5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 1/11
Take-Home Test Psikologi Industri
Nama : Rachel Priskilla Lasmaria
N.I.M : 2009 –
31 –
063Dosen : Dewi Barliana Kencana
Soal:
1. PIO adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja
dan konsumen baik perorangan maupun kelompok. Jelaskan dan uraikan pengertian tersebut
menurut Saudara.
2. Bagaimana hubungan proses seleksi dan penempatan tenaga kerja dengan pelatihan dan
pengembangan yang sebaiknya diperoleh di masa yang akan datang?
3. Kepemimpinan merupakan pengertian yang berisi Manajer, Bawahan dan Sasaran. Apa saja
yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin, seorang manajer dan seorang atasan?
4. Jelaskan pengertian Organisasi dan Kelompok Kerja menurut Saudara?
5. Uraikan satu persatu keuntungan dan kerugiannya dari penerapan Kondisi Lama Waktu Kerja
menurut Saudara.
Jawaban:
1. Definisi tentang Psikologi Industri
Organisasi diperlukan untuk memberikan batasan-batasan bagi suatu ilmu, sehingga
kajian sebagai ilmu menjadi jelas. Sebagai suatu speciality area dalam kerangka ilmu
psikologi, maka Psikologi Industri Organisasi memiliki definisi yang terbatas tentang kajian
ilmunya.
Salah satu definisi mengatakan, “industrial and organization psychology is the
scientific study of the relationship between man and the world at work; the study of
adjustment people make to the places they go, the people they meet and the things they do in
the process of making a living” (Guion dikutip dalam Muchinsky, 1983)
Blum dan taylor (1968) mendefinisikan Psikologi Industri Organisasi sebagai, “… simply the
application or extension of psychological facts and principles to the problem concerning
human being operating within the context of business and industry”.
Menurut Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP, APA Division 4),
secara singkat mengartikan Psikologi Industri Organisasi sebagai berikut:
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 2/11
“ Industrial/Organizational (I/O) psychology is both the study of behavior in organizational
and work setting and application of the methods, facts, and principle og psychology to
individual and groups in organizational and work settings.”
Psikologi Industri Organisasi merupakan suatu subdisplin dari ilmu psikologi yang
mempelajari perilaku manusia dalam suatu konteks organisasi, apakah organisasi industri
ataukah organisasi nirlaba, serta pengaruh timbal balik antara individu dan organisasi
tempatnya berkarya.
Dalam kenyataan praktis, Psikologi Industri Organisasi saling tumpang tindih dengan
disiplin ilmu lain. Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP) memberikan
beberapa para meter yang membedakan Psikologi Industri Organisasi dengan specialty lain
dalam disiplin psikologi.
Populasi
Fokus utama Psikologi Industri Organisasi adalah perilaku manusia pada work setting
(setting kerja). Karena populasi Psikologi Industri Organisasi berada pada business, industry,
labor, public (including non-profit), academic, community, and health organization.
Problem
Psikologi Industri Organisasi memiliki problem aplikatif yang menyangkut masalah-masalah
manusia dalam pekerjaannya, yang meliputi recruitment, selection, training, development,
motivation, organization development, consumer behavior, structure of work, human factors
dan lain-lain.
Prosedur dan Teknik
Berbagai macam prosedur, alat-alat dan teknik-teknik telah dikembangkan untuk
membantu Psikologi Industri Organisasi dalam menangani masalah secara efektif. Terdapat
tiga buah elemen penting yang akan diukur, yaitu pekerja, pekerjaanya, dan konteks
pekerjaan.
Dalam kaitannya dengan pekerja maka dikembangkan berbagai tes untuk mengukur
perbedaan individual seperti tes intelegensi, tes kepribadian, alat ukur nilai dan berbagai alat
ukur lainnya. Jika untuk mengukur aspek pekerjaanya menggunakan prosedur analisis jabatan
(job analysis).
Untuk mengukur konteks pekerjaan telah dikembangkan berbagai prosedur dan alat tes untuk
mengenali budaya organisasi, iklim organisasi, design organisasi, sistem imbalan dalam
organisasi dan lain-lain.
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 3/11
Tujuan Psikologi Industri Organisasi sendiri, sama dengan yang tertera dalam
mukadimah kode etik psikologi, yaitu untuk kesejateraan umat manusia (the well being of
human being). Jadi dalam kajian-kajian dan rekomendasinya, Psikologi Industri Organisasi
harus menempatkan harkat kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan kesejahteraaan
individu di dalam organisasi atau kemajuan oraganisasi semata-mata.
2. Perusahaan sekarang ini membutuhkan mode manajemen karir yang align people
management with managing the business. Dengan memperhatikan karakteristiknya, model
manajemen karir tradisional tidak lagi efektif untuk dipergunakan dalam perusahaan yang
memasuki persaingan global. Oleh karena itu, model manajemen karir tradisional harus
ditinggalkan dan digantikan dengan model manajemen karir baru. Dengan memperhatikankarakteristiknya, model manajemen karir baru sesuai dan efektif bagi perusahaan yang
memasuki persaingan yang semakin ketat di pasar global. Untuk melakukan improvement
dalam berkarir, manajer dan karyawan harus disertakan dalam sistem pelatihan dan
pengembangan berkelanjutan dengan diarahkan agar mereka memiliki mindset global.
Sistem pelatihan dan pengembangan tersebut harus menggunakan pendekatan baru
(misalnya total quality management) yang mampu mengantar manajer dan karyawan sebagai
career strategist. Dalam improvement model manajemen karir, perusahaan dapat mengambil
peran melalui praktik-praktik manajemen karir organisasional yang diarahkan agar tercipta:
1) perbaikan perjanjian kerja dan
2) penumbuhan careerresilient workforce.
Masa yang akan datang persaingan antar perusahaan sangat ketat. Masa yang akan
datang berbeda dengan masa lalu dan sekarang. Oleh karena itu, manajer dan karyawan harus
professional mengantar diri mereka sendiri untuk mampu bersaing meraih masa depan. Untuk
menopang keberhasilan manajer dan karyawan sebagai career strategist, manajer bersama
semua anggota organisasi perusahaan harus menggunakan paradigma strategi baru.
Paradigma strategi baru terdiri dari:
1) bagaimana strategi menghadapi tantangan bersaing,
2) bagaimana strategi mendapatkan masa depan,
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 4/11
3) bagaimana strategi memobilisasi masa depan, dan
4) bagaimana strategi untuk tiba paling dulu di masa depan.
Dengan ditopang paradigma baru tersebut, model manajemen karir yang menganggap
manajer dan karyawan sebagai career strategist akan mampu mengantar mereka meraih masa
depan melebihi dari apa yang diharapkan.
3. Kegiatan manusia secara bersama sama selalu membutuhkan “Kepemimpinan”, jadi
harus ada pemimpin demi sukses dan efisiensi kerja.Untuk bermacam macam usaha dan
kegiatan manusia yang berjuta banyaknya ini memerlukan upaya yang terencana dan
sistematis untuk melatih dan menyiapkan pemimpin baru.
Oleh karena itu banyak studi dan penelitian yang dilakukan orang mempelajari
masalah pemimpin dan kepemimpinan dan para sarjana telah memberikan berbagai definisi
mengenai peminpin dan kepemimpinan dengan menonjolkan satu atau bebarap aspek
tertentusesuai dengan ide pencetus definisi tersebut, beserta interpretasinya.
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersama-sama serta
saling berhubungan satu sama lain dengan demikian maka perlu adanya kepemimpinan.
Seperti didunia bisnis dan didunia lain pendidikan. Pemerintahan negara adalah seorang
pemimpin sangat menentukan dari tercapainya kesuksesan dan efisiensi kerja. Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang mampu membawa lembaga / organisasi kepada sasaran
dalam jangka waktu yang ditentukan.
Di zaman modern sekarang ini, seorang pemimpin sangat diperlukan, tetapi pemimpin
juga lahir bukan karena keturunan dari seorang bangsawan atau bakat yang dibawanya sejak
lahir. Tetapi perlu adanya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal. Para ahli
kepemimpinan telah memberikan berbagai defisini mengenai kepemimpinan, serta
menghasilkan berbagai konsep dan teori kepemimpinan.
Pengertian
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin
sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian
mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun
mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual
terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu
tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-
pemimpinannya.
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 5/11
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin
adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-
alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama-sama. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau
orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.
Munculnya pemimpin dikemukan dalam beberapa teori, yaitu:
Teori pertama, berpendapat bahwa seseorang akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan
untuk menjadi pemimpin; dengan kata lain ia mempunyai bakat dan pembawaan untuk
menjadi pemimpin. Menurut teori ini tidak setiap orang bisa menjadi pemimpin, hanya orang-
orang yang mempunyai bakat dan pembawaan saja yang bisa menjadi pemimpin. Maka
munculah istilah “leaders are borned not built”. Teori ini disebut teori genetis.
Teori kedua, mengatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu
atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin. Setiap orang bisa memimpi asal diberi
kesempatan dan diberi pembinaan untuk menjadi pemimpin walaupun ia tidak mempunyai
bakat atau pembawaan. Maka munculah istilah “leaders are built not borned”. Teori ini
disebut teori social.
Teori ketiga, merupakan gabungan dari teori yang pertama dan yang kedua, ialah untuk
menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu perlu dibina supaya berkembang.
Kemungkinan untuk mengembangkan bakat ini tergantung kepada lingkungan, waktu dan
keadaan. Teori ini disebut teori ekologis.
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 6/11
Teori keempat, disebut teori situasi. Menurut teori ini setiap orang bisa menjadi pemimpin,
tetapi dalam situasi tertentu saja, karena ia mepunyai kelibihan-kelebihan yang diperlukan
dalam situasi itu. Dalam situasi lain dimana kelebihan-kelebiahannya itu tidak diperlukan, ia
tidak akan menjadi pemimpin, bahkan mungkin hanya menjadi pengikut saja.
Dengan demikian seorang pemimpin yang ingin meningkatkan kemampuan dan
kecakapannya dalam memimpin, perlu mengetahui ruang lingkup gaya kepemimpinan yang
efektif. Para ahli di bidang kepemimpinan telah meneliti dan mengembangkan gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan evolusi teori kepemimpinan. Untuk ruang
lingkup gaya kepemimpinan terdapat tiga pendekatan utama yaitu: pendekatan sifat
kepribadian pemimpin, pendekatan perilaku pemimpin, dan pendekatan situasional atau
kontingensi.
Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang khas.
Sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya
pasti akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Para tokoh sarjana membagi
tipe kepemimpinan menjadi 8 :
1) Tipe kharismatik
2) Tipe paternalistic
3) Tipe militeristis
4) Tipe otokratis
5) Tipe Lousser Faire
6) Tipe Populistis
7) Tipe Administratif
8) Tipe Demokratis
Beberapa definisi kepemimpinan menggambarkan „asumsi‟ bahwa kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi orang, baik individu maupun kelompok. Seorang pemimpin
adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan
percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Teori kepemimpinan
adalah penggeneralisasian satu seni perilaku pemimpin di konsep kepemimpinannya dengan
menonjolkan latar belakang sejarah kepemimpinan, sebab musabab munculnya pemimpin,
tipe dan gaya kepemimpinan serta syarat-syarat kepemimpinan.
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 7/11
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip belajar seumur
hidup, berorientasi pada pelayanan dan membawa energi positif. Tujuan manajemen dapat
tercapai bila organisasi memiliki memiliki pemimpin yang handal. Dan bagaimana kita
menggunakan Teori dan Konsep Kepemimpinan di Indonesia, sehingga pembangunan efektif
dan Good Governance terwujud.
4. Sejak lahir hingga meninggal, baik secara sadar maupun tidak, seseorang telah
menjadi anggota dari satu atau beberapa kelompok sosial. Begitu lahir, ia menjadi anggota
baru dari suatu keluarga. Memasuki sekolah, ia menjadi anggota dari kelompok kelas di
sekolah. Saat memasuki dunia kerja, ia menjadi anggota dari kelompok kerja. Disamping itu,
ia mungkin menjadi anggota dari kelomok-kelompok yang berkaitan dengan minatnya,
ataupun profesinya.
Lalu apa yang dimaksud dengan organisasi dan kelompok kerja itu sendiri?
Kata organisasi berasal dari istilah Yunani Organon dan istilah Latin Organum yang
artinya alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Mooney mengatakan, “organisasi adalah
bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedang Chester I.
Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Menurut Tossi, Rizzo, dan Carroll, organisasi ialah
“... a group of people, working toward objectives, which develops and maintains relatively
stable and predictable behavior patterns, even though the individuals in the organization may
change. Usually we describe organization in terms of how they differ on three dimensions :
complexity, formalization, and centralization.”
Organisasi terdiri dari kelompok orang-orang yang bekerja dimana untuk mencapai tujuan
organisasi dikembangkan dan dipertahankan pola-pola perilaku tertentu yang cukup stabil
dan dapat diperkirakan sebelumnya. Pengembangan pola-pola tersebut akan tetap
berlangsung meskipun orang-orang yang berada dalam organisasi itu berganti. Ada tiga
dimensi yang penting dari organisasi, yaitu: kemajemukan (complekxity), formalisasi
( formalization), dan pemusatan (centralization).
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 8/11
Kemajemukan
Diartikan sebagai beragamnya kegiatan, fungsi, dan jumlah lapis dalam organisasi.
Formalisasi
Mengacu pada adanya kebijakan, prosedur, dan aturan yang membatasi pilihan dari para
anggotanya. Para anggota/tenaga kerjanya diharapkan berperilaku sesuai dengan kebijakan,
prusedur, dan aturan yang berlaku.
Pemusatan
Mengacu pada penyebaran dari daya ( power ), dan wewenang (authority). Ada dua tipe
pemusatan, yaitu:centralized organization (daya dan wewenang ada pada kedudukan tertinggi
dalam organisasi) dan decentralized organization (hak dan tanggung jawab mengambil
keputusan didelegasikan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah dari organisasi).
Sedangkan pengertian kelompok kerja adalah kelompok yang disusun oleh organisasi
dengan tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan
organisasi. Menurut pendapat dari Likert, organisasi merupakan sistem dari kelompok yang
saling berkaitan. Kelompok yang saling berkaitan ini kemudian dihubungkan oleh tenaga
kerja yang menduduki jabatan kunci dan menjadi anggota dari dua kelompok sekaligus, yang
berfungsi sebagai pasak penghubung antara kelompok-kelompok.
Kelompok kerja direksi merupakan kelompok kerja yang tertinggi. Setiap direktur menjadi
penyelia dari dua kepala divisi. Dalam hal ini, kepala divisi merupakan pasak penghubung
dari kelompok kerjanya dan demikian seterusnya.
Sedangkan pengertian kelompok kerja menurut Robbins adalah;
“two or more individuals, interacting and interdependent, who come together to achieve
particular objectives.”
Kelompok terdiri dari dua atau lebih orang, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung,
yang datang bersama-sama untuk mencapai sasaran tertentu.
Schein mengatakan bahwa kelompok adalah:
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 9/11
“any number of people who interect with one another, are psychologically awere of one
another, and perceive themselves to be a group.”
Kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain yang secara psikologikal
sadar satu sama lain, dan mempersepsikan diri sendiri sebagai bagian dari kelompok.
Dari definisi kelompok yang dikemukakan oleh Robbins dan Schein dapat disimpulkan
bahwa kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain sekaligus
mempersepsikan diri sendiri sebagai bagian dari kelompok yang datang bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Jadi, orang-orang yang berkumpul di kamar praktek dokter, atau orang-orang yang berada
dalam kereta sebagai penumpang tidak merupakan kelompok bagi Schein, karena merekatidak berinteraksi dan tidak melihat diri mereka sebagai kelompok.
Berdasarkan strukturnya, kelompok dapat dibedakan menjadi kelompok formal dan
kelompok informal. Kelompok formal diberi batasan oleh struktur organisasi, yang berisi
rincian tugas-tugas dan tanggung jawab tertentu, yang pelaksanaannya akan menuju ke
tercapainya sasaran dan misi keseluruhan organisasinya. Sedangkan kelompok informal
adalah kelompok dimana tidak adanya batasan dari struktur organisasi. Kelompok informal
terjadi secara spontan antara sejumlah tenaga kerja sebagai jawaban terhadap kebutuhan
tertentu dari mereka.
Kelompok formal dapat dibedakan kedalam kelompok komando dan kelompok tugas.
Kelompok komando adalah kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasinya, terdiri dari
para bawahan yang melapor secara langsung kepada seorang manajer tertentu. Sedangkan
kelompok tugas adalah kelompok yang ditentukan oleh organisasi yang terdiri dari tenaga
kerja yang bekerja bersama untuk menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan batasan ini, maka
kelompok komando dapat pula disebut dengan kelompok tugas. Hanya saja kelompok tugas
dapat terdiri dari tenaga kerja yang berasal dari satuan-satuan kerja lain dalam organisasi dan
hanya bersifat sementara.
Ditinjau dari berasalnya para anggota, kelompok informal dapat dibedakan menjadi
kelompok informal mendatar, tegak, dan acak. Pada kelompok informal mendatar, para
anggotanya berasal dari pekerjaan pada satuan kerja yang sama dan/atau berbeda yang
terletak pada taraf atau tingkat organisasi yang sama. Sedangkan pada kelompok informal
yang tegak, para anggotanya berasal dari pekerjaan pada taraf atau tingkat organisasi yang
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 10/11
berbeda-beda. Untuk kelompok informal acak, para anggotanya berasal dari pekerjaan pada
satuan kerja yang sama dan/atau berbeda yang terletak pada tingkat organisasi yang sama
dan/atau berbeda.
Berdasarkan alasannya menjadi anggota, kelompok informal dapat dibedakan menjadi
kelompok minat atau kepentingan dan kelompok persahabatan. Pada kelompok informal
berdasarkan minat atau kepentingan, para anggotanya memiliki minat atau kepentingan yang
sama. Misalnya minat pada bidang olahraga yang sama, minat pada kesenian yang sama, dan
lain-lain. Dapat juga para anggotanya mempunyai kepentingan yang sama. Misalnya masing-
masing anggotanya merasa perlu mendalami atau menguasai keterampilan khusus yang sama
yang dirasakan perlu untuk masa depan mereka. Sedangkan pada kelompok informal
persahabatan para anggotanya merasa saling tertarik, merasa saling cocok dengan ciri, dan
sifat yang dimiliki masing-masing. Mereka memiliki nilai, pandangan, dan kebiasaan yang
sama. Misalnya gank-gank pada remaja-remaja dan mahasiswa.
Bagaimana terjadinya organisasi dan kelompok kerja?
Munculnya kelompok kerja tidak dapat dipisahkan dari timbulnya organisasi kerja yang dapat
timbul dan berkembang melalui dua cara. Cara yang pertama adalah organisasi timbul dan
berkembang melalui suatu perencanaan atau blue print . Dengan adanya modal yang
mencukupi, kita dapat mendirikan suatu perusahaan. Kita merencanakan visi, misi, bentuk,
serta struktur fungsi perusahaannya. Kita cari lokasi yang tepat, tetapkan peralatan, mesin-
mesin, dan bahan-bahan yang diperlukan. Lalu kita tetapkan pekerjaan serta jabatan yang ada
dalam suatu tata tingkat yang dianggap memadai untuk sebuah permulaan. Kita tetapkan
jumlah tenaga kerja yang diperlukan, dan setelah izin untuk mendirikan perusahaan
diperoleh, kita mulai mewujudkan rencana pendirian perusahaan. Gedung dibangun, mesin-
mesin dan bahan-bahan dibeli, tenaga kerja dicari, diseleksi, dan kemudian diterima. Jika
semua persiapan selesai, maka mulailah perusahaan berfungsi. Cara yang kedua adalah
organisasi yang tumbuh dan berkembang mulai dari satu orang yang berwiraswasta. Misalnya
saja seorang wanita yang memiliki hobi merancang dan membuat tas, sebut saja ia dengan
nama Lisa. Suatu hari, Lisa menawarkan diri untuk membuatkan tas temannya yang ingin
memiliki tas dengan model lain seperti yang dijual di pasar. Temannya lalu dengan senang
hati menyetujui penawaran Lisa tersebut. Ternyata, hasil kerja dari Lisa dirasakan sangat
bagus oleh temannya itu. Setelah itu, mulailah temannya itu bercerita kepada kenalan-
kenalannya yang lain tentang tas yang ia pesan. Kenalan-kenalan dari teman Lisa itu pun juga
5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 11/11
meminta kepada Lisa untuk membuatkan tas bagi mereka. Dari sinilah kegiatan Lisa yang
semula hanya ingin membantu temannya kemudian berubah menjadi sebuah usaha. Pada
mulanya memang Lisa hanya bekerja sendiri. Namun, seiring bertambahnya pesanan, Lisa
merasakan perlunya mencari tambahan tenaga. Ada tenaga yang khusus belanja bahan-bahan
untuk membuat tas, ada pula tenaga yang khusus membuat pola, dan ada pula tenaga yang
khusus menjahit. Banyaknya tenaga yang menjahit menyebabkan Lisa tidak dapat mengawasi
semua tenaga penjahitnya lagi. Oleh sebab itu, kemudian ia mengangkat beberapa tukang
jahit untuk menjadi penyelia terhadap para tukang jahit. Kita andaikan Lisa adalah seseorang
yang berjiwa wiraswasta dan berhasil dalam usahanya, maka usahanya yang semula
merupakan usaha perorangan berkembang menjadi usaha yang berstatus badan hukum, yang
kemudian terus berkembang menjadi induk perusahaan dengan beberapa anak perusahaan.
Organisasi yang semula kecil kemudian berkembang menjadi organisasi yang besar yang
terdiri dari beberapa kelompok kerja.
5.