Download pdf - Kurikulum Dan Pengajaran

Transcript
Page 1: Kurikulum Dan Pengajaran

KURIKULUM DAN KURIKULUM DAN PENGAJARANPENGAJARAN

Prof. Dr. S. Nasution, M.A.Prof. Dr. S. Nasution, M.A.

Page 2: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB IKONSEP-KONSEP DASAR

KURIKULUM DAN PENGAJARANKurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi dibawah pengawasan sekolah baik formal maupun non-formal.

PROSES PENGEMBANGAN KURIKULUM :a. Pedoman Kurikulum

Latar Belakang (rumusan, tujuan, mata pelajaran, struktur organisasi bahan pelajaran)

Silabus (rincian mata pelajaran, scope/ruang lingkup dan sequence/urutan kajian).

Disain Evaluasi, perbaikan kurikulum tentang:- Bahan ajar- Organisasi bahan & strategi instruksionalnya.

b. Pedoman Instruksional untuk tiap matapelajaran yang dikembangkan berdasarkan silabus.

Page 3: Kurikulum Dan Pengajaran

KOMENTAR BAB 1

Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar dibawah tanggung jawab suatu lembaga pendidikan. Dengan demikian kurikulum merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang tersusun baik maka proses belajar mengajar pun akan menjadi tak terarah dan tidak akan mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, dengan adanya kurikulum ini dapat sangat memudahkan pendidikan dalam proses belajar-mengajar.

Page 4: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB IIDETERMINAN KURIKULUM

A. DETERMINAN FILOSOFIS

Falsafat dirumuskan sebagai studi tentang: Metafisika (kenyataan dan reality) Epistemologi (pengetahuan) Aksiologi (nilai) Etika (kebaikan) Estetika (keindahan) Logika (penalaran)

B. DETERMINAN SOSIOLOGIS

Mencerminkan keinginan, cita-cita, tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Page 5: Kurikulum Dan Pengajaran

C. DETERMINAN PSIKOLOGISMempunyai 2 dimensi yang saling berkaitan, yaitu :

Teori belajar (Bagaimana siswa belajar?) Hakikat pelajar secara individual antara lain berkenaan

dengan taraf : motivasi; kesiapan; kematangan intelektual; kematangan emosional; latar belakang pengalaman.

D. DETERMINAN HAKIKAT PENGETAHUANMasalah pokok yang harus dipertimbangkan :

1. Pengetahuan apakah yang paling berharga untuk diajarkan bagi siswa dalam suatu bidang study?

2. Bagaimana mengorganisasikan bahan ajaran agar siswa dapat menguasainya dengan baik?

Page 6: Kurikulum Dan Pengajaran

KOMENTAR BAB II

Determinan kurikulum merupakan asas-asas yang turut serta menentukan kualitas pendidikan disetiap negara. Dengan memahami keempat determinan diatas maka dapat memudahkan dalam memecahkan masalah pendidikan, karena ketika seseorang telah memahami asas-asas tersebut maka seseorang itu akan dapat mengambil keputusan untuk mengembangkan dan memajukan kurikulum pada suatu negara.

Page 7: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB IIIPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Pendekatan Bidang Study (pendekatan subjek/disiplin ilmu)Menggunakan mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum.

2. Pendekatan Interdisiplinera) Pendekatan Broad-Field b) Pendekatan Kurikulum Inti (core curriculum)c) Pendekatan Kurikulum Inti di Perguruan Tinggid) Pendekatan Kurikulum Fusi

Page 8: Kurikulum Dan Pengajaran

3. Pendekatan Rekonstruksionismea. Rekonstruksionisme Konservatifb. Rekonstruksionisme Radikal

4. Pendekatan HumanistikBerpusat pada siswa (student-centered), kesejahteraan mental dan emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal.

Page 9: Kurikulum Dan Pengajaran

5. Pendekatan “Accountability”Accountability atau pertanggungjawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat sebagai pengaruh yang penting dalam masyarakat.

6. Pendekatan Pembangunan Nasionala). Pendidikan Kewarganegaraanb). Pendidikan Pembangunan Nasionalc). Pendidikan Keterampilan Praktis bagi kehidupan sehari-hari

Page 10: Kurikulum Dan Pengajaran

KOMENTAR BAB III

Dengan pendekatan-pendekatan diatas maka dapat lebih memungkinkan suatu lembaga pendidikan mencapai tujuan kurikulum yang efektif dan efisien. Pendekatan ini mencakup berbagai hal secara luas, dari yang khusus hingga yang umum yang berkaitan langsung dengan public (kewarganegaraan dan pembangunan nasional).

Page 11: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB IVTUJUAN PENGAJARAN

Tujuan umum :1. Mempelajari konsep pokok dan

prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan desain instruksional

2. Mengembangkan suatu pedoman kurikulum dan silabus perkuliahan untuk suatu bidang study tertentu

3. Membuat desain dan rencana instruksional bidang study.

Page 12: Kurikulum Dan Pengajaran

KOMENTAR BAB IV

Umumnya tujuan pengajaran dirumuskan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotori. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain sehingga sering dimasukkan pula dalam tujuan personal yang membantu siswa dalam memahami dan mengeksplorasi dirinya sendiri. Kemudian dimasukkan pula dalam tujuan experience atau pengalaman agar siswa dapat menambah ilmu dari sesuatu yang telah dialaminya. Serta yang terakhir adalah tujuan kreatif dengan memberikan kesempatan berkreasi pada setiap siswa agar dapat mengembangkan bakat yang telah dimiliki oleh tiap siswa itu sendiri.

Page 13: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB VSTRATEGI DAN SUMBER MENGAJAR

1. Strategi Mengajara. Kuliah b. Demonstrasic. Praktek Latihand. Diskusi Bertanyae. Analisis Situasi-Dilemaf. Inkuiri-Penemuang. Kerja Lapanganh. Pemroses Informasii. Penelitian Akademis Penggunaan Informasi

Page 14: Kurikulum Dan Pengajaran

j. Pemecahan Masalah Action Researchk. Dramatisasi Bermain Peranl. Simulasim.Synecticsn. Proyek Aksi Sosial

2. Sumber Mengajara. Photo-copyb. Buku Pelajaran (Buku Resensi)c. Simulasi (Permainan)d. Audio-video, dll.

Page 15: Kurikulum Dan Pengajaran

KOMENTAR BAB V

Strategi dan sumber mengajar adalah salah satu hal penting dalam proses belajar mengajar. Dengan strategi dan sumber mengajar yang baik dan tepat sasaran maka dapat menghindarkan perasaan bosan pada siswa, sehingga siswa mampu menangkap materi belajar tanpa adanya kesulitan.Strategi dan sumber belajar ini mampu memberikan suasana baru dalam belajar kepada siswa. Namun hal ini masih saja dianggap sepele oleh sebagian pengajar sehingga kurikulum menjadi acak dan tidak jelas.

Page 16: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB VIMENDISAIN RENCANA EVALUASI KURIKULUM

1. Merumuskan tujuan evaluasi

2. Mendisain proses dan metodologi evaluasi

3. Menspesifikasikan data yang diperlukan untuk menyusun instrumen bagi proses pengumpulan data

4. Mengumpulkan, menyusun dan mengolah data

5. Mengalanisis data dan menyusun laporan mengenai hasil-hasil, kesimpulan, dan rekomendasi

Page 17: Kurikulum Dan Pengajaran

KESIMPULAN BAB VI

Disain evaluasi kurikulum harus dimasukkan sebagai bagian integral dari pedoman kurikulum agar kita dapat mengetahui kejelasan mengenai keampuhan dan kelemahan pedoman kurikulum tersebut. Selain itu, pengumpulan data mengenai keadaan sekolah dan kurikulum pun dinilai penting sebelum melangkah kepada kurikulum baru. Evaluasi ini dilakukan agar dapat diketahui perbandingan perubahan kurikulum sehingga jika kualitasnya menurun, pihak sekolah/lembaga pendidikan dapat memperbaikinya.

Page 18: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB VIIBAB VIIDISAIN RENCANA DISAIN RENCANA INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL PENGAJARAN EFEKTIFPENGAJARAN EFEKTIF

Dasar disain InstruksionalDasar disain Instruksional

1.1. Dimensi kognitif, pengetahuan, Dimensi kognitif, pengetahuan, keterampilan; berkenaan dengan keterampilan; berkenaan dengan bahan yang akan diajarkan serta bahan yang akan diajarkan serta tujuan yang akan dicapai.tujuan yang akan dicapai.

2.2. Dimensi efektif, kematangan, Dimensi efektif, kematangan, tanggung jawab, inisiatif siswa; tanggung jawab, inisiatif siswa; berkenaan dengan keadaan, ciri-berkenaan dengan keadaan, ciri-ciri dan taraf perkembangan siswa.ciri dan taraf perkembangan siswa.

Page 19: Kurikulum Dan Pengajaran

KESIMPULAN BAB VIIKESIMPULAN BAB VII

Kedua dimensi harus diperhitungkan Kedua dimensi harus diperhitungkan dalam perencanaan kegiatan dalam perencanaan kegiatan mengajar dan belajar dikelas.mengajar dan belajar dikelas.

Dalam hal ini guru berperan untuk Dalam hal ini guru berperan untuk membantu siswa agar dapat tumbuh membantu siswa agar dapat tumbuh dan berkembang dalam kedua dan berkembang dalam kedua dimensi tersebut. Oleh karena itu, dimensi tersebut. Oleh karena itu, proses pengajaran harus disesuaikan proses pengajaran harus disesuaikan dengan keadaan siswa (siap/tidak).dengan keadaan siswa (siap/tidak).

Page 20: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB VIIIMENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN MEMECAHKAN MASALAH

1. Pendekatan – pendekatan Dalam Pemecahan Masalah

a. Pendekatan Reaktif

b. Pendekatan Antisipatif

c. Pendekatan Reflektif

d. Pendekatan Impulsif

Page 21: Kurikulum Dan Pengajaran

Proses pemecahan masalah menurut

John Dewey :

a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah

b. Mengemukakan hipotesis

c. Mengumpulkan data

d. Menguji hipotesis

e. Mengambil kesimpulan

Page 22: Kurikulum Dan Pengajaran

KESIMPULAN BAB VIII

Pemecahan masalah memerlukan keterampilan berpikir termasuk mengamati, melaporkan, mendeskripsikan, menganalisis, mengklasifikasi, menafsirkan, mengkritik, meramalkan, menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang terkumpul dan telah diolah. Namun, ada masih banyak guru yang tidak begitu memperhatikan proses pemecahan masalaj ini. Padahal ini merupakan hal yang kompleks dalam kehidupan umum maupun pendidikan.

Page 23: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB IXPERENCANAAN INSTRUKSIONAL UNTUK TUJUAN AFEKTIF

Tujuan pendidikan afektif ialah membantu siswa agar meningkat dalam hierarki afektif, yakni dari tingkat paling bawah (menerima pernyataan tentang nilai-nilai) melalui tingkat merespon terhadap nilai-nilai kemudian menghargainya, merasa komitmen terhadap nilai-nilai itu dan akhirnya menginternalisasi sistem nilai-nilai sebagai tingkat tertinggi dalam perkembangan afektif.

Page 24: Kurikulum Dan Pengajaran

KOMENTAR BAB IX

Tiap guru bertanggung jawab pada pertumbuhan perkembangan siswa. Tujuan afektif itu sendiri salah satunya adalah agar terciptanya keharmonisan dalam masyarakat dengan demikian siswa dapat mengubah kelakuannya menjadi warga negara yang produktif dan lebih interaktif pada saat proses belajar-mengajar dalam kelas.

Page 25: Kurikulum Dan Pengajaran

BAB XPENDIDIKAN AFEKTIF, PERSPEKTIF HISTORIS DAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN AFEKTIF

Tujuan pendidikan afektif tidak dapat diajarkan dengan cara seperti mengajarkan tujuan kognitif taraf rendah untuk dihapal. Pendidikan afektif menuntut partisipasi aktif dari pihak siswa.

Page 26: Kurikulum Dan Pengajaran

Model-model Pendidikan Afektif :

3. Model Konsiderasi (The Consideration Model)

4. Model Pembentukan Rasional (The Rational Building Model)

5. Model “Values Clarification”

6. Model Pengembangan Kognitif

7. Model Analisis Nilai

8. Model Aksi Sosial

9. Model Masa Depan : Sains – Teknologi Masyarakat

Page 27: Kurikulum Dan Pengajaran

KOMENTAR BAB X

Pendidikan afektif bertalian dengan perasaan, emosi, dan nilai-nilai yang berkenaan dengan motivasi, ambisi, tujuan, konsep diri dan harga diri. Kemudian hubungannya dengan public yaitu berkenaan dengan kepedulian, keadilan, loyalitas, kesamaan hak dan harkat. Terakhir yaitu berkenaan dengan pandangan hidup dan peranan kita di lingkungan sekitar seperti tanggung jawab, kewajiban dan keadilan sosial. Ini dapat menjadikan siswa sebagai generasi muda yang berjiwa nasional dan patriotisme.

Page 28: Kurikulum Dan Pengajaran

TERIMA KASIH

Nama : ITA NURHAYATINIM : 2008 021 0977Kelas : II.C Pendidikan Ekonomi

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


Recommended