33
Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi RABU, NOVEMBER 25, 2009 Dalam perjalanannya sebagai sebuah ilmu, Psikologi telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan organisasi atau perusahaan. Teori, hasil penelitian dan teknik-teknik atau metode tentang perilaku organisasi telah banyak diaplikasikan oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas. Para lulusan Psikologi yang berkarir dalam dunia bisnis juga telah banyak menunjukkan peranan penting mereka dalam pengembangan sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja.Psikologi dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah-laku manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi disebut dengan ilmu jiwa karena berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Sama seperti ilmu-ilmu yang lain, maka Psikologi memiliki beberapa sub bidang seperti Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Lintas Budaya, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja. Dari beberapa sub bidang tersebut Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan bidang khusus yang memfokuskan perhatian pada

Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

psikologi industri

Citation preview

Page 1: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

RABU, NOVEMBER 25, 2009

Dalam perjalanannya sebagai sebuah ilmu, Psikologi telah banyak

memberikan kontribusi bagi perkembangan organisasi atau perusahaan.

Teori, hasil penelitian dan teknik-teknik atau metode tentang perilaku

organisasi telah banyak diaplikasikan oleh perusahaan dalam

meningkatkan kinerja dan produktivitas. Para lulusan Psikologi yang

berkarir dalam dunia bisnis juga telah banyak menunjukkan peranan

penting mereka dalam pengembangan sumber daya manusia di

perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja.Psikologi dalam

pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah-

laku manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi disebut

dengan ilmu jiwa karena berhubungan dengan hal-hal

psikologis/kejiwaan. Sama seperti ilmu-ilmu yang lain, maka Psikologi

memiliki beberapa sub bidang seperti Psikologi Pendidikan, Psikologi

Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Lintas

Budaya, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi

Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja. Dari beberapa sub bidang

tersebut Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan bidang

khusus yang memfokuskan perhatian pada penerapan-penerapan ilmu

Psikologi bagi masalah-masalah individu dalam perusahaan yang secara

khusus menyangkut penggunaan sumber daya manusia dan perilaku

organisasi. 

Dari tulisan yang dipaparkan ini nanti akan kita bahas lebih lanjut

tentang perkembangan dari pada Psikologi Industri dan Organisasi itu

Page 2: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

sendiri berdasarkan awal perkembangan hingga sekarang menjadi

sebuah disiplin ilmu baru bagian dari ilmu psikologi beserta sosok dibalik

berlangsungnya perkembangan ilmu itu.

Tahun-tahun dini Psikologi industri

Relative ke sains-sains yang lain dan di bidang-bidang lain dalam

lapangan psikologi, psilologi I/O mempunyai sejarah pendik. Seperti studi

formal organisasi, ilmu ini baru smulai pada pergantian abad yang lalu

(Wren,1987). Dalam hari-hari awal itu, cabang ilmu ini disebut semata-

mata psikologi industri dan lingkupnya cukup jauh lebih sempit dari pada

definisi dalam Specialty Guidelines (APA,1981).

Induk psikologi industri dalam seprtiga pertama abad 20 mungkin

disimpulkan oleh judul dari satu buku ajar terdini dalam bidang itu :

Psychology of Industrial Efficiency (Psikologi Efisiensi Industri,

Munsterberg.1931). seperti dusarankan oleh judul ini, psikolog jaman

dulu sangat memprihatinkan efisiensi dalam tempat kerja. Mereka yakin

bahwa merode seleksi karyawan, metode pelatihan, serta strategi desain

pekerjaan dan tata letak kerja yang lebih baik merupakan kunci untuk

mencapai efisiensi ini. Walter Dill Scott, seorang psikolog yang dilatih di

Jerman dalam tradisi klasik, merupakan perintis dalam upaya-upaya ini

(Lynch,1968). Scott melakukan riset psikologi dalam bidang perikalanan,

dalam seleksi dan penempatan para juru jual, dan dalam menguji serta

mengelompokkan calon-calon perwira Angkatan Darat (Scott,1911a,b)

Penekanan mereka pada efisiensi berarti bahwa kerja dari psikolog

industri dini cenderung bersilang dan dipengaruhi oleh kerja insinyur

industri. Terutama relevan adalah asas-asas analisis waktu dan studi

gerakan, yang dikembangkan dan dipercanggih oleh Frederick Taylor,

Frank dan Lilian Gilbreth, dan yang lain-lain. 

Pamrih praktis dari psikolog industri dulu dipercepat oleh masuknya

Amerika dalam Perang Dunia I pada tahun 1918. kebutuhan militer yang

mendesak untuk mengelompokkan dan menugasi sejumlah besar personil

baru ke kerja perang yang sesuai menuntut pengujian individu pada

Page 3: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

suatu skala baru. Data uji kecerdasan, psikomotor, dan kepribadian yang

dikumpulkan selama waktu ini memberikan bahan untuk pengembangan

uji coba untuk tahun-tahun berikutnya bagi mereka yang berminat dalam

pengukuran karakteristik manusia.

Tahap-tahap Antara Perang Dunia : 1920-1940. Beberapa hal terjadi

dalam dasawarsa 1920-an dan 1930-an yang mengubah dunia kerja dan

akhirnya memperluas lingkup psikologi I/O. kurun waktu ini menyaksikan

perkembangan yang cepat dari unionisme Amerika Serikat. Dalam kurun

waktu itu juga terjadi Depresi Besar dan penerbitan studi-studi

Hawthorne, meskipun dampak dari peristiwa ini pada Psikologi I/O tidak

segera dirasakan.

Tahun 1924 dimulai suatu seri penelitian di Hawthirne, Illinois, di pabrik

Western Elektric Company. Penelitian ini mulai dengan mempelajari

akibat dari aspek-aspek fisik dari lingkungan kerja terhadap efisiensi

pekerja. Para peneliti mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan

seperti : “Apakah akibat terhadap produksi jika intensitas lampu

penerangan ditingkatkan?”, “Apakah suhu panas udara dan kelembapan

mempengaruhi produksi?”, “Apa yang terjadi jika diadakan jam-jam

istirahat?”

Hasil dari kajian Hawthirne sangat menakjubkan para peneliti dan para

manajer pabrik Hawthorne. Ditemukan bahwa kondisi social dan

psikologik dari lingkungan kerja secara potensial mempunyai arti yang

lebih penting daripada kondisi-kondisi kerja fisik. Misalnya : mengubah

intensitas lampu penerangan dari sangat terang sampai hamper gelap

tidak mengurangi taraf efisiensi dari kelompok pekerjanya. Ada factor-

faktor subtil yang bekerja sehingga menyebabkan para pekerja dapat

mempertahankan taraf produksinya yang asli dalam kondisi kerja yang

hamper gelap.

Hasil kajian tersebut membuka lapangan baru untuk dieksplorasi. Hal-hal

yang diteliti, yang berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun,

mencakup mutu dan corak penyeliaan (supervision), kelompok-kelompok

Page 4: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

informal antara pekerja, sikap para tenaga kerja terhadap pekerjaannya,

komunikasi dan hal-hal lainnya yang sekarang diakui sebagai hal-hal

yang mampu mempengaruhi, bahkan mampu menentukan, efisiensi,

motifasi dan kepuasan kerja para pekrja. Sejak itu psikologi eksperimen

mempelajari masalah-masalah hubungan antar manusia, semangat kerja

dan motivasi secara lebih mendalam dan luas. Bahkan eksperimen-

eksperimen Hawthorne, sejauh hasil-hasilnya ternyata menjangkau,tidak

memperoleh perhatian yang meluas dari para psikolog kerika laporan

pertamanya muncul dalam tahun 1939. Amerika serikat memasuki

Perang Dunia II dalam tahun 1941 dan keprihatinan-keprihatinan yang

sangat preaktis mendapatkan prioritas puncak.

Psikologi Industri dan Perang Dunia II

Seperti Perang Dunia I, Perang Dunia II memberikan suatu ketegangan

yang sangat besar pada fungsi-fungsi personal militer. Orang-orang baru

yang direkut dalam jumlah besar harus diberi tugas sedemikian sehingga

mereka akan mampu menunjukkan kinerja kerja yang memuaskan.

Banyak yang harus dilatih dalam waktu yang sangat pendek untuk bisa

menggunakan peralatan yang sangat canggih. Di dalam negeri wanita

pergi bekerja untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh para

suami, ayah, saudara laki-laki dan teman mereka, organisasi sipil

berteriak minta tolong dalam pelatihan anggota angkatan kerja yang

tidak berpengalaman ini.

Perang dunia II menantang sumberdaya Psikologi industri, tantangan

yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah seleksi, penempatan dan

pelatihan, baik sipil maupun militer, lebih besar, lebih rumit, dan lebih

mendesak. Pada waktu yang sama, kemajuan teknologi menciptakan

suatu tuntutan kritisbagi psikolog untuk mampu mengkoordinasikan

kemampuan manusia dan kemampuan mesin.

Tidak semua psikolog industri dalam paruh pertama abad 20 dilibatkan

dengan masalah-masalah yang tercipta oleh terlibatnya personil militer

Amerika Serikat dalam konflik dunia, namun tidaklah dapat disangkal

bahwa masalah-masalah ini merupakan suatu rangsangan yang

Page 5: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

bermakna bagi pertumbuhan bidang itu dan bagi kemajuan pengetahuan.

Dalam wawancara-wawancaranya dengan 13 psikolog I/O yang terkenal,

Stagner (1981) mendapatkanbahwa perang merupakan pengaruh yang

paling banyak disebut dalam pemilihan karir.

Bidang kegiatan lain di industri dimana teori, aturan dan prinsip

psikologi umum diterapkan adalah bidang pelatihan dan pengembangan.

Bidang pelatihan dan pengembangan menjadi penting artinya sewaktu

Perang Dunia II berlangsung. Kekurangan akan tenaga terampil

menyebabkan perusahaan menggalakkan pelatihan dalam industri.

Penerapan dari prinsip-prinsip belajar sangat mempengaruhi efektivitas

program-program pelatihan.

Pada tahun 1960-an mulai penerapan psikologi di bidang penjualan

berkembang dengan pesat. Perilaku manusia sebagai konsumen diteliti.

Kebiasaan membeli dan proses pengambilan keputusan untuk membeli

dikaji dan dicarikan aturan-aturan umum. Industri melalui kegiatan

promosinya dengan menggunakan berbagai ragam media kegiatan

promosinya dengan menggunakan berbagai ragam media massa seperti

media cetak (harian, majalah), media pendengaran (radio), media

penglihatan dan pendengaran (TV,film), berusaha untuk mengambil hati

konsumen. Penerapan teori, aturan dan prinsip-prinsip psikologi besar

pengaruhnya dalam perencanaan kegiatan promosi tersebut.

Akhirnya pada waktu bersamaan para sarjana psikologi sebagai

kelanjutan mendalami hubungan antamanusia dalam industri mulai

mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan. Mereka mempelajari

struktur, iklim dan budaya dari berbagai macam organisasi., pola dan

gaya dari komunikasinya, struktur social formal dan informal yang

ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap

perilaku tenaga kerja.

Psikologi I/O Dewasa Ini

Ketiga akar psikologi I/O telah berkembang dengan agak terpisah

menjelang Perang Dunia II, namun sejak waktu itu ketiganya menjadi

Page 6: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

bersatu untuk menciptakan suatu disiplin dengan suatu pangkalan luas.

Kepada efisiensi industri dan masalah-masalah seleksi/penempatan yang

terkait telah ditambahkan rekayasa factor-faktor manusia dan kepedulian

psikologis yang dijadikan menonjol oleh eksperimen Hawthorne.

Kepedulian ini mencakup motivasi pekerja, kepuasan kerja,

kepemimpinan dan pengaruh kelompok pada perilaku pekerja secara

individu.

Dewasa ini hanya terdapat sedikit bidang yang menyentuh perilaku

manusai atau memprihatinkan organisasi-organisasi yang tidak diminati

oleh psikolog I/O. di samping masalah-masalah tradisional, mereka

mempelajari penyalah gunaan obat oleh pekerja, perilaku konsumen,

jalan setapak karir masalah-masalah khusus dari pekerjaan meinoritas

dan organisasi yang dimiliki minoritas, dan sejumlah besar pertanyaan

dan masalah lain.

Banyak psikolog I/O dewasa ini melakukan riset mereka yang berkaitan

dengan suatu lembaga akademis, suatu pilihan yang telah menjadi makin

lazim sejak akhir Perang Dunia II. Bekerja dalam suatu lingkungan

akademis memberikan rangsangan dari minat teoritis dari rekan-rekan

yang memburu jalur-jalur riset lain maupun dari masalah-masalah praktis

organisasi. Rangsangan ini telah membantu maupun memperkuat sifat

dasar mendua teoritis terapan dari psikologi I/O.

Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia

Psikologi sebagai ilmu baru dikenal dan dikembangkan di Indonesia

sekitar tahun 1950-an. Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara

resmi oleh belanda akhir tahun 1949, terdapat kegiatan-kegiatan

psikologis dengan menggunakan ts-tes psikologik yang dilakukan oleh :

a. Balai Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran &

Kebudayaan RI yang emngadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah

menengah kejuruan teknik serta pengukuran psikometris untuk

keperluan penjurusan sekolah.

b. Pusat Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan

seleksi dan penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran

Page 7: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

psikomertis

Pada tanggal 3 Maret 1953, dibawah pimpinan Prof.Dr.Slamet Imam

Santosso, didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, dan Balai

Psychotechniek dari Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan

RI dilebur ke dalamnya manjadi bagian Psikologi Kejuruan dan

Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psikologi Berkembang menjadi Jurusan

Psychologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tahun 1960

menjadi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bagian Psikologi

Kejuruan dan Perusahaan sekarang menjadi Bagian Psikologi Industri

dan Organisasi. Psikologi Industri yang merupakan cabang dari psikologi

yang ketika itu hanya menerapkan penggunaan tes dalam rangka seleksi

dan penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu yang dapat

dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk

mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah

dikenal dan dipahami, tetapi pelaksanaanya belum dapat dilakukan

sepenuhnya.

Psikologi dan Industri di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu

terapan dengan kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan

psikologis (yang secara popular dikenal dengan “psikotes”) dengan

tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan dan bimbingan kejuruan dan

pengembangan karir.

http://www.masbow.com/2009/11/perkembangan-psikologi-industri-dan.html

MINGGU, 26 SEPTEMBER 2010

KECELAKAAN AKIBAT KERJA

PENDAHULUAN

Pada kesempatan safety talk kali ini, kami akan membahas tentang kecelakaan

akibat kerja. Kecelakaan–kecelakaan akibat kerja yang sering terjadi banyak

disebabkan oleh faktor manusia dan sedikit yang dipengaruhi oleh faktor alat.

Adapun faktor manusia banyak dipengaruhi oleh :

a) Latar belakang pendidikan

Page 8: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

b) Psikologis.

c) Ketrampilan

d) Fisik

Sedangkan faktor alat sendiri banyak dipengaruhi oleh : Kondisi alat.

Selanjutnya mari kita coba membahas faktor-faktor tersebut satu persatu :

1. FAKTOR MANUSIA

a)Latar belakang pendidikan.

Latar belakang pendidikan banyak mempengaruhi tindakan seseorang dalam

bekerja. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung berpikir lebih

panjang atau dalam memandang sesuatu pekerjaan akan melihat dari berbagai segi.

Misalnya dari segi keamanan alat atau dari segi keamanan diri. Lain halnya dengan

orang yang berpendidikan lebih rendah, cenderung akan berpikir lebih pendek atau

bisa dikatakan ceroboh dalam bertindak. Misalnya Ketika kita melakukan pekerjaan

yang sangat beresiko terhadap kecelakaan kerja tetapi kita tidak memakai peralatan

safety dengan benar. Hal ini yang tentunya dapat menimbulkan kecelakaan.

b.Psikologis

Faktor Psikologis juga sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis

seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan.

Bila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang

akan dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi.

Contoh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi konsentrasi adalah :

- Masalah-masalah di rumah yang terbawa ke tempat kerja.

- Suasana kerja yang tidak kondusif.

- Adanya pertengkaran dengan teman sekerja.

- Dan lain – lain

c.Faktor Keterampilan

Keterampilan disini bisa diartikan pengalaman seseorang dalam melakukan suatu

pekerjaan. Misalnya melakukan start / stop pada sebuah peralatan, memakai alat-

alat keselamatan, dan ain-lain. Pengalaman sangat dibutuhkan ketika melakukan

Page 9: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

pekerjaan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang berakibat timbulnya

kecelakaan kerja.

d. Faktor Fisik

Lemahnya kondisi fisik seseorang berpengaruh pada menurunnya tingkat

konsentrasi dan motivasi dalam bekerja. Sedangkan kita tahu bahwa konsentrasi

dan motivasi sangat dibutuhkan ketika bekerja. Bila sudah terganggu, kecelakaan

sangat mungkin terjadi. Contoh faktor fisik ini adalah : - Kelelahan dan Menderita

Suatu Penyakit.

2. FAKTOR ALAT

Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat mempengaruhi

terjadinya kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu ada.

Apabila alat itu sudah rusak, tentu saja dapat mengakibatkan kecelakaan.

Contohnya adalah :

- Unit alat berat yang sudah tua.

- Alat-alat safety yang sudah rusak.

Setelah kita mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan suatu kecelakaan kerja,

kita dapat mencegahnya yaitu dengan cara :

A. FAKTOR MANUSIA

- Menyelesaikan masalah-masalah yang ada tanpa harus menundanya.

- Jangan mencampur adukkan masalah di rumah dan di tempat kerja.

- Sering membaca buku-buku pengetahuan agar wawasan kita bertambah.

- Selalu menjaga kebugaran dan kesehatan dengan teratur berolahraga.

- Menambah pengalaman dalam suatu pekerjaan.

B. FAKTOR ALAT

- Melakukan peremajaan pada alat-alat berat yang sudah tua.

- Melakukan kualitas kontrol pada alat-alat yang ada di tempat kerja.

PENUTUP

Demikianlah Safety Talk kali ini kami buat, semoga dapat menambah wawasan dan

bermanfaat bagi kita semua.

http://k3pelakan.blogspot.com/2010/09/kecelakaan-akibat-kerja.html

Page 10: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Pengenalan Bahaya Di Lingkungan Kerja

Posted: Mei 23, 2008 by Bung okleqs in IDENTIFIKASI BAHAYA

18

Klasifikasi Bahaya

Bahaya di lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai segala kondisi

yang dapat memberi pengaruh yang merugikan terhadap kesehatan

atau kesejahteraan orang yang terpajan.

Faktor bahaya di lingkungan kerja meliputi faktor Kimia, Biologi, Fisika,

Fisiologi dan Psikologi

BAHAYA KIMIA

Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:

Page 11: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

o Pernapasan ( inhalation ),

o Kulit (skin absorption )

o Tertelan ( ingestion )

Racun dapat menyebabkan efek yang bersifat akut,kronis atau kedua-

duanya.

Korosi

Bahan kimia yang bersifat korosif menyebabkan kerusakan pada

permukaan tempat dimana terjadi kontak. Kulit, mata dan sistem

pencernaan adalah bagain tubuh yang paling umum terkena.

Contoh : konsentrat asam dan basa , fosfor.

Iritasi

Iritasi menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak.

Iritasi kulit bisa menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis. Iritasi

pada alat-alat pernapasan yang hebat dapat menyebabkan sesak napas,

peradangan dan oedema ( bengkak )

Contoh :

o Kulit : asam, basa,pelarut, minyak .

o Pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioxide,

phosgene, chlorine ,bromine, ozone.

Reaksi Alergi

Page 12: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi

pada kulit atau organ pernapasan

Contoh :

o Kulit : colophony ( rosin), formaldehyde, logam seperti chromium atau

nickel, epoxy hardeners, turpentine.

o Pernapasan : isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde, nickel.

Asfiksiasi

Asfiksian yang sederhana adalah inert gas yang mengencerkan atmosfer

yang ada, misalnya pada kapal, silo, atau tambang bawah tanah.

Konsentrasi oksigen pada udara normal tidak boleh kurang dari 19,5%

volume udara.

Asfiksian kimia mencegah transport oksigen dan oksigenasi normal pada

darah atau mencegah oksigenasi normal pada kulit.

Contoh :

o Asfiksian sederhana : methane, ethane, hydrogen, helium

o Asfiksian kimia : carbon monoxide, nitrobenzene, hydrogen cyanide,

hidrogen sulphide

Kanker

Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas telah

terbukti pada manusia.

Page 13: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Kemungkinan karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara

jelas sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan .

Contoh :

o Terbukti karsinogen pada manusia : benzene ( leukaemia); vinylchloride

( liver angiosarcoma); 2-naphthylamine, benzidine (kanker kandung

kemih ); asbestos (kanker paru-paru , mesothelioma);

o Kemungkinan karsinogen pada manusia : formaldehyde, carbon

tetrachloride, dichromates, beryllium

Efek Reproduksi

Bahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan seksual dari

seorang manusia.

Perkembangan bahan-bahan racun adalah faktor yang dapat

memberikan pengaruh negatif pada keturunan orang yang terpapar,

sebagai contoh :aborsi spontan.

Contoh :

o Manganese, carbondisulphide, monomethyl dan ethyl ethers dari

ethylene glycol, mercury. Organic mercury compounds,

carbonmonoxide, lead, thalidomide, pelarut.

Racun Sistemik

Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada organ

atau sistem tubuh.

Contoh :

Page 14: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

o Otak : pelarut, lead,mercury, manganese

o Sistem syaraf peripheral : n-hexane,lead,arsenic,carbon disulphide

o Sistem pembentukan darah : benzene,ethylene glycol ethers

o Ginjal : cadmium,lead,mercury,chlorinated hydrocarbons

o Paru-paru : silica,asbestos, debu batubara ( pneumoconiosis )

BAHAYA BIOLOGI

Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal

dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur,

protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk

serat alam yang terdegradasi.

Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan

infeksi dan non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat

dibagi lagi menjadi organisme viable, racun biogenik dan alergi biogenik.

Bahaya infeksi

Penyakit akibat kerja karena infeksi relatif tidak umum dijumpai. Pekerja

yang potensial mengalaminya a.l.: pekerja di rumah sakit, laboratorium,

jurumasak, penjaga binatang, dokter hewan dll.

Page 15: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Contoh : Hepatitis B, tuberculosis, anthrax, brucella, tetanus, salmonella,

chlamydia, psittaci

Organisme viable dan racun biogenic.

Organisme viable termasukdi dalamnya jamur, spora dan mycotoxins;

Racun biogenik termasuk endotoxins, aflatoxin dan bakteri.

Perkembangan produk bakterial dan jamur dipengaruhi oleh suhu,

kelembapan dan media dimana mereka tumbuh. Pekerja yang beresiko:

pekerja pada silo bahan pangan, pekerja pada sewage & sludge

treatment, dll.

Contoh : Byssinosis, “grain fever”,Legionnaire’s disease

Alergi Biogenik

Termasuk didalamnya adalah: jamur, animal-derived protein, enzim.

Bahan alergen dari pertanian berasal dari protein pada kulit binatang,

rambut dari bulu dan protein dari urine dan feaces binatang.

Bahan-bahan alergen pada industri berasal dari proses fermentasi,

pembuatan obat, bakery, kertas, proses pengolahan kayu , juga dijumpai

di bioteknologi ( enzim, vaksin dan kultur jaringan).

Pada orang yang sensitif, pemajanan alergen dapat menimbulkan gejala

alergi seperti rinitis, conjunctivitis atau asma.

Contoh :

o Occupational asthma : wool, bulu, butir gandum, tepung bawang dsb.

BAHAYA FISIKA

Page 16: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Kebisingan

Kebisingan dapat diartikan sebagai segala bunyi yang tidak dikehendaki

yang dapat memberi pengaruh negatif terhadap kesehatan dan

kesejahteraan seseorang maupun suatu populasi.

Aspek yang berkaitan dengan kebisingan antara lain : jumlah energi

bunyi, distribusi frekuensi, dan lama pajanan.

Kebisingan dapat menghasilkan efek akut seperti masalah komunikasi,

turunnya konsentrasi, yang pada akhirnya mengganggu job performance

tenaga kerja.

Pajanan kebisingan yang tinggi (biasanya >85 dBA) pada jangka waktu

tertentu dapat menyebabkan tuli yang bersifat sementara maupun

kronis.

Tuli permanen adalah penyakit akibat kerja yang paling banyak di klaim .

Contoh : Pengolahan kayu, tekstil, metal, dll.

Getaran

Getaran mempunyai parameter yang hampir sama dengan bising

seperti: frekuensi, amplitudo, lama pajanan dan apakah sifat getaran

terus menerus atau intermitten.

Page 17: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Metode kerja dan ketrampilan memegang peranan penting dalam

memberikan efek yang berbahaya. Pekerjaan manual menggunakan

“powered tool” berasosiasi dengan gejala gangguan peredaran darah

yang dikenal sebagai ” Raynaud’s phenomenon ” atau ” vibration-

induced white fingers”(VWF).

Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat memberi efek negatif

pada sistem saraf dan sistem musculo-skeletal dengan mengurangi

kekuatan cengkram dan sakit tulang belakang.

Contoh : Loaders, forklift truck, pneumatic tools, chain saws.

Radiasi Non Mengion

Radiasi non mengion antara lain : radiasi ultraviolet, visible radiation,

inframerah, laser, medan elektromagnetik (microwave dan frekuensi

radio) .

Radiasi infra merah dapat menyebabkan katarak.

Laser berkekuatan besar dapat merusak mata dan kulit.

Medan elektromagnetik tingkat rendah dapat menyebabkan kanker.

Contoh :

o Radiasi ultraviolet : pengelasan.

o Radiasi Inframerah : furnacesn/ tungku pembakaran

o Laser : komunikasi, pembedahan .

Pencahayaan ( Illuminasi )

Page 18: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Tujuan pencahayaan :

o Memberi kenyamanan dan efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan

o Memberi lingkungan kerja yang aman

Efek pencahayaan yang buruk: mata tidak nyaman, mata lelah, sakit

kepala, berkurangnya kemampuan melihat, dan menyebabkan

kecelakaan.

Keuntungan pencahayaan yang baik : meningkatkan semangat kerja,

produktivitas, mengurangi kesalahan, meningkatkan housekeeping,

kenyamanan lingkungan kerja, mengurangi kecelakaan kerja.

BAHAYA PSIKOLOGI

Stress

Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik

terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu

berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.

Gangguan emosional yang di timbulkan : cemas, gelisah, gangguan

kepribadian, penyimpangan seksual, ketagihan alkohol dan psikotropika.

Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan

darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan

Page 19: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.

BAHAYA FISIOLOGI

Pembebanan Kerja Fisik

Beban kerja fisik bagi pekerja kasar perlu memperhatikan kondisi iklim,

sosial ekonomi dan derajat kesehatan.

Pembebanan tidak melebihi 30 – 40% dari kemampuan kerja maksimum

tenaga kerja dalam jangka waktu 8 jam sehari.

Berdasarkan hasil beberapa observasi, beban untuk tenaga Indonesia

adalah 40 kg. Bila mengangkat dan mengangkut dikerjakan lebih dari

sekali maka beban maksimum tersebut harus disesuaikan.

Oleh karena penetapan kemampuan kerja maksimum sangat sulit,

parameter praktis yang digunakan adalah pengukuran denyut nadi yang

diusahakan tidak melebihi 30-40 permenit di atas denyut nadi sebelum

bekerja

http://okleqs.wordpress.com/2008/05/23/pengenalan-bahaya-di-lingkungan-kerja/

Bahaya Menahan Amarah di Tempat Kerja 

Page 20: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

ARTIKEL, Info & Tips, Psikologi - 03 Jan 2010  

Cek Harga HANDPHONE, MOTOR dan Harga Lainnya di www.harganya.com!

DAPATKAN BUKU GRATIS DARI BUKUKITA.COM, CARANYA KLIK DISINI!!!

Pria yang sering menahan amarah di tempat kerja berisiko tinggi terkena

serangan jantung hingga menimbulkan kematian. Risiko serangan

jantung juga lima kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang

memperlihatkan emosinya saat dalam keadaan marah.

Hal itu diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh tim dari Stress Research

Institute of Stockholm University, di Swedia. Tim meneliti 2.755 pekerja pria yang

tidak pernah mengalami serangan jantung antara 1992 hingga 2003.

Pada penelitian ditemukan sebanyak 47 pekerja mengalami serangan jantung dan

meninggal karena penyakit jantung. Penyebabnya ternyata adalah tekanan dan

perlakukan tidak adil di tempat kerja yang tidak terlampiaskan.

“Setelah menyesuikan diri dengan usia, keadaan sosial dan ekonomi, risiko perilaku,

ketegangan pekerjaan, ada respon yang dekat antara membiarkan segala tekanan

dan perlakuan tidak adil dengan serangan jantung,” kata salah satu peneliti dalam

Journal of Epidemiology and Community Health, seperti VIVAnews kutip dari

MSNBC.

Pria seringkali diam dan menahan amarah saat mendapat perlakuan tidak adil dan

tekanan di tempat kerja. Hal itu memicu terjadinya serangan jantung yang bisa

menimbulkan stroke dan kematian.

Mengungkapkan perasaan dan emosi akan lebih baik dibandingkan diam saja dan

memendamnya bertahun-tahun. Jika Anda dalam posisi yang tertekan atau

Page 21: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

diperlakukan dengan tidak adil di tempat kerja lebih baik bicarakan dengan orang

yang tepat.

vivanews.com

http://www.untukku.com/artikel-untukku/bahaya-menahan-amarah-di-tempat-kerja-

untukku.html

Bahaya Psikologi

 

Stress

 

• Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan

atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh ituberlebihan, maka hal ini dinamakan stress.

• Gangguan emosional yang di timbulkan : cemas, gelisah, gangguankepribadian,

penyimpangan seksual, ketagihan alkohol dan psikotropika.

• Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanandarah tinggi,

gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan,asma bronkial, penyakit kulit

seperti eksim,dll

4. Tanggung Jawab Perusahaan Berdasarkan Peraturan Perundangan

Materi Undang-undang No.1 Tahun 1970 lebih dominan berisi mengenaihak dan atau

kewajiban tenaga kerja dan pengusaha/pengurus dalam pelaksanaanK3, dan

kewajiban pengusaha/pengurus adalah :Pasal 3 ayat 1 : Melaksanakan syarat-syarat

keselamatan untuk :a.

 

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaanb.

b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. Peraturanpelaksananya

Kepmenaker RI No. Kep.186/Men/1999 tentang UnitPenanggulangan Kebakaran di

Tempat Kerjac.

c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakand.

Page 22: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

d. Memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktukebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahayae.

e. Memberikan pertolongan pada kecelakaanf.

f. Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja. Peraturanpelaksananya

Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.2/M/BW/BK/1984tentang Pengesahan Alat

Pelindung Diri. Instruksi Menteri Tenaga KerjaRI No.Ins.05/M/BW/97 tentang

Pengawasan Alat Pelindung Diri. SuratEdaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997

tentang Penggunaan Alat

g. Pelindung Diri. Dan Surat Edaran Menteri Dirjen BinawasNo.SE.06/BW/1997

tentang Pendaftaran Alat Pelindung Diri.g.

h. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,kelembaban, debu,

kotoran, asap, gas, dan hembusanh.

i. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun

psikis, peracunan, infeksi dan penularani.

j. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai. Peraturan pelaksananyadiatur dalam

Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 tentangSyarat Kebersihan Serta

Penerangan Dalam Tempat Kerja. j.

k. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang cukupk.

l. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukupl.

m. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertibanm.

n. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara dan proseskerjanyan.

o. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan

danpenyimpanan barango.

Page 23: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

p. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan. Mencegah terkena aliran listrik

yang berbahaya

q. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya

kecelakaan menjadi bertambah tinggi

Pasal 8Ayat 1 :

Pengurus diwajibkan memeriksa kesehatan badan, kondisi mental, dankemampuan

fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akandipindahkan sesuai dengan

sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Peraturan pelaksananya Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan TransmigrasiNomor

Per-02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja DalamPenyelenggaraan

Keselamatan Kerja.

Ayat 2 : Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yang berada dibawah

pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh pengusahadan dibenarkan oleh

direktur. Peraturan pelaksananya Peraturan Menteri TenagaKerja dan Transmigrasi Nomor

Per-03/Men/1982 tentang Pelayanan KesehatanKerja. Selain itu ada juga Peraturan Menteri

Tenaga Kerja Nomor Per-01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan

Bagi TenagaKerja Dengan Manfaat Lebih Baik Dari Paket Jaminan Pemeliharaan

KesehatanDasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Pasal 9Ayat 1 :Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenagakerja baru tentang :a. 

a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempatkerjab.

b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalamtempat kerjac.

c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutand.

d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya

Ayat 2 : Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutansetelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarattersebut diatas.

Page 24: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

Ayat 3 : Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenagakerja yang

berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan danpemberantasan

kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja,pula dalam pemberian

pertolongan pertama pada kecelakaan.

Ayat 4 : Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat danketentuan-

ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankan.Pasal 10 ayat 1 :

Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk Panitia PembinaKeselamatan dan Kesehatan

Kerja (P2K3) guna mengembangkan kerjasama,saling pengertian dan partisipasi efektif dari

pengusaha atau pengurus dan tenagakerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan

tugas kewajiban bersama dibidang K3, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.

Peraturan pelaksananyaadalah Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-125/MEN/82

tentang DewanKeselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan

danKesehatan Kerja, yang disempurnakan dengan Keputusan Menteri Tenaga KerjaNo. KEP-

155/MEN/84. Dan juga Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP-04/MEN/87 tentang Panitia

Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta TataCara Penunjukan Ahli Keselamatan

Kerja.Pasal 11 ayat 1 : Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadidalam

tempat kerja yang dipimpinnya pada pejabat yang ditunjuk oleh MenteriTenaga Kerja.

Peraturan pelaksananya Permenaker RI No. Per.03/Men/1998tentang Tata Cara Pelaporan

dan Pemeriksaan Kecelakaan. Permenaker RI No.Per.04/Men/1993 tentang Jaminan

Kecelakaan Kerja.Pasal 14 pengurus diwajibkan :

. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semuasyarat-syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai undang-undangini dan semua peraturan pelaksananya yang berlaku bagi tempat kerja yangbersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca danmenurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli kselamatan kerja.b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya semua gambarkeselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya,pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yangdiwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya danmenyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut,disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja.Peraturan pelaksana dari ketentuan pasal-pasal UU RI No.1 Tahun 1970

Page 25: Perkembangan Psikologi Industri Dan Organisasi

(pasal 15 ayat 1 UU RI No.1 Tahun 1970). UU RI No.1 Tahun 1970 masihbersifat umum (lex generalist), peraturan pelaksananya dijabarkan secara teknisdan rinci dalam bentuk PP, Keppres, Permenaker, Kepmenaker, SE Menaker danKepdirjen Binwasnaker Depnakertrans RI.Pelanggaran terhadap peraturan pelaksana UU No.1 Tahun 1970(peraturan perundangan K3) dapat memberikan ancaman pidana dengan hukumankurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginyaRp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) sebagaimana ditetapkan pada pasal 15 ayat 2UU RI No.1 Tahun 1970. Ancaman pidana ini tidak akan membuat efek jera bagi pengusaha yang melanggar UU No.1 Tahun 1970 (termasuk peraturanpelaksananya) dilihat dari masa hukuman kurungan begitu singkat dan denda uangyang dikenakan terlalu sedikit mengingat dimungkinkan banyak tenaga kerja padasatu tempat kerja (perusahaan) yang mengalami cidera berat bahkan kematianserta menderita penyakit akibat kerja.Tidak adil apabila masalah K3 ini hanya dilimpahkan kepada perusahaan / pengusaha saja.

Karena masalah K3 juga merupakan tanggung jawab pekerjasebagai objek dari K3 ini. Untuk

itu pekerja juga memiliki hak dan kewajibanterkait dengan K3 ini yaitu :

a. Memberikan keterangan apabila diminta oleh Pegawai Pengawas / Ahli K3b.

b. Memakai alat-alat pelindung diric.

c. Mentaati syarat-syarat K3 yang diwajibkand.

d. Meminta pengurus untuk melaksanakan syarat-syarat K3 yang diwajibkane.

e. Menyatakan keberatan terhadap pekerjaan dimana syarat-syarat K3 danalat-alat pelindung diri tidak menjamin keselamatannya

http://www.scribd.com/doc/64493258/9/b-Pengenalan-Bahaya-Di-Lingkungan-Kerja