Transcript
Page 1: Reklamasi Teluk Benoa Solusi Tepat ?

Reklamasi Teluk Benoa Solusi Tepat ?

Pemberitaan tentang rencana pemerintah mengreklamasi kawasan Teluk Benoa

menimbulkan pro dan kontra di beberapa kalangan. Reklamasi timbul karena lingkungan

kawasan berair ini telah dianggap rusak, maka dinilai perlu ada perbaikan dan pemulihan

kawasan menjadi lebih baik dan bermanfaat. Beberapa tujuan reklamasi Tanjung Benoa akan

dimanfaatkan untuk kawasan nelayan dan pertokoan tepi laut, kawasan hunian dan hotel

mangrove eco chalet, kawasan olahraga air dan waterfront, kawasan taman botanical, Pulau

Pudut, kawasan kultur dan pura dan kawasan pusat belanja. Padahal, sumber lain

mengemukakan bahwa Teluk Benoa memiliki dua ekosistem tersebsar di Bali, yaitu ekosistem

mangrove dan ekosistem Padang Lamun.

Masyarakat pada umumnya menolak reklamasi tersebut, aksi penolakan terhadap proyek

reklamasi Tanjung Benoa terjadi di Bali dan Jakarta untuk menuntut pemerintah menghentikan

rencana tersebut, namun pemerintah masih akan menunggu sampai proses AMDAL selesai.

Pendapat rakyat itu akan menjadi pertimbangan yang signifikan dan sangat urgen dalam proses

AMDAL. Cara reklamasi memberikan keuntungan dan dapat membantu negara/kota dalam

rangka penyediaan lahan untuk berbagai keperluan (pemekaran kota), penataan daerah pantai,

pengembangan wisata bahari, dll.

Perlu diingat bahwa bagaimanapun juga reklamasi merupakan bentuk campur tangan

(intervensi) manusia terhadap keseimbangan lingkungan alamiah yang selalu dalam keadaan

seimbang dinamis. Perubahan ini akan melahirkan perubahan ekosistem seperti perubahan

pola arus, erosi dan sedimentasi pantai, berpotensi meningkatkan bahaya banjir, dan

berpotensi gangguan lingkungan di daerah lain (seperti pengeprasan bukit atau pengeprasan

pulau untuk material timbunan).


Recommended