7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
1/14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangKunjungan industri merupakan kegiatan rutin bagi siswa siswi di SMK
Negeri 1 Temanggung sebagai tuntutan kurikulum untuk membekali siswa
dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam dunia industri, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang produktif dan profesional.ada kesempatan kali ini, kami mengadakan kegiatan kunjungan industri
di TN !" lelen #ringsing $atang yang dilakukan pada tanggal 1% &esember
'(1%. Kunjungan industri yang dilakukan di TN !" lelen #ringsing $atang
ini dilakukan sebagai salah satu bentuk nyata dari pembelajaran mata diklat
engolahan )asil erkebunan, yaitu dalam proses pengolahan karet sheet asap.Kunjungan industri dilakukan dengan *ara mengamati proses pengolahan
serta melakukan tanya jawab kepada narasumber se*ara langsung.Selain itu, dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri ini,
diharapkan siswa mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya dunia industri itu
dijalankan. Selain itu, kegiatan kunjungan industri juga sebagai simulasi dunia
bisnis dan manajemen yang nyata agar nantinya siswa terbiasa ketika benar
benar terjun di dunia industri.
B. Tujuan Pelaksanaan
1. Membekali siswa agar memahami proses pengolahan karet sheet dari bahan
baku sampai produk siap dipasarkan
'. Memperluas pengetahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.
+. Memberi informasi tentang *ara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
C. Waktu Pelaksanaan
Kunjungan industri ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1%&esember '(1% dari pukul 11.(( 1+.(( !$.
BAB II
ISI1
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
2/14
2
A. Sejarah Perusahaan
Sejarah perusahaan perkebunan karet !ndonesia tidak terpisahkan dari
masa masa perlawanan rakyat !ndonesia dalam usaha merebut kemerdekaandari penjajahan $elanda. Salah satu bentuk perlawanan rakyat pada saat itu
adalah melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan perkebunan milik kolonial
$elanda di seluruh wilayah Negara Kesatuan -epublik !ndonesia. T.
erkebunan Nusantara !" merupakan salah satu perusahaan yang berasal dari
nasionalisasi perusahaan perkebunan milik kolonial. Sejarah T. erkebunan
Nusantara !" selanjutnya disebut TN !" diawali dengan penggabungan dari
beberapa erusahaan perkebunan yaitu T. erkebunan "!!! di Semarang yang
mengelola komoditi karet, teh, kopi, kakao dan T. erkebunan " "!
komoditi gula dan tetes /0nonim, '(1' '23.
emerintah $elanda terus mengadakan perbaikan, *o*ok untuk ditanami
karet jenis he4ea. $elanda pada waktu itu mendirikan perkebunan karet di
$atang dengan alasan tanah disekitar sangatlah subur serta posisi perkebunan
yang strategis dekat dengan jalan utama yang menghubungkan antara 5awa
Tengah dengan 5awa $arat dan 5awa Timur sehingga mempermudah dalam
pengiriman hasil perkebunan karet dan diwilayah perkebunan karet Kabupaten
$atang terdapat berantara hutan yang luas dari pinggir jalan pantura sampai ke
laut atau pantai utara $atang, sehingga dahulu menarik para kolonial untuk
bertanam karet diwilayah pesisir Kabupaten $atang /awan*ara dengan No4i,
pada + &esember '(163.
erkembangan erkebunan Karet T. erkebunan Nusantara $atang
Karet telah dikembangkan di !ndonesia sejak lebih dari seabad lalu, yang
sebagian besar /7%83 merupakan perkebunan karet rakyat dengan produkti4itas
yang masih rendah yaitu kurang dari 7(( kg9ha9tahun /0nonim, '((% +'3.
-endahnya produkti4itas tersebut disebabkan karena sistem pengelolan masih
bersifat ekstensif, terutama penggunaan bahan tanam lokal /unsele*ted seedling3
dan rendahnya tingkat pemeliharaan, seperti penyilangan dan pemupukan yang
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
3/14
3
minimum dilakukan. Sistrem ekstensif dengan pengelolaan minimal ini
berkembang ke arah wanatani kompleks berbasis karet.
&e :oresta dan Mi*hon /1;;uas perkebunan T. erkebunan Nusantara !" $atang selalu meningkat
ke*uali pada tahun 1;;% sampai 1;;< ada terjadi penyempitan dikarenakan
adanya tanaman=tanaman karet yang rusak yaitu sekitar %(( )a, wilayah
perkebunan karet T. antara tahun 1;;+ '((+ dengan adanya penebangan
perkebunan karet peninggalan peninggalan $elanda karena umur perkebunan
karet yang sudah tua dan tidak menghasilkan getah yang berkualitas lagi dan
digantikan dengan tanaman karet yang baru, pada saat itulah masyarakat sekitar
banyak yang mendaftar menjadi pekerja di T. erkebunan Nusaantara !"
$atang. T. erkebunan Nusantara !" $atang dahulunya tidak hanya ditanami
Karet, tetapi banyak jenis perkebunan perkebunan lain, yaitu seperti
perkebunan kakao. Karet memiliki peranan sangat penting bagi perekonomian
!ndonesia maupun masyarakat sekitar T. erkebunan karet merupakan sumber
lapangan kerja utama bagi masyarakat sekitar perkebunan, 7(8 masyarakat
sekitar perkebunan karet di Ke*amatan $atang bekerja di T. erkebunan
Nusantara $atang /awan*ara dengan $apak Kondrat, pada + &esember '(163.
0dapun perkembangan luas wilayah T. erkebunan Nusantara !"
$atang tahun 1;;+ '((+ yang menyelimuti tiga Ke*amatan, yaitu Ke*amatan
#ringsing, Ke*amatan Subah, dan ke*amatan $anyuputih sebagai berikut
'
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
4/14
4
Tabel 1.1
Luas wla!ah PTPN I" Batang tahun 1##$ % &''$
No Tahun >uas 0rea /)a3
1. 1;;+ +.%%6,%6'. 1;;6 +.%%6,%6
+. 1;;% +.(+1,11
6. 1;;< +.(+1,11
%. 1;;2 +.7%;,;1
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
5/14
5
mengalami kebangkrutan sehingga banyak karyawan yang di)K yang
berdampak terhadap naiknya tingkat pengangguran di masyarakat !ndonesia.
alaupun !ndonesia mengalami krisis perekonomian yang sangat besar tetapi
masyarakat sekitar perkebunan karet tidak mengalami kegon*angan didalam
perekonomianya dan T. erkebunan Nusantara !" $atang tidak mengalami
dampak yang *ukup besar dengan adanya krisis tersebut /wawan*ara dengan
bapak no4i, 6 &esember '(163.
B. Pelaksanaan (egatan
Kegiatan kunjungan industri dilaksanakan pada hari Selasa 1% &esember
'(1%. elaksanaan kunjungan dilakukan kira kira dari pukul 11.(( sampaipukul 1+.((. @ntuk jurusan T), kegiatan lebih difokuskan pada pengolahan
atau pembuatan karet sheet asap.
ada dasarnya pengolahan karet menjadi lembaran sheet terdiri dari
beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan lateks segar, penyaringan,
pengen*eran, penyaringan !!, penggumpalan /koagulasi3, penggilingan,
pengasapan, sortasi, pengepressan, pengemasan dan pelabelan. Namun karena
kami datang pada siang hari, kami tidak dapat mengamati seluruh proses
pengolahan karet sheet. roses pengolahan dilakukan pada pagi hari mengingat
panen lateks segar juga harus dilakukan pada pagi hari agar terhindar dari
prakoagulasi sehingga mendapatkan lateks segar dengan kualitas yang unggul.
Kegiatan yang kami lakukan hanya sebatas mengamati proses pengasapan,
sortasi, pengepressan, pengemasan dan pelabelan.
Pr)ses Pengasa*an
ada proses pengasapan, terdapat 6 ruang pengasapan dimana masing
masing ruangan memiliki waktu pengasapan yang berbeda beda yaitu 1 hari, '
hari, + hari, dan 6 hari. Terdapat papan ke*il yang berisi *atatan waktu dan suhu
pada saat pengasapan dibagian luar kamar pengasapan. :ungsinya untuk
memantau keadaan suhu pada ruang pengasapan setiap jamnya.
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
6/14
6
#ambar 1. roses pengasapan
Pr)ses S)rtas
roses sortasi dilakukan setelah tahapan pengasapan yaitu dengan
membedakan -SS1, -SS', -SS+, dan -SS6. Tingkat perbedaan keempat
standar mutu dilihat dari warna karet sheet setelah pengasapan dan banyaknya
gelembung udara. ada saat sortasi yang termasuk -SS 1 namun terdapat
lembaran yang tidak memenuhi standar kemudian di potong menjadi *utting
yang selanjutnya *utting tersebut biasanya dijual kepada konsumen lo*al. Selain
itu *utting juga direndam dalam minyak tanah yang kemudian digunakan untuk
pengemasan9pengepakan.
#ambar '. roses Sortasi
Karakteristik masing=masing -SS adalah sebagai berikut
1. +SS 1
>embaran yang dihasilkan harus benar benar kering, bersih, kuat,
tidak ada*a*at,tidak berkarat, tidak melepuh serta tidak ada benda benda
https://id.wikipedia.org/wiki/Cacathttps://id.wikipedia.org/wiki/Cacat7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
7/14
7
pengotor. Tidak boleh ada garis garis pengaruh dari oksidasi, lembaran
lembek, suhu pengeringan terlalu tinggi, belum benar benar kering,
pengasapan berlebihan, warna terlalu tua serta terbakar. #elembung udara
seukuran jarum pentul dan jamur tidak boleh melebihi %8.
#ambar +. -SS 1
&. +SS &
>embaran harus kering, bersih, kuat, bagus, tidak *a*at, tidak melepuh
dan tidak terdapat kotoran. >embaran tidak diperkenankan terdapat noda
atau garis akibat oksidasi, lembaran lembek, suhu pengeringan terlalu tinggi,
belum benar benar kering, pengasapan berlebihan, warna terlalu tua serta
terbakar. #elembung udara berukuran dua kali ukuran jarum pentul dan
jamur tidak boleh melebihi 1(8.
#ambar 6. -SS '
$. +SS $
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
8/14
8
>embaran harus kering, kuat, bagus, tidak *a*at, tidak melepuh dan
tidak terdapat kotoran. Tidak boleh terdapat noda atau garis akibat oksidasi,
lembaran lembek, suhu pengeringan terlalu tinggi, belum benar benar
kering, pengasapan berlebihan, warna terlalu tua serta terbakar. #elembung
udara berukuran tiga kali ukuran jarum pentul dan jamur tidak boleh
melebihi 1%8.
#ambar %. -SS +
,. +SS ,
>embaran harus kering, kuat, tidak *a*at, tidak melepuh serta tidak
terdapat pasir atau kotoran luar. #elembung udara sebesar 6 kali ukuran
jarum pentul dan jamur tidak boleh melebihi '(8. >embaran lembek, suhu
pengeringan terlalu tinggi dan karet terbakar tidak bisa diterima. $oleh
terdapat kotoran asal jernih dan tidak banyak.
#ambar
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
9/14
9
Pr)ses Penge*ressan
roses pengepressan dilakukan setelah -SS selesai disortasi. roses ini
dilakukan dengan *ara memasukkan lembaran lembaran -SS ke dalam kotak
/peti3 kemudian ditekan atau dipres menggunakan alat pengepressan.
engepressan dilakukan sampai pada ketinggian yang ditentukan, kemudian peti
dibuka dan dipasangkan begel pengun*i. Setelah itu hasil pressan dikeluarkan
dan disimpan pada tempat yang sudah disediakan. $egel pengun*i dibuka
setelah hasil pengepressan dibiarkan selama kurang lebih '6 jam agar tidak
mengalami perubahan bentuk.
#ambar 2. roses pengepressan
Pr)ses Penge-asan
Satu bandela memiliki bobot 11+ kg lembar karet. engemasan
dilakukan menggunakan bahan pengemas yang dibuat dari *utting atau
potongan yang direndam didalam minyak tanah dan kemudian diberi talk
sehingga warnanya menjadi putih. arna putih ini berfungsi pada saat
pelabelan. @ntuk pemasaran produk ini dilakukan setiap hari dengan
dikumpulkan disemarang yang kemudian diekspor /khususnya untuk -SS 13.
Pr)ses Pelabelan
elabelan dilakukan dengan *ara menge*at pengemas karet sheet dengan
tulisan berwarna hitam. Tulisan yang ter*antum menerangkan informasi tentang
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
10/14
10
kualitas karet sheet didalamnya, misalnya termasuk dalam golongan -SS 1 atau
-SS ', dan sebagainya.
#ambar 7. elabelan
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
11/14
11
BAB III
PENUTUP
A. (es-*ulan
$erdasarkan data data yang telah kami peroleh, maka dapat
disimpulkan bahwa
1. roses pengolahan lateks alam menjadi karet sheet asap yaitu pengumpulan
lateks segar, penyaringan, pengen*eran, penyaringan !!, penggumpalan
/koagulasi3, penggilingan, pengasapan, sortasi, pengepressan, pengemasan
dan pelabelan.'. Menurut kualitasnya, karet sheet dibagi menjadi 6 kategori, yaitu -SS1,
-SS', -SS+ dan -SS6.
+. &alam dunia industri seperti di TN !" lelen #ringsing $atang, lateks
diperoleh dari perkebunan sendiri sehingga dekat dengan pabrik pengolahan
sheet. )al ini mengakibatkan bahan baku tetap terjaga kualitasnya.
>ingkungan pabrik selalu dijaga kebersihannya untuk meminimalkan risiko
*a*atnya produk. Karyawan yang ada bekerja sesuai keahliannya sehingga
kegiatan produksi berlangsung efektif dan efisien.
B. Saran
1. Sebaiknya dalam melakukan kunjungan industri harus sesuai jadwal proses
pengolahan yang ada di tempat tujuan, sehingga siswa dapat mengamati
seluruh proses pengolahannya.
'. Sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan pabrik TN !" lelen
#ringsing $atang demi kenyamanan karyawan maunpun para wisatawan.
11
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
12/14
12
DATA+ PUSTA(A
0nonim. '(1%. Karet >embaran 0sap $ergaris. https://id.wikipedia.org/. &iakses
pada tanggal 12 &esember '(1% pukul 1(.'+ !$
https://id.wikipedia.org/https://id.wikipedia.org/7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
13/14
13
LA/PI+AN % LA/PI+AN
7/23/2019 Bagian Isi - Akhir
14/14
14