Upload
julendra-bambang-ariatedja
View
1.126
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Pengajian V4D
Kupas SingkatSesi 1
Kutubus SittahLembaga Riset Islam
(Fi Rihabi as-Sunnah al-Kutubi al-Shihahi al-SittahDR. M.M. Abu Syuhbah)
“Aku telah meninggalkan kepadamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat
selamanya bila berpegang teguh kepadanya.
Yakni al-Qur’an dan Sunnahku.”
sabda Rasulullah saw
Sesi 1
A. Arti, fungsi dan keistimewaan as-Sunnah
B. Pemeliharaan as-Sunnah
Sesi 2
A. Pembukuan dan Metode Perawian
B. Perkembangan Peradaban Islam
C. Biografi Enam Kitab Pokok Hadits
Pengajian V4D
(A) Arti, Fungsi dan Keistimewaan as-Sunnah
i. Apakah as-Sunnah itu?ii. Guna dari as-Sunnah itu apa?
iii. Apa ada keistimewaan tertentu?
5
As-Sunnah
• Sabda, perbuatan, taqrir, keadaan dan akhlak Nabi Muhammad SAW
• Identik dengan hadits Rasulullah SAW
• Dasar ke-2 dari tasyri’/hukum Islam setelah al-Qur’an
6
Salatlah kamu sebagaimana kalian melihat aku salat.
(H.R. Bukhari)
Ambilah dari padaku tentang cara mengerjakan haji. Mungkin aku tidak akan
bertemu kamu setelah tahun ini.(H.R. Muslim)
Sabda, Perbuatan, Taqrir
7
Hendaklah kalian berpegang pada sunnahku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin
sesudahku. Peganglah ia dengan teguh.
(H.R. Abu Dawud dan Tarmizi)
Hukum ke-2 Islam
8
Fungsi as-Sunnah - Penjelas al-Qur’an• Penjelas dan syarah bagi al-Quran
• Menjelaskan yang globalmenerangkan yang sulitmembatasi yang mutlakmengkhususkan yang umummenguraikan ayat-ayat ringkas
9
Dan kami menurunkan al-Qur'an kepadamu, agar kamu menerangkan kepada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka
memikirkan.(Q.S. an-Nahl:44)
As-Sunnah sebagai Penjelas al-Qur'an
10
Dan dirikan shalat dan tunaikan zakat.(Q.S. al-Baqarah:43)
Salat? Zakat? As-Sunnah sebagai penjelas
Contoh Penjelas al-Qur'an
11
Laki-laki yang mencuri dan wanita yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) balasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.
Dan Allah Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana.
(Q.S. al-Ma’idah:38)
Batasan mencuri? Potong tangan yang mana? As-Sunnah sebagai penjelas
Contoh Penjelas al-Qur'an
12
Orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Q.S. al-An’am:32)
Kezaliman? As-Sunnah sebagai penghubung dengan ayat lain
Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.
(Q.S. Lukman:13)
Contoh Penjelas al-Qur'an
13
Keistimewaan - Bisa Menetapkan
• Dapat menetapkan hukum sendiri
• Keharusan/pilar agama
• Penolakan dan jawabannya
14
Contoh Bisa Menetapkan
• Mengharamkan memadu wanita dengan bibinya dalam ikatan perkawinan
• Haram menikahi wanita sesusuan selain yang sudah ditegaskan al-Qur'an
• Haramnya binatang buas yang bertaring dan burung yang mempunyai cakar
• Menghalalkan bangkai ikan laut
15
As-Syaukani:
“Kuatnya kewenangan as-Sunnah yang suci dan kemandiriannya dalam menetapkan
hukum adalah keharusan agama. Dalam hal ini tidak ada orang yang menentang,
kecuali orang yang tidak mempunyai pengetahuan tentang adgama Islam.”
Keharusan/Pilar Agama
16
Kelompok yang Menolak
• Hanya berpegang teguh pada al-Qur’an dan mengesampingkan hadits
• Meruntuhkan ajaran agama Islam, karena umat akan kesulitan memakai al-Qur’an
• Jika hadits diasingkan, al-Qur’an tidak dapat dipakai, Islam akan lenyap
17
Kelompok yang Menolak
Dalil hadits yang dipakai untuk menolak:
Apabila datang kepadamu sebuah hadits dariku, maka cocokkan dengan al-Qur’an. hadits yang sesuai dengannya, terimalah.
Dan yang bertentangan dengannya, tinggalkan.
(hadits maudu’/palsu dikarang kaum zindik/atheis)
18
Dan apa yang diberikan oleh Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa yang
dilarangnya bagimu, tinggalkanlah.(Q.S. al-Hasyr:7)
Serta Q.S.: An-Nisa:80, An-Nur:63, al-Ahzab:21
Jawaban bagi Kelompok Penolak
19
Dari Muaz bin Jabal:
Nabi Muhammad saw bertanya “Dengan apa engkau memutuskan hukum suatu perkara?” Muaz mnjawab
“Dengan al-Qur’an.” - Nabi bertanya lagi “Seandainya kamu tidak mendapatkannya?” Muaz
menjawab “Dengan Sunnah Rasulullah.” - Nabi bertanya “Kalau kamu tidak mendapatkannya?” Ia
menjawab “Saya akan berijtihad menurut kemampuanku dan saya tidak akan berputus asa.” -
Lalu Rasulullah menepuk dadanya dan bersabda “Segala puji bagi Allah yang telah merestui utusan
Rasulullah dengan apa yang diridhai Rasulullah.”
Penguat as-Sunnah Bisa Menetapkan
Pengajian V4D
(B) Pemeliharaan as-Sunnah
i. Usaha Pemeliharaan pada Jaman Nabiii. Usaha Penulisan setelah Nabi Wafat-
200H
21
Jaman Nabi (Pemeliharaan)
• Perhatian serius dari para sahabat
• Larangan menulis hadits di masa Nabi
22
Perhatian Serius dari Para Sahabat
• Menghafal lafaz dan maknanya; memahami berdasar naluri orang Arab dan petunjuk ucapan, perbuatan, perilaku Nabi; mengetahui situasi dan latar belakang
• Menanyakan langsung pada Nabi bila kesulitan; menyampaikan pada orang lain
bekal iman dan taqwa menuju surga
Juga pada delegasi yang menghadap Nabi
23
Perhatian Serius dari Para Sahabat
Saya dan tetanggaku dari Ansar tinggal di kampung Umayyah bin Zaid di pinggir
daerah Madinah. Kami datang bergantian kepada Rasulullah. Hari ini tetanggaku
yang mengunjungi beliau, hari berikutnya aku yang pergi.
…
24
Perhatian Serius dari Para Sahabat
…Jika aku yang datang, maka aku
menyampaikan kepada tetanggaku itu segala yang kudapatkan dari Nabi.
Demikian juga bila dia pergi, ia melakukan seperti yang kuperbuat.
(H.R. Bukhari)
25
Perhatian Serius dari Para Sahabat
Allah membahagiakan orang yang mendengarkan sabdaku, lalu
memahaminya dan menyampaikannya kepada orang lain sebagaimana ia
mendengarkan.Mungkin orang yang menerima darinya
lebih mengerti daripada dia.
(H.R. Syafi’I dan Baihaqi)
26
Larangan Menulis Hadits di Masa Nabi• Alat tulis masih kurang
mengandalkan kekuatan hafalan
• Ada larangan dari Nabi khawatir tercampur dengan al-Qur’an
• Ada pengecualian:– Abu Syah al-Yamani; Ali ra– Nabi pernah menulis tentang zakat,
diyat, far’aid untuk Amru bin Hazm dan orang lain
27
Larangan Menulis Hadits di Masa NabiLarangan:
Janganlah menulis sesuatu dariku selain al-Qur’an, dan barang siapa yang menulis
dariku hendaklah ia menghapusnya.(H.R. Muslim)
Pengecualian:
Tulislah untuk Abu Syah.(H.R.Bukhari – Muslim)
28
Setelah Nabi Wafat-200H (Penulisan)• Banyak penulis hadits
• Perintah Umar bin Abdul Aziz:mengumpulkan dan menulis
• Gelombang awal pembukuan
29
Banyak Penulis Hadits
• Said bin Jubair (dari Ibnu Abbas)
• Abdur Rahman bin Abu Zunaid (dari ayahnya)
• Ibnu Syihab
• Hisyam bin ‘Urwah (dari ayahnya)
• Umar bin Khattab ra (berencana).
30
Perintah Umar bin Abdul Aziz
• Kumpulkan, bahas, pisahkan dan tulis
• Khawatir sirna, bercampur antara yang hak dan palsu (dari kelompok zindik)
Lihat dan telitilah hadits-hadits Rasulullah, sunnahnya, hadits Umar dan lainnya, lalu tulislah, karena aku takut atas hilangnya
ilmu karena meninggalnya para ulama.(Imam Malik di “Al-Muwatta”)
31
Gelombang Awal Pembukuan
• Setelah generasi az-Zuhri dan Abu Bakar Hazim, tercatat setidaknya 13 pembuku hadits
• Kebanyakan hilang akibat perang Salib dan pertikaian umat Islam sendiri
• Hanya satu yang masih ada: Muwatta’ Imam Malik. Sebagian lain ada di beberapa perpustakaan barat
• Metode pembukuan masih bercampur: hadits Nabi, perkataan sahabat dan fatwa tabi’I
32
Rangkuman Sesi 1
1. As-Sunnah adalah sabda, perbuatan, taqrir, keadaan dan akhlak Nabi yang merupakan hukum ke-2 Islam yang menjelaskan dan bisa menetapkan disamping al-Quran
2. Larangan menulis as-Sunnah pada masa hidup Nabi tidak melunturkan keseriusan para sahabat dalam memeliharanya melalui kemampuan penghafalan
33
Rangkuman Sesi 1
3. Gelombang awal penulisan as-Sunnah berkembang pesat setelah ditetapkan perintah penulisan oleh Umar bin Abdul Aziz
Sesi selanjutnya:
• Apa saja metode2 dalam perawian?
• Siapa perawi-perawi utamanya?
34
Pengajian V4D
Kupas SingkatSesi 2
Kutubus SittahLembaga Riset Islam
(Fi Rihabi as-Sunnah al-Kutubi al-Shihahi al-SittahDR. M.M. Abu Syuhbah)
“Aku telah meninggalkan kepadamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat
selamanya bila berpegang teguh kepadanya.
Yakni al-Qur’an dan Sunnahku.”
sabda Rasulullah saw
37
Rangkuman Sesi 1
1. As-Sunnah adalah sabda, perbuatan, taqrir, keadaan dan akhlak Nabi yang merupakan hukum ke-2 Islam yang menjelaskan dan bisa menetapkan disamping al-Quran
2. Larangan menulis as-Sunnah pada masa hidup Nabi tidak melunturkan keseriusan para sahabat dalam memeliharanya melalui kemampuan penghafalan
Sesi 1A. Arti, fungsi dan keistimewaan as-Sunnah
B. Pemeliharaan as-Sunnah
Sesi 2
A. Pembukuan dan Metode Perawian
B. Perkembangan Peradaban Islam (Abad III H)
Sesi 3A. Biografi Enam Kitab Pokok Hadits
Pengajian V4D
(B) Pembukuan as-Sunnah
i. Metode Pembukuan(Jaman Keemasan 200-300H)ii. Metode Perawiannya
40
i. Metode Pembukuan (200-300H)
• Metode ‘musnad’ (per-kelompok sahabat) Imam Ahmad bin Hanbal
• Secara urut abjad (Arab) nama sahabatImam Tabrani, Ishaq bin Rahawaih, …
• Sistematika bab-bab fiqihImam Bukhari, Imam Muslim, …
• Jaman Keemasan Sejarah dan Pembukuan Hadits, terbit Kutubus Sittah
41
Metode ‘Musnad’
• Berpatokan pada kelompok sahabat
• Hadits salat berdampingan dengan hadits zakat dan hadits jual beli
• Ulama terbaik: Imam Ahmad bin Hanbal
42
Metode ‘Musnad’
1. ‘Asyaratul Mubasysyarina bil jannah (sepuluh sahabat ahli surga)
2. Ahlul Badar
3. Ahlu Hudaibiyah
4. Orang yang masuk Islam dan berhijrah antara Hudaibiyah dan
penaklukan Makkah
5. Orang yang masuk Islam pada hari penaklukan kota Makkah
6. Sahabat yang masih berusia muda di masa Nabi
7. Perawi wanita
Klasifikasi sahabat (kronologi keislamannya):
43
Sistematika Bab-Bab Fiqih
• Mulai dari kitab salat, zakat, siyam (puasa), haji, buyu, …
• Yang mengumpulkan hadits sahih saja:Imam Bukhari, Imam Muslim
• Yang mengumpulkan hadits sahih, hasan dan da’if dengan sanad lengkap:Abu Dawud, Tirmizi, Nasai dan Ibnu Majah (as-Sunnan al-Arbaah / empat sunan)
44
ii. Metode Perawian
• Dengan melakukan perjalanan mencari ilmu dan hadits
• Keistimewaan periwayatan dalam Islam
• Ketelitian dalam periwayatan masa sahabat, tabi’i dan sesudahnya Pengumpulan dan kritikan (penyeleksian) dilakukan simultan
45
Perjalanan Mencari Ilmu dan Hadits
• Mengikuti perjalanan para sahabat dan tabi’i
• Mancari dari sanad yang dipercaya, secara langsung/tanpa perantara
Abu hatim ar-Razi berkata, “Pertama kali aku memasuki Bahrain dan menetap selama tujuh
tahun, dan aku berjalan kaki sejauh lebih dari seribu farsakh (±8000 kilometer). Aku pergi ke Bahrain, ke Ramlah, lalu ke Tarsus
dengan berjalan kaki menghabiskan waktu 20 tahun.”
46
Keistimewaan Periwayatan Islam
• Mengutamakan kebenaran: penyelidikan keadaan perawinya dan kebenaran cerita itu dengan fakta sebenarnya
• Harus berdasar pada al-Qur’an dan sunnah Nabi
• Mutawatir: dijamin kemurnianmelahirkan keyakinan dan kepastian.
47
Keistimewaan Periwayatan Islam
Ibnu Hazem berkata
“Riwayat orang terpercaya dari orang yang terpercaya sampai kepada Nabi
Muhammad saw dengan sanad yang bersambung adalah anugerah dari Allah
yang dikhususkan bagi umat Islam dan bagi umat lain.”
48
Keistimewaan Periwayatan Islam
• Agama Yahudi:– tidak dekat dengan Nabi Musa, jarak
masa penulisan lebih dari 1500 tahun,periwayatan seputar cerita khayal
• Agama Kristen:– riwayatnya tidak sampai Nabi Isa
49
Ketelitian dan Kebenaran
Hai orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka
periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatan itu.
(Q.S. al-Hujarat:6)
50
Ketelitian dan Kebenaran
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan
diminta pertanggung-jawabannya.(Q.S. al-Isra:36)
Patutlah ia disebut sebagai pendusta, orang yang menceritakan segala yang
didengarnya.(H.R. Muslim)
51
Ketelitian Masa Sahabat
• Meneliti hadits dan perawinya, dan meminta kesaksian dari orang lain atas kebenarannya (Khulafaur Rasyidin Abu Bakar)
• Meminta sumpahnya (Ali bin Abu Thalib)
• Memilih sesuatu yang sesuai dengan keadaan para pendengar.
52
Ketelitian Masa Tabi’i dan Sesudahnya
Ibnu Sirin:“Ilmu hadits adalah agama, maka telitilah orang yang kamu ambil ajaran agama itu.”
Sufyan as-Sauri:“Sanad adalah senjata orang mukmin”
Abdullah bin Mubarak:“Sanad itu ketentuan agama. Seandainya tidak ada sanad, niscaya orang berbicara
seenaknya.”
53
Pengumpulan & Kritikan Dilakukan Simultan
• Berijtihad menentukan kebenaran hadit, membandingkannya dengan:riwayat - akal sehat - indera - al-Qur-an - sunnah mutawatir atau yang masyhur
• Mengkritik ihwal perawi dan marwi terhadap: kualitas riwayat perawi - kejujuran perawi
• Hati-hati menukil:sahih (asli), mau’du (palsu), maqbul (diterima), mardud (ditolak)
54
Perkembangan Peradaban
• Politik
• Sosial
• Ilmu Pengetahuan
55
Perkembangan Politik (Abad ketiga H)
Kejayaan khalifahdinasti Abbasiyah I (132-232H)Mengatur pemerintahan dan politik negara tanpa campur tangan asing
Pemerintahan melemahPersia,Turki, Kurdi mendominasiMuncul pemberontakan, dinasti kecil dan pemisahan negara kecil
56
Keadaan Sosial Budaya(Abad ketiga H)
Islam meluasMemeluk dan
berbaur dengan Islam
Mempelajari bahasa Arab
Islam melemahKefanatikan bangsa Arab
Muncul pola hidup belum
dikenal
57
Ilmu Pengetahuan (Abad ketiga H)
Gerakan Pembukuan •Pengumpulan dan pembukuan berkembang pesat•Buku-buku diterjemahkan ke Arab
Difersifikasi Ilmu •tafsir, hadits, fiqih, bahasa, sastra…•filsafat, kedokteran, astronomi, logika, matematika…
58
Rangkuman Sesi 2
1. Pembukuan : metode ‘musnad’, urut abjad (Arab) nama sahabat, sistematika bab-bab fiqih.
2. Jaman Keemasan Sejarah dan Pembukuan Hadits terbit Kutubus Sittah.
• Metode Perawian: dengan perjalanan mencari ilmu dan hadits, periwayatan dalam Islam yang istimewa dan teliti, dan pengumpulan dan kritikan dilakukan simultan.
59
60
Enam Perawi Utama
61
Rangkuman Sesi 2
1. As-Sunnah …