20
Pendahuluan Pendahuluan Analisa geoteknik pada kasus ini dilakukan terhadap 2 alternatif pemilihan lokasi PPI diantaranya adalah : 1. Alternatif 1 : Pemilihan Lokasi reklamasi untuk keperluan PPI yang dilaksanakan dilaut 2. Alternatif 2 : Pemilihan Lokasi reklamasi untuk keperluan PPI yang dilaksanakan didarat Pemilihan beberapa alternatif ini akan ditinjau dari sisi analisa geoteknik reklamasi yang berhubungan juga dengan metode konstruksi reklamasi. Adapun analisa dan evaluasi kedua alternatif tersebut dari sisi geoteknik reklamasi dapat diuraikan sebagai berikut : Alternatif 1 (Pemilihan lokasi reklamasi yang dilaksanakan di laut) Alternatif 1 (Pemilihan lokasi reklamasi yang dilaksanakan di laut) Kondisi Tanah dan Pembagian Lapisan Tanah Untuk Lokasi Di Laut Kondisi Tanah dan Pembagian Lapisan Tanah Untuk Lokasi Di Laut Untuk keperluan analisa stabilitas timbunan (Embankment) untuk keperluan reklamasi pada lokasi ini telah dilakukan penyelidikan tanah berupa pengujian Cone Penetrometer Test (CPT) dan pengambilan contoh tanah tak terganggu yang letaknya tersebar disekitar lokasi pekerjaan. Berdasarkan pengujian lapangan yang telah dilakukan, kondisi tanah pada lokasi ini merupakan variasi antara tanah lempung sangat lunak hingga sedang berwarna coklat kekuning-kuningan dengan tahanan konus rata-rata berkisar antar 0 – 2 kg/cm 2 dan nilai SPT berada pada nilai 0 pukulan/30 cm pada kedalaman 0 – 8.00 m dibawah muka tanah. Pada kedalaman 8.00 – 12.00 m dibawah muka tanah dijumpai lapisan pasir lepas dengan nilai tahanan konus berkisar antara 2 - 5 kg/cm 2 atau nilai SPT berkisar antara 3 – 8 pukulan/30 cm dan pasir agak padat pada kedalaman 12.00 – 18.00 m dibawah muka tanah dengan nilai tahanan konus 5 – 150 kg/cm 2 atau nilai SPT berkisar antara 8 – 52 pukulan/30 cm. Sedangkan lapisan

Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisa geoteknik pada kasus ini dilakukan terhadap 2 alternatif pemilihan lokasi PPI diantaranya adalah :1. Alternatif 1 : Pemilihan Lokasi reklamasi untuk keperluan PPI yang dilaksanakan dilaut2. Alternatif 2 : Pemilihan Lokasi reklamasi untuk keperluan PPI yang dilaksanakan didaratPemilihan beberapa alternatif ini akan ditinjau dari sisi analisa geoteknik reklamasi yang berhubungan juga dengan metode konstruksi reklamasi. Adapun analisa dan evaluasi kedua alternatif tersebut dari sisi geoteknik reklamasi dapat diuraikan sebagai berikut :

Citation preview

Page 1: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

PendahuluanPendahuluan

Analisa geoteknik pada kasus ini dilakukan terhadap 2 alternatif pemilihan lokasi PPI diantaranya

adalah :

1. Alternatif 1 : Pemilihan Lokasi reklamasi untuk keperluan PPI yang dilaksanakan dilaut

2. Alternatif 2 : Pemilihan Lokasi reklamasi untuk keperluan PPI yang dilaksanakan didarat

Pemilihan beberapa alternatif ini akan ditinjau dari sisi analisa geoteknik reklamasi yang

berhubungan juga dengan metode konstruksi reklamasi. Adapun analisa dan evaluasi kedua

alternatif tersebut dari sisi geoteknik reklamasi dapat diuraikan sebagai berikut :

Alternatif 1 (Pemilihan lokasi reklamasi yang dilaksanakan diAlternatif 1 (Pemilihan lokasi reklamasi yang dilaksanakan di

laut)laut)

Kondisi Tanah dan Pembagian Lapisan Tanah Untuk Lokasi Kondisi Tanah dan Pembagian Lapisan Tanah Untuk Lokasi

Di LautDi Laut

Untuk keperluan analisa stabilitas timbunan (Embankment) untuk keperluan reklamasi pada

lokasi ini telah dilakukan penyelidikan tanah berupa pengujian Cone Penetrometer Test (CPT)

dan pengambilan contoh tanah tak terganggu yang letaknya tersebar disekitar lokasi pekerjaan.

Berdasarkan pengujian lapangan yang telah dilakukan, kondisi tanah pada lokasi ini merupakan

variasi antara tanah lempung sangat lunak hingga sedang berwarna coklat kekuning-kuningan

dengan tahanan konus rata-rata berkisar antar 0 – 2 kg/cm2 dan nilai SPT berada pada nilai 0

pukulan/30 cm pada kedalaman 0 – 8.00 m dibawah muka tanah. Pada kedalaman 8.00 – 12.00

m dibawah muka tanah dijumpai lapisan pasir lepas dengan nilai tahanan konus berkisar antara 2

- 5 kg/cm2 atau nilai SPT berkisar antara 3 – 8 pukulan/30 cm dan pasir agak padat pada

kedalaman 12.00 – 18.00 m dibawah muka tanah dengan nilai tahanan konus 5 – 150 kg/cm2

atau nilai SPT berkisar antara 8 – 52 pukulan/30 cm. Sedangkan lapisan tanah keras (qc > 150

kg/cm2 atau nilai SPT > 60 pukulan/30 cm berada pada kedalaman lebih dari 18.00 m dibawah

muka tanah. Adapun kondisi tanah berdasarkan hasil penyelidikan tanah dilapangan dan

interpretasi jenis tanah dapat dilihat pada grafik-grafik dibawah ini :

Page 2: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Gambar 1. Hasil Pengolahan Data Cone Penetration Test (CPT) dan Pengujian Standart

Penetration Test (SPT) Terhadap Pembagian LapisanTanah

Penentuan Parameter tanahPenentuan Parameter tanah

Dalam hal pemodelan analisa dan disain stabilitas timbunan reklamasi yang tidak kalah

pentingnya adalah proses penentuan paramater-parameter tanah yang akan digunakan dalam

pemodelan analisa dan disain stabilitas timbunan reklamasi. Pada kasus ini ketika timbunan

dikonstruksi pada tanah eksisting maka tanah eksisting akan terkompresi oleh beban timbunan

yang ada, Oleh karena itu dalam masa konstruksinya, pelaksanaan timbunan bertahap perlu

dilakukan dalam masa konstruksinya. Sehingga kondisi kritis yang sangat menentukan dalam

pengambilan parameter tanah adalah pada saat kondisi jangka pendek (Short term condition),

yaitu kondisi dimana ketika sesaat setelah beban timbunan bekerja dan proses penambahan

beban dipandang lebih cepat dari keluarnya ekses air pori dari dalam tanah. Oleh karena itu,

untuk menganalisa kondisi ini diperlukan pendekatan total stress dengan menggunakan

parameter-parameter total yang terkonsolidasi undrained (Terkonsolidasi-tak teralirkan) untuk

tanah lempung normally consolidated dimana parameter sudut geser diasumsikan sebesar 0

(deg) . Adapun parameter-parameter tanah yang diambil untuk keperluan analisa dan disain

timbunan pada kasus ini adalah sebagai berikut :

Page 3: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Tabel 1. Parameter Tanah Disain

Analisa Distribusi Beban Timbunan Reklamasi Pada Tanah Analisa Distribusi Beban Timbunan Reklamasi Pada Tanah

DasDasaar

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beban timbunan terhadap kedalaman tanah maka

pada kasus ini perlu dilakukan analisa distribusi beban timbunan terhadap kedalaman tanah

dasar. Beban timbunan pada kasus ini diasumsikan berbentuk trapesium, adapun analisa

pengaruh distribusi beban trapesium terhadap tanah dasar dapat dirumuskan sebagai berikut :

Adapun hasil analisa distribusi beban timbunan yang berbentuk trapesium terhadap tanah dasar

dengan parameter berat isi sebesar 18 kN/m3 dan tinggi 3 m dapat dilihat sebagai berikut :

Page 4: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Distribusi Tegangan Akibat Beban Timbunan

0

500

1000

1500

2000

2500

0 10 20 30 40 50

Tegangan (kN/m 2)

Ked

alam

an (

m)

Gambar 2 . Hasil Analisa Distribusi Tegangan Akibat Beban timbunan Reklamasi Terhadap

kedalaman Tanah Dasar

Tinggi Tahapan Timbunan ReklamasiTinggi Tahapan Timbunan Reklamasi

Dalam pelaksanaan konstruksi timbunan reklamasi harus diperhatikan elevasi dari timbunan

yang akan dilaksanakan. Bila konstruksi timbunan direncanakan untuk mencapai elevasi tertentu

maka konstruksi dilakukan bertahap agar tidak terjadi kegagalan konstruksi berupa amblasnya

timbunan. Tinggi timbunan reklamasi kritis dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :

Dengan mengambil faktor keamanan 2.0. Maka tinggi timbunan kritis yang bisa dilakukan adalah

sebesar 0.5 m.

Page 5: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Analisa Penurunan Timbunan ReklamasiAnalisa Penurunan Timbunan Reklamasi

Penurunan yang terjadi secara umum dapat dibagi menjadi 2 (dua). Yaitu :

1. Penurunan Segera (Immediate Settlement)

2. Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

Immediate settlement terjadi selama konstruksi beban timbunan. Untuk immediate settlement ini

biasanya tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap konstruksi jika dalam pelaksanaannya

dilakukan secara bertahap.

Sedangkan consolidation settlement (penurunan konsolidasi) baru terjadi beberapa waktu setelah

pelaksanaan konstruksi selesai. Consolidation settlement yang cukup besar biasanya terjadi

pada tanah lempung. Terjadinya consolidation settlement sangat berbahaya bagi struktur karena

dapat mengakibatkan beban tambahan pada struktur yang bisa berakibat kerusakan struktur atau

paling tidak penurunan kinerja struktur. Timbunan reklamasi yang akan dikonstruksi di laut ini

berada pada tanah lempung sangat lunak (very soft clay) sampai dengan lempung lunak (soft

clay), dengan demikian penurunan yang dominan akan terjadi adalah Consolidation settlement

(Penurunan konsolidasi).

Analisa Penurunan konsolidasi pada kasus ini dilakukan dengan menggunakan persamaan

penurunan untuk tanah yang diasumsikan sebagai tanah lempung normally consolidated seperti

yang ditunjukkan dibawah ini.

Dimana :

Cc = Indeks kompresi tanah

H = tebal lapisan tanah

eo = Angka pori

po = Tekanan efektif overburden untuk tiap sub lapisan

p = Penambahan tekanan vertikal untuk tiap sub lapisan

Adapun hasil analisa penurunan konsolidasi (consolidation settlement) yang terjadi berdasarkan

rumusan diatas dengan mengasumsikan beban timbunan bertahap dan total beban timbunan dan

beban permukaan yang ada sebesar 100 kN/m2 (Total Timbunan & Beban permukaan) adalah

sebagai berikut :

Page 6: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Tabel 2. Total Penurunan Konsolidasi Tiap Tahapan TimbunanTahap Tinggi Timbunan (m) eo Cc ∆p (kN/m2) Sc (m)

Awal 1 1.4 0.652 18 0.77

1 1.5 1.4 0.652 27 0.99

2 2 1.4 0.652 36 1.16

3 2.5 1.4 0.652 45 1.31

4 3 1.4 0.652 100 1.9

Jika diplot dalam grafik, besarnya penurunan konsolidasi yang terjadi terhadap tinggi tahapan

timbunan dapat dilihat sebagai berikut :

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Tinggi Timbunan (m)

Pen

uru

nan

Ko

nso

lid

asi

(m)

Gambar 3. Grafik Prediksi Penurunan Konsolidasi Terhadap Tahapan Timbunan

Berdasarkan hasil analisa tersebut diatas, total penurunan konsolidasi yang terjadi setelah beban

permukaan bekerja dan setelah timbunan selesai dikonstruksi adalah sebesar 1.90 m ∞ 2.00 m.

Untuk mencapai konsolidasi 90% (T90 = 0.848) dengan nilai indeks konsolidasi (cv) sebesar

0.0024 cm2/dtk maka waktu yang diperlukan untuk tercapainya konsolidasi 90% adalah sebagai

berikut :

t90 = 56533333,33 detik = 22 bln

Page 7: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Berdasarkan hasil-hasil analisa diatas untuk melaksanakan timbunan reklamasi dilaut diperlukan

perkuataan tanah dalam hal ini menggunakan cerucuk bambu untuk mengurangi besarnya

penurunan dan menggunakan konstruksi vertical drain dan preloding untuk mempercepat

keluarnya tekanan air pori ekses dari dalam tanah sehingga dapat mempercepat proses

konsolidasi.

Alternatif 2 (Pemilihan lokasi reklamasi yang dilaksanakan Alternatif 2 (Pemilihan lokasi reklamasi yang dilaksanakan

didarat)didarat)

Kondisi Tanah dan Pembagian Lapisan Tanah Untuk Lokasi Kondisi Tanah dan Pembagian Lapisan Tanah Untuk Lokasi

Di daratDi darat

Untuk keperluan analisa timbunan reklamasi pada kasus ini telah dilakukan penyelidikan tanah

berupa pengujian Cone Penetrometer Test (CPT) dan pengambilan contoh tanah tak terganggu

yang letaknya tersebar disekitar lokasi pekerjaan disertai dengan pengujian laboratorium.

Berdasarkan pengujian lapangan yang telah dilakukan, kondisi tanah pada lokasi ini merupakan

tanah pasir bercampur sedikit lempung dengan konsistensi Agak Padat dengan tahanan konus

berkisar antara 2 – 7 kg/cm2 pada kedalaman 0 – 2.00 m dan berkisar antara 1.5 - 5 kg/cm2 untuk

kedalaman 2.00 – 8.00 m. Pada kedalaman 8.00 – 16.00 m dijumpai tahanan konus berkisar

antara 8 – 18 kg/cm2 dan pada kedalaman > 16 tahanan konus berkisar antara 15 – 55 kg/cm2.

lapisan tanah keras (qc > 150 kg/cm2) tidak dijumpai sampai dengan akhir pengeboran.

Berdasarkan pengujian Grain Size Analysis pada kedalaman 4.00 m, Persentase distribusi butir

tanah adalah sekitar 44.94% pasir, 36,03% lanau dan 19.04% clay. Adapun salah satu kondisi

tanah kritis yang digunakan dalam disain ini yang merupakan hasil penyelidikan tanah dilapangan

dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 8: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Gambar 4. Hasil Pengolahan Data Cone Penetration Test (CPT) Terhadap Pembagian Lapisan

Tanah

Untuk jelasnya idealisasi pembagian lapisan tanah terhadap kondisi beban timbunan dapat dilihat

seperti gambar dibawah ini

Page 9: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Timbunan :

gamma : 18 kN/m2 3 m

2 m

EL 0.00 MT

EL -2.00 MT

EL -16.00 MT

Lapisan 1:Pasir lempung, konsistensi lepas

Lapisan 2: Pasir lempung, konsistensi sangat Lepas

Lapisan 4:Pasir, lanau bercampur lempungpadat

EL -8.00 MT

Lapisan 3:Pasir, lanau bercampur lempungagak padat

EL > -20.00 MT

Surcharge : 30 kN/m2

Gambar 5. Idealisasi Pembagian lapisan Tanah Terhadap Beban Timbunan dan Beban

Permukaan

Analisa Distribusi Beban Timbunan Reklamasi Pada Tanah Analisa Distribusi Beban Timbunan Reklamasi Pada Tanah

DasDasaar

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beban timbunan terhadap kedalaman tanah maka

pada kasus ini perlu dilakukan analisa distribusi beban timbunan terhadap kedalaman tanah

dasar. Beban timbunan pada kasus ini diasumsikan berbentuk trapesium, adapun analisa

pengaruh distribusi beban trapesium terhadap tanah dasar dapat dirumuskan sebagai berikut :

Adapun hasil analisa distribusi beban timbunan yang berbentuk trapesium terhadap tanah dasar

dengan parameter berat isi sebesar 18 kN/m3 dan tinggi 3 m dapat dilihat sebagai berikut :

Page 10: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Distribusi Tegangan Akibat Beban Timbunan

0

500

1000

1500

2000

2500

0 10 20 30 40 50

Tegangan (kN/m 2)

Ked

alam

an (

m)

Gambar 6 . Hasil Analisa Distribusi Tegangan Akibat Beban timbunan Terhadap kedalaman

Tanah Dasar

Analisa Penurunan Timbunan ReklamasiAnalisa Penurunan Timbunan Reklamasi

Penurunan yang terjadi secara umum dapat dibagi menjadi 2 (dua). Yaitu :

3. Penurunan Seketika (Immediate Settlement)

4. Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

Immediate settlement terjadi selama konstruksi beban timbunan . Untuk immediate settlement ini

biasanya tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap konstruksi jika dalam pelaksanaannya

dilakukan secara bertahap.Dan pada umumnya Immediate Settlement (Penurunan Seketika)

terjadi pada tanah berbutir (granular) seperti halnya pasir.

Sedangkan consolidation settlement baru terjadi beberapa waktu setelah pelaksanaan konstruksi

selesai. Consolidation settlement yang cukup besar biasanya terjadi pada tanah lempung.

Terjadinya consolidation settlement sangat berbahaya bagi struktur karena dapat mengakibatkan

beban tambahan pada struktur yang bisa berakibat kerusakan struktur atau paling tidak

penurunan kinerja struktur. Timbunan yang akan dikonstruksi pada kasus ini berada pada tanah

pasir, dengan demikian penurunan (settlement) yang dominan yang akan terjadi adalah

Immediate settlement (Penurunan seketika).

Analisa Immediate Settlement (penurunan segera) pada kasus ini dilakukan dengan

menggunakan Interpretasi data pengujian Cone Penetration Test (CPT) yang diusulkan oleh De

Beer dan Marten dengan dikaitkan dengan persamaan angka kompresi (C) sebagai berikut :

Page 11: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Dimana;

C = Angka pemampatan (angka kompresibilitas)

qc = tahanan konus

po = tegangan efektif di tengah-tengah lapisan

Dengan mensubstitusikan persamaan C diatas dengan persamaan Terzaghi maka penurunan

segera yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Adapun hasil analisa penurunan segera (immediate Settlement) yang terjadi berdasarkan

rumusan diatas dengan mengasumsikan total beban timbunan dan beban permukaan yang ada

sebesar 100 kN/m2 adalah sebagai berikut :

Analisa Penurunan Segera Akibat Beban Timbunan & Beban Surface

Depth (m) H (m) qcave (kN/m2) g (kN/m3) Po (kN/m2) 1.5qcave/Po ∆P (kN/m2) Si (m)

0.00 - 2.00 2 440 15 15 44 100 0.04

2.00 - 8.00 6 360 15 75 7.2 100 0.31

8.00 - 16.00 8 1218 18 216 8.45 100 0.16

16.00 - 20.00 4 3025 18 324 14.00 100 0.03∑Si = 0.54 m

Berdasarkan hasil analisa tersebut diatas, penurunan seketika yang terjadi setelah beban

permukaan bekerja pada timbunan adalah sebesar 0.54 m ∞ 54 cm.

Besarnya penurunan seketika pada kasus ini juga dianalisa dengan menggunakan pemodelan

komputer finite element. Berdasarkan paramater-parameter disain timbunan seperti ditunjukkan

dibawah ini maka didapat hasil analisa pemodelan sebagai berikut :

Page 12: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc
Page 13: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Dengan menggunakan pemodelan komputer finite element dengan parameter-parameter disain

seperti yang telah disebutkan diatas didapat besarnya penurunan seketika yang akan terjadi

ketika beban permukaan bekerja pada timbunan reklamasi adalah sebesar 0.9 m ∞ 1.00 m.

Sehingga berdasarkan beberapa metode yang telah digunakan diatas dalam menganalisa

besarnya penurunan seketika (Immediate Settlement) yang terjadi akibat beban timbunan

reklamasi dan beban permukaan, maka diambil nilai penurunan yang terbesar yang diprediksi

akan terjadi pada kasus ini yaitu sebesar ± 1.00 m. Dan skematik pola penurunan tanah yang

akan terjadi dapat dilihat berdasarkan hasil pemodelan komputer finite elemen diatas.

Analisa Stabilitas Dinding Penahan TanahAnalisa Stabilitas Dinding Penahan Tanah

Agar dapat menahan beban-beban yang bekerja pada struktur dinding penahan tanah (gravity

wall type) terutama akibat tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh timbunan reklamasi dan

beban permukaan maka dalam disainnya perlu dilakukan perhitungan terhadap tekanan tanah

pada arah lateral dan konstruksi dinding penahan harus memenuhi kriteria stabilitas terhadap

kemungkinan struktur mengalami guling (overtuning), geser (sliding), ataupun runtuh akibat tanah

tidak mempunyai kapasitas dukung yang cukup (bearing capasity failure) untuk menahan beban-

beban yang bekerja pada konstruksi tersebut. Adapun hasil analisa terhadap stabilitas struktur

dinding penahan dapat dilihat pada uraian dibawah ini :

Gaya Akibat Tekanan Tanah Lateral

Gaya-gaya yang bekerja akibat tekanan tanah lateral adalah tekanan tanah pasif dan tekanan

tanah aktif. Tekanan tanah tersebut dapat dihitung dengan persamaan-persamaan dibawah ini :

Pa =

Dimana ;

Ka =

Untuk kasus yang sederhana dimana dinding adalah vertikal ( = 90º) dan backfill adalah

horizontal ( = 0º), maka:

Ka = =

Tekanan Tanah Aktif

Page 14: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

Pp =

Dimana:

Kp =

Untuk kasus yang sederhana dimana dinding adalah vertikal ( = 90 º) dan backfill adalah

horisontal ( = 0º), maka koefisien tekanan pasif Rankine adalah sebagai berikut :

Kp = =

Adapun hasil perhitungan gaya-gaya akibat tekanan tanah lateral berdasarkan parameter tanah

disain dapat ditunjukkan dibawah ini :

Tabel 3. Gaya-gaya tekanan Tanah Lateral

Stabilitas Guling (Overtuning)

Safety factor untuk menahan overturning pada ujung (toe) adalah sebagai berikut:

FS(overturning) =

dimana:

ΣMO = jumlah dari momen gaya yang mnyebebkan overturning di titik C

ΣMR = jumlah dari momen gaya yang menahan overturning di titik C

Biasanya nilai minimum dari safety factor yang diijinkan untuk menahan overturning sebesar 2

sampai 3.

Berdasarkan hasil perhitungan stabilitas guling terhadap dinding penahan tanah pada lokasi ini

dengan menggunakan rumusan-rumasan diatas didapat nilai faktor keamanan terhadap guling

Tekanan Tanah Pasif

Page 15: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

sebesar 2.8 (SF = 2.8). Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lembar

perhitungan dibawah ini.

Stabilitas Geser (Sliding)

Safety Factor untuk menahan sliding di sepanjang base dapat dilihat pada persamaan berikut ini:

FS(sliding) = =

dimana:

ΣFR’ = jumlah gaya horisontal yang menahan gaya-gaya

ΣFd = jumlah gaya horisontal yang mendorong gaya-gaya

Nilai safety factor minimum yang umum digunakan untuk menahan sliding sebesar 1.5.

Berdasarkan hasil perhitungan stabilitas geser terhadap dinding penahan tanah pada lokasi ini,

dengan menggunakan rumusan-rumasan diatas didapat nilai faktor keamanan terhadap geser

sebesar 9.8 (SF = 9.8). Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lembar

perhitungan dibawah ini.

Hasil Analisa Stabilitas Struktur TurapHasil Analisa Stabilitas Struktur Turap

Berdasarkan beban-beban yang bekerja pada dinding penahan tanah terutama akibat tekanan

tanah lateral yang ditimbulkan oleh timbunan reklamasi dan beban permukaan sesuai dengan

kondisi tanah yang ada pada lokasi pekerjaan didapat hasil analisa stabilitas selengkapnya yang

dirangkum dalam bentuk lembar perhitungan sebagai berikut :

Page 16: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (CANTILEVER WALL TYPE) PPI TELUK SUAK

Fill Materialf = 30 °

c = 0 kN/m2

g = 18 kN/m3

Base Materialf = 30 °c = 0 kN/m2

g = 15 kN/m3

h = 1 mNc = 14.83

Nq = 6.4Ng = 2.9

Structure

B = 0.5 m

Ka = Koef. Tekanan Aktif = 0.33 B' = 2 mPa = Tekanan lateral Aktif = 38.88 kN/m t = 0.6 m

Kp = Koef. Tekanan Pasif = 3.00 H = 3 mPp = Tekanan Lateral pasif = 22.50 kN/m L = 3 m

L' = 0.5 mL'' = 0.5 m

Resisting Force Others

Section Area (m2) g (kN/m3) Weight (kN/m) M. arm (m) Moment (kN.m) gw = 10 kN/m3

1 1.125 22 24.75 2.00 49.50 qsurcharge = 30 kN/m2

2 1.5 22 33 1.5 49.50 b = 0.5 m

3 0.75 22 16.50 1 16.50 a = 300 m4 1.8 22 39.60 1.5 59.40 θ1 = 7.13 deg5 1.5 18 27.00 2.75 74.25 θ2 = 89.24 deg

6 1.125 18 20.25 2.25 45.56∑V = 161.10

∑Mr = 294.71Force overturn

Type Value M.arm (m) Mo (kN.m)

Ph (kN/m) 38.88 1.20 46.66

Pq(kN/m) 32.84 1.8 59.12∑= 105.78

Maximum base soil pressure (e ≈0)

qmax (kN/m2) q (kN/m2) Fcd Fqd Fgd ψ Fci Fgi qu

53.70 15 1.13 1.10 1 13.57 0.98 0.30 122.42

(1) Overtuning CalculationFS =∑Mr/Mo 2.8 >>>> Stabil for Overtuning

(2) Sliding CalculationFS =∑Fr/Fd 9.8 >>>> Stabil for Sliding

4

3

H

Pa

Pp

B

L

O

B't

L'L''

1

25 6

h

qsurcharge

Pq

b

a

Berdasarkan analisa tersebut diatas dapat dilihat bahwa struktur dinding penahan tanah tipe

gravity wall dengan dimensi tersebut diatas memenuhi kriteria stabilitas terhadap kemungkinan

struktur mengalami guling (overtuning), dan kemungkinan struktur mengalami geser (sliding)

akibat tekanan tanah leteral yang ditimbulkan oleh timbunan reklamasi dan beban permukaan.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai faktor keamanan terhadap guling (overtuning) dan geser

(sliding) yang didapat dari hasil perhitungan stabilitas dinding penahan tanah tipe gravity wall

Page 17: Disain timbunan reklamasi PPI Teluk Suak.doc

diatas. Dibawah ini dapat dilihat perbandingan faktor keamanan minimun yang disyaratkan

terhadap faktor keamanan struktur dinding penahan tanah tipe gavity wall.

Tabel 4. Perbandingan Faktor Keamanan minimun dan FK disain

Kriteria Stabilitas

FAKTOR KEAMANAN

(FK) Keterangan

FKmin FKdisain

Guling (Overtuning)

Geser (Sliding)

2

1,5

5.8

7.7

Aman thd Guling

Aman thd Geser