11
 Take-Home Test Psikologi Industri Nama : Rache l Priskilla Lasmar ia N.I.M : 2009   31   063 Dosen : Dewi Barliana Ke ncana Soal: 1. PIO adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen baik perorangan maupun kelompok. Jelaskan dan uraikan pengertian tersebut menurut Saudara. 2. Bagaimana hubungan proses seleksi dan penempatan tenaga kerja dengan pelatihan dan pengembangan yang sebaiknya diperoleh di masa yang akan datang? 3. Kepemimpinan merupakan pengertian yang berisi Manajer, Bawahan dan Sasaran. Apa saja yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin, seorang manajer dan seorang atasan? 4. Jelaskan pengertian Organisasi dan Kelompok Kerja menurut Saudara? 5. Uraikan satu persatu keuntungan dan kerugiannya dari penerapan Kondisi Lama Waktu Kerja menurut Saudara. Jawaban: 1. Definisi tentang Psikologi Industri Organisasi diperlukan untuk memberikan batasan-batasan bagi suatu ilmu, sehingga kajian sebagai ilmu menjadi jelas. Sebagai suatu speciality area dalam kerangka ilmu psikologi, maka Psikologi Industri Organisasi memiliki definisi yang terbatas tentang kajian ilmunya. Salah satu definisi mengatakan, “ industrial and organization psychology is the scientific study of the relationship between man and the world at work; the study of adjustment people make to the places  they go, the people they meet and the things they do in the process of making a living ” (Guion dikutip dalam Muchinsky, 1983)  Blum dan ta ylor (1968) mendefinisikan Psikologi Industri Organisasi sebagai, “… simply the application or extension of psychological facts and principles to the problem concerning human being operating within the context of business and industry ”. Menurut Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP, APA Division 4), secara singkat mengartikan Psikologi Industri Organisasi sebagai berikut:

Psikologi Industri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 1/11

Take-Home Test Psikologi Industri

Nama : Rachel Priskilla Lasmaria

N.I.M : 2009 – 

31 – 

063Dosen : Dewi Barliana Kencana

Soal:

1.  PIO adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja

dan konsumen baik perorangan maupun kelompok. Jelaskan dan uraikan pengertian tersebut

menurut Saudara.

2.  Bagaimana hubungan proses seleksi dan penempatan tenaga kerja dengan pelatihan dan

pengembangan yang sebaiknya diperoleh di masa yang akan datang?

3.  Kepemimpinan merupakan pengertian yang berisi Manajer, Bawahan dan Sasaran. Apa saja

yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin, seorang manajer dan seorang atasan?

4.  Jelaskan pengertian Organisasi dan Kelompok Kerja menurut Saudara?

5.  Uraikan satu persatu keuntungan dan kerugiannya dari penerapan Kondisi Lama Waktu Kerja

menurut Saudara.

Jawaban:

1.  Definisi tentang Psikologi Industri

Organisasi diperlukan untuk memberikan batasan-batasan bagi suatu ilmu, sehingga

kajian sebagai ilmu menjadi jelas. Sebagai suatu speciality area dalam kerangka ilmu

psikologi, maka Psikologi Industri Organisasi memiliki definisi yang terbatas tentang kajian

ilmunya.

Salah satu definisi mengatakan, “industrial and organization psychology is the

scientific study of the relationship between man and the world at work; the study of 

adjustment people make to the places they go, the people they meet and the things they do in

the process of making a living” (Guion dikutip dalam Muchinsky, 1983) 

Blum dan taylor (1968) mendefinisikan Psikologi Industri Organisasi sebagai, “… simply the

application or extension of psychological facts and principles to the problem concerning

human being operating within the context of business and industry”. 

Menurut Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP, APA Division 4),

secara singkat mengartikan Psikologi Industri Organisasi sebagai berikut:

Page 2: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 2/11

“ Industrial/Organizational (I/O) psychology is both the study of behavior in organizational

and work setting and application of the methods, facts, and principle og psychology to

individual and groups in organizational and work settings.” 

Psikologi Industri Organisasi merupakan suatu subdisplin dari ilmu psikologi yang

mempelajari perilaku manusia dalam suatu konteks organisasi, apakah organisasi industri

ataukah organisasi nirlaba, serta pengaruh timbal balik antara individu dan organisasi

tempatnya berkarya.

Dalam kenyataan praktis, Psikologi Industri Organisasi saling tumpang tindih dengan

disiplin ilmu lain. Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP) memberikan

beberapa para meter yang membedakan Psikologi Industri Organisasi dengan specialty lain

dalam disiplin psikologi.

Populasi 

Fokus utama Psikologi Industri Organisasi adalah perilaku manusia pada work setting

(setting kerja). Karena populasi Psikologi Industri Organisasi berada pada business, industry,

labor, public (including non-profit), academic, community, and health organization.

Problem 

Psikologi Industri Organisasi memiliki problem aplikatif yang menyangkut masalah-masalah

manusia dalam pekerjaannya, yang meliputi recruitment, selection, training, development,

motivation, organization development, consumer behavior, structure of work, human factors

dan lain-lain.

Prosedur dan Teknik 

Berbagai macam prosedur, alat-alat dan teknik-teknik telah dikembangkan untuk 

membantu Psikologi Industri Organisasi dalam menangani masalah secara efektif. Terdapat

tiga buah elemen penting yang akan diukur, yaitu pekerja, pekerjaanya, dan konteks

pekerjaan.

Dalam kaitannya dengan pekerja maka dikembangkan berbagai tes untuk mengukur

perbedaan individual seperti tes intelegensi, tes kepribadian, alat ukur nilai dan berbagai alat

ukur lainnya. Jika untuk mengukur aspek pekerjaanya menggunakan prosedur analisis jabatan

(job analysis).

Untuk mengukur konteks pekerjaan telah dikembangkan berbagai prosedur dan alat tes untuk 

mengenali budaya organisasi, iklim organisasi, design organisasi, sistem imbalan dalam

organisasi dan lain-lain.

Page 3: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 3/11

Tujuan Psikologi Industri Organisasi sendiri, sama dengan yang tertera dalam

mukadimah kode etik psikologi, yaitu untuk kesejateraan umat manusia (the well being of 

human being). Jadi dalam kajian-kajian dan rekomendasinya, Psikologi Industri Organisasi

harus menempatkan harkat kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan kesejahteraaan

individu di dalam organisasi atau kemajuan oraganisasi semata-mata.

2.  Perusahaan sekarang ini membutuhkan mode manajemen karir yang align people

management with managing the business. Dengan memperhatikan karakteristiknya, model

manajemen karir tradisional tidak lagi efektif untuk dipergunakan dalam perusahaan yang

memasuki persaingan global. Oleh karena itu, model manajemen karir tradisional harus

ditinggalkan dan digantikan dengan model manajemen karir baru. Dengan memperhatikankarakteristiknya, model manajemen karir baru sesuai dan efektif bagi perusahaan yang

memasuki persaingan yang semakin ketat di pasar global. Untuk melakukan improvement

dalam berkarir, manajer dan karyawan harus disertakan dalam sistem pelatihan dan

pengembangan berkelanjutan dengan diarahkan agar mereka memiliki mindset global.

Sistem pelatihan dan pengembangan tersebut harus menggunakan pendekatan baru

(misalnya total quality management) yang mampu mengantar manajer dan karyawan sebagai

career strategist. Dalam improvement model manajemen karir, perusahaan dapat mengambil

peran melalui praktik-praktik manajemen karir organisasional yang diarahkan agar tercipta:

1) perbaikan perjanjian kerja dan

2) penumbuhan careerresilient workforce.

Masa yang akan datang persaingan antar perusahaan sangat ketat. Masa yang akan

datang berbeda dengan masa lalu dan sekarang. Oleh karena itu, manajer dan karyawan harus

professional mengantar diri mereka sendiri untuk mampu bersaing meraih masa depan. Untuk 

menopang keberhasilan manajer dan karyawan sebagai career strategist, manajer bersama

semua anggota organisasi perusahaan harus menggunakan paradigma strategi baru.

Paradigma strategi baru terdiri dari:

1) bagaimana strategi menghadapi tantangan bersaing,

2) bagaimana strategi mendapatkan masa depan,

Page 4: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 4/11

3) bagaimana strategi memobilisasi masa depan, dan

4) bagaimana strategi untuk tiba paling dulu di masa depan.

Dengan ditopang paradigma baru tersebut, model manajemen karir yang menganggap

manajer dan karyawan sebagai career strategist akan mampu mengantar mereka meraih masa

depan melebihi dari apa yang diharapkan.

3.  Kegiatan manusia secara bersama sama selalu membutuhkan “Kepemimpinan”, jadi

harus ada pemimpin demi sukses dan efisiensi kerja.Untuk bermacam macam usaha dan

kegiatan manusia yang berjuta banyaknya ini memerlukan upaya yang terencana dan

sistematis untuk melatih dan menyiapkan pemimpin baru.

Oleh karena itu banyak studi dan penelitian yang dilakukan orang mempelajari

masalah pemimpin dan kepemimpinan dan para sarjana telah memberikan berbagai definisi

mengenai peminpin dan kepemimpinan dengan menonjolkan satu atau bebarap aspek 

tertentusesuai dengan ide pencetus definisi tersebut, beserta interpretasinya.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersama-sama serta

saling berhubungan satu sama lain dengan demikian maka perlu adanya kepemimpinan.

Seperti didunia bisnis dan didunia lain pendidikan. Pemerintahan negara adalah seorang

pemimpin sangat menentukan dari tercapainya kesuksesan dan efisiensi kerja. Pemimpin

yang baik adalah pemimpin yang mampu membawa lembaga / organisasi kepada sasaran

dalam jangka waktu yang ditentukan.

Di zaman modern sekarang ini, seorang pemimpin sangat diperlukan, tetapi pemimpin

 juga lahir bukan karena keturunan dari seorang bangsawan atau bakat yang dibawanya sejak 

lahir. Tetapi perlu adanya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal. Para ahli

kepemimpinan telah memberikan berbagai defisini mengenai kepemimpinan, serta

menghasilkan berbagai konsep dan teori kepemimpinan.

Pengertian 

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin

sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian

mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun

mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual

terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu

tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-

pemimpinannya.

Page 5: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 5/11

Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin

adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan

mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-

alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,

mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan

bersama-sama. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:

Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui

proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.

Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur

untuk mencapai tujuan bersama.

Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau

orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada

kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.

Munculnya pemimpin dikemukan dalam beberapa teori, yaitu:

Teori pertama, berpendapat bahwa seseorang akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan

untuk menjadi pemimpin; dengan kata lain ia mempunyai bakat dan pembawaan untuk 

menjadi pemimpin. Menurut teori ini tidak setiap orang bisa menjadi pemimpin, hanya orang-

orang yang mempunyai bakat dan pembawaan saja yang bisa menjadi pemimpin. Maka

munculah istilah “leaders are borned not built”. Teori ini disebut teori genetis.

Teori kedua, mengatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu

atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin. Setiap orang bisa memimpi asal diberi

kesempatan dan diberi pembinaan untuk menjadi pemimpin walaupun ia tidak mempunyai

 bakat atau pembawaan. Maka munculah istilah “leaders are built not borned”. Teori ini

disebut teori social.

Teori ketiga, merupakan gabungan dari teori yang pertama dan yang kedua, ialah untuk 

menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu perlu dibina supaya berkembang.

Kemungkinan untuk mengembangkan bakat ini tergantung kepada lingkungan, waktu dan

keadaan. Teori ini disebut teori ekologis.

Page 6: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 6/11

Teori keempat, disebut teori situasi. Menurut teori ini setiap orang bisa menjadi pemimpin,

tetapi dalam situasi tertentu saja, karena ia mepunyai kelibihan-kelebihan yang diperlukan

dalam situasi itu. Dalam situasi lain dimana kelebihan-kelebiahannya itu tidak diperlukan, ia

tidak akan menjadi pemimpin, bahkan mungkin hanya menjadi pengikut saja.

Dengan demikian seorang pemimpin yang ingin meningkatkan kemampuan dan

kecakapannya dalam memimpin, perlu mengetahui ruang lingkup gaya kepemimpinan yang

efektif. Para ahli di bidang kepemimpinan telah meneliti dan mengembangkan gaya

kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan evolusi teori kepemimpinan. Untuk ruang

lingkup gaya kepemimpinan terdapat tiga pendekatan utama yaitu: pendekatan sifat

kepribadian pemimpin, pendekatan perilaku pemimpin, dan pendekatan situasional atau

kontingensi.

Tipe dan Gaya Kepemimpinan 

Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang khas.

Sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya

pasti akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Para tokoh sarjana membagi

tipe kepemimpinan menjadi 8 :

1) Tipe kharismatik 

2) Tipe paternalistic

3) Tipe militeristis

4) Tipe otokratis

5) Tipe Lousser Faire

6) Tipe Populistis

7) Tipe Administratif 

8) Tipe Demokratis

Beberapa definisi kepemimpinan menggambarkan „asumsi‟ bahwa kepemimpinan

adalah proses mempengaruhi orang, baik individu maupun kelompok. Seorang pemimpin

adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan

percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Teori kepemimpinan

adalah penggeneralisasian satu seni perilaku pemimpin di konsep kepemimpinannya dengan

menonjolkan latar belakang sejarah kepemimpinan, sebab musabab munculnya pemimpin,

tipe dan gaya kepemimpinan serta syarat-syarat kepemimpinan.

Page 7: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 7/11

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip belajar seumur

hidup, berorientasi pada pelayanan dan membawa energi positif. Tujuan manajemen dapat

tercapai bila organisasi memiliki memiliki pemimpin yang handal. Dan bagaimana kita

menggunakan Teori dan Konsep Kepemimpinan di Indonesia, sehingga pembangunan efektif 

dan Good Governance terwujud.

4.  Sejak lahir hingga meninggal, baik secara sadar maupun tidak, seseorang telah

menjadi anggota dari satu atau beberapa kelompok sosial. Begitu lahir, ia menjadi anggota

baru dari suatu keluarga. Memasuki sekolah, ia menjadi anggota dari kelompok kelas di

sekolah. Saat memasuki dunia kerja, ia menjadi anggota dari kelompok kerja. Disamping itu,

ia mungkin menjadi anggota dari kelomok-kelompok yang berkaitan dengan minatnya,

ataupun profesinya.

Lalu apa yang dimaksud dengan organisasi dan kelompok kerja itu sendiri?

Kata organisasi berasal dari istilah Yunani Organon dan istilah Latin Organum yang

artinya alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Mooney mengatakan, “organisasi adalah

 bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedang Chester I.

Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Menurut Tossi, Rizzo, dan Carroll, organisasi ialah

“... a group of people, working toward objectives, which develops and maintains relatively

stable and predictable behavior patterns, even though the individuals in the organization may

change. Usually we describe organization in terms of how they differ on three dimensions :

complexity, formalization, and centralization.” 

Organisasi terdiri dari kelompok orang-orang yang bekerja dimana untuk mencapai tujuan

organisasi dikembangkan dan dipertahankan pola-pola perilaku tertentu yang cukup stabil

dan dapat diperkirakan sebelumnya. Pengembangan pola-pola tersebut akan tetap

berlangsung meskipun orang-orang yang berada dalam organisasi itu berganti. Ada tiga

dimensi yang penting dari organisasi, yaitu: kemajemukan (complekxity), formalisasi

( formalization), dan pemusatan (centralization).

Page 8: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 8/11

Kemajemukan

Diartikan sebagai beragamnya kegiatan, fungsi, dan jumlah lapis dalam organisasi.

Formalisasi

Mengacu pada adanya kebijakan, prosedur, dan aturan yang membatasi pilihan dari para

anggotanya. Para anggota/tenaga kerjanya diharapkan berperilaku sesuai dengan kebijakan,

prusedur, dan aturan yang berlaku.

Pemusatan

Mengacu pada penyebaran dari daya ( power ), dan wewenang (authority). Ada dua tipe

pemusatan, yaitu:centralized organization (daya dan wewenang ada pada kedudukan tertinggi

dalam organisasi) dan decentralized organization (hak dan tanggung jawab mengambil

keputusan didelegasikan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah dari organisasi).

Sedangkan pengertian kelompok kerja adalah kelompok yang disusun oleh organisasi

dengan tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan

organisasi. Menurut pendapat dari Likert, organisasi merupakan sistem dari kelompok yang

saling berkaitan. Kelompok yang saling berkaitan ini kemudian dihubungkan oleh tenaga

kerja yang menduduki jabatan kunci dan menjadi anggota dari dua kelompok sekaligus, yang

berfungsi sebagai pasak penghubung antara kelompok-kelompok.

Kelompok kerja direksi merupakan kelompok kerja yang tertinggi. Setiap direktur menjadi

penyelia dari dua kepala divisi. Dalam hal ini, kepala divisi merupakan pasak penghubung

dari kelompok kerjanya dan demikian seterusnya.

Sedangkan pengertian kelompok kerja menurut Robbins adalah;

“two or more individuals, interacting and interdependent, who come together to achieve

 particular objectives.” 

Kelompok terdiri dari dua atau lebih orang, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung,

yang datang bersama-sama untuk mencapai sasaran tertentu.

Schein mengatakan bahwa kelompok adalah:

Page 9: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 9/11

“any number of people who interect with one another, are psychologically awere of one

another, and perceive themselves to be a group.” 

Kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain yang secara psikologikal

sadar satu sama lain, dan mempersepsikan diri sendiri sebagai bagian dari kelompok.

Dari definisi kelompok yang dikemukakan oleh Robbins dan Schein dapat disimpulkan

bahwa kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain sekaligus

mempersepsikan diri sendiri sebagai bagian dari kelompok yang datang bersama-sama untuk 

mencapai suatu tujuan tertentu.

Jadi, orang-orang yang berkumpul di kamar praktek dokter, atau orang-orang yang berada

dalam kereta sebagai penumpang tidak merupakan kelompok bagi Schein, karena merekatidak berinteraksi dan tidak melihat diri mereka sebagai kelompok.

Berdasarkan strukturnya, kelompok dapat dibedakan menjadi kelompok formal dan

kelompok informal. Kelompok formal diberi batasan oleh struktur organisasi, yang berisi

rincian tugas-tugas dan tanggung jawab tertentu, yang pelaksanaannya akan menuju ke

tercapainya sasaran dan misi keseluruhan organisasinya. Sedangkan kelompok informal

adalah kelompok dimana tidak adanya batasan dari struktur organisasi. Kelompok informal

terjadi secara spontan antara sejumlah tenaga kerja sebagai jawaban terhadap kebutuhan

tertentu dari mereka.

Kelompok formal dapat dibedakan kedalam kelompok komando dan kelompok tugas.

Kelompok komando adalah kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasinya, terdiri dari

para bawahan yang melapor secara langsung kepada seorang manajer tertentu. Sedangkan

kelompok tugas adalah kelompok yang ditentukan oleh organisasi yang terdiri dari tenaga

kerja yang bekerja bersama untuk menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan batasan ini, maka

kelompok komando dapat pula disebut dengan kelompok tugas. Hanya saja kelompok tugas

dapat terdiri dari tenaga kerja yang berasal dari satuan-satuan kerja lain dalam organisasi dan

hanya bersifat sementara.

Ditinjau dari berasalnya para anggota, kelompok informal dapat dibedakan menjadi

kelompok informal mendatar, tegak, dan acak. Pada kelompok informal mendatar, para

anggotanya berasal dari pekerjaan pada satuan kerja yang sama dan/atau berbeda yang

terletak pada taraf atau tingkat organisasi yang sama. Sedangkan pada kelompok informal

yang tegak, para anggotanya berasal dari pekerjaan pada taraf atau tingkat organisasi yang

Page 10: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 10/11

berbeda-beda. Untuk kelompok informal acak, para anggotanya berasal dari pekerjaan pada

satuan kerja yang sama dan/atau berbeda yang terletak pada tingkat organisasi yang sama

dan/atau berbeda.

Berdasarkan alasannya menjadi anggota, kelompok informal dapat dibedakan menjadi

kelompok minat atau kepentingan dan kelompok persahabatan. Pada kelompok informal

berdasarkan minat atau kepentingan, para anggotanya memiliki minat atau kepentingan yang

sama. Misalnya minat pada bidang olahraga yang sama, minat pada kesenian yang sama, dan

lain-lain. Dapat juga para anggotanya mempunyai kepentingan yang sama. Misalnya masing-

masing anggotanya merasa perlu mendalami atau menguasai keterampilan khusus yang sama

yang dirasakan perlu untuk masa depan mereka. Sedangkan pada kelompok informal

persahabatan para anggotanya merasa saling tertarik, merasa saling cocok dengan ciri, dan

sifat yang dimiliki masing-masing. Mereka memiliki nilai, pandangan, dan kebiasaan yang

sama. Misalnya gank-gank pada remaja-remaja dan mahasiswa.

Bagaimana terjadinya organisasi dan kelompok kerja?

Munculnya kelompok kerja tidak dapat dipisahkan dari timbulnya organisasi kerja yang dapat

timbul dan berkembang melalui dua cara. Cara yang pertama adalah organisasi timbul dan

berkembang melalui suatu perencanaan atau blue print . Dengan adanya modal yang

mencukupi, kita dapat mendirikan suatu perusahaan. Kita merencanakan visi, misi, bentuk,

serta struktur fungsi perusahaannya. Kita cari lokasi yang tepat, tetapkan peralatan, mesin-

mesin, dan bahan-bahan yang diperlukan. Lalu kita tetapkan pekerjaan serta jabatan yang ada

dalam suatu tata tingkat yang dianggap memadai untuk sebuah permulaan. Kita tetapkan

 jumlah tenaga kerja yang diperlukan, dan setelah izin untuk mendirikan perusahaan

diperoleh, kita mulai mewujudkan rencana pendirian perusahaan. Gedung dibangun, mesin-

mesin dan bahan-bahan dibeli, tenaga kerja dicari, diseleksi, dan kemudian diterima. Jika

semua persiapan selesai, maka mulailah perusahaan berfungsi. Cara yang kedua adalah

organisasi yang tumbuh dan berkembang mulai dari satu orang yang berwiraswasta. Misalnya

saja seorang wanita yang memiliki hobi merancang dan membuat tas, sebut saja ia dengan

nama Lisa. Suatu hari, Lisa menawarkan diri untuk membuatkan tas temannya yang ingin

memiliki tas dengan model lain seperti yang dijual di pasar. Temannya lalu dengan senang

hati menyetujui penawaran Lisa tersebut. Ternyata, hasil kerja dari Lisa dirasakan sangat

bagus oleh temannya itu. Setelah itu, mulailah temannya itu bercerita kepada kenalan-

kenalannya yang lain tentang tas yang ia pesan. Kenalan-kenalan dari teman Lisa itu pun juga

Page 11: Psikologi Industri

5/17/2018 Psikologi Industri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-industri-55b07d64815d9 11/11

meminta kepada Lisa untuk membuatkan tas bagi mereka. Dari sinilah kegiatan Lisa yang

semula hanya ingin membantu temannya kemudian berubah menjadi sebuah usaha. Pada

mulanya memang Lisa hanya bekerja sendiri. Namun, seiring bertambahnya pesanan, Lisa

merasakan perlunya mencari tambahan tenaga. Ada tenaga yang khusus belanja bahan-bahan

untuk membuat tas, ada pula tenaga yang khusus membuat pola, dan ada pula tenaga yang

khusus menjahit. Banyaknya tenaga yang menjahit menyebabkan Lisa tidak dapat mengawasi

semua tenaga penjahitnya lagi. Oleh sebab itu, kemudian ia mengangkat beberapa tukang

 jahit untuk menjadi penyelia terhadap para tukang jahit. Kita andaikan Lisa adalah seseorang

yang berjiwa wiraswasta dan berhasil dalam usahanya, maka usahanya yang semula

merupakan usaha perorangan berkembang menjadi usaha yang berstatus badan hukum, yang

kemudian terus berkembang menjadi induk perusahaan dengan beberapa anak perusahaan.

Organisasi yang semula kecil kemudian berkembang menjadi organisasi yang besar yang

terdiri dari beberapa kelompok kerja. 

5.