Upload
vicka-andini
View
1.292
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
SENJATA KIMIA BERBAHAYA DI DUNIA
(Makalah Tutorial Sains Dasar)
Oleh
Vicka Andini
1317011085
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk
membunuh, melukai, dan melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda
dengan senjata konvensional dan senjata nuklir karena efek merusak senjata kimia
terutama bukan disebabkan daya ledaknya. Senjata kimia mempunyai beberapa
karakter yang sama yaitu dapat membunuh tanpa pandang bulu, menciptakan
ketakutan akan kematian massal, sulit diawasi, cenderung diperbanyak, dan banyak
masalah untuk memusnahkannya. Beberapa jenis senjata kimia terbaru paling
berbahaya diantaranya: VX, sulfur mustards, sarin, chlorine, dan hydrogen cyanide.
Pengendalian senjata kimia sangat diperlukan terutama ditujukan untuk membatasi
produksi dan penggunaan senjata kimia, bahkan juga untuk memusnahkannya
sehingga dunia bebas dari senjata kimia. Penggunaan senjata kimia memliliki
dampak yang sangat signifikan terhadap lingkungan. Percobaan, pembuatan,
pemeliharaan, dan penggunaan senjata-senjata kimia telah menyebabkan racun
yang berbahaya dan zat radio aktif. Limbah dari kegiatan tersebut telah
memberikan kontribusi pada kerusakan dan pencemaran lingkungan sehingga
sangat berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Senjata kimia memiliki dampak
jangka pendek dan jangka panjang yang berbahaya bagi manusia. Dampak
kesehatan, ekonomi, sosial, dan psikologis dapat terjadi bagi manusia yang
tertimpa.
Begitu banyaknya dampak senjata kimia seharusnya ada pembatasan penggunaan
senjata kimia sehingga senjata kimia hanya digunakan oleh orang-orang yang ahli
dalam bidangnya. Karena senjata kimia memiliki dampak yang sangat
membahayakan, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi setiap makhluk hidup
yang terkena bahan tersebut, termasuk tumbuh-tumbuhan dan hewan sehingga
senjata kimia harus digunakan dengan tepat. Dari berbagai hal mengenai senjata
kimia yang membahayakan seluruh makhluk hidup maka dilakukan diskusi
mengenai senjata kimia berbahaya di dunia.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Senjata Kimia
Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk
membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh. Penggunaan senjata kimia berbeda
dengan senjata konvensional dan senjata nuklir karena efek merusak senjata kimia
terutama bukan disebabkan daya ledaknya. Senjata kimia mempunyai beberapa
karakter yang sama yaitu:
1. Dapat membunuh tanpa pandang bulu
2. Menciptakan ketakutan akan kematian massal
3. Sulit diawasi
4. Cenderung diperbanyak
5. Banyak masalah untuk memusnahkannya
Senjata kimia mampu melepaskan zat-zat kimia seperti gas syaraf atau gas air mata
yang mampu membunuh atau melumpuhkan manusia. Senjata ini dijuluki senjata atom
negara miskin karena dapat dirakit dengan mudah dan tidak mahal oleh negara yang
berusaha memiliki senjata pembunuh massal guna meningkatkan kekuatan dalam
konflik internasional. Pakaian pengaman dan masker gas sering menjadi alat
pertahanaan dari serangan sejata kimia ini. Pada dasarnya senjata kimia ini tidak
pandang bulu dan sering digunakan secara sengaja untukmembunuh masyarakat sipil.
Dampak pemakaian senjata kimia selama Perang Dunia I begitu mengerikan sehingga
pemakaiannya dilarang dalam Konvensi Jenewa tahun 1925. Pada tahun 1992, suatu
Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention) yang baru telah
diperkenalkan oleh PBB untuk melarang produksi dan kepemilikan senjatakimia.
Dampak konvensi ini dirasakan pada bulan April 1997. Dalam tahun 2001, 143 negara
menjadi anggota CWC, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Cina, India, Iran, dan Korea
Selatan. Namun, beberapa negara yang diduga memiliki senjata kimia termasuk Irak,
Libia, Suriah, Mesir, Israel, dan korea Utara tidak menandatangani Konvensi tersebut.
Seperti halnya senjata nuklir, pelucutan dan pemusnahan senjata-senjata kimia telah
terbukti membutuhkan biaya besar dan berbahaya. Selama pemerintahan Bush yang
pertama, Kongres mendesak Amerika Serikat untuk memusnahkan cadangan senjata-
senjata kimia pada tahun 2004. Pada tahun 2001 Amerika Serikat berusaha
membatalkan masa tenggat CWC 2007 untuk memusnahkan seluruh senjata
pemusnahnya. Taksiran biaya untuk memusnahkan 30.000 metrik ton senjata kimia
Amerika Serikat meningkat hingga $20miliar. Senjata-senjata ini disimpan pada
delapan lokasi di Amerika Serikat. Tetapi karena pengangkutannya cukup berbahaya
bahan-bahan itu diputuskan akan dibakar di tempatnya. Mesin pemusnah pertama yang
aman dioprasikan di Tooele, Utah, dimana sekitar 40% persenjataan kimia Amerika
Serikat yang disimpan dalam iglo-iglo bawah tanah telah dikritik karena kesalahan
pengelolaannya dan lain-lain. Tumbuh-tumbuhan mengalami kerusakan parah dalam
seratus hari pertama operasi tersebut. Pemindahan senjata-senjata juga turut
memperparah suatu perang. Sebagai contoh, penambahan jumlah misil telah
memampukan Iran dan Irak untuk terlibat dalam berbagai gelombang konflik, seperti
saling mengebom pelabuhan dan kota-kota. Kedua pihak menggunakan senjata-senjata
kimia.
B. Jenis-jenis Senjata Kimia
Senjata kimia berdasarkan bahan dan dampak yang ditimbulkannya dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) golongan atau tipe sebagai berikut :
1. Type 1 : Senjata kimia yang merusak syaraf
a. Tabun
b. Sarin: Komponen yang sangat beracun baik dalam bentuk cair atau pun
gas, menyerang sistem syaraf pusat dan dapat menimbulkan kematian
beberapa menit setelah terkena. Bahan ini memasuki tubuh melalui
pernafasan, pencernaan, mata dan kulit.
c. Soman
d. Hydrogen cyanide: Sangat mudah terbakar, tidak berwarna dalam
bentuk gas ataupun cair. Dalam keadaan terbakar menyebarkan racun
dan dapat memicu ledakan. Dapat menimbulkan iritasi mata, kulit dan
saluran pernafasan. Bahan ini dapat menyerang sistem syaraf pusat
sehingga sirkulasi tidak berfungsi.
e. Cyclosarin
f. VX (methylphosphonothionic acid): Racun berbahaya dalam bentuk cair
dan uap, dapat menyerang sistem syaraf pusat. Bahan kimia ini
dianggap 100 kali lebih beracun melalui sentuhan terhadap kulit dari
pada syaraf dan dua kali lebih berbahaya melalui pernafasan. VX dapat
menyebabkan kematian beberapa menit setelah terkena. Bahan kimia itu
mematikan dengan menyerang otot yang dikendalikan dalam keadaan
aktif sehingga otot lelah dan tidak dapat bernafas lagi.
2. Type 2 : Senjata kimia yang melepuhkan kulit tubuh
a. Sulfur mustard: Gelembung dan unsur perantara alkali. Bahan kimia ini
tak berwarna dalam keadaan murni, namun secara umum berwarna
kuning hingga coklat dan sedikit berbau mustard atau bawang putih.
Sulfur Mustards menyebabkan luka pada kulit, mata, dan saluran
pernafasan. Tidak ada penawar racun atas keracunan sulfur mustard,
satu-satunya cara efektif yaitu dengan mengurangi kontaminasi semua
daerah yang terkena. Sepuluh miligram bahan kimia itu dapat
menewaskan korbannya.
b. Nitrogen mustard
c. Lewisite
d. Phosgene: Senyawa ini tidak berwarna dan sangat beracun, berbau
sangat menyengat pada konsentrasi tinggi. Sekarang senyawa ini
digunakan sebagai senyawa pertengahan pada sintesa senyawa organik
seperti carbonic esters, isocyanates, polyurethanes, dan digunakan
dalam pembuatan pewarna.
3. Type 3 : Senjata kimia yang mencekik pernapasan
a. Phosgene : Senyawa ini tidak berwarna dan sangat beracun, berbau
sangat menyengat pada konsentrasi tinggi. Sekarang senyawa ini
digunakan sebagai senyawa pertengahan pada sintesa senyawa organik
seperti carbonic esters, isocyanates, polyurethanes, dan digunakan
dalam pembuatan pewarna.
b. Diphosgene
c. Chlorine : Gas kuning kehijauan dengan bau tajam yang lebih berat dari
udara. Bahan ini bereaksi dengan berbagai bahan organik, menimbulkan
api dan ledakan keras. Menimbulkan efek korosif pada mata dan kulit.
Penyebaran melalui udara menyebabkan kesulitan bernafas dan edema
paru-paru. Tingkat terkena yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
d. Chloropirin
Keseluruhan tipe senjata kimia tersebut dapat digambarkan secara singkat berdasarkan
awal penggunaannya atau generasinya. Jenis senjata kimia berdasar awal
penggunaannya atau generasinya adalah sebagai berikut :
Jenis 1 : Mulai digunakan tahun 1900an, kandungan kimia racun (agent) chlorine,
chloropirin, phosgene, dan gas mustard. Cara penyebaran dengan ditiup angin.
Cara melindungi dengan gas masker gas atau diencerkan (dengan air),
mengenalidari baunya.
Jenis 2 : Mulai digunakan pada tahun 1910an, kandungan kimia racun (agent)
lewsite. Cara penyebaran ditembakkan dalam selongsong peluru. Cara melindungi
dengan gas masker gas atau rosin oil clothing.
Jenis 3 : Mulai digunakan pada tahun 1920-an, kandungan kimia racun (agent)
lewsite. Cara penyebaran dengan proyektil dan peledak. Cara melindungi dengan
CC-2 chloting.
Jenis 4 : Mulai digunakan tahun 1930-an, kandungan kimia racun (agent) G-series
nerve agent. Cara penyebaran dengan bom pesawat udara. Cara melindungi belum
diketahui dengan pasti dan cara mengenali dengan detektor blister agent atau kertas
lakmus.
Jenis 5 : Mulai digunakan pada tahun 1940an, kandungan kimia racun (agent)series
nerve agent. Cara penyebaran dengan pelontar peluru (missile warheads) atau
spray tanks. Cara melindungi belum diketahui dengan pasti dan cara mengenali
dengan detektor blister agent atau kertas lakmus .
Jenis 6 : Mulai digunakan pada 1940an, kandungan kimia racun (agent) G-series
nerve agent. Cara penyebaran dengan pelontar peluru (missile warheads) atau spray
tanks dan cara melindungi dengan oinment, collective protection, atau gas masker .
Jenis 7 : Mulai digunakan pada tahun 1960an, kandungan kimia racun (agent) V-
series nerve agent. Cara penyebaran secara airodynamic. Cara melindungi dengan
gas masker (dengan air) dan cara mengenali dengan nerve gas alarm.
Jenis 8 : Mulai digunakan pada tahun 1980an, kandungan kimia racun (agent) V-
series nerve agent. Cara penyebaran dengan binary munitions. Cara melindungi
dengan gas mask khusus (yang disempunakan) dan cara mengenali dengan laser
detection.
Jenis 9 : Mulai digunakan pada tahun 1990an, kandungan kimia racun (agent)
novichok nerve agent. Cara penyebaran, cara melindungi dan cara mengenali belum
diketahui dengan pasti.
Perkembangan generasi atau jenis senjata kimia seperti tersebut diatas menunjukkan
bahwa daya rusak senjata kimia dari tahun ketahun makin meningkat. Jika
perkembangan tersebut tidak dibarengi dengan pengendalian yang efektif, maka akan
berakibat buruk bagi alam, mahluk hidup, dan lingkungannya.
C. Penggunaan Senjata Kimia.
Penggunaan senjata kimia berbeda dengan senjata konvensional dan senjata nuklir
karena efek merusak senjata kimia terutama bukan disebabkan daya ledaknya.
Senjata kimia adalah senjata pemusnah massal yang tertua. Bukti-bukti menunjukkan
bahwa senjata kimia telah digunakan dalam peperangan pada masa beberapa abad
sebelum Masehi.
Untuk memberi gambaran tentang penggunaan senjata kimia tersebut, berikut ini
beberapa peristiwa penggunaannya yang dianggap penting berdasarkan urutan waktu
sebagai berikut:
1. Pada masa sebelum Masehi (ancient and classical times)
Pada abad ke-6 SM (590 SM) semasa penaklukan wilayah Cirrha di Yunani
ditemukan bukti bahwa sungai Pleistrus yang merupakan pemasok air minum
kota Cirrha telah sengaja diberi bahan racun. Racun tersebut berasal dari akar
tumbuh-tumbuhan.
Pada abad ke-4 SM tercatat bahwa di China telah digunakan asap beracun
(mengandung mustard dan arsenic trioksida) untuk mengusir musuh yang
sedang menggali terowongan dibawah tanah.
2. Pada masa dasawarsa pertama abad ke-20
Pada awal abad ke-20 telah digunakan senjata kimia yang mengandung bahan
kimia racun chlorine, chloropirin, phosgen, dan mustard dengan cara
dihembuskan. Hal ini terjadi pada sejumlah peperangan di Eropa.
Pada tahun 1910an telah digunakan senjata kimia jenis 3 yang mengandung
bahan kimia racun lewsite (ditempatkan dalam tabung silinder).
3. Pada masa Perang Dunia I
Pada masa Perang dunia I telah digunakan senjata kimia jenis 1 & 2 .
Pada masa itu juga telah digunakan senjata kimia jenis 3 (mengandung bahan
kimia racun lewsite) . Senjata-senjata tersebut berbentuk bom pesawat terbang
yang digunakan diperbatasan Jerman dengan Perancis pada tahun 1915 dan
1917.
4. Pada masa antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Pada tahun 1920 Inggris melakukan pemboman dengan menggunakan senjata
kimia untuk meredam orang-orang Arab dan Kurdi yang memberontak terhadap
pendudukan Inggris di Mesopotamia.
Dalam memadamkan pemberontakan di Tambov, pemerintah Rusia (Bolshevik)
membunuh dan mengusir kaum pemberontak yang bersembunyi di hutan-hutan
antara lain dengan menggunakan senjata kimia (gas racun).
Selama Perang Rif di Maroko 1921-1927 gabungan pasukan Spanyol dan
Perancis menjatuhkan bom gas mustard dalam upaya memadamkan
pemberontakan kaum Berber.
Pada tahun 1935 Italia (pemerintahan fasis) dalam invasinya ke Ethiopia
(Perang Italia-Abyssinia II) telah menggunakan gas mustard. Militer Italia
menjatuhkan senjata kimia (bubuk kimia racun dan gas mustard) dalam bentuk
bom dari pesawat terbang dan juga menyemprotkannya.
5. Pada masa Perang Dunia II
Pada masa Perang Dunia II tercatat produksi alat-alat peluncur dan penyemprot
senjata kimia (missile warheads dan spray tanks), alat-alat tersebut dibuat baik
oleh fihak sekutu (Amerika, Inggris, Rusia) maupun oleh pihak poros (Itali,
Jerman, dan Jepang).
Pada masa PD II itu juga telah dikembangkan bahan-bahan kimia racun
(agents) yang merusak saraf seperti : G-series Agents dan V-series Agents,
namun pada masa PD II tersebut tidak tercatat penggunaan senjata kimia (diduga
karena resikonya yang besar pada saat transportasi).
6. Pada masa sesudah Perang Dunia II.
Pada tahun 1962-1971 pasukan Amerika Serikat menumpahkan 19 juta galon
racun tanaman (herbisida) di Vietnam sejumlah 12 juta galon. Senjata kimia
tersebut disebut “agent orange” suatu herbisida dengan kadar racun yang sangat
kuat yang mengandung dioksin. Racun tersebut merusak pusat susunan syaraf
dan melumpuhkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan kanker, diabetes, bayi
lahir cacat, dan lain-lain.
Penggunaan senjata kimia
Perang Iran-Irak adalah perang antara Irak dan Iran yang bermula pada tahun
1980 dan berakhir tahun 1988. Perang tersebut dikenal sebagai Perang Teluk
Persia I, dalam perang ini tercatat digunakan senjata kimia gas mustard oleh
tentara Irak untuk membunuh pasukan Iran dan juga penduduk sipilnya.
Penggunaa seperti itu pernah dilakukan oleh pasukan Irak terhadap warga suku
Kurdi di utara Irak.
Pada tahun 2008-2009 tercatat pasukan Sri Langka telah menggunakan senjata
kimia dalam usahanya menumpas pemberontak Liberation Tigers of Tamil
Eelam (LTTR).
Penggunaan senjata kimia juga telah dilakukan oleh para terrorist antara lain:
Pada Juli 1974 oleh group terrorist yang menamakan “Aliens of America”
dengan menggunakan bahan kimia racun melakukan pemboman terhadap polisi,
rumah seorang hakim, dan kantor PanAm di Los Angelos,
Pada Juni 1994 oleh group terrorist “Aum Shinrikyo” dengan menggunakan
bahan kimia racun (gas sarin) meracuni station subway di Tokyo dan
menyebabkan 12 orang meninggal dan lebih 5000 cidera.
D. Undang-undang tentang Senjata Kimia
Undang-undang penggunaan senjata kimia adalah sebagai berikut :
1. UUD 1945 Pasal 5 Ayat 1
2. UUD 1945 Pasal 20
3. UUD 1945 Pasal 22 D
4. UU No. 9 Tahun 2008
5. UU No. 1 Tahun 2002
6. UU No. 15 Tahun 2003
7. PP No. 22 Tahun 1996
8. Konvensi Senjata Kimia di Jakarta Tahun 2000
9. Chemical Weapon/Newyork convention 1993 Jenewa
10. UU Malaysia akta No. 641 Tahun 2005
11. Program PBB pasal 1 Larangan Penggunaan Senjata Kimia
E. Konvensi Senjata Kimia.
Secara singkat mengenai Konvensi Senjata Kimia atau Chemical Weapons Convention
(CWC) ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Pada 17 Juni tahun 1925, enam belas negara utama dunia menandatangani
“Protokol Jenewa Tahun 1925”, negara-negara tersebut berjanji untuk tidak
akan menggunakan lagi bahan kimia racun dalam peperangan. Protokol tersebut
dinyatakan mulai berlaku pada tanggal 8 Februari 1928 dan menyatakan bahwa
segala bentuk perang dilarang menggunakan senjata kimia dan biologi
(Protocol for the Prohibition of the Use in War of Asphyxiating, Poisonous or
Other Gases, and of Bacteriological Methods of Warfare).
2. Protokol ini disusun karena semakin meningkatnya kegusaran masyarakat luas
terhadap perang kimia menyusul dipergunakannya gas mustard dan bahan
kimia racun serupa dalam Perang Dunia I, serta adanya kekhawatiran bahwa
senjata kimia yang dapat menimbulkan implikasi yang mengerikan dalam
perang di kemudian hari. Protokol tersebut menjadi lebih luas dengan
mencakup “Konvensi Senjata Kimia (Chemical Weapons Convention)” pada
tahun 1993.
3. Sementara itu Chemical Weapons Convention (CWC) sendiri adalah suatu
perjanjian internasional ( international treaty) dalam bidang pengendalian
senjata (arms controls) yang pada prinsipnya membatasi pembuatan,
penimbunan, dan penggunaan senjata kimia. CWC mulai berlaku 29 April
1997. Administrasi dan pelaksanaan CWC dilakukan oleh suatu badan
Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW), badan ini
bersifat independent dan tidak dibawah PBB (United Nations).
F. Dampak Senjata Kimia
a. Dampak senjata kimia terhadap lingkungan :
Penggunaan senjata kimia memliliki dampak yang sangat signifikan terhadap
lingkungan. Percobaan, pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan senjata-senjata
kimia telah menyebabkan racun yang berbahaya (bazardous toxili) dan zat radio
aktif (radioactive substances). Limbah dari kegiatan tersebut telah memberikan
kontribusi pada kerusakan dan pencemaran lingkungan sehingga sangat
berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
b. Dampak senjata kimia terhadap kesehatan manusia
Kecelakaan ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang
berbahaya bagi manusia. Dampak kesehatan, ekonomi, sosial, dan psikologis dapat
terjadi bagi manusia yang tertimpa. Dampak jangka menengah atau beberapa hari
setelah paparan adalah pusing dan mata berkunang-kunang. Disorientasi atau
bingung menentukan arah, lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak
darah, kerontokan rambut dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan
pembuluh darah, dan luka susah sembuh.
Sebenarnya mekanisme pertahan tubuh manusia dapat melindungi diri dari
kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun
radiasi pada jumlah tertentu tidak bisa ditoleransi oleh mekanisme pertahanan tubuh
itu. Proses ionisasi pada sel-sel tubuh karena proses radiasi dapat merusak sel-sel
dan organ tubuh yang menimbulkan berbagai manifestasi.
c. Dampak senjata kimia terhadap tumbuhan
Mutasi genetik, kematian, dan tidak dapat dikonsumsi.
d. Dampak senjata kimia terhadap hewan
Dampak terhadap hewan memiliki kesamaan dengan dampak terhadap manusia.
Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara
lain kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan
gangguan sistem saraf dan reproduksi.
Berikut ini foto-foto penderitaan rakyat Vietnam akibat penggunaan senjata kimia
oleh Amerika:
G. Penanggulangan Senjata Kimia
Dalam penanggulangan bahaya ancaman senjata kimia diperlukan pengetahuan tentang
karakteristik atau sifat-sifat senyawa-senyawa yang terkait dalam senjata kimia dan
pengaruhnya terhadap manusia maupun lingkungan, serta langkah-langkah
dekontaminasi bahan kimia tersebut. Penanganan dilakukan sebelum terjadi, pada saat
kejadian, dan setelah kejadian.
1. Penanggulangan sebelum kejadian.
Upaya pencegahan dan tindakan sebelum kejadian bahaya senjata kimia dengan
melakukan deteksi dini dengan menggunakan instrumentasi seperti alarm
equipment untuk pengawasan, identifikasi, dan pembuktian adanya chemical
agent.
2. Penanggulangan pada saat kejadian.
Ada dua penanganan yaitu perlindungan dan penanganan untuk korban dan
untuk team penolong. Tindakan perlindungan terhadap serangan senjata kimia
yaitu menggunakan perlengkapan pakaian pelindung, sepatu pelindung, topeng
pelindung, dan sarung tangan pelindung. Untuk team penolong dilengkapi
dengan peralatan komunikasi. Team penolong secara terintegrasi dan
terkoordinasi melakukan penyelamatan korban, secara cepat, dan benar. Karena
apabila terjadi kesalahan prosedur dalam penanganan korban akan terjadi hal
yang fatal. Demikian juga bagi team penolong, apabila perlengkapan pakaian
perlindungan tidak sesuai prosedur dapat dimungkinkan terkontaminasi
chemical agent dan menjadi korban. Untuk mengantisipasi terkontaminasi
chemical agent team penolong dilengkapi dengan salep pelindung, bentonit, dan
senyawa antidote (penawar racun kimia). Salah satu senyawa antidote untuk
racun saraf digunakan atropin yaitu suatu campuran rasemik dari D dan L
Hyoscyamine yang berfungsi sebagai antikolinergik.
3. Penanggulangan setelah kejadian (sudah terkena chemical agent)
Tindakan pertama apabila terkontaminasi chemical agent yaitu dengan
melaksanakan dekontaminasi terhadap personil, peralatan, dan daerah atau
lingkungan sekitarnya yang dimungkinkan sudah dan akan terkontaminasi
chemical agent. Langkah penanganan korban chemical agent sebagai berikut:
Korban dipindahkan oleh team rescue dari tempat kejadian ke daerah yang
tidak terkontaminasi chemical agent, diterima oleh team unit dekontaminasi dan
team medis, kemudian dilakukan penanganan dekontaminasi (korban diperiksa
untuk mengetahui jenis chemical agentnya, apabila terkena racun saraf maka
korban segera disuntik atropin, selanjutnya seluruh tubuhnya dilumuri dengan
decont powder yaitu bubuk bentonit), selanjutnya korban ditutup dengan kain
selimut dan dibungkus dengan plastik. Selanjutnya korban diserahkan kepada
team ambulan untuk dibawa ke rumah sakit khusus (rumah sakit yang
mempunyai fasilitas penanganan chemical agent) untuk penanganan lebih
intensif.
H. Pengendalian Senjata Kimia
Pengendalian senjata kimia ini terutama ditujukan untuk membatasi produksi dan
penggunaan senjata kimia, bahkan juga untuk memusnahkannya sehingga dunia bebas
dari senjata kimia. Pengendalian senjata kimia akan efektif jika :
1. Data tentang senjata kimia yang akan menjadi obyek pengendalian tersedia
lengkap dan akurat
2. Badan atau institusi pelaksana pengendalian memiliki kewibawaan dan
kemampuan memadai, dan
3. Cara atau metode pengendaliannya tepat.
Dengan terpenuhinya hal-hal tersebut diatas serta memperhatikan praktek
pengendalian senjata kimia yang telah berlaku selama ini, maka kiranya sistem
pengendalian akan dapat dijalankan dengan lebih efektif dan efisien.
1. Data tentang senjata kimia .
Sebagai obyek pengedalian maka terhadap senjata kimia yang telah ada (juga yang
akan ada) harus diketahui data dan informasinya dengan benar, terutama yang
berkaitan dengan pembuatan, penyimpanan dan pendistribusiannya. Dalam garis
besarnya hal- hal tersebut diatas dapat diuraian sebagai berikut :
a. Pembuatan & penyimpan.
Untuk dapat mengendalikan pembuatan setiap jenis senjata kimia secara
efektif serta mencegah terjadinya dampak negatif yang ditimbulkannya,
maka perlu diketahui :
a) Pengadaan dan dan penyediaan bahan baku/pembantu,
b) Teknologi yang digunakan,
c) Jenis senjata kimia yang diproduksi,
d) Kapasitas produksi & Lokasi tempat produksi,
e) Pengemasan & penyimpanan,
f) Pengamaaan (safety & security).
Hal-hal tersebut diatas dimaksudkan agar senjata kimia tidak
membahayakan dan mempermudah pelaksanaan pengamatan (inspection).
b. Pendistribusian
Pendistribusian senjata kimia kekonsumen (para penggunanya) agar mudah
diamati (inspection), maka sekurang-kurangnya perlu diketahui :
Jumlah dan jenis senjata kimia yang didistribusikan,
Lokasi tujuan distribusi,
Fasilitas dan alat distribusi,
Cara distribusi (period & handling),
Pengamanan (safety & security).
Data tentang pembuatan (produksi), penyimpanan, dan pendistribusian
sebaiknya disiapkan oleh produsen senjata kimia sendiri yang diawasi oleh
pemerintahan negara dimana produsen tersebut berada. Pencatatan data
tentang hal itu harus dilakukan dengan tertib dan berkesinambungan.
Kegiatan penilitian dan pengembangan senjata kimia juga harus selalu
dimonitor, disamping itu kegiatan yang ditujukan untuk mencegah implikasi
buruk dari senjata kimia harus digalakkan.
2. Badan atau Institusi Pengendali (Pelaksana Pengendalian).
Badan atau institusi pengendali harus ada yang bersifat nasional dan ada yang
bersifat internaional. Badan yang bersifat nasional : tugas, kedudukan, dan cara
kerjanya tergantung dari ketentuan-ketentuan yang berlaku di negara yang
bersangkutan. Sedangkan badan yang bersifat internasional dapat bersifat
independent ataupun berada dibawah PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).
Tugas badan pengendali senjata kimia tersebut baik yang bersifat nasional maupun
yang bersifat internasional pada prinsipnya sama yaitu :
a. Menetapkan larangan dan batasan tentang : pembuatan, penyimpanan, dan
penyebaran senjata kimia tertentu, disamping itu juga menetapkan batasan-
batasan penggunaannya
b. Melakukan verifikasi kepemilikan, penggunaan suatu negara atas senjata
kimia
c. Memusnahkan atau melucuti senjata kimia yang terlarang
d. Lain-lain yang berkaitan dengan pengendalian senjata kimia yang dianggap
perlu.
3. Cara atau metode pengendalian.
Seperti halnya badan atau institusi pengendali maka pengendalian senjata kimia ini
ada yang bersifat nasional dan ada yang bersifat internasional. Pada prinsipnya
pengendalian senjata kimia dilakukan berdasarkan laporan dan evaluasi atas
laporan sebagai berikut :
a. Laporan tentang senjata kimia (pembuatan, penyimpanan, penyebaran) dari
produsen, negara yang menjadi tempat produksi, dan laporan-laporan lain.
b. Laporan hasil inspeksi dan hasil verifikasi yang dilakukan oleh suatu badan
pengendali atau suatu komisi yang memiliki kewenangan.
c. Evaluasi evaluasi dan verifikasi atas laporan-laporan tersebut diatas, maka
disusun saran tindakan yang diperlukan (misal: penghentian produksi).
Cara atau metode pengendalian bersifat nasional diatur oleh ketentuan-ketentuan di
masing-masing negara, sedangkan yang bersifat internasional sebaiknya diatur
dalam suatu konvensi senjata kimia (Chemical Weapons Convention),
I. Pandangan Terhadap Senjata Kimia
a) Bidang Fisika
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih berinovasi
Rakyat menjadi kurang sejahtera, karena semua biaya anggaran dipakai
untuk membuat senjata dibandingkan membiayai kesejahteraan rakyat
Tertindasnya negara berkembang
Membuktikan kekuasaan suatu negara
b) Bidang Biologi
Merugikan dan merusak alam
Merugikan dan dapat merusak sel tubuh
Membuat air dan udara tercemar sehingga membahayakan makhluk hidup
Meningkatkan discovery
c) Bidang Kimia
Pengembangan ilmu kimia
Penemuan Baru
Teritorial sebuah negara terganggu
Memicu persaingan dalam bidang kimia
Menurut pendapat saya penggunaan senjata kimia merupakan penggunaan senjata
yang mengerikan apalagi tidak dipergunakan dengan benar dan tepat, seharusnya
adanya pembatasan penggunaan senjata kimia sehingga senjata kimia hanya
digunakan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Karena senjata kimia
memiliki efek yang sangat membahayakan, bahkan dapat menyebabkan kematian
bagi setiap makhluk hidup yang terkena bahan tersebut, termasuk tumbuh-
tumbuhan sehingga senjata kimia harus digunakan dengan tepat.
III. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan saat tutorial, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Senjata kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat racun senyawa kimia untuk
membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh.
2. Beberapa jenis senjata kimia terbaru paling berbahaya diantaranya: VX, sulfur
mustards, sarin, chlorine, dan hydrogen cyanide.
3. Penggunaan senjata kimia memliliki dampak yang sangat signifikan terhadap
lingkungan. Percobaan, pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan senjata-senjata
kimia telah menyebabkan racun yang berbahaya (bazardous toxili) dan zat radio
aktif (radioactive substances).
4. Senjata kimia memiliki efek yang sangat membahayakan, bahkan dapat
menyebabkan kematian bagi setiap makhluk hidup yang terkena bahan tersebut
termasuk tumbuh-tumbuhan sehingga senjata kimia harus digunakan dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Senjata Kimia. http://pajrinpoenya.blogspot.com/2012/04/senjata-
kimia.html diakses pada tanggal 11 November pukul 06.30 WIB.
Brown, Lester. 1995. Masa Depan Bumi. Yayasan Obor Indonesia : Jakarta.
Singer, Peter. 2002. Satu Bumi. Yale University : London.
Thompson, Milburn. 2009. Keadilan dan Perdamaian. Gunung Mulia :Jakarta.