10

Click here to load reader

Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Page 2: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

MODUL 2

“PENERAPAN KOMUNIKASI

BERDASARKAN TINGKAT USIA”

PENULIS

TRI ANJASWARNI, SKp. M.Kep

PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2013

Page 3: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Tujuan Pembelajaran UmumTujuan Pembelajaran Khusus

Tujuan Pembelajaran UmumTujuan Pembelajaran Khusus

Kegiatan Belajar

PB 1

II

Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 2 diharapkan Anda mampu menerapkan komunikasi

terapeutik pada remaja secara tepat dalam praktek

TUJUANPembelajaran Umum

TUJUANPembelajaran Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2, diharapkan Anda dapat :

1. Menjelaskan perkembangan komunikasi pada usia remaja

2. Menerapkan sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja

3. Mengidentifikasi suasana komunikasi yang kondusif pada remaja

4. Menerapkan komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja

Berdasarkan tujuan pada kegiatan belajar 2, maka secara berurutan akan diuraikan secara berturut-turut tentang perkembangan komunikasi remaja, sikap terapeutik saat nerkomunikasi dengan remaja, menciptakan suasana kondusif untuk berkomunikasi dengan remaja dan menerapkan model komunikasi yang sesuai untuk remaja.

Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Page 4: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

2 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri

Uraian Materi

Masa remaja adalah masa yang sulit. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada dua situasi yang bertentangan yaitu berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa. Kelompok ini sering mengalami ketegangan karena sulitnya menentukan sikap antara berperilaku anak dengan berperilaku sebagai orang dewasa. Masa ini adalah masa yang penuh konflik dan dilema. Konflik yang terjadi dapat berhubungan dengan perubahan-perubahan dalam dirinya, sedangkan dilema yang terjadi dapat berhubungan denga perbedaan nilai, persepsi atau keyakinan antara dirinya dengan orang dewasa.

Untuk memahami komunikasi pada remaja, pelajarilah dengan baik uraian pada kegiatan belajar ini yang dimulai dengan mempelajari perkembangan komunikasi pada remaja, sikap dan suana terapeutik saat berkomunikasi pada remaja dan penerapan komunikasi terapeutik pada remaja.

1. Perkembangan komunikasi pada usia remaja

Perkembangan komunikasi pada usia remaja dapat ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat. Pada usia remaja, pola perkembangan kognisinya sudah mulai berpikir secara konseptual mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa sedangkan secara emosional sudah mulai menunjukkan perasaan malu. Anak usia Remaja sering kali merenung kehidupan yaitu tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi.

Sehubungan dengan perkembangan komunikasi ini, maka yang dapat kita lakukan adalah mengijinkan remaja berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya. Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi karena akan menimbulkan ketidakpercayaan remaja.

2. Sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja

Remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Pada masa transisi ini remaja banyak mengalami kesulitan yang membutuhkan kemampuan

Bagaimana komunikasi dengan anak remaja dilakukan? Adakah spesifik komunikasi yang diterapkan pada remaja?

Page 5: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

PB 3

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri

adaptasi. Remaja sering tidak mendapat tempat untuk mengekspresikan ungkapan hatinya dan cenderung tertekan Hal ini akan dapat mempengaruhi komunikasi remaja terutma komunikasi dengan orang tua atau orang dewasa lainnya.

Terkait dengan permasalahan di atas, maka dalam berkomunikasi dengan remaja perawat atau orang dewasa lain harus mampu bersikap sebagai “SAHABAT” buat remaja. Tidak meremahkan atau memperlakukan dia sebagai anak kecil dan tidak membiarkan dia berperilaku sebagai orang dewasa. Pola asuh remaja perlu cara khusus. Walau usia masih tergolong anak-anak, ia tak bisa diperlakukan seperti anak kecil. Remaja sudah mulai menunjukkan jati diri. Biasanya remaja lebih senang berkumpul bersama teman sebaya ketimbang dengan orangtua.

Berikut ini sikap perawat, orang tua atau orang dewasa lain yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan remaja.

• Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk mengekspresikan perasaannya, pikiran dan sikapnya.

• Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran dan sikapnya.

• Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespon yang berlebihan pada saat remaja menunjukkan sikap emosional, maka sikap kita adalah.

• Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu untuk menyelesaikan dengan mendiskusikannya.

• Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja, tempat berbagi cerita suka dan duka.

• Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol dan bercengkrama dengan mereka serta sering melakukan makan bersama.

3. Suasana komunikasi yang kondusif pada remaja

Keberhasilan berkomunikasi dengan remaja dapat dipengaruhi oleh suasana psikologis antara perawat / orang tua / orang dewasa lain dengan remaja.

Page 6: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

4 PB

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri

a. Suasana hormat menghormati

Orang dewasa akan akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila pendapat pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut berfikir dan mengemukakan fikirannya.

b. Suasana Saling Menghargai

Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, sistem nilai yang dianut perlu dihargai. Meremehkan dan menyampingkan harga diri mereka akan dapat menjadi kendala dalam jalannya komunikasi.

c. Suasana Saling Percaya

Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar adanaya akan dapat membawa hasil yang diharapkan.

d. Suasana Saling Terbuka

Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan orang lain. Hanya dalam suasana keterbukaan segala alternatif dapat tergali.

Komunikasi verbal dan non verbal remaja perlu diperhatikan, misalnya ekspresi wajah, gerkan tubuh dan nada suara yang memberikan tanda tentang status emosionalnya.

4. Penerapan Komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja

Berkomunikasi dengan anak yang sudah masuk usia remaja (praremaja) sebenarnya lebih mudah. Pemahaman mereka sudah memadai untuk bicara tentang masalah yang kompleks. Dalam berkomunikasi dengan remaja, kita tidak bisa mengendalikan alur pembicaraan, mengatur atau memegang kendali secara otoriter. Remaja sudah punya pemikiran dan perasaan sendiri tentang hal yang ia bicarakan pada.

Contoh respon yang sering diungkapkan oleh orang tua kepada anaknya yang bisa menyebabkan terputusnya komunikasi adalah mengancam-memperingatkan, memerintah, menilai-mengkritik-tidak setuju-menyalahkan, menasehati-menyelesaikan masalah, menghindar-mengalihkan perhatian-menertawakan, mendesak, memberi kuliah-mengajari, mencemooh-membuat

Page 7: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

PB 5

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri

malu, menyelidiki-mengusut, dan memuji-menyetujui.

Gambar 2.12 Gambar komunikasi terapeutik pada remaja

Perhatikanlah bagaimana penerapan komunikasi terapeutik pada remaja berikut ini:

• Komunikasi terbuka: “Bagaimana sekolahmu hari ini?”, “Apa yang membuatmu merasa senang hari ini di sekolah?”

• Komunikasi Dua arah, yaitu bergantian yang berbicara dan yang mendengarkan. Jangan mendominasi pembicaraan, sediakan waktu untuk remaja untuk menyampaikan pendapatnya.

• Mendengar aktif artinya tidak hanya sekadar mendengar tapi juga memahami dan menghargai apa yang diutarakan remaja. Terima dan refleksikan emosi yang ditunjukkan, misalnya dengan mengatakan, “ibu tahu, kamu merasa kesal karena diejek seperti itu...”

• Sediakan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan remaja. Jika sedang tidak bisa, katakan terus terang daripada Anda tidak fokus dan memutus komunikasi dengan remaja.

• Jangan memaksa remaja untuk mengungkapkan sesuatu yang dia rahasiakan karena akan membuatnya tidak nyaman dan enggan berkomunikasi. Anak remaja sudah mulai memiliki privasi yang tidak boleh diketahui orang lain termasuk orang tuanya.

• Utarakan perasaan Anda jika ada perilaku remaja yang kurang tepat dan jangan memarahi atau membentak. Misalnya, “Mama khawatir sekali kalau kamu tidak langsung pulang ke rumah. Kalau mau ke rumah teman, telepon dulu agar Mama tenang.”

Page 8: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

6 PB

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri

• Dorong anak untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya. Misalnya, “Aku sedang berusaha menguasai matematika” daripada “Aku payah dalam matematika”.

• Perhatikan bahasa tubuh remaja. Orang tua harus bisa menangkap sinyal-sinyal emosi dari bahasa tubuhnya.

• Hindari komentar menyindir atau meremehkan anak. Berikan pujian pada aspek terbaik yang dia lakukan sekecil apapun.

• Hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak.

Page 9: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

PB 7Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri

1. Masa remaja adalah masa yang sulit, Karena remaja dihadapkan pada dua situasi yang bertentangan yaitu berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa. Masa remaja adalah masa yang penuh konflik dan dilema sehingga komunikasi dengan remaja harus lebih hati dan dan terbuka, karena kegagalan komunikasi akan menyebabkan kegagalan remaja.

2. Perkembangan komunikasi pada usia remaja ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat karena pola perkembangan kognisinya sudah mulai berpikir secara konseptual. Sehubungan dengan perkembangan komunikasi ini, maka yang dapat kita lakukan adalah mengijinkan remaja berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya. Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi karena akan menimbulkan ketidakpercayaan remaja.

3. Sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja adalah mampu sebagai “SAHABAT” buat remaja. Tidak meremahkan atau memperlakukan dia sebagai anak kecil dan tidak membiarkan dia berperilaku sebagai orang dewasa. Pola asuh remaja perlu cara khusus. Walau usia masih tergolong anak-anak, ia tak bisa diperlakukan seperti anak kecil. Remaja sudah mulai menunjukkan jati diri. Biasanya remaja lebih senang berkumpul bersama teman sebaya ketimbang dengan orangtua. Beberapa sikap penting yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi dengan remaja adalah: menjadi pendengar yang baik. Mengajak berdiskusi, tidak memotong pembicaraan, menjadi sahabat, dusuk bersama, memeluk, merangkul, ngobrol dan bercengkrama.

4. Suasana komunikasi yang kondusif pada remaja adalah saling menghormati, menghargai, saling percaya, dan terbuka

5. Penerapan Komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja

Dalam berkomunikasi dengan remaja, kita tidak bisa mengendalikan alur pembicaraan, mengatur atau memegang kendali secara otoriter. Remaja sudah punya pemikiran dan perasaan sendiri tentang hal yang ia bicarakan pada. Komunikasi yang bisa diterima remaja adalah terbuka, dua arah, mendengar aktif, menyediakan waktu yang cukup, Jangan memaksa remaja, mendorong remaja untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya. Hindari komentar menyindir atau meremehkan, berikan pujian pada aspek terbaik yang dia lakukan sekecil apapun dan hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak.

Rangkuman

Page 10: Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan

8 PBPendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri

1. Jelaskan perkembangan komunikasi pada usia remaja

2. Bagaimanakah sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja

3. Jelaskan kenapa kita harus lebih banyak duduk bersama dan ngobrol dengan remaja?

4. Orang dewasa harus bisa menjadi SAHABAT buat remaja, jelaskan apa maksudnya?

Tugas Terstruktur

1. Buatlah kelompok dikelas, masing-masing berisi 4-5 anggota.

2. Masing-masing kelompok lakukan pengamatan terhadap komunikasi verbal maupun non verbal remaja di beberapa tempat yaitu: di rumah, sekolah, lingkungan rumah dan kelompok sebaya..

3. Catat hasil pengamatan terhadap komunikasi remaja

4. Diskusikan gambaran komunikasi remaja pada tempat-tempat yang berbeda tersebut

5. Laporkan dan kumpulkan tugas pada fasilitator.

Tugas Mandiri

1. Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 2 didalam buku Anda2. Berlatihlah untuk berkomunikasi secara efektif dengan remaja, praktikkan

setiap hari3. Tuliskan kesulitan-kesulitan komunikasi yang hadapi.

Tes Formatif