implementasi wawasan nusantara dalam bidang sosial budaya pada hakekatnya bahwa masyarakat 

Indonesia adalah satu.

Implementasi wawasan nusantara dalam bidang pertahanan dan keamanan negara berarti ancaman 

suatu daerah atau pulau pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

BAB VIII KETAHANAN NASIONAL HUBUNGANNYA DENGAN GEOSTRATEGI INDONESIA

1.  Konsep  ketahanan  nasional yang  dikembangkan untuk  men jamin  kelangsungan  hidup  menuju

ke jayaan bangsa dan negara 

Page 22: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 22/25

 

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap aspek kehidupan 

nasional yang  terintegrasi, berisi  keuletan  dan  ketangguhan yang  mengandung  kemampuan 

mengembangkan  kekuatan nasional, dalam mengahadapi dan mengatasi segala  tantangan, ancaman,

membuat hambatan dan  gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari  luar, untuk men jamin 

identitas, integritas, dan  kelangsungan  hidup  bangsa  dan  negara serta  per juangan  mencapai  tujuan 

nasional ( Lemhanas, 2000-98).

a.  Azas-azas ketahanan nasional 

Azas ketahanan nasional Indonesia  adalah  tata  laku berdasarkan nilai-nilai dasar, falsafah negara 

pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara, sebagai berikut: 

1.  Azas kese jahteraan dan keamanan 

Azas ini  merupakan  azas yang sangat  mendasar  dan  harus dipenuhi  bagi  kebutuhan  hidup,

individu, masyarakat maupun negara.

2.  Azas komperehensif  integral 

Komperehensif  integral artinya utuh, menyeluruh dan terpadu.

3.  Azas mawas kedalam dan mawas keluar 

Mawas kedalam atau introspeksi maksudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam 

menciptakan ketahanan nasional kita mau melihat dari diri kita sendiri.

4.  Azas kekeluargaan 

Azas ini mengandung  arti  bahwa  dalam  kehidupan  bermasyarakat, berbangsa  dan  bernegara 

di jalani dengan kearifan, kebersamaan, keadilan  gotong  royong, tenggang  rasa dan  tanggung 

 jawab.

b.  Sifat ketahanan nasional 

Ketahan nasional mempunyai sifat yang terbentuk dari  landasan dan azas yang dimilikinya sebagai 

berikut: mandiri, dinamis, wibawa, konsultasi dan ker ja sama.

c.  Aspek-aspek ketahanan nasional 

Ketahanan nasional terdiri atas dua aspek ( gatra ) yaitu aspek statis dan aspek dinamis.

Aspek statis atau aspek alamiah terdiri dari tiga aspek (tri-gatra), yaitu: 

1.  Posisi dan lokasi geografis negara 

2.  Keadaan dan kekayaan alam 

3.  Keadaan dan kemampuan penduduk 

Aspek dinamis atau aspek sosial terdiri dari lima aspek panca-gatra, yaitu IPOLEKSOSBUDHANKAM: 

1.  Ideologi 

2.  Politik 

3.  Ekonomi 

4.  Sosial budaya 

5.  Hankam 

Page 23: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 23/25

 

2.  Fungsi  ketahanan  nasional sebagai  kondisi  doktrin  dan metode dalam  kehidupan  berbangsa dan 

bernegara 

Ketahanan  nasional Indonesia setiap saat  berubah, tidak stabil sesuai  dengan  perubahan  kondisi 

asta-gatra yang ter jadi pada saat tertentu. Aspek alamiahpun berubah.

Ketahanan nasioanl sebagai doktrin dalam mengembangkan kekutan nasional melalui kese jahteraan 

dan keamanan yang seimbang, serasi, selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyteluruh 

dan terpadu berlandaskan pancasila, UUd 1945 dan wawasan nusantara.

BAB IX POLITIK STRATEGI NASIONAL

Politik menurut J. Barents dalam bukunya  ilmu poltika: Ilmu politik adalah bagian dari kehidupan 

masyarakat: ilmu politik mempela jari negara-negara itu melakukan tugas-tugasnya.

Lemhannas mendefinisikan strategi  nasional  adalah seni  dan  ilmu mengembangkan  dan 

menggunakan kekuatan-kekuatan nasional ( yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan militer) 

dalam masa damai maupun masa perang untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan yang ditetapkan 

pleh politik nasional ( 1995; 131).

Tugas dan wewenang ma jelis permusyawaratan  rakyat (MPR)  diatur  oleh UUD 1945 yang  telah 

diamandemen pada pasal 3.

MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Anggota DPR dan DPD dipilih 

oleh rakyat melalui pemilihan umum.

Pemegang kekuasaan pemerintahan negara adalah presiden.

DPD dipilih dari setiap propinsi melalui pemilu. Tugas DPD dapat dilihat pada UUD 1945 dan Pasal 22

D.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diatur dalam UUD 1945 pada pasal 23 E.

Kekuasaan  kehakiman  dilaksanakan  oleh: Mahkamah  Agung  dan Badan  Peradilan yang  berada 

dibawahnya  dalam  lingkungan  peradilan umum, lingkungan  peradilan  agama, lingkungan  peradilan 

militer, lingkungan  peradilan  tata usaha  negara  oleh sebuah  mahkamah  konstitusi. Kekuasaan 

kehakiman dalam UUD 1945 tercantum dalam pasal 24.

Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman 

yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan  guna menegakan hukum dan  keadilan. Wewenang 

Mahkamah Konstitusi dalam Undang-Undang tersebut terdapat dalam Pasal 10.

Page 24: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 24/25

 

BAB X OTONOMI DAERAH

1.  Definisi, tujuan dan kendala otonomi daerah 

Pada  tanggal 1 Januari 2001 otonomi  daerah  mulai  berlaku di seluruh wilayah  negara  kesatuan 

republic Indonesia sesuai kemampuan daerahnya masing-masing.

Otonomi  daerah  adalah  hak, wewenang  dan  kewa jiban  daerah  otonom untuk  mengatur  dan 

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan 

perundangan.

Tujuan diadakannya otonomi daerah adalah: 

1.  Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 

2.  Men jamin pembangunan berdasarkan potensi dan aspirasi masyarakat daerah 

3.  Men jamin  pemerintahan  men jadi  adil, proporsional, rasional, transparan, efektif   dan  efisien 

serta bertanggung jawab 

4.  Men jamin  adanya  kepastian  kewenangan  antara  pemerintah  pusat, pemerinyah  propinsi  dan pemerintah kabupaten dan kota 

5.  Men jamin adanya sistem alokasi, penyelenggaraan dan pertanggung jawaban keuangan negara 

Beberapa pengertian yang perlu diketahui warga negara dalam undang-undang No. 32 Tahun 2004

adalah seperti yang tercantum dalam Pasal 1.

Anggaran  pendapatan  dan  belan ja  daerah  adalah selan jutnya  disebut  APBD adalah  rencana 

keuangan tahunan pemerintahan daerah ditetapkan dengan peraturan daerah.

2.  Kewenangan pemerintah pusat, propinsi, kabupaten/kota 

Urusan pemerintahan pemerintah (pemerintah pusat) : 

a.  Politik luar negeri 

b.  Pertahanan 

c.  Keamanan 

d.  Yustiti 

e.  Moneter dan Fisikla Nasional 

f .  Agama 

Menurut peraturan pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara 

pemerintah, pemerintah  daerah  propinsi  dan  pemerintah  daerah  kabupaten/kota  menyatakan bahwa urusan pemerinyahan men jadi: 

1.  Kewenangan pemerintah 

2.  Kewenangan pemerintah daerah 

3.  Otonomi daerah dalam bidang pendidikan 

Page 25: PKn rangkuman

5/12/2018 PKn rangkuman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pkn-rangkuman 25/25

 

Dalam melaksanakan otonomi daerah penyelenggaraan pendidikan merupakan salah satu urusan 

pemerintahan yang wa jib dilaksanakan pemerintah daerah.

a.  Kewenangan pemerintah dalam bidang pendidikan 

No. 25 Tahun 2000 tentang  kewenangan  pemerintah  dan  kewenangan  propinsi sebagai  daerah 

otonom.b.  Kewenangan pemerintah propinsi 

Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan terdapat pada Pasal 3 ayat 5.

c.  Kewenangan pemerintah kabupaten/kota 

Terdiri dari semua kewenangan pemerintah selain yang men jadi kewenangan pemerintah pusat dan 

pemerintah propinsi. Bidang pemerintahan yang wa jib dilaksanakan diantaranya dalam pendidikan 

dan kebudayaan.

d.  Mana jemen Berbasis Sekolah 

Mana jemen Berbasis Sekolah (MBS)  atau dalam  bahasa  inggrisnya  disebut  School Based 

Management (SBM)  merupakan  implementasi  otonomi  daerah  dalam  bidang  pendidikan  berupa 

reformasi pendidikan pada bidang persekolahan yang pada intinya sekolah memperoleh wewenang,kewa jiban  dan  tanggung jawab yang  tinggi  dalam  mengelola sekolah sesuai  dengan  tuntutan 

masyarakat.

Kompetensi sebagai  agen  pembela jaran  pada jen jang  pendidikan  dasar  dan  menengah serta 

pendidikan anak usia dini meliputi: 

a.  Kompetensim Pedagogik 

b.  Kompetensi Kepribadian 

c.  Kompetensi Profesional 

d.  Kompetensi Sosial