Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    1/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 1

    MAKALAH KIMIA ANALITIK

    SPEKTROSKOPI MOLEKULER

    KELOMPOK 4

    Nathanael Sandy (1006773300)

    Nur Anis Hidayah (1006660610)

    Rizqi Pandu Sudarmawan (0906557045)

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK

    2011

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    2/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kehendak-Nya

    laporan yang berjudul Spektroskopi Molekuler ini dapat terselesaikan tepat pada

    waktunya.

    Penulisan laporan ini bertujuan untuk pembuatan tugas penulisan laporan pemicu 4

    mata kuliah Kimia Analitik Semester Pendek. Selain itu, tujuan penulis dalam penulisan

    makalah ini adalah untuk mengetahui konsep spektrokopi molekuler beserta aplikasinya

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama

    disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai

    pihak, laporan ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak kekurangannya. Karena

    itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Dianursanti yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk

    membuat laporan, juga memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada

    penulis,

    2. Kak Ikhlas yang telah membantu penulis dalam pemeriksaan tugas-tugassehingga penulis mengetahui cara pembuatan laporan yang baik dan benar, dan

    3. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak

    langsung, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

    Sebagai mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak

    belajar dalam penulisan laporan, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak

    terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan

    saran yang positif agar laporan ini dapat menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa

    yang akan datang.

    Penulis berharap laporan yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan

    pembaca mengenai spektroskopi molekuler beserta penerapannya dalam kehidupan

    sehari-hari, serta bermanfaat bagi rekan mahasiswa dan semua kalangan masyarakat.

    Depok, November 2011

    Penulis

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    3/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 3

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ............................................................................................................................ i

    Kata Pengantar ........................................................................................................................... ii

    Daftar Isi ................................................................................................................................... iii

    Peta Konsep .............................................................................................................................. iv

    Bab I. Pendahuluan .................................................................................................................1

    A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1B. Definisi Masalah ...................................................................................................... 2C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 2D. Metode Pembelajaran ............................................................................................... 2

    Bab II. Isi ..................................................................................................................................3

    A. Tugas I ...................................................................................................................... 3B. Tugas II............................................................................................................................ 14

    Bab III. Penutup..................................................................................................................... 18

    Kesimpulan .................................................................................................................. 18

    Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 19

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    4/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar BelakangSpektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan

    cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi

    tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi

    antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang

    ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa

    kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring

    teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak,

    tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti

    gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain

    sebagainya.

    Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk

    mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap.

    Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara

    intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop

    besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan

    atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek

    astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral. Spektrofotometri dapat

    dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam

    dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang

    gelombang dan dialirkan oleh suatu perekam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang

    khas untuk komponen yang berbeda.

    Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi

    ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul. Spektroskopi inframerah merupakan suatu

    metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada

    pada daerah panjang gelombang 0.75 - 1.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000 -

    10 cm-1.

    Spektroskopi Infra Merah sering digunakan dalam identifikasi struktur senyawa

    organik dan anorganik. Teknik ini dapat menjelaskan gugus fungsi yang menyusun

    senyawa karena tiap gugus menyerap frekuensi inframerah yang berbeda. Dengan

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    5/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 5

    instrumen yang bervariasi, IRS dapat dipakai untuk fase gas, cair, dan solid. Metode ini

    banyak digunakan pada laboratorium analisis industri dan laboratorium riset karena dapat

    memberikan informasi yang berguna untuk analisis kualitatif dan kuantitatif, serta

    membantu penerapan rumus bangun suatu senyawa. Analaisis spektroskopi infra merah

    dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis kualitatif dan dan analisis kuantitatif.

    II. DEFINISI MASALAHPada pemicu ketiga ini masalah yang dibahas adalah bahaya polychlorinated

    biphenyl bagi lingkungan perairan dan manusia dan cara mendeteksi kandungan

    polychlorinated biphenyl dalam air sungai dengan menggunakan teknik spektroskopi

    inframerah.

    III.TUJUAN PEMBELAJARANTujuan dari pembelajaran pemicu ketiga mengenai spektroskopi molekuler yaitu:

    a. Memahami definisi spektroskopi dan konsepnya secara umum.b. Mengetahui dan memahami perbedaan spektroskopi atomik dan molekuler.c. Menjelaskan dan memahami dasar-dasar teoritis dalam analisis spektroskopi

    molekulerdan metoda analisis yang sering digunakan serta instrumen yang

    digunakan.

    d. Mengidentifikasi masalah, menerapkan prinsip dasar spektroskopi molekuler sertamenyelesaikan masalah yang berkaitan dengan spektroskopi molekuler.

    IV. METODE PEMBELAJARANMetode pembelajaran yang diterapkan pada mata kuliah kimia analitik adalah

    Problem Based Learning atau PBL. Dalam metode pembelajaran ini mahasiswa

    diberikan masalah yang harus diselesaikan secara berkelompok dengan dosen sebagai

    fasilitator. Melalui metode pembelajaran ini, mahasiswa bekerja dalam kelompok dan

    membina kerjasama yang baik untuk dapat menyelesaikan masalah di setiap pemicu

    dan saling bertukar pendapat dan wawasan untuk memperdalam pengetahuan

    mngenai materi yangs edang dibahas sehingga waktu pembelajaran dapat

    dipergunakan secara efektif.

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    6/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 6

    BAB II

    ISI

    A. Tugas I1. Apakah memang polychlorinated biphenyl berbahaya bagi kehidupan makhluk

    hidup/ikan di perairan ?

    J awab :

    Benar, karena :

    PCBs merupakan salah satu kelompok yang memiliki sifat dioksin. Sifat fisik

    dioxin umumnya adalah padatan tidak berwarna dengan kelarutan yang tinggi di

    dalam lemak atau minyak (lipophilic). Oleh karena itu dioxin dapat dengan mudah

    terkontaminasi atau sengaja dikontaminasikan ke dalam makanan, khususnya yang

    mengandung lemak seperti susu dan makanan olahannya. Senyawaan ini umumnya

    stabil dan tidak mudah bereaksi dengan senyawa kimia lain, semisal asam dan alkali,

    tetapi dapat terurai secara bertahap dengan adanya cahaya ultraviolet.

    Dioxin bukanlah senyawaan kimia yang dibuat dengan sengaja. Biasanyasenyawa ini terbentuk sebagai produk sampingan (by product) proses kimia berskala

    besar, seperti pencucian (bleaching) bubur kertas dengan klorin dan yang paling

    signifikan adalah terbentuk sebagai pengotor dalam pembuatan senyawa

    chlorophenols. Senyawa ini merupakan bahan dasar dari pestisida, herbisida dan

    senyawa pemusnah yang pernah digunakan pada perang Vietnam, yang disebut Agent

    Orange. Penggunaan senyawa itu sudah barang tentu akan menyertakan kontaminasi

    dioxin.

    Pada ikan dan biota perairan, senyawa PCBs ini pada kadar yang masih pada

    kadar normal biasanya terakumulasi di dalam jaringan lemaknya. Sedangkan apabila

    sudah melewati ambang batas (5000 ng/ Liter) akan mengakibatkan mortalitas secara

    langsung atau dapat merusak sistem reproduksi dari ikan dan biota lainnya. Polutan

    PCBs ini biasanya langsung masuk ke dalam inti sel dan kemudian mengganggu DNA

    dari gen tertentu sehingga menimbulkan penyakit dan menyebabkan kematian pada

    ikan.

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    7/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 7

    Menurut Wilson dan Leigh, 1992 bahwa PCBs dan sintetiknya dapat

    menyebabkan gangguan sistem reproduksi hewan dan manusia. Dari beberapa hasil

    penelitian menunjukan bahwa pestisida tersebut sangat berpengaruh terhadap

    produksi estrogen, sedangkan apabila hewan tersebut mengalami kronik terhadap

    pestisida dapat menyebabkan berkurangnya jumlah anak sekelahiran dan panjangnya

    interval beranak. Selain itu dapat pula menghambat perkembangan follikel dan

    ovulasi. Juga menyebabkan perubahan struktur organ kelamin dan menghambat

    gonadotropin.

    Selain itu, penelitian di Florida telah membuktikan bahwa senyawa PCBs dapat

    menghambat dan mengganggu respon bakteri dalam proses nitrifikasi sehingga

    apabila tidak dibatasi akan mempengaruhi siklus nitrogen dan mengganggu kehidupan

    tumbuhan, hewan dan manusia.

    2. Bagamimana batas kandungan senyawa tersebut dalam badan air yangmembahayakan kehidupan makhluk hidup?

    J awab:

    Berdasarkan WHO Environmental Health Criteria II tahun 1976 di Geneva

    menetapkan ambang batas bagi kandungan PCBs dalam lingkungan perairan yang

    masih layak minum yaitu antara 1 ng PCBs/ liter sampai 5 ng PCBs/ liter. Pada daerah

    tanah dan sedimen yaitu sekitar < 0.01 sampai 2 mg/kg. Pada area yang telah

    terkontaminasi berat sampai 500 mg/kg. Peraturan yang ditetapkan di Indonesia baku

    mutu lingkungan perairan untuk kehidupan biota laut yang ditetapkan oleh Menteri

    Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Anonimous, 1988) adalah sebesar

    1000 ng/liter atau 10 ppt berdasarkan peraturan MNLH No.51, tahun 2004; 3. Apabila

    suatu daerah kandungan dari PCBs telah melampaui batas yang telah ditetapkan

    diatas, maka daerah tersebut digolongkan dalam daerah telah terkontaminasi dan

    dinyatakan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup disekitar daerah tersebut.

    3. Bagaimana Anda menjelaskan pada Budiman mengapa metoda analisisspektroskopi inframerah dapat digunakan untuk analisis senyawa polychlorinated

    biphenyls dalam sampel?

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    8/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 8

    J awaban:

    Polychlorinated Biphenyls atau umumnya dikenal sebagai PCBs adalah senyawa

    kimia sintetik yang tidak pernah ada di alam sampai pada awal tahun 1900, ketika

    pertama kali dirilis di alam oleh perusahaan dan pelanggan industri. PCBs

    digolongkan sebagai senyawa organik (khususnya organoklorida) dengan 2 sampai 10

    atom klorin yang melekat pada bifenil (sebuah molekulnya tersusun atas dua cincin

    benzene). Rumus kimia dari PCBs adalah C12H10-xClx. Senyawa ini berbentuk seperti

    oli yang sering digunakan sebagai pendingin kapasitor besar.

    Struktur kimianya dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 1. Struktur Kimia PCBs

    (Sumber :http://smipressoffice.files.wordpress.com/2010/11/polychlorinated-biphenyls-pcb-darrell-

    maclean-smi.png)

    Kemungkinan posisi dari atom klorin pada cincin benzene yang

    dilambangkan dengan nomor yang ditetapkan pada atom karbon seperti gambar 1.

    Ada sekitar 209 variabel berbeda dari tatanan dan pedoman untuk membuat keluarga

    dari PCBs yang dikenal sebagai congeners atau sebuah substansi yang dihasilkan atau

    disintesis dari keadaan dasar melalui reaksi kimia sintetik yang sama dan prosedur

    yang sama. Tetapi hanya 130 congeners yang digunakan secara komersial. Apabila

    jumlah klorin dalam campuran PCB meningkat, maka titik nyala meningkat dan

    substansi menjadi kurang mudah terbakar. Namun, jumlah klorin yang lebih besar

    akan menjadi lebih stabil serta resisten terhadap biodegradasi.

    Secara gugus fungsi PCBs adalah golongan aromatik. PCBs tersusun atas dua

    gugus fenil (benzena yang kehilangan 1 atom H nya) dengan rumus kimia C12H10-xClx

    . Rumus struktur dari senyawa ini memberi karakteristik tersendiri termasuk dalam

    spektrum yang tampak ketika kedua senyawa ini ditembakkan cahaya dan menyerap

    cahaya tersebut yang kemudian dibaca oleh spektrometer.

    http://smipressoffice.files.wordpress.com/2010/11/polychlorinated-biphenyls-pcb-darrell-maclean-smi.pnghttp://smipressoffice.files.wordpress.com/2010/11/polychlorinated-biphenyls-pcb-darrell-maclean-smi.pnghttp://smipressoffice.files.wordpress.com/2010/11/polychlorinated-biphenyls-pcb-darrell-maclean-smi.pnghttp://smipressoffice.files.wordpress.com/2010/11/polychlorinated-biphenyls-pcb-darrell-maclean-smi.png
  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    9/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 9

    Karakteristik dari PCB secara umum sama seperti yang ditujukan oleh

    spektrum IR benzene. Namun ada beberapa karakteristik khusus yang dihasilkan oleh

    spektrum IR nya, sehingga analisis kualitatif dengan spektroskopi inframerah dapat

    digunakan untuk analisis polychlorinated biphemils dalam sampel. Contoh jenis PCBs

    yaitu m-chlorobifenyl dan 1,1-Biphenyl, 4,4-dichloro- Biphenyl dapat dilihat pada

    gambar di bawah ini.

    Gambar 2. Spektroskopi IR Bifenil

    (Sumber : http://www.chemicalbook.com/SpectrumEN_92-52-4_IR1.htm)

    4. Apakah instrumentasi pada spektroskopi inframerah ini berbeda denganspektroskopi serapan atom yang telah ketahui?

    J awaban:

    Berbeda. Perbedaan instrumentasi pada AAS dan spektroskopi inframerah:

    a. Instrumen dalam Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)1. Sel Atom

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses yang terjadi pada selatom adalah proses atomisasi. Dalam proses ini, terdapat dua tahap utama

    C-H sp2

    C6H6 Aromatic Rin

    C6H5 -

    C= C aromatic

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    10/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 10

    yang terjadi. Pertama, tahap nebulisasi untuk menghasilkan suatu bentuk

    aerosol yang halus dari larutan contoh. Kedua, disosiasi analit menjadi atom-

    atom bebas dalam keadaan gas.

    Berdasarkan sumber panas yang digunakan, maka terdapat dua metode

    atomisasi yang dapat digunakan dalam SSA:

    Atomisasi menggunakan nyala (flame atomization) Atomisasi tanpa nyala (flameless atomization)

    Pada atomisasi menggunakan nyala, digunakan gas pembakar untuk

    memperoleh energi kalor sehingga didapatkan atom bebas dalam keadaan

    gas. Sedangkan pada atomisasi tanpa nyala, digunakan energi listrik seperti

    pada atomisasi tungku grafit (grafit furnace atomization).

    2.Sumber CahayaSumber cahaya yang digunakan dalam alat SSA adalah lampu katoda

    berongga (hollow cathode lamp). Lampu ini terdiri dari suatu katoda dan

    anoda yang terletak dalam suatu silinder gelas berongga yang terbuat dari

    kwarsa. Katoda terbuat dari logam yang akan dianalisis. Silinder gelas berisi

    suatu gas lembam pada tekanan rendah. Ketika diberikan potensial listrik,

    maka muatan positif ion gas akan menumbuk katoda, sehingga terjadi

    pemancaran spektrum garis logam yang bersangkutan.

    3.Monokromator dan Sistem OptikBerkas cahaya dari lampu katoda berongga akan dilewatkan melalui

    celah sempit dan difokuskan menggunakan cermin menuju monokromator.

    Monokromator dalam alat SSA akan memisahkan, mengisolasi, dan

    mengontrol intensitas energi yang diteruskan ke detektor. Monokromator

    yang biasa digunakan ialah monokromator difraksigrating.

    4. Detektor dan Sistem ElektronikEnergi yang diterukan dari sel atom harus diubah ke dalam bentuk

    sinyal listrik untuk kemudian diperkuat dan diukur oleh suatu sistem pemroses

    data. Proses pengubahan ini dalam alat SSA dilakukan oleh detektor. Detektor

    yang biasa digunakan ialah tabung pengganda foton (photomultiplier tube),

    terdiri dari katoda yang dilapisi senyawa yang bersifat peka cahaya dan suatu

    anoda yang mampu mengumpulkan elektron. Ketika foton menumbuk katoda,

    maka elektron akan dipancarkan, dan bergerak menuju anoda. Antara katoda

    dan anoda terdapat dinoda-dinoda yang mampu menggandakan elektron.

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    11/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 11

    Sehingga intensitas elektron yang sampai menuju anoda besar dan akhirnya

    dapat dibaca sebagai sinar listrik. Untuk menambah kinerja alat, maka

    digunakan suatu mikroprosesor, baik pada instrumen utama maupun pada alat

    bantu lain seperti autosampler.

    5. AmplifierPenyelesian proses energi listrik yang diubah melalui detector

    dilakukan oleh amplifier.

    6. Data StationAlat ini digunakan menampilkan data pada layar untuk dicetak.

    b. Instrumen dalam Spektroskopi InframerahSpektrometer inframerah biasanya merupakan spektrometer berkas ganda

    dan terdiri dari 4 bagian utama yaitu sumber radiasi, daerah cuplikan, kisi difraksi

    (monokromator), dan detektor.

    1. Sumber RadiasiSumber radiasi yang digunakan yaitu pemijar Nernst dan Globar.

    Pemijar Globar merupakan batangan silikon karbida yang dipanasi sekitar

    1200C, sehingga memancarkan radiasi kontinyu pada daerah 1-40 m dan

    merupakan sumber radiasi yang sangat stabil. Pijar Nernst merupakan batangcekung dari sirkonium dan yitrium oksida yang dipanasi sekitar 1500C dengan

    arus listrik. Sumber ini memancarkan radiasi antara 0,4-20 m dan kurang stabil

    jika dibandingkan dengan Globar.

    2. Wadah sampelWadah sampel sel tergantung dari jenis sampel. Untuk sampel berbentuk gas

    digunakan sel gas dengan lebar sel atau panjang berkas radiasi 40 mm. Hal ini

    dimungkinkan untuk menai kkan sensi tivit as karena adan ya cerm in

    yan g dapa t mem ant ulk an berkas rad ias i berulang kali melalui

    sampel.Wadah sampel untuk sampel berbentuk cairan umumnya

    me mpun yai berk as ra dias ikurang dari 1 mm, biasanya dibuat dari lapisan

    tipis (film) diantara dua keping senyawa yangtranparan terhadap radiasi infra

    merah. Senyawa yang biasa digunakan adalah natrium klorida(NaCl), kalsium

    fluorida (CaF2), dan kalsium iodida (CaI2). Wadah sampel untuk padatan

    mempunyai panjang berka radiasi kurang dari 1 mm.Sampel

    berbentuk padatan ini dapat dibuat pelet, pasta atau lapis tipis.

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    12/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 12

    3. MonokromatorMonokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar,

    alat pendespersi yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan beberapa cermin

    untuk memantulkan dan memfokuskan sinar. Bahan yang digunakan untuk

    prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium bromida dan litium

    fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak digunakan untuk

    monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara 5,0-

    16 m, tetapi dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 m.

    4. DetektorDetektor panas untuk mendeteksi infra merah yaitu termokopel,

    bolometer, dan sel Golay. Ketiga detektor ini bekerja berdasarkan efek

    pemanasan yang ditimbulkan oleh sinar infra merah.

    5. Daerah CuplikanDaerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu cuplikan

    yang berbentuk gas, cairan dan padatan. Gaya intermolekul berubah nyata dari

    bentuk padatan ke cairan ke gas dan spektrum infra merah biasanya

    menunjukkan pengaruh dari perbedaan ini dalam bentuk pergeseran frekuensi.

    Oleh karena itu, sangat penting untuk dicatat pada spektrum cara pengolahan

    cuplikan yang dilakukan.

    6. RekorderSignal yang dihasilkan dari detektor kemudian direkam

    sebagai spektrum infra merahyang berbentuk puncak-

    puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubung a

    nantara absorpsidan frekuensi atau bilangan gelombang atau panjang

    gelombang. Sebagai absisad al ah fr ek uens i (cm -1) atau panjang

    gelombang (m) atau bilangan gelombang (cm -1) d a n sebagai ordinat

    adalah transmittans (%) atau absorbans.

    Sistem kerja spektrometer yaitu sebuah cuplikan yang ditempatkan di dalam

    spektrofotometer inframerah dan dikenai radiasi inframerah yang berubah panjang

    gelombangnya secara berkesinambungan menyerap cahaya jika radiasi yang masuk

    bersesuaian dengan energi getaran molekul tertentu. Spektrofotometer inframerah

    menggambarkan daerah rentangan dan lenturan molekul. Penyerapan radiasi dicatat

    dan menghasilkan sebuah spektrum inframerah. Adanya sebuah puncak serapan

    dalam daerah gugus fungsi sebuah spektrum inframerah merupakan petunjuk bahwa

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    13/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 13

    terdapat gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Jika tidak ada puncak

    dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra merah berarti

    bahwa gugus tersebut yang menyerap pada daerah itu tidak ada.

    5. Bagaimana anda nemjelaskan perbedaan spektra IR dibandingkan dengan spektraAAS dan mengapa hal itu terjadi?

    J awab:

    - SpektrumSpektrum AAS jauh lebih tipis dari spektrum Inframerah karena pada AAS hanya ada

    getaran elektronik dan tidak ada getaran vibrasional.

    - VibrasiAAS hanya menghasilkan getaran elektronik sedangkan spektroskopi inframerah

    menghasilkan vibrasi yang diserap untuk memperoleh spektrum inframerah.

    - PembacaanSpektrum inframerah dapat mengamati interaksi molekul dengan radiasi

    elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 1.000 m atau

    pada bilangan gelombang 13.000 10 cm-1 . sedangkan AAS digunakan untuk

    membaca besarnya gelombang elektromagnetik yang diserap pada frekuensi tertentuoleh zat tertentu untuk bereksitasi dan gelombang elektromagnetik yang diserap

    dihasilkan oleh suatu sumber cahaya

    6. Gambar berikut ini adalah spektrum IR senyawa benzena, bagaimana menurutanda spektrum IR untuk polichlorinated biphenils serta puncak-puncak serapan

    mana yang karakteristik?

    J awab:

    Secara gugus fungsi, benzena dan PCBs adalah sama, yaitu golongan aromatik.

    Namun keduanya memiliki struktur kimia yang berbeda. Benzena membentuk sebuah

    cincin aromatik dengan rumus kimia C6H6sedangkan PCBs tersusun atas dua gugus

    fenil (benzena yang kehilangan 1 atom H nya) dengan rumus kimia C12H10-xClx .

    Perbedaan struktur dari kedua senyawa ini memberi karakteristik tersendiri termasuk

    dalam spektrum yang tampak ketika kedua senyawa ini ditembakkan cahaya dan

    menyerap cahaya tersebut yang kemudian dibaca oleh spektrometer.

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    14/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 14

    Untuk membaca spektroskopi dari senyawa PCBs dan Benzena kita harus

    mengetahui terlebih dahulu gugus fungsi dari masing-masing senyawa :

    BenzenaGugus fungsinya aromatik

    Terdapat ikatan C=C, C-H dan C-C

    PCBGugus fungsinya aromatik

    Terdapat ikatan C=C, C-H, C-H , C-C dan C-Cl

    Selain itu ikatan pada PCBs ini memiliki struktur ortho, meta , dan para dari gugus

    fungsinya.

    Setelah itu kita bisa membaca tabel IR Area of Interest untuk mengetahui

    karakteristik spektrum IR benzena dari gugus fungsinya :

    Ikatan tunggal karbon-karbon mempunyai penyerapan cahaya yang terjadi padagelombang dalam jangkauan yang luas pada area sidik jari, sehingga sulit

    menentukan spectrum infra merahnya.

    Ikatan C-H pada gugus aromatik pada 3100-3000 cm-1 bisa ditemukanpuncaknya, karena penyerapannya pada daerah ini cukup kuat dan sangat

    berguna. Posisinya mungkin sedikit terpengaruh oleh senyawa yang memiliki

    ikatan tersebut.

    Dari beberapa sumber juga ditemukan cincin benzene (C6H6) akan menyerapcahaya pada daerah antara 1700-1980 cm-1dan inilah yang memberikan ciri khas

    tersendiri untuk mendeteksi spektrum yang dihasilkan oleh benzena.

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    15/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 15

    Gambar 3. Spektroskopi IR Benzena

    (Sumber : http://www.rod.beavon.clara.net/benzene1.htm)

    Sedangkan untuk menentukan karakteristik dari PCB secara umum sama

    seperti yang ditujukan oleh spektrum IR benzene, namun ada beberapa karakteristik

    khusus yang dihasilkan oleh spektrum IR nya yaitu :

    Pada rentang 900-675 cm-1 terlihat jelas puncak serapan untuk ikatan (C6H5)akan memberi karakteristik khusus karena penyerapannya kuat dan tajam

    sehingga mudah dan sangat berguna untuk mengetahui gugus fenil yang

    dikandung oleh senyawa ini.

    Karena letak dari ikatan klorinnya tidak diketahui dengan pasti, ada beberapakarakteristik yang dihasilkan dari perbedaan antara posisi ortho, meta dan para.

    Berikut adalah gambarnya :

    C6H6 Aromatic Rin

    C-H

    C= C aromatic

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    16/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 16

    Gambar 4. Tipikal pola dari substitusi aromatik di 2000-1670 cm-1

    (Sumber :http://faculty.augie.edu/~duffy/IRAreasChem201.pdf)

    Beberapa contoh jenis PCBs yaitu m-chlorobifenyl dan 1,1-Biphenyl, 4,4-dichloro-

    Biphenyl dapat dilihat pada gambar 5, 6, dan 7.

    Gambar 5. Spektroskopi IR Bifenil

    (Sumber : http://www.chemicalbook.com/SpectrumEN_92-52-4_IR1.htm)

    C-H sp2

    C6H6 Aromatic Rin

    C6H5 -

    C= C aromatic

    http://faculty.augie.edu/~duffy/IRAreasChem201.pdfhttp://faculty.augie.edu/~duffy/IRAreasChem201.pdf
  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    17/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 17

    Gambar 6. Spektroskopi IR 1,1-Biphenyl, 4,4-dichloro-

    (Sumber : http://webbook.nist.gov/chemistry)

    Gambar 5.4. Spektroskopi IR m-Chlorobiphenyl

    (Sumber : http://webbook.nist.gov/chemistry)

    C-H sp2

    C6H6 - disubstituted

    C6H5 -

    C6H5 -

    C6H6 monosubstituted

    C-H sp2

    C= CC= C

    C = C (aromatic)

    C = C (aromatic)

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    18/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 18

    7. Apakah kegunaan spektrum sidik jari dalam spektrum IR?J awab:

    Spektrum infra merah mengandung banyak serapan yang berhubungan dengan

    sistem vibrasi yang berinteraksi dalam suatu molekul memberikan pita-pita serapan

    yang berkarakteristik dalam spektrumnya. Corak pita ini disebut sebagai daerah sidik

    jari. Fungsi dari spektrum sidik jari ini adalah untuk mengidentifikasi spektrum

    gelombang masing-masing senyawa dalam spektrum inframerah sehingga suatu

    senyawa dapat diketahui gugus fungsinya.

    Pada senyawa organik, ikatan karbon-karbon mempunyai penyerapan cahaya

    yang terjadi pada gelombang dalam jangkauan yang luas didalam area sidik jari

    sehingga sangat sulit untuk membedakan spektrum inframerahnya. Ikatan tunggal

    karbon-oksigen juga mempunyai penyerapan dalam area sidik jari yang berkisar

    antara 1000 - 1300cm tergantung pada molekul yang mempunyai ikatan tersebut.

    Ikatan-ikatan lainnya dapat diketahui secara mudah dengan memperhatikan

    penyerapan di luar area sidik jari. Ikatan C-H (dimana hidrogen tersebut menempel

    pada karbon yang mempunyai ikatan tunggal dengan unsur-unsur lainnya) menyerap

    sinar pada jangkauan sekitar 2853-2962 cm. Area sidik jari beberapa ikatan tertera

    pada tabel (2).

    Tabel 2. Spektrum Sidik Jari Beberapa Senyawa

    (Sumber :http://www.chem-is-try.org/wp-content /pengantar/pengantarkimia-terjemah_img_131.jpg)

    http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/pengantarkimia-terjemah_img_131.jpghttp://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/pengantarkimia-terjemah_img_131.jpg
  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    19/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 19

    B. Tugas II8. Apa rancangan anda bila hendak menganalisis polychlorinated biphenyls dengan

    metoda spektroskopi inframerah?

    J awab:

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penfsiran spektrum infra merah yaitu:

    1. Spektrum harus terselesaikan dan intensitas cukup memadai2. Spektrum diperoleh dari senyawa murni3. Spektrofotometer harus dikalibrasi sehingga pita yang teramati sesuai dengan

    frekuensi atau panjang gelombangnya. Kalibrasi dapat dilakukan dengan

    menggunakan standar yang dapat diandalkan, seperti polistirena film.

    4. Metode persiapan sampel harus ditentukan. Jika dalam bentuk larutan, makakonsentrasi larutan dan ketebalan sel harus ditunjukkan.

    Tahap Kalibrasi dan Standarisasi

    Kalibrasi spektrofotometer infra merah diperlukan untuk menyesuaikan antara skala

    panjang gelombang dan tranmittans dengan komponen-komponen lain di dalam alat

    spektrofotometer. Untuk mengkalibrasi skala panjang gelombang atau bilangan

    gelombang dapat digunakan kisi defraksi, tetapi cara ini sulit dilakukan kecuali olehteknisi yang telah berpengalaman. Cara lain untuk mengkalibrasi ialah dengan

    menggunakan standar sekunder yaitu film polistirene. Spektrum dari polistirene digunakan

    sebagai pembanding terhadap spektrum sampel yang diukur oleh alat yang sama. Jika ada

    pergeseran-pergeseran pita serapan darispektrum sampel maka dapat dilakukan koreksi.

    Pada spektrofotometer infra merah yang single beam perlu diperiksa spektrum udara. Uap

    air dan CO2 di udara dapat memberikan puncak-puncak serapan yang sangat

    tajam,sehingga dapat menimbulkan kesalahan interpretasi spektrum.

    Bahan:

    1. Sampel larutan yang mengandung PCBs2. Bahan-bahan yang diperlukan dalam preparasi sampelAlat berupa spektrofotometer dengan rincian sebagai berikut:

    1. Sumber radiasi inframerah dapat berupa Nernst Glower, Globar, atau kawatnikrom.

    2. Cuplikan dapat dilarutkan dalam pelarut seperti karbon tetraklorida, karbondisulfide atau kloroform

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    20/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 20

    Larutan (biasanya 15 %) ditempatkan dalam sel larutan yang terdiri dari bahan

    transparan. Sel yang kedua berisi pelarut murni ditempatkan pada berkas sinar

    referensi, sehingga serapan daripelarut dapat dicanceldan spektrum yang dicatat

    merupakan senyawanya sendiri. Meskipun demikian untuk meyakinkan bahwa

    serapan dari pelarut tidak mengganggu spektrum dari cuplikan, maka sebaiknya

    perlu dibuat spektrum dari pelarut yang digunakan untuk mengetahui serapan-

    serapan yang diberikan.

    3. Monokromator dapat digunakan prisma, grating, atau filter.4. Detektor dapat digunakan detektor thermophile atau bolometer.5. Rekorder yang mencatat sinyal dalam bentuk spektrum sidik jari.Langkah-Langkah:

    1. Tahap Preparasi Sampel dan persiapan wadah sampel disesuaikan dengan wujudsampel yaitu padatan.

    2. Penyusunan komponen-komponen spektrofotometer dengan urutan sebagaiberikut: sumber radiasi-wadah sampel-monokromator-detektor-rekorder

    jika tidak digunakan spektrofotometer modern dengan komponen-komponen

    yang telah diatur.

    3.

    Melakukan kalibrasi spektrofotometer sebelum melakukan analisis sampel.4. Radiasi inframerah ditembakkan dari sumber radiasi.5. Radiasi IR tersebut dilewatkan melalui sampel, dan jumlah energi yang diserap

    oleh sampel per cm panjang gelombang akan dicatat.

    6. Cahaya IR yang diinginkan akan dipilih oleh monokromator sebelum terkenasampel. 'Interferometer' digunakan untuk mengukur panjang gelombang semua

    dalam satu waktu berjalan.

    7. Detektor akan mendeteksi sinyal dari monokromator kemudian mengirimkansinyal tersebut ke rekorder.

    8. Data akan diterjemahkan ke dalam grafik yang diplot sebagai transmisi vspanjang gelombang oleh rekorder.

    9. Grafik dapat dibandingkan dengan referensi standar yang diketahui.

    9. Apa rekomendasi yang anda berikan kepada Budiman tentang masalah polusi air

    ini? Bila hasil analisis anda dari sampel air sungai yang diberikan Budimanmenunjukkan kadar PCB sebesar 0,01 mg/L ? Apakah air sungai ini layak minum?

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    21/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    Makalah Kimia Analitik | 21

    J awab:

    Analisis sampel menunjukkan bahwa kadar PCBs sebesar 0,01 mg/L, air ini sudah

    tidak layak minum karena seperti yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah dan

    Kementrian Lingkungan Hidup bahwa batas kandungan PCBs dalam air sebesar 1000

    ng/ L atau 0,001 mg/L (peraturan MNLH No.51, tahun 2004; 3) maka apabila lebih dari

    batas ini dapat dikatakan air sungai sudah terkontaminasi oleh polutan PCBs dan air

    tersebut tidak layak untuk diminum dan dikonsumsi.

    Rekomendasi yang saya berikan tentang masalah polusi air ini adalah :

    - Setelah pengidentifikasian mengenai senyawa tersebut dan dari data yang telahdidapat bahwa senyawa tersebut terkandung di dalam sungai maka sebaiknya

    dilakukan penanggulangan untuk mengisolasi daerah tesebut sementara dari aktivitas

    penduduk disekitarnya.

    - Melaporkan hasil penemuan sampel kepada BAPEDAL serta mengeluarkan suratizin untuk menutup pabrik dan menghentikan sementara aktivitasnya terkait dengan

    pemeriksaan kandungan limbah yang diproduksi pabrik tersebut.

    - Memeriksa dan mengidentifikasi aliran limbah yang berasal dari pabrik, darimanasaja limbah itu berasal dan memeriksa proses pengolahan limbah dari pabrik tersebut

    sehingga dapat diketahui sumber dari polutan yang mencemari air sungai.

    - Setelah itu memperbaiki sistem pengolahan limbah dari pabrik, agar tidakmencemari sungai lagi dan memberi sanksi tegas kepada pengelola pabrik terkait

    pertanggungjawaban atas terjadinya pencemaran dan kerugian oleh penduduk.

    - Melakukan beberapa program untuk mengembalikan kulitas air sungai sepertisemula dengan mempartisipasikan penduduk setempat seperti PROKASIH (Program

    Kali Bersih) serta Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) untuk

    tujuan pemantauan kualitas air dari sungai tersebut.

    - Terakhir, melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut yang dimulai daristudi teknologi pengendalian pencemaran air (PPA) yang kemudian melaksanakan

    pembangunan pilot plant instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

  • 7/22/2019 Makalah Kelompok Pemicu 4: Kimia Analitik 2011

    22/22

    [TYPE THE DOCUMENT TITLE] Spektroskopi Molekuler

    M k l h Ki i A litik | 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Duinker, J.C and M.TH .J.Hillebrand. 1978. Minimizing Black Values in Chlorinated

    Hydrocarbon Analysis .New York : Springer-Verlag Berlin Heidelberg

    Fessenden, J Ralph & Joan S Fessenden. 1989. Kimia Organik Jilid 2 (Ed.3). Jakarta :

    Penerbit Erlangga

    Harvey, David.2000.Modern Anayitical Chemistry,USA : Mc Graw Hill

    Hutzinger,O,Safe ,S., dan Zitko. V. 1974. The Chemistry of PCBs. Florida : CRC Press

    Khopkar, S.H. 1990.Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.

    Sumar, Hendayana. 1994.Kimia Analitik Instrumen Edisi Kesatu.Semarang: IKIP Semarang

    Press.

    Skoog, Douglas A., West, Donald M., Holler, F. James. 1996. Fundamentals of Analytical

    Chemistry Seventh Edition. United States: Saunders College Publishing.

    Underwood, A.L., Day, R.A. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta:

    Erlangga.