14
MAKALAH KIMIA ANALITIK MAKALAH KIMIA ANALITIK TAHAP-TAHAP TITRASI TAHAP-TAHAP TITRASI KELOMPOK 2 KELOMPOK 2 Nama Nama : : Alfiansyah R Alfiansyah R Indah P Indah P Ratih A Ratih A Wieke W Wieke W

MAKALAH KIMIA ANALITIK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH KIMIA ANALITIK

MAKALAH KIMIA ANALITIKMAKALAH KIMIA ANALITIKTAHAP-TAHAP TITRASITAHAP-TAHAP TITRASI

KELOMPOK 2KELOMPOK 2NamaNama : : Alfiansyah RAlfiansyah RIndah PIndah PRatih ARatih AWieke WWieke W

Page 2: MAKALAH KIMIA ANALITIK

TAHAP-TAHAP TITRASITAHAP-TAHAP TITRASI

• MENIMBANG LARUTANMENIMBANG LARUTAN• Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak

memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pada memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pada reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain.reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain.

Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbangseperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang

Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih aan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang aan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat menimbang.diinginkan bukan pada tempat menimbang.

Page 3: MAKALAH KIMIA ANALITIK

• 1. Pengontrolan Timbangan/Neraca 1. Pengontrolan Timbangan/Neraca

Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca elektronik, harus menunggu 30 menit Timbangan/Neraca elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

Page 4: MAKALAH KIMIA ANALITIK

• 2. Kebersihan timbangan2. Kebersihan timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.kembali dengan menggunakan anak timbangan.

A. Prosedur pengoperasian neraca analitik terdiri dari:A. Prosedur pengoperasian neraca analitik terdiri dari:1. Keadaan neraca harus siap pakai1. Keadaan neraca harus siap pakai

2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)

3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap

4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan

5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca

6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan

7. Melaporkan hasil penimbangan7. Melaporkan hasil penimbangan

Page 5: MAKALAH KIMIA ANALITIK

• B. Proses PengukuranB. Proses Pengukuran

Secara umum proses meninbang dengan neraca Secara umum proses meninbang dengan neraca elektronik/digital adalah:elektronik/digital adalah:

1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.

2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika 2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).tidak perlu di koreksi).

3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada 3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.piringan tempat benda.

4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai 4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut.skala satuan timbangan tersebut.

5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu 5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.batas temperatur yang ditetapkan.

Page 6: MAKALAH KIMIA ANALITIK

• C. Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik C. Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:meliputi:

1. Persiapan alat bantu penimbangan untuk menimbang zat padat 1. Persiapan alat bantu penimbangan untuk menimbang zat padat diperlukan:diperlukan:

- Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung - Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat.dikembalikan ke botol zat.

- Sendok (biasanya sendok plastik)- Sendok (biasanya sendok plastik)

• - Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat - Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neracadalam neraca

• - Botol timbang sebagai tempat penimbangan- Botol timbang sebagai tempat penimbangan

- Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol - Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke tempatnya.zat harus dikembalikan ke tempatnya.

2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:

- Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca - Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neracaneraca

Page 7: MAKALAH KIMIA ANALITIK

• - Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat - Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengahgelembung air di water pass tepat berada di tengah

- Pemeriksaan kesetimbangan neraca- Pemeriksaan kesetimbangan neraca

Dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri Dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbangsetimbang

3. Pelaksanaan penimbangan benda atau zat terdiri dari langkah-3. Pelaksanaan penimbangan benda atau zat terdiri dari langkah-langkah:langkah:

- Penentuan titik kesetimbangan awal- Penentuan titik kesetimbangan awalαα o dan Go o dan Go

D. Cara menggunakan neraca analitis D. Cara menggunakan neraca analitis

* Nolkan terlebih dulu neraca tersebut * Nolkan terlebih dulu neraca tersebut

*Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan *Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan

* Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca* Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca

Page 8: MAKALAH KIMIA ANALITIK

MEMBUAT DAN MENGENCERKAN LARUTAN

• Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan: • 1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan. Berapa

volum atau massa larutan yang akan dibuat.• 2. V1 M1 = V2 M2• Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang diketahui dengan

satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama, dan memenuhi persamaan :

• M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkan• V1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkan• M2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkan• V2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan• .3. Pembuatan Larutan dengan Cara Mengencerkan• Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan

cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Brady, 1999).

Page 9: MAKALAH KIMIA ANALITIK

PEMBUATAN LARUTAN STANDAR SEKUNDER

• Contoh pembuatan larutan standar sekunder dengan membuat 1L KMnO4 ± 0,1 N .

± 1 Ditimbang secara tekhnis ± 3,5 gram KMnO4 ± 0,1 N ,

masukkan ke dalam gelas kimia 800 ml berisi aqua DM . Tambah aqua DM sampai volume ± 500 ml, di aduk sampai larut, panaskan sampai mendidih kemudian dinginkan.

± Kemudian saring dengan gelas wall ( tidak boleh menggunakan kertas saring, karena berbahan organik ). Masukkan kedalam IL gelas kimia dan encerkan dengan aquades, pindahkan ke botol reagen coklat , beri etiket.

Page 10: MAKALAH KIMIA ANALITIK

PEMBUATAN LARUTAN STANDAR PRIMER DENGAN CONTOH NaOH

B. Pembuatan Larutan NaOH1. Ditimbang secara teliti 0,4 gram butiran NaOH menggunakan kaca

arloji dan neraca analitik.2. Begitu penimbangan selesai dilakukan, dipindahkan NaOH dari gelas

arloji ke dalam gelas beker yang telah berisi 20-25 mL akuades hangat.3. Diaduk dengan pengaduk kaca hingga seluruh NaOH larut sempurna4. Dipindahkan larutan dari gelas beker ke dalam labu takar 50 mL.5. Ditambahkan akuades hingga tanda batas pada labu takar. Ditutup labu

takar, kemudian dikocok hingga homogen. Larutan yang diperoleh pada tahap ini disebut sebagai Larutan C.

6. Dengan menggunakan pipet gondok yang sesuai, dipindahkan 25 mL larutan C ke dalam labu takar 100 mL yang baru.

7. Ditambahkan akuades hingga tanda batas. Dikocok hingga homogen. Larutan yang diperoleh disebut Larutan D.

Page 11: MAKALAH KIMIA ANALITIK

STANDAR OPERASIONAL KETIKA MELAKUKAN TITRASI

Posisi Buret pada statif harus tegak lurus karena mempengaruhi pembacaan Buret.

Letak Buret pada klep, 2/3 dari bawah

Pada saat pengisian zat pentitran menggunakan gelas kimia dan corong supaya tidak tumpah.

Untuk posisi tubuh harus tegak lurus,tangan tidak boleh menyentuh meja kerja, tangan kiri memegang kran Buret dan tangan kiri memegang ernlenmeyer, posisi mata menghadap dan melihat ke arah ernlenmeyer.

Untuk pembacaan Buret lihat garis melengkung pada garis miniskus, untuk Buret shellbach lihat dua cekungan antara, untuk yang berwarna lihat posisi mendatar dan mata harus tegak lurus terhadap Buret.

Page 12: MAKALAH KIMIA ANALITIK

CARA MENTITRASI

1. Sebelum digunakan, dibilas buret dengan akuades, kemudian dibilas

kembali dengan larutan yang akan digunakan.2. Diisi buret dengan larutan

3. Dicatat volume awal larutan dalam buret dengan membaca skala meniskus bawah larutan.

4. Dipindahkan larutan Standar primer ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok.

5. Ditambahkan 2-3 tetes indikator ke dalam larutan tersebut.

6. Dititrasi larutan dalam erlenmeyer dengan larutan Standar sekunder di dalam buret hingga terjadi perubahan warna.

7. Dihentikan titrasi begitu terjadi perubahan warna konstan.

8. Dibaca volume akhir yang tersisa dalam buret. Dihitung volume larutan yang diperlukan untuk titrasi dari selisih volume awal dan volume akhir dalam buret.

9. Dilakukan titrasi sebanyak 2 – 3 kali.

Page 13: MAKALAH KIMIA ANALITIK

PENUTUPkesimpulan

1. Proses yang digunakan untuk menentukan secara teliti

konsentrasi suatu larutan dikenal sebagai standarisasi.

2. Indikator yang digunakan dalam percobaan titrasi menentukan warna yang akan dihasilkan.

Dengan menggunakan indikator yang sesuai maka akan dapat terbaca sifat larutan tersebut.

Page 14: MAKALAH KIMIA ANALITIK

ASSALAMUALAIKUM WR.WBASSALAMUALAIKUM WR.WB