21
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN KERUSAKAN OZON OLEH: NAMA : CHAIRUL ICHSAN NPM : A1F011016 DOSEN PENGAMPU : Dr. M. Lutfi Firdaus, MT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

KERUSAKAN OZON

OLEH:

NAMA : CHAIRUL ICHSAN

NPM : A1F011016

DOSEN PENGAMPU : Dr. M. Lutfi Firdaus, MT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2012

Page 2: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat kemurahan-Nya makalah

ini dapat saya selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Makalah ini berisikan berbagai hal

mengenai lapisan ozon, penyebab kerusakan ozon dan dampak bagi manusia serta solusi

kerusakan ozon.

Sebagai manusia saya menyadari bahwa saya masih jauh dari sempurna, tidak terkecuali

dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu saya mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan

dalam makalah ini, meskipun saya telah mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari

berbagai pihak, terutama dari dosen Kimia Lingkungan saya Dr. M. Lutfi Firdaus, MT. Saya juga

menampung kritik dan saran dari para pembaca, agar saya dapat menyusun makalah yang lebih

baik lagi nanti. Semoga makalah yang saya buat dapat bermanfaat.

Bengkulu, 30 Oktober 2011

Penyusun

Page 3: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPersoalan semakin rumit ketika pemerintah menjadikan industri sebagai lahan

mencari keuntungan (pendapatan asli daerah) sehingga industri semakin menunjukkan

egonya. Saat ini lapisan ozon telah berada pada titik yang mengkhawatirkan. Wilayah yang

paling berdampak adalah kutub utara dan selatan. Hal ini karena di atas kedua kutub

tersebut ( di lapisan ozon ) terjadi reaksi antara ion chlor dan brom dengan ozon. Ion chlor

dan brom sendiri dihasilkan dari reaksi antara zat-zat kimia perusak lapisan ozon ( BPO )

dengan sinar ultraviolet. Akibat paling buruk pada lingkungan adalah terjadinya perubahan

suhu secara global. Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair mengakibatkan naiknya

permukaan air laut, dan secara perlan-lahan hilanglah daratan. Sejumlah prediksi tentang

Indonesia di antaranya kenaikan permukaan air laut akan menggenangi daratan sejauh 50 m

dari garis pantai kepulauan Indonesia sepanjang 81.000 km. Lebih dari 405.000 Ha di

daratan Indonesia akan tenggelam, artinya ribuan pulau kecil terancam terhapus dari peta.

Radiasi ultraviolet juga akan berpengaruh pada kesehatan manusia. Untuk setiap

penipisan satu persen lapisan ozon diperkirakan sebanyak 2 % radiasi ultraviolet sampai ke

permukaan bumi, dan menyebabkan peningkatan kanker kulit sampai 5 %. Sekitar 12-15

juta orang di seluruh dunia menderita kebutaan akibat katarak dan diperkirakan makin lama

jumlahnya makin meningkat bila kerusakan lapisan ozon tidak cepat ditanggulangi. Ini

adalah proses pemusnahan bumi secara cepat, mungkin dalam  periode 100 tahun

mendatang menurut Stephen R.Covey dalam bukunya The 7 Habbits of Highly Effective

People dan ramalan komputer World 3 USA.

Page 4: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

Untuk mengendalikan kerusakan lapisan ozon yang diperlukan saat ini adalah peran

serta semua pihak, baik pemerintah, industri maupun masyarakat. Namun, saat ini, sulit

mengharapkan industri untuk tidak memproduksi bahan perusak lapisan ozon (BPO) seperti

CFC, halotan, metil bromida. Karena, kecenderungan industri mengejar keuntungan demi

kelangsungan hidup perusahaan dan karyawannya. Contoh industri-industri besar di

Amerika Serikat seperti Exxon, melobi pemerintah Amerika Serikat agar menolak Protokol

Kyoto yang mengatur penurunan konsentrasi gas-gas rumah kaca (termasuk freon) di

atmosfer yang menyebabkan perubahan iklim. Dan efeknya, pemerintah AS menolak

Protokol Kyoto.

Oleh karena itu diperlukan pengetahuan mengenai kerusakan ozon agar dapat

mengurangi dampak dari persoalan tersebut. Kita semua harus memandang serius masalah

ini dan berupaya untuk mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini

dengan cara meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar

generasi yang akan datang dapat mewarisi alam sekitar yang masih baik.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan memberikan informasi pada masyarakat umum maupun

civitas akademik mengenai penyebab dan dampak kerusakan ozon serta cara

penanggulangan dari bahaya masalah lingkungan tersebut.

Page 5: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ozon

Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai

dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Ozon

adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi

menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua.

Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah

satu unsur pembentuk plastik. Setiap molekul ozon mengandung 3 atom oksigen dengan rumus

kimia O3. Ozon ditemukan terutama di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon

atmospheric terdapat di Troposfir, suatu lapisan Tamosfir yang paling dekat dengan bumi (mulai

dari permukaan bumi hingga 10-16 Km).

Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas pencemar hasil

aktivitas manusia, sehingga berbahaya terhadap system kehidupan. Sisanya sebanyak 90% terdapat

di Stratosfir, terutama antara bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 Km. Ozon di

stratosfir ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer) dan sangat berguna

bagi system kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian

sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika.

Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi.

Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana

setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon (Achmad, 2004).

2.2 Manfaat Ozon

Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang

sangat berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang mempunyai panjang

gelombang 280-315 nm, sebagian diserap oleh lapisan ozon, dengan demikian jumlah UV-

B yang mencapai bumi jumlahnya sangat sedikit. Paparan UV-B terhadap manusia dapat

mengakibatkan penyakit kanker kulit, katarak dan mengurangi system kekebalan tubuh.

Paparan UV-B juga dapat merusak kehidupan tanaman, organisme bersel satu dan

ekosistem perairan. Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak

diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi

kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi.

Page 6: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari

matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam

bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya.

Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang

dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B

sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi

yang merusak kehidupan. Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang

menentukan suhu dunia. Berdasar hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi

pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas

yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat

modern seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan

pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Para ilmuwan sebenarnya sudah

membuat teori dan ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini tahun 1970an (Susanta,

2008).

2.3 Penyebab Kerusakan Ozon

Kerusakan lapisan ozon adalah istilah yang sering digunakan untuk

mendeskripsikan berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat pada lapisan

atmosfir. Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai

29 juta Km². Konsentrasi rata – rata lapisan ozon kurang dari 200 DU dikategorikan

sebagai lubang ozon (Ozone Hole). Penyebab rusaknya atau menipisnya lapisan ozon yaitu

oleh Bahan Perusak Ozon (BPO) yang diemisikan dari berbagai kegiatan, baik dalam

menggunakan atau memproduksi barang mengandung BPO. Ancaman yang diketahui

terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan

menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak

terkira banyaknya, misalnya: AC, Kulkas, bahan dorong dalam penyembur (aerosol),

diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau

parfum pembuatan busa, bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer

sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan

ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV,

dan membebaskan atom Klorin. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan

menghasilkan Lubang Ozon. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar

Page 7: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

UV memasuki bumi. Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon

antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’

tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi

atau awal musim panas (Julianti, 2008).

2.4 Dampak Kerusakan Ozon

Lapisan ozon yang merupakan lapisan pelindung bumi dapat mengalami kerusakan.

Kerusakan ini dapat menimbulkan banyak dampak buruk yang akan dirasakan secara

langsung maupun tidak langsung bagi seluruh isi bumi. Hal ini tentu saja berlaku pula bagi

manusia, hewan dan tumbuhan yang ada di bumi.

Penipisan lapisan ozon mulai dirasa sebagai proses kerusakan karena proses yang

berlangsung tidak secara alamiah. Penipisan yang terjadi pada lapisan ozon terdeteksi

berlangsung dengan total penipisan yang tidak lazim. Kerusakan pada lapisan ozon mulai

tampak pertama kali pada terjadinya lubang ozon di lapisan stratosfer yang terdapat di atas

Antartika, Kutub Selatan pada tahun 1985. Lubang ini disebabkan oleh adanya penipisan

lapisan ozon antara ketinggian tertentu di seluruh antartika pada musin semi. Pembentukan

lubang pada lapisan ozon tersebut berlangsung setiap bulan September dan akan pulih pada

keadaan normal saat telah melewati musim semi atau musim panas.

Proses perusakan lapisan ozon dimulai dengan pelepasan gas halogen yang

mengansung Klorin atau Bromin di permukaan bumi. Gas halogen tersebut terakumulasi di

lapisan atmosfir bawah (troposfir) yang selanjutnya akan bergerak ke lapisan stratosfir.

Akumulasi tersebut terjadi karena sebagian besar gas tersebut ketika berada pada bagian

troposfir tidak mudah bereaksi (stabil) sehingga gas-gas tersebut terakumulasi dan bergerak

ke lapisan stratosfer. Gas halogen tidak bereaksi langsung dengan ozon. Pada saat berada di

stratosfir, gas halogen tersebut secara kimia di ubah oleh radiasi ultaviolet dari matahari

menjadi gas-gas halogen yang reaktif. Gas-gas reaktif tersebut merusak ozon yang ada di

stratosfir. Rata-rata kerusakan ozon total yang disebabkan oleh gas-gas reaktif tersebut

diperkirakan kecil di daerah tropis dan meningkat hingga 10% di lintang menengah (daerah

sub tropis) . Di kawasan kutub, kehadiran awan-awan stratosfir kutub meningkatkan

kelimpahan gas halogen yang paling reaktif. Hal ini menyebabkan kerusakan ozon terjadi

lebih parah di kawasan kutub terutama pada musim dingin dan semi. Dalam kurun waktu

yang relatif panjang , udara di stratosfir bergerak kembali ke troposfir, membawa gas

halogen yang reaktif. Gas-gas tersebut kemudian hilang dari atmosfir oleh hujan dan salju

Page 8: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

dan terkubur di bumi. Proses ini mengakhiri kerusakan ozon oleh atom-atom klorin dan

bromin yang awalnya dilepas ke atmosfir dalam bentuk molekul-molekul gas halogen.

Salah satu contoh gas halogen yang paling banyak menyebabkan kerusakan lapisan

ozon di udara adalah reaksi antara lapisan ozon dengan radikal Chlor yang berasal dari

senyawa CFC (Chloro Fluoro Carbon) atau yang biasa disebut Freon. Dalam waktu kira-

kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Begitu

mencapai stratosfir, maka molekul-molekul CFC yang biasanya stabil karena terpapar

langsung terhadap radiasi UV akan terurai menjadi atom-atom yang reaktif. Atom-atom

reaktif tersebut selanjutnya bereaksi dengan ozon menghasilkan senyawa baru. Sayangnya

senyawa baru tersebut tidak stabil dan terus-menerus bereaksi merusak ozon. Satu atom

klorin dapat merusak ribuan molekul ozon sebelum akhirnya terikat menjadi senyawa yang

stabil. Ketika itu kerusakan ozon berhenti.

Dalam masyarakat, CFC biasa digunakan sebagai bahan pendingin AC, lemari es,

bagan penyemprot pestisida, pengharum ruangan, penyemprot rambut, parfum, penyemprot

cat, pembuatan busa, serta pada pelarut bahan pencuci kering (dry cleaning). Pada

kenyataannya, satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 taun dalam

atmosfir sebelum berhasil dihapuskan.

Reaksi yang terjadi pada lapisan ozon adalah sebagai berikut:

O2 + sinar matahari (ultra violet)  O + O

O2 + O O3

Kerusakan pada lapisan ozon

Cl2F2C + Ultra Violet ClF2C + Cl*

O3 + Cl*(radikal) ClO + O2

ClO + O Cl + O2Penipisan lapisan ozon paling banyak terjadi di daerah benua Antartika karena

benua Antartika memiliki temperatur udara musim dingin (berkisar antara September

hingga Oktober) di stratosfer sangat rendah sehingga banyak terbentuk PSC. Sedangkan

pada benua Arktik musim dingin lebih hangat karena adanya gelombang planet yng kuat

sehingga mengacaukan sirkulasi udara dinginnya. Senyawa CFC dapat tiba hingga di benua

Page 9: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

Antartika dikarenakan terbawa oleh aliran udara. Namun bukan berarti penipisan ozon

hanya bisa terjadi di daerah Antartika saja. Penipisan dapat terjadi pada benua-benua

lainnya namun dengan waktu yang relatif lebih lama.

Berdasarkan data ilmiah, selain CFC terdapat pula bahan-bahan kimia yang

merupakan buatan manusia yang dapat membahayakan lapisan ozon seperti Halon, Metil

Bromida, dan bahan perusak lainnya. Selain itu, gas Karbon Dioksida juga dapat

menyebabkan efek rumah kaca yang menyebabkan naiknya tempertaur bumu (global

warming). Global waming ini dapat menyebabkan melelehnya lapisan es di kutub sehingga

seluruh daratan bumi ini bisa tenggelam. Global warming terjadi karena lapisan gas

CO2 menghalangi sinar infra merah untuk keluar dari bumi menembus lapisan atmosfer

(infra merah terperangkap sehingga memanaskan bumi). Namun, gas CO2 yang ada di

lapisan atmosfer juga menghalangi sinar infra merah dari matahari untuk lewat sehingga

suhu di stratosfer menjadi semakin dingin. Suhu yang semakin dingin ini mempercepat

terbentuknya Mother of Pearl (Julianti, 2008).

BAB III

PEMBAHASAN

Page 10: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

Ozon merupakan lapisan dari atmosfer yang menghalangi radiasi ultraviolet B (UV-B)

dari matahari. Sekitar 70-90% radiasi ultraviolet B (UV-B) ini disaring oleh lapisan ozon.

Radiasi langsung UV-B adalah radiasi yang berbahaya dan mematikan tanaman, hewan,

termasuk manusia. Para peneliti lingkungan hidup menemukan bahwa lapisan ozon telah

berlubang sebesar benua Amerika. Lubang ozon ini terbentuk karena terlalu banyaknya gas

CFC (chloro-fluoro-carbon) di udara. Gas CFC atau yang biasanya disebut freon berkumpul di

bagian atas atmosfer, lalu akan berinteraksi dengan pantulan cahaya matahari sehingga

merusak lapisan ozon (Susanta dan Sutjahjo, 2008).

Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa ozon adalah molekul gas yang terdiri dari 3 atom

Oksigen dan mempunyai rumus kimia O3. Molekul Ozon bersifat tidak stabil dan akan selalu

berusaha mencari ’sasaran’ untuk dapat melepaskan satu atom Oksigen dengan cara oksidasi,

sehingga dapat berubah menjadi molekul Oksigenyang stabil (O2). Karena sifat oksidatornya

yang sangat kuat, maka Ozon sangat unggul untuk desinfeksi (membunuh kuman),

detoksifikasi (menetralkan zat beracun) dan deodorisasi (menghilangkan bau tidak enak)

dalam air dan udara.

Dalam hal desinfeksi / sterilisasi air, teknologi Ozon paling unggul dan sangat efektif.

Ozon dapat menghancurkan kuman, bakteri, virus, jamur, spora, kista, lumut dan zat organik

lainnya. Selain itu, juga dapat menetralisir zat inorganik / mineral yang berlebihan / beracun.

Penggunaan Ozon tidak menghasilkan zat sisa yang membahayakan kesehatan. Bahkan

sebaliknya, akan menambah kadar oksigen dalam air sehingga lebih segar dan sehat.

Selain itu, Teknologi Ozon juga digunakan untuk meningkatkan kualitas air di danau /

tambak / sungai yang tercemar, dan pengolahan limbah pabrik. Ozon juga menghilangkan bau

tak sedap di pabrik / rumah / kantor / mobil seperti bau asap rokok, bau cat, bau karpet baru

dsb. Pengobatan ikan dalam akuarium juga telah menggunakan teknologi ozon. Kolam renang

dan spa modern menggunakan ozon untuk menjernihkan dan membunuh kuman. Karenanya,

iritasi mata / mata merah sehabis berenang tidak lagi menjadi masalah.

Teknologi ozon sebagai pengawet makanan yang aman akan segera diperkenalkan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ke masyarakat. Teknologi ini merupakan

alternatif untuk menggantikan penggunaan pengawet makanan berbahaya yang selama ini

masih banyak digunakan.

Page 11: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

“Teknologi ini dapat menggantikan pemakaian formalin yang membahayakan

kesehatan namun sampai sekarang masih banyak dipakai masyarakat untuk mengawetkan

makanan,” kata Peneliti LIPI dari Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi Dr.

Anto Tri Sugiharto, dalam siaran pers LIPI, Sayas (15/3).

Dalam aplikasinya, lanjut Dr. Anto, ozon merupakan zat aktif yang jika bereaksi dapat

membunuh bakteri. Teknologi ozon yang dikembangkannya menggunakan metode

pengolahan sterilisasi dengan menggunakan air berozon. Teknologi ozon mulai dikembangkan

Dr. Anto pada 2005 dan telah diujicobakan untuk mengawetkan tomat pascapanen di Balai

Penelitian Sayuran Departemen Pertanian di Lembang, Bandung pada 2006.

“Deptan punya masalah dengan sayuran pascapanen yang masih banyak mengandung

peptisida dan cepat busuk karena mengandung bakteri,” katanya. Dengan menggunakan

teknologi ini, tomat dicuci dan disemprot sehingga bakterinya terbunuh dan pestisidanya

luruh. Hasil tomatnya bersih dan bisa awet sampai kira-kira tiga minggu.

Menurut dia, teknologi ozon tidak menimbulkan efek negatif seperti formalin karena

langsung dapat berubah menjadi oksigen. Dengan demikian, tidak ada zat yang tertinggal di

makanan sehingga tidak memiliki efek samping dan aman.

Solusi dari Kerusakan OzonKerusakan ozon memang merupakan permasalahan bersama dari manusia yang berada

di dunia ini. Tidak peduli warga Negara mana mereka berasal atau dimana mereka tinggal.

Oleh karena itu, Melalui pertemuan yang diadakan di Wina pada tanggal 22 Maret 1985 dan

pertemuan di Montreal, Kanada pada tanggal 16 September 1987, telah disepakati untuk

mengurangi konsumsi bahan perusak lapisan ozon (BPO), termasuk CFC secara bertahap.

Dalam melaksanakan Program Penghapusan BPO, sejak tahun 1995 Pemerintah

Indonesia telah mendapatkan bantuan dari Multilateral Fund (MLF), suatu badan yang

didirikan oleh Protokol Montreal untuk mengelola kontribusi finansial dari negara yang terdiri

dari negara-negara maju dengan tujuan membantu negara-negara (negara-negara berkembang)

yang mempunyai nilai konsumsi BPO kurang dari 0.3 kg pertahun. Dana tersebut diberikan

dalam bentuk hibah (grant) yang disalurkan melalui 3 Implementing Agency yaitu UNIDO,

UNDP dan World Bank. Hibah diberikan secara langsung kepada perusahaan yang akan

mengganti teknologi yang masih menggunakan BPO dengan teknologi yang non BPO dalam

proses produksinya.

Page 12: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

Untuk pengurangan gas CFC dan non halon dapat dilakukan dengan beberapa cara,

antara lain:

1. RecoveryMengambil bahan refrigerant bpo dengan proses penyedotan menggunakan alat

recovery unit yang ditampung kembali dalam tabung penampungan.

2. RecycleMemproses kandungan bahan refrigeran bpo dari material yang mengkontaminasinya.

3. ReclamationMemproses kemurnian bahan refrigeran bpo dan menurunkan material yang

mengkontaminasinya.

4. DestructionProses penghancuran refrigeran bpo dengan cara dibakar pada suhu antara 1000 c s/d

1200 c.

Selain pengurangan, pemerintah juga memberikan sanksi yaitu, pencabutan Izin

Usaha Industri (IUI) atau Tanda Daftar Industri (TDI) dan atau sanksi lainnya sesuai

peraturan- perundangan yang berlaku Surat Kementerian Negara Lingkungan Hidup Nomor

B-4934/Dep.III/LH/08/2006 tanggal 7 Agustus 2006 perihal Revisi Keputusan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan Nomor 790/MPP /Kep/12/2002 TENTANG LARANGAN

MEMPRODUKSI BAHAN PERUSAK LAPISAN OZON SERTA MEMPRODUKSI

BARANG YANG MENGGUNAKAN BAHAN PERUSAK LAPISAN OZON.

KEPMENPERIND NO. 33/2007

Tabel 1 Daftar Bahan Perusak Lapisan Ozon

No. HS Zat Kimia Uraian Barang

Page 13: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

2903.14.00.00

2903.19.00.00

2903.30.20.00

2903.41.00.00

2903.42.00.00

2903.43.00.00

2903.44.00.00

2903.44.00.00

2903.45.10.00

2903.45.22.00

2903.45.21.00

2903.45.37.00

2903.45.36.00

2903.45.35.00

2903.45.34.00

2903.45.33.00

CCl4 (CTC)

CH3CCl3

CH3Br

CFC-11

CFC-12

CFC-113

CFC-114

CFC-115

CFC-13

CFC-112

CFC-111

CFC-217

CFC-216

CFC-215

CFC-214

CFC-213

Karbon Tetraklorida

1.1.1. Trikloroetana

Turunan Fluorinasi, Brominasi atau lodinasi dari HC asiklik

Trikloro fluoro metana

Dikloro difluoro metana

Trikloro trifluoro etana

Dikloro tetra fluoro etana

Kloro pentafluoro etana

Klorotrifluoro metana

Tetrakloro difluoro etana

Pentakloro fluoro etana

Kloro heptafluoro propana

Dikloro Hexafluoro Propana

Trikloro Pentafluoro Propana

Tetrakloro tetrafluoro propana

Pentakloro Trifluoro propana

Dan terakhir yang kita dapat lakukan untuk mengurangi kerusakan ozon adalah dari

perilak kita, kepedulian kita. Untk tidak menggunakan bahan yang mengandung perusak ozon,

dan menerapkan langkah- langkah diatas.

BAB IV

Page 14: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Lapisan ozon merupakan hal terpenting dalam berlangsungnya kehidupan di dunia,

baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kerusakan ozon yang terjadi dapat mengakibatkan

perubahan- perubahan kondisi alam yang dapat merugikan atau menghalangi kehidupan.

Dengan semakin banyaknya populasi manusia di dunia ini, kita tidak dapat menghilangkan

100% penyebab terjadinya kerusakan ozon, namun kita dapat menguranginya dengan tidak

menggunakan lagi bahan- bahan perusak ozon sehingga lapisan ozon dapat kita jaga.

Kerusakan ozon yang terjadi hendaknya dapat diminimalisasi dengan tetap memperhatikan

kelestarian lingkungan alam.

4.2 Saran

Untuk menanggulangi dampak kerusakan ozon maka perlu dilakukakn beberapa solusi,

antara lain: hendaknya tidak menggunakan BPO (Bahan Perusak Ozon) dalam semua aktivitas

dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah harus tegas terhadap pihak industri yang masih

menggunakan BPO dengan pencabutan izin usaha industri atau sanksi yang lain sesuai

ketentuan berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: MAKALAH  KIMIA LINGKUNGAN

Anonim. 2010. Bahan Perusak Ozon [terhubung berkala] http://www.paradigm-

consultant.com/2010/03/ 03/ bahan-perusak-ozon-ods-dari-pelarut/ [28 Oktober 2012]

Anonim. 2006. Lapisan Ozon [terhubung berkala] http://underscore37. wordpress. com/

2006/05/15/ penipisan-lapisan-ozon/ [28 Oktober 2012]

Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Julianti, Araini. 2008. Kerusakan Ozon [terhubung berkala] http://ray07blogqoe.blogspot.com/

2008/10/kerusakan-ozon.html [28 Oktober 2012]

Susanta dan Sutjahjo. 2008. Akankah Indonesia Tenggelam akibat Pemanasan

Global?. Surabaya: Penebar Plus.